Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA TAMAT Kisah asmaraku dengan ibu sohibku

Part 10 lanjutan



" pak gimana seh org anaknya mau pergi cuma di biarin" ucap bu minten dg sewot pada suaminya setelah melihat anaknya lenyap dari pandangan mereka
" mau gimana lagi mah di larang juga percuma anak itu klo sdh punya niat mana bisa di cegah lagian klo dilarang larang takutnya malah ngambek klo sdh ngambek kan kita juga yg repot mah" jawab pak suko pasrah
"Tapinya mamah jadi sering kangen ma anak kita pak "
"Sudahlah mah tar klo dia sdh bosan kluyuran atau barangkali punya rasa kasihan pd org tuanya pasti akan sadar"
Akhirnya kedua org yg merasa sebatangkara itu masuk ke dlm rumah mereka
Sementara ary sudah masuk kampungnya handoko tinggal beberapa belokan dan menyusuri tanggul kali sampai.
" mikum"
"Walaikumsalam"
Ary terpana melihat penampilan baru wanita yg sangat di rindukannya itu dimana sekarang berbusana panjang lengkap dg jilbab yg berwarna selaras dg pakaiannya.
" yank kamu kok cantik sekali mau kemana"
Namun wanitanya tidak menjawab dan malah menangis
"Loh yank kamu knapa eh handoko ma mbah kung kmna" tanya ary sambil mengelus pundak kusrini namun segera di tepisnya
"Yank ada apa seh " tanya ary semakin bingung
"Knapa kamu jahat banget seh mas kamu sama saja seperti yg lainnya " kata kusrini makin terisak dalam tangisannya
"Maaf yank sebenarnya aku tidak tau salahku apa jadi tolong jelaskan dulu aku janji akan perbaiki sikapku"
"Kamu sangat tega mas mungkin perempuan seperti aku pantas diperlakukan seperti ini perempuan seperti aku ini layak cuma di anggap sampah" lanjut kusrini yg makin terisak pilu dalam tangisannya
Ary langsung memeluk erat wanita yg sangat di cintainya itu hatinya serasa direjam rejam melihat wanitanya menangis amat memilukan
" sayank aku tau aku memang lelaki biasa yg pnuh dg kekurangan tp aku sangat sangat mencintaimu dan itu sebenar benarnya yg kurasakan dlm hatiku yg terdalam hatiku terasa di iris iris melihatmu dlm kesedihan begini"
"Kenapa kamu tinggalkan aku mas justru setelah kenangan terindah yg kita jalani"
"Mninggalkanmu yank tapi aku tdk mninggalkanmu aku kerja yank cari duit keluar kota bukankah kau tidak mau aku beri hasil dari mengemis org tua"
"Tanpa pamit dan tanpa kabar sdikitpun mas "
"Ceritanya panjang yank lagipula aku pergi sangat mendadak hingga tak ada waktu utk ksini dulu"
"Tapi esthi tau kamu akan pergi"
"Oh klo itu aku memang minta tolong ke dia supaya ngijinin aku ke guru itu juga bilamg pas di sekolah kok"
Kusrini menjadi agak tenang krn bagaimanapun berada di dekat lelaki ini slalu membuat hatinya nyaman
" nah sekarang aku datang utk memberikanmu sedikit hasil keringatku yank "
Ary merogoh saku dalam jaketnya dan mengeluarkan sebuah kotak kecil yg terbungkus kertas kado dan mengulurkannya ke kusrini sambil berjongkok ary berkata
" terimalah sedikit jerih payah yg mungkin tidak berharga buatmu ini sayankq"
"Apa ini mas"
"Buka saja"
Kusrini lalu membuka bungkusan itu perlahan dan melihat lagi sebuah wadah yg berlapis kain bludru hitam yg dia dapat menebak isinya namun kusrini benar benar merasa surprise ketika dilihatnya cincin yg sangat indah buatnya
" mas "
"Iya sayank itu khusus buatmu "
"Apakah kamu bermaksud melamarku"
"Ehm bisa jadi"
"Ini indah sekali mas pasti harganya sangat mahal"
"Tidak ada yg mahal utk wanita seistimewa kamu yank.jadi gimana mau kan menerimanya"
Kusrini hanya tersenyum dan mengangguk
"Pakaikan mas"
"Ok..ehm ehm kusrini sayank kupinang kau dgn bismilah"
Ary langsung memakaikan cincin itu di jari manis kusrini
"Hihihi amiiinn"
Kusrini langsung memeluk lelaki yg dirindukannya itu lelaki yg sukses memporak porandakan hatinya
" yank handoko kemana kok sepi amat rumah ini"
" tadi pamit ke bengawan mas "
"Ke bengawan ngapain "
" mancing mungkin tadi dia bawa pancingan. Mungkin dia ga enak rumah"
"Knapa "
"Kemaren seharian kuomelin mulu"
"Aduh jahat bener ma anak sendiri juga"
"Gara gara siapa coba"
"Tapi harusnya jangan dilampiaskan ke org lain donk apalagi anak sendiri"
"Hihi iya mas aku juga merasa nyesel kok bahkan bapak kmren juga ku omelin"
"Astaga yank"
"Hihi abisnya "
" lain kali kamu hrs lebih bersabar yank "
"Iya kangmas iya tapi kamu hrs janji"
Janji lagi janji knapa semua wanita seakan suka menyumpah lelaki seh hadehhh
"Janji apa "
" ga kan ninggalin aku lagi "
"La nanti klo aku pulang gimana yank"
" ihh maksudnya klo kamu mau pergi itu hrs pamit dulu ato seenggaknya hrs kasih kabar"
"Iya deh di usahain "
"Kok cuma diusahain "
"Yah gimana yank aku kan manusia biasa kadang lupa nti klo pas lupa ga pamit gimana "
"Ya sudah" kusrini pura pura cemberut
" tapi yg jlas yank dimanapun dan kapanpun aku akan slalu ingat kamu sayank wanita yg slalu aku cintai"
"Moduss"
"Ah mana bisa modusin kamu yank"
"Knapa biasanya juga modus mulu kan"
"Klo ke kamu ga bisa yank kamu terlalu pintar buat di modusin"
"Memang pernah modusin siapa "
"Bukan pernah tapi sering yank"
"Siapa kasihan banget"
"Ortu yank "
"Hahaha gila kamu mas masa ortu sendiri sering di modusin"
"Yah aku memang ga tau diri yank tapi bagaimanapun juga aku tetap akan bahagiakan ortuku kok yank"
Suasana hening sesaat krn mereka terdiam
"Mas "
"Ya sayank"
"Ke kamar aza yuk "
"Ah jangan dsini yank aku ga enak ma mbah kung apalagi sama handoko"
"Ya sudah"
" tar sore aza yank kita jalan lagi "
"Kmana"
Belum selesai menjawab dari jendela kaca ary melihat ada motor masuk ke area halaman rumah ary agak kaget setelah tau penunggang motor matic itu dita dan esthi
"Waduh ngapain mereka ksini" gumam ary pelan
"Siapa mas"
"Dita dan esthi. Dita itu cewenya handoko yank"

" asalamualaikum" ucap dita
"Walaikumsalam " jawab ary dan kusrini bareng
"Loh ar kamu kok disini esthi ary disini"
Esthi dengan cepat nyamperin dita yg juga langsung di samperin ary sementara kusrini duduk di kursi jahit nya
" ehm cari siapa dek" tanya kusrini
" handoko bulik " jawab dita
Sementara esthi menatap tajam ke arah ary penuh rasa curiga
" handoko lagi ke bengawan dek dari tadi pagi sebentar lagi juga pulang"
"Biar kususul " kata ary yg langsung pergi
" ar aku ikut " teriak esthi langsung nyusul
" bulik permisi aku juga ikut nyusul ke bengawan" ujar dita
"Oh ya sudah ati ati ya dek"
"Ya bulik"
Kusrini termangu mangu sebentar melihat kepergian anak anak itu apalagi melihat esthi yg langsung menempel ke ar
"Jadi dia yg namanya esthi. manis juga " gumamnya pelan ke dirinya sendiri
Tak berapa lama karena tak kuasa kesepian krn di tinggal sendiri atau mungkin sedikit tak rela ary pergi bersama esthi meskipun alesannya utk menyusul anaknya kusrini pun segera bergegas berganti pakaian yg agak kumal
"Pak pinjam caping dan aritnya" kata kusrini pd bapaknya yg sedang makanin domba dombanya dg rumput rumput segar yg baru saja di carinya.
"Loh buat apa nduk "
"Sudah siniin "
Pria sepuh itu tak kuasa menahan caping yg masih dipakainya itu berpindah tangan ke kusrini yg lantas pergi begitu saja setelah menyambar arit yg diletakkan di selipan bambu dinding kandang.
Dari kejauhan kusrini akhirnya berhasil menyusul ketiga anak yg sdh berhasil menyusul handoko anaknya. Kusrini cukup jlas mendengar ketika ary berkata
"Banteng kamu serius bnget mancingnya dah dapet berapa ikannya"
Handoko tampak cuek saja hanya menoleh ke beberapa ikan tangkapannya yg diletakkan teruntai pd daun alang2 yg di selipkan lewat insang ikan tembus mulut ikan ikannya.
"Wuih sdh dapet 4 tawes mau taruhan ga banyakan mana ikan yg kita tangkap"
"Emang kamu bawa pancingan" jawab handoko datar tanpa noleh sedikitpun
" tak perlu pancing utk nangkep ikan bro ingat banyak jalan mnuju roma" jawab ary lagi yg lantas tolah toleh kepalanya dan lalu ngambil sebuah batang kayu bekas ranting kayu mlanding yg cukup di buat jadi lembing
"Pinter juga dia "gumam kusrini terus mengawasi
"Eh nang nang " teriak ary pada seorang anak remaja kecil yg kusrini tau dia bernama roni anak tetangganya yg putus sekolah krn kondisi ortunya yg memang org ga punya.
"Ada apa mas" jawab roni
"Boleh pinjem aritnya dulu sebentar nang mau buat ngruncingin ini" lanjut ary
"Boleh mas tapi ati ati yah soalnya aritnya baru saja di asah takut goang " timpal roni
"Iya"
Ary mulai ngruncingin ujung batang kayu yg dibuatnya jd lembing itu
"Ini nang sdh selesai eh kamu mau kmna "
"Mau cari pakan mas"
"Oh ya sdh ati ati yah dan ini ada sedikit buat kamu"
Ary merogoh saku celananya dan memberikan uang hijau nominal 20 rb an
"Buat saya mas "
"Iya ambilah"
"Wah makasih ya mas"
"Aku juga makasih namamu siapa nang"
"Roni mas . Klo mas dan mbak mbak ini temennya mas handoko yah"
"Betull"
"Ya sdh mas saya pamit mau cari pakan trimakasih ya mas di kasih duit"
"Ya ati ati ron"
"Ya mas"
Lalu ary menoleh ke esthi
"Ayo beb kita cari ikan sendiri biar banteng di temenin yayanknya"
"Oke tinggal dulu ya dit"
"Iya es "
Kusrini terus mengawasi ary dan esthi yg kini menuruni tebing yg melandai namun cukup kering krn memang sedang musim kemarau jadi air kali juga tak begitu gede
Kusrini melihat esthi yg berpegangan erat ke lengan ary
"Dasar anak anak " gumam kusrini
Sebentar kemudian terdengar teriakan esthi
"Horeee dapet "
Kusrini mengendap mendekat utk lebih bisa mengawasi dgn jlas lalu dia melihat ary telah melepas sebuah ikan nila yg cukup besar dari lembingnya bahkan sebentar kemudian slebbb kusrini melihat ary menusukkan lembingnya ke dlm air dan mengangkatnya dg sebuah ikan mujair besar yg menggelepar
" anak itu bener2 luar biasa tak cuma hebat di atas kasur tapi bisa juga hal hal menarik yg lain" kata kusrini dalam hati saja
Kusrini terus melihat bagaimana setiap ary mengayunkan kayu lembingnya ke dalam air pasti dapat ikan yg tertusuk lembingnya
" beb cukup yuk dah banyak kan" kata ary pada esthi
"Iya yank banyak bnget nih 4 tawes 3 nila 3 mujair dan apa ini namanya "
"Oh itu patin yank"
"Enak ga yank "
"Enak seh klo dah mateng"
"Kok kamu pinter banget seh yank bisaan cari ikannya"
"Yah masmu ini apa yank yg ga bisa "
"Idih narsis"
"Hehe yuk naik kita ajak mereka pulang"
"Yuk aku juga sdh bosen dsini sebenarnya tadi mau main ciprat cipratan air ma kamu tp airnya keruh jadi males"
"Enakan juga nonton film yank"
"Ihhh "
Esthi nampak manja menggelayut di lengan ary menaiki tebing namun saat sudah sampai di atas tiba tiba ary melemparkan lembingnya ke arah handoko
Kusrini kaget setengah mati ketika sekejap kemudian dia melihat lembing itu menancap tepat di mulut ular sanca sebesar paha org dewasa tepat di belakang anaknya duduk esthi dan dita bahkan sampai menjerit keras ketika telah menyadari yg terjadi
"Han klo pacaran jgn meleng donk liat liat sekitar"
Handoko benar benar terkejut ketika dilihat nya di belakangnya seekor ular besar dalam posisi menyergap mangsa tlah tewas dg lembing mnancap di mulutnya
Dita bahkan sampai gemetaran dan segera menghambur ke arah esthi yg juga nampak shok
Handoko lalu menyeret ular besar yg sudah mati itu dan membuangnya ke kali.
"Yuk kita pulang nih tangkapan kita han kamu kalah taruhan jadi kamu yg harus membersihkan ikan ikannya dan menggorengnya" kata ary sambil beranjak pergi diikuti teman temannya
Kusrini dg mengendap endap mendahului mereka pulang




Bersambung lagi masih part 10
Makasih Suhuku Raganata61, baru sampe sini tapi udah maknyuss rasanya, pelan2 gak kerasa dah di page 18.
 
Part 18



POV ary swandanajati

Akhirnya mau ga mau aku mengikuti dua makhluk paling cantik itu ketika mereka mulai beranjak dari tempat duduknya dan berjalan lenggak lenggok dengan bokong bergetar naik turun sangat menantang untuk diremas, ahh beruntung banget boni dan rivan bisa dapetin mereka.

Sekedar perbandingan nilai face mereka sama sama 10 alias perfect menurutku karena sangat sesuai kriteria untuk disebut sebagai wanita cantik, klo body mungkin mbak sella unggul tipis dari niken karena susunya besar pas dengan body semok namun slim berisi manteb di tunjang dengan bokong yang super bulat menantang dan masih kencang belum melorot, sedang niken semuanya pas hanya susunya sedikit kurang gede sedikit.

Ah gila kontolku makin beringas aza berkedut kedut karena sejak tadi sudah mode on.

Sampai di ground base tempat parkiran kulihat mbak sella diskusi dengan niken yang ku acuhkan saja dan langsung menghampiri mobilku berada.

Namun kulihat ternyata mbak sella mengikutiku.

" ar aku ikut kamu" katanya

Aku hanya diam menampilkan wajah dingin namun dengan senang hati ku bukakan pintu depan untuk mbak sella yang lalu dengan cepat naik ke dalam sambil tersenyum tipis.

Dalam hatipun aku tertawa girang karena sebentar lagi wanita yang selama ini hanya bisa ku bayangkan akan segera bisa kunikmati.

" jalan ar kita ke rumah wandi... tau kan" ucap mbak sella menyuruh aku membawanya ke rumah kakaknya mbak niken di perumahan elite fajar sentosa yang lokasinya di daerah utara barat kotamadya.

Aku hanya mengangguk dingin dan mulai melajukan mobil, kulihat di depanku mbak niken tlah melajukan mobilnya dengan beberapa mobil dan motor di depanku yang memisahkan kami.

" mbak" " arrr" kami sama sama berucap dengan waktu bersamaan

" mbak sella duluan" ucapku pelan

" kamu saja dulu mau ngomong apa" balasnya

" kira kira ada yang tau ga kita bersama gini bukannya gimana gimana aku hanya ga ingin hal seperti ini jadi masalah di lain hari" ujarku

" tenang semua aman kok...kamu seh segala pake godain niken" jawab mbak sella

" memang kenapa" tanyaku

" niken itu yah klo udah suka sama sesuatu pasti akan di kejarnya sampai dapat" kata mbak sella sambil tersenyum

Kunyalakan music player yang segera menampilkan song music yang ada di list flashdisk, mbak sella kudengar bersenandung mengikutinya

" kamu suka lagu lawas juga ar" tanya mbak sella

" ahh lagu apapun aku suka mbak asal enak di dengar di telinga" jawabku sementara mbak sella terus saja bersenandung mengikuti lagu yang saat itu memutar i can't help falling in love with you lagunya elvis presley yang di bawakan andrea bocelli

" mas boni kemana seh mbak" tanyaku

" lagi ngirim barang ke surabaya" jawab mbak sella santai, mas boni suaminya memang bekerja sebagai agen distributor di perusahaan food beverage berskala nasional.

" akhirnya kamu akan jadi adek iparku juga ya ar" lanjutnya

" hehe iya mbak mimpiku punya kakak ipar cantik akhirnya sebentar lagi terwujud" jawabku sambil tersenyum

" ohh emang aku cantik yah" tanyanya antusias

" bukan cantik lagi mbak tapi perfect" ucapku mulai hangat

" hihihii nah loh ktauan kan sekarang aslinya kamu" ujarnya sambil ktawa

" asliku kenapa mbak" tanyaku

" kamu tuh yah kliatannya sangat sopan klo ke cewe bahkan terlalu sopan cenderung penakut dan malu tapi ternyata kucing garong juga kan aslinya" ujarnya

" hahahaaa masa seh mbak" kataku

" iyaaaaa" sahutnya sambil mencibirkan bibirnya yang menurutku makin membuat sex appealnya makin kluar...ohhh ga kuattt

" eh emang mau apa klo punya kaka ipar yang cantik ar" lanjutnya lagi

" yah kali aza bisa kbagian icip icip dikit" balasku santai

" gilaaa kamu ternyata beneran kucing garong" ujar mbak sella sambil memukul lengan kiriku pelan.

Lalu kuberanikan meraih tangan kanannya yang tadi menepukku dan kugenggam perlahan, mbak sella hanya menatapku namun membiarkan tangannya ku genggam dan merapatkan jari jari tangan kami.

" arrr" ucapnya

" knapa mbak..bukankah tujuan mengajakku ke tempat bang iwan ini juga" jawabku sambil menepikan sejenak mobil di tepi jalan arah bandara yang malam itu tetap saja ramai.

" kenapa berhenti ar sebentar lagi sampai kan" ucap mbak sella

Aku hanya diam lalu melepas genggaman jari jemari kami dan mengusap pipi mbak sella lalu mencium bibirnya perlahan dan ternyata mbak sella membalasnya dan selanjutnya french kiss yang benar benar sempurna kurasakan sejenak.

" ar nanti saja" ucapnya pelan sambil mengusap pipiku aku hanya mengangguk lalu kembali melajukan mobil dan membelokkan ke kanan memasuki gerbang bertulis perumahan fajar sentosa

Dan ternyata mbak niken pun sudah duduk di teras tampak kesal.

" lama amat seh kalian kaya keong" ujarnya menggemaskan membuat aku dan mbak sella hanya tersenyum

Mbak niken lalu masuk ke dalam rumah sementara aku segera merangkul mbak sella setelah dia mnungguiku memarkirkan mobil di pojokan halaman.

Kami berpagutan bibir sejenak sebelum masuk ke dalam rumah.

Mbak sella mengajakku ke lantai atas dan memasuki sebuah kamar yang cukup besar, aku melihat sekeliling untuk memastikan posisi kamera cctv

" inilah satu satunya kamar yang oleh wandi ga di kasih kamera ar" ucap mbak sella yang kini hampir topless membuatku melotot melihat tubuh yang sangat sempurna indahnya itu terpampang nyata di depanku hanya berbalut sepasang daleman yang berwarna senada yaitu pastel

" wah udah main start aza mbak" ujarku sambil tak berkedip memandangi tubuh mbak sella terutama arah selangkangannya

" yeiii aku mau mandi dulu sayank" ujarnya sambil menjulurkan lidahnya dan lalu melangkah ke kamar kecil.

Tak lama kemudian pintu kamar terbuka dan mbak niken masuk dengan tubuh agak basah terbalut handuk.

Aku terbengong ketika mbak niken melepas handuknya dan melemparkannya begitu saja ke sebuah single sofa, lalu mendekatiku

" apakah yang seperti ini bukan kriteriamu ar" bisiknya sambil mengecup pipiku

Aku spechless diam tertegun melihat mbak niken telah telanjang bulat di depanku tubuhnya sempurna indah klo tadi nilainya mungkin sedikit di bawah mbak sella kini ku ralat jadi sama alias selevel dan levelnya mungkin sama dengan maria vania luar biasa.

Ku biarkan mbak niken melepas satu persatu bajuku bahkan melepas kaos seragam yang ku kenakan dan aku pun tak kuasa menahan ketika celana panjangku sudah melorot kebawah

Kulihat mbak niken terpana dengan tonjolan konti yang mencuat dari sempak yang kupakai, dan makin terbelalak ketika dia melepas sempakku sekalian dan melipatnya bersama celana panjangku dan di letakkan di sofa bersama bajuku yang lain.

Sementara mbak sella tlah kluar dari kamar kecil juga dengan telanjang bulat sempurna.

" apa aku perlu mandi juga nyonya nyonya" ujarku yang membuat mereka serempak tersenyum.

Mbak niken mendekati aku dan membaui badanku sejenak.

" ga perlu" kata mbak niken lalu jongkok di depanku kemudian tangannya meraih kontolku dan lalu di jilatinya dan di blowjob

Mbak sella tak mau ktinggalan dia segera menyerang bibirku dengan bibirnya sementara aku respon dengan meremas remas kedua susunya yang sejak tadi ku incar.

" mbak mbak di kasur saja aku capek berdiri" ucapku yang langsung menghentikan aktivitas mereka.

Kurangkul mereka berdua di kanan kiriku dan membawanya ke kasur.

" aku tak bisa melayani kalian berdua bersamaan jadi kalian harus bergiliran silahkan siapa yang mau ku ekse duluan" ujarku yang membuat mbak niken dan mbak sella saling berpandangan

" aku duluan" ucap mbak niken cepat yang di anggukkan saja oleh mbak sella

" awas nanti klo tinggal ampas" bisik mbak sella di telingaku lalu merebahkan dirinya di samping kami.

Mbak niken langsung menyerangku dengan ciuman bibir yang liar, lidahnya terus aktif memasuki mulutku sementara tanganku meremas remas susunya yang membuatnya makin lama makin terlena dan melepas ciuman bibir kita.

Karena tak ingin berlama lama segera ku rebahkan mbak niken dan kukangkangkan pahanya lebar lebar dan ku hujami dengan kontiku yang sudah super tegang.

" auhhhhhh" mbak niken melenguh

Segera kubombardir dengan kecepatan penuh dan intensitas tinggi dan dalam satu titik ku cabut kontiku dari lubang tempiknya dan seperti yang ku duga mbak niken langsung melenguh keras bersama squirt yang keluar deras dari lubang tempiknya.

Kulirik mbak sella terbengong melihat hal itu.

Mbak niken masih terkejang kejang menikmati big O saat kembali aku menghujami tempiknya dengan kontolku lagi dan kembali kulakukan hal yang sama yang kembali membuatnya squirt dan kelelahan dengan tubuh penuh keringat.

Dan saat akan kuulangi kembali dia menyerah..

" sel...giliran lu" ujar mbak niken dengan mata merem melek sayu yang jujur saja malah membuatnya makin terlihat sangat cantik.

Lalu kulumat bibir mbak niken sejenak dan dia tampak ogah ogahan meski tetap membalasnya.

" sudah sayank giliran sella" bisiknya yang aku hanya mengangguk.

Kulirik mbak sella yang tersenyum kepadaku, aku pun balas senyumnya sesaat.

" aku ke kamar kecil dulu mbak" ucapku mbak sella mengangguk

Di kamar kecil itu aku menyiram tubuhku dengan air dari shower yang dingin namun tak seberapa karena tubuhku sudah terlatih dengan air sedingin apapun

Abis mandi segera ku hampiri mbak sella yang tampak agak cemberut sementara mbak niken telah mendengkur halus di sampingnya.

" kakak ipar sudah siap" ucapku

" lama banget mandinya" ucapnya mengeluh

Aku tersenyum lalu meraih lehernya dan menciumi bibirnya sejenak sambil aktif tanganku meremas remas gundukan susunya yang bulat kencang seperti melon.

Sambil terus saling melumat bibir tangan mbak sella mengocok kontiku yang segera saja tegang dan keras kembali karena bagaimanapun aku belum ejakulasi

" kontolmu kok gede banget ar... punyanya boni jadi kliatan kecil di banding ini" ucapnya sambil tersenyum menatapku ketika kamu menghentikan ciuman bibir kami untuk sekedar mengambil napas.

" dari sononya gini mbak" jawab ngasal karena sebenarnya kontiku bisa super big and long size karena di beri ramuan berbau anyir yang entah dari apa aku ga paham saat itu selama tiga pagi berturut turut.

" pantesan esthi tergila gila sama kamu ar" lanjut mbak sella namun tak ku jawab karena aku lebih suka kembali melumat bibirnya.

" kenthu sekarang yuk" bisik mbak sella mengajakku untuk ml, aku hanya mengangguk.

" mbak sella rebahan dulu yah aku ingin jilmek dulu" ucapku dan mbak sella menurutinya.

" ohhhh arrr....sshhh arr..." desah mbak sella ketika aku mulai menjilati mekinya yang mana itu meki terbaik yang pernah kulihat sebelumya meski perbedaannya sangat tipis karena bagaimanapun bentuk meki semuanya akan slalu menyajikan knikmatan bagi pemakainya.

Mbak sella makin liar bergerak dan tangannya terus meremas remas kepalaku yang rambutnya cepak jadi dia tak bisa menjambaknya, saat aku makin mengobel tempiknya dengan lidahku dan memainkan itilnya.

" arrr.....ohhhh...." desahnya keras pinggulnya ia angkat menghentak hentak wajahku seakan ingin aku memakan tempiknya

Sesaat kemudian tempik mbak sella sudah sangat basah dengan air kental bening keluar dari dalam lubangnya yang lalu kujilati

Mbak sella menghentikanku dan bangkit lalu menarik tanganku dan memelukku, kemudian kami kembali tenggelam dalam sebuah ciuman yang bukan berirama nafsu lagi tapi lebih ke bibit bibit sebuah cinta kasih.

" lakukan sekarang sayank" bisik mbak sella sambil tersenyum setelah dia melepaskan ciuman bibir kita.

Mbak sella kemudian merebahkan tubuhnya lalu membuka lebar lebar kedua kakinya sambil tangannya mengusap usap mekinya sendiri yang jembutnya hanya tumbuh tipis persis di atas mekinya.

Aku pun segera mengarahkan kontolku yang sudah kembali siap untuk mengebor lubang tempik wanita cantik.

Sempit dan rapet hanya itu kesan pertama yang kurasakan sehingga aku harus menggesek gesekkan dulu untuk membelah bibir memek mbak sella yang membuatnya malah merem melek.

Blessss... perlahan tapi pasti kontolku memasuki lubang meki mbak sella dan dia menyambutnya dengan menggoyangkan pinggulnya hingga makin lama makin menenggelamkan kontolku, yang lalu segera aku maju mundurkan pelan pelan sambil perlahan menindih tubuhnya yang benar benar manteb aku menciuminya lalu menguyel uyel susunya kiri kanan bergantian dan mengemuti kedua putingnya yang membuat mbak sella makin mendesah liar.

" ohhh ar kau pintar sekali sayankk" racaunya merem melek mnikmati knikmatan.

Hampir setengah jam kami melakukan seperti itu dalam posisi misionary mot

Aku makin cepat menggenjotnya

" sayank kluarin di luar saja aku lagi subur" bisiknya

" subur kebetulan donk mbak aku ingin punya anak" jawabku ngasal karena posisiku sangat enak saat ini hingga lupa segalanya.

" jangannn sayankk" ucapnya ketika aku makin cepat menggenjot dan menghujamkan kontiku sedalam dalamnya dan ahhhhhh..ahhhhh...ahhhh desahku melayang ketika pejuhku kluar dengan derasnya di dalam lubang tempik mbak sella, sementara mbak sella sendiri menggoyangkan bokong dan pinggulnya mantab mantab sambil menekan bokongku ke bawah.

Setelah mnikmati tubuh yang rasanya melayang kami berciuman mesra

" gilaa aku lagi subur tau klo jadi gimana" ucapnya sambil tersenyum manis

" ya brarti aku akan jadi ayah anaknya mbak sella" jawabku santai.

" trus nanti gimana manggilnya masa manggil bapaknya om hihi" ujarnya lagi sambil memagut bibirku

" ya gimana yang ngajarin mamahnya saja" jawabku simpel mbak sella malah memencet hidungku

Kontolku masih agak keras dan masih menancap di meki mbak sella, ku goyang lagi perlahan

" memang masih bisa sayank" ucapnya sambil mengelus elus bokongku yang masih menindih tubuhnya.

" kamu mau lagi" tanyaku yang di jawab anggukan langsung oleh mbak sella

" tapi aku lapar sayank klo sudah di isi baru bisa kluar lagi" jawabku yang memang blum makan malam

" yah trus gimana sayank ku masakin mie dulu mau" kata mbak sella

" emang ada" jawabku

" biasanya seh ada ayo temani aku tapi yah" ujar mbak sella

" beneran mbak ini" kataku

" iya ayo turun dulu" katanya membuatku melepas tindihanku di tubuhnya.

Dengan tubuh bugil kami berdua turun menuju dapur di lantai satu

Mbak sella membuka kulkas dan mengambil sebotol softdrink lalu memberikan padaku dan dia kemudian mengambil lagi buat dia sendiri. Setelah mnikmati kesegeran air buah dingin itu mbak sella membuka salah satu lemari dan mengambil sebungkus kemasan spaggeti...

" adanya kaya gini gpp sayank" kata mbak sella sambil menunjukkan bungkus spaggeti itu padaku

" iya mbak gpp" ujarku lalu memeluknya dari belakang dan mengecupi kepala wanita yang tingginya hanya sepundakku itu meski katanya dia itu termasuk tinggi untuk ukuran cewe.

Mbak sella memasak sesuai petunjuk yang tertera dalam bungkus itu dan kira kira menghabiskan waktu 15 menitan sementara jam dinding mnunjukkan pukul 11.50 malam

Mbak sella mnungguiku waktu aku makan dengan duduk di pangkuanku meski dia menolak saat aku menyuapinya karena beralasan tak pernah makan lebih dari jam 9 malam.

Selesai makan kembali kuteguk sisa air buah tadi di tambah segelas air putih

" mbak klo dsini ada cctv ga" tanyaku ketika mbak sella kembali merangsangku dengan menciumiku

" ada seh noh... tapi aman kok wandi paling segera menghapusnya" ujar mbak sella

" tapi mbak ga malu gitu topless di lihat bang iwan" tanyaku

" ya elah kita bertiga itu dari kecil sudah ga ada yang di tutupi lagi sayank kita tuh lebih dari saudara kandung" ujar mbak sella sambil menciumi bibirku

" jadi kalian pernah..." tanyaku

" ngga lah gila apa kita tuh ga suka yang namanya incest bahkan meski aku dan niken sangat dekat tapi ga pernah kita lesbong hihh amit amit" ujar mbak sella lagi

" dah yuk ke atas lagi" lanjut mbak sella sambil turun dari pangkuanku lalu menarik tanganku dan kami pun kemudian saling berangkulan dan melangkah ke lantai atas

Sampai diatas ku lihat mbak niken makin lelap dalam tidurnya akupun mengambil selimut dan menyelimuti tubuhnya yang telanjang bulat.

Mbak sella hanya tersenyum lalu kembali kami saling berpelukan dan beradu bibir sebelum merebahkan tubuh di ranjang dan berkelonan sejenak sebelum kembali beradu kelamin di ronde dua yang terasa lebih lama karena hampir jam 2 malam baru selesai, dengan mbak sella langsung tertidur sangat pulas.

Akupun sempat memejamkan mata sebentar sebelum kembali bangun saat ku dengar sayup sayup orang mengaji di masjid

Lalu kembali ku naiki tubuh mbak sella dan memasukkan kontolku yang sudah tegang lagi ke dalam tempiknya sementara mbak sella hanya pasrah tanpa reaksi karena matanya terpejam

Setelah berhasil sekali lagi ejakulasi aku segera mandi dan bergegas pergi meninggalkan dua bidadari yang telah memberiku kepuasan itu setelah mengecup masing masing kening mereka.

Aku masih duduk di teras saat sebuah mobil memasuki halaman rumah bang iwan.

Dan ternyata sang empunya sendiri yang datang

" selamat pagi bang" sapaku sambil menyalimnya

" hai lu ar kan...ayo masuk sudah lama ga ke klub kemana saja" ucapnya dengan berondongan pertanyaan

" ada kok bang tapi sedang ada pendidikan di luar kota" jawabku

" sudah lama disini" tanya bang iwan

" hampir semalam bang aku malah nginep dsini malah maaf bang ngambil spaggetinya bang iwan juga" ucapku sambil nyengir

" oh sama niken ksini" tanya bang iwan lagi

" iya bang sama mbak sella juga sekarang mereka masih tidur di atas ini aku pamitan sekalian mumpung ketemu bang iwan" ucapku

" lah sudah mau pergi aza ayo masuk dulu lah" ajak bang iwan

" mungkin kapan kapan lagi bang kita ketemu di jj klub klo sekarang kasihan bang iwan butuh istirahat" ujarku

" iya seh aku ngantuk banget hehe ya sudah kapan kapan lu main yah ke klub jangan ngga" ujar bang iwan

" siyap bang" ucapku sambil tersenyum lalu kembali menyalim tangannya berpamitan lalu menghampiri mobilku dan pulang.

Sampai rumah bapak mamah dan eyang telah duduk di pendopo menunggu kedatanganku yang mereka taunya aku nganter esthi ke jogya, lalu aku menyalim tangan orang tuaku satu persatu

" kok cepat amat pulangnya nak memang dari jogya jam berapa" tanya bapak yang mungkin mengira aku nginep disana

" oh bukankah jogya tak begitu jauh pak dari sini" jawabku

" tentu ada yang ditujunya selain jogya" ujar eyang sambil menatapku dalam dalam

" ah eyang" kataku sambil melangkah ke dalam rumah meninggalkan mereka aku tau aku ga mungkin bisa modus pada ortu klo ada eyang kakung.

Ternyata mamahku menyusulku

" sebaiknya kalian masih menjaga hubungan dulu nak setidaknya sampai kalian kelar pendidikannya" ucap mamah

" iya mah kami juga ga ngapa ngapain kok mah" ujarku

" iya sudah mamah mau masak dulu klo mau sarapan ada ubi rebus di meja nak" kata mamah sambil melangkah ke dapur

" iya mah" jawabku namun aku lebih ingin segera memejamkan mata yang terasa sepat ini

Entah jam berapa aku bangun ketika kurasakan badanku sangat gerah dan basah oleh keringat.

Terdengar suara ketukan di pintu kamar ketika aku sedang di kamar kecil

" le..!! ada temenmu iki" kudengar ucapan eyang dari luar

Aku buru buru membenahi bajuku dan membuka pintu

" iya eyang maaf ar lagi di kamar kecil" ujarku ketika menemui eyang

" iyow itu ada temenmu nunggu di luar" kata eyang sambil pergi keluar dan aku mengikutinya.

Sampai di luar kulihat novita di temani seorang cowo yang agak agaknya aku kenal tapi siapa lupa

" nov... sudah lama...apa kabar" ucapku saat bersalaman dengan novita yang tersenyum dengan wajah berseri seri.

" ar baik kami baik kamu sekarang sudah sukses yah ar mau jadi polisi eh selamat yah kata dita kamu sudah bertunangan dengan esthi..." ujar novita sambil tak berhenti tersenyum manis lalu dia melirik ke arah teman cowoknya

" hai ar..." kata temen cowok novita menyalamiku dengan hangat

" hai boss maaf kalian.." ucapku yang benar benar lupa siapa cowok yang bersama novita

" aku didit...didit sudah lupa yah" jawab didit yang langsung membuatku ingat

" ya ampun didit... eh kalian kok" ujarku yang merasa surprise sementara novita tersenyum terus

" seperti juga kau boss kami pun telah bertunangan dan tahun depan kami nikah kuharap kamu bisa hadir yah" ujar didit sambil tersenyum

" wuih selamat yah mudah mudahan dit nov tapi kok kalian bisa" tanyaku

" aku dari awal sudah menyukai novi ar meski sempat salah tapi aku berharap bisa menebusnya dengan membahagiakannya" jawab didit sambil melirik novita yang tersenyum menundukkan kepala

" iya mudah2an samawa yah kalian nanti tapi ingat jangan pake kekerasan lagi dit" ujarku

" engga ar aku ga akan lagi ar justru aku berterimakasih ke kamu karena itu aku mengajak novi ksini" ujar didit

" terimakasih soal apa" tanyaku

" iya itu karena kalian telah menyadarkanku tentang arti cinta dan persahabatan dan kini di depanmu ar aku janji ingin membahagiakan calon istriku ini sampai seumur hidupku" ujar didit tanpa ragu

" amiinnnn.eh tapi gara gara itu aku jadi berantem sama joni loh eh iya kamu tau kabar joni sekarang" ujarku

" iya joni sekarang sudah jadi boss rongsokan di bekasi ar dengar dengar seh sudah nikah disana dengan seorang janda muda" jawab didit

" wuihh keren keren lu sendiri gimana dit" tanyaku

" aku ga kuliah ar abis lulus kemaren aku langsung kursus di blki dan kini aku buka bengkel las di selatan kabupaten" jawab didit

" wuihh hebat ya kamu dit tau tau jadi pengusaha aza..mudah2n sukses dan lancar dit nanti klo aku pesen bikin teralis apa pagar bisa kan" kataku

" oh bisa banget untukmu pasti kuberi harga khusus ar" jawab didit antusias

" klo novi gimana sekarang" tanyaku

" aku kerja di srt ar bagian wiving" ujar novi

" oh bareng sama riris brarti" tanyaku

" oh mbak risa admin yah iya ar eh dia suka nanyain kamu loh ar" jawab novita

" oh iya nov kemaren kita sudah ketemu kok" jawabku

" iya dita juga sudah cerita kok"

" waduh ember bener seh dita" ucapku bcanda

" eh maaf sebentar yah aku mau buat minuman dulu santai aza yah ga tergesa gesa kan" kataku

" ehm ga kok santai aza hari ini aku giliran shif malam"

Beberapa saat aku sibuk buatin mereka masing masing secangkir kopi sachetan tak lupa kubuatkan juga segelas besar teh manis buat eyang kakung yang sedang rebahan di teras belakang.

Setelah itu kami bercakap cakap sampai siang bahkan sempat video call dengan esthi yang katanya abis pulang rapat dari kampusnya.

Didit dan novi bersedia makan siang bersama kami sebelum akhirnya berpamitan pulang

Sore harinya aku sempat bermain volly dengan teman temanku sebab hari ini terakhir aku dapat liburan sebelum besok aku kembali ke akademi sampai setidaknya kembali pulang pas libur hari raya.

BACK TO AUTHOR

sementara itu di sebuah tempat lain seorang wanita yang masih tampak cantik di usianya duduk sambil memangku anaknya perempuannya yang baru berusia 1 tahun lebih sambil menyusuinya.

Ia baru saja pulang dari tempatnya bekerja di sebuah konveksi yang cukup besar dengan 30 an orang karyawan yang semuanya perempuan.

Wanita itu dengan penuh kasih mengelus elus kepala anak perempuannya yang wajahnya sangat mirip dengan bapaknya itu, sesaat kemudian tetesan tetesan bening jatuh dari kelopak matanya

" rin...dedek riyana sudah selesai belum nenennya sini mbak gantiin klo kamu mau mandi" ucap seorang wanita yang selama ini bersama suaminya berbaik hati padanya dan menganggapnya sebagai adeknya sendiri.

" belum mbak anak ini sepertinya sedang lapar nyedotnya kenceng banget" katanya sambil menyeka air mata yang membasahi kelopak mata indahnya lalu mengelus elus kepala anaknya yang baru ditumbuhi rambut rambut halus.

" oh ya sudah nanti klo sudah selesai anter ke mbak yah" ujar wanita paruh baya itu

" iya mbak memang mas harno sudah pulang mbak" tanyanya lagi

" sudah barusan dia nanyain riyana katanya kangen" ujar wanita paruh baya itu

" ini mbak sudah selesai nenennya" ucap perempuan cantik itu sambil membenahi bajunya yang tadi sempat di singkap ketika menyusui

" dedek ikut bude dulu yah sayank mamah mau mandi dulu" bisiknya di telinga anaknya dan menciumi pipinya kanan kiri.

" riyana...riyana swandanaputri sini ikut bude dulu pakde katanya kangen" ujar wanita paruh baya itu sambil menggendong anak perempuan yang montok itu lalu di ciuminya sejenak kemudian di bawa pergi ke rumah induk di samping rumah kecil yang di tempati mamah anak itu

Dalam pada itu malam ini ary telah menunggu seseorang yang tadi sore mengajaknya kencan di sebuah hotel melati yang letaknya di jalur utama menuju kota berhati nyaman.

Mereka sengaja membawa kendaraan sendiri sendiri dari rumah

" hai sayank sudah lama nunggu maaf yah tadi nganterin mamah dulu ke rumah simbah" kata wanita yang ternyata mbak sella

Ary hanya diam namun segera merangkul calon kakak iparnya itu masuk sebuah kamar lalu melumati bibirnya dengan penuh nafsu.

Sesaat kemudian mereka mulai saling melolosi pakaian masing masing..



Bersambung
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd