Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Siapa Tokoh Favorit di Series KKB


  • Total voters
    1.122
Kisah Keluarga Bahagia - Bagian 41 | Imajinasi Seorang Ayah


"Om... Aku sange Om..." Sepenggal pesan singkat dari seorang wanita yang masuk kedalam handphone Mike ketika ia baru masuk ke gedung perkantorannya.

Dengan tanpa menghiraukan salam recepsionis dan sapaan beberapa rekan kerjanya, suami Citra itu hanya bisa tersenyum sambil buru-buru masuk ke dalam ruangannya. Setelah itu, ia menutup pintu ruangannya rapat-rapat. Duduk di singgasana kerjanya dan segera membalas pesan singkat tersebut.

"Kamu sange...?" Balas Mike yang segera mengirim pesan tersebut
"Iya Om... Memek aku kangen banget..." Jawab pesan singkat itu.
"Dasar keponakan mesum.... Kok bisa kangen sih...? Kangen kenapa...?" Balas Mike lagi yang langsung mengetahui jika lawan chatnya itu adalah Karnia, keponakannya.

"Memek aku... Kangen ama kontol besar Om Mike...." Jawab Karnia cepat.
"Waduh... ? Pagi-pagi gini kok udah kangen...?" Balas Mike
"Habisan... Memek ini belom dapet yang enak-enak Om..."
"Emangnya... Ayah kamu nggak ngasih jatah...?"
"Ngasih sih Om... Cuman...." Potong Karnia tak meneruskan kalimatnya. Seolah sengaja ingin membuat Mike penasaran.

"Cuman apa...?" Balas Mike yang sepertinya mulai terpancing umpan Karnia.
"Kurang nikmat Om... Hihihi..." Goda Karnia sambil mengirimkan icon senyum pada Mike."Habisan kontol Ayah... Nggak sebesar punya Om... " Tambah Karnia lagi
"Kurang nikmat ya...?"
"Iya om... Kontol Ayah aku... Nggak bisa nyodok bagian memek aku yang paling dalam Om... Nggak bisa ngegaruk pangkal rahim milik putrinya ini... Hihihi...." Jawab Karnia
"Astaga Karniaaa...." Kaget Mike
"Pokoknya... yang jelas... Garukan kontol Ayah aku... Nggak senikmat garukan kontol Om..."

Membaca kalimat mesum Karnia, penis Mike perlahan menggeliat. Mulai membesar karena terisi oleh darah birahinya.

"Uuuuuuhh... Kata-kata kamu bikin Om jadi ikut-ikutan sange nih Sayang..." Ketik Mike bersemangat.
"Hihihi... Ya nggak apa-apa kali Om..." Balas Karnia cepat.
"Kamu tuh yaa... Emang bener-bener cewek nakal..."
"Hihihi.. Nakalin aku lagi dong Ommm..." Goda Karnia
"Nakalin gimana...?"
"Ya nakalin memek aku... Dengan kontol Om yang besar... Dan panjang itu tuuhhh... "

TING
Sebuah gambar, tiba-tiba masuk ke gallery handphone Mike.

Untuk sesaat, Mike mencoba menterjemahkan apa maksud gambar tersebut. Namun walau sudah diperhatikan dengan seksama, Mike masih belum juga mengerti apa yang dikirim Karnia barusan.

"Kamu kirim apaan Sayang..? Burem..." Ketik Mike.
"Masa sih Om...?"

TING...
Sebuah gambar masuk kembali.
Dan ternyata, itu gambar selangkangan yang diambil dari arah lutut dengan jarak yang agak jauh.

"Woow Sayang...? Kamu candid celana dalem siapa...?" Tanya Mike antusias.
"Celana dalam...?" Balas Karnia dengan sebuat pertanyaan, "Masa gitu celana dalem Om...?"
"Hmmm... Coba kirim gambar yang lebih jelas lagi dong Sayang...."

TING..
Lagi-lagi, sebuah gambar masuk kedalam handphone Mike. Namun kali ini dengan gambar yang benar-benar tajam.

"Astaga..." Batin Mike yang tak mengira dengan kenakalan keponakannya itu, "Itu gambar selangkangan yang tak terbungkus oleh celana dalam sama sekali..." Tambah Mike kegirangan.

"Udah jelas belom Om...?" Tanya Karnia.
"Jelas...."
"Kalo gitu... Gambar apa coba yang aku kirimin...?"
"Itu gambar selangkangan khan....? Kok udah nggak pake celana dalem Sayang..?" Tanya Mike yang mengetik dengan cepat.
"Hihihi.... Iya Om... Bisa tahu nggak itu selangkangan siapa...?" Balas Karnia.
"Hhhmmmm.... Sepertinya... Kalo ngelihat rambut memek yang kaya gitu... Om kenal deh ama pemiliknya..." Jawab Mike
"Woooww... Masa sih Oomm..?"
"Iya.... Om yakin... Kalo itu... Memek keponakan om yang paling nakal..." Tebak Mike sambil tersenyum mesum, " Bener khan...?"
"Keponakan yang mana sih Om...? Khan keponakan Om Mike ada buanyak..."
"Itu... Memek... Keponakan yang sering maen ama putri Om... " Jawab Mike meladeni pertanyaan mesum Karnia, "Keponakan yang paling jago bikin kontol Om sange... Sesange-sangenya..."

"Hihihihi...Om pinter banget deehh..." Balas Karnia lagi.

TING...
Sebuah gambar vagina yang diphoto dengan jarak dekat, lagi-lagi masuk kedalam handphone Mike.

"Wuaduuuhh...? Kok memek kamu udah basah gitu Sayang..?" Ketik Mike
"Iya Om... Udah basah dan gatel nih Om..." Balas Karnia

Karena darah birahi Mike sudah begitu menggelora, otomatis membuat batang penisnya makin terasa kurang nyaman didalam celana kerjanya. Tertekuk kebawah dan membuat duduknya gelisah.

Dengan perlahan, ia membuka sabuk celananya. Menurunkan resleting celananya dan memasukkan tangannya kedalam celana guna merogoh kedalam. Membebaskan batang penisnya supaya bisa terbebas dari sempitnya celana kerjanya.

"Uuuhh.. Akhirnya legaaa..." Seru Mike begitu berhasil mengeluarkan batang kejantanannya melalui resleting celananya.

Sebagai pemilik perusahaan, Mike bebas melakukan apa saja didalam ruangan kerjanya. Privasi yang tinggi dengan ruangan kerja terpisah, membuat Mike tak khawatir jika kemesumannya bisa terlihat oleh siapapun dari luar ruangannya. Oleh karenanya, setiap kali Mike melakukan hal nakal, ia bisa melakukannya dengan tenang.

"Kamu nakal banget Sayang..." Ketik Mike sambil mengusap batang penisnya yang sudah menjulang tinggi melewati sabuk celana kerjanya, "Masa kamu pamer memek basah ke suami orang...?"
"Hihihi... Ini memek Karnia basah juga gara-gara Om..."Jawab Karnia, "Khan Om sendiri yang membuat Karnia nakal seperti ini.. "
"Iya ya...?"
"Iya Om... Gara-gara Om... Karnia jadi nakal... Jadi seperti perek..."

TULILIT...LALALA... TULILIT... LILILI.... TULILIT...LALALA... TULILIT... LILILI....
Suara handphone Mike tiba-tiba berdering dengan suara yang begitu keras. Benar-benar membuat dirinya terkaget-kaget hingga hampir saja terlepas dari genggaman tangannya.

"Aaah.. Kampreeet... " Rutuk Mike yang buru-buru mengecilkan volume suara handphonenya, "Masa sama hape sendiri kaget sih...?" Batinnya lagi.

Ternyata, itu adalah sebuah panggilan video.

"Karnia calling..." Pesan yang tertera di layar handphone. Buru-buru, Mike mengambil headset bluetooth dan menyampirkannya ditelinga.

TUUTT....
Mike menekan tombol hijau dilayar handphonenya guna menjawab panggilan Karnia.

"Oooommm... Karnia kangen nih ama Om..." Kata Karnia diseberang sana sambil mengambil gambar di sekelilingnya.
"Looh...? Eeeehh... ? Kok rame banget Sayang... Kamu ada dimana..?" Balas Mike.
"Dikantin sekolahan Om..." Jawab Karnia yang lagi-lagi mengambil gambar sekellingnya. Dan ketika mengambil gambar gadis belia yang ada didepannya, Karnia sengaja memperlambat gerakannya.

"Coba tebak... Aku bareng ama siapa nih Om...?" Tanya Karnia sambil menzoom gadis belia didepannya.
"Itu... Clara ya...?" Tanya Mike begitu menyadari sosok wanita itu.
"Hihihi.. Iya Om... " Jawab Karnia singkat

Divideo itu, Clara terlihat sedang sibuk dengan handphone yang ada dihadapannya. Wajahnya begitu serius sampai tak menyadari jika ia sedang direkam video oleh sepupunya.

"Anak Om sedang autis tuh... Senyum-senyum sendiri sambil maenan hape... Hihihihihi..." Canda Karnia

Tiba-tiba Karnia menyorot wajahnya sendiri sambil berbisik lirih, "Om... Memek aku kangen kontol Om Mike terus niihh.... " Sambung Karnia dengan nada mendesah lirih kearah mic headsetnya.
"Serius...? Masa disekolahan bisa kangen gitu...?"
"Beneran Om..." Jawab Karnia sambil buru-buru mengarahkan camera handphonenya lagi kearah selangkangannya. "Lihat nih Om.. Memek aku... Ssshh... Udah becek bangeett..." Tambahnya sambil memasukkan salah satu tangannya kedalam selangkangan dan menyibakkan bibir vaginanya lebar-lebar.

"Assstaga Karnia... Kamu tuh ditempat umum loohhh..." Seru Mike kaget, "Kamu kok nekat banget...?"
"Hihiihihi... Itu tandanya... Memek aku beneran kangen ama kontol besar Om... Memek aku kangen ama kontol besar Papanya Clara..." Jelas Karnia yang terus berbisik lirih kearah mic headsetnya sembari celingukan kesekitar tempatnya duduk.

Karena posisi duduk Karnia dan Clara berada sudut kantin, Karnia sama sekali tak khawatir jika tingkah mesumnya terlihat oleh siswa-siswa lainnya. Terlebih dengan adanya tumpukan-tumpukan krat botol minuman yang memisahkan mereka dengan warung sebelah, membuat Karnia semakin nekat dan berani melakukan pertunjukan mesum buat ayah Clara.

Sambil terus melakukan video calling bareng Mike, Karnia melirik kearah Clara yang tiba-tiba melihat juga kearahnya.

"Vidcallan ama siapa Say...?" Tanya Clara menggerak-gerakkan bibirnya tanpa mengeluarkan suara.
"Ama Derby..." Jawab Karnia berbohong dengan cara serupa.
"Derby...?" Tanya Clara dengan tatapan menyelidiki. Mengamati gerak-gerik kegatelan Karnia yang berulangkali sibuk memasukkan tangannya kedalam rok sekolahnya, "Hhhhhh....Dasar perek..." Balas Clara yang kemudian menghela nafas panjang dan menggeleng-gelengkan kepalanya. "Aawaas Say... jangan sampe keliatan temen-temen...." Saran Clara ketus sambil melanjutkan bermain handphonenya.
"Hehehe... Iyeeee..." Balas Karnia yang begitu mendapat 'ijin' Clara, langsung melanjutkan aktivitas mesumnya.

Tak lama, Clara sudah terlihat serius lagi. Menggoyang-goyangnya handphonenya kesana kemari mirip seperti orang mengendarai mobil. Mata dan alisnya bertaut dan mulutnya manyun-manyun. Benar-benar terlihat serius.

Karnia tahu, ia sama sekali tak perlu menyembunyikan segala aktivitas mesumnya dari Clara. Semua ia ceritakan apa adanya, kecuali tentang siapa lawan bicaranya saat itu. Melihat Clara yang sudah kembali sibuk dalam handphonenya, sudah mampu membuat rasa khawatir Karnia sirna. Terlebih, setelah Karnia tahu kebiasaan Clara yang jika sudah tenggelam dalam hobbynya, ia tak akan mempedulian kondisi di sekelilingnya, termasuk mengganggu segala macam aktivitas mesumnya..

"Karnia...? Karnia...?" Panggil Mike yang untuk beberapa saat, kehilangan pembicaraan dengan keponakan mesumnya
"Yaa Om...? " Bisik Karnia pelan, tak ingin sampai percakapannya terdengar oleh Clara,"Kenapa...?"
"Kok Om panggil-panggil kamu nggak jawab...? Emang kamu lagi apa Sayang...?"
"Aku habis ngobrol ama Clara..."
"Haa... ? Ngobrol ama Clara...?" Kaget Mike, "Dia ngelihat dong apa yang kamu lakuin...?"
"Hehehe.. Kayaknya nggak deh Om... Khan aku ngobel memeknya dibawah meja... Jadi dia nggak bakalan ngelihat..."
"Astagaaa... Kamu tuh yaaa....."
"Aku kenapa Om...?"
"Kamu tuh berani banget Sayang... Mesum sekali...." Puji Mike menggeleng-gelengkan kepalanya, "Kamu bener-bener ngebikin kontol Om nyut-nyutan..."

"Hihihi... Om juga makin ngebuat memek aku becek Om..."
"Masa sih Sayang...?"
"Iyaa... Nih lihat..." Lagi-lagi, Karnia kembali menurunkan camera handphonenya kebawah. Namun kali ini, ia menarik bawahan roknya sampai setinggi paha sehingga mempermudah Mike dalam pengambilan gambar vaginanya. "Lihat khan Om... Memek udah lepek begini..." Jelas Karnia yang makin berani mengobok-obok vaginanya di tempat umum. Jemarinya terus menggelitik celah kelaminnya yang berambut disertai dengan suara mulutnya yang mendesah-desah.

"GILAAA... Kamu bener-bener GILA Sayang..." Kagum Mike sambil terus memelototi layar handphone yang ada ditangannya, "Sumpah... Kamu nakal banget Sayang..."
"Hihihi... Khan udah aku bilang Om... Aku nakal gini gara-gara Papanya Clara...Ooohhh.... " Desah Karnia yang terus semakin dalam menancapkan jemari tangannya kedalam vaginanya.

"ASTAGAAA... Hati-hati Karnia... Jangan sampe keliatan Clara loohh..."
"Hihihihi... Bodo ah Om... Clara khan autis... Dia nggak bakal tau..." Jawab Karnia yang kemudian menjauhkan handponenya dari selangkangan dan mengarahkan ke Clara. "Tuh... Liat khan Om...? Clara tuh kalo udah deket ama handphone.. Langsung deh jadi autis... Hihihi..."
"Bagus deh..." Lega Mike.

"Clara tuh... Walau autis... Tapi cantik ya Om...?" Puji Karnia.
"Iyalah... Khan anak Om..." Sombong Mike
"Cantik mana Clara ama aku Om...?" Goda Karnia yang kemudian membalik sorotan camera handphone kearahnya, "Seksi mana ama aku Om...? Nggg... Nakal mana ama aku...? Hihihi..."

Tiba-tiba, Karnia mengarahkan sorotan handphonenya ke arah Clara lagi. Namun kali ini dia menyorot kearah bawah. Keselangkangan Clara yang terbuka lebar."Lihat deh Omm... Bagus mana...? Antara selangkangan Clara atau selangkangan aku...?"

"Glek.... Uhuk... Uhuk... Uhuk..."
Tersedak oleh air lirunya, Mike spontan terbatuk-batuk.

"Hihihi... Kenapa Om...? Kok sepertinya kaget gitu...?" Kekeh Karnia sambil mendekatkan camera hanpdhonenya ke selangkangan Clara lagi.
"ASTAGAAHH..." Kaget Mike menatap dengan seksama layar handphone yang menayangkan siaran langsung selangkangan putri kandungnya.

Walau Mike sudah sering kali melihat kaki beserta paha mulus putri kandungnya itu, tetap saja detak jantungnya mendadak melonjak-lonjak ketika ia melihat selangkangan Clara dengan rok seragam sekolahnya. Betis mulus tanpa bulu yang begitu jenjang, selangkangan putih mulus tanpa luka dengan semburat urat kehijauan yang muncul samar dibawah kulit putihnya, dan celana dalam berwarna biru muda yang seolah tenggelam diantara lipatan daging gemuk vaginanya.

"ASTAGA... Clara nggak pake celana dalam juga...?" Kaget Mike sambil terus menatap kearah layar handphonenya lekat-lekat. “Berani benar kamu Sayang…” Seru Mike sambil memperbesar tampilan layar handphonenya.

Melihat tampilan erotis Clara di layar handphonenya, membuat penis Mike makin berdenyut-denyut. Tangannya semakin gatal untuk terus mengusapi batang penisnya yang sudah penuh dengan darah birahinya.
“Ooohh… Claraa…” Desah Mike pelan sembari terus menguruti organ kejantanannya yang mulai mengeluarkan cairan precum.

Lagi-lagi, Mike memperbesar tampilan layar handphonenya. Dan sekali lagi ia memperhatikan celah-celah celana dalam Clara yang terselip diantara daging vaginanya. Berharap dapat menemukan kenakalan putri kandungnya lebih jauh.
"Eh... Yaahh.... Ternyata Clara masih pake celana dalam.... “Ucap dengan nada Mike kecewa sekaligus lega.

"Hihihi... Suka nggak Om...?"

Alih-alih menjawab pertanyaan Karnia, Mike malah tenggelam dalam lamunannya.
"Iya Clara... Papa Suka... " Desah Mike pelan sambil terus mengurut penis tegangnya,
“Suka apanya Om…?”
“Oooohhh..… Papa suka ama semuanya Sayang… Kakimu… Pahamu… Celana dalem mungilmu… Ooohhh… Kamu ngebuat kontol Papa ngaceng banget Sayang... Oohhhh Claraaa... Kamu ngebuat kontol Papa nyut-nyutan Sayaaangg… " Tambah Mike terus mendesah tanpa sadar.

"Loohh…?Omm..?" Panggil Karnia.
"Ya Clara Sayang...?" Jawab Mike masih tak sadar dengan panggilan Karnia
"Kok daritadi Om nyebut-nyebut nama Clara mulu sih Om...? " Tanya Karnia yang tiba-tiba mengalihkan sorotan camera handphonenya kearah wajahnya, "Ini Karnia Om... Bukan Clara..." Celetuk gadis muda itu sambil tersenyum nakal.
"Eh…? Lohh…? Iiyaa.. Ka... Karnia..." Jawab Mike terbata-bata.
"Hihihi... Om ngigau ya...? Aku Karnia Om... Bukan Clara..." Tambah Karnia sambil menyorotkan camera handphonenya kearah Clara yang duduk diseberangnya, " Kalo Clara... Yang itu Oooommm... "

"Eehh.. Ngg... Iya... Karnia... "Jawab Mike sekenanya.
"Hayoooo... Om sange ya...?” Goda Karnia yang kemudan kembali menurunkan handphonenya dan menyorot kearah selangkangan Clara, “ Om nafsu ya...? Ngelihat selangkangan putri Om sendiri...?"
"Eee.. Ehhh… Kok kamu malah ngegodain Om sih...?"
"Hihihi... Biarin…. Biar Om makin sange..." Canda Karnia, “Masa ngelihat selangkangan anak sendiri sange Ommm…?”
“Heeehhh…. Kamu kok nakal banget sih Sayang...?"
"Waaahh…. Si Om parah niiihh…. Emang Om kepingin ya ngerasain anak sendiri…?”
“Ssssstttt... Udah ah udah… “ Sela Mike yang tak mau kelihatan mupeng karena penampakan selangkangan putri kandungnya, “"Om mah selalu sange Sayang... " Balas Mike mencoba mengalihkan pembicaraan, "Apalagi kalo kamu godain gitu.. Bikin Om makin sange lagi... "
"Hihihihi.... Masa Om…? Lihat dong Oooommm... Udah sesange apa Om sekarang..?"
"Kontol Om udah ngaceng banget Sayang..." Bisik Mike menjelaskan, “batang kontol Om… Udah berkedut-kedut banget…”
"Serius...? Coba Oom... Lihat lihat... " Girang Karnia

Mendapat permintaan mesum dari kekasih kecilnya, Mike pun segera meletakkan handphonenya di atas meja kecil yang ada disamping meja kerjanya. Menyandarkan handphone tersebut kedinding dan mengarahkan ketempat duduknya. Setelah itu ia menurunkan celana kerjanya lalu melemparkannya kesudut meja.

"Wwoooooww... Om dari tadi ternyata udah setengah telanjang ya Om...?" Tanya Karnia heboh.
"Iya Sayang... Gara-gara ngelihat kenakalan kamu inih... " Jawab mike melalui headset bluetoothnya sambil terus mengelus-elus batang penisnya yang makin memerah.
“Gara-gara ngelihat aku… Apa gara-gara ngelihat selangkangan anak Om sendiri niiihhh….?”
“Heeeehhh… Kok balik lagi ke selangkangan Clara sih…?”
"Hihihihi… Ya kali aja om beneran pengen ngerasain selangkangan putri Om…”

“Kamu nggak tahu saja sebenernya Karnia… Kalo Om kamu ini memang sangat kepingin merasakan jepitan vagina putri kandung Om sendiri….” Batin Mike sambil tersenyum penuh arti, “Itu hanya masalah waktu Sayang… Cepat atau lambat…. Om pasti akan dapat menikmati urutan vagina sepupumu itu…”

“Astagaa Ooomm.. Itu kontol Om… Kok makin gedhe aja siiih... ? Bikin memek aku makin pengen disodok-sodok aja... Hihihi..." Kagum Karnia yang melihat lawan bicaranya terus-terusan mengurut batang kejantanannya.
"Bener nih...? Memek kamu pengen Om sodok-sodok...? "
"Iya Om... Ooohhh.. Ngelihat kontol Om ngebuat memek aku makin basah lagi deh Om...Shhhh...Oohh..."
"Sama Sayang... Ngelihat kamu ngobel di tempat umum juga ngebuat kontol Om pengen ngecrot..."
“Uuuhh.. Mau dong Ommm… Dipejuin ama kontol besar Omm…”
“Bener nih…?”
“Iya Ommm…. Yang banyak ya Ooomm…”
“Astaga Karniaaa… Kamu tuh ya nakalnya banget banget banget dehhh… Bikin Om makin kelojotan aja…” Seru Mike yang makin mempercepat kocokan tangannya di batang penisnya

"Eh Ommm… Pejuhnya…. Jangan dikeluarin sekarang Om…” Potong Karnia pelan.
“Ssshh.. Emang kenapa Sayang…? Oooohhhh…” Desah Mike makin keenakan
“Nanti siang Om ada acara nggak...?" Tanya Karnia.
"Emang kenapa Sayang...?"
"Maen kerumah aku dong Om..."
"Hmmm.... Mau ngapain...?"
"Buang pejuhnya di memek aku aja Ommm..."

TENG TENG TENG....
TENG TENG TENG....
Ditengah masturbasi tanggung mereka, tiba-tiba suara lonceng istirahat sekolah berbunyi.

"Aaaahhh... Siaall... Cepet amat sih jam istirahat kelar..." Kesal Clara sambil memukulkan tangannya ke meja kantin. Membuat Karnia yang benar-benar terlena akan gejolak birahinya langsung terkejut kaget.
“Eee.. Eeeehh… Clara… Ka.. Kamu ngagetin aja….” Celetuk Karnia spontan.

“Ngehe nih Mang Sukri… Seenak-enaknya ngebunyiin bel sekolah….” Gerutu Clara yang kemudian celingak-celinguk melihat kondisi sekitar, menatap kearah gerombolan siswa yang mulai beranjak meninggalkan area kantin sekolahan. "Level belom juga tamat... Udah harus masuk kelas...." Tambahnya lagi sambil berdiri dari tempat duduknya. "Yuk cabut Saayy...."

"Eeehh.. Iii.. Iyaa... Aduh... Nggg... Anu... Bentaran..." Jawab Karnia bingung sekaligus panik karena nafsu birahinya belum juga tersampaikan. Antara menuntaskan kobelan jemari tangannya disitu, atau mengikuti ajakan Clara masuk ke kelas.
“Ayo Karnia… Balik ke kelas…” Ajak Clara sambil bergerak dari tempat duduknya.
“Eeh.. Iya bentaran….” Jawab Karnia tanggung.

Sambil menahan gatal divaginanya, mau tak mau gadis manis itu buru-buru mencabut tusukan jemari tangannya dari liang kenikmatannya dan menurunkan bawahan roknya

"Kamu kenapa Say...?" Heran Clara melihat tingkah kikuk sepupunya.
"Eehh.. Nggg....Anu… Itu…. " Bingung Karnia
"Udah aaaah… Yuk Say... Balik ke kelas..." Ajak Clara lagi sambil bergerak kearah Karnia duduk.

Tahu Clara mendekat kearahnya, Karnia makin bingung. Ia buru-buru mematikan video call dengan ayah Clara itu dan memeperkan jemari tangan yang berlumuran lendir birahi kebawah meja.

"Ngggg... Kamu duluan aja deh Say... Aku mau bayar makanan dulu... " Ucap Karnia lagi.
“Ngapain bayar…? Khan kita masih punya simpanan duit di Mbok Darni…” Balas Clara dengan wajah bingung.
"Eeeh.. Iya ya…” tanya Karnia.
“Iya Saaay… Kita masih punya deposit….” Jawabnya lagi, “Mbokk Daarniiii… Bayarnya pake sisa uang yang kemaren yaaa…” Teriak Clara lantang ke penjaga kantin.
“Iya Neeeenngg…” Jawab Mbok Darni sambil mengacungkan jempol

“Tuuuhh… Beres… “ Jawab Clara sambil tersenyum lebar, ”Yuk Say balik kekelas…”

“Nnnnggg… Kalo gitu… Aku mau ketoilet bentaran....Perut aku tiba-tiba mules..." Bingung Karnia yang kehabisan alasan, “Beneran deh… Kamu buruan aja….” Pinta Karnia lagi, seolah memaksa Clara supaya pergi meninggalkannya.

Karnia tahu jika ia tak segera menuntaskan rasa birahinya, seharian nanti pasti ia akan merasa gelisah. Oleh karenanya, ia harus menuntaskan rasa gatal di vaginanya itu, sesegera mungkin. Dan menurut Karnia, hal yang paling mudah ia lakukan untuk menuntaskan rasa birahinya adalah dengan cara bermasturbasi di toilet sekolahan.

Namun sepertinya, Karnia tak bisa membohongi Clara semudah itu. Melihat gerak-gerik aneh sepupunya, Clara sadar jika sepertinya ada sesuatu yang disembunyikan darinya.

"Hmmm.. Yaudah kalo kamu mau aku duluan.... Aku balik kekelas duluan ya..." Ucap Clara dengan berpura-pura kecewa.
"I.. Iyaaa.. Mending kamu ke kelas duluan deh..." Jawab Karnia sedikit lega.
"Ehh.. Tapi Say... Selagi kamu ketoilet.... Aku boleh pinjem hape kamu bentaran... ? Punya aku lowbet banget niih..." Potong Clara yang kemudian menunjukkan layar handphonenya yang mati.
"Eeehhh... Pinjem hape...? Nggg... Anu...."
"Ayolaaahh Saaay... Bentaran doang koookk..." Pinta Clara lagi, "Nantiii... Pas kamu selesai dari kamar mandi... Aku langsung balikin ini hape kekelas kamu deh...."
"Nggg... "
"Kalo nggak boleh.... Satu menit aja deh... Mau ngabarin si monyet buntung aja kok...." Tambah Clara sambil menyunggingkan bibir merahnya lebar-lebar, "Pleeeaaassseeeee....."

"Nnnngggg.... Oke deh..." Balas Karnia tak mampu memberikan alasan sambil memberian hapenya kepada Clara, "Satu menit aja loh yaaa...." Tambah Karnia mewanti-wanti
"Hihihi... Iyaaaa iiiyyaaaaa.... Makasih ya Saay...." Jawab Clara sambil menyambar handphone sepupunya.

Dari ujung matanya, Karnia melihat gerak-gerik Clara ketika menggunakan handphonenya. Termasuk ketika ia melihat mata sepupunya itu yang untuk sejenak terbelalak melihat sesuatu yang ada pada layar handphonenya.

"Apa Clara mencoba mencari tahu siapa lawan videocall aku barusan...?" Panik Karnia ketika mendapati alis Clara mulai bertaut. Tanda jika ia sedang berpikir keras. "Bahaya nih kalo Clara tau jika aku punya hubungan spesial ama Om Mike..."
Dalam kekhawatirannya, Karnia mencoba mencari tahu apa yang sedang Clara lakukan dengan handphonenya. Mengapa ia terlihat begitu serius dengan percakapannya.

Namun, sebelum Karnia berhasil melakukan tindakan mata-matanya, jemari lentik Clara sudah terlihat sibuk mengetik-ketik pesan dan sigap berlempar-lemparan pesan sebelum akhirnya mengembalikan handphone Karnia ke pemiliknya.

"Udaaaahhh seleeesaaaaiiiii...." Girang Clara menyodorkan kembali handphone Karnia sambil kembali memamerkan senyum manisnya lagi.
"Fiiiuuufff... Syukur deh.... Aku udah bener-bener kebelet nih..." Jawab Karnia lega, karena ternyata Clara tak melakukan apa yang ia pikirkan.
"Yaudah kalo gitu... Aku balik ke kelas dulu ya Say... " Balas Clara
"Ooo.. Okee..." Jawab Karnia kikuk.
"Deeeyyy... See u after school..." Tambah Clara lagi yang kemudian berjalan menjauh sambil melambaikan tangan.
"Deeeeyyyy...." Jawab Karnia menyunggingkan senyum leganya karena pada akhirnya bisa melanjutkan masturbasinya sesegera mungkin.

***

Tak lama setelah meninggalkan Karnia, tiba-tiba pikiran Clara menjadi kalut, gelisah, dan tak karu-karuan. Detak jantungnya meninggi. Memompa darahnya dengan kecepatan penuh ke seluruh penjuru tubuhnya. Nafasnya terhisap dan terhembus dengan kencang. Dan yang paling aneh, Clara merasakan jika tubuh dan organ vitalnya menghangat. Terasa sangat hangat.

"Ooohh... Kenapa dengan tubuhku ini...?" Batin Clara yang mendadak merasa begitu gerah pada bagian leher, dada, dan selangkangannya. "Perasaan apa ini...?" Tanyanya lagi sambil meraba organ kewanitaannya dari luar seragam sekolahnya.

"Astaga... Rasanya kok aneh sekali...?" Heran Clara yang sama sekali tak pernah merasakan keanehan seperti itu pada tubuhnya. Terlebih ketika ia menekan-nekan area selangkangannya, muncul rasa gatal aneh yang muncul seiring debaran detak jantungnya, "Hangat...."

"Kenapa ini ya...? Ada apa dengan diriku...? Ooohh… Aku kenapa ini....?"

Tak mampu menjelaskan tentang apa yang sedang terjadi pada dirinya, Clara buru-buru berjalan kearah kelas. Berharap perasaan aneh pada tubuhnya itu dapat segera menghilang. Namun, seiring dengan langkah kakinya yang tergesa-gesa, membuat gesekan kain dan kulit tubuhnya menjadi sangat terasa. Terlebih lagi, Clara merasa jika gesekan pangkal paha dengan kain celana dalamnya terasa begitu aneh. Lembab dan basah.

"Aduuuhhh... Kenapa sih dengan tubuhku ini...?" Heran Clara tak habis pikir sambil terus mempercepat langkah kakinya menuju kelas.

"Apa ini karena ulah aneh Karnia barusan...?" Tanya Clara mencoba mencari tahu.
"Apa ini karena hubungan Karnia dengan Papa....?" Tambahnya lagi sambil terus berpikir.
"Apa ini karena...........?"

Tiba-tiba, raut wajah Clara yang semula riang, mendadak suram. Tertekuk sebal, penuh dengan emosi. Dan deburan amarah.

"Karena aku cemburu....?"
 
Terakhir diubah:
Kisah Keluarga Bahagia - Bagian 42 | Persinggahan Mike

" TING TOOONG TING TOOONG...."

Dalam guyuran suara shower, sayup-sayup Karnia mendengar suara bel rumahnya berbunyi. Diputarnya kenop shower guna menghentikan guyuran air yang menghujani tubuh langsingnya.

"TING TOOONG.... TING TOOONG.... TING TOOONG TING TOOONG " Suara bel rumahnya seolah tak sabaran.

"Iiiiihhhhsss.... Siapa sih siang-siang gini ngeganggu mandiku..." Gerutu Karnia sambil buru-buru membungkus tubuh basahnya dengan menggunakan kimono kemudia melangkah menuju pintu ruang tamu.

"TING TOOONG.... TING TOOONG TING TOOONG...." Suara bel terus saja berdentang tanpa henti.

"CKREEKKK CKREEKKK.... CEKKKLEEEKKKK..."
Suara kunci pintu yang disusul dengan suara gagang pintu terbuka.

"Nggak pernah belajar sopan santun yaa...?" Suara lantang Karnia meledak ketika ia baru saja membuka pintu, "Kalo bertamu tuh......"

"MPPPFFFFHHH...." Tanpa bisa melanjutkan kalimatnya, tiba-tiba tamu itu merangsek masuk. Mendorong tubuh Karnia mundur. mencengkeram pundaknya serta mencium bibir basah gadis muda itu dengan brutal. "CUUP CUUPP... SLUURRRPP...."
"Eeehh... Aduh...Aduuuhh... Ehhh... Om Mikeee...?" Kaget Karnia begitu mengetahui siapa tamu yang sudah tak sabaran itu.

"CUUPPP... CUUUPPP.....Ooohhh... Sayang... Om.. Udah nggak tahan lagi...." Seru ayah Clara itu sambil terus mendorong tubuh langsing Karnia tanpa menghentikan sosoran mulutnya, "Sedari pagi...Kamu udah ngebuat Om bener-bener sangeeee Sayang..." Tambahnya lagi sambil langsung menyelipkan kedua tangannya ke celah kimono Karnia dan meremasi kedua payudara keponakannya itu dengan gemas.

"Uuuhh... Bentar Om... Bentar... Ooohh...." Lenguh Karnia tak berkutik ketika Mike mulai mempermainkan payudaranya.
"Om kangen kamu Sayang... Om kangen kamu... CUP CUP... SLUURRPP..." Serang Mike tanpa ampun. Menciumi wajah, dagu, leher, dan terus turun ke bawah. "Dari pagi... Kamu udah ngebuat kontol Om bener-bener ngaceng Sayang...CUP CUP CUP..." Sosor Mike menciumi tubuh atas keponakannya tanpa jeda.

Dengan sekali gerak, Mike langsung melucuti kimono Karnia, menyibakkannya kesamping dan membiarkannya merosot jatuh kelantai.

BLUGHH

“ASTAGA Karniaaa… Keseksian tubuhmu ini… Bener-bener ngebuat Om selalu bernafsu Sayang… “ Ucap Mike yang lagi-lagi bergerak spontan. Menyergap tubuh keponakannya dengan penuh birahi.
“Iiiihhss.... Ooomm… Bentaran Omm….” Seru Karnia berusaha menghidar dari serangan mulut Mike.

Tanpa menghiraukan penolakan Karnia, Mike terus saja menyerang payudara keponakannya itu. Tak henti-hentinya ia menjilat, mengecup dan menyedot-sedot payudara beserta puting payudara Karnia hingga meninggalkan bekas berwarna kemerahan dikulitnya yang putih mulus.

“Aduuhh Ooomm… Ssshhh… Tetek aku jangan dicupangin Oommm… Bisa berbekas nantinya Oomm... Jangaann.... Ooohh… ” Erang Karnia yang berusaha keras mendorong wajah Mike dari kedua payudaranya.
“Tapi tetek putih kamu ini.... Ngegemesin banget Sayang… CUUP CUPP…”
”Aduuhh jangan Ommm… Ntar bisa ketahuan bokaap…”

Mendengar Karnia menyebut ayah kandungnya, entah kenapa membuat Mike menghentikan sedotan mulutnya sejenak. Ia termenung menatap kosong kearah keponakan yang masih ada didalam pelukannya. Walhasil, karena Mike tak lagi fokus pada santapan payudara yang ada didepannya, membuat Karnia buru-buru bergeser mundur kemudian menghambur kearah pintu ruang tamu.

"Ee.. Eeehh… Kamu mau kemana Sayang...?" Bingung Mike tersadar dari lamunannya.
"Om Mike udah GILA ya...?” Sewot Karnia sambil celingukan mengawasi keadaan sekitar rumahnya, “Pintu masih kebuka lebar gini udah nelanjangin aku..." Tambahnya lagi sebelum akhirnya menutup pintu rumahnya.

"DBAAAMMM... CKREEKKK CKREEKKK...."
Suara pintu terbanting dengan keras.

“Hehehe.... Kamu tuh ya... Kalo lagi marah-marah… Malah keliatan tambah cantik loh Sayang…” Rayu Mike yang kemudian mendekat lagi ke Karnia. Dicoleknya dagu lancip milik keponakannya itu dan kemudian mengecup bibirnya pelan, “CUUUPPP….”
“Eeehhmmmhh.... Kalo keliatan orang khan bisa berabe Oommm….” Tolak Karnia menghindar dari sosoran bibir Mike.
“CUUPP...Emang siapa sih yang bakalan ngeliat…? Tetangga...? Orang lewat...? Atau orang rumah...?” Ucap Mike pelan dan melirik ke seluruh penjuru rumah, “Emang dirumah ada Ayah atau Mama kamu…?”

Dengan penuh rasa percaya diri, Mike kemudian masuk keruang tengah sambil berteriak lantang, “Tooo…? Titooo…?” Panggil Mike menyebut nama ayah kandung Karnia, “Naann…? Nandaaa…? Kamu ada dirumah nggaakk….?” Panggil Mike menyebut nama ibu Karnia juga.

“Kalo jam segini mah mereka khan ada dikantor Ooommm… ” Kata Karnia menggeleng-gelengkan kepala melihat kekonyolan ayah Clara.
"Hahaha... Emang iya yaa...?" Tawa Mike kencang.
"Haadeeeeeehh... Ommm Miikkeee.... Kaya Om nggak tahu aja…" Sahut Karnia sambil memutar bola matanya, "Padahal khan Om udah sering banget maen kesini ya...? Tapi masih pura-pura nggak tahu..."
"Hehehe.. Iya ya... Om lupa Sayang..." Usap Mike mengacak-acak rambut panjang Karnia.

"Iiiihhhsss.... Tapi... Kalo ngentotin memek keponakannya... Kira-kira Om lupa nggak...?" Tanya Karnia lirih dengan memasang tampang sebal karena rambutnya menjadi berantakan.

"Hmmm.... Kalo itu sih mungkin Om bisa lupa... Tapi... Kontol Om ini yang nggak bakalan bisa lupa....Hehehe…" Sahut Mike memajukan pinggulnya. Memamerkan tonjolan selangkangannya yang sudah menggelembung besar.

“Huuuu… Dasar Om super mesuuuummm….” Sahut Karnia genit sambil buru-buru menangkap tonjolan di tengan selangkangan Mike, "HAAPPPP..."
"Uuuhhh... Sssshhh.... " Lenguh Mike.
"Sepertinya... Ada yang udah bener-bener ngaceng nih didalam sini...?" Goda Karnia mengusapi tonjolan penis Mike, "Aku keluarin ya Om...?"
"Iya Sayang..."

Jemari cekatan Karnia kemudian segera melepas sabuk celana Mike, kancing dan menurunkankan celana kerjanya.

TTTUUUUIIIINNNGGG...."
Dalam hitungan detik, penis Mike pun terpelanting keatas. Bergoyang dan naik turun dengan bebas.

"WOOOWW.... WOOWW... WOOOWW.... ? Ooommm...? Hampir aja muka aku kena tabok kontol besar Om..." Kaget Karnia ketika melihat penis Mike menjelepat didepan wajahnya secara tiba-tiba.
"Hehehe... Itu tandanya kontol Om udah kengen ama kamu Sayang..."
"Hmmmm... Kangen ama siapa Om...?"
"Ya kangen amaaa........." Ucap Mike memberikan kode kearah vagina Karnia dengan mulutnya
"Ooohhh.... Om kangeeenn memek Karnia... Hihihi...? Emang kalo udah kangen... Trus Om mau ngapain...?"

Untuk sejenak, ayah Clara kembali memandangi tubuh mulus Karnia lekat-lekat. Mengamati ketelanjangan tubuh milik keponakannya itu dari ujung rambut hingga ujung kaki.

"Kamu bener-bener cantik Sayang..." Bisik Mike yang kemudian mengamit tangan Karnia dan mengecupnya lembut.
"Huuuu... Gombaaaalll..." Balas Karnia sok cuek.
"Looohh... Beneran Sayang.... Kamu tuh bener-bener mirip dengan ibumu..." Tambah Mike yang dengan sekali angkat, menggendong tubuh telanjang Karnia didekapannya.

"Eeehhh... Omm.... Aku mau dibawa kemana...?" Tanya Karnia kaget.
"Mau diajak enak-enak..."
"Enak-enak...? Hihihi... " Kekeh Karnia geli, "Dan ini... Ini apa ya nonjok-nonjok pantat aku...?" Tanya Karnia genit sembari menggapai-gapai penis Mike yang menjulang tinggi dibawah pantat bulatnya
"Itu yang bakalan kasih kamu enak Sayang....." Jawab Mike dengan senyum lebar.

BRUGHH
Jatuh Karnia keatas sofa dengan posisi terlentang pasrah.

"Makasih banget ya Karniaku sayang...CUUP..." Kecup Mike lagi ke pipi, hidung, dan bibir Karnia, "Om sayang banget ama kamu... CUUPP CUPP..." Sambungnya lagi yang kemudian mengecup rahang, leher, pundak, dan kedua gundukan yang menonjol di dada Karnia.
"Ooohhh... Ssshhh... Iya Om... Aku tahu..." Ucap Karnia tersenyum dengan penuh rasa cinta," Aku juga sayang Om... Ssshh... Omm Mikee.. "
"Makasih udah selalu bisa nyempetin diri buat ngeladenin semua kenakalan Om..." Jilat Mike pelan sambil sesekali melahap kedua payudara dan puting Karnia secara bergantian.
"Hoooohhh... Ssshhh... Hiya Oooommm... Sssshhh...." Lenguh Karnia keenakan.

Setelah itu, dengan perlahan Mike menggerakkan bibir dan lidahnya menyusuri perut Karnia yang putih mulus. Mengecup pelan belahan perutnya sambil menelusuri rambut-rambut tipis yang tumbuh ke kearah vaginanya.

"Dan yang paling penting... Makasih ya Karniaku Sayang... Buat kesediaanmu menerima semua kelakuan dan tingkah cabul Om..." Bisik Mike yang dengan santai, membuka kedua paha Karnia lebar-lebar dan mengecup lembut celah kewanitaan keponakannya itu dengan penuh kasih sayang.

"Oooohhh... ASTAGAAA.... Ooomm Miiikeeee...." Lenguh Karnia kelojotan sambil meremas rambut Mike.
"Om Sayang kamu Karnia... CUP..." Kembali, Mike mengecup lembut kewanitaan Karnia. Membuat gadis belia itu makin menggelijang-gelijang keenakan. "Om bener-bener Sayang ama kamuu... CUUPPP... CUUUPPP.. SLUUURRRPPP...." Sambung Mike yang kali ini, menyibakkan rambut-rambut kemaluan Karnia yang tumbuh lebat kearah samping dan menyucup-cucup semua cairan kewanitaan keponakannya itu dengan kuat.

"Hoooohhh.... AAARRGGHHH.... Ooomm Mikeee.... Ssshhh....." Jerit Karnia lirih sambil memejamkan mata.

"Sedari pagi... Om udah menantikan saat-saat ini Sayang.... CUPP CUUPPP...." Jelas Mike yang terus menyucup dan menjilati licinnya cairan kewanitaan yang terus mengalir dari liang kenikmatan milik keponakannya.
"Hooooohhh... Ommm... Sssshhh... Enaaakk..." Lenguh Karnia yang kaget karena perlakuan Mike pada lubang kemaluannya.
"Gara-gara menerima telephon mesummu tadi pagi..... Membuat Om jadi kepikiran ama kamu mulu.... CUP CUP SLUUURPP...."
"Tapi pejuh Omm nggak sampe keluar khaann...? Ooohhh...Ssshhh... Ooooommm...."
"Enggak... Makanya siang ini... Om pengen ngeluarin pejuh Om di dalem memekmu Sayang... CUUP... CUP CUP... SLUUURRRPP..."
"Anjriiittt.. Hoooohhh.... Ooom.... Enak banget jilatan lidahmu Ooomm..." Lenguh Karnia yang makin tak mampu keinginan untuk bersetubuhnya lebih lama lagi, "Ayo entot aku Ooommm.... Entot aaahkuuu... Ooohhh... ENTOT memek akkkuuuu...." Erang Karnia tak mampu lagi menahan gatal birahinya yang sudah meledak-ledak.

"Iya Sayang.... Om bakal ngentotin memek kamu... CUUUPP...." Kecup Mike terakhir kalinya kekening Karnia, "Dan Om bakal penuhin rahimmu dengan pejuh Omm...".
"Hihihi.... Entot memek aku sampe aku puas ya Ooommm.... Ooohhh.... Dan kuras semua stock pejuh Om ke dalam memek aku... Ssshh....Kita bakal ngentot sampe puuaass..."

Tanpa menunggu lama, Karnia segera merenggangkan kedua pahanya lebih lebar. Membuka celah kewanitaannya lebar-lebar dan mempertontonkan lubang kenikmatannya kepada Mike.

"Ayo Om... Buruan entot memek aku Ooomm.. Entot memek keponakanmu iniii...." Lenguh Karnia tak sabaran. Ia pun segera meraih batang penis panjang Mike dan mengarahannya ke liang senggamanya.

Sambil tersenyum lebar, Mike segera menempatkan dirinya dibawah tubuh Karnia dan memposisikan kepala penisnya tepat didepan lubang senggama keponakannya.

SREEETT... SREEETT... SREEETTT...
Dengan gerakan perlahan, ayah Clara itu menggesek-gesekkan kepala penisnya kerambut kemaluan Karnia sambil sesekali menepuk-tepukkan batang penis panjangnya ke mulut kemaluan keponakannya.
PLEK...PLEEKK... PEK PEK PEK PEK... PLEEEK.....

"Ssshhh... Ooommm... Ayo masukin...." Lenguh Karnia pelan, "Memek aku udah gatel banget nih Ommm....Ayo Ommm...."
"Hehehe... Iya Sayang..." Balas Mike yang alih-alih menusukkan kepala penisnya ke vagina Karnia, malah terus mengkorek-korek celah becek itu dengan kepala penisnya. Sedikit demi sedikit ia memasukkan ujung batang kejantanannya tanpa berusaha masuk lebih dalam lagi. Sengaja, ia menggoda birahi keponakannya itu lebih lama lagi.

"Aaahh.. Ommm.... Ayo Ommm.. Buruan entot memek akuuuhhh... Ssssshh.... Entot memek aku Oooommm... Enntooott....." Rengek Karnia sambil mulai menggapai-gapai pantat Mike untuk segera maju guna mnembusi vagina gatalnya dengan cepat.

"Iya cantik... Bentar lagi Om bakal entot memek kamu kok...Cuman... Om masih pengen bermain-main ama liang memek dan jembut lebatmu ini.... Hehehe.... " Kekeh Mike yang terus mempermainkan birahi vagina keponakannya itu dengan gerakan superpelan. Menusukkan sebagian kepala penisnya hingga sedikit terbenam dan mencabutnya kembali. Membuat liang vagina Karnia semakin membanjir basah karena rangsangan birahinya ,"Gesekan jembut dan jepitan mulut memekmu... Ngebuat kepala kontol Om terasa geli-geli enak Sayang..."

"Aaaahh.. Om mah ngegodain muluu deeehh...." Sewot Karnia karena tak juga disetubuhi oleh Mike.
"Hehehe... Kamu beneran udah nggak tahan ya Sayang...?"
"Hooo'ooohh.... Nggak tahan banget Omm.... Sssshhh.... Ayo Ooomm.. Buruan sodok..."
"Memek kamu udah licin banget Sayang..."
"Makanya... Buruan entot memek aku Omm.... Enttooottt... " Erang Karnia yang berkali-kali kecewa karena tak kunjung mendapat pelampiasan birahi.

"Ayooo Omm Mikkeeee... Ooohhhhs....Buuuruaaann... Tusuk memek aku Oooommm.. . Aku udah nggak tahan lagi...." Karena sudah tak mampu menahan rasa gatal divaginanya, Karnia pun akhirnya mencengkeram pantat Mike, dan dengan paksa menariknya maju. Ia ingin supaya Mike dapat menusukkan batang penisnya kearah pangkal selangkangannya yang sudah terbuka lebar.

Namun, karena tak menyangka akan mendapat gerakan yang tiba-tiba dari Karnia, Mike pun langsung kehilangan keseimbangan. Ia terjatuh maju dengan batang penis yang mengujam tajam kearah vagina kemaluannya.

"Loohh.. Eeehh... " Kaget Mike ketika ia ambruk kedepan.
BRUUUGGHH...

Saking kagetnya, Mike bahkan tak sadar jika setengah panjang penisnya langsung tertancap erat kedalam liang kemaluan Karnia. Membuat gadis belia itu menjerit sejadi-jadinya.

"HOOOOOHHH.... Omm Miiikeeee.... AAARRRGGGHHH...." Jerit Karnia lantang seiring tusukan tajam batang penis raksasa Mike ke liang kemaluannya. Bahkan, setitik air mata, menggumpal di sudut matanya. Akan tetapi, karena gelombang birahinya yang sudah begitu tinggi, Karnia tak mau mempedulikan rasa sakit yang ia rasakan dicelah kemaluannya. Ia hanya bisa meremas pantat Mike kencang-kencang, guna menggambarkan campuran rasa ngilu, geli, dan nikmat yang ia rasakan.

"Waduh... Maaf Sayang... Maaf..." Ucap Mike sambil buru-buru menahan tubuhnya supaya tak menimpa tubuh Karnia lebih lama lagi. Ia juga segera memundurkan pinggulnya supaya penis panjangnya tak menusuk vagina Karnia lebih dalam lagi.

"HOOORRGGHHH... Ooohhh.. Oooommm.... Aku nggak apa-apa kok...." Erang Karnia menahan sakit..
"Beneran nggak apa-apa...?" Tanya Mike lagi,
"Ooohhh... Iya Om... Hhhhh.... Untung aja memek aku tadi udah becek banget.. Jadi lumayan ketolong kok... Sssshhh.... " Jawab Karnia yang terus menahan pinggul Mike tetap supaya tetap pada posisinya

"Tapi... Kamu nggak kesakitan khan Sayang...?" Ucap Mike mengusap titik air mata Karnia.
"Sedikit sih Om... " Lanjut Karnia singkat,
"Padahal memek kamu khan udah sering banget dientotin ama Ayah kamu.... Tapi kok ya masih terasa sempit begini sih...?" Heran Mike.

"Khan kontol Ayah aku kecil Om... Nggak segede kontol Omm..." Jawab Karnia singkat.
"Hehehe... Bisa aja kamu Sayang..."
"Beneeeran Ooomm.... Oooohhh Ommm Mikeee.... Ayo entot memek aku..."

Tanpa meminta persetujuan keponakannya, Mike mulai menggerakkan batang penisnya. Menusuk lebih ke dalam hingga hampir seluruh batang penisnya tercancap erat vagina Karnia

PLLEEEK
"Uuuhh... Mentok....Ssshhh.... " Lenguh Karnia sambil menatap mata Mike, " Kontol Om masih aja terasa panjang ya Om... Bentar aja udah terasa nabrak dinding rahim terdalamku...."
"Kalo gitu... Om goyang yaaa...?" Tanya Mike
"He'eehh.." Angguk Karnia pelan.

Secara perlahan-lahan, Mike mulai menggerakkan penisnya keluar-masuk didalam vagina Karnia. Mengaduk isi rahim keponakannya itu secara berulang-ulang, hingga perlahan, busa putih mulai muncul seiring gerakan penisnya maju mundur.

"Memekmu udah becek banget Sayang..." Kata Mike terus menghujamkan batang penisnya dengan kecepatan rendah, "Tapi masih terasa pereeett...."
"Ooohhh.. Ooommm... Kontolmu enak bangeet... Ooohh.. Terus Oommm... Sodok memek aku lebih dalem lagi... Ssshhh..." Desah Karnia keenakan sambil menggigit bibir bawahnya.

"Karnia Sayang... Memekmu memang luar biasa.... Jepitannya kuat bangeeett..."
"Ooohh... Omm... Kontol Om aja yang kebesaran... jadi memek aku terasa sempit...."
"Huuoohhh... Kalo memek kamu ngejepit kontol Om terus seperti ini... Om bisa cepet ngecrotin pejuh nih Sayang..."
"Sssshhh... Ooohhh... Jangan dulu Ooommm... Aku aja dulu yang ngecrooott... Oooh... Entot memek aku Ommm... Entot memek keponakanmu ini.... Oooohhh.. Om Miikkeee.... " Lenguh Karnia lantang sambil mulai menggoyang pinggulnya, mengiringi sodokan tajam batang penis Mike.

PLAK PLAK PLAK.... PLAK PLAK.... PLAK PLAK PLAK.... PLAK PLAK....
Tak perlu waktu lama, tepukan dua kelamin yang berbeda jenis itupun sudah terdengar nyaring, keseluruh penjuru ruang keluarga. Berentetan tanpa henti, tanpa khawatir terdengar oleh telinga orang lain.

"Ooohh.... Ngentooottt... Ooohh.... Ngentot.... Ngentooottt... Ini baru namanya ngentot.... Anjriitt... Ooohhh..." Erang Karnia setiap kali liang kenikmatannya disodok batang penis Mike.
"Hhehehe... Om suka deh cara bicaramu yang kasar Sayang...." Puji Mike sambil terus menghujamkan batang penisnya kuat-kuat.

PLAK PLAK PLAK.... PLAK PLAK.... PLAK PLAK PLAK.... PLAK PLAK.... PLAK PLAK PLAK....

"Ooohh.... Ngentot... Kontol Om enak banget Oooommm... Enaaakkk... Oooohhh...." Erang Karnia semakin menjadi-jadi. Tubuhnya meliuk-liuk sambil sesekali melengkung kedepan. Matanya merem melek hingga pupilnya menghilang.

"Terus Ommm... Terrruuusss... Sssh... Eenak... Sodok terus memek aku Oomm... Sodok terus memek aku dengan kontol besar dan panjang punya Omm... Ooohh.. Anjrit... Kontol Om enak banget......Oohh... Anjriiittt..... Enaaaakkk.... " Jerit Karnia makin tak terkendali.
"Ssshh... Makin kotor kata-katamu... Makin sayang Om ama kamu Sayang... Om suka banget...." Puji Mike
"Ooohh.... Ngentooott.... Habisan sodokan kontol Om enak banget Ooomm... Jauh lebih enak daripada sodokan kontol Ayah aku..."
"Hehehe.. Dasar perek...."
"Hiyaahh... Hiyaaahh... Aku emang perek Ooommm... Perek yang sering dientot ama Ayah dan Om aku.... Ooohhh... Ngenttooottt..."
"Hahaha....Om suka ama perek kaya kamu Sayang..."
"Hihihi... Kalo Om suka... Entotinnya lebih kenceng lagi Oommm... Ooohh... Biar terasa lebih Enak lagi"
"Biar terasa jadi PEREK beneran ya Sayang...?"
"Ooohh.. Iya Oommm.... Iya... Ssshhh... Jadiin aku perekmu Ooommm... "

Tiba-tiba, Mike mengambil kedua kaki Karnia dan mengangkatnya naik. Sambil menjaga supaya batang penisnya tidak tercabut dari jepitan vagina keponakannya, ia pun ikut bangkit. Kemudian Mike memposisikan tubuhnya agak berjongkok didepan selangkangan Karnia sambil menaikkan kedua betis keponakannya itu di atas bahunya.

"Eehh.. Om mau ngapain...?" Heran Karnia.
"Tadi katanya pengen jadi PEREK beneran...? Makanya Om pengen nyodokin kontol Om lebih dalem lagi Sayang...." Ucap Mike sambil tersenyum lebar. " Om pengen masukin semua batang kontol Om ke dalem memekmu Sayang..."
"Haahh... Mana muat Ooommm....?" Kaget Karnia, "Bisa jebol memek aku kalo dimasukin semua batang kontol Ooomm..."

Tanpa menghiraukan kekagetan Karnia, Mike tetap melakukan rencananya. Menggerakkan pinggulnya maju dan menghujamkan batang penisnya dalam-dalam kedepan.

PPLLAAAAKKK..

"HUUOOOOOHHHHH....." Jerit Karnia kencang.
"Kalo mau jadi PEREK mah gausah nanggung Sayang.... Hehehe..." Ucap Mike memberi saran, "Jadi PEREK harus sekalian..."
"HUUOOHHH... Pelan-pelan Oomm... AAAAHHH.. "

PPLLAAAAKKK.. PPLLAAAAKKK..
"Jadi PEREK... Harus tahan sakit..."

"AAAHHH.... Ampun Oomm... Maksud aku bukan sakit Omm.. Tapi... Oohh.. Memek aku ngilu.... Ooohh... Ooohh..."
"Hehehe... Masa ngilu sih Sayang...? Masa ginin aja udah ngilu...?" Goda Mike sambil terus menghujamkan batang penisnya lebih dalam lagi.

PPLLAAAAKKK.. PPLLAAAAKKK.. PPLLAAAAKKK..
"Kalo mau jadi PEREK... Harus kuat disiksa..."

PPLLAAAAKKK.. PPLLAAAAKKK.. PPLLAAAAKKK.. PPLLAAAAKKK.. PPLLAAAAKKK....
"Kalo mau jadi PEREK... Harus mau diapain aja..."

Lalu dengan kecepatan tinggi, Mike menghujamkan batang penisnya lebih kuat lagi. Tanpa henti, tanpa ampun.

PPLLAAAAKKK.. PPLLAAAAKKK.. PPLLAAAAKKK.. PPLLAAAAKKK.. PPLLAAAAKKK.... PPLLAAAAKKK.. PPLLAAAAKKK.. PPLLAAAAKKK.. PPLLAAAAKKK.. PPLLAAAAKKK....

Berulangkali, Mike terus menyiksa vagina mungil Karnia dengan batang besarnya. Walau Mike tahu jika vagina dan liang rahim Karnia tak akan dapat menerima seluruh batang penisnya, namun Mike tak berhenti berusaha. Ia terus berupaya dapat memasukkan seluruh batang kemaluannya secara paksa kedalam liang sempit keponakannya itu tanpa ampun sedikitpun.

PPLLAAAAKKK.. PPLLAAAAKKK.. PPLLAAAAKKK.. PPLLAAAAKKK.. PPLLAAAAKKK.... PPLLAAAAKKK.. PPLLAAAAKKK.. PPLLAAAAKKK.. PPLLAAAAKKK.. PPLLAAAAKKK...... PPLLAAAAKKK.. PPLLAAAAKKK.. PPLLAAAAKKK.. PPLLAAAAKKK.... PPLLAAAAKKK..

Namun anehnya, biarpun Karnia merasa kesakitan, ada sebuah kenikmatan tersendiri yang perlahan muncul dari dalam vaginanya. Karnia jadi tak mempedulikan ngilu yang ia rasakan.
Karena rasa ngilu itu, mulai tergantikan oleh rasa nikmat aneh, yang datang seiring munculnya gelombang orgasme yang ia nantikan. Oleh karenanya, setiap kali Mike menghujamkan batang penisnya kuat-kuat, Karnia pun melemaskan otot vaginanya. Pasrah menerima semua batang kejantanan dari ayah sepupunya itu.

Hingga akhirnya,

"HHUUUOOOHHH.... AArrrgghhh... OOOMMM... NGENNTOOOTT... Ooohhh... AKU MAU KELUAR OOOMM... AKU MAU KELUAARR..."

"OOOHHH... OOOHHH.....Sssh... Ssssh... Karnia Sayaaangg... Eeennak sekali MEMEK SEMPITMU ini Sayangg... Eenak sekali.... " Erang Mike yang juga terlihat sudah dekat dengan puncak orgasmenya, "Kita keluar sama-sama ya Sayang... Kita keluar bareeng...."

PPLLAAAAKKK.. PPLLAAAAKKK.. PPLLAAAAKKK.. PPLLAAAAKKK.. PPLLAAAAKKK.... PPLLAAAAKKK.. PPLLAAAAKKK.. PPLLAAAAKKK.. PPLLAAAAKKK.. PPLLAAAAKKK...... PPLLAAAAKKK.. PPLLAAAAKKK.. PPLLAAAAKKK.. PPLLAAAAKKK.... PPLLAAAAKKK..

"AAAHHH.... AAAHHH.... AAAHHH.... OOMMM MIIKEEE.... AKU UDAH NGGAK TAHAN LAGI OOOMMM... AKU KELUUAARRR..... AAAAAHHHHHHHH...... NGENTOOOTTT.... AKU NGECROOOTTT OOOMMM...." Jerit Karnia keras dengan tubuh yang menggeliat kesana kemari.

CREEETT... CREEETTT... CREEECREEETTT... CREEETTT...
Gelombang orgasme Karnia pun tiba. Tubuhnya mengejang dan otot-ototnya mengeras.

CREEETT... CREEETTT... CREEECREEETTT... CREEETTT... CREEETTT... CREEETTT...
Dinding vagina Karnia berkontraksi hebat, menjepit dan mengurut batang penis Mike kuat-kuat sembari mengeluarkan cairan kenikmatan dari dalam vaginanya dengan deras.

Walhasil, karena seolah mendapatkan pijatan nikmat pada batang kemaluannya, Mike pun menyerah. Ia hujamkan dalam-dalam kepala penisnya maju. Mengisi liang rahim keponakannya dengan seluruh persediaan spermanya.

"HUOOHH HUOOHH... IYA SAYANG.. OM JUGA KELUARR... ANJING ENAK BANGET JEPITAN MEMEKMU SAYAANG... OOHH.. AANNJIIIINNNGGG....." Erang Mike yang walau mampu memperpanjang durasi bersetubuhnya, pada akhirnya ikut-ikutan orgasme.

CROOT...CROOTT...CROOOCOOOTT... CCROOTT... CROOOTT... CROOOTT... CROOOTT...
"HUUOOHH... OM PEJUHIN KAMU SAYANG... OM PEJUHIM RAHIM KECILMU INI...."

CROOTT...CROOOCOOOTT... CCROOTT... CROOOTT... CROOOTT... CROOOTT...

"Ooohh.. Iya Ooommm... Iya.... Semprotin semua pejuhmu Ooommm... Iyaaahh... Isi rahimku Ooommm... Isi yang banyaak... Sssshhh..." Lenguh Karnia mengiringi setiap sodokan tajam pinggul Mike yang perlahan mereda.

***

Setelah masing-masing mendapatkan orgasmenya, untuk beberapa saat, Om dan keponakan itu terdiam. Mike memeluk tubuh Karnia yang masih sesekali mengelejat dalam kenikmatan orgasmenya. Mengusap dan mengelusi keningnya sambil menciumi-ciuminya lembut.

"Enak Sayang...?" Bisik Mike membuka pembicaraan sambil tersenyum.
Karnia menggeleng.
"Looohh...? Nggak enak...? Kenapa...?" Tanya Mike, " Apa karena biasanya Om maennya lama trus kali ini Om pengen main buru-buru biar cepet keluar...?"
Lagi-lagi Karnia menggeleng sambil mengangkat pundaknya.
"Apa karena kali ini Om agak kasar nyodokin kontol Om ke memek kamu...?"
Karnia tetap menggelengkan kepalanya.

"Lalu...? Kenapa dong nggak enaknya...?" Tanya Mike dengan nada kecewa, "Nggg.. Maaf ya Sayang... Om kali ini nggak bisa memuaskan kamu...?".
"Hihihihi....Aku ngerasa permainan Om kali ini nggak enak... Bukan karena Om maennya kasar kok Om... Bukan... Hihihi...." Jelas Karnia sambil terkekeh-kekeh.
"Tapi...? Kamu dapet orgasme khan...?"
"Iya..."
"Lalu... Kalo udah dapet orgasme... Kenapa kamu bilang nggak enak...?"
"Karena... Orgasme yang aku rasain barusan tuh.... WUEENAKKK OMMM... Bener-bener WUUUUEEEENNNAAAAKKKK...... Hihihihi...." Tawa Karnia lepas.

"WOOOOO..... Daaaassaaaarrrrr.... Kamu ngerjain Om nih... Hahahaha...." Sahut Mike ikut tertawa, "Awas kamu aja yaaa Sayang... Ntar Om kasih puluhan orgasme kaya barusan loh... Biar kamu kapok... Biar badan kamu makin lemes kelejetan..." Tambah Mike bercanda, berulang kali menyodokkan batang penisnya yang masih cukup tegang itu ke vagina Karnia. Membuat sperma kentalnya yang ada didalam rahim Karnia, langsung meluber keluar dari lubang kemaluannya.

"Uuuuhhhh.... Maaaaaaaaaaaaaauuuuuuuuuuuuuu....." Peluk Karnia manja sambil menggoyangkan pinggulnya. Memelintir penis Mike supaya langsung ikut kembali mengaduk vagina sempitnya.
"Karnia Sayang...." Panggil Mike lirih.
"Ssshh.. Iya Om ganteng...?" Jawab Karnia.
"Ngentot diteras belakang aja yuk..." Pinta Mike memberikan usul ,"Kamu mau nggak...?".
"Selama dientotnya ama kontol besar Om ini... Dimana aja aku ngikut... Eehhhhmm....."

Tanpa basa-basi, Mike segera menyelipkan kedua tangannya kebelakang paha Karnia. Dan dengan sekali angkat, ia membopong tubuh gadis belia itu tanpa melepas tusukan batang penisnya.

"Oooohhh.... Pelan-pelan Ooommm.... Memek aku masih ngiluuu..." Desah Karnia karena dengan posisi digendong berdiri seperti itu, ia merasakan tusukan penis Mike menohok liang rahimnya lebih dalam lagi.
"Ngilu-ngilu enak ya Sayang... Heheehee..." Goda Mike yang kemudian berjalan sambil sesekali menggerakkan gendongan Karnia naik turun. Menusuk-nusukkan batang penisnya ke vagina keponakannya secara lebih intens lagi.

"Uuuhhh.. Sssshhh.... Ooommm... Bentaran Omm.... Kontol Om jangan digerak-gerakin dulu Oommm..." Pinta Karnia tiba-tiba.
"Ehh.. Emang kenapa...? " Heran Mike yang terus mengaduki vagina Karnia sambil berjalan.
" Ooohh... Ooohh...Ntar pejuh Om netes kemana-mana..." Jelas Karnia sambil menunjuk tetesan sperma yang memang sudah tercecer dilantai
"Hehehe... Biarin..." Jawab Mike singkat, "Habis memek kamu enak sih..."
"Iiihhhhhsss... Beneran Oooommm... Memek aku jangan disodok-sodok duluuu..." Paksa Karnia mengapit pinggang Mike dengan kakinya. Berusaha menahan tubuh mungilnya supaya tak lagi dapat diangkat-angkat oleh Mike.

Namun karena perbedaan ukuran tubuh mereka yang terlalu jauh, sekuat apapun Karnia berusaha tak bergerak dalam gendongan Mike, tetap saja ia dapat terus dinaik turunkan dengan mudah.

" Ooohh... Ooohh... Oommm... Nanti dulu ngentotin memek akunyaaa... Pejuh Om netes kemana-mana tuuuhhh... Ooohh..." Erang Karnia yang perlahan-lahan, mulai merasa kedut keenakan karena garukan batang penis Mike pada dinding vaginanya.

"Hehehe... Biarin.... Biar ayah dan mama kamu tahu... Kalo putri mereka tuh nakalnya bukan main...Hehehe...." Kekeh Mike singkat yang alih-alih menghentikan gerakan naik turunnya, malah semakin mempercepat adukan penisnya.

PLEEK... PLEEKK PLEEK... PLEEK... PLEEKK
Suara tumbukan pantat dan paha mulai kembali terdengar nyaring.

" Aaahh... Aaahh... Aaahh...Omm... Mikee.... Aaahh... Aaahh..." Erang Karnia setiap kali vaginanya terhujam oleh batang penis Mike yang telah kembali tegang ke ukuran sebenarnya.
"Ooohhh.. Sempit bener memek kamu Sayang... Jadi ngebuat Om pengen ngobrak-abrik isi rahimmu... Ooohh.. Karniaku Sayaaang...".
"Aaahh... Aaahh... Ampun OM... Aaahh...Omm... Mikee.... Ampun....Aaahh... Aaahh..."

PLEEK... PLEEKK PLEEK... PLEEK... PLEEKK

Namun, ketika Mike dan Karnia sedang berada ditengah-tengah pendakian menuju puncak kenikmatan, mereka tiba-tiba dikagetkan oleh sebuah suara yang tak pernah mereka perhitungkan sama sekai.


"CEKKKLEEEKKKK... CEKKKLEEEKKKK... "
" TING TOOONG TING TOOONG...."


Bersambung
By, Tolrat
 
Terakhir diubah:
Mantaaabbb suhuuuu tolraatttt nice comebackk!!!! Ditunggu update selanjutnya..., kangen mama citraaaa
 
Looooooong awaiting trit ... Tetep Panas pastinya hahaha
 
Akhir nya di lanjutin lagi. Makasih hu..
Tetep semangat lanjutin nya, masih menanti bagian clara..
 
yg citra pingsan gara2 cielo blm dilanjut hu...penasaran...
klo ane mmg lebih seneng pas cielo sih...hehe...ntr clara dubobol cielo aja hu...
 
Cihuuiiii...mudah mudahan Clara yang datang....jadi bisa sekalian threesome bareng Karnia...dan akhirnya Clara diperawanin sama ayahnya....Mike
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd