Agen Terpercaya   Advertise
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Kenapa pada mencari tuhan?

Bimabet
Sejatinya Tuhan bukan untuk dicari, tetapi di Imani. Iman kita meyakinkan kita bahwa Tuhan itu ada bukan untuk dicari.
Yup benar. Kewajibannya hanya untuk di imani. Gak ada keharusan untuk dicari. Tapi bukan diartikan mencari Tuhan itu tidak boleh.
 
Berarti harus diperjelas dulu, yg dimaksud sifat manusiawi itu seperti apa?
Marah, senang, murka; sifat manusiawi.
Lalu bagaimana dg sabar, adil, bijaksana, penyayang; sifat manusiawi apa bukan?
Berkomunikasi; sifat manusiawi apa bukan?
Bisa diperjelas yg dimaksud dg Rwa Bhineda? Contohnya seperti apa.


Itu juga sifat manusiawi.
Karena menurut hamat saya, Tuhan di luar dan tidak terikat dengan itu semua.

Bisa jadi Tuhan itu tidak benar-benar ada, bisa jadi juga adalah penggambaran spiritualisme sanubari hati manusia. Makanya ada ucapan "Tuhan adanya di hati".

Rwa Bhineda contohnya :

Utara x Selatan
Barat x Timur
Surga x Neraka
Hidup x Mati


Karen konsep Rwa Bhineda ini fana, dan akan hancur.
Jadi kalau Tuhan di gambarkan menetap di Surga berarti dia bergantung kepada makhluk yang fana dan dia sendiri juga fana.


bukannya apa apa atau SARA.I
Tapi ini konsep Ketuhanan orang jawa kuno yang jauh ada.
 
Sejatinya Tuhan bukan untuk dicari, tetapi di Imani. Iman kita meyakinkan kita bahwa Tuhan itu ada bukan untuk dicari.

Kita tidak bisa bersaksi tanpa bukti nyata. Kesaksian tanpa melihat konteks itu kesaksian palsu.
 
Itu juga sifat manusiawi.
Karena menurut hamat saya, Tuhan di luar dan tidak terikat dengan itu semua.

Bisa jadi Tuhan itu tidak benar-benar ada, bisa jadi juga adalah penggambaran spiritualisme sanubari hati manusia. Makanya ada ucapan "Tuhan adanya di hati".

Rwa Bhineda contohnya :

Utara x Selatan
Barat x Timur
Surga x Neraka
Hidup x Mati


Karen konsep Rwa Bhineda ini fana, dan akan hancur.
Jadi kalau Tuhan di gambarkan menetap di Surga berarti dia bergantung kepada makhluk yang fana dan dia sendiri juga fana.


bukannya apa apa atau SARA.I
Tapi ini konsep Ketuhanan orang jawa kuno yang jauh ada.
Sebelum membahas lebih jauh, ada baiknya dibenahin lebih dulu yg ini :

Dalam baris bawah komentar gan zepros, membahas mengenai ketuhanan jawa. Dan jelas, dalam ketuhanan jawa, Tuhan itu Ada.
Namun di baris atas komen agan, mengatakan Tuhan tidak benar2 ada. Dalam 1 komenan, agan memberikan pernyataan yg bertentangan, yang artinya, gan zepros juga masih bingung dg pernyataan agan sendiri.

Sebenarnya, ketuhanan versi jawa dg islam tdk ada perbedaan, hanya saja dlm islam dijelaskan lebih detail. Apa yg gan zepros tunjukkan diatas, itu adalah kesalahan dalam memahami Ketuhanan dalam islam.
Namun karna gan zepros sendiri jg masih bingung, ada baiknya memahami pernyataan agan dulu.
Jika adil bukan sifat Tuhan, bijaksana juga bukan, penyayang juga bukan, apa itu berarti tuhan diam saja? Tidak berkomunikasi? Tidak memberi petunjuk/wahyu/wangsit? Diam saja seperti batu gitu? Tidak ngapa2in?

Tapi bahas hal itu juga kurang tepat, karena pondasi dasar saja, seperti Tuhan itu ada atau tidak, agan juga masih bingung.
 
Sejatinya Tuhan bukan untuk dicari, tetapi di Imani. Iman kita meyakinkan kita bahwa Tuhan itu ada bukan untuk dicari.
Tuhan itu dicari lah masbrow . klo hidup lu susah kan nyari Tuhan šŸ¤£šŸ¤£šŸ¤£
 
Dan jelas, dalam ketuhanan jawa, Tuhan itu Ada.

Oh mohon maaf.
Konsep ketuhanan antara agama Abrahamik dengan konsep Kapitayan sungguh sangat-sangat berbeda sekali.

Dalam konsep jawa, banyak sekali dimensiĀ² yang salah satunya dimensi tinggi. Penghuninya bernama Bhatara Brahma dan Bathara Mahabrahma. Mereka ini juga dulunya makhluk yang berusaha mensucikan batin hingga bereinkarnasi menjadi seorang Brahma tau Mahabrahma. Mereka ini juga punya kuasa untuk apapun, layak juga mereka untuk di sembah dan di pertuan karena penyuciannya. Tapi mereka masih terikat dengan Rwa Bhineda. Dan agama-agama di bumi (menurut keyakinan saya) ya menyembah Brahma dan Mahabrahma ini. Maka dari itu banyak panggilan untuk nama Brahma ini berbeda beda di setiap agama. Tapi, ini bukan Tuhan yang asli, sang pengendali.

Tuhan yang sejati tidak perlu predikat "Tuhan", tidak memiliki ciri-ciri, di gambar atau di wacanakan. Dia ini inti dari Alam semesta, pengendali, yang menjadi inti para Brahma dan Mahabrahma sesembahan para banyak agama di bumi. Juga tidak pernah minta di sembah atau di puji. Yang punya sifat manusiawi sedikit pun (cemburu, marah, kesal, baik, penyayang, bijaksana) atau yang masih terikat dengan Rwa Bhineda, dia tidak bisa di sebut Tuhan.
Sangat abstrak sekali dan abu abu.

Nah dari sini bisa di sebut bahwa (bisa jadi) Tuhan tidak benar-benar ada (karena keabstrakannya).

Daripada mencari Tuhan, lebih baik mencari duit.
Untuk apa mencari hal yang abstrak?
Kalau kata Gautama
"Tidak penting apakah Tuhan itu ada atau tidak, yang penting tetaplah kita berlaku sesuai Dharma (kebaikan)"
 
Oh mohon maaf.
Konsep ketuhanan antara agama Abrahamik dengan konsep Kapitayan sungguh sangat-sangat berbeda sekali.

Dalam konsep jawa, banyak sekali dimensiĀ² yang salah satunya dimensi tinggi. Penghuninya bernama Bhatara Brahma dan Bathara Mahabrahma. Mereka ini juga dulunya makhluk yang berusaha mensucikan batin hingga bereinkarnasi menjadi seorang Brahma tau Mahabrahma. Mereka ini juga punya kuasa untuk apapun, layak juga mereka untuk di sembah dan di pertuan karena penyuciannya. Tapi mereka masih terikat dengan Rwa Bhineda. Dan agama-agama di bumi (menurut keyakinan saya) ya menyembah Brahma dan Mahabrahma ini. Maka dari itu banyak panggilan untuk nama Brahma ini berbeda beda di setiap agama. Tapi, ini bukan Tuhan yang asli, sang pengendali.
Anda benar2 memiliki kesalahan fatal dalam memahami ketuhanan agama abrahamik....
Apa yg anda sebut dg bathara brahma, batara mahabratma, orang suci, orang yg disucikan, avatar, arahat, bodhisatva dll, anda tau disebut apa itu dalam agama abrahamik? MAKHLUK.

daripada cari Tuhan mending cari duit.
Klo perbandingannya modelnya seperti ini, meninggikan yg satu dan merendahkan yg satunya, maka berarti harus konsisten, yg adil.
Gunakan perbandingan tsb utk hal yg lainnya juga. Seperti :
* Daripada cari cewek, mending cari duit.
* Daripada nikah, mending cari duit.
* Daripada punya anak, mending cari duit.
* Daripada sekolah, mending cari duit.
 
Anda benar2 memiliki kesalahan fatal dalam memahami ketuhanan agama abrahamik....
Apa yg anda sebut dg bathara brahma, batara mahabratma, orang suci, orang yg disucikan, avatar, arahat, bodhisatva dll, anda tau disebut apa itu dalam agama abrahamik? MAKHLUK.

daripada cari Tuhan mending cari duit.
Klo perbandingannya modelnya seperti ini, meninggikan yg satu dan merendahkan yg satunya, maka berarti harus konsisten, yg adil.
Gunakan perbandingan tsb utk hal yg lainnya juga. Seperti :
* Daripada cari cewek, mending cari duit.
* Daripada nikah, mending cari duit.
* Daripada punya anak, mending cari duit.
* Daripada sekolah, mending cari duit.

anda sendiri juga salah memaknai ketuhanan aliran kepercayaan orang jawa šŸ¤£

Yo wis podo šŸ¤£
 
Padahal tuhan sendiri pernah bilang.
Aku sebagaimana prasangka umatku.
 
Hakikat hidup adalah berbuat baik. Maka kamu adalah "Tuhan" untuk sesamamu. Dan "Tuhan" yang akan menolongmu ketika susah.

Bagaimana jika Surga dan Neraka tidak pernah ada? Hanya iming iming supaya manusia melakukan kebaikan dan tidak berbuat jahat?

Jadilah jawaban doa bagi sesama manusia dg berbuat baik ā˜•
 
Ketika mencari Tuhan lewat agama.. Maka disitulah akan ditemukan persaingan, perbedaan, gontok2an, karna masing2 mentafsirkan agama dg pikiran.....

Tuhan ga kemana2 kok dicari...???

Berbaiklah dg diri sndiri.... Maka akan menemukan jawabannya...
 
Rahayu...

Permisi saya mau ikut nimbrung, maaf kalau agak melenceng dari tema.

Saya pernah sharing dengan Paman saya mengenai pencarian saya terhadap TUHAN. Dengan bangga saat itu saya mengatakan bahwa Tuhan itu tidak ada, alias cuma akal-akalan manusia belaka. Kemudian Paman saya cuma tersenyum sambil menarik napas panjang.

Setelah itu beliau berkomentar, TUHAN itu ADA, TUHAN itu nyata. Semua aspek yang ada di Dunia itu bagian dari TUHAN, baik yang kelihatan maupun yang tidak kelihatan. Wujud diri mu itu juga milik TUHAN.
Apapun agama mu, apapun kepercayaan mu, TUHAN itu tetap ADA.
Sejak sebelum ada kamu, sampai nanti jaman anak cucu mu TUHAN selalu ADA.

Kita itu bagian dari TUHAN, dan TUHAN juga ada didalam diri kita. Bahkan sebagian kecil dari Kekuasaan TUHAN juga ada dalam diri kita.

Contoh :
Jika kita bisa mendengar, TUHAN itu Maha Mendengar.
Jika kita bisa melihat, TUHAN itu Maha Melihat.
Itu cuma sebagaian kecil saja. Masih banyak hal-hal yang diluar nalar dan tidak bisa dijangkau oleh kemampuan otak kerdil kita. Masih banyak dunia atau pun dimensi yang kita tidak tau.

Kita tidak bisa asal mengambil kesimpulan dengan gampang dan sombong, bahwa TUHAN tidak ADA hanya karena kita tidak melihat wujud Nya.

Bagaimana cara kita memahami konsep Ketuhanan itu tergantung dari kedewasaan pemikiran kita juga.


Sekali lagi maaf jika kata-kata salah.

Sambil nyruput kopi hitam dan nyedot rokok tajam.

Rahayu, rahayu, rahayu.
 
Mungkin,.. ini mungkin lho ya..
Ketika banyak pertanyaan tentang sains mentok munculah jawaban Tuhan.
 
Suatu program yg tertanam Di DNA Kita...Kita adalah seorang hamba Dan Kita Akan mencari sosok yg Akan Kita tuhankan bisa satu atau banyak ataupun bentuk kehidupan spt kekayaan ,kekuasaaan....ataupun nafsu lainnya

Semua Ada asal Dan segala sesuatu YG tercipta disekeliling Kita terlalu sempurna jika ITU suatu kebetulan.....

Untuk pemahaman Dan hidayah mengenai Tuhan ITU Adalah keberuntungan tiap orang masing" ...
 
Mencari tuhan itu ibarat membawa lilin di siang hari yg terik
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd