Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Siapa Tokoh Favorit di Series KKB


  • Total voters
    1.123
“Ooohh. Enak banget sedotan mulutmu Deekk…” Erang Ciello setiap kali ketika kepala penis besarnya masuk semakin dalam, tertelan pijatan peristaltik kerongkongan Clara.

Merasa tak mau kalah, Ciello pun kembali membenamkan wajahnya kedalam vagina basah Clara. Ikut mengiringi perlombaan birahi mereka yang semakin panas.
“Ohh Kakak…Sssshhh…. ” Rintih Clara jujur, yang selalu kelojotan disetiap sapuan lidah kakak kandungnya. “Ooohhhsss… Enaakkk…”

Sekitar satu menitan, Clara menjepit kepala Ciello sampai akhirnya dia terkulai lemas.

CREEETT... CREEETTT CREEECEETT CREEETT... CREEETTT
“Sudah Kaak… Udah… Oouwhhh” Rintih Clara disela kenikmatan birahinya

Melihat Clara dengan wajah merah merona dan nafasnya yang menderu, membuat Ciello semakin gemas. Berulang kali Ciello merunduk dengan wajah yang dibenamkan dalam-dalam ke vagina Adik kandungnya yang begitu merekah. Kedua pangkal pahanya dicium bergantian sembari menghirup aroma lendir kewanitaan yang tak henti-hentinya keluar.

"Udah Kaakk. Udah... Stop dulu kobelan lidahmu... Ampun Kaakk. Memek Clara ngiluuu..." Erang Clara mencoba menjauhkan mulut Ciello dari vaginanya.

Namun, tak mengindahkan permintaan Clara, Ciello yang sudah terbuai akan birahinya, makin melesakkan ujung lidahnya. Mencongkel dan mengebor liang peranakan adik kandungnya yang begitu basah. Mencucupi lendirnya tanpa henti dan terus menyedot semua cairan orgasmenya dalam-dalam.

“Sluuurrrppp.... Ohhh. Claraaa… Bau memekmu memang memabukkan Dek. Bener-bener bikin kontol Kakak selalu terangsang dan membuat ketagihan. Aroma memek yang begitu istimewa…”
"Oohh.. Ampun Kaaakkk.. Ampuuunnnn...." Raung Clara tak tahankan diri.

"Hehehe. Nikmatin aja Sayang... Nikmatin..." Tak henti-hentinya, Ciello menggesek lubang kencing Clara. Menyeruput lendir kemaluan adiknya dan menikmati segala macam aroma dan lendir yang keluar dari belahan vaginanya. “Huooohh… Gurih sekali lendir memekmu ini Dek…”

Di hingung Ciello, teksturnya vagina Clara terasa begitu lembut, yang walau bercamur aro ma pesing vagina, mash terasa begitu istimewa. Wangi. Sekaligus memabukkan indra perasanya. Membuat siapa saja yang menjilatnya, selalu ingin menelan tanpa keraguan.

“Ooohh…. Kaaa…Kalo dijilat begituterus …. Ooohh.. Clara bisa cepet sange lagi Kaaa…” Erang Clara terus mengejang kelojotan.
“Sumpah Dek… Kenapa rasa memekmu kenapa bisa seenak ini sih…?” Lanjut Ciello terus mencucupi cairan bening yang keluar dari liang peranakan adik kandungnya.

“Bener Kaaa… Clara Sangeeee lagiii.... Jangan dijilatin gitu Kaaak.. Oohhh.... Oooohhh… Kakaaaaaaaa……” Jambak Clara terus menariki rambut Ciello setiap kali lidah mesumnya mengacak-acak lubang senggamanya.
“Seksi sekali kamu Dek…” Erang Ciello dengan lidah yang terus-terusan menari serta mengais-ngais klitoris Clara. Menggelitik tanpa ampun.

Hingga tak lama kemudian, tubuh Clara kembali bergetar hebat. Menggigil seperti orang epilepsi.
“Oouuugggghhhh…KAKAK CIELLOOO…. Oooohhh.. ADEK KELUAR KAAK… ADEK KELUAAARRR LAAGIIIII….OOHHH NGENTOOOTTT.....”

Clara meraung sejadi-jadinya.
Menjambak sekencang-kencangnya.

CREEET CREEETT CREECEEETT CREET CREETTTT CREEETT... CREEETTT
Orgasme KEDUA Clara di pagi ini.

Seiring lolongan kenikmatannya, keluarlah semburan cairan bening dari liang peranakan Clara.
“OOOOUUGGHHH… Iyaaahhh… ENAAAAK KAAAKK… Ooohhh….ENAAAAKKKK…..”

Melihat semburan cairan vagina Clara, Ciello pun mensia-siakan kesempatan itu. Kakak Clara itu segera membuka mulutnya dan mencucup cairan yang menyembur kencang dari vagina adiknya. Tepat diluar lubang kencingnya..

“HUUUOOOOHHHH…. KAAAAAKKKAAAAAAAAAAAAKKK….” Jerit Clara sambil mengatupkan kedua tungkai pahanya. Menjepit kepala Ciello yang sedang asyik menyesapi vagina segarnya.

Selama hampir 20 detik. Clara mengejang. Matanya terpejam erat. Menikmati orgasmenya yang begitu dahsyat.
Dadanya juga naik turun, mengimbangi nafasnya yang menderu-deru.

PUK PUK PUK
Tepukan-tepukan pelan mendarat di paha mulus Clara. Sedikit menyadarkannya Clara yang masih tenggelam dalam lautan orgasmenya.

“Dek….” Panggil Cieelo pelan, “Kakak nggak bisa nafas Dek….”
“Ehhhh….?” Kaget Clara ketika menyadari jika sedari tadi, kepala Ciello masih ia jepit dengan kedua pahanya. Membuat wajah dan mulutnya tenggelam dalam empuknya daging vaginanya, “Maaf Kaak… Maaffff… Clara kelupaan….”.

“PUAAAAAHHHH….” Raung Ciello lega, karena pada akhirnya ia bisa kembali bernafas lega, ”Untung kamu masih inget nyawa Kakak Dek…. Hhhhh….Hhhhh….Hhhhh….”
“Hihihihi… Abisan enak banget jilatan lidahmu Kak…”

Sambil tersenyum, Ciello menatap liang senggama Clara. Megap-megap karena denyut otot vaginanya yang baru saja orgasme. Seperti mulut ikan yang muncul ke permukaan kolam.

Lima menit kemudian, nafas Clara kembali normal. Getar tubuhnya mulai pelan. Rileks dan lemas seusai orgasmenya. Sambil menatap ke langit pagi, Pasrah menerawang jauh menembus awan.

“Sekarang.. Giliran Kakak ya… “ Kata Clara tiba-tiba “Yuk Kak….Entot memek Adek…”
“Sudah nggak tahan ya Dek…?”
“Banget…”
“Padahal khan kamu baru aja dapet… Udah pengen dientot aja…?”
“Ya gara-gara kamu nih Kak… Adek jadi gila dientot… Yuk… Entot memek Adek sekarang…”
“Iyeeee…”

Segera saja, Ciello membantu Clara bangun. Ia meminta adik kandungnya itu untuk berbalik badan. Bertumpu di siku yang rata dengan lantai gazebo. Menungging dengan pantat lebih tinggi daripada punggungnya.

“Ooohhh Seksi sekali pantat kamu Dek…” Puji Ciello yang melihat posisi Clara dihadapannya. Perut besarnya begitu kencang, menggelantung manja. Payudaranya pun terlihat begitu panjang. Seperti pepaya yang begitu ranum untuk dipetik.

Maklum usia kandungan Clara udah melewati bulan ketujuh. Dua bulan lagi dia lahiran.

“Memekmu kok bisa merah merekah gini ya Dek. Hangat banget…” Kata Ciello. Mengusap liang peranakan adek kandungnya. Memutar-mutar ibu jarinya di sekitar kemaluannya. Sesekali, Ciello menguak sedikit liang itu, sekedar mencolek lendir yang terus membanjir.

“Memek kamu benar-benar menggiukan Dek.” Puji Ciello. Meraih batang panjangnya, dan menepuk-tepukkan tepat di vagina Clara.

PUK PUK PUK
“Ooohh. Ayo Kak… Buruan tusuk memek Adek…” Pinta Clara tak sabaran, “Udah gatel banget inih… Pengen segera disodok-sodok…”
“Hehehe… Iya.. Pasti Dek…” Goda Ciello yang iseng, sambil meremas bongkahan pantat bulat Clara dan menyibakkan ke kanan dan kekiri. Hingga lubang anusnya ikut terbuka lebar karenanya.
“Pantat bulatmu juga menggiurkan Dek… Jadi pengen Kakak tusuk juga nih Bo’ol…”. Seru Ciello yang memasukkan ujung ibu jarinya dalam-dalam di liang anus Clara

"Uuuuhh Kaaaak... Jangan anus dulu yaaaa.. Pleaseee.." Rengek Clara menggoyangkan pinggulnya. Berusaha mengenyahkan tusukan jempol kakaknya pada anusnya.
“Hehehe.... Abis Memek ya.. Kakak sodok anus imutmu ini..."
"Iiihhhhssss… Kakak Jangan ngomongin anus mulu Ahhh.... Mendingngan... Tusuk memek Adek dulu aja Kak... Ayo buruaann…”

”Hehehe.. Makin dilarang gini... Kakak jadi bingung nih Dek… Kudu nyodok memek kamu yang legit…? Atau lubang anusmu yang sempit…” Goda Ciello tak henti-hentinya.
“Kakaaaak… Jangan goda Adek kaya gini terus…” Ketus Clara mulai sewot, “Adek udah sang….”


CLEEEPPP
Tanpa aba-aba, Ciello memajukan pinggulnya. Mendorong batang penisnya yang sudah begitu keras kedalam vagina sempit Clara.

“Heeeeggghhh…. Ssshhh kaaakk.. Pelan-pelan Kaaakakk... “ Rintih Clara kaget karena tak mengira akan serangan penis kakak kandungnya.
“Tadi minta buruan… Sekarang pas udah ditusuk minta pelan-pelan…”
“Iihhhssss.. Kakak…. Ya tapi nyodoknya ga gitu juga Kak…” Omel Clara, “Memek Adek kaget kalo disodok tiba-tiba…”
”Iya Adekku tersayanggg… Kaka pelanin…”

“Naaah… Sshhh.. Gitu Kaak… Oohhh enak… “ Erang Clara mulai menikmati,


“Kak… Kalo kontol kalo baru nusuk tuh…”
“Iye.... Diemin kontolnya bentar… Biarin memek Adek nafas dulu…” Ledek Ciello yang sudah hafal wejangan Clara luar kepala, setiap kali penisnya menembus vagina adik kandungnya

“Iihhsss… Emang gitu Kaa… Memek adek khan kecil… ”
“Tapi muat khaann…?”
“Ya muatlah… Cuman yaitu tadi.. Kontol kakak aja tuh yang kegedean…”
“Tapi khan memek kamu udah tiap hari kakak entot dek.. Ga melar-melar ya…”
“Ihhssss.. Ya karena memek Adek kan memek kualias super …”

SEEEPPP…
Dengan sengaja, Ciello mendorong paksa penis jumbonya kuat-kuat


CLEEEPP
“Kakaaak.. Iiihhhssss.. Tega ihhhsss… Ngilu banget Kaaakk…”

Tak mengindahkan ucapan Clara, Ciello langsung memegang kedua paha dalam adiknya. Dilebarkannya kekanan dan kekiri, dengan tujuan membuat liang vaginanya makin menganga lebar. Berharap ia dapat menusukkan batang penisnya dalam-dalam di tubuh Clara.

SLEEEPPP
“Uuuhh.. Kaa… Sssshh…. ” Lenguh Clara keenakan, “Enak….”
“Ooohhh.. Dek… Peret banget nih memek…” Puji Ciello yang merasa seperti ada sebuah hisapan kuat dari dalam vagina Clara. Yang menarik kepala penis dan batangnya makin jauh kedepan.

Hangat. Menjepit. Licin. Dan ngilu.
Benar-benar tak bisa digambarkan bagaimana rasa nikmatnya.

Ciello dan Clara sama-sama mendesah. Lenguhan mereka bersahut-sahutan dengan gojolak oragasmenya yang makin meninggi. Berdua, mereka siap meledak melalui hantaman dan muntahan lahar panas dari syaraf kemaluannya masing-masing.

Dengan penuh perasaan mantap, Ciello menghentak-hentakan gerakan pinggulnya dalam-dalam. Begitu keras. Begitu buas. Saking bersemangatnya, tubuh Clara sampai terhentak-hentak kedepan. Membuat payudaranya yang ranum itu menabrak-nabrak dagunya. Suara tepakan pun terdengar makin kencang, mengiringi semangat Ciello yang begitu menggebu

PLAK PLAK PLAK PLAK PLAK

“Ooohhh. Enak banget genjotan kontolmu Kaaaakk… Iyaa. Terus Kaak. Terus sodok memek tembem Adek… Terus sodok Ooohhh…” Erang Clara sambil terus meremas payudaranya dan menjilati ASI yang terus menetes tanpa henti.
“Huuooohhh. Adeeekk ngempot sekali memekmuu… Ngejepit banget ini liang peranakanmuu…” Desah Ciello terus menghajar vagina adik kandungnya tanpa ampun

PLAK PLAK PLAK PLAK PLAK PLAK PLAK

Perlahan, Ciello merasa jika titik puncaknya mulai mendekat. Terlebih karena pijatan dinding vagina Clara yang begitu nikmat, membuat dorongan spermanya mulai susah ia kontrol. Mengumpul di pangkal penis. Dan susah dibendung lagi.

Oleh karenanya, berulang kali Ciello menghujam-hujamkan seluruh batang panjangnya kedalam liang peranakan adiknya. Walau ia tahu, batang itu tak akan bisa masuk ke seluruh vagina Clara, namun saja tetap ia paksa masuk. Seolah berusaha menjangkau titik terdalam dari vagina adik kandungnya.

”Uuugghhh… Oouuuhhhh… Aaahhhh…!! Kaaaak.. Adek mau keluar Kaaakk…Adek udah ga tahan lagiiii…..” Seru Clara yang tanpa disadari, bergetar dengan hebat. Disusul dengan gerakan kelojotan yang tak dapat ia kontrol. “Ooohhh.. Kaaaakk. Ngentooottt… Adik keluar Kaaakk.. Ooohhhh.. Enak bangeeetttt…. Enaaaaakkkk”

CREEETT CREETTT CREEECREETTT CREETT CREEEETTT

Melihat Clara sudah mendapatkan orgasmenya, Ciello pun segera mempercepat sodokan penisnya. Ingin mendapat sensasi yang sama bareng saudara kandungnya tercinta

PLAK PLAK PLAK PLAK PLAK PLAK PLAK PLAK PLAK PLAK PLAK PLAK PLAK PLAK
“Oooohhhh… Claraaaaa…Sama Deeekk.. Kakak juga mau keluaaar… Ooohhh Adek cantikuuuuu…. Kakak Keluaarr… Oohhh… Keluaaarrrr…”

CROOOT CROOOT CROOOCOOOT CROOOT CROTTT

Dalam teriknya pagi yang cerah, Clara dan Ciello sama-sama melenguh keenakan. Mereka bersahutan. Meraung-raung dalam ekspresi kenikmatan. Tubuh keduanya pun bergetar hebat. Menikmati persatuan kelamin mereka yang menyatu dengan sempurna.

Untuk kesekian kalinya, Sperma Ciello mengisi rahim Clara. Dan sebaliknya, dinding vagina Clara pun memijat erat batang penis kakak kandungnya yang terus-terusan meludahi relung rahimnya.

“HhHHHH…. HhHHHH…. HhHHHH… Makasih ya Kak… Udah selalu ngasih Adek kenikmatan pagi seperti ini…” Ucap Clara yang terengah-engah dalam posisi telungkup, menggulingkan diri kesamping. Karena tak sanggup menahan berat tubuhnya.

BLUG.
Lucu sekali, seperti kuda nil yang imut. Namun dalam bentukan yang seksi dan menggairahkan.

“Ahhhh. Deekk… Erang Ciello yang batang penisnya masih tertancap sempurna di vagina Clara, terpelintir. Terputar karena posisi Clara yang tiba-tiba menggulingkan diri.
“Makasih ya Dek… Udah bikin Kakak sebahagia ini” Ucap Ciello mengecup pantat bulat Clara.
“Kebalik kali Kak…. Kakak yang udah bikin Adek bahagia… Udah ngebuat Adek menjadi wanita seutuhnya…”

“Hmmm. Emang sih… Sebelum kamu berhasil Kakak entotin… Kamu emang bukan wanita….” Goda Ciello sambil mengusap perut hamil Clara, “ Kamu adalah putri duyung bermeki gundul… Bertetek monster”
“Yeeeee… Monyet buntung…”

Sejenak, mereka berdua melepas lelah. Tiduran di gazebo taman sambil bercengkrama. Sampai pada akhirnya, batang Ciello kembali tegang dan kembali mengajak Clara bersetubuh untuk kedua kalinya.

“Kali ini. Kamu yang diatas ya Sayang…” Pinta Ciello yang memposisikan tubuhnya telentang dan menarik Clara supaya memasukkan batang penisnya dari atas.

Dengan perlahan, Clara yang sudah begitu paham segera memposisikan dirinya. Ia mengangkang dan menurunkan berat tubuhnya secara perlahan.

SLEEEEEPPP
“Oouugghh Kaaakk…” Lenguh Clara ketika batang penis Ciello yang besar panjang itu masuk dan terjepit di antara kedua bibir vaginanya yang merekah. “Ooohhh…! Enak….” Sambung Clara yang secara reflek, kembali meremasih payudaranya. Membuat ASI segarnya menyembur kencang kearah Ciello.

“Wooooooohh.. Seksi sekali kamu Deeeeekkkk…”Girang Ciello begitu melihat kelakuan nakal adik kandungnya. Dan tanpa meminta ijin, ia langsung mencaplok kedua putting payudara Clara yang sudah begitu keras.

HAAAPP
“Oooohhh.. Kaaakaaaaakkk. Ehhhmmm….” Lenguh Clara sambil menggelijang kegelian.

HAAAPPPP
“Sluuuurrrpp… Sluuurrpp.. Seger sekali Dek lelehan ASImu ini… Enaaakkk…”

CLEKK CLEKK CLEKK CLEKK CLEKK
Suara goyangan vagina Clara yang begitu basah, mengaduk penis jumbo Ciello.

“Enak Dek…?”
“Ehhmmmhhh…. Banget Kak….”

Merasa orgasmenya mulai datang kembali, Clara pun segera mempercepat goyangan pinggulnya. Menggiling batang selangkangan kakak kandungnya. Ciello yang paham sekali akan gelagat tubuh Clara juga berlaku serupa. Ia percepat jilatan serta hisapan pada putting payudaranya, sembari mengimbangi gerakan pantat Clara yang semakin brutal menggeliat-geliat di pangkal penisnya.

CLEKK CLEKK CLEKK CLEKK CLEKK
Batang kemaluan Ciello, sebentar terlihat, sebentar hilang. Disertai dengan busa putih yang muncul seiring gerakan naik turun pantat Clara.

Dan beberapa menit kemudian, Ciello mengerang. Merasakan dorongan sperma yang tak dapat ia bendung lagi.
“Ohhh… Claraaaa… Kakak keluar duluan yaaa… Kakak udah nggak tahan lagi…” Erang Ciello yang tak mampu menahan semburan spermanya yang super kencang ke dalam lubang kemaluan Clara. “Ooohhhh.. Ngewe ama kamu… Memang selalu nikmat Deeeeekk.. Selalu enaaaakkkk…”

CROOOT CROOOT CROOOCOOOT CROOOT CROTTT
“Ooohh Kakak… Adek jugaaa…” Lenguh Clara tanpa menunggu lama, langsung mengiringi semburan sperma Ciello dengan mengejat-kejat nikmat. Vaginanya berdenyut kencang, disertai dengan tubuhnya yang mengejang hebat.

CREEETT CREETTT CREEECREETTT CREETT CREEEETTT
“Ohh.. Kak.. Ampuuunnn…. Enak banget kontolmuu…” Sambung Clara yang akhirnya menelungkup di atas tubuh Ciello. Dengan senyum di bibir yang terlihat puas.

“Aduh aduh aduhhh…. Seru sekali sih olahraga paginyaaaaa…” Ucap Citra yang tiba-tiba muncul dari dalam rumah. Ditangannya ada nampan yang berisikan sarapan pagi berupa nasi goreng dan susu segar.
“Eeehh.. Mama….” Seru Ciello dan Clara hampir berbarengan ketika melihat kedatangan Citra.
“Udah.. Santai aja Sayang…” Balas Citra sambil meletakkan nampang yang ia bawa di tepi gazebo. Dalam raut wajah teduhnya, ia menatap sayu kearah kedua anaknya yang masih bertelanjang badan.

”Kejar setoran banget sih Sayang… Jam segini udah nengokin calon anaknya.. Hihihi….” Ucap Citra sambil mengusap rambut Ciello. Dikecupnya kening putra kesayangannya sembari mengelus perut buncitnya pelan, “Abis gini… Giliran Mama dong… Anak Mama yang didalem perut juga pengen ditengokin ama Anak Mama yang sudah ngehamilin Mama… Hihihihi….”

“Apaan sih Maa…? Jadi bingung Ciello ngedengerin silsilahnya…”
“Laahh. Emang bener khan… ? Mama dihamilinin anak Mama… Hihihihi…” Kekeh Citra yang selanjutnya, mengusap perut Clara.”Jangan capek-capek ya Sayang… Mama ga pengen… Anak, dan Cucu Mama kenapa-napa….”
“Aman Maaa… Clara maen aman kok…” Sahut Clara mengacungkan jempol, “Cuman Kakak aja nih… Kadang kalo maennya kasar… Ga sadar apa kontolnya panjang banget…”

“Hehehe. Tapi enak khaaannn…?” Kekeh Ciello belagak bego.
“Enak sih… Cuman rada ngilu tauukkk… “ Keluh Clara sambil melirik kearah selangkangannya yang masih melahap penis besar kakaknya. “Kontol Kakak… Sampe kapanpun… Ga bakal bisa masuk sepenuhnya ke memek Adek…”
“Bisa kookk…”
“Ga bisa Kak… Kontol kakak tuh… Ke… Pan… Ja… Ngan….” Seru Clara sambil mencubit hidung Ciello.

“Bisa Claraku Sayangggg…” Ucap Ciello bersikeras. “Nih buktinya…. Kontol Kakak bisa masuk semuanya khaaaaannn….”
“Iiihhhsss. Kalo sekarang khan kontol Kakak lagi lemes…. Kalo lemes mah kapan aja bisaaaaa…”
“Hehehehe… “ Kekeh Ciello geli melihat keluguan adik kandungnya.

“Yaudah… Clara…. Bangun dulu deh… Makan dulu biar kuat kalo mau ngentot lagi… Mumpung ini masih hangat…” Ajak Citra yang lebih dulu menyantap sarapan paginya
“Oke Maaa…” Ucap Clara
“Ehhh… Ehhh… Bentar Dek … Biar Kakak nikmatin dulu empotan memekmu…”
“Ihhhsss…. Adek laper kaaakk… Adek pengen makan dulu….”

“Bentaran Dek… Beneran deh… Pijitan memekmu yang ini… Berasa beda banget daripada kemarin-kemarin…”
“Emang bedanya gimana Sayang…?” Tanya Citra.
“Beda Ma… Ini lebih ngempot banget… Kayanya makin lama, empotannya makin kuat…”

“Makin kuat..?” Tanya Citra heran. “Emang kamu masih ngecrit Sayang…?” Tanyanya kepada Clara.
“Engga Mah.. Cuman daritadi Clara ngerasa mules. Tapi ilang timbul gitu…”

SEEERRRRRRRR….
Tiba-tiba, lelehan cairan bening nan licin, keluar dengan derasnya. Walau vagina Clara masih tersumpal penis jumbo Ciello, tetap saja tak membendung lelehan cairan tersebut.

“Maah.. Kok memek Adek terasa licin banget gini ya..?” Tanya Ciello yang kemudian bangkit dan mengangkat tubuh adiknya. Melepas jepitan vagina Clara pada batang penisnya.


BYOOOOORRRRRR….
“Looohh…? Maaaa…? Memek Clara kenapa Maaa…?” Panik Clara melihat lelehan cairan dari vaginanya makin tak terbendung lagi.

“Wahhh.. Ciello. Buruan pake baju. Nyalain mobil dan keluarin. Tunggu Mama didepan…” Perintah Citra taktis.
“Ee… Emang kenapa dengan Clara Maa…?”
“Clara…. Adikmu… Sepertinya.... Mau lahiran…”

Bersambung,
By Tolrat
 
dede nya mau lahir cepet cepet karna bapanya gangguin terus di dalam perut gak bisa tidur deh dednya🤣
 
Wee ada yg ditengokin pengen keluar ikutan main
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd