Singkat cerita, kudengar baik2 seluruh pembicaraan antara Ratih & Dilla dalam video tersebut .Hmm, pantesan si Ratih buru2 turun dari kereta, ternyata gara2 itu toh, gumamku dalam hati. Namun tidak ada rasa marah ataupun benci atas kelakuan Ratih. Namun tetap saja ada rasa yang mengganjal di dalam hati.
Dilla: Hoy, kok bengong
Diriku: Gak kok, gw cuma bingung aja mau komentar apa
Dilla: Udah, maafin aja si Ratih, namanya juga lagi sange terus kepepet juga kan
DIriku: Iya, gw gak marah kok, gw cuma bingung. Jadi waktu itu lw cuma di peralat sama Ratih disuruh pura2 tidur buat muasin gw?
DIlla: Iyak, gw cuma pura2, bangke juga emang si Ratih, ide nya udah kaya sutradara JAV
Diriku: Maaf ya Dil atas kelakuan gw dan Ratih ke lw
Dilla: Iya gpp, pasti lw agak shock kan sekarang, mau gw bantu biar sedikit lega?
Tangannya mulai meraba bagian paha dekat dengan selangkanganku. Penisku pun mulai merespon sentuhan tangannya. Terlihat jelas tonjolan dari balik celana panjang yang ku kenakan saat ini. Tangannya berpindah dari paha menuju ke arah tonjolan tersebut.
Dilla: Gimana, mau gw bantu gak jadinya?
Diriku: Iya dil, please bantu gw ngelupain masalah ini
Tanpa basa basi, dirinya langsung melahap seluruh penisku ke dalam mulutnya. Beberapa detik penisku berdiam di dalam mulutnya hingga akhirnya dilla melepaskan penisku dari dalam mulutnya.
Dilla: Bener, muat ternyata, tapi bikin gak bisa napas jadinya, gw lanjutin ya
Diriku: Ah, bener kaya gitu dil, enak banget sepongan lw, sepongannya ratih gak ada apa2nya dibanding sama lw
Sesekali ia melepaskan hisapan mulutnya pada penisku untuk berganti menjadi kocokan halus dari tangannya. Saat menggunakan tangan, mulutnya tidak diam begitu saja, lidahnya menjilati bahkan menghisap kedua buah zakarku untuk memberikan sensasi yang cukup berbeda dari kocokan biasa.
Tidak sampai 5 menit, penisku sudah terasa semakin mengeras pertanda hisapan dari Dilla begitu nikmat hingga diriku tidak sanggup menahan sperma ku untuk tidak keluar terlebih dahulu
Diriku: Dilll, aaahh, gw udah mau ngecrot nih. Gw keluarin di mulut lw ya
Kutahan kepalanya saat diriku menembakkan peju kedalam mulutnya. Penisku merasakan bahwa mulutnya sedang menelan semua peju yang berada di dalam mulutnya. Aksi tersebut ditutup dengan mulutnya menjilati dan mengemut kepala penisku yang masih sedikit berlendir.
Dilla: Udah gw minum semua nih. Gimana rasanya, udah baikan?
Bisikan lirih dari Dilla dengan sedikit jilatan pada daun telinga kananku membuat birahi ku naik kembali. Kubalikkan tubuhnya membelakangi ku. Ku angkat sedikit kaus lengan panjangnya ke atas dada dan kuselipkan tanganku ke dalam bra nya. Dilla sedikit melenguh saat tangan ku memelintir putting payudara yang sudah mengeras tersebut.
Kuturunkan celana panjang beserta celana dalam miliknya. Mudah saja diriku melakukannya karena saat ini dirinya menggunakan celana panjang dengan bahan karet di pinggangnya. Dengan posisi sedikit agak membungkuk, kini lubang vagina nya terpampang jelas di hadapanku
Diriku: Udah sange banget ya, sampe becek kaya gini
Dilla: Iya sayang, pengen cepet2 di masukin sama kontol kamu
Kujilati lubang vagina nya dari arah belakang. Tak lupa kusapukan lidah ku pada klitorisnya. Sedikit ada bau kurang sedap karena posisi hidungku berada di depan anusnya. Namun bau tersebut tidak mengurangi sedikitpun sapuan lidahku pada vaginanya. Hingga akhirnya Dilla memohon untuk segera memasukan penis ku pada vaginanya
Diriku: Gw masukin ya
Dilla: Ahhh, pelan2 nil, udh lama banget gak ada kontol yang masuk ke memek gw
Diriku: Memek lw sempit banget Dil. Gw dorong dikit2 ya
Dilla: Ahhh, kontol jauh lebih enak dibanding main pake tangan sendiri
Diriku: Iya Dil, memek juga jauh lebih enak di banding sama sepongan siapapun
Ku goyang pinggangku terus menerus mengikuti ritme dari pantatnya yang bergerak maju mundur. Sesekali ku pelankan ritme sodokanku untuk memberi spare waktu supaya penisku tidak KO lebih awal dibanding dirinya.
Diriku merasakan penisku di pijat oleh vaginanya saat dirinya menikmati orgasmenya. Dengan terengah2, tangannya bertumpu pada meja laptop yang ada di depannya.
Diriku: Dil, seandainya si Ratih video call saat ini, kira2 responnya gimana ya
Dilla: Gw pastiin lw udh ngecrot dluan sebelum dia vcall ke lw
Diriku: Emangnya lw masih kuat? Tuh udah ngos2an kaya gitu
Dilla: Jangan ngeremehin stamina gw ya. Gw rutin lari pagi tiap subuh
Dirinya sedikit maju untuk melepaskan penisku dari dalam vaginanya. Dilla mengambil handphone miliknya dan meminta ku untuk merekam dari arah tempat tidur miliknya. Kuturuti permintaannya tanpa ada bantahan sedikit pun
Kini seorang wanita berjilbab tanpa celana terekam jelas di kamera handphone sedang meliuk2an badannya sembari membuka kaus lengan panjang yang masih ia kenakan saat ini.
Lekukan tubuhnya terlihat semakin sexy saat dirinya membuka bra nya secara perlahan dari gundukan payudaranya.
Dilla mendekati diriku yang saat ini merekam sambil duduk di pinggir tempat tidurnya. Ia dorong tubuhku lalu penisku ia duduki di belahan vaginanya.
Dilla: Kamera masih nyala kan?
Diriku: Aman, video nya bening, jadi tubuh bugil lw makin keliatan sexy di kamera
Kuarahkan kamera ke penisku yang saat ini sedang memasuki vagina miliknya. Pinggulnya mulai bergoyang saat penisku sudah masuk seutuhnya. Setelah kami berdua merasa nyaman. Dilla mulai menaik turunkan pinggulnya untuk mengocok penisku lebih cepat. Ku ubah mode kamera menjadi mode wide angle untuk memastikan seluruh tubuhnya terekam jelas di kamera handphone miliknya. Payudaranya terlihat bergoyang begitu indah dari balik kamera handphone yang saat ini ku pegang. Ingin rasanya kuremas payudara miliknya, namun kedua tanganku terlalu sibuk memegang handphone untuk memastikan video nya tetap stabil.
Dilla: Gimana, enak kan memek gw, berasa lebih sempit dibanding mulutnya si Ratih kan
Diriku: Iya Dil, enak banget memek lw, mulutnya ratih mah gak ada apa2nya di banding memek lw
Dilla melepaskan penisku dari dalam vaginanya, namun dirinya tetap duduk di atas penisku sambil menggesekkan vaginanya. Terasa semburan air dari vaginanya bersamaan dengan keluar nya sperma dari penisku ini. Kulihat wajahnya begitu sexy terekam jelas saat menikmati detik2 orgasme kedua nya hari ini.
Orgasmenya pun selesai, tubuhnya menimpa diriku, terpaksa kulepas HP miliknya dari tanganku ini. Kini muka kami saling berhadapan.
Saat kucoba mencium bibirnya, ia menutup bibirku dengan kedua jarinya
Dilla: Kontol lw aja udah cukup nil, saat ini gw gak mau ngerebut bibir lw dari Ratih
Diriku: Oke deh kalo gitu, kita simpen baik2 rahasia kita berdua ini
Dilla: Jika suatu saat lw udh berhasil jebol perawannya si Ratih dan ternyata dia makin binal dari sekarang, kabarin gw ya, siapa tau dia mau di ajak ngewe bertiga. Dan saat itu silahkan cium gw sepuasnya
Diriku: Semoga lw gak terlalu lama menunggu ya sayang