Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Siapa Tokoh Favorit di Series KKB


  • Total voters
    1.123
Bimabet
Komentarnya pada minta up semua.

Berasa kaya lagi pacaran malem-malem ditaman trus didatengin satpol PP yang mau ngejalanin penertiban.

Pengen nyantai sambil mesra-mesraan, tapi yg didapet malah jadi kejar-kejaran.


Hahahaha..
ngejar birahi aja suhu nanti aja mesra mesraanya :kpenuh::konak:
 
Komentarnya pada minta up semua.

Berasa kaya lagi pacaran malem-malem ditaman trus didatengin satpol PP yang mau ngejalanin penertiban.

Pengen nyantai sambil mesra-mesraan, tapi yg didapet malah jadi kejar-kejaran.


Hahahaha..


Abis yang perasaan takut ketahuan itu bikin sensasinya beda om...

Adrenalin lebih terpacu dan pas klimak wenak tenan..

Wkwkkwkwk...
 
Komentarnya pada minta up semua.

Berasa kaya lagi pacaran malem-malem ditaman trus didatengin satpol PP yang mau ngejalanin penertiban.

Pengen nyantai sambil mesra-mesraan, tapi yg didapet malah jadi kejar-kejaran.


Hahahaha..

Biasa hu kalau cerita berkualitas selalu di tunggu.
#crazyfans
 
Kisah Keluarga Bahagia - Bagian 43 | Dugaan Clara

"TING TOOONG.... TING TOOONG.... TING TOOONG TING TOOONG…”

CEKKKLEEEKKKK... CEKKKLEEEKKKK... "
" TING TOOONG TING TOOONG...."


“Om … Sepertinya ada orang di pintu depan tuh..." Bisik Karnia lirih sambil meminta Mike supaya berhenti sejenak. Guna menghentikan sejenak tusukan batang penis besarnya di vagina keponakannya.

“Ooohhh….. Ssshhh…. Biarin aja aahh.... Lagi nanggung…” Ucap Mike cuek sambil terus menggoyang-goyangkan pinggulnya. Menyetubuhi liang kewanitaan keponakannya, “Ayo Sayang… Goyang pinggulmu lagi… Terima sodokan kontol Om di memek sempitmu itu …”


PLAK PLAK PLAK PLAK... PLAK PLAK PLAK PLAK...
Suara pinggul Mike terus membombardir selangkangan keponakannya tanpa henti

“Heeehh… Bentaran Om… Aku mau liat dulu … Jangan-jangan itu Ayah atau Mama...?".
“Wuaaaduh...? Masa sih...? Bisa gawat nih Sayang … Kalo Mama atau Ayah kamu pulang…” Khawatir Mike yang pada akhirnya sedikit mengendurkan kecepatan goyangan pinggulnya.

“Khawatirnya aja sih.... Ngggggg....“ Gumam Karnia sambil melirik jam dinding yang ada disalah satu sudut ruangan rumahnya, “Eh tapi kayaknya nggak mungkin yah Om... Khan sekarang baru jam tiga...”
“Iya... Biasanya orangtua kamu khan pulangnya agak maleman... Kalo gitu…? Itu siapa ya...?" Bingung Mike sambil terlihat berpikir.
“Aku intip bentaran deh Om... “

“Kalo kamu ngintip… Berarti Om nggak bisa ngentotin memek kamu dong…? Uuuhh.. Uhhh....” Sodok Mike yang lagi-lagi mempercepat adukan batang penisnya
“Iiiihhhsss Om.. Ssshhh.... Bentaran doang kok… Ooohhh...”
“Biarin ajalaaahh Sayang.. “ Saran Mike, “Kalo dia bosen… Ntar juga lama-lama berhenti sendiri…”
“Ayolah Ommmm … Aku intip bentaran aja… “ Ucap Karnia bersikukuh sambil mencoba menurunkan tubuh langsingnya dari gendongan Mike. “Oohh.... Om… Turunin aku dulu dong..." Pinta Karnia yang masih kesulitan melepaskan diri dari gendongan Mike.
“Aaaahhh… Tamu yang ngeganggu banget …” Gerutu Mike yang mau tak mau pada akhirnya mengendurkan tangannya dan membiarkan tubuh Karnia merosot kebawah.

"Ssshhh... Bentaran ajaj kok Om... Aku cuman mau liat kedepan bentaran..." Ucap Karnia yang begitu berhasil menapakkan kakinya kelantai, langsung mendorong pinggul Mike. Supaya vaginanya terlepas dari tusuhan batang penisnya.
"Yaudah sana buruan… Tapi jangan lama-lama ya Sayang... Kontol Om masih pengen ngaduk-aduk memek berjembutmu yang lebat ini..."

"TING TOOONG.... TING TOOONG.... TING TOOONG TING TOOONG..."

CEKKKLEEEKKKK... CEKKKLEEEKKKK... "
"TING TOOONG.... TING TOOONG.... TING TOOONG TING TOOONG... TING TOOONG.... "

"Iya Iyaaaaaa Omku Gaaanteeennggg.... Aku bakalan cepet kok.... " Senyum Karnia sembari mengusap rambut dan dahi Mike dengan penuh kasih sayang.
"Hhhhhhh.... Dasar tamu nggak tahu waktu... Orang lagi enak-enaknya ngentotin memek keponakan... Eeehhh... Malah ngeganggu aja..." Kesal Mike sambil terus-terusan menggerutu.

"TING TOOONG.... TING TOOONG.... TING TOOONG... TING TOOONG... TING TOOONG...."

"CEKLEKK....CEKKKLEEEKKKK... CEKKKLEEEKKKK... CEKLEKK...."
"DOK DOK DOK... DOK DOK DOK...."

"Udah ah Ooom... Lepasin aku dulu... Tamunya udah makin nggak sabaran tuh..." Pinta Karnia lagi.

Dengan berat hati, Mike pun membiarkan vagina Karnia terlepas dari tusukan batang penisnya.

PLLOOOPP... SSEEERRR...
Suara penis Mike ketika tercabut dari dalam vagina Karnia. Disusul oleh gumpalan-gumpalan sperma yang langsung mengalir turun ke paha bagian dalam milik keponakannya.

"Uuuhhhsss.... Oooommm.... Pejuh Om banyak banget... " Ucap Karnia sambil menadahi lelehan sperma milik ayah Clara itu dengan tangannya, " Ck... Ck... Ck... Langsung luber dari memek aku Omm... "
"Hehehe... Lap pake tissu dulu aja Sayang..." Sahut Mike memberikan saran.
"Hiya Om... " Timpal Karnia yang kemudian mengambil beberapa helai tissu dan mengelap bibir vaginanya perlahan. Setelah itu, ia mengenakan jubah mandinya yang teronggok dilantai dan melangkahkan kakinya ke pintu depan.

"TING TOOONG.... TING TOOONG.... TING TOOONG TING TOOONG... "TING TOOONG.... TING TOOONG.... TING TOOONG.... "

"CEKKKLEEEKKKK... CEKKKLEEEKKKK... CEKKKLEEEKKKK... CEKKKLEEEKKKK... "
"DOK DOK DOK... DOK DOK DOK...."

"Karniaaaa.....? Kaarrr....? Karniaaaa...?"
Samar samar, Karnia seperti mendengar suara wanita memanggil-manggil namanya.

"Karniaaa....? Uuuuhhh.... Lama bener nih anak.... Lagi ngapain sih didalam....? Kaarniaaa..."

Dan benar. Begitu Karnia mengintip dari balik tirai jendela, ia mendapati jika wanita tak sabaran yang sedari tadi menggedor-gedor pintu rumahnya itu adalah Clara.

Tanpa membuka pintu, Karnia buru-buru lari. Kembali kehalaman belakang, tempat ia dan Mike tak lama tadi bersetubuh.

"Om Mike.... Itu Clara Om..." Bisik Karnia yang terdengar sedikit panik
"Haaa? Clara...?" Ucap Mike tak kalah herannya, "Mau ngapain dia kesini...?"
"Nggggg.... Aku juga nggak tahu Om..." Balas Karnia sambil mengangkat kedua bahunya.
"Biasanya khan kalo anak Om kesini... Dia pasti ngabarin kamu khan...?" Tanya Mike
"Hiya Om... Tapi tumben-tumbenan dia nggak ngabarin..."

"Hhmm...." Mike menengadahkan kepalanya menatap langit-langit, seolah sedang berpikir keras, "Usir aja dia Sayang..."
"Haaa...? Usir...?" Heran Karnia.
"Iya... Usir... Suruh Clara pergi dari sini..."
"Tapi... Ngggg..."
"Khan kita harus menuntaskan birahi kita yang sempet tertunda tadi Sayang..." Ucap Mike sambil merogoh vagina Karnia yang masih saja basah karena sisa-sisa lelehan spermanya.

"Kalo Claranya nggak mau...?" Tanya Karnia tak percaya diri.
"Hmmm... Kalo ngga.... Bilang aja... Kamu mau pergi kerumah cowok kamu..." Ucap Mike memberikan titik terang, "Clara khan kalo denger kamu nyeritain tentang cowok kamu.... Dia bakalan langsung ilfil..."

"Nggggg.... Bener juga ya...? Hihihihi.... Ide Om bener-bener cemerlang deh... Hihihi..."
"Hehehe... Yaudah... Om sembunyi di kamar ayah kamu aja yaa..."
"Oke Ommm... Siiippp...." Tutup Karnia sambil tersenyum lebar.

"CEKKKLEEEKKKK... CEKKKLEEEKKKK... CEKKKLEEEKKKK... CEKKKLEEEKKKK... "
"DOK DOK DOK... DOK DOK DOK...."

"DOK DOK DOK... DOK DOK DOK...."
"Kaarrr....? Karniaaaa...?"

CEKREK... CEEKREEKK... KLEEKK..
Suara kunci terbuka yang disusul dengan suara gagang pintu.

"Karnia....." Serbu Clara masuk begitu pintu rumah Karnia terbuka.
"Loohh? Ehhh...? Clara....? Ada apa...? Kok kamu keliatan heboh banget gitu...?" Tanya Karnia sambil pura-pura mengeringkan
"Papa aku ada disini nggak Say...?" Tanya Clara sambil celingukan.
"Nnggg... Sebentar-sebentar...? Kok kamu nyari Papa kamu kesini Say...? Emang kenapa...?"

Tanpa menjawab pertanyaan sepupunya sedikitpun, Clara langsung menghambur masuk kedalam rumah Karnia

"Piiii.....? Paapiii...? " Teriak Clara memanggil ayah kandungnya.
"Claraa.... Kamu kenapa sih...?" Tanya Karnia lagi, "Papa kamu nggak ada disini Sayaang... Dia kalo jam segini bukannya ada dikantor....?"

Mendengar jawaban Karnia, Clara langsung melengos kearah sepupunya itu. Matanya menatap tajam, penuh rasa curiga.

"Kalo Papa aku dikantor... Aku nggak bakalan nyari-nyari dia sampe seperti ini Say..." Jawab Clara ketus.
"Kamu udah nyoba nelpon dia...?"
"Udah belasan.... Bahkan puluhan kali..." Sodor Clara yanmemperlihatkan layar handphonenya yang masih memperlihatkan nada sambung ke wajah Karnia.
"Mungkin dia masih meeting kali Say...?"

"Semula aku juga mikir gitu... Makanya aku tadi main kekantor Papa..." Jelas Clara dengan masih menatap Karnia tajam, "Dan begitu aku sampai kantor.... Ternyata... Papa aku nggak ada disitu...."
"Hmmmm... Kemana ya kira-kira Papa kamu berada...?" Tanya Karnia pura-pura bingung.

"Makanya aku kesini..." Jawab Clara singkat.
"Tapi... Papa kamu nggak ada disini Say..."

Buru-buru, Clara mengutak-atik handphonenya. Dan sambil tersenyum, gadis mungil itu memperlihatkan layar handphonenya ke Karnia.
"Ini history telephone kantor Papa aku..." Ucap Clara
"Ngggg... Aku nggak ngerti...."
"Coba lihat deh... Nomor telephone yang ada di history telephon kantor Papa aku itu... Nomor hape siapa...?" Tanya Clara penuh selidik.

"Aaahhh Siaaalll....!!!" Batin Karnia. "Clara ternyata pintar..."
"Nggg... Itu...." Bingung Karnia.
"Nomor hape kamu khan Say...?""
"I... Iya sih...."
"Aku yakin... Kalo history telephone Papa yang penuh dengan nomor hape kamu tuh ada maksudnya..." Sambung Clara penuh rasa percaya diri, "Makanya aku langsung kesini..."

"Tapi beneran deh Say... Papa kamu nggak ada disini..." Bohong Karnia.
"Kalo Papa ngga ada disini... Kamu nggak bakalan selama ini ngebuka pintu rumahmu Say... " Ucap Clara dengan nada ketus
"Nggg... Tadi... Aku nggak denger suara bel Say... Khan aku sedang mandi..." Jelas Karnia mencoba meyakinkan Clara.
"Iya aku tahu... Emang tadi kamu sedang mandi... Mandi keringat birahi...." Celetuk Clara singkat sambil terus menatap wajah Karnia yang semakin memerah.

"Huusshh... Claraaa... Jangan ngaco aaahh..."

Buru-buru, Clara lebih mendekatkan wajahnya kearah Karnia. Secara bergantian, ditatapnya kedua mata sepupunya itu dalam-dalam.

"Kamu... Nngebohongin aku ya...?" Tanya Clara dingin.
"Nggg... Ngebohongin kamu gimana sih...?" Jawab Karnia yang mulai gugup dibuatnya. Tak pernah sekalipun ia mendapati sosok Clara yang begitu menakutkan seperti itu. Perlahan, Karnia mengambil satu langkah mundur.

"Kalo kamu nggak bohong... Kamu nggak usah takut seperti itu Say..." Sindir Clara.
"Aku nggak bohong Claraku Saaayaaanngg..." Jelas Karnia mencoba mematahkan tebakan Clara, "Aku cuman heran aja dengan sikap anehmu ini..."

" Hhhff.... Hhhff.... Hhhff.... "
Tiba -tiba, Clara bertingkah seperti anjing pelacak. Mengendus-endus ke segala arah, termasuk mengendus ke tubuh Karnia dari atas sampai bawah..

"Eehhh...? Kamu mau ngapain Say...?" Kaget Karnia sambil mengambil langkah mundur lagi.
"Ayolah Karniaaaa.. Kamu nggak usah bohong sama aku deh..." Cecar Clara terus.
"Bohong...? bohong gimana sih...?" Bohong Karnia tak kalah sengitnya.
"Karnia Sayang... Aku tuh tahu udah kenal kamu dari kita sama-sama kecil... Dan aku tahu gelagatmu kalo sedang ngelakuin hal yang nggak jujur dibelakang aku..."
"Sumpah deh... Aku bener-bener nggak tahu maksud kamu...?"

"Begini ya... Aku coba jelasin semuanya ke kamu.... Lonte Papiku yang BODOH..."


BREETT...
Tiba-tiba, Clara menarik jubah mandi Karnia dengan paksa. Sehingga membuat Karnia tak mampu menutupi tubuh telanjangnya yang putih mulus

"Di sekujur badan kamu... Itu tercium aroma parfum Papa aku Say... " Ucap Clara pelan tapi tajam.
" Hhhff.... Hhhff.... Hhhff.... " Lagi-lagi, Clara maju. Mencoba mengendusi tubuh telanjang Karnia lebih lanjut, "Di wajahmu... Di lehermu.... Ditetek kecilmu... Semua kecium parfum Papa aku..."
"Eehh...? Masa sih...?"
"Lalu... Dipaha ama betis kamu... Masih ada lelehan lendir yang masih basah... " Tunjuk Clara dengan dagunya, "Itu lelehan pejuh Papa aku khan...?"
"Ehh... Ini mah sabun Say..."

"Hihihi... Sabun kok anyir gini... " Colek Clara kearah paha dalam sepupunya, "Aku hafal benget kali Saaayyy... Aroma pejuh Papa aku sendiri...."
"Ehh... Iya ya...?"
"Ya Iyalaaahh... " Yakin Clara, "Papa aku tadi... Pasti muncratin memek kamu banyak banget ya Say...? Sampe pejuhnya meluber gitu...?"

"Nnnnggg..."

"Dan yang paling jelas.... Pasti memek ndower kamu itu rasanya kecapekan banget khan ya...? Sampe nggak bisa nahan pejuh Papa aku biar nggak terus-terusan keluar gitu... ?" Tebak Clara tak terbantahkan, "Gilaaa... Pejuh Papa aku sampe netes-netes kelantai gitu yaaaa...? Hihihi... Dasar LONTE Bodoh...."

"Nggg.. Itu... Nggg... Anu....?" Bingung Karnia kehabisan kata-kata, "Tadi aku emang abis ngentot sih... Tapi bukan ama Papa kamu kok...." Sambung Karnia berusaha menyelamatkan harga dirinya.
" Ama siapa...? Erga...?"
"I... Iya..."
"Trus...?Mana dia sekarang...?"
"Ya.. U.. Udah pulang laahhh...."
" Ckk.... Ckk.... Ckk.... Hihihihi....Si PEREK mencoba berkilah..."

"Eeeeh... Kamu kok ngomong kaya gitu sih Say...?" Ucap Karnia seolah tak terima.
"ERGA aku telephon... Dia sama sekali nggak kemari kok.... " Cecar Clara, "Udahlahh Saaayyy... Ngaku aja..." Sindir Clara terus.
"Ngaku apaan sih...?"
"Ngaku aja kalo kamu tuh bohong... " Ucap Clara yang kemudian berjalan ke sudut ruangan dan berhenti sejenak. Gadis mungil itu lalu jongkok dan mengambil sesuatu, "Ini celana Erga ya Say...? Mirip banget ya... Ama yang sering Papa aku pake kalo pas dia pergi kerja...?"

"Nnnnggg..." Bingung Karnia tak mampu berkata apa-apa lagi.

"Kamu bener-bener ngerusak hubungan persahabatan kita Say..." Ucap Clara singkat sambil langsung mondar-mandir didalam rumah Karnia. Keluar masuk setiap ruangan sembari menggeledah semua perabot dan lemari yang bisa dijadikan sebagai tempat persembunyian.

"KAAAMMPREEETTT..... " Teriak batin Karnia. Ia benar-benar kehabisan alasan. Sekarang, satu-satunya hal yang bisa ia lakukan hanyalah berharap. Supaya Clara tak pergi ke kamar tidur orangtuanya dan menemukan Mike disana.

Namun, seolah bisa membaca ketakutan Karnia, Clara tiba-tiba berdiam diri. Tepat didepan pintu kamar ayah Karnia.

"Paaa... Keeeeluuuaaarrrr dong..." Panggil Clara pelan.

Tak perlu menunggu waktu lama, pintu kamar orang tua Karnia pun terbuka.

CKLEEK

Dengan pandangan mata yang begitu sayu, Mike keluar dengan wajah tertunduk. Penuh rasa bersalah. Penampilannya benar-benar kusam. Rambutnya acak-acakan dan wajahnya penuh bercak putih bekas lendir vagina Karnia yang sudah mengering.

"Sini Paa... Keluar...." Pinta Clara lirih.

Dengan masih setengah telanjang, Mike pun maju. Mendekat kearah putri kandungnya berdiri.

Melihat penis besar ayah kandungnya yang menggelantung lemas dan terombang ambing ketika berjalan, Clara hanya bisa tersenyum. Senyum aneh yang sama sekali tak pernah Mike lihat sebelumnya.

"NYOOOTT...."
Dengan sigap, Clara langsung menangkap batang penis Mike. Dicengkeramnya kuat-kuat dan menyeretnya ke ruang keluarga.

"Adduuuhhh....?" Erang Mike yang karena cengkraman dan tarikan keras di penisnya, mau tak mau mengikut kemaja putri kandungnya berada, "Eehh Sayang... Kontol Papa mau dibawa kemana Sayang..?"
"Duduk Paa..." Pinta ketus Clara sambil melempar seretan penis Mike kearah sofa panjang yang ada didepan TV.

BRRUUKK..
Hempas pantat Mike ke busa sofa nan empuk itu.

"Duduk sini Say..." Suruh Clara kearah Karnia yang masih malu-malu, "Duduk disamping Papa aku..." Tambahnya lagi sembari menunjuk kesudut dudukan sofa yang masih tersisa.
"Eeehh... I... Iya..." Jawab Karnia menurut.
"Santai aja kali Say... Nggak udah malu-malu gitu...." Senyum Clara sinis. Seolah mengejek kenakalan sepupu kandungnya itu.

"Buka lebar-lebar pahanya Paa..." Pinta Clara sambil menyibakkan lutut Mike kearah samping.
"Eehh...?" Bingung Mike, "Kamu mau apa Sayang...?"

Tak menjawab sedikitpun, Clara kemudian berjongkok tepat didepan selangkangan Mike. Ditangkapnya penis yang masih menggelayut lemas itu dengan tangannya kemudian diremas-remasnya pelan.

"Papa suka ya...? Ngentotin Karnia....?" Tanya Clara dengan raut wajah yang dingin. Tak ada lagi senyum hangat diwajahnya.
"Eeehhh....? Kok... ?" Heran Mike sambil menatap bergantian kearah Clara dan Karnia.
"Papa suka ya...? Ngentotin keponakan Papa...?" Ulang Clara lagi.

"Hhmmmmm... Itu....."
"Jawab aja yang jujur Paa... " Ucap Clara lagi sambil mulai menggerakkan tangannya naik turun. Mengurut batang penis ayah kandungnya yang juga penuh dengan bercak putih bekas cairan vagina Karnia.

"Papa suka ya nyodok-nyodok memek Karnia...?" Goda Clara terus sambil tak henti-hentinya menatap wajah Mike dengan mata tajamnya yang sendu.
"Hmmmm... Mmak... Maksud kamu gimana sih Sayang....?" Bingung Mike yang sedikit banyak agak terpengaruh dengan wajah emosi putri kandungnya.
"Jawab aja Papiku sayaaang... Clara cuman pengen tahu kok... "
"Tapi... Ntar kalo Papa jawab... Kamu bakalan marah...?"

Clara menggeleng-gelengkan kepalanya, "Clara nggak bakal marah kok Pi... Clara cuman pengen tahu aja jawaban Papa... " Sahut Clara yang karena tahu kewaspadaan ayah kandungnya, perlahan-lahan mulai menyunggingkan senyum manis andalannya.

"Beneran Sayang...? Kamu nggak marah...?" Tanya Mike mencoba meyakinkan
"Iya Papiku Sayaaang...." Jawab Clara yang lagi-lagi tersenyum, "Kalo Clara marah... Mana mungkin tangan Clara main-mainin barang kebanggan Papaa gini sih...?"

Melihat raut wajah putri kandungnya yang tak lagi emosi, perlahan membuat Mike seditkit lega. Terlebih karena merasakan gerakan tangan lembut Clara yang mulai mengocok-kocok batang penisnya, menjadikan birahi ayah kandung Clara itu datang kembali

"Paaa...? Papa...?" Panggil Clara, "Papa kok malah diem aja Pi...?"
"Nngg... Sssshhh... Papa bingung ngomongnya gimana ya Sayang..."
"Ngomong aja Pi... Nggak usah takut ataupun malu... " Sahut Clara sambil mempercepat kocokan tangannya. Membuat Mike makin merem-melek keenakan.

"Uuuuhhh Clara Sayaaangg..." Lenguh Mike lirih
"Kenapa Pi...? " Goda Clara sambil melirik tajam kearah Karnia. " Papa suka...? KONTOL Papa Clara kocok-kocok kaya gini.....?"

Mendengar Clara menyebut kata-kata mesum, membuat birahi Mike meninggi. Batang penisnya langsung mengeras, disertai dengan munculnya urat-urat penis disekujur batangnya.

"Wooww... Hihihi... Kontol Papa mulai ngaceng nih... Makin besar... Dan keras..." Kagum Clara sambil terus mengocoki penis ayah kandungnya
"Oohhh.... Sayang... Habisan Kamu ngegoda Papa gitu sih.... Oooohhh..."
"Hihihihi.... Clara nggak ngegoda kok Paa.... Clara cuman pengen Papa ngejawab pertanyaan Clara aja..." Kekeh Clara genit, " Papa suka ya ngentotin memek Karnia...?"
"Hhhhmmmmm....Kalo Papa jawab... Kamu beneran nggak bakalan marah khan ya...?"

"Iya Paaa... Ngapain juga Clara harus marah...? Toh Karnia tuh saudara Clara juga... " Senyum Clara yang kemudian makin memajukan menurunkan tubuhnya. Mendekat tepat didepan selangkangan Mike yang makin berdenyut kencang.

Sambil sesekali melirik kearah Karnia yang masih tertegun, Clara perlahan mendekatkan wajah cantiknya maju. Membuka bibir mungilnya lebar-lebar. Dan, dengan tanpa rasa malu sedikitpun akan tatapan mata sepupunya, Clara mencaplok kepala penis ayah kandungnya bulat-bulat.


"HAAAPPP...."
"OOOHHHHHH...ASTAGAAA... CLAARAAAAA.... " Lenguh Mike yang tak pernah mengira jika Clara akan melakukan hal semesum ini didepan saudara sepupunya.
 
Terakhir diubah:
Kisah Keluarga Bahagia - Bagian 44 | Akibat Rasa Cemburu



"Sluurppp... Sluuurrpp.... CUP CUP... Papa suka yaaa...? KONTOLnya Clara cium dan jilat-jilat seperti ini...? SLUURRPP...Cup... " Tanya Clara kembali mengucapkan kata kotornya lagi.
"Sshh... OOOHHH... Iya Sayaaanng.... Papa Sukaa... " Lenguh Mike yang karena mendapat kenikmaan dari mulut lembut milik putri kandungnya, langsung tak mampu berkata-kata.

"Papa mau KONTOLnya Clara isep-isep setiap hari...? SLUURRPP... Cup... Cup... " Tanya Clara sambil menatap wajah Mike dengan senyum genit manisnya.
"Waaahh...? Beneran Sayang...? Setiap hari...?"
"Hooo'oohh... "
"Waaahhh... Mau banget Sayang..."
"Kalo gitu... Jawab dulu dong Paaa... SLUURRPP... Pertanyaan Clara tadi... SLUURRPP... Cup... SLUURRPP... "

Merasa akan mendapat kenikmatan tambahan setiap hari dari putri kandungnya, Mike langsung berceloteh panjang lebar. "Oooohhh... Ssshhh.... Iya Sayang... Papa suka ngentotin memek Karnia... Ooohhh... Memeknya enaakkk....." Jujur Mike tanpa berpikir panjang.
"Udah sering Paa...? Papa Ngentotin Karnia...? Sluuurrppp... JUH...JUH... SLuuurrppp...." Tanya Clara terus sambil sesekali meludahi kepala penis ayah kandungnya.
"Oooohssshh... Ooohh.. Enak sekali Sayang... Sshhh... Iya... Udah lumayan sering Sayang... oohh... Iyaaa.. Isep kontol Papa terus Sayang..." Cerocos Mike keenakan.
"Pasti Karnia juga keenakan ya Paa...? Disodok-sodok kontol besar Papa ini...?"

PUK PUK PUK...
Suara Clara yang berulangkali menepuk-tepukkan batang penis besar milik Mike ke mulut dan pipi bulatnya. Sebelum akhirnya ia caplok dan hisap-hisap lagi.
HAAAPPP.... SLUURRPP...

"Hehehe... Ooohhsss... Iya Sayang... Karnia.... Keenakan banget Sayang... Sampe jadi ketagihan dianya...." Jawab Mike yang sepertinya karena jilatan mulut putri kandungnya, menjadi kehilangan rasa malu, "Iya khan Karnia Saayang....? Memek kamu nagih disodok-sodok kontol besar Om mulu...?"

"Emang Iya Say...? Memek kamu nagih kontol Papa aku mulu...?" Tanya Clara yang ikut-ikutan menanti jawaban dari pertanyaan Mike dari Karnia. Ia sengaja ikut menimpali guna melihat reaksi Karnia. Malahan, Clara sengaja memperlihatan kemahirannnya dalam mengocok penis ayah kandungnya di depan wajah Karnia.

"Eeehh... Nnnggg.... I... Iya Say... " Jawab Karnia mengiyakan.
"Emangnya.... Enakan mana apa sama sodokan KONTOL ayah kamu...?" Balas Clara.
"Ya jelas enakan kontol Papa lah Claraku Sayang... Hehehe... Ooohhh..." Potong Mike sambil membanggakan diri.

"Kalo gitu.... Papa udah lama ya ngentotin memek Karnia...?" Tanya Clara lagi.
"Berapa lama ya Sayang...?" Tanya Mike yang beralih tanya ke keponakannya
"Hmmm... Kira-kira... Nggg... Udah hampir 3 bulanan kali ya Om...?"

"Ooooww.. Gitu... Udah lama juga yaaa....?" Gumam Clara, "Ayah kamu tahu nggak kira-kira...? Kalo putri kandungnya udah sering dientotin kontol Papa aku Say...?"
"Ya nggak tahulah...." Jawab Karnia spontan, "Bisa-bisa ... Aku diusir dari sini..."

"Ngentotin memek anak sekolahan tuh rasanya gimana sih Paa...?" Tanya Clara lagi sambil menggosok-gosokkan kepala penis ayah kandungnya ke bagian lidahnya yang kasar, "Kok sepertinya banyak banget LELAKI HIDUNG BELANG yang pengen banget ngerasainnya...?"
"Waaahhh..... Ooohh... Enak banget Sayang....Ssshhh.... " Jawab Mike yang terus melenguh keenakan, "Iya Sayang... Iya kaya gitu... Gosok terus kontol Papaa..."

"Ngaaa.... Ngaaa.... Ngaaa.... Enaknya dimana Paa...??" Cecar Clara sambil mengikuti permintaan Mike. Menggosok-gosokkan kepala penis ayah kandungnya dengan kuat.
"Rasanya tuuhh.... Hhhhmmmm..... Sempit... Dan.... Ooohhsss... Menjepit....Ooohhh.... Terus Sayang.... Jilat terus kepala kontol Papaa... " Jawab Mike sembari senyum dan melirik putri kandungnya, sebelum akhirnya ia menatap penuh sayang kearah Karnia.

"Ngggg... Kalo dibandingin ama memek Mama...? Sempit mana Paa..?" Tanya Clara tiba-tiba.

Sejenak Mike berdiam diri.
Ia hanya bisa menatap kaget kearah putri kandungnya.

"Kok malah diem Paa...? " Tanya Clara dengan raut muka tenangnya.

Clara tahu, jika pertanyaannya barusan mampu membuat Mike menjadi tak enak hati. Akan tetapi, putri kandung Mike itu tak ingin jika korekan informasinya berhenti sampai disini saja. Oleh karenanya, ia mulai mengerahkan kemampuan spesialnya lebih lanjut.

Dibukanya mulut mungil Clara lebar-lebar, kemudian ia mencaplok kepala penis Mike bulat-bulat dan menelannya dalam-dalam.

HAAAPP...
GAAAAGGG... GAAAAAAAAGGG...

"Huuuuooohhh... Saaayaaannggg..." Seru Mike yang kali ini mulai kelojotan. Merasakan keenakan karena pijatan otot-otot tenggorokan putri kandungnya.

SLUUURRPP... GAAAAGGG... GAAAAAAAAGGG...
Dengan tanpa malu, Clara terus berusaha menelan batang penis panjang Mike. Sampai-sampai, leher begian depannya sesekali menggelembung, karena tersodok batang kemaluan ayah kandungnya.

GAAAAGGG... GAAAAAAAAGGG... GAAAAGGG... GAAAAAAAAGGG...

"PUUAAAHHH.... Huaaahh... KONTOL Papa bener-bener besaaar...." Celetuk Clara singkat
"Huuoohhh... Ternyata... Mulut kamu enak juga Sayang... Buat disodok-sodok ama kontol besar Papa ini Hehehe..."
"Papa suka...?"
"Suka bangetlaaahh... Ayo Sayang.... Telen kontol Papa lagi..."

HAAAPP...
GAAAAGGG... GAAAAAAAAGGG... GAAAAAAAAGGG...
Lanjut Clara men-deepthroat penis Mike lebih dalam lagi. Saking dalamnya, hampir 3/4 batang penis Mike tenggelam dalam tenggorokannya.

"Huuuooohhh... Claraku Saaayaaanngg..... Enak sekali mulut kamu Sayangg...." Lenguh Mike panjang karena merasa keenakan, "Kalo gini terus... Papa bisa ngecrot di mulut kamu Sayang... Oohh... Oohh...Oohh..." Sambung Mike meremasi rambut putri kandungnya dan mulai
menekan-nekan belakang kepala Clara supaya makin dalam menelan batang penisnya

GAAAAGGG... GAAAAAAAAGGG... GAAAAAAAAGGG... GAAAAAAAAGGG...
"Puuaaahhh.... Eh Iya..... Hampir aja Clara lupa.... Sluurrpp... Sluurrpp..." Tepis Clara buru-buru ketangan Mike sembari melepeh batang penis ayah kandungnya yang masih menginginkan kenikmatan mulutnya.

"Looohh.. Kok berhenti Sayang...?" Ucap Mike merasa kentang.
"Papa tadi khan belum ngejawab pertanyaan Clara..." Sahut Clara sambil tersenyum manis.
"Hmmm.. Pertanyaan yang mana ya...?" Tanya Mike

"Kalo ngentot ama memek mama...? Lebih sempit mana Paa..?" Balas Clara.
"Hhmmm.. .... Gimana ya...?" Bingung Mike.
"Punya Mama..... Pasti udah nggak sesempit punya Karnia ya Paa...?" Tanya Clara lagi.
"Weealllaaahhhh... Bukaan... Bukan gitu maksud Papa Sayang... " Jawab Mike buru-buru mengkonfirmasi, "Punya Mama kamu juga masih sempit kok Sayang..."

"Terus...? Kalo memek Mama masih sempit... Kenapa Papa masih pengen ngerasain memek Karnia juga...?" Tanya Clara makin kritis.
"Yaaaaa... Namanya juga manusia Sayang.... Nggak pernah bakal ada puasnya...." Jelas Mike diplomatis
"Gitu ya Paa...?" Potong Clara, "Tapi Papa masih sayang Mama khaann...?"

"Iyalah Claraku Sayang... Rasa cinta dan sayang Papa... Nggak akan pernah habis buat Mama kamu...Bakal selalu ada buat Mama kamu Sayang..." Jawab Mike langsung, template, seolah tanpa berpikir.

"Tapi kok...? Papa tega buat selingkuhin Mama dari belakang...?" Tanya Clara, "Ngentotin keponakan sendiri...."
"Papa nggak selingkuh kok Sayang... " Ucap Mike membela diri, "Khan Papa juga ngentotnya bukan ama orang lain... Khan Papa ngentotnya ama saudara sendiri..."

"Ngggg... Kalo gitu.... Berarti Mama juga boleh dong selingkuhin Papa... Selama Mama ngentotnya ama cowok yang masih ada hubungan saudara...?" Balik Clara membalas pembelaan Mike.

"Hmmmm... Kalo Mama kamu mau.... Papa bisa apa...?" Jawab Mike lagi.
"Nggg... Cukup adil sih...." Ucap Clara manggut-manggut, "Kalo gitu.... Enak bener ya Paaa...? Pasti kontol Papa puas banget tuuhh...."
"Hmmmm.... Puas...?" Balas Mike singkat
"Iyalah... Puas... Khan sekarang... Papa punya dua memek yang bisa dinikmati kapan aja..."
"Hehehe... Ya enggak juga Sayaang...?"
"Laaahh...? Kok enggak sih Paaa...?" Bingung Clara, "Emang Papa masih pengen ngerasain memek siapa lagi...?"

Mike tak menjawab. Ia hanya tersenyum simpul.

"Siapa Paa...? Tante Nanda...? Mama Karnia...?" Tebak Clara.
"Hmmm... Kalo Karnia membolehkan...Hehehe... " Jawab Mike sambil mengusap dagu keponakannya yang masih duduk pasrah disampingnya
"Emang boleh Say...?"
"Selama kontol Papa kamu masih bisa nyodok memek aku.... Itu sih bisa diatur Say..." Jawab Karnia ikut-ikutan tersenyum sambil melirik kearah penis Mike yang berdenyut-denyut.

"Idih... Dasar LONTE...." Celetuk Clara singkat.
"Biariiiinnn... Orang enak ini ya Om... Hihihi..." Balas Karnia tak mau kalah, "Kaya kamu nggak pengen aja Say... Ngerasain disodok-sodok ama kontol besar ayah kandungmu ini... Hihihi..."
"Heeehhh...?" Kaget Clara

"Emang iya Sayang...? Kamu pengen memek sempit kamu itu Papa sodok-sodok ama kontol Papa ini...?" Tanya Mike dengan nada girang. Buru-buru, Mike menggenggam tangan Clara yang masih melingkar di batang penisnya, dan mengocoknya pelan.

"Apaan sih Paaa..." Elak Clara malu-malu
"Haaalaaahh... Nggak usah malu lagi kali Saaayy... Kamu dulu pernah cerita kalo sering ngebayangin dientot ama kontol besar Papamu ini...." Goda Karnia yang kali ini mulai membalikkan situasi

"Serius Sayang...? Ooohhh...." Cecar Mike sambil terus mengocok tangan Clara yang tak juga mau melepaskan diri dari batang penisnya.
"Iya Om... Clara tuh sering banget loh nyeritain mimpi basahnya bersama Om..." Jelas Karnia yang tiba-tiba bangkit dari duduknya dan mendekat kearah Clara. "Ayo Say... Ceritain ke Papa kamu Say... Mimpi dientot ama kontol besar Papa kandung kamu "

"Karniaaa.... Apaan siiihhh...?" Seru Clara malu-malu dengan wajah yang mendadak berubah merah.
"Yuuukkk... Yuuuuukkkk.... Mumpung kita sedang bertiga... Main threesome aja yuukk... Pasti bakalan seru loohh......" Ajak Karnia yang kemudian mendekap tubuh mungil Clara dan melepasi kancing seragamnya satu persatu.
"Iiihhsss.. Karnia... Lepasin aaahhh..." Tolak Clara berusaha menepis tangan jahil sepupunya. Namun karena kedua tangannya masih dalam genggaman ayah kandungnya, gadis mungil itu sama sekali tak bisa mengelak dari godaan jahil Karnia.

"Hihihi... Ayo Say... Mumpung Mama ama Ayah aku masih lama pulangnya..." Goda Karnia yang pada akhirnya berhasil melucuti semua kancing seragam Clara, "Ayo Om... Kita ajarin putri kandung Om ini kenikmatan duniawi... Hihihihi....."
"Kamu mau ya Sayang...? Yaa...? Mau yaa...?" Girang Mike sambil membantu kejahilan Karnia, ikut melucuti seragam putri kandungnya dan melemparkannya kedepan TV.

"Iiihhhsss.. Papaaaa... " Jerit Clara sambil menutupi payudaranya yang membusung maju, "Kok malah ngebantuin Karnia siiihh...?" Protes Clara melihat kegirangan ayah kandungnya ketika berusaha menelanjanginya.
"Papa udah nafsu banget ama badan kamu Sayang..." Balas Mike yang kali ini, menarik lepas bra merah Clara dengan kasar hingga putus.

BREEETT...

"Aaaduuuhhh...." Jerit Clara ketika beha andalannya tak mampu lagi menutupi aurat besarnya itu. Terlebih ketika Karnia mulai meraba dan meremasi payudara Clara dari belakang. Membuat Clara makin belingsatan, "Eeehh.. Karniaa... Ooohhh.. Jangan Kaarrnn... Ssshhh..."

"Hihihi... Pentil dan teteknya udah keras nih Om... Itu tandanya... Putri kandung Om ini udah sange...." Goda Karnia terus-terusan meremasi kedua payudara besar Clara

"Kamu beneran udah sange Sayang...?" Tanya Mike sambil menciumi kedua tangan putri kandungnya yang masih ia genggam erat.
"Iya Omm... Cewek... Kalo teteknya udah keras.... Pasti memeknya juga udah basah..." Celetuk Karnia lagi yang kali ini, tanpa sepengetahuan Clara, merogoh selangkangan sepupunya itu dari bawah rok seragamnya.

" Iiihhhsss.... KARNIAAAA... Ooohhsss... " Jerit Clara lagi ketika merasakan jemari sepupunya itu meraba-raba celana dalamnya, "Papaaa... Lepasin tangan Clara Paaa... Karnia RESE niiihh..."
"Hehehe... Biarin aja dia rese.... Gapapa kok Sayang... " Ucap Mike menikmati godaan keponakannya itu pada putri kandungnya. Terlebih ketika melihat payudara Clara bergoncang-goncang ketika ia meronta, membuat mata Mike tak berkedip menatap bongkahan daging segar milik putrinya itu.

"Oooohhh... Karniaaaaa.... Ssshhh...." Lenguh Clara tiba-tiba sambil menggigit bibir bawahnya.
"Hihihihi... Celana dalam kamu udah lembab Say..." Goda Karnia yang terus-terusan mengusap-usap lipatan celah yang ada diujung selangkangan Clara.
"Ooouuuhhh....Karniaaa.... Jangan RESEE deeeehhhh aaahh.... Ssshhhh....Ooohhh...."
"Hihihihi... Aku nggak rese kok Saayy.... Aku cuman ngebuat supaya memek kamu bisa segera dientot ama kontol Papa kamu...Biar memek kamu ini bisa cepet-cepet ngerasain gimana enaknya dibelah dan disodok-sodok pake kontol... Hihihihi...." Kekeh Karnia yang menggoda vagina Clara lebih jauh lagi.

"Aaaahhh... Karniaaaa... Ssshh.... Aaanjiiinnngggg..." Erang Clara memberontak ketika jemari Karnia mulai menyelip masuk melalui celah celana dalam Clara. Kaki Clara spontan menendang-nendang sofa yang ada didepannya, membuat tubuhnya menyeruduk mundur kebelakang dan menabrak tubuh Karnia.

BRUGHH....
Seketika, akibat gerakan mundurnya yang mendadak, tangan Clara pun ikut terlepas dari cengkraman tangan ayah kandungnya.

"Weeiiittss.. Ommm... Ada yang mau kabur nih... Tolong pegangin kaki Clara dong..." Seru Karnia mengantisipasi sambil kembali memeluk tubuh Clara. Tangannya melingkar di kedua payudara besar Clara, dan kakinya memeluk pinggang rampingnya

Dengan sigap, Mike juga buru-buru turun dari sofa dan jongkok didepan kaki putri kandungnya. Mengangkap kaki jenjang Clara supaya tak menendang-nendang ke segala arah.

"Aaahhh... ERRRGGHH....PAPAAA..... Lepasin kaki Clara Paaa..." Rengek Clara memohon kepada Mike dan mencoba menarik-narik tangan Mike yang erat mengunci pergelangan kakinya.
"Tenang Claraku Sayaaangg... Tenaaang..." Seru Karnia yang buru-buru menangkap lengan Clara dan menjepitnya dengan lututnya.

Untuk kesekian kalinya, Clara kembali tak dapat bergerak bebas.
"Nikmatin aja ya Sayang...." Bisik Karnia lagi sambil kembali merogoh selangkangan Clara.
"ANJING lo Karrr..."
"Ssshh... Sayaang... Jangan ngomong kasar gitu aahh..." Tegur Mike pelan sambil iseng menggoser-goserkan kantung zakar penisnya ke punggung telapak kaki Clara.
"Paaa.. Iiiihhhsss....Lepasin kaki Clara Paaa...Pleasseee...." Pinta Clara malu-malu karena melihat kemesuman ayah kandungnya.

Tak menjawab rintihan Clara, Mike hanya tersenyum. Sambil terus mempermainkan kantung pelernya ke kulit mulus putri kandungnya. Menggesekkan kulit kenyal itu dengan gerakan maju mundur gemas.

"Wwoooowww.... Ooommm....Ternyata... Memek putri Om udah becek banget niihh... " Tunjuk Karnia memperlihatkan jemari tangannya yang baru saja mencolek celah kemaluan Clara, "Memek Clara ini udah siap untuk dientotin ama kontol Ommm... Hihihi....."
"Eehhh... Enggaaakk... " Erang Clara mencoba mengatupkan celah kakinya, "Udah ah Paa... Lepasin kaki Claraaa..."

"Nikmatin aja Say.... Jangan dilawan....Ntar pasti enak kok..." Bisik Karnia terus menggoda Clara sambil memainkan ibu jari dan telunjuknya didepan wajah sendu sepupunya itu. Menempelkan dan menjauhkan kedua jemarinya secara berulang-ulang, membuat lendir yang ada dijemarinya itu ikut memanjang-manjang.

"Hihihi... Om-Om.... Ada yang sedang dalam masa subur nih Om..." Goda Karnia sambil kembali merogoh vagina sepupunya lagi. Mencolek lendir vaginanya lebih banyak lagi, "Lendir memek putri Om kentel banget Oomm...."

"Masa sih...? Beneran gitu ya Sayang...?" Girang Mike mencoba mencari tahu.
"Iya Om... Nih lihat lendir memek Clara... Lengket banget Ooomm..." Balas Karnia terus mempermainkan cairan kewanitaan Clara dengan jemari tangannya.
"Hmmmm... Clara Sayaanngg...? Emang terakhir kamu mens kapan...?" Tanya Mike antusias.

"Ooohhh... Shhh..... Dua minggu lalu Paaa...." Lenguh Clara malu-malu karena mulai keenakan merasakan kobelan jari Karnia.
"Waah Saayy... Kalo kamu beneran ngebolehin Papa kamu ngentotin memek ini sekarang.... Kamu bisa langsung dapet adek lagi loh Say... Hihihi..." Kekeh Karnia terus mengorek liang kenikmatan Clara. Membuat tubuh sepupunya itu makin belingsatan menahan nikmat yang amat sangat.

"Aaaahhh... Karniaaa...." Lenguh Clara putus asa karena tak mampu melepaskan diri dari sergapan sepupunya itu, "Anjing lo Karrr... Anjiinnnggg... Oooohhh... Ssshhh....."

Karena dikobel secara terus menerus,otot-otot tubuh Clara perlahan mengendur. Nafasnya memburu, suhu tubuhnya meningkat, dan wajahnya memerah.

"Hihihi... Om... Sepertinya ada yang mulai merasa keenakan nih..." Celetuk Karnia yang melihat kepasrahan Clara dalam menerima kobelan jemari nakalnya.

Tiba- tiba, Karnia mengangkat samping rok Clara. Menyelipkan ibu jarinya disamping celana dalamnya, dan menariknya turun.
"Eeehh... Eeehh.. Loohh...? Karniaaa.. Kamu mau apaa...? " Seru Clara panik ketika sepupunya itu menarik paksa celana dalamnya supaya terlepas dari posisi seharusnya.
"Hihihi... Sumpah.... Aku udah nggak sabar banget kepengen ngelihat memek kamu diperawani ama kontol Papa kamu Say..." Bisik Karnia sambil menjilat telinga sepupunya, "Tarik turun celana Clara Om... Lepasin dari kakinya...."

Bagai kerbau yang dicolok hidungnya, Mike pun menuruti setiap perkataan Karnia. Dengan satu tangan, ia menarik lepas celana dalam Clara. Bahkan, tak sampai disitu. Mike bahkan menarik rok seragam sekolah putri kandungnya juga. Sehingga sekarang, tubuh telanjang Clara terpampang jelas didepan wajah ayah kandung dan sepupunya.

"Hihihihi... Om pasti udah nggak sabaran lagi ya Om...?" Goda Karnia yang terus menggelitik vagina Clara, "Pasti kontol Om udah bener-bener pengen nembusin memek putri kandung Om sendiri yaaa...?"
"Hmmmm.. Iya.. Om udah pengen banget..." Sahut Mike sambil membuka pergelangan kaki Clara kesamping dan mendekatkan tubuhnya maju. Kearah selangkangan putri kandungnya yang sudah membanjir basah.

"Clara Sayang...." Panggil Mike.
"Ya Paaa...?" Sahut Clara dengan wajah khawatir, melihat batang penis besar Mike yang mengacung tinggi didepan selangkangannya.
"Kamu sayang ama Papa khan...?"
"Ngggg...." Bingung Clara harus menjawab apa.
"Sayang...? Kamu sayang Papa khan...?" Ulang Mike menanyakan pertanyaan yang sama.

"Clara pasti sayang kok ama Om..." Jawab Karnia mewakili.
"Kalo kamu sayang.... Papa boleh ya ngambil perawan kamu...?" Tanya Mike sambil mengangkat pantat Clara maju hingga membuatnya sedikit merebahkan badan. Setelah itu, ia makin merenggangkan lebar-lebar kedua paha putrinya kesamping. Setelah itu ia bersimpuh tepat didepan celah kewanitaannya "Boleh ya Claraku Sayang...?"

"Bilang Boleh... Ayo Say... Bilang BOLEH..." Bisik Karnia yang karena tak mampu lagi menjangkau vagina Clara, segera memindahkan tangannya kepayudara besar sepupunya. "Entot Clara Paa.. Entot memek Claraaaa..." Saran Karnia terus membisikkan kalimat-kalimat mesum ke telinga Clara.

"Aaaahhh... Karniaa.... Aaahhh....." Lenguh Clara tak menjawab pertanyaan Mike. Ia hanya terus menggelijang-gelijang sambil sesekali memejamkan mata. Remasan tangan Karnia pada payudaranya, benar-benar membuatnya makin pasrah.

"Claraku Sayang...? Putri Papa yang paling cantiiikkk.... " Panggil Mike lagi sambil mengusap pelan paha mulus putri kandungnya, " Papa boleh ya ngambil perawan kamu...?" Cecar Mike sambil terus menggeser posisi duduknya maju.

Hingga tak lama kemudian...

PLEK...
Batang penis Mike menempel tepat di mulut vagina Clara
 
Terakhir diubah:
Kisah Keluarga Bahagia - Bagian 45 | Sisi Gelap Mike


"Papa entot memek kamu ya Sayang...?" Pinta Mike pelan.
"Ayo Clara Saaayyaaanngg... Bilang IYAAA...." Bisik Clara sambil terus meremasi puting dan payudara Clara. "Iya Paaa... Entot memek Claraa..."Tambah Karnia terus memberi contoh

Melihat Clara yang tak bereaksi sama sekali, membuat Mike semakin berani melakukan pencabulan lebih lanjut. Terlebih melihat batang penisnya yang sudah menempel tepat di depan mulut kemaluan putri kandungnya, semakin membuat Mike menjadi gelap mata.

Perlahan, Mike mencoba menyelipkan batang penisnya ke celah vagina Clara, mencari tahu, apa reaksi yang akan dilakukan oleh putri semata wayangnya.

PUK PUK PUK.... PLEK... SLEEEEPP...
Gerak batang penis Mike mulai menyibakkan celah kemaluan Clara.

"Ooohhh... Paaaa....Eeehhmmhhh...." Lenguh Clara sambil menggigit bibir bawahnya.
"Oohh.. Claraku Sayaangg... Memekmu terasa becek... Dan hangat sekali..." Ucap Mike terus menggerak-gerakkan pinggulnya, "Pasti enak banget rasanya kalo kontol Papa bisa ngaduk-aduk liang memekmu Sayang...." Tambah Mike yang semakin berani menggerakkan pinggulnya maju mundur. Menggesekkan batang penisnya yang penuh dengan tonjolan urat kearah klitoris Clara yang makin membesar.
"Ooohhh.. Paapaaa....." Lenguh Clara bingung harus berbuat apa. Antara menolak perlakuan Mike, atau menerima seutuhnya.

"Itilmu udah mengeras Sayang... " Kata Mike sambil mengusap dagu Clara yang sedari tadi menundukkan wajah malunya, "Kamu suka ya...? Memek sempit kamu ini... Papa gesek-gesek pake kontol Papa begini...?"
"Eeehhmmmhhh...." Lenguh Clara tak bereaksi. Ia hanya memiring-miringkan kepalanya.

"Oooohhh.. Claraaaku Saayaanngg ... Hangat sekali memek kamu... Bikin kontol Papa nggak tahan lagi Sayang... Papa pengen cepet-cepet bisa masukin kontol Papa ke memek kamu... Papa pengen ngentotin memek kamu ini.. Ooohh... "

Tiba-tiba, Mike bangkit dan merangsek kearah Clara. Dan dengan sekali angkat, tangan kekar Mike mampu memindahkan tubuh mungil Clara yang semula rebahan diatas karpet, berpindah keatas sofa.

BRUK.
Banting Mike lembut. Meletakkan tubuh Clara sejajar dengan dudukan sofa sebelum akhirnya ia kembali menyibakkan kedua paha mulus putri kandungnya itu lebar-lebar. Dan tanpa basa-basi, Mike langsung menjilati vagina Clara dengan buas.

"HAAAPPP... Nyaaaheemem.... SLUUURRRPPP... SLUURRPP... CUP... CUUPP... CUUPP... NYAAAMMM...." Lahap Mike rakus sambil juga menyelipkan lidah basahnya diantara lipatan bibir vagina Clara.
"Huuuooohhhh... PPAAAAPAAAAA...." Lenguh Clara yang tak mengira akan mendapatkan kenikmatan seperti ini, " Ooohh.. Ooohh.. Ooohh.. GELI PAAAA... GEEELLLIIII....."

"SLUURRPP... SLUURRPP.... Karnia Sayang... " Panggil Mike disela jilatan-jilatan lidahnya ke vagina Clara, "Bantu Om memuaskan Clara ya Sayang..." Sambung Mike sambil memberikan isyarat kearah payudara putri kandungnya.

"Hihihihi... So pasti Oooo Ganteeeeng..." Sahut Karnia antusias.

Dengan sigap, Karnia pun langsung menubruk tubuh telanjang Clara. Meremas, menjilat, dan mencaplok-caplok kedua payudara besar sepupunya itu.

"Aaaahh.. Karniaaaa.... Jangan Kaarrnn... Jangaannn..." Erang Clara sembari mencoba menjauhkan mulut Karnia dari kedua payudaranya.
"Hihihihi... Nggak usah dilawan Saaayyy... Nikmatin ajaaa..." Kekeh Karnia sama sekali tak menghiraukan penolakan Clara. Bahkan, melihat sepupunya itu kewalahan menghadapi gelitikan nikmat di setiap aurat tubuhnya, membuatnya ingin membantu Mike untuk bisa menjebol keperawanan Clara secepat mungkin.
"Ooohh.. Annnjiinnggg... Annnjiinnggg... Karniaaaa.... Geeelliiiii... Ooohh... Ooohh..." Racau Clara dengan tubuh menggeliat-geliat keenakan.

"Omm... Om.... " Panggil Karnia sambil terus menjilati payudara Clara.
"Ya Sayang...?" Jawab Mike menghentikan jilatan lidahnya.
"Sepertinya.... Putri Om udah siap Om sodok tuh...." Celetuk Karnia sambil tersenyum.
"Hmmm... Bener begitu Sayang...?" Tanya Mike sambil menatap hangat ke wajah sayu Clara.

Walau tak menjawab, Mike tahu kondisi tubuh putri kandungnya saat itu. Vaginanya sudah membanjir basah, nafasnya menderu-deru, dan klitorisnya yang mengeras, khan seperti wanita yang sudah siap untuk disetubuhi. Dan dengan penuh pengharapan, Mike langsung memposisikan pinggulnya tepat di bawah selangkangan putri kandungnya. Berharap Clara segera memberi ijin untuk dapat menyetubuhi vagina sempitnya.

"Clara Sayang... Papa sodokin kontol Papa ke memek kamu ya Sayang...?" Ucap Mike yang kemudian menempelkan batang penisnya yang sudah berdenyut hebat dibelahan vagina Clara.

PLEK PLEK... PLEK PLEK.... PLEK PLEK....
Suara batang penis Mike menepuki celah kemaluan Clara. Suaranya begitu nyaring karena lendir kenikmatan Clara yang membanjir hebat.

"Eeehhhmmmhhh... Kenapa Paa...? Ooohh...Ssshhh...." Lenguh Clara pelan mirip orang sakau.
"Papa sodokin kontol Papa ke memek kamu yaa...?"
"Sssshhh.. Sodokin...?" Jawab Clara lagi. Namun kosong tanpa makna
"Iya Sayang... Kontol Papa... Mau Papa masukin ke memek kamu Sayang..." Ulang Mike terus-terusan, "Boleh ya Sayaang...? Kontol Papa masuk ke memek kamu...?" Tanya Mike yang makin tak sabaran. Sesekali, ia gerakkan pinggulnya maju. Hingga membuat kepala penisnya menekan bibir vagina Clara. Memasukkan sebagian kecil aurat kebanggaannya menembusi mahkota terindah milik putri kandungnya.

CLEEEPP...
"Sssshhh... Paaaa... Ooohhh... Jangaann Paa...." Lenguh Clara dengan wajah sedikit meringis "Clara takut Paa... Jangan sodok memek Clara ya Paa..." Tambah Clara yang walaupun sudah merasa keenakan, tapi masih menyisakan sedikit rasa was-was..

Biarpun Clara sedang mendapatkan jilatan dan remasan nikmat dari Karnia di payudaranya, tetap saja, Mike dapat melihat raut wajah putri kandungnya kesakitan. Membuat ayah kandung Clara itu sejenak mengurungkan niatnya.

"Jangan buru-buru Mike..." Ucap Batin Mike mengingatkan, "Ingat... Ini persetubuhan Clara yang pertama kalinya.... Kamu harus dapat memberikan kesan yang nikmat kepada Putrimu...."

Walau sedikit kecewa, Mike segera mencabut tusukan penisnya dari vagina Clara. Ia kembali mengorek liang yang sudah begitu basah karena lendir kenikmatannya sembari menggesek-gesekkan batang penisnya di celah sempit itu.

"Ooohh..... Emang bener ya Paa...?" Tanya Clara pelan.
"Bener apa Sayang...?" Balas Mike
"Kalo kontol tuh rasana enak.... ? Eeehhmmmhhh... Sssshhh... "

"SLUURRPP... CUUP.. CUPP.. PUAAAHH... Enak banget Say... Rasa kontol tuh... Bikin nagih..." Sambung Karnia disela jilatan lidah kepayudara Clara sebelum kembali mencaplok bulatan tetek besar milik Clara..
"Ooohhh....Ssshhh.... AANNJIIIINNGG........ Karniaaaa... Ssshhh.... Geliii banget rasanya tetek aku NJIING..." Umpat Clara melontarkan kata-kata jorok yang khas ketika ia sedang birahi tinggi.
"Hihihi... Nikmatin aja Saaayy...."

"Tapi kok tadi... Ooohh.. Ssshh... Rasanya...Sakit banget yaa Paaa...?" Heran Clara dengan nada gemetar campur enak.
"PUAAHH.....Karena kamu tadi nggak nyoba nikmatin Saayy... SLUURRPP... " Jawab Karnia

"Iya Sayang... Kontol Papa harusnya nggak bikin sakit kok... " Sambung Mike, "Kontol Papa tuh bisa bikin memek kamu enak..."
"Ehhhmmmhh.... Mungkin... Kontol Papa kebesaran kali yaa..? Jadinya sakit...." Racau gadis mungil itu berargumen.

"Enggak Sayang... Kontol Papa cuman bikin sakit diawal aja kok... Selebihnya pasti enak..." Jelas Mike yang sesekali menusukkan kepala penisnya ke vagina Clara.
"Eehh... Ssshh... Eehhmm.... Eenak yaa Paa...?" Tanya Clara lagi dengan nada takut-takut
"Makanya... Papa coba masukin kontol Papa lagi ke dalam memekmu yaa Sayang....?" Rayu Mike yang makin gelap mata. Birahinya yang sudah diubun-ubun, tak lagi menghiraukan akal sehatnya.

Dengan tanpa menunggu jawaban, Mike kembali mendorong batang penisnya maju. Melesakkan kedalam vagina sempit putri kandungnya

CLEEEPPP

"Ssshh... Uuuuhhh.... Aduuuhh.... Papaaa....Uuuhh.... Bentaran Paaa... Jangan sodok dulu... Uuuhhh... " Lenguh Clara sambil memejamkan mata. Giginya gemeretak dan tangannya mencengkram lengan Mike kuat-kuat ,"Ssshhh... Pelan-pelan Paaa... Memek Clara bisa sobek kalo dipaksa gini caranya Paa....Ssshhh... Uuuhh...."
"Hahahaa.... Enggak laah Sayang... Khan memek tuh elastis... Bisa menyesuaikan ama kontol yang masuk..." Tawa Mike sambil menambah tekanan ke batang penisnya. Otak warasnya yang sudah tertutup oleh gelombang birahi, membuatnya sama sekali tak mampu berpikir jernih. Yang pasti ia ingin segera berhasil menyetubuhi putri kandungnya

CLEEEEEPPPP....

"Ssshhh... Aaarrgghh..... Sakit Paaa..." Erang Clara pelan karena sodokan penis Mike yang semakin dalam masuk ke celah vaginanya.
"Eehh... Tahan sebentar Sayang...Kontol Papa bentar lagi masuk kok..." Ucap Mike sambil terus melesakkan kepala penisnya maju ,"Tahan bentar yaaa....".

CLEEEEEEEEPPPPPPP....
"AAARRgghhh... Paaaaa..... Ooohhh.... Kontol Papa.... Nggak bakalan muat masuk ke memek Clara Paaa..... Kontol Papa kegedhean...." Erang Clara lemas. Tak mampu berkutik banyak karena foreplay yang dilakukan oleh ayah dan sepupunya.

"PUAAAHH... Jangan dilawan Saaay... Nikmatin aja... " Bisik Karnia melepas jilatan di payudara Clara sembari memberi saran ,"Biarin kontol Papa kamu masuk Sayang.... Biarin... Kontol besar Papamu ngebelah selaput daramu...."

Melihat Clara yang sedang diperawani oleh ayah kandungnya, membuat senyum Karnia mengembang lebar. Ia benar-benar puas. Karnia merasa jika apa yang dirasakan Clara sekarang, mengingatkannya ke saat dimana ia merasakan kenikmatan senggama pertama kalinya.

Dan entah kenapa, Karnia ingin Clara mengalami hal yang sama dengannya.

"Kontol Papa.... Nggak bakal bisa masuk Saayy... Nggak bakalan muat... Ooohhh... Memek aku sakiitt..." Erang Clara sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.
"SLUURRPP... SLUURRPP... CUP CUP.... MUAAHH... SLUURRPP..." Jilat Karnia tak henti-hentinya ke payudara Clara, "Nikmatin aja Saaayy... Jangan dilawan....."
" Ooohhh... Ooohhh... Kaarniaaaaaa.... Ooohhh... AAANJJIIINNGGG...."

Karnia tahu, jika apa yang sedang ia jilatin itu adalah kelemahan utama Clara. Oleh karenanya, Karnia menyerang tetek besar Clara secara bertubi-tubi. Supaya ketika sepupunya itu tenggelam dalam kenikmatan payudara, Mike bisa segera merenggut keperawanan vagina sepupunya itu.

"Ayo Om... Aku ada ide..." Bisik Karnia tiba-tiba
"Apa..?"
"Sembari ngejilatin tetek... Aku mau kelitikin itil Clara... " Jelas Karnia, "Naaahh... Ntar pas Clara udah ngerasa keenakan... Om paksain aja nyodok kontol besar Om itu buat nyodok-nyodok memek Clara..." Saran Karnia sambil meludahi penis besar Mike, "Robek selaput perawannya Om... Hihihihi..."
"Waaahh.... Ide bagus..." Gumam Mike seolah menyetujui ide cemerlang Karnia. Dan tanpa berpikir panjang lagi, Mike pun langsung mengambil ancang-ancang.

"Clara... Papa coba sodok memek kamu lagi ya Sayang...?"
" Sodok memek Clara sekarang Om.... Hihihi... " Kekeh Karnia yang kemudian menjulurkan tangannya kearah vagina Clara dan...

"Ooohhh... Saaayyy... ? Kamu mau ngapain...?" Kaget Clara merasakan ada sesuatu yang menggelitik biji klitorisnya.
"Hihihi... Aku mau buat kamu ketagihan ama kontol besar Papa kandungmu Say... Hihihi..."
"Ooohhh.... ANJIIINNGG... JANGAN kobelin memek akuuuuhhh..... OOoohhhh..." Lenguh Clara kaget karena mendapatkan korekan pada biji klitorisnya, "Ooohhhh.... AANJIIIINNGGG.... Oooohhsss KARNIAAA....."

"Hihihi... RASAIIINNN...." Kekeh Karnia terus menggelitik klitoris Clara, Ayo Ooommm Sodok memek Clara sekarang..."

"Iyaaa.... " Jawab Mike singkat, "Tahan sebentar ya Sayaaang.. Papa mau kasih memek kamu kenikmatan... Papa mau buat kamu menjadi wanita dewasa...Papa mau ngentotin memek kamu Sayang... Papa mau nyodokin kontol Papa ke memek sempitmu yang gundul ini..."

Tanpa basabasi lagi, Mike segera mengarahkan kepala penisnya tepat ke liang vagina Clara dan menekannya keras-keras.
"Uuuuhhh Paaaa..... SAKIIITTT PAAA..." Lenguh Clara begitu merasakan bibir vaginanya mulai terkuak karena desakan kepala penis ayah kandungnya, "Brenti Paaa... Ooohhh...Memek Clara Saaakiitt Paaa..."
"Tahan sebentar Sayang... "
"Tapi Sakit Paaa...."
"Iyaa.. Papa tahu... Tapi....Biarin kepala kontol Papa masuk dulu... Habis gitu pasti enak kok..."

Tak mampu berbuat banyak, Clara hanya mampu menggeleng-gelengkan kepalanya. Matanya terpejam dan giginya kembali gemeretak. Urat lehernya bermunculan dan otot lengannya mengeras.

"Cabut Paa.. Cabutt... Clara nggak sanggup... Kontol Papa kegedhean Paa... Memek Clara perih banget... "

Merasa gemas karena rengekan cengeng Clara, Karnia pun segera berinisiatif. Dengan satu gerakan cepat, Karnia lalu mencengkram pinggang Mike dan menariknya maju. Sehingga membuat kepala penis Mike melesak jauh kedepan. Membelah sempitnya vagina putri kandungnya yang paling ia cintai..

CCCLLLLLEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEPPPPPPPPPPPPPPPPPPPP...

"AAARRRRGGGHH... AAAHH... ANJIIINNGGG... Eeehhhmmm....Oooohhhh... Sssshhh..... AAAHH... AAAHH... SAAAKIIT PAAAA... SAAAKKIIITTTT... " Jerit Clara sekencang-kencangnya. Tubuhnya menggelepar-gelepar, berusaha melepaskan diri dari tusukan batang penis Mike.

CCCLLLLLEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEPPPPPPPPPPPPPPPPPPPP...

"AAAHHH... AAANNJIIIINNGG... PAAAPAAAA... SAKIIITT PAAAA.... AAARRRRGGGHH..."
Karena merasakan sakit yang amat sangat, emosi Clara pun meledak. Seolah mendapat tenaga tambahan, gadis mungil itu mendorong tubuh Karnia yang masih berada diatasnya.
"Eehh... Eeehh... Looohh...?" Kaget Karnia yang tak mengira jika tenaga Clara yang bertubuh mungil itu bisa menjadi sebesar itu.

"AAANNNJIIIINNGGG....!!!" Teriak Clara menghempaskan tubuh Karnia hingga menabrak dan menimpa tubuh Mike yang ada dibelakangnya.

PLOOOPPP... GUUBRRAAAK... BRUUKK...
Suara penis Mike tercabut dari jepitan vagina Clara. Disusul oleh suara tubuh yang berjatuhan

"Adduuuhhh...." Erang Mike dan Karnia spontan karena tak mengira akan mendapat reaksi seperti itu.


Dengan nafas yang terengah-engah, Clara langsung bangkit dari sofa tempatnya merebahkan badan. Ia berdiri sambil berkacak pinggang.

"PAAAPAAA TEEEGAAAA...." Seru Clara dengan mata yang mulai berkaca-kaca.
"Eehh.. Sayang...?" Bingung Mike melihat raut wajah Clara.

"Anterin Clara pulang Paaa... Clara mau pulang..." Bisik Clara pelan sambil membalikkan badan.

Sambil masih bertelanjang bulat, Clara kemudian berjalan pelan. Meninggalkan dua orang yang sedang bingung itu dibelakangnya. Sambil terseok-seok, Clara menuju pintu depan tanpa mempedulikan tetesan darah kental yang keluar dari celah vaginanya.

"Eeehhhh.. Claraa.... Pake baju dulu Sayang..." Saran Mike mencoba menyusul sambil memunguti seragam sekolah putri kandungnya.
"Buat apa...?" Jawab Clara cuek ketika berhasil dihadang Mike.
"Pake baju ini dulu Sayang... Malu kalo keliatan orang..." Sambung Mike lagi

Tanpa menghiraukan saran Mike, Clara menepis uluran baju dari ayahnya dan terus berjalan keruang tamu.

CKLEK...
Clara membuka pintu depan dengan tanpa perasaan malu sedikitpun.

Sejenak, setelah pintu ruang tamu terbuka lebar, Clara membalikkan tubuhnya. Menatap wajah Mike yang terlihat khawatir. Berulang kali, wajah Mike menatap cemas kearah vagina Clara yang terus meneteskan darah kentalnya.

"Makasih ya Paaa... Udah menjaga Clara selama ini..." Jawab Clara sambil tersenyum lebar. Sebelum akhirnya ia kembali membalikkan badan dan melangkahkan kakinya.

Keluar dalam ketelanjangan..



bersambung,

By Tolrat
 
Terakhir diubah:
Yah yang dapat perawan clara papanya bukan kakaknya, berharap sih kakaknya.

Tapi ceritanya tetap top markotop
 
Langsung dua episode sekaligus...... terbayar penantian yg sekian lamaaa.... puas.. muantafff top bgt Suhu...
 
Bimabet
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd