Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Keponakanku sahabatku #1

thealvino

Guru Besar Semprot
Banned
Daftar
20 Nov 2011
Post
2.022
Like diterima
155
Bimabet
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
sambungannya, manaaa ?
 
Nih kubantu



Namaku Sony dan aku adalah seorang mahasiswa semester 5 jurusan Fisika di suatu Perguruan Tinggi yang cukup terkenal di kota Bandung, Aku mempunyai sahabat yang sangat akrab bernama Aceng. Sebagai dua orang sahabat karib, kami kemana-mana selalu berdua. Bahkan saking akrabnya secara bercanda teman-temanku yang lain di kampus selalu mengatakan kami adalah sepasang suami istri. Padahal kami adalah dua orang pemuda yang normal, yang masing-masing telah punya pacar.

Kami selalu belajar bersama bahkan sampai menginap, kalau tidak di rumahku maka pastilah di rumah Aceng sehingga keesokan harinya kami ke kampus bersama-sama. Bahkan lebih sering aku yang menginap di rumah Aceng. Sedangkan Aceng tinggal bersama dengan kakak perempuannya yang sudah bersuami dan mempunyai dua orang anak, yang pertama adalah perempuan berusia kurang lebih 14 tahun dan duduk di kelas 2 MTs bernama Ani dan sedangkan yang kedua laki-laki bernama Danu dan masih duduk di kelas 2 SD.

Ani adalah seorang gadis remaja yang cantik, manis dan lugu. Dia selalu mengenakan jilbab baik pada saat pergi ke sekolah maupun di rumah. Nampaknya sebagai gadis remaja, Ani sedang memasuki masa puber sehingga dia mulai menyenangi lawan jenis. Sering aku lihat Ani mencuri-curi pandang padaku pada saat aku sedang belajar di rumahnya bersama Aceng, namun tak terlalu kupedulikan dan aku memang tak berniat untuk menggodanya karena aku sangat menghargai persahabatanku dengan Aceng.

Pada suatu hari Aceng meminta padaku untuk mengajari Ani pelajaran matematika, karena dia merasa kesulitan dalam pelajaran tersebut, sedangkan Aceng merasa tidak mampu untuk memberikan penjelasan tentang pelajaran tersebut. Aku menyanggupinya sehingga sejak saat itu secara rutin seminggu dua kali aku memberi pelajaran tambahan matematika ke Ani sampai jam 9 malam, sebelum aku belajar bersama dengan Aceng hingga larut malam.

Selama belajar denganku, kurasakan bahwa Ani semakin memperhatikan diriku, dia begitu manja dan selalu meminta perhatian dariku. Ada saja yang dia tanyakan agar dia bisa berdekatan dan ngobrol denganku, bahkan sering kali dia menggodaku dan mengajak bercanda. Namun sampai saat itu aku masih bisa mengendalikan diri dan perasaan untuk tidak tergoda memacari keponakan sahabatku ini.

Hubunganku dengan keluarga Aceng, sudah sangat akrab seperti keluarga sendiri. Aku sudah tidak sungkan-sungkan lagi di rumah itu, bahkan walaupun Aceng tidak ada di rumahpun, aku sudah terbiasa keluar masuk rumah itu dan tidur di kamar Aceng. Namun ada sesuatu yang kurang nyaman, jika aku belajar hingga larut malam di rumah Aceng ini, yaitu jika pada malam-malam tertentu kakaknya Aceng melakukan hubungan suami istri dengan suaminya, aku merasa sedikit terganggu karena kakaknya Aceng selalu mengeluarkan erangan-erangan nikmat yang cukup keras, hingga kadang-kadang terdengar sampai ke kamar Aceng dimana aku atau kami sedang belajar. Tentu saja hal itu membuat diriku terangsang dan hilang konsentrasi belajarku.

Suatu hari, setelah aku mengajari Ani, Aku melanjutkan dengan belajar sendirian, karena Aceng sedang pergi ke Banten menemui kakaknya yang paling besar untuk keperluan tertentu. Sekitar jam 11 malam aku ke WC untuk kencing. Dan untuk ke WC aku harus melewati kamar kakaknya Aceng yang bersebelahan dengan kamar Ani. Ketika aku tepat berada di depan pintu kamar kakaknya Aceng, kudengar suara desahan dan erangan nikmat dari mulut kakaknya Aceng dan suaminya. Nampaknya mereka sedang melakukan hubungan suami istri. Tanpa aku sadari, aku terdiam dan mendengarkan desahan dan erangan yang cukup merangsang diriku. Namun beberapa saat kemudian aku melanjutkan langkah kakiku menuju WC dan selintas kulihat pintu kamar Ani agak terbuka sedikit, rupanya lupa dia tutup rapat.

Setelah aku dari WC, kulihat pintu kamar Ani masih agak terbuka dan lampu kamar dimatikan. Iseng-iseng aku lebih memperhatikan isi kamar yang gelap itu. Aku tersentak heran karena melihat Ani sedang mengintip kamar orangtuanya dari jendela kaca yang terpasang diantara kamar Ani dan kamar orang tuanya dan dihalangi gordyn dari kamar orang tuanya, namun menyisakan celah yang bisa digunakan untuk mengintip apa yang dilakukan oleh kedua orang tuanya. Nampaknya dia begitu terhanyut dengan apa yang dilakukan oleh kedua orang tuanya. Ani tidak menyadari, ketika pintu kamar aku buka perlahan-lahan dan secara perlahan-lahan pula kuhampiri dirinya.

Di belakang Ani, aku melihat ibunya Ani sedang merem-melek sambil mengerang nikmat ketika ayahnya dengan sangat bergairah memompa penisnya ke dalam vagina ibunya sambil mulutnya memilin-milin putting susu ibunya dan tangannya meremas-remas buah dada ibunya yang satu lagi. Terlihat Ani sangat terangsang dengan apa yang dilihatnya, napasnya memburu, tangan kanannya meremas-remas buahdadanya sedangkan tangan kirinya menggosok-gosok vagina dengan penuh kenikmatan. Akupun sangat terangsang melihat adegan live show itu, penisku langsung mengeras dan napaskupun tanpa kusadari telah memburu dipompa nafsu yang mengebu-gebu.

Kutepuk bahu kiri Ani. Dia tersentak kaget, tapi kusimpan telunjukku didepan bibirku memberi isyarat agar dia jangan ribut. Dia diam tidak bersuara, tapi terlihat bahwa dia sangat malu karena kepergok sedang mengintip. Lalu kubisikan ke telinganya Ayo ikut ke kamar Aa, ada yang ingin Aa bicarakan dengan Ani !. Ani hanya termangu, lalu kupimpin tangannya dan secara perlahan-lahan kutarik dia ke kamar Aceng. Ani hanya menuruti apa yang kulakukan. Kutup pintu kamar Ani dari luar dan kami segera ke kamar Aceng.

Setibanya di kamar Aceng, kututup pintu kamar dan kutarik tubuh Ani agar dia duduk disisi tempat tidur. Lalu aku bertanya Ani sering mengintip apa yang dilakukan oleh Ayah dan Ibu Ani seperti tadi ?.

Dengan malu-malu Ani menjawab Sering A, habis Ibu dan bapak kalau lagi begituan suka ribut, membuat Ani terbangun dari tidur..

Sejak kapan, Ani suka ngintip ? tanyaku lagi

Dari dulu A, barangkali sejak Ani kecil jawabnya lagi.

Apa yang Ani rasakan, pada saat ngintip ? tanyaku lagi ingin tahu

Gimana ya, susah diomongin, rasanya darah seperti berdesir, merinding tapi ada perasaan melayang-layang. , pokoknya mah susah diomongin lah.malah ada perasaan pingin nyoba, abisnya ibu seperti yang sangat keenakan sampai merem-melek segala, apalagi kalau pingin udahan ibu dan bapak suka melonjak-lonjak sambil melotot dan menjerit-jerit keenakan kemudian terhempas seperti yang sangat kelelahan kemudian mereka saling melepas senyum bahagia dan berciuman mesra jelasnya dengan polos.

Terus, kenapa atuh., sambil ngintip, Ani pake meremas-remas susu dan menggosok-gosok bagian selangkangan Ani segala..? tanyaku lagi semakin ingin tahu.

Abis enak sich jawabnya dengan genit.

Ani pingin nyoba, seperti yang dilakukan oleh orang tua Ani tadi ? pertanyaan isengku muncul

Dengan ragu-ragu dia menjawab karena sering mengintip, Ani jadi ingin sekali mencobanya. Tapi dengan siapa ? Ani kan belum kawin. Kata temen-teman Ani, yang begituan mah dilakukannya dengan suami, sedangkan Ani kan belum kawin jawabnya lagi dengan lugu.

Udah aja Aa sekarang jadi suami Ani, kan kita sudah sangat dekat. Biar pesta perkawinannya mah nanti aja kalau kita udah selesai sekolah. Jadi Ani bisa mencobanya sekarang dengan Aa, karena Aa juga ingin mencoba seperti apa yang dilakukan oleh orang tua Ani ! pikiran kotorku mulai bekerja mempengaruhinya.

Entah Ani terpengaruh oleh rayuanku, atau dia memang sudah sangat terangsang dengan apa yang dilihatnya tadi sehingga dia ingin segera mencoba apa yang dilihatnya. Ani memandangku sejenak dan mengangguk perlahan.

Hatiku bersorak. Kuhampiri wajahnya yang manis, dia menatapku sayu. Bibirku mendekati bibirnya dan secara lembut bibirku mencium bibirnya dengan lembut dan secara perlahan kuhisap dengan penuh perasaan. Perlahan-lahan mata Ani terpejam dan dengan kaku dia mulai membalas hisapan bibirku. Gairahku semakin terpompa dan nampaknya Anipun menikmati ciuman ini, Dia berdecak-decak menciumku, napasnya sudah memburu. Akhirnya kupeluk erat tubuhnya dan Anipun memeluk erat tubuhku, sambil kedua bibir kami saling menghisap dengan gairah yang menyala-nyala.

Walaupun ciuman ini adalah hal yang pertama bagiku juga bagi Ani, namun secara naluri akhirnya bibir kami saling menghisap dan mencium apa yang dapat dicapai oleh bibir masing-masing, mulai dari bibir, hidung, pipi, telinga hingga leher secara bergantian dengan perasaan nikmat yang sukar dilukiskan dengan kata-kata. Ouhhh enak.. A.. enak. Ouhhh terus terussss.. erang keenakan keluar dari mulut Ani ketika bibir dan lidahku mencium dan menjilat telinga dan seluruh permukaan lehernya yang halus, kepalanya terdongak dan matanya mendelik, pelukannya pada diriku semakin erat seolah tak mau lepas.

Badanku sudah mulai terasa panas kegerahan, keringatpun sudah mulai keluar dari seluruh pori-poriku dan napas semakin memburu, demikian juga dengan Ani. Lalu badanku agak kurenggangkan diri tubuhnya, sehingga tangan kananku bisa meremas-remas buah dadanya yang mungil dari luar bajunya. Tubuhnya bergetar hebat, ketika telapak tanganku meremas buah dadanya seraya keluar erangan AuhAa enak..

Penisku semakin keras mendengar erangan itu, nafsuku semakin menggebu, dan telapak tanganku semakin meremas-remas buah dadanya serta bibir dan lidahku menjilati leher dan dan dagu penuh nafsu. Ani semakin menikmati apa yang kulakukan, desahan nikmat terus-menerus keluar dari mulutnya yang mungil, kepalanya semakin terdongak dan matanya mendelik hingga hanya bagian putihnya saja yang terlihat.

Nafsuku semakin meninggi, baju yang kukenakan semakin basah oleh keringat. Sambil bibirku menghisap bibirnya kucopot bajuku hingga terlepas dan kulemparkan ke bawah tempat tidur, kemudian kubuka kancing baju tidur Ani satu persatu , dia diam saja tidak menolak, bahkan turut membantu melepaskan baju tidurnya hingga terlepas dari tubuhnya dan menyisakan bh ukuran remaja yang menutupi buah dadanya yang mungil. Kucari-cari cara untuk melepaskan bh tersebut, setelah beberapa lama tidak terbuka, Ani membantu melepaskan bh yang menutupi buah dadanya hingga lepas dari tubuhnya. Kini tampaklah tubuh gadis remaja usia 14 tahun telanjang yang menggairahkan dihadapanku, hanya menyisakan celana panjang tidur bagian bawahnya.

Kudorong tubuhnya agar terlentang di atas kasur. Dengan penuh nafsu tangan kananku meremas buah dada yang tertutup oleh telapak tanganku dan terkadang memilin-milin putting susu yang berukurn kecil namun menonjol keras. Kepala Ani tidak bisa diam kuperlakukan seperti itu, kepalanya terus terdongak sambil mata mendelik dan terkadang terpejam rapat sambil mulutnya mengeluarkan desahan Auhauhenakenak. Auh.. terus Aa terusssss

Aku semakin bernafsu, mulutkupun tak diam, menjilat menyusuri dada dan akhirnya menjilat dan menghisap putting susu bagian kiri. Seerrr.. badannya kembali bergetar ketika lidah dan bibirku tiba di putting susunya dan terdengan suara erangan Aaahhh..

Aku menghisap-hisap buah dada mungil Ani baik yang kiri maupun yang kanan, dan hisapan itu kadang-kadang demikian kerasnya karena rasa gemas dan nafsu yang semakin menggebu, hingga tanpa kusadari menimbulkan banyak tanda merah dipermukaan buah dadanya. Namun nampaknya Ani semakin melayang nikmat dengan apa yang kulakukan, tubuhnya melonjak-lonjak merasakan nikmat yang tak tertahankan dan erangan nikmat terus keluar dari mulutnya.

Ciuman bibirku mulai turun kearah perutnya dan menjilati sekitar pusat sementara kedua tanganku meremas dan memilin kedua buah dada dan putting susunya. Ani semakin tak bisa diam, tubuhnya semakin basah oleh keringat. Lalu mulutku semakin turun dan kedua tanganku menarik celana tidur sekaligus dengan calana dalam yang dikenakannya hingga lepas dari tubuhnya, hingga kini dihadapanku benar-benar tergolek tubuh telanjang menggairahkan dari seorang gadis remaja yang masih duduk di kelas 2 MTs.

Mataku nanar melihat tubuh gadis telanjang yang baru pertama kali kulihat seumur hidupku secara nyata bukan dalam film BF, kuperhatikan jembut di vaginanya masih jarang, hingga bibir vaginanya begitu jelas terlihat. Aku tak sanggup melihat pemandangan merangsang ini berlama-lama, lidahku langsung menjilati bibir vagina itu. Serrrr.. kembali tubuhnya bergetar seperti dialiri aliran listrik ribuan volt. Kali ini getaran itu begitu keras, hingga kakinya terjulur kaku dan kembali ia mengeluarkan teriakan nikmat tanpa diasadarinya Aaaaahhh Aa.auh,.

Kulakukan jilatan bibir vagina dari bawah ke atas secara intensif, pinggulnya bergoyang-goyang tak bisa diam sambil terus-menrus mengerang nikmat Aaahhhenakauh

Kujulurkan lidahku untuk membuka bibir vagina itu, tak terlihat ada liang di sana, hanya ada gurat kecil yang sangat rapat, kukorek-korek dengan lidahku, lidahku terasa asin, tapi tak kupedulikan, terus kukorek-korek, gerakan pinggulnya semakin menggila dan akhirnya lidahku naik menyusuri lipatan hingga aku menemukan tonjolan kecil sebesar kacang hijau yang cukup keras, kujilati tonjolan kecil itu. Tubuh Ani semakin bergetar dengan keras dan erangannya seperti tercekik Aakhauh Aa.

Akhirnya aku menjilati cukup lama tonjolan kecil itu. Getaran dan erangan Ani semakin menggila, hingga akhirnya pantatnya naik menekan mulutku dan kedua tangannya menjambak erat rambutku sambil menekan kepalaku ke arah vaginanya sambil menjerit cukup panjang sambil melentingkan badannya Aaaaaakkhhhh kemudian pantatnya berkedut-kedut cukup keras dan cepat. Dan beberapa saat kemudian tubuhnya melemas dan jambakan rambutku terlapas. Ani terlentang lemas dengan napas yang tersengal-sengal kecapean.

Kemudian dengan tenaga yang lemah dia berusaha menarik tubuhku ketas agar wajahnya bisa berhadapan dengan wajahnya. Walaupun ini adalah pengalaman pertamaku, tapi karena aku sering nonton BF, aku tahu bahwa Ani baru saja mengalami orgasme yang cukup hebat. Tubuhku bergeser agar bisa berhadapan dengan tubuh telanjangnya yang lemas kelelahan Ani memandangku dengan tatapan puas dan berkata Aa , Ani cape, tapi barusan enak sekali.

Aku hanya tersenyum mendengar ucapannya. Kepalanya kubelai dan kucium bibirnya dengan lembut. Ani membalas lemah kecupan bibirku. Lalu kukatakan padanya Ani barusan mengalami orgasme seperti yang dirasakan Ibu Ani kalau mau selesai waktu berhubungan dengan Bapak, kan Ibu Ani juga suka kelelahan begitu selesai main dengan bapak.. jelasku padanya

Tapi bapak juga suka menjerit keenakan dan kelelahan, kalau ibu sudah menjerit keenakan seperti Ani tadi. Kenapa Aa kelihatannya masih segar belum nampak kelelahan seperti bapak Ani ? Tanya Ani dengan lugunya.

Karena Aa belum keluar, kan Ani lihat, Aa masih pake celana panjang jelasku

Oh..iya..yah Kenapa atuh celana Aa belum dibuka. Aa curang, Ani sudah telanjang sedangkan Aa belum Buka dong ! mintanya dengan manjanya.

Aku yang masih dalam keadaan terangsang, segera membuka celana panjang dan celana dalamku sekaligus, sehingga begitu terlepas, tampaklah penisku yang masih keras dan tegang terangguk-angguk ketika aku kembali menghampiri dirinya di tempat tidur.

Kemudian Ani bangkit dari tidurnya, tangannya meraih penisku yang tegang dan keras serta dimainkannya dengan dikocok-kocok. Lalu dia berkata Ibu juga mainin punya Bapak seperti dibeginiin, kelihatannya bapak seperti yang keenakan sambil terus menerus tangan lembutnya mengocok-ngocok lembut penisku.

Ouh Ni. Enak.. tentu saja. Aa juga enak kataku sambil merem-melek merasakan kocokan lembut tangan Ani di penisku

Melihat aku yang merem-melek keenakan. Ani semakin bersemangat, Dia jadi ingat dengan yang sering dilihatnya ketika ibunya mempermainkan penis bapaknya. Dia terus mengocok dan memijit lembut penisku membuat diriku melayang-layang kenikmatan. Dan tanpa aku duga-duga, Mulut Ani menghampiri penisku dan lidahnya menjilati kepala penisku sambil tangannya tetap mengocok batang penisku. Aku semakin melayang dan mataku semakin merem-melek keenakan dan mulutku melenguh Ohhh.ouh Enak Ni.. enakouh..

Ani semakin bersemangat melihatku melenguh nikmat, rupanya gairahnya sudah bangkit lagi dengan cepat dan dia sangat menikmati mengoral penisku yang tegang dan keras. Setelah cukup lama dia mengoral penisku, kemudian dia berhenti dan berkata Aa, bagaimana kalau punya Aa di masukkan ke punyai Ani, seperti yang biasa Bapak lakukan ke Ibu !

Aku yang masih dikuasai gairah yang menyala-nyala dan belum tertuntaskan tentu saja langsung menyetujuinya, kubaringkan tubuhnya dan kuposisikan selangkanganku berhadapan dengan selangkangannya sementara pahanya terbuka lebar dan lututku berada diantara kedua pahanya. Kuarahkan kepala penisku ke bibir vaginanya yang masih rapat naum sangat basah, kudorong pantatku.. mentok, kutekan pantatku , penisku malah bengkok seperti mau patah, aku meringis kesakitan.

Kucoba lagi mengarahkan ke tepat bibir vaginanya, kutekan, kepala penis meleset ke atas, kucoba lagi. Meleset kesamping kucoba lagi meleset ke bawah.

Beberapa kali kucoba selalu gagal, keringatku semakin mengucur deras dan Ani nampaknya semakin terangsang, pinggulnya bergoyang-goyang, sambil berkata..Ayo dongAa.. jangan main-main aja..

Aku semakin penasaran dan malu terhadap Ani, kucoba lagi mengarahkan penisku ke bibir vagina Ani, kubantu kedua tanganku untuk membuka bibir vagina itu, setelah kepala penis tepat berada didalam celah vaginanya yang basah, kudorong kembali meleset ke atas hingga kepala dan batang penisku menekan dan menggesek tonjolan sebesar kacang hijau yang terdapat dibagian atasbibir vagina. Kurasakan tubuh Ani bergetar hebat merasakan nikmat, akupun merasakan nikmat yang sangat akibat gesekan ini. Kenikmatan yang kurasakan ini adalah kenikmatan yang pertama kali aku rasakan, akhirnya walaupun aku tak berhasil menembus liang vaginanya saat ini aku merasa cukup dengan menggesek-gesekkan penisku ke celah bibir vagina Ani hingga ke tonjolan sebesar kacang hijau yang barangkali itu yang disebut dengan klitoris.

Gesekan-gesekan yang kulakukan dengan memaju-mundurkan pantatku di atas tubuh Ani menimbulkan kenikmatan yang tiada tara bagiku, mataku sampai berkunang-kunang merasakan kenikmatan ini, diriku seolah melayang-layang terombang-ambing oleh perasaan nikmat yang teramat sangat. Demikian juga yang dirasakan oleh Ani, dia memeluk erat diriku hingga buah dadanya menempel erat dengan dadaku dan sambil menggerak-gerakkan pinggul dan pantat, kami berciuman dengan penuh gairah dan napas semakin memburu

Cukup lama gerakan seperti itu kami lakukan, dan makin lama gerakan kami semakin cepat tak terkendali, hingga akhirnya aku merasa ada gelombang yang maha dahsyat melanda diriku membuat darahku bergerak sangat cepat dan gerakanku menjadi cepat tak terkendali dan menghentak-hentak tubuh Ani. Demikian juga dengan Ani, gerakan pinggulnya telah berubah menjadi lonjakan-lonjakan keras dengan napasyang memburu saling berkejaran. Dan tiba-tiba tanpa kami kehendaki kedua tubuh kami melenting kaku secara bersamaan dan menjerit tertahan melepas nikmat secara bersamaan Aaaakkh

Cret cret , spermaku terpancar deras dan kental keluar dari mulut penisku membasahi perut dan pusar Ani. Beberapa kali penisku berkedut-kedut nikmat sambil menumpahkan semua sperma yang ada di dalamnya hingga akhirnya melemah. Demikian juga dengan Ani, pantatnya beberapa kali terjadi kontraksi dengan keras Dan akhirnya secara bersamaan badan kami ambruk kelelahan. Akupun terbaring disamping tubuh Ani dengan napas yang tersengal-sengal seolah-olah kehabisan napas

Beberapa saat kami terdiam menikmati sensasi nikmat yang baru pertama kualami, kemudian kupandangi wajah Ani dengan perasaan puas dan kukecup bibirnya dengan lembut dan mesara. Ani membalas kecupanku dengan tak kalah lembut dan mesra. Kemudian dia berkata dengan polosnya Pantas ibu dan bapak sering melakukan hal seperti yang kita lakukan, enak sich!

Setelah tenaga kami pulih, Ani mengeringkan sperma yang membasahi perutnya dengan celana dalamnya, kemudian mengenakan celana dan baju tidur tanpa mengenakan celana dalam, akupun mengenakan pakaianku. Dengan hati-hati ia kembali kekamarnya, dan kurasa orang tuanya sudah terlelap tidur kelelahan.

Setelah ditinggal Ani, aku berbaring sambil melamunkan apa yang baru saja kualami. Walaupun aku tidak berhasil melakukan penetrasi secara sempurna pada pengalaman pertama ini, namun aku cukup puas karena merasakan nikmat yang baru pertama aku rasakan. Aku terus melamun hingga akhirnya aku tertidur lelap kelelahan.

Bersambung
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd