Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Siapa Tokoh Favorit di Series KKB


  • Total voters
    1.123
Ini adalah hari kelima kepulangan Mike dari rumah sakit. Hari yang seharusnya bisa kembali beraktifitas seperti biasanya. Namun semenjak balik kerumah, entah kenapa, Mike merasa begitu malas untuk melakukan kegiatan apapun. Pagi bangun jam sepuluh, keluar kamar, nonton TV, lalu sarapan. Setelah itu ia menyempatkan diri mengechek pekerjaan hingga tiba jam makan siang.

Browsing, scrolling, dan sedikit mengatur meeting online, sekedar mengawasi pekerjaan kantornya dari rumah. Jam tiga sore, Mike mulai lelah. Mengantuk dan tidur hingga pukul 6 sore. Makan malam, lalu lanjut nonton tivi hingga tengah malam.

Di masa penyembuhan lukanya, Mike benar-benar malas untuk melakukan aktifitas berat. Seperti tak ada lagi semangat dalam dirinya. Terlebih karena perlakuan Citra yang terasa begitu dingin kepadanya, membuat Mike lebih banyak menghabiskan waktu dikamar.

Menggoda Clara demi bisa bermesum-mesum ria bersama putri kandungnya itu pun sekarang rasanya begitu susah, karena semua gerak-gerik Mike diluar kamar selalu diawasi oleh Citra. Seperti baru dekat sebentar dengan Clara, Citra langsung ikut nimbrung. Nunggu waktu ketika Citra pergi, Claranya selalu diajak. Sehingga hampir tak ada waktu tepat bagi Mike untuk bisa melakukan hal yang enak-enak bersama Clara.

Bisa saja Mike mengendap-endap ke kamar putri kandungnya ketika istrinya tidur, namun ketika beberapa kali ia lakukan, Mike lebih sering mendapati kamar Clara yang kosong.

Satu-satunya hiburan mesum Mike adalah ketika sms atau telephon dengan Karnia. Keponakan cantiknya yang liar. Walau hanya bisa berkomunikasi online, namun perhatian dan curahan kasih sayang Karnia terasa begitu menyemangati Mike.

TENG… TENG… TENG…
Suara dentang jam dinding, berbunyi sembilan kali. Tanda matahari pagi mulai merayap lebih tinggi lagi.

“Hoooaaahhhhmmmm….” Kantuk Mike sembari menggeliatkan tubuhnya. Lelaki kekar itu merenggangkan tubuhnya sejauh mungkin, mencoba melemaskan otot-otot tubuhnya yang sepertinya mulai mengendor.

PLAK PLAK PLAK PLAK PLAK PLAK PLAK PLAK PLAK
Samar-samar, terdengar suara tepukan yang iramanya begitu Mike kenal.

“Suara apa ya itu….?” Tanya Mike dalam hati sambil mempertajam pendengarannya. “Seperti suara desahan cewek…
“Apa ada yang sedang ngentot…?”
“Tapi siapa ya…? Pagi-pagi gini udah ngentot sekenceng itu…?”

“Sayaaaanngg….?” Panggil Mike, “Sayangkuuu….?”
Tak ada jawaban.

“Deeeekkk…..? Deek Citraaa….?”
Tetep tak ada jawaban.

Karena penasaran, Mike pun segera bangkit dari tidurnya.
Duduk, kemudian berdiri dan berjalan.

Namun, baru saja beberapa langkah, ia merasa limbung.
Buru-buru, Mike mengurungkan niatnya. Dan kembali duduk di tepi tempat tidur.

“Uhhh… pening sekali nih kepala….” Ucap Mike sambil memijat pelipis kepalanya, “Pelan-pelan… Jangan langsung bangun dari tidur….” Sambung Mike mencoba mengingatkan dirinya sendiri.

Semenit, dua menit, tiga menit.

Setelah dirasa mendingan, Mike kembali mencoba bangun dan melangkahkan kakinya keluar kamar. Mencoba mencari asal suara tepukan dan desahan itu berada.

“Hmmmm… Kok suara itu udah nggak ada…?” Heran Mike setelah mencoba mengamati suasana diluar kamar tak mendapati suara apapun.
“Deeekk…?” Panggil Mike lagi.
“Dek Citraaa…?”

“Yaaa…?” Jawab Citra singkat.
“Ehh.. Kamu darimana Dek…?” Tanya Mike yang mendapati Citra baru saja masuk dari arah halaman depan.
“Beli sayur….”
“Pake daster tipis gitu…?” Selidik Mike sambil mengamati penampilan istrinya pagi yang hanya mengenakan daster mini bertali tipis. Memamerkan belahan dada putih dan paha mulusnya yang terlihat begitu jenjang.
“Emang kenapa…?” Sahut Citra ketus sambil melangkah melewati tempat Mike berdiri.

“Masak apa Dek…?” Sambung Mike yang langsung mengerti akan mood istrinya.
“Opor…”
“Hmmm.. Mas bantuin masak ya….?” Ucap Mike basa-basi sambil mengikuti Citra dari belakang.

“Met pagi Pa…” Sapa Ciello ketika Mike masuk keruang dapur. Putra satu-satunya itu sudah bertengger diatas meja dapur. Duduk di dekat tempat Citra akan mempersiapkan masakannya.
“Eh… Ciello… Tumben amat jam segini udah bangun …?” Balas Mike sedikit kaget akan keberadaan putranya disitu.
“Mas tuh yang tumben… Jam segini udah keluar kamar….” Sambung Citra dengan nada yang hangat. Seperti tak ingin memperlihatkan kekesalan hatinya kepada Mike di hadapan Ciello.
“Hmmm… Abisan tadi… Mas denger ada suara ribut-ribut di dapur... “

Mendengar kalimat Mike, sejenak, Citra dan Ciello saling tatap-tatapan.

“Ooohh…. Itu… Ciello tadi bantuin Adek potong-potong sayur…” Jelas Citra memberikan alasan sambil tersenyum penuh arti kearah putranya.

“Haaah…? Yang bener….? Tumben Ciello mau bantu…?” Tanya Mike keputra semata wayangnya, “Pasti dia ada maunya…”
“Hehehehe… Iya dong Paa…”Jawab Ciello yang kemudian turun dari atas meja dapur dan berdiri disamping Citra.
“Minta apa dia sayang…?”
“Apa yaaa….?”
“Jangan dikasih tau Maaa… Itu rahasia kita berdua yaaa… CUP…” Ucap Ciello yang dengan berani, memeluk tubuh Citra dari samping dan mengecup bibir ibu kandungnya dalam-dalam.
“Pasti sayang…. CUUPPP….” Balas Citra yang juga berani. Mengecup mulut Ciello dengan basah.

“Yaudah… Kalo gitu Ciello mandi dulu ya Maaa… Gerah banget pagi ini… ” Ucap Ciello lagi yang kali bergerak ke belakang tubuh Citra dan memeluknya perlahan. Dan, tanpa basa-basi, ia melingkarkan kedua tangannya kedepan, memeluk tubuh Citra erat-erat.
“Iya gihh…. Asem banget bau kamu Sayang….”
“Hehehe… Gimana nggak asem… Wong pagi-pagi buta udah diminta buat ‘nyenengin’ Mama…” Kekeh Ciello yang tak peduli dengan keberadaan Mike dibelakangnya. Ia juga memeluk kedua payudara Citra dengan kedua tangannya sambil mengecup tengkuk mulusnya mesra.

“Awwww…. Ciellooo…. “ Jerit Citra sambil mencoba mencubit badan putra kandungnya yang masih ada dibelakangnya. “Dasar anak mesuummm…”
“Abisan Mama Ciello lihat… Mama makin semok dan bikin sange sih…. Ya nggak Pa…? Hehehe…” Kekeh Ciello yang kali ini jadi semakin berani. Meremas kedua payudara ibu kandungnya secara terang-terangan. Tepat didepan mata ayah Mike
“Huuussshh….” Potong Citra, sengaja tak membiarkan kalimat-kalimat ngaco Ciello makin vulgar lagi.
“Hehehe…. Deee… Paaa… Ciello naek dulu… Mau siap-siap jualan dulu…”

Mike yang melihat kemesuman Ciello kepada istrinya, entah kenapa sama sekali tak bisa berbuat apapun. Tak marah, tak melarang, tak berkata sedikitpun. Ia hanya bisa melotot kearah mereka berdua sambil sesekali membasahi tenggorokannya yang mendadak kering.

Sepeninggalan Ciello, suasana dapur kembali hening. Hanya terdengar suara Citra dan memotong ayam, sayur, dan geleguk air mendidih di dalam panci.

Sunyi

“Dek…” Sapa Mike penuh perhatian dari belakang tubuh Citra
“Hmmmm…”
“Bikin sarapan apa…?”
“Biasa Mas… Nasi goreng kacang polong, pake nanas…”
“Wahh…. Seger tuh…”
“Biasa aja…”

Kembali hening.

“Clara mana Dek…?””
“Hmm… Clara….” Potong Citra tak meneruskan kalimatnya. Ia berpikir sejenak seperti mencari alasan yang tepat, “Sepertinya… Clara sedang siap-siap berangkat sekolah… “ Jawab Citra alakadarnya
“Ohhh…”

“Dek…” Panggil Mike seolah tak ingin membuat suasana pagi itu terasa kikuk. Kali ini ia memeluk tubuh istrinya dari belakang, persis seperti apa yang Ciello lakukan barusan.
“Hmmmm….” Jawab Citra menggoyangkan tubuhnya, seolah enggan untuk dijamah, “Bentaran Mas… Adek lagi masak….” Goyang tubuh CItra lagi seperti berusaha menjauhkan Mike dari dirinya.
“Abis bikin sarapan… Kira-kira kamu sibuk ga Dek…?“
“Mau ngapain Mas…?”
“Mau ajak kamu nongkrong aja…” Peluk Mike lagi yang kali ini mengecup tengkuk istrinya ,”CUP…”
“Iiihhhhsss…. Sana aahh…. Adek belom mandi Mas… “ Ucap Citra sambil menjauhkan tubuh Mike.
“Belom mandi juga wangi Dek…. CUP….” Rayu Mike tak mau menyerah.

“Sanaan Mas… Adek mau bikin sarapan….” Tolak Citra lagi, “Lagian… Masih pagi gini mau nongkrong dimana sih…?”
“Ya dimana ajalah… yang penting bisa berduaan ama kamu…. CUUUPPP….” Kecup Mike yang kali ini mencium tengkuk istrinya dalam-dalam.

PLAAAAKKK!!!
Suara tepukan sendok sayur ke pergelangan tangan Mike yang melingkar di perutnya.

Citra menghentikan aktifitasnya. Ia lalu membalik badannya menghadap Mike. Lalu menatap wajah suaminya lekat-lekat.
“Mau ngomongin apa mas…” Ucap Citra dengan suasana hati yang mendadak berubah
“Hmmm.. Apa aja….”

“Ngobrol disini ajalah…. Kalo nggak ada yang penting… Adek mau bantuin Ciello…” Ucap citra yang kembali membalikkan badannya dan meneruskan memasaknya, “Bisnis olinenya sedang bagus…”
“Denger dulu… ucap mike yang kemudian memeluk tubuh istrinya dari belakang dan mengecup tengkuk citra pelan. “Mas mau….”

“Eehhh… Bau apa ini…?” Endus Mike mendadak lupa meneruskan kalimatnya. Ia mencoba menerjemahkan aroma aneh di sekitaran tubuh istrinya
“Ini…. Seperti bau air liur…?” Selidik Mike, “Ehhh… Bukan….”
“Ini seperti bau pandan….?”

“Abis ngapain nih Citra…?”
“Apa jangaan-jangan… Tadi…?”

“Citra dan Ciello abis ngelakuin hal yang enak-enak ya…?”

Belum juga otaknya memberikan kepastian jawaban, tangan Mike langsung menelusur ke arah bawah. Kearah vagina istrinya guna mencari tahu.

PLAAAKKK!!!
Lagi-lagi, tepukan sendok sayur menghantam pergelangan tangan Mike, Namun kali ini jauh lebih kencang daripada sebelumnya.

“Mau apa sih Mas…?”
“Mas pengen…. Ini Dek….” Ucap Mike beralasan sambil berusaha merayapkan tangannya ke selangkangan Citra.
“Pengen ngapain…?”
“Pengen ngerasain ini lagi….Hehehe…” kekeh Mike yang pada akhirnya berhasil menyelipkan tangannya kebawah daster Citra dan mengusap liang vaginanya.

SREET
“Wuih….? Kamu nggak pake celana dalem Dek…?” Girang Mike ketika mendapati vagina gundul istrinya polos. Tak berpenutup sedikitpun.
“Gerah…” Jawab Citra cuek.

“Ehhh…? Kok udah becek….?” Heran Mike ketika merasakan ada lendir-lendir basah divagina istrinya
Buru-buru Mike menarik tangannya dari selangkangan Citra dan mengamatinya dari dekat.

“Kok…Licin banget ya Dek….?”
“Dan aromanya seperti… “

“PEJUH….?” Jerit suara hati Mike. Ia benar-benar paham, lendir apa yang ada dijemari tangannya.

Tanpa minta persetujuan Citra, tangan Mike kembali menyelidik kebawah. Ke paha dalam, bawah vagina, hingga sisela-sela anus Citra.
“ASTAGA.. CAIRAN APA LAGI INI…?” Heran Mike dalam hati ketika ia merasakan begitu banyaknya gumpalan cairan licin disekitaran organ kelamin istrinya.

“Ini apa Dekkk…?” Ucap Mike menunjukkan jemarinya yang penuh dengan lendir bening setelah mengusap vaginanya
“Ohhh.. Adek sedang keputihan Mas….”

“Keputihan…? “ Tanya mike yang kemudian mengendus cairan licin itu, “Lendir keputihan kamu sebanyak ini…?”
“Iyaa… “
“Sampe meleleh ke paha…?”
“Iya…” Jawab Citra ketus, "Kenapa....? Jijikk....?"
"Eeehh.... Nggg.. Engga kok..."

Melihat lumeran cairan kental bening di tangannya, dan jawaban tak masuk akal dari Citra, Mike tiba-tiba mendengus. Ia lalu menurunkan celana kolornya hingga mata kaku dan membimbing batang penisnya yang sudah begitu keras kecelah vagina Citra.

Dan tanpa basa-basi, ia mendorong pundak Citra maju lalu menancapkan batang penisnya di lubang vagina istrinya yang masih begitu lepek.

CLEEEEEPPP
Kepala penis Mike membelah celah vagina sempit Citra.

“Uhhh… Masss….”
“Deeekkk….”

PLOP…
Dicabutnya kepala penis Mike dari lubang peranakan istrinya. Sejenak, ia melihat begitu banyak lendir kental yang menempel di kepala kejantanannya.

CLEEEPPP
Lagi-lagi, Mike melesakkan kepala penisnya maju. Menyodok liang senggama Citra lebih dalam.

“Mpppffff….. Mass….” Erang Citra berpegangan pada meja dapur.
“Ooohh.. Deekkk… Licin sekali memekmu Dek… ”
“Eeehhmmmhhh….”
“Ssshhh….. Lendirnya juga banyak banget….”

CLEEEEPPPP…
Sorong Mike terus menggoyang batang penisnya kedepan, lalu menariknya pelan. Medorong maju, lalu mencabutnya perlahan. Begitu terus hingga tak lama kemudian, Mike berhasil membenamkan setengah batang jumbonya kedalam jepitan vagina Citra.

PLEKK
“Uuuuhhh… Maasss…” Lenguh Citra sambil menatap kebalakang.

“Hehehe… Udah mentok ya Dek….?” Kekeh Mike yang terus berusaha melesakkan kepala penisnya maju. Menabrak mulut rahim Citra yang sudah penuh oleh sperma Ciello.
“Ehhmmmhhh…” Lenguh Citra tak membalas pertanyaan Mike.

“Mas entotin sekarang ya…?” Pinta Mike sambil tersenyum teduh.
“.…. Nggghhhh……” Jawab Citra sambil menggeleng-gelengkan kepala.
“Sebentar aja kok Dek…. “ Jawab Mike taka mempedulikan gelengan kepala Citra, “Mas udah kangen banget….” Tambahnya lagi sambil mulai menggerakkan pinggulnya maju mundur.

PLAK… PLAK… PLAK...
Suara tepukan pantat Citra dan pinggul Mike mulai kembali terdengar.
“Ooohhh… Deekk…. Memekmu walau penuh lendir keputihan…. Rasanya masih ngejepit banget….” Puji Mike yang tak menyadari lendir yang ada divagina istrinya.
“Ehhhmmmhhhh….” Lenguh Citra sama sekali tak membalas.
“Enak banget memekmu Deeekk… Legiiitt…..” Raung Mike yang terus menyodok vagina Citra dengan kecepatan yang makin tinggi

PLAK… PLAK… PLAK… PLAK… PLAK… PLAK...
“Eaannaaaakkkk….”

Namun baru begitu beberapa belas kali Mike menggoyangkan pinggulnya, mendadak terdengar suara yang mengagetkan mereka berdua.

PPRAANG…
Suara gelas pecah, terdengar dari belakang Mike dan Citra.

“PAPAAA….!!! MAMA…!“
Jerit suara cempreng terdengar begitu memekakkan telinga.

“Kalo mau ngentot… Kekamar aja sana….” Ucap Clara sewot dengan nada tak kalah keras.
“Ehh… Clara….” Ucap Citra yang buru-buru mendorong tubuh Mike kebelakang. Berusaha melepaskan vaginanya dari sodokan penis suaminya.
“Iiiihhhhssss…. Kalian tuh yaaa… Bener-bener deeehh…..” Omel gadis imut itu berkacak pinggang sambil menghentakkan satu kakinya, “Pagi-pagi udah bikin kaget orang aja…”

“Eehh… Maap-maap Sayang… Iya nanti Papa ajak Mama kekamar…” Ucap Mike yang tak kalah kaget. Ia buru-buru mencabut batang penisnya dari vagina Citra.

PLOOPPP
“Uuhhh.. Maasss…. Pelan-pelan dong kalo mau cabut….” Omel Citra yang sedikit banyak juga merasa kenikmatannya terputus karena kepanikan Mike.
“Ehhh… Anu…. Maap-maap…” Bingung Mike ,”Nggg.. Mau Mas masukin lagi… ? Atau…. ?”
“Udah… Nggak usah…. Adek mau masak….” Potong Clara ketus sambil kembali melanjutkan aktifitasnya

Melihat mood Citra terasa kurang enak, Mike lalu menjauh dari Citra.

“Gelas Clara pecah deh….” Gerutu Clara sambil berjongkok, memunguti pecahan gelas yang ada dilantai.
“Hati-hati Sayang… Belingnya tajam…” Ucap Mike sambil mendekat kearah Clara lalu berjongkok di hadapan putri kandungnya.

“Kamu nggak kenapa-kenapa Sayang…?” Tanya Mike ikut memunguti pecahan beling dilantai sambil memeriksa kondisi Clara dari atas hingga bawah, “Ada yang luka nggak…?” .
“Ihhhssss..Papa…. Kok gapake celana sihhh…? Kontolnya ngeganggu banget ituuhh….” Omel Clara menunjuk ke penis Mike yang masih mengeras tegang,
“Eehh… Iya…. Lupa…. ” Ucap Mike yang buru-buru berdiri mencari celana kolornya. Sambil celingukan, Mike berusaha mengingat, dimana posisi celana penutup auratnya berada.

“Itu kolor Papa ada diatas meja makan…. “ Seru Mike sambil menjulurkan tangan melewati Clara yang sedang jongkok didepannya, “Sebentar ya Sayang…”

PLEEKK
Secara tak sengaja, ketika Mike hendak mengambil celana kolornya, penis Mike yang masih mengacung tegak menyenggol jidat Clara. Meninggalkan lendir bening di rambut putri cantiknya.

“Astaga Papaaaa… Iihhhsss…Sebel deeehh…” Keluh Clara sambil mengusap dahinya yang terkena lendir dari penis Mike, “Pejuh kontol Papa… Nempel semua di rambut Clara niiihhh… “
“Eeehh…? Aduh… Sorry sorry Sayang… Sorry… Hehehehe….” Kekeh Mike yang segera menyambar tissu di meja makan lalu mengelap lelehan kendir di batang penisnya. Lalu secara reflek, mengusap dahi Clara dengan tissu bekas dari penisnya

“Paaapaaaaa…. Jooroookk banget sih… Khan muka Clara jadi berantakan gini….” Jerit Clara menepis tissu penuh sperma di tangan Mike. “Aaahhh… Papa maaaahh…. “
“Udah-udah… Gausah histeris gitu Sayang…” Ucap Citra yang buru-buru menyingkirkan Mike dan membantu Clara merapikan penampilannya, Pake celana dulu sana Mas…”

“Ehh.. Iya…” Sahut Mike nurut.

“Papa tuh Maaa… Jorok banget… Masa pejuhnya sampe nempel kemana-mana….”
“Sssshhh… Udah Sayang…. Udah… “ Sahut Citra berusaha menenangkan putri kandungnya, “Tuuhh… Udah rapi lagi kok rambutnya…”

“Papa bener-bener nyebelin deh….” Emosi Clara meledak-ledak, “Masa… Pagi-pagi gini… Muka Clara udah dibikin belepotan pejuh…”
“Ssssttt… Gausah emosi gitu Sayang….” Ucap Citra tenang sambil mengusap kening Clara, “Biasanya juga Ciello menjuhin kamu pagi-pagi…. Kamu nggak sesewot ini….?”
“Iihhsss. Mama… Kalo itu mah bedaaa….”
“Beda apanya…?” Potong Citra, “Khan sama-sama pejuh…. Hihihihi….”
“Kalo ama Kakak khan…”

“Enak…” Jawab kedua ibu dan anak itu hampir berbarengan.

"Beneran Sayang kamu nggak kenapa-kenapa…?” Tanya Mike lagi. Kali ini ia sudah mengenakan celana kolornya, “Ga kena pecahan gelas…?”
“Iyaaa… ga kenapa-napa….” Ucap Clara ketus yang tanpa menggubris Mike. Gadis seksi itu lalu buru-buru berdiri dan mengaca di pantulan jendela
“Yaudah kalo gitu… Kamu mau berangkat sekolah sekarang…?” Tanya Citra yang masih sibuk merapikan sisa-sisa pecahan gelas dilantai.
“Iya Maa… Udah hampir telat ini…”
“Bawa sarapan aja ya kalo gitu….”
“Bungkus aja Ma…”

“Clara berangkat ke sekolah mau Papa anter…?” Sela Mike mencoba ikut dalam pembicaraan kedua wanita cantik itu.
“Gausah Pa… Sama Kak Ciello aja.. “ Sahut Clara yang lagi-lagi seolah tak menghiraukan Mike
“Gapapa… Papa anter aja ya…”
“Beneran gausah Paa… “

“Heeeh Toket…. Udah siap belom…?” Jawab Ciello yang tiba-tiba muncul dari ujung ruangan dan meremas payudara adik kandungnya dari arah belakang.

Mendadak, Mike melihat sebuah keanehan dari sudut matanya. Sekarang, ketika Clara mendapat perlakuan cabul dari Ciello, ia tak emosi sedikitpun. Gadis cantik itu malah terlihat manja ketika kakak kandungnya itu meremasi kedua bongkahan payudaranya. Clara terlihat begitu pasrah dan mendiamkan perlakuan mesum kakaknya sambil tersenyum kebelakang. Bahkan, dalam sepersekian detik, Clara langsung meraba selangkangan Ciello dan meremasnya pelan.

“Hei… Heeeiii…. Ciello… Clara….” Potong Citra memperingatkan, “Ada Papa kalian tuh…”
“Eehh… Iya…. Hihihihi… “ Tawa Clara manis dengan wajah merona malu, “Udah yuk Kak… Disambung ntar aja disekolah….”
“Amaaannn….” Sahut Ciello sambil mengecup tengkuk adiknya mesra. Setelah itu ia merentangkan tangan dan mendekat kearah Citra, “Maaaaaa.. Ciello anter Clara dulu ya…”
“Iya Sayang… CUPPPP…” Peluk Citra membalas dekapan tangan putranya. Tak lupa ia mengecup mesra bibir Ciello dalam-dalam. Bahkan tak segan , Citra menahan belakang kepala Ciello supaya bisa mencium bibirnya lebih lama lagi.

“Iiihhhsss… Udah-udah… “ Sewot Clara yang buru-buru menarik tangan Ciello. Membuat lekatan bibir mereka berdua langsung terlepas.
“Da Maaa…. Da Paaa… Clara berangkat dulu….” Ucap Clara mengecup tangan kedua orang tuanya.
“Daaaa…. Sayang.. Hati-hati dijalan…” Balas Citra kearah Clara

*******​


“Akhirnya sepi juga ya Dek….Jadi kita bisa nerusin hal yang tertunda itu lagi… Hehehe…” Kekeh Mike kemudian mendekat ke arah istrinya yang sibuk mempersiapkan masakannya.
Sambil memeluk dari belakang, Mike pun mulai meremasi payudara Citra dan kembali menyelipkan tangan ke vagina gundul ibu dua anak itu.

“Udah ah Mas… Adek masak dulu….” Sela Citra sedikit menghindari perlakuan mesum suaminya.
“Mas udah nggak tahan Dek…” Balas Mike yang dengan secepat kilat melepas celana kolornya dan menggesek-gesekkan batang penisnya di belahan vagina sempit Citra, “Pengen cepet ngentotin memek legitmu lagi….”

CKLEK.
Tiba-tiba Citra mematikan kompor. Membalikkan badan dan menatap wajah suaminya yang sudah tenggelam dalam birahi. Sekilas, Citra melirik penis besar Mike yang ia urut perlahan. Sudah benar-benar merah dan berkedut hebat.

Lalu dengan raut wajah tak peduli, ia kembali menatap mata suaminya tajam.

“Mas Mike Suhendar… Udah dulu ya mas… Adek mau siap-siap ngurusin jualan online Ciello….” Ucap Citra dengan wajah serius.
“Sebentaran aja Dek… Tanggung banget….”
“Mas nggak dengar suara di handphone adek…?” Potong Citra lagi, “Nada notifikasi pesananannya udah banyak banget Mas…”
“Ayolah…. Sampe kontol mas NGECROT aja…”
“Kasihan rating Ciello nanti Mas… Kalo kelamaan responnya… Bakalan jelek nanti di review dia…”
“Beneran bentar kok… Paling nggak sampe lima menit…”

“Nggak sampe lima menit…?”
“Iya… Beneran…. Ini aja pejuh Mas udah mau keluar…” Pinta Mike sambil terus mengocok batang penisnya yang makin menegang.

Citra kemudian bergerak kesamping. Mengambil sesuatu dari rak dapur dan menunjukkannya di depan wajah Mike.

DUK
Suara botol minyak goreng kemeja samping Mike.

“Nih Mas… Pake ini aja dulu ya…”
“Maksudnya Dek…?”
“Tadi pejuhnya udah mau keluar khan…?” Tanya Citra lagi-lagi menyodorkan botol minyak goreng kedekat suaminya, “Pakein ini ngocoknya enak…”

“Adek jamin licin… biar pejuh Mas… Cepet keluarnya…”

BUKK
“Ini juga… Sekotak tissue…. Biar pejuh Mas… Ga belepotan dilantai….”
“Habis-habisin deh… Tuh pejuhnya…. Biar otak Mas… Ga mikir selangkangan mulu…”

Tanpa melanjutkan kalimatnya lagi, Citra melangkahkan kakinya keluar ruangan. Meninggalkan Mike yang nafsu birahinya sudah diubun-ubun.

HHHHRRRRRRRRRRRGGGGGGGGGHHHHHHHHHHHHH
“SIIIAAAALLLL….. Ada apa sih dengan keluarga ini…?”





bersambung,
by tolrat
 
menarik lanjut lagi ceritanya
 
ketika mike the mighty ditikung anak sendiri...
kania bakal disikat ciello jg ndak ya...
atau 4s kania-ciello-clara-citra?
 
Makin tersiksa si mike apalagi kalo ponakannya juga dah kenal sama ciello
Jadi makin ga punya memek dia hahahah


Makasih hu dah update
 
mantapppp update nya...semoga ciello semakin berani menjahili mama ama adiknya di hadapan papanya haha
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd