Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Siapa Tokoh Favorit di Series KKB


  • Total voters
    1.122
Bimabet
“Mulai deeehh…. Pagi-pagi ngeganggu Mamanya…. “ Ucap Citra yang sedang membuat sarapan, digoda Ciello dengan ciuman dan rabaan di sekujur tubuhnya.

Dengan jahil, tangan Ciello menyampirkan tali daster tipis Citra kesamping tubuhnya. Membuat satu-satunya pakaian penutup tubuhnya itu langsung melorot kelantai, menampilkan kepolosan kulit telanjang wanita setengah baya yang begitu putih dan mulus.

“Ohhh… Mama… Nakal sekali sih… “ Goda Ciello mengecup tengkuk ibu kandungnya, “Sekarang ga pernah keliatan pake daleman…”
“Buat apa Sayang…?” Balas Citra memiringkan kepalanya. Membiarkan mulut mesum Ciello menjelajahi leher jenjangnya, “Khan biar gampang kalo kamu mau ngapa-ngapain Sayang…”
“Hmmm… Emang Mama mau diapain…?”
“Bebas Sayang…. Mama udah sepenuhnya jadi milikmu…”

“Ooohhhh… Citra Agustina…. Mama Seksi yang selalu bikin anak kandungnya sange…” Ucap Ciello sambil meraba payudara besar Citra dari belakang dengan kedua tangannya. Meremas gundukan empuk yang tumbuh di dada Citra sembari memelintir puting payudaranya. Membuat tonjolan daging yang lembut itu tebal dan mengeras.
“Huuuu… Kamu aja yang sange’an Sayang…Hihihi….” Balas Citra tanpa risih sambil tersenyum, “Ga pernah bisa nahan birahinya…. Uuuhhhhhh…”

Tanpa henti Ciello terus mengecup tengkuk dan belakang telinga Citra. Memberi stimulus birahi ke titik-titik erotis tubuh Citra. Membuat nafas ibu kandungnya perlahan menderu. Terangsang karena perlakuan mesum anak kandungnya
Kemudian dengan tangan kanannya, Ciello mulai bergerak lebih jauh kebawah. Merayap turun secara perlahan dan berhenti tepat di tengah selangkangan ibu kandungnya.

“Udah basah Maaa…” Bisik Ciello yang tanpa meminta ijin, menyelipkan jemari nakalnya ke liang peranakan ibu kandungnya. Mempermainkan celah senggamanya yang perlahan semakin becek.

“Uuuuhhh… Anak Mama udah jago nih gerakan foreplaynya….” Ucap Citra yang merasakan seluruh bulu kuduknya seketika berdiri seiring gelitikan jari Ciello di biji klitorisnya
“Hehehehe… Siapa dulu dong mentornya…. CUPP… “ Kecup Ciello lagi ke belakang leher ibunya.
“Sssshhhh…. Cielloooo….” Seolah tak mau tinggal diam, tangan Citra pun merayap kebelakang. Meraih batang penis putra kandungnya yang sudah menegang didalam celana kolornya. “Keluarin kontolmu Sayang… Mama pengen ngocok kelamin kesayangan Mama…”

“Ooohhh.. Ssshhh… Keluarin aja sendiri Maa…. Tangan Ciello sibuk ngobelin memek Mama…”
“Mmpphhh…. Dasar anak manja… “ Lenguh Citra yang dengan sigap, menurunkan celana kolor Ciello dan mulai mengurut serta mengocok penis besar Ciello. Sesekali, jemari lentik Citra juga memelintir batang penis itu sembari menggerakkan kocokan tangannya naik turun dengan cepat.

“Memek Mama…. Sekarang kok cepet sekali basah sih….?” Tanya Ciello sambil tersenyum, “Mama juga udah sange ya…?”
”Ssshhhh…. Ya iyalah….. Memek siapa coba yang ga sange klo tangan nakal kamu ngobel-kobel memek Mama kayak gitu….?

Merasa vagina Citra makin membanjir, Ciello langsung menghentikan semua godaannya. Ia membalik tubuh ibu kandungnya. Dan dengan tenaganya yang berlebih, pemuda kekar itu mengangkat Citra lalu mendudukkannya di meja dapur.

Dengan penuh rasa kagum, putra kandung Citra itu menatap bongkahan payudara tanpa bra yang ada di depan wajahnya. Diremasnya pelan sambil sedikit meremas gemas.

“Ciello ga pernah bosen Maa… Liat tetek besar Mama…” Ucap Ciello yang kemudian mengarahkan mulutnya ke payudara Citra

HAAAPPPP…… SSLUUURRRPPP
Ciello langsung mencaplok dada kanan Citra. Disedotnya kuat-kuat hingga kedua pipinya kempot. Lidah basahnya menari-nari lincah diatas puting ibunya yang berwarna coklat muda hingga tubuhnya menggelijang kegelian sebelum akhirnya pindah. Ke payudaranya yang kiri.

“Uhhhh… Pelan-pelan Sayang… Lidah kamu bikin Mama sange banget… Ooohhh….. Ssshhh….”
“Sumpah…. Ini tetek yang ga pernah bisa bikin Ciello tenang Maaa.. “ Jilat Ciello rakus, “Ini tetek yang selalu ada dipikiran Ciello….”
“Selain tetek Clara ya….? Tetek adek kandungmu….”

Sejenak. Ciello menghentikan hisapan mulutnya ke payudara Citra. Ditatapnya wajah sayu ibu kandungnya itu dan kemudian tersenyum.
“Mama dan Clara…. Adalah anugrah terindah yang Tuhan sengaja ciptakan buat Ciello…” Ucap Ciello mengecup punggung tangan Citra.
“Wanita tercantik yang sengaja ada buat memuaskan nafsu Ciello…”

Sambil terus menjilati payudara Citra, Ciello mengarahkan kepala penisnya yang sudah berkedut hebat ke liang peranakan ibu kandungnya.

“Ciello masukin sekarang ya Maaa…?” Senyum Ciello manis sambil menggoyang-goyangkan kepala penisnya di basahnya liang senggama Citra, “Kontol Ciello udah nggak tahan banget…”
“Ooohhh… Iya Sayang…..” Ucap Citra mengangguk pelan.
“Kontol Ciello udah pengen banget masuk dan mengaduk-aduk rahim istri tercintanya….”
“Ohhh… Cielloku Sayang… Sok ajah…. Sodok memek istri baru ini…” Senyum Citra melebarkan kedua pahanya kesamping guna mempersilakan penis putra kandungnya masuk ke dalam celah senggamanya.

PLEK PLEK PLEK
Dengan perlahan, Ciello menepuk-nepukkan kepala penisnya di gerbang kenikmatan CItra. Menggesek-gesekkan batang penis itu diluar bibir kemaluan ibu kandungnya. Pemuda tampan itu berusaha melumasi seluruh batang penisnya yang terlihat begitu besar dengan cairan vagina Citra sebelum akhirnya ia mengambil ancang-ancang.

“Ssshhh…..Sodok memek Mama sekarang Sayang…. “ Pinta Citra sambil menggigit bibir bawahnya, “Entotin lubang tempat lahir kamu ini…. Kontolin memek Mama….”
Ciello tak menjawab. Ia hanya tersenyum sambil perlahan ia mendorong batang penis raksasanya dan mulai menyeruak masuk kedalam liang peranakan Citra.

CLEEEEEEEPPPPP
Suara kepala penis Ciello membelah basahnya vagina gundul Citra.

CLEEEEEEEEEEPPPPPPP
Dikecupnya bibir Citra lembut, sambil terus mendorong sedikit demi sedikit kepala penisnya keluar masuk dengan perlahan.

“Nggghhh…. Masih berasa sempit banget Maaa…” Erang Ciello terus berusaha mendorong masuk.
“Ssshhh…. Ssodok terus Cintaku… Jebolin memek istrimu ini… Masukin sekarang sebelum Papa kamu bangun….”
“Sempit Maaa…”

“UUUuuuhhh…. Sayang… Terusss…...” Lenguh Citra yang ikut menjaga tubuhnya supaya tak ikut terdorong mundur karena gerakan dan tekanan kepala penis Ciello.

“Hhhggghh…. Bentar lagi kepala kontol Ciello masuk Ma…” Erang Ciello terus mencoba menarik dan mendorong batang penisnya ke vagina Citra.
“Oohhh. Iiiya Sayangku… “ Lenguh Citra yang mulai ikut merasakan nikmat. Memperlebar lagi bentangan pahanya supaya penis putra kandungnya berhasil masuk

PLUP…
Suara kepala penis Ciello ketika berhasil masuk keperanakan Citra. Membuat bibir vaginanya terlihat begitu menjepit batang penisnya yang tebal.

“Uhhh… Akhirnyaaa… Kontol Ciello Udah masuk setengah Maaa…” Girang Ciello yang walau sudah sering mengenggamai vagina ibu kandungnya, masih saja merasakan kesulitan masuk karena jepitan otot vagina Citra, “Uuuhhhh…. anget banget rasanya Maaa…”.


“Hihihihi… Kontol kamu aja Sayang yang ukurannya terlalu besar….” Desah Citra sambil mengusap rambut putra kesayangannya itu.
“Masa sih Maaa…?” Goda Ciello yang kemudian mulai menggoyang-goyangkan batang penisnya.
“Uuuuhhhh… Pelan-pelan Sayang… Biarin memek Mama beradaptasi dulu…” Tambah Citra yang mendesah sambil memejamkan mata rapat-rapat.
“Ssshhh…Sumpah deh.… Memek Mama… Rasanya bener-bener sempit Maa… “
“Hihihi…. Makasih pujiannya ya Sayang…Ssshhh….” Lenguh Citra menikmati rasa nyeri dan ngilu nikmat yang mulai timbul, setiap kali mereka mulai bersetubuh.

“Goyangin sekarang Sayang….” Pinta Citra sambil meremas pantat Ciello.

Perlahan, batang penis jumbo Ciello mulai bergerak.
Maju. Mundur. Maju. Mundur
Hingga tak lama kemudian, suara tepukan kedua kelamin ibu dan anak itu mulai memenuhi dapur.

PLAK PLAK PLAK PLAK

“Ohhh Sayang….”
“Ya Maaa…?”
“Enak banget kontol kamu Sayang….” Suara Citra bergetar menahan nafsu. Matanya terpejam dan mulutnya terbuka.
“Iya… Memek Mama juga mantab… CUP….” Kecup Ciello sambil memasukkan lidahnya ke mulut Citra. Berusaha membelitkan lidah basah ibu kandungnya sembati terus menggoyang batang penisnya keluar masuk vagina Citra.

“SSSSHHH…. OOOHHHHHH…..” Lenguh Citra keenakan.
“Enak Maa…?”
“OOOHHH…. Banget Sayang…”
“Ssshh…. Memek Mama.. Walau hampir tiap hari Ciello entot…. Jepitannya masih berasa banget Maa…”
“Sssshhh…. Masa sih Sayang….?”

“Iya Maaaa… Memek Mama… Rasanya ngegigit-gigit kontol Ciello….”
“Ehhhmmmhhh… “
“Sensasinya…. Kaya disedot-sedot… Tapi pake memek….”
“Hihihi… Bisa aja kamu Sayang…”
“Beneran Maaa….”

PLAK PLAK PLAK PLAK
PLAK PLAK PLAK PLAK

“Kalo dibandingin ama Clara…? Masih enak siapa Sayang….” Tanya Citra mencoba mencari tahu.
“Hehehehe… Hmmm…. Beda lubang sih Maa…”
“Gitu ya…?”
“Kalo ama Mama khan pake memek…” Jelas Ciello
“Kalo ama Clara… Pake bo’ol ya Sayang…? Hihihi....” Potong Citra
"Iya... Khan Ciello belom Mama bolehin ngentotin lubang memeknya Clara..."

"Hihihi... Sabar ya Sayang.... Sebentar lagi kontol besarmu ini pasti bisa kok ngaduk-aduk memek Clara..." Jelas Clara, "Kita obatin aja dulu trauma dia karena perlakuan Papamu..."
"Iya Maaa... Selama Ciello bisa dapet memek Mama... Ciello bakalan terus nunggu waktu itu kok Maaa...."
"Pinteeerrr...." Seru Citra menyenggol pantat Ciello, seolah memberi isyarat kepada putranya supaya kembali menyodok vagina sempitnya

PLAK PLAK PLAK PLAK
PLAK PLAK PLAK PLAK

"Kalo semisal kamu udah dapet memek adikmu... Pasti kamu bakalan lupa ama memek Mama ya Sayang...?"
"Ya ga bakalan Maaa...." Balas Ciello, "Memek Mama bakalan selalu ada dihati...."
"Aaahhh... Bohong..."
“Hahahaha…. Iya Maaa..…Yang jelas… Walau nanti semisal Clara udah bisa Ciello entotin... Ciello bakalan terus ajak Mama untuk bisa sama-sama puas... …. ” Kekeh Ciello, “ Biar kita dapet sama-sama enaknya Maaa….” Sambungnya lagi singkat sambil meremasi kedua payudara Citra. Membuat ibu kandungnya itu makin kelojotan karena rangsangan tangan mesum Ciello di titik erotisnya.

PLAK PLAK PLAK PLAK
PLAK PLAK PLAK PLAK

“Uuuhhh… Enak banget kontolmu Sayang… Memek Mama sampe banjir gini….Ooohhh… ” Erang Citra yang ditengah persetubuhannya, sesekali mengintip kebawah. Ke arah cairan putih kental yang perlahan muncul di sekitar lingkar penis Ciello. Ke arah busa tipis yang bakal tercipta ketika penis anak kandungnya keluar masuk di liang peranakannya.

PLAK PLAK PLAK PLAK
PLAK PLAK PLAK PLAK

“Memek Mama juga masih terasa sempit banget Maaa…”
“Ooohh.. Terus sodok Sayang…. Kontolin Mama Sayang… “Pinta Citra yang merasakan nafsunya makin meninggi. Sampai-sampai cairan vagina Citra meleleh membasahi lubang anusnya. Turun ke meja dan juga mengalir ke paha mulusnya

PLAK PLAK PLAK PLAK PLAK PLAK PLAK
PLAK PLAK PLAK PLAK PLAK PLAK PLAK PLAK
Suara tubuh Citra dan Ciello ketika saling bertabrakan. Makin keras. Keras. Dan keras.

Berkali-kali, Ciello menghentakkan pinggulnya maju dengan segenap kekuatannya. Melesakkan batang berurat yang tumbuh diselangkangannya itu dalam-dalam ke liang peranakan ibu kandungnya.

PLAAAAAKKKK…..PLAAAAAKKKK….. PLLLAAAAAAAAAKKKK….
“Uuuuhhh Sayang…. Iyaaaahhh….Entot memek Mamamu ini Sayang… Ohhh… ” Erang Citra merasakan kenikmatan tanpa henti karena mendapat tusukan-tusukan tajam dari penis jumbo putra kandungnya.

PLAAAAAKKKK…..PLAAAAAKKKK….. PLLLAAAAAAAAAKKKK….
“HEEGGHH… HEEGGHH… HEEGGHH… “ Erang Ciello menuruti keinginan Citra, menusuk vagina ibunya jauh lebih dalam daripada sebelumnya.
“Ooooooohh… Iyaahhh… Iyaahhh… Terus Sayang…. Sodok terus memek Mama… Sodok sampe berasa ke rahim Mama Sayang…”

PLAK PLAK PLAK PLAK PLAK PLAK PLAK PLAK
PLAK PLAK PLAK PLAK PLAK PLAK PLAK PLAK

Perlahan, gelombang kenikmatan itupun perlahan datang. Memompang darah birahi Citra untuk memacu detak jantungnya lebih cepat. Nafasnya memberat dan seluruh organ intimnya terasa begitu sensitif. Siap menyambut orgasme paginya.

“Ayo Ciello… Kencengin sodokan kontolmu Sayang… Mama mau keluar… Ooohhh… Ooohhh… Ooohhh…” Kata Citra yang makin belingsatan, tak sabaran mendapat orgasme hebatnya.

Kareba merasa sedikit lelah karena memeluk kaki ibu kandungnya, Ciello pun akhirnya meletakkan kedua betis Citra di pundak sebelum kemudian menghajar vagina wanita semok itu dengan kecepatan tinggi.

PLAK PLAK PLAK PLAK PLAK PLAK PLAK PLAK PLAK PLAK PLAK PLAK PLAK PLAK PLAK PLAK
PLAK PLAK PLAK PLAK PLAK PLAK PLAK PLAK PLAK PLAK PLAK PLAK PLAK PLAK PLAK PLAK

Suara tepukan kedua kelamin ibu anak itu tanpa henti. Tanpa jeda.

”SSsshhh… Sayang… Mama mau keluar nih… Ooohhh….. Ooohhh….. Ooohhh….. “
“Uuuuhhh.. Iya Maaaa.. Ciello juga bentar lagi dapet…. Shhhh…. Shhhh…. Shhhh…. ”

PLAK PLAK PLAK PLAK PLAK PLAK PLAK PLAK
Hingga tak lama kemudian. Tubuh Citra bergetar hebat. Menandakan ia telah mendapatkan orgasme pertamanya di pagi hari.

“OOOHHH… CIIIIEEELLOOOO… OOOHHH…. NGENTOT… NGENTOT… NGENTOT… MAMA KKELUAR SAYANG…. MAMA KELUAAAARR… OOOHHH.. NGEEEEENNNTTTTTTTTOOOOOOOOTTTTT….”

CREEETT CREEET CREEETTTT….. CREEETCREEETTTT CREEECEEETTTT
Kejat otot vagina Citra terasa begitu kuat, mencengkram batang penis Ciello yang tak henti-hentinya terus menggempur liang peranakannya.

CREEETT CREEET CREEETTTT….. CREEETCREEETTTT CREEECEEETTTT
“AAANJJIIINNGGGG…. MAMA KELUAR NIH SAYANG…. OOHHH MAMAA KELUAAARR… AARRGGHHH NGENTOOOTTTT….” Raung Citra terus mengejat-kejat. Menggeliat tanpa terkontrol, sambil terus menggelepar diatas meja dapur.

Melihat reaksi Citra yang liar seperti itu, membuat Ciello ikut kehilangan kontrol. Terlebih karena merasakan pijatan dan cengkraman vagina Citra pada penisnya, mendatangkan gelombang orgasme yang tak mampu ia tahan-tahan.

Walhasil, dalam beberapa detik kemudian, Ciello mendengus hebat. Mempercepat sodokan penisnya dan menghujamkan kepala penisnya dalam-dalam ke liang rahim ibu kandungnya.

“AAAHHH… SIAAALLL… CIELLLOOO JUGA KELUAAAR MAAAA… OOOHHH... CIELLOO KELUAR DI DALEM MEMEK MAAAAAAMAAAAAA…… KONTOL CIEELLLOO PEJUHIN MEMEK DAN RAHIMM MAMAAAA….”

CROOOOTT CROOOTTT CROOOTTT CROOOTTT CCCROOOOOTCOOOOTTTT… CROOOTTT CROOOTTT
Enam semburan panas, terlontar dari ujung mulut penis Ciello. Melesat jauh kedalam vagina Citra dan masuk kedalam rongga rahimnya.

Menyembur begitu deras. Panas. Dan banyak.
Saking banyaknya, sperma Ciello terlihat meluber, keluar dari sela-sela liang senggama Citra.

“Hhhh…. Hhhh…. Hhhh…. Hoooohhh….. ANJINGGG…. Enak banget siraman pejuhmu Sayang… Ooohhh…. Ssshhh…. .” Desah Citra sambil mecoba mengatur nafas disela-sela gelombang orgasmenya, “Hhh… Hhh… Hhh… Jepitan memek Mama juga berasa luar biasa…” Balas Ciello.
“Hhhh…. Hhhh…. Hhhh…. Jangan gerakin kontolmu dulu ya Sayang…” Pinta Citra, “Mama pengen ngerasain kedutan otot batang kontolmu…”

NYOT NYOT NYOT…
Dengan sengaja, Ciello menggerak-gerakkan otot penisnya. Membuat penis kebanggaannya itu berkedut-kedut hebat.

“Ooohhh… Geli sekali Sayang…”
“Enak ya Maa…”
“Banget sayang…”

Dengan penuh kasih sayang, Ciello mengecup kedua lutut ibu kandungnya secara bergantian. Kemudian ia menurunkan kedua kaki Citra dari pundak dan membiarkannya terjuntai di tepi meja dapur.

Setelah itu Ciello mencabut penis besarnya dari vagina Citra.

PLOOPPP
Suara penis Ciello terlepas dari jepitan sempit vagina Citra. Membuat vagina mungil ibunya itu seketika menganga lebar, memperlihatkan lubang vagina berwarna kemerahan yang penuh berisi sperma.

SRRRRR..
Karena tak tersumpal penis, lelehan sperma yang bercampur dengan lendir kenikmatan Citra pun mengalir turun. Merambat pelan di paha dalamnya yang putih bersih. Terus hingga betis dan akhirnya.

CPLEK.
Menggenang di lantai dapur Citra.

“Banyak banget pejuh kamu yang keluar di memek Mama Sayang…” Ucap Citra yang masih mengusap liang vaginanya yang becek sambil beristirahat diatas meja dapur. Dengan mata teduh, ia menatap putra kesayangannya yang baru saja memberikan kenikmatan duniawi.

“Abisan Ciello kangen Maaa..” Ucap Ciello sambil mengecup pipi ibunya.
“Kangen apa…?”
“Kangen mejuhin memek Mama Ciello yang paling cantik sedunia…” Puji Ciello
“Iiihhsss... Saaayaaanngg…” Ucap Citra tersipu.

“Maa… Bantu Ciello ngebersihin kontol ini dong…” Pinta Ciello sembari menggoyang-goyangkan batang penisnya yang menjuntai bebas itu kekiri dan kekanan. Mirip belalai gajah yang berlumuran lendir licin.

“Dasar anak Mama yang manjaaa…..” Ledek Citra yang buru-buru bangun sambil memencet hidung putra kesayangannya. Menuruti permintaan Ciello dan turun kelantai. Dengan sigap, wanita matang itu berjongkok di depan selangkangannya putranya. Dan membelai lembut batang berurat itu sambil beberapa kali mengecupnya pelan.

“Mama heran… Ini kontol kamu kenapa bisa gedhe banget gini ya sekarang…?” Kagum Citra sambil membolak-balik kelamin putranya.
“Lhaaahh.. Harusnya Mama yang lebih tahu dong… Kontol Ciello mirip kontol siapa….”
“Hihihihi…. Iya.. Mama udah tau…”
“Mirip kontol Papa ya Ma…?”

Citra menatap erat wajah putranya. Kemudian menggeleng.

“Haaah...? Ga mirip kontol Papa…?”
“Kontol Papamu… Besar tapi berurat… Jadi keliatan nyeremin….“ Jelas Citra, “Kalo kontolmu… Mulus… Ga begitu keliatan uratnya….”
“Ohhh. Gitu Maaa…?”
“Iya… Urat-urat kontolmu… Berasa keluar kalo pas lagi nyodok-nyodok aja…” Sambung Citra lagi, “Mirip banget ama kontol Kakek kamu…”

“Haaa…? Kontol Kakek…?” Kaget Ciello begitu mendengar kalimat ibunya.
“Ehhh….? Anu….” Panik Citra yang tak sadar akan ucapannya barusan.
“Emang Mama pernah ngelihat kontol Kakek…?”

“Bukan… Bukan begitu… Maksud Mama…”
“Mama pernah ngentot ama Kakek…?”
“Udah… Lupain aja sayang… Hihihi… Lupain….” Ucap Citra yang buru-buru mencaplok kepala penis Ciello dan membersihkan sisa-sisa sperma yang melumuri penis anak kandungnya itu.

“HAAAAAPPP…. Sluuurrrppp….Sluuurrrppp….”
“Uuuhhh… Maaa.. “Lenguh Ciello keenakan, “Mamaaaa… Jawab dulu Maaa….”

“Mmmmhhhh….? Sluuurrrppp….Sluuurrrppp…” Lirik Citra sembari terus menyelomoti penis Ciello
“Mama pernah ngentot ama Kakek…?”
“Hihihihi… “ Tak memberikan jawaban pasti, Citra hanya bisa tersenyum sambil terus membersihkan sekujur penis Ciello.

“Iiihhhhsss.. Maamaaaa…. Ayo dong jawab Maa…. Emang Mama pernah ngentot ama Kakek…?”
“Hmmm… Ada deh… Hihihi…. “ Kekeh Citra sengaja membiarkan Ciello tenggelam dalam rasa penasarannya.
“Mamaaaa… Nakal banget siihhh….” Erang Ciello yang membayangkan hubungan Citra dengan kakeknya.

“Hmmmm… Mikirin apa kamu Sayang…?” Tanya Citra yang menyadari jika penis Ciello mulai berdenyut dan menggembung kembali
“Mama pasti kecilnya udah nakal banget ya…?”

“Hihihi.. Gausah dipikir Sayang… HAAAPPP.. Sluurrpp…..Sluurrpp….. “ Lagi-lagi Citra mencaplok penis besar itu. Menjilat dan menyedot-sedot sisa sperma Ciello dari ujung mulut penisnya hingga benar-benar bersih. Dan sebagai bonus, Citra juga menyelomot biji peler Ciello dan menggigitnya pelan. Membuat putra kandungnya itu menggigil dan ngilu.

“Sluuurrrppp… Sluuurrrppp… Puaaahhhh…. Udah… CUP CUP…Bersih semua….” Ucap Citra yang kemudian buru-buru bangkit dan mengecup bibir Ciello dengan mesra.

CUUUPPP
“Gausah kamu mikir yang enggak-enggak ya Sayang…” Bisik Citra pelan
“Tapi… Kalimat Mama tadi bener-bener bikin Ciello penasaran….”
“Hihihihi… Udah… Itu masa lalu…. Lupain aja… Yang penting… Kita nikmatin aja hubungan baru di keluarga kita yang sekarang ini…”

“Haahh… Masa lalu….?”
“Jadi… ?”
“Beneran Mama pernah dientot Kakek…?”

“Hihihihi…. Nikmatin aja Sayang… Nikmatin… “ Pesan Citra sambil melangkah pergi, meninggalkan Ciello yang masih tertegun di dapur sendirian.

“Mamaaa… Jawab Maaa… “
“Mamaaaaa….”


Bersambung,
By Tolrat
 
Ini ke 2 kalinya cielo berhasil ngewe ibunya ... selanjutnya lebih sering lg suhu ...
 
Bimabet
Nah bener kaaan.. Masaknya ga gosong kan mama cit?
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd