Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Nilai cerita perselingkuhan ini?


  • Total voters
    395
  • Poll closed .
Status
Please reply by conversation.

wetloverbdg

Semprot Lover
Daftar
13 May 2017
Post
298
Like diterima
4.908
Lokasi
In your panties
Bimabet
Wetloverbdg Story
KENIKMATAN BERSELINGKUH
DENGAN ISTRI ORANG

Dikarenakan banyak yang minta mulutrasi, saya memberikan yang sekiranya mirip dengan tokoh yang bersangkutan :

A. Riska
263644587df58f451edc121421b64cd264c8937b.jpg



B. Shella



*Note : Foto yang terdapat di atas bukan foto yang bersangkutan asli, dikarenakan orang asli yang terdapat pada cerita ini sudah tua, berbeda dengan cerita saya sebelumnya yang menggunakan foto asli, namun saya mencari yang kemiripannya diatas 90% dengan wajah asli yang bersangkutan.
Dikarenakan tidak dapat di postnya cerita Saya dengan anak-anak teman Saya yang berjudul "Aku dan Teman-Teman Anakku", maka Saya akan menceritakan kisah Saya yang lain yaitu, mengenai hubungan-hubungan intim Saya dengan beberapa wanita selama hidup Saya, yang Saya ceritakan disini adalah hubungan intim yang didasari oleh suka sama suka. Cerita ini cerita asli pengalaman hidup Saya, namun dipercepat dan dimodifikasi untuk hal-hal yang Saya lupakan.

Sebelumnya perkenalkan nama saya Agung, umur saat ini 48 tahun, kisah yang saya ceritakan disini adalah kisah saya pada saat saya berumur 30 tahun. Pada umur 30 tahun saya bekerja sebagai Legal Manager di salah Perusahaan Restaurant ternama di Indonesia (ranking 1-3 besar). Perusahaan saya memiliki banyak brand dan kebanyakan adalah brand luar negeri (system license). Sebelumnya saya tinggal di Kota Bandung, saya pindah ke Jakarta dikarenakan rendahnya gaji seorang Legal Manager di Bandung (mayoritas dibawah 8 jt, pada tahun 2000), sedangkan di Jakarta bisa mencapai 2-3x lipatnya.

Dikarenakan saya kerja di Jakarta, istri saya yang baru saja melahirkan anak saya yang bernama Zara tetap stay di Bandung, oleh karena itu saya tinggal di Apartement di Jakarta. Saat pindah ke Jakarta saya mencari sendiri Apartement yang sesuai dengan keinginan saya namun sesuai dengan budget yang diberikan oleh Perusahaan. Akhirnya saya memilih salah satu apartement yang isinya banyak pramugari (dikarenakan didekat situ terdapat sekolah pelatihan pramugari/pramugara). Awal saya pindah kesana tidak terbesit untuk “nakal” saat jauh dari Istri saya dikarenakan saya baru memiliki anak, namun kenyataannya lain.

Setelah 3 bulan bekerja di perusahaan tersebut saya diangkat menjadi pegawai tetap di perusahaan tersebut. Income di perusahaan baru ini cukup tinggi dan oleh karena itu cukup saya memberikan istri saya 60% gaji dia sudah senang karena besarnya income yg saya terima. Sisanya saya pergunakan untuk kehidupan saya dan bersenang-senang. 6 bulan bekerja disana saya dipindahkan dari bagian Legal Corporate ke Legal Permit. Di department ini lah saya mengenal banyak wanita dan kehidupan malam Jakarta, mengapa?? Karena di bagian permit kami wajib melakukan entertain dengan pejabat-pejabat penerbit perizinan, dimana selain uang mereka meminta wanita ataupun minum-minum.


1. RISKA

Aku memiliki sahabat dari kecil sebut saja Nandi. Nandi dan aku sudah bersahabat sejak kami berumur 12 tahun, kami tinggal sekomplek di salah satu perumahan di Bandung dan ayah Nandi bekerja di BUMN yang sama dengan ayahku, mereka setingkat namun beda departemen. Nandi menikah dengan Riska setelah pernikahannya dengan Santi diputus pengadilan agama bercerai. Saat aku masih belum menikah aku sempat suka dengan Riska dan mengatakannya ke Nandi, namun Nandi bilang Siska berpacaran dengan temannya oleh karena itu dia tidak bisa bantu aku, akhirnya aku menikah dengan istriku sekarang yang bernama Sheila. Istriku sangat akrab dengan Riska bahkan kami sering double date.

Sheila istriku merupakan wanita yang cantik dan juga solehah, namun kebiasaanya berbelanja terkadang membuatku pusing. Kami cukup sering melakukan hubungan intim minimal 3 kali seminggu, hal tersebut dikarenakan dia juga bekerja, padahal dengan pacar-pacarku sebelumnya sehari bisa 2 sampai 3x, oleh karena itu kadang-kadang aku harus menahan nafsu karena dia selalu cepat mengantuk.

Penampakan istriku Sheila berhijab, memiliki kulit putih, tinggi 155, berat 42 kg, bra 34c.

Penampakan Riska berhijab, memiliki kulit putih, tinggi 158, berat 45 kg, bra 36c.

10 bulan aku bekerja di perusahaan restaurant tersebut telah menstabilkan keuangan ku, bahkan yang awalnya Apartement tersebut sewa menjadi ku beli tanpa sepengetahuan istriku. Pada bulan Maret tahun 2000, Riska pindah perusahaan dimana di perusahaan barunya dia terkadang harus ke Jakarta seminggu 2 hari. Awalnya dia tinggal di salah satu hotel melati setiap dia ke Jakarta, namun dikarenakan Nandi tidak pernah memberinya nafkah selama kurang lebih 6 bulan Riska merasa harus lebih berhemat, sehingga dia menanyakan kepadaku kost-kost an harian di area kantor perusahaannya di Jakarta. Ternyata kantornya terletak tidak begitu jauh dari kantorku ataupun apartemen ku. Jarak kantornya dari apartemen ku sama dengan jarak kantorku ke apartemennya, akhirnya aku menawarkan dia stay dengan ku selama dia di Jakarta. Awalnya dia menolak, namun akhirnya dia setuju dikarenakan uang penginapan tersebut dapat ia pergunakan untuk membeli susu anaknya.

Hari minggu tanggal 20 Agustus tahun 2000 Riska menghubungiku bahwa iya naik kereta ke Jakarta, akupun menawarkan untuk menjemputnya dari stasiun gambir. Riska mengambil kereta pagi karena ada pekerjaan yang perlu diselesaikan terlebih dahulu sebelum senin pagi dia meeting. Jam 11 aku berangkat dari apartement ku, Riska mengatakan akan tiba pukul 12.15, aku yang tidak suka membuat perempuan menunggu datang lebih awal.

Sesampainya di stasiun aku membeli rokok dan me-sms Riska “Ka, dimana?? aku udah di ******* yah, ntr kabarin klo udah sampe, aku lg rokokan”. 15 menit sebelum dia tiba di gambir, dia sms balik kepadaku “aku udah mau sampe nih, tunggu yah J”, akupun membalasnya “oke santai”. Saat mendengar pemberitahuan bahwa keretanya telah sampai aku langsung kearah pintu kedatangan, akupun sms Riska lagi “pake baju apa ka?” tanyaku, tak lama dia membalas smsku “aku pake blazer hitam tanktop putih yah” jawabnya.

Tak selang berapa lama Riska terlihat olehku dan aku teriakkan namanya agar terdengar olehnya. Karena teriakan ku akhirnya Riska melihatku dan tersenyum kepadaku. “Sini aku bawain ka barang-barangnya” ucapku sembari mengambil tas dan koper dari tangannya, “eh, makasih gung” jawabnya. Aku dan Riska berjalan dalam diam kearah salah satu mobil kesayanganku pada tahun itu yaitu Honda Civic.

Ku buka bagasi untuk memasukan barang bawaan Riska, dan ku buka pintu untuk Riska “makasih gung” ucapnya sembari masuk ke mobilku. Dalam perjalanan menuju apartement ku kami bercakap-cakap.

“Makasih yah gung udah mau nampung aku” ucap Riska.

“Nampung?? Ahahah udah macam kucing aja ka” jawabku sembari tertawa.

“Ihhhh bukan kucing aku, yah maksudnya makasih udh izinin aku tinggal di apart kmu” jawabnya sambil manja.

“Oh bukan kucing, tapi kok kmu lucu ka kayak kucing ahahhaha” jawabku.

“Ceilahhhh gombal dia, bilangin Sheila lohhhh” jawabnya.

“Yahhhh mulai deh ngancem-ngancemnya, ga suka ahhhhh” jawabku sambil berpura-pura cemberut.

“Ahahaha, kmu tuh yah dasar SSTI (suami-suami takut istri)” ucapnya sambil tertawa.

“Lah suami lu juga kali join 1 club bareng gw” bantahku.

Riska terdiam sejenak, kemudian berucap “itu dulu gung” jawabnya.

“hah? Maksudnya?” tanyaku.

“Iyah dl dia takut sama aku, tapi sekarang-sekarang udah engga, jangankan takut nafkah aja udh 6 bulan aku g dikasih, baik lahir ataupun batin, tiap aku minta pasti berantem, alasannya selalu lagi rintis usaha jadi g bs kasih aku bulanan, padahal al (anak mereka) kan butuh susu juga gung” curhatnya.

Akupun terdiam mendengar pengakuan Riska, antara kasihan terhadapnya dan sedikit kaget dengan ucapannya yang juga tidak diberikan nafkah batin oleh Nandi, “yang sabar Ka, ntr jg pasti dia kasih klo ada” jawabku kepadanya.

“Btw kok kmu pake blazer sih? kan Jakarta panas coy” tanyaku sambil menjalankan mobilku menuju arah apartementku.

“Eh iyah, belom aku lepas. Soalnya klo g pake blazer berangkat pagi dingin banget gung bandung, terus klo aku pake tanktop doang cowo-cowo pada suka liatin gtu, g tau deh liatin apaan” jawabnya.

“liatin toket lu lah ka, gede gitu ahahhaahha” kataku sambil melirik toketnya yang berukuran 36 c.

“ihhhhhh, mesummmmmm…” ucapnya sambil cubit pinggangku.

“inget aku tuh istri sahabat kamu tauuuuuuu…” ucapnya.

“iyah inget kok, sekarang tapi, g tau entar malem masih inget apa engga ahahahha” candaku.

“wooooo…dasarrrrrrrrrr mesummmmm, udah lama banget yah g diservis sama sheila?? Kasiannnnn..” ledeknya kepadaku.

“ahahaha, iya nih udah lama bgt, mana aku nafsuan lg ka, hufttttt…” curhatku.

“kasiannnnn, huhuhu. Btw kok dia jarang ke Jakarta sih gung? Udh tau suaminya nafsuan tp jarang ke Jkt…ntr klo kmu diambil sama cewe lain gimana??” tanyanya.

“ahahaha, kan doi ada bisnis juga ka di bandung, jadi mau g mau jarang, lagian mungkin menurut doi gw g akan ada yang lirik kali ahahhaa” jawabku.

“masa sih?? Boong banget kmu g ada yg deketin lg, pasti staff, spv atau sekretaris kmu deketin lahhhh, ngakuuuuu” ucapnya.

“beneran kagak ada, gw kan jelek ka (btw fisik gw tinggi 170, berat 52, dan kulit sawo matang) jadi g akan ada juga yang mau” ucapku.

“hari gini masih fisik?? Plis deh, yg sekarang diliat dari cowo tuh masa depannya sama isi dompetnya” ujarnya realistis.

“hahaha, based on your experience banget yah?? Ahahhaha” tanyaku.

“hooh, ahahaha, jujur rada nyesel gw gung” jawabnya dengan wajah yang glommy.

“udah sabar aja, semoga nandi berubah selow” ucapku menenangkannya.

“nah sampe nih kita” ucapku saat memberitahukan bahwa kami telah sampai di apartement ku.

Akupun membawakan barang-barang bawaanya ke apartementku yang berada di lantai 9 nomor 18. Sesampai di depan pintu aku membukakan pintu dan mempersilahkan riska masuk dan meletakan barang-barangnya di kamar untuk tamu.

“wah apart kmu bagus bgt gung, berapa sewanya?” tanyanya.

“kmu mau aku jawab jujur apa engga?? tanyaku.

“hah?? Kenapa musti gitu??” tanyanya lagi.

“klo aku blg ke Sheila ini sewa, tapi klo aku jujur ke kmu ini beli” ucapku.

“ihhhh, kok g bilang Sheila sih gung?? tanyanya.

“klo gw bilang ntr gw g bs punya simpenan dong disini hahahahaha” candaku.

“ahahahhaa gila yah kmu emang” ucap riska.

“udah kmu rapihin barang-barang kmu dulu gih, trus mandi, klo butuh bantuan aku blg aja yah” ucapku.

“oke, bantuan rapihin barang-barang kan??” tanyanya.

“bukan, bantuin mandiin kmu ahahhaa” candaku.

“dasarrrrrrrrrrrr, cubit nihhhhh” ucapnya sembari mengejar ku yang menghindar.

Riska kemudian meletakan barang-barangnya di lemari dan mengganti bajunya, akupun sama mengganti pakaian ku menjadi kaos dan boxer saja. Akupun ke ruang tv untuk menonton tv chanel F*X, tak sengaja aku melirik riska yang sedang merapihkan barang-barangnya, dia sudah menggunakan tanktop dan hotpants saja, hal ini membuat aku menelan ludah, pantatnya yang sangat kencang dan toketnya yang sangat jelas terpampang dengan indahnya. Hal itu membuat kontolku bergerak menegang, akupun berusaha mengalihkan pikiranku dengan menonton acara yang sedang tayang saat itu, namun tampaknya pemandangan dari kamar sebelah lebih menarik perhatianku sehingga semakin lama kontolku semakin keras.

Selesai beres-beres riska minta izin kepadaku untuk mandi, akupun mempersilahkannya. Dinding kamar mandiku bukanlah tembok melainkan kaca buram, dimana saat riska mandi siluetnya terlihat dari luar. Aku yang tidak tahan mengeluarkan konto ku dan mengocoknya, 30 menit dia mandi dan 30 menit juga aku mengocok kontolku tapi belum keluar juga, akhirnya saat terdengar dia mematikan keran akupun memasukan kontolku yang tegang kembali kedalam celana. Riska pun keluar dengan menggunakan handuk yang di lilit ke badannya, sontak aku melihat belahan dadanya dan pahanya yang mulus, membuat jakunku bergerak. Diapun melewat hadapanku untuk menuju kamarnya, kontolku yang sudah tegang maksimal didalam boxer tak sengaja ia lihat.

“ihhhhhhhh, ada yang berdiriiiii, baru juga aku mandi doang udh berdiri…cian udah lama g diservisnya keliatan hihihi” ucapnya bercandai aku.

“sialan lu ka, ya iya lah konak liat siluet lu mandi, trus lu keluar luar kek gitu, cowo mana yang g ngaceng?” jawabku kepadanya.

“ahahahha, cieee horny sama aku cieeeee…” ucapnya kepadaku sambil mengejek menjulurkan lidahnya, kemudian dia masuk kedalam kamarnya mengunci pintu untuk berganti pakaian.

Tak lama pintu pun terbuka, riska keluar dengan menggunakan daster dan hijab namun dada dan pantatnya yang kencang tetap terlihat jelas siluetnya. Dia duduk di meja makan sambil membawa laptopnya, “gung aku kerja dl yah” ucapnya kepadaku.

“oke ka, sok aja kerja dl, btw kmu mau makan apa?? Biar aku prepare dari sekarang” ucapku sambil melihat jam sudah mau menunjukan jam 4 sore.

“aku bebas sih gung, tapi klo lg pengen sih lg pengen sate kambing gung” ucapnya.

“oke aku kebawah dulu yah beli sate kambing, kmu kerja dl aja yah” ucapku sambil mencari cari sandal.

“oke gung…” ucapnya sambil ke arah lemari es untuk mengambil minum.

Saat aku hendak berangkat sengaja aku mendekati dia yang sedang serius, kemudian ku cium pipinya sambil berkata “aku berangkat dl yah cantik *kiss*”, “ihhhhhhhh, sebelllll…” ucapnya.

“kenapa ka?? Maaf-maaf” ucapku kepadanya.

“engga kok gpp, cuman finan g kek kmu, mau pergi langsung aja pergi, beruntung banget yah Sheila dapet kmu gung” curhatnya.

“ahahaha, jangan dibandingin ka, ntr sakit hati, tiap orang kan beda-beda, aku jalan beli sate dl yah” ucapku sambil mengunci pintu.

-----

Kurang lebih setelah 45 menit aku menununggu sate, aku kembali ke kamarku, saat masuk kedalam kamar aku melihat riska masih serius dengan pekerjaannya, karena tidak ingin mengganggu akupun mempersiapkan piring dan sendok tidak di meja makan melainkan di meja ruang tamu. Selesai mempersiapkan akupun menyuruh riska untuk makan, awalnya dia menolak krn masih belum selesai pekerjaannya, karena itu aku inisiatif mengangkatnya dari kursi di meja makan ke sofa di ruang tamu.

“makan dulu, ntr sakit…” ucapku saat menurunkannya di sofa.

“uhhhhh…so sweetttttt…hahaha, kmu kek gini juga g sih ke istri kmu?? Atau ke aku doang nih krn ada maunya??” tanyanya.

“pasti lah, apa lagi Sheila punya maag, dan gw paling males klo dia susah makan, yg rudet gw juga soalnya” jawabku.

“I see…siap pak boss aku makan yah” ucapnya sambil menyantap sate kambing yang ku siapkan.

Saat makan kami lebih banyak diam dan konsen ke makan dan nontot, namun beberapa kali aku meliriknya sambil mengintip belahan payudaranya yang terpampang di dekatku. Saat itu setan sudah menggodaku untuk menyetubuhi riska, namun untungnya akal sehatku masih menang. Selesai makan riska kembali ke meja makan untuk bekerja, akupun membereskan piring dan bekas makan kami, kemudian aku tiduran di sofa sambil menonton tv. Tak sengaja akupun tertidur hingga jam 9 malam dan riska pun membangunkanku.

“gung…bangun gung…” ucapnya sembari menggoyangkan badanku.

“hahhhh?? Skr jam brp ka?? Gw ketiduran yah??” ucapku sambil lulungu.

“udah jam 9 gung, iyah kmu ketiduran, aku g bangunin krn kmu keliatan cape” ucapnya.

“oh iyah ka gpp, makasih udh bangunin” jawabku sembari merubah posisi menjadi duduk.

Akupun melihat riska melirik sesuatu dari diriku, dan akupun bertanya “kmu liatin apa ka??” tanyaku sambil menelusuri matanya.

“engga kok engga liat apa-apa” bantahnya sembari panik.

Akupun melihat arah mata sebelumnya dan akhirnya aku tau apa yang dilihatnya, yaitu kontol besar ku. “gung kok itu berdiri mulu sih, mana gede bgt lg, seremmm” ucapnya.

“kan gw udah lama banget ka g di keluarin, serius” ucapku.

“ya udah tinggal keluarin aja, kan gampang” jawabnya.

“lama ka klo ngocok pake tangan, bisa 4 jam sendiri, kecuali kmu mau bantuin ahahhaa” godaku.

“wooooo maunya, ahahahhaa…” ucapnya.

“ummm…tapi kasian bgt sih gung itu keras banget keliatannya, ummmm…aku bantuin tapi ada syaratnya…” ucapnya.

“hahhhh?? Serius ka?? Apaan syaratnya, gw lakuin dah pasti” balasku.

“huhuhuhu, nafsu gtu jawabnya hihihi, syaratnya jgn bilang Sheila atau Nandi, kedua aku cmn bs bantuin pake mulut aja, gmn??” tanyanya.

“klo soal bilang mah ya pasti lah ka, ya kali gw kasih tau mereka ahahaa, yg kedua juga gpp ka, asal keluar aja” jawabku.

“ya udah, kmu duduk gih” ucapnya sambil merubah posisi berada di depanku.

Akupun merubah posisi menjadi duduk dan melihatnya menurunkan badannya di depan ku, saat dia menurunkan badannya membuat hatiku bergetar deg-degan, “aku buka yah gung?” tanyanya, “iyah ka…” hanya itu jawabku. Riska pun menurunkan celana boxer ku, kontolku yang sepanjang 22 cm dan berdiameter 5 cm pun keluar dari sangkarnya. Riska terkesima dengan ukuran dan bentuk penisku yang mengadah ke atas “uhhhhhh… gede banget gung kontol kmu, nandi aja keknya cmn setengah ini…” ucapnya sambil masih memandangi kontolku, “masa sih ka?? Perasaan biasa aja deh” ucapku.

“engga ini gede banget gungggg…shhhh” ucapnya sambil menggenggam kontolku, “keras banget lagi, uhhhhhhh…beruntung banget Sheila dpt suami kmu gung, karir bagus, uang ada, trus kontol gede dan keras gini, aku jadi iri…” ucapnya sambil perlahan mulai mengocok kontolku dengan kedua tangannya yang lentik.

“ohhhh…enak kaaaa…masukin kontol aku ke mulut kmu riska syg…” ucapku.

“uhhh…dipanggil sayang sama kmu, ntr aku baper tauuuuuu…” ucapnya sambil mengocok dan menjilat-jilat kepala kontolku.

“aku udah suka sama kmu dari dulu ka, sebelum aku nikah sama Sheila dan kmu sama Nandi…” jawabku jujur sambil mengelus kepalanya yang menggunakan hijab.

“hah?? Serius?? Kok g deketin aku??” tanyanya sambil mengocok dan menjilat batang kontolku.

“Aku blg sama Nandi cmn katanya kmu ada cowonya, makannya aku urungkan niatku…uhhhhhh”ucapku di sela-sela menjawab akupun mendesah karena kocokan tangannya yang lembut dan jilatannya yang telaten membuat seluruh kontolku terkena ludahnya.

“aku juga suka gung sama kmu pas liat kmu di tokonya Nandi, cmn kata dia kmu udh ada pacar Sheila…” jelasnya.

“belum kok ka, itu aku mau kenalin Sheila ke Nandi, Nandi minta dikenalin Sheila…” ucapku.

“ntr kita ngobrol lagi yah soal ini, sekarang aku mau puasin kmu dl biar kmu keluar dan g sakit kepala lagi” ucapnya sembari memasukan kontolku ke mulutnya.

Mulutnya yang mungil hanya mampu hingga 1/3 kontolku saja yang terhisap, namun hisapannya sangat nikmat, membuatku merem melek dibuatnya, apa lagi saat dia menyepong kontolku dia tetap ada eye contact denganku. Aku yang melihat riska sedang menyepong kontolku sambil tetap menggunakan hijabnya semakin horny dibuatnya. Akupun ikut memaju mundurkan kepalanya dengan tanganku “uhhhhhh…enak bgt syg sepongan kmu…kontol aku keenakan di sepong sama kmu kaaaaaaa…” desahku yang sudah sangat bernafsu, dia pun tersenyum kepadaku saat aku berucap seperti itu.

“enakan mana sepongan aku sama Sheila??” tanyanya kepadaku di sela-sela sepongannya.

“enakan sepongan kmu jauh sayangggggg…oh my godddddd…enak bgt sepongan kmu…andai kmu jadi istriku riska…aku bakal bahagiain kmu…” racauku tak karuan, ia pun mengerling kepadaku dengan tatapan yang penuh arti, yang kuartikan “aku lebih hebat dari istri kmu, per-istri aku gung”.

Riska pun mempercepat sepongannya terhadap kontolku, disela-sela itu dia melakukan deep throat, saat dia melakukan deep throat aku menahan kepalanya melepaskan kontolku yang masuk kedalam mulutnya sampai matanya berkaca-kaca. “enak banget anjjjj*****ngggg sepongan dan deep throat kmu syg…f*ckkkkkk yeahhhhhh…” ucapku saat menahan kepalanya melakukan deep throat.

Aku yang sudah sangat bernafsu meraba-raba toketnya dari luar dasternya, ia pun mengerti dan membuka bhny dari luar, kemudian melepaskan dasternya, saat dia hendak melepaskan hijabnya aku melarangnya “jangan lepasin hijab kmu syg, aku ingin kmu menyepong kontol aku sambil menggunakan hijab, aku nafsu banget saat liat kmu nyepong aku dengan menggunakan hijab” ucapku.

“ok syg, aku akan ttp pake hijabnya yah” ucapnya.

Sepongannya yang semakin cepat membuat ku semakin intens meremas toketnya yang besar, terkadang kupelintir putingnya yang sudah keras. Setelah 30 menit ia menyepong kontolku, ia meletakan kontolku di belahan toketnya, kemudian mengocoknya dengan kedua toketnya sembari menghisap kontolku dan sesekali menjilat lubang kencingku.

“enak syg??” tanyanya.

“ouhhhhhh enak banget syggggggg…toket kmu gede banget, sepongan kmu mantep banget, tits f*ck kmu enak banget jugaaaaa….oughhhhhh…” racauku.

“aku ingin memperistri dirimu riskaaaaa…berikan aku pelayanan terbaikmu, maka aku berjanji memperistri kmu riska…oughhhhhhh yeahhhhhhhhh f*ckkkkk” racauku yang nafsunya sudah di ubun-ubun.

Setelelah 30 menit dia melakukan tits f*ck terhadap kontolku, aku pun memberitahunya aku akan keluar. “syg aku mau keluar…keluarin dimana syg??” tanyaku.

“di mulut aku syg, tumpahin sperma kmu di mulut aku, aku ingin nelen semua sperma kmu…” ucapnya.

Aku pun menarik kontolku dan berdiri, riska jongkok dengan kakinya yang bersimpuh dan akupun menyuruhnya membuka mulut dan memasukan kontolku dengan kasar ke mulutnya. “terima sperma aku syg…terima sperma calon suami kmu syg…oughhhhhhhhh…tinggalin Nandi syg…nikah sama aku sygggggg…oughhhh yesssss…” sambil mempercepat kocokanku di mulutnya.

“akkkkkuuuuuuuuu…nyampeeeeeeeeeeeee syggggggggg…oughhhhhhhh f*ckkkkkk…terima sperma aku syggggg…*

*crottttttt…crotttttt…crottttttttt…crottttttt…crotttttt…crottttttttt…crottttttt…crotttttt…crotttttttttttttttttttttt…” 9x aku menembakan sperma ke mulutnya, diapun menelan semuanya sampai bersih dan membersihkan sisa sperma di kontolku.

“banyak banget gung sperma nya…keliatan banget udah lamanya hihihi…kmu keluarnya lama banget sih Nandi aja aku sepong 5-10 menit udh crot…huhuhuhu…kmu perkasa banget gung…” ucapnya.

Aku pun roboh ke sofa, “ahhhhh…biasa aja kok ka, tapi enak banget ka sepongan kmu, puas banget aku, biasanya di sepong sheila 2 jam lebih baru keluar, makasih yah…” sambil ku kecup bibirnya.

“iyah sama-sama gung, ummm…aku boleh minta balasan g gung??” tanya nya.

“boleh, balesan apa ka??” tanya ku balik kepadanya.

“aku pgn kmu peluk aku pas bobo, tapi aku g mau ada kejadian yg lebih dari ini, aku belum berani gung klo lebih dari ini” ujarnya.

“iyah siap, aku akan nurutin mau kmu seperti apa kok…tenang aja yah…” ucapku seraya mengambil jus untukku dan riska dari lemari es.

--------------------------------------------------------Lanjutan di Page 7-----------------------------------------------
 
Terakhir diubah:
mantepp cerita awalnya nih /// gelar tiker disini ahhh
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd