Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Kenikmatan Cuckold Bareng Pacar

Status
Please reply by conversation.
Chapter 2

Mendekati masa kelulusan, aku masih mencoba mencari tau apakah Sofi hamil anak ku atau bukan. Sesuai perkataan temanku Denis aku tidak boleh percaya begitu saja. Aku memutuskan untuk bertemu dengannya di kelas saat sepi.

A : yang, aku mau nanya tapi jangan marah ya
S : apa sayang?
A : ayang beneran hamil anak ku?
S : kenapa nanya gitu? Ayang nuduh aku ya? Gak percaya aku?
A : bukan gak percaya, tapi kan aku gak masukin loh, ayang aja masih perawan kan
S : ya iya, bisa kok ini buktinya
A : hmmm,..

Aku benar-benar bingung harus bicara apalagi, namun aku ingat perkataan denis sebelum aku bertemu Sofi saat ini. Dia mengatakan untuk mengajak pacarku ngentot. Kalau memang masih perawan dia tidak akan menolak. Baiklah akan ku coba.

A : kalau gitu kita ngewe ya..
S : hah? Aku lagi hamil loh yang
A : aku cuma mau ngerasain, kan sayang banget kalau masih perawan nanti ngelahirin
S : maaf ya sayang gak bisa, ini demi kesehatan loh
A : masak gitu doang gak boleh?
S : udah lah, aku pergi dulu

POV Sofi
Pacarku sepertinya tidak percaya aku hamil anaknya. Dia bahkan ingin aku membuktikannya. Tapi dengan bersetubuh? Gawat. Rahasia ku tidak boleh terbongkar.

Sebenarnya saat aku di kampung, aku bertemu teman masa kecilku. Dia pernah mengatakan suka padaku tapi aku menolaknya. Malam kedua di kampung aku rindu dengan belaian pacarku Riki. walaupun baru sekali merasakan orgasme tapi aku ingin lagi. Aku diam-diam ke kamar mandi dan masturbasi. Hanya celana panjang dan CD yang ku buka lalu menyender di dinding.

Karena nikmat yang tak tertahan aku tidak sadar mengeluarkan desahan. Di saat itu tiba-tiba ada yang masuk ke kamar mandi. Dan ternyata teman masa kecilku, Zien. Mampus, aku lupa mengunci pintu.

A : aku
Z : Zein

Z : sofii?
A : eh zein, ngapain? Keluar sana
Z : hmmm, ternyata temanku ini udah gede ya
A : keluar..!

Bukannya keluar dia malah mengunci pintu dan mendekati ku. Aku ketakutan sampai tidak bisa bergerak. Aku hanya mencoba menutup selangkanganku dengan tangan ku. Dia mulai membelai wajahku.

A : zein please jangan. Aku teriak nih
Z : oh ya udah teriak aja, biar keluarga mu tau kelakuan mu. Hahaha
A : kamu mau ngapain... ooohh

Tanpa menjawab dia malah mengecup bibirku. Ada getaran di tubuhku, aku langsung teringat ciuman dengan pacarku.

A : mmhh
Z: bibir kamu hot banget, singkirin tangan kamu

Seperti terhipnotis aku langsung melakukan perintahnya. Dan langsung saja jarinya bermain di kemaluanku. Sungguh nikmat, tapi terkadang ada sakit karena dia memasukkan jarinya terlalu dalam.

A : jangan dimasukin zein
Z : kenapa?
A : a-aku masih perawan, sssh
Z : aku gak percaya cewek kayak kamu masih perawan. Lihat nih aja udah licin banget.

Zein kemudian mengehentikan aktivitasnya, tapi malah meremas dada ku.

Z : kecil ya, tapi lembut, suka banget aku
A : Zein udah, please
Z : gak bakal, kapan lagi coba dapet kesempatan ini

Tak lama kemudian dia menjilati kemaluanku. Ini sensasi yang luar biasa, pacarku saja belum pernah. Aku tak bisa menolak ini. Saat ku rasakan hampir orgasme, zein malah mengentikan jilatannya. Dia membalikkan ku, kini aku membelakanginya. Dia membuatku menjadi posisi doggy. Aku hanya menurut saja tanpa melawan.

Sesaat aku tidak merasakan apa-apa, tapi tiba-tiba terasa benda tumpul di depan lubang kemaluanku. Apakah itu penisnya? Apa aku akan diperawani?

A : ahhh ngapain
Z : udah diem aja, kamu bakal enak Sofi
A : jangan Zein
Z : diem
A : ohhh

Ku rasakan kepala penisnya masuk ke lubang kemaluanku. Aku mencoba memberontak Tapi 1 tangannya mengunci tanganku. Ku rasakan semakin masuk saja, aku hanya bisa pasrah diperawani teman masa kecilku.

Z : ahh, ternyata bener masih perawan, ada darahnya
A : hiks, kamu jahat Zein
Z : udah lah gak perlu disesalkan, nikmatin aja

Zein mulai memaju mundurkan penisnya. Sakit bercampur nikmat yang kurasakan. Maafkan aku pacarku, aku diperkosa tapi merasa tidak diperkosa. Aku malah menikmatinya.

A : mhhh ah ah sshhhh
Z : enak kan?
A : iyah enak uhhhh
Z : gak nyangka aku bisa ngentot sama kamu, bahkan ambil perawan kamu. padahal kamu dulu nolak aku. Nih rasain kontol fi
A : ah iya terus Zein, terus. aku mau keluar ah ah ahhhhhh

Ku rasakan cairan ku keluar dari kemaluanku. Seketika aku lemas, Zein juga mencabut penisnya. Dan kini mencoba menggendong ku. Merapatkan ku ke dinding. Penisnya kembali masuk.

Tak berlangsung sama hanya sekitar 3 menit. Ku rasakan penisnya semakin kuat memasuki kemaluanku. Dan semakin kencang gerakannya.

Z : aku mau keluar fi
A : cabut, jangan di dalam
Z : ah ah
A : cabut zein, ooohh

Ku rasakan semburan hangat di dalam rahimku. Meskipun aku sedang tidak subur tapi tetap saja aku tidak mau ambil resiko. Tapi zein tidak mendengarkan. Ku rasakan banyak sekali spermanya masuk ke rahim ku. Tapi kenapa aku malah menikmati sensasi ini.

Setelah persetubuhan itu, Zein menurunkan ku. Kulihat dia mengambil hp nya dan memotret ku beberapa kali. Termasuk selangkangan ku yang kini banyak sekali bekas spermanya. Aku tak bisa melawan.

Z : jangan bilang siapa-siapa ya sofi, kalau berani macam-macam ku sebarin.

Aku tak menjawab itu karena terlalu lemas. Setelah dia pergi aku mencoba memakai CD dan celanaku. Lalu kembali ke kamar dan langsung tertidur.

Selama aku di kampung, Zein menyetubuhi ku sebanyak 3 kali. Bermacam-macam gaya kami melakukannya. Ada bersalah kepada pacarku, tapi rasa ini terlalu nikmat untuk ditolak. zein selalu membuang sperma nya di dalam rahimku. Mana banyak banget lagi. Saat hendak kembali ke kota aku bersekolah, aku bingung bagaimana kalau pacarku tau. Terlintas pikiran untuk berbohong. Aku pura-pura hamil saja kali ya, setelah itu pura-pura keguguran jadi aman. Hmm sepertinya patut dicoba.

POV Riki
Aku masih belum menyerah mencari kebenaran tentang pacarku. Setelah sebelumnya dia marah, kini aku mencoba ke rumahnya. Tentu saja saat om dan tantenya pergi. Aku mencoba berbaikan dulu dengannya. Tapi ternyata saat aku datang dia tidak marah dan malah menyambut ku.

Saat Sofi Membuatkan minum, hp nya kebetulan berada di meja. Dan aku mencoba memeriksanya. Kebetulan aku tau sandinya. Awalnya lihat tidak ada yang mencurigakan. Sampai aku masuk ke WA ku lihat ada chat dari kontak bernama Zein. Aku membukanya tapi hanya ada 1 kalimat

"Ini dia bidadari binal"
Lalu ada 10 foto yang sepertinya di hapus pacarku. Aku mendownload ulang dan ternyata bisa. Aku kaget bukan main melihat semua foto itu.

Foto pertama ada pacarku yang duduk tersandar di kamar mandi. Tidak memakai celana dan wajahnya lemas sekali.

Foto kedua kakinya terbuka dan berlumuran bercak putih.

Baru melihat itu aku tidak tahan lagi, air mataku menetes. Tapi aku cepat-cepat mengambil hp dan memfotonya. Tidak lupa ku hapus kembali semua foto itu. Aku langsung pulang tanpa berpamitan. Saat di jalan pulang terdengar hp ku berbunyi. Tapi ku abaikan saja.

Barulah di rumah ku buka, ada banyak chat darinya. Tapi tak ku baca. Ku kirim saja foto dari chatan bersama Zein. Lalu ku tuliskan.

"Hamil sama dia kok minta tanggung jawab ke aku"

Membaca itu berkali-kali pacarku menelpon. Aku mengabaikannya saja. Dan langsung tidur. 4 hari aku tak sekolah, untung saja tidak ada proses pembelajaran lagi. Selama 4 hari itu juga aku mengabaikan pesan dan telpon pacarku. Bahkan chat dari Denis.

Tiba-tiba ada yang mengetuk pintu rumah ku, ada cewek yang tidak ku kenal memberikan surat. Ternyata itu dari Sofi. Aku membaca surat itu dan begini kira-kira isinya.

"Maafkan aku Riki, aku sudah bohong. Sebenarnya aku bersetubuh dengan teman di kampung. Bahkan sampai 3 kali. Sebenarnya aku tidak hamil, ini hanya caraku menyembunyikan kebenaran. Tapi tentu saja ini kesalahan besar. Aku tau kamu tidak akan memaafkan ku. Aku juga tidak akan membela diri. Setelah kelulusan nanti aku akan pergi dari kota ini. Jadi kamu tidak perlu melihat ku yang hina ini. Sekali lagi maafkan aku, aku mencintaimu"

Aku menangis membacanya, meskipun aku sakit hati tapi hati ini sebenarnya tak ingin kehilangannya. Aku mencoba menelpon tapi ternyata diblokir, dari telpon biasa pun kartunya sudah tidak aktif. Saat mendatangi rumahnya dia tidak ada di sana. Menurut tantenya Sofi sudah dijemput ayahnya. Ijazahnya akan diambil tantenya nanti. Saat ini Sofi sedang mempersiapkan diri kuliah di luar negeri.

End of Sofi arc

Bersambung....
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd