Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG KENAPA AKU TERLALU "POLOS"

Status
Please reply by conversation.
Ujian Kesabaran






Sang surya baru terbit dari ufuk timur menyinari jalan yang di lewati laki-laki desa serta teman barunya dengan sebuah mobil yang saat ini menuju sekolah. Nandan sekarang lagi di mobil bersama Vina, dia di ajak berangkat bareng tadi pagi.


Di dalam mobil, Nandan dari tadi masih aja melamun membayangkan kejadian yang memalukannya tadi pagi, Namun berbeda dengan Vina, dia santai dan fokus menyetir.


1 jam sebelumnya


“Ahhhhkkkkk..... “ teriak vina yang langsung menutup mata pakai tangannya , namun tangannya masih sedikit ada celah seperti sedang mengintip


“Mba kenapa kok teriak?”tanya Nandan yang kebingungan.


“I..i..tu... Sana kamu mandi dlu aja...” jawab Vina yang masih menutup matanya.


Nandan bingung dengan sikap Vina yang masih menutup matanya, Namun saat Nandan liat ke bawah ternyata handuk yang dia pakai bolong , dan bolong nya pas di benda pusakanya. Nandan langsung aja masuk ke kamar mandi dengan muka panas mungkin memerah karna malu, dia gak sadar kalo ternyata dari tadi handuk yang dia pakai bolong pas benda pusakanya.


Saat selesai mandi, Nandan melihat ke luar kamar mandi memastikan Vina sudah pergi atau belum. Namun ternyata Vina sudah masuk kedalam kamar dan sekarang dia sedang duduk di atas kasur sambil nonton Tv. Nandan kebingungan karna seragam sekolah nya ada di atas kasur.


“Mba... Maaf bisa minta tolong ambilin seragam ku di samping Mba itu..” kata Nandan yang meminta tolong Vina. Namun cuman kepalanya aja yang nyempil keluar.


“Ihh.. Kenapa gak di bawa sekalian sih..” jawab Vina sambil memberikan seragam tetapi wajahnya menghadap ke belakang tanpa melihat Nanda.


“Aku kira Mba gak bakal dateng terus nunggu di sini, jadi gak aku bawa seragamnya..” Ujar Nandan yang langsung mengambil seragamnya. Kemudian kembali masuk kamar mandi.


“Alasan aja udah cepat... Aku mau ngomong.” Kata Vina yang langsung kembali duduk di kasur.


“iya sebentar Mba...” jawab Nandan sedikit berteriak di dalam kamar mandi.


Selesai rapih pakai seragam langsung aja Nandan keluar . Vina langsung menatap Nandan yang baru keluar ke kamar mandi langsung tertawa.


“Hahahaha... Yaelah Nan culun amat sih, turunin aja kali celananya gak usah tinggi tinggi gtu hihihi...” Kata Vina yang terus tertawa melihat penampilan Nandan yang sangat culun.


“Aku udah biasa kayak gini di desa mba... Eh tapi Mba kok tau namaku?” jawab Nandan dengan polos, dan kemudian bingung kenapa Vina bisa tau namanya.


“Ini kota Nan, jangan samain di desa kalo kamu pake seragam kayak gitu bisa di bully kamu di sini..” Kata Vina yang memberitahu perbedaan kota dan desa. Tapi masih aja cekikikan


“iya Mba.. Makasih sarannya”kata Nandan yang langsung mengikuti perintah Vina menurunkan celananya.


“Mba belum jawab pertanyaan ku, Mba tau dari mana namaku?” tanya Nandan.


“Ya aku tau dari yang punya kost ini lah , masa ada anak baru gak di kasih tau namanya “ jawab Vina.


“hm gtu ya.., tadi Mba mau ngomong apa?”tanya Nandan kemudian duduk di bawah samping kasur.


“Ngapain di bawah sini aja di atas kasur.” Ajak Vina, kemudian Nandan pindah duduk di samping Vina


“kamu udah tau di mana sekolahannya?” Tanya Vina yang mulai serius.


“Aku belum tau sih Mba, tapi nanti aku tanya-tanya aja di jalan “ Jawab Nandan.


“Udah bareng aku aja ke sekolahnya kita juga kan satu sekolah “ Ajak Vina dengan semangat.


“Ehm.. Aku baru tau Mba sekolah di SMA XX juga, tapi aku takut ngerepotin Mba “ jawab Nandan.


“Ngerepotin apasih kan kita satu sekolah jadi santai aja, ya udah aku tunggu di bawah sekalian ganti baju dulu” Kata Vina yang kemudian beranjak keluar kamar.


“Iya Mba... Mba mmm.. yang tadi lupain aja ya mba” kata Nandan ragu ragu malu. Kemudian Vina langsung menatap Nandan dengan tajam sambil tersenyum.


“Yang tadi mana tu?” ledek Vina, Nandan langsung kebingungan dan gugup.


“Tapi gede juga ya hihihi...”kata Vina lagi yang langsung pergi keluar kamar sambil tertawa.


Nanda sekarang gelagapan karena omongan Vina tadi dia seakan tak percaya ada perempuan ngomong vulgar kepadanya.


Tak Berpikir lama lama Nandan langsung ber siap siap buat berangkat sekolah di hari pertama nya. Walau masih memikirkan kata Vina tadi.


Vina yang dari tadi sudah ganti baju sekarang dia sedang di ruang makan. Di kos kost’an ini mirip rumah jadi ada ruang makannya dia masih menunggu Nandan turun, tak lama Nandan pun turun.


“Nan... Sini sarapan dlu “kata Vina yang sedang siap sarapan di ruang makan.


“Eh.. i...i..ya Mba “jawab Nandan dengan gugup karena melihat kecantikan Vina yang bertambah karna memakai seragam SMA ,kemudian Nandan langsung duduk di kursi sebrang Vina.


“Liatnya gitu amat Nan hihihi” kata Vina yang tersipu karna tatapan Nandan. Kemudian Vina menuangkan nasi goreng ke piring Nandan.


“Eh... gak usah Mba aku bisa ambil sendiri kok..” kata Nandan yang tidak enak di ambilin makan. Tapi seperti nya Nandan merasakan perhatian yang jarang di dapat kan nya selama ini.


“Udah gapapa, lgian udah tanggung.. Nih makan.” Kata Vina.


“iya makasih Mba..” Ujar Nandan. Kemudian makan


“Oh ya Mba, mau tanya kok sepi ya dari kemarin malam, tapi tadi sempet denger berisik-berisik di luar kamar, eh pas aku keluar sepi Mba ?” Tanya Nandan.


“Mereka sebelum berangkat biasa bercanda dlu jadi berisik, lagian mereka udah berangkat duluan karna sebagian ada urusan osis di sekolah, sebagian lagi biasalah ada tugas sekolah jadi mereka berangkat pagi supaya gak di hukum “ jawab Vina panjang lebar. Kemudian mereka berdua fokus kembali sarapan dengan lahap.



Kembali lagi ke dalam mobil.



POV Vina


Sekarang aku lagi di dalam mobil dengan laki-laki desa yang baru aku kenal tadi malam. Dia itu ganteng, putih, tinggi ,agak kebule bulean menurutku, bibirnya tipis-tipis manis, dan matanya itu kalo sekali tatap rasanya bikin meleleh hati, uh berbeda sama yang di kasih tau Alin yang katanya jelek, kurus, kecil.


Mungkin Alin ingin supaya aku gak suka sama dia. Tapi nyatanya sekarang aku suka banget sama dia dengan kepolosan dan keluguan dia bikin aku jatuh hati.


“Awas aja kalo Alin udah pulang ke sini. “batinku dengan kesal.


Alin itu sahabatku, dia juga yang punya kost kost’an yang saat ini aku tinggali. Dia slalu mempercayaiku untuk menjaga kost kost’annya di saat dia ada urusan, contohnya seperti saat ini dia ada urusan ke luar negeri.


Oh iya aku lupa memperkenalkan diri Namaku Vina Windari, bisa di panggil Vina Atau Winda tapi kebanyakan teman temanku memanggil Vina, Sekarang aku kelas dua di SMA XX terfavorit bisa di bilang SMA konglomerat karna rata-rata siswanya bukan sekedar kaya tapi juga pintar dan cerdas.


Aku juga sebenarnya anak konglomerat tetapi aku ingin hidup mandiri jadi tinggal di tempat kost kost’an saat ini, secara fisik Kulitku putih , bibirku agak tebal tapi manis, hidungku mancung dan tinggiku sekitar 163 cm.



Kembali lagi ke dalam mobil.


Dering Hpku memecah keheningan saat di perjalanan, aku melihat layar hpku, tetapi Aku langsung mematikan telponnya, Namun berkali-kali hpku berdering lagi. Akupun sempat melirik Nandan , yang sepertinya agak sedikit kepo kenapa telpon nya tak kunjung aku angkat. Nandanpun sepertinya memberanikan diri untuk bertanya kepadaku.


“Mba kenapa gak di angkat telponnya?” tanya Nandan yang sedikit kepo.


“Gak papa... Palingan gak penting.” Jawabku Simpel. Akhirnya Nandan pun kembali diam sampai di sekolah.


Saat sampai di parkiran sekolah ada keramaian yang dibuat oleh dua mobil mewah yang berhenti tepat di depan gerbang, dan di mobil ke dua orang-orang berbadan besar turun menuju mobil utama. Setelah memarkirkan mobilku. Aku dan Nandan turun dari mobil.





POV Nandan


“Ada apa Mba? kok seperti Presiden ya, di depan banyak yang ngawal? Tanyaku yang melihat ke depan gerbang ramai orang-orang berbadan besar.


“Biasalah itu si Mira. Dia primadona di sekolah ini. Emang gitu setiap berangkat atau pulang sekolah pasti di jaga sama bodyguard-bodyguardnya namanya juga anak orang penting di Negara ini. Tapi awas hati hati kalo sama dia. Dia itu udah galak, sombong serem deh pokoknya “ jawab Mba Vina panjang lebar dengan setengah berbisik saat bilang hati-hati sama “dia”.


Tak lama perempuan cantik turun dari mobil mewah tersebut. Aku tertegun melihat perempuan bernama Mira itu dengan kecantikannya yang tebar pesona. Sampai tak sadar sekarang Mira sudah ada tepat di depanku.


“Ehm..”deheman Mira menyadarkan kan ku. Aku pun langsung menunduk ke bawah, karena dari tadi aku terus memandangnya sampai tak sadar Mira sudah di depanku.


“Kamu anak baru ya!?” tanya Mira dengan suara yang tegas.


“i...i..ya Mba” kataku dengan gugup yang masih menunduk.


“Kamu panggil aku Mba!!!, emang aku Mba kamu apa!! panggil aku Kak Mira” Kata Mira dengan suara yang sedikit meninggi karna menolak di panggil Mba.


“I..i..ya Mba.. eh Kak...” kataku gugup karna hampir memanggilnya dengan sebutan Mba lagi. Ka Mira pun tersenyum kecut.


Kemudian kak Mira langsung aja meninggalkanku setelah melirik Mba Vina di sebelah ku, Untung aja tidak marah lagi saat aku hampir keceplosan panggil Mba, baru aja masuk sekolah sudah hampir ber urusan dengan orang penting, Aku harus berhati-hati ni. Pikirku


Setelah kak Mira pergi aku baru sadar ternyata dari tadi pengawalnya itu sudah pergi, sudah tidak ada lagi di gerbang atau di samping kak Mira.


“Heh.. Malah diem ayo aku antar kamu ke ruang TU(Tata Usaha) , Btw untung kamu selamat dari auman singa“ tegur Mba Vina di sebelahku yang menyadarkan lamunanku.


“Di Sini ada Singa mba? Dimana Singanya?.” Tanyaku panik yang ternyata di Kota juga ada Singa.


“isshh... Kamu itu polos banget sih, maksudku auman Singa tu omelan Mira” kata Mba Vina yang berbisik saat memberitahu auman singa itu adalah omelan Mira.


“Udahlah ayo sebentar lagi bel masuk, aku duluan masuk kelas deh kamu ke ruang TU sendiri gak papa kan.? Tanya Mba Vina yang tidak jadi mengantarkan ku ke ruang TU(Tata Usaha).


“Iya gapapa kok Mba, yang penting udah sampai sekolah nanti aku bisa tanya-tanya kok” kataku, kemudian Mba Vina Pergi meninggalkan ku baru beberapa melangkah. Mba Vina berbalik


“pulangnya bareng aku lagi ya, aku tunggu di tempat ini lagi” ajak Mba Vina, aku hanya balas dengan anggukkan dan senyuman. Tak lama bel berbunyi, Mba Vina langsung ber lari kecil naik ke lantai 2.


Sekarang aku melangkah menyusuri lorong sekolah mencari ruang TU. Aku terkagum-kagum melihat sekolah ini dari kelasnya yang banyak dan sekolah nya bertingkat tiga, di desa gak bakal ada yang seperti ini,pikirku.


Bugkhh.. Tiba-tiba ada seorang lelaki yang menabrakku dari belakang.


“Ngapain si di tengah jalan, ngalangin jalan aja lu!!“ Bentak seorang lelaki yang tergesa-gesa dan langsung meninggalkanku.


Aku sebenarnya mau minta maaf tapi lelaki tadi langsung pergi. Anehnya Dia yang nabrak aku juga yang di salahin, bener berbeda ternyata sikap orang di sini dan di desa, dari mulai tadi Kak Mira yang tidak suka di panggil Mba sampai lelaki tadi yang nabrak dan langsung membentakku.


Sepertinya aku harus beradaptasi dengan sikap orang orang di sini, supaya tidak terjadi masalah, mungkin yang pertama aku harus bersabar dengan sikap orang di sini.


“Huh.. untung aja tidak jadi masalah”batinku sambil menghela nafas lega


Tak lama menyusuri lorong aku menemukan ruang TU. Aku langsung aja mengetuk pintu, setelah lama mengetuk pintu ada seorang perempuan cantik keluar ruangan sepertinya guru juga.


“ya ada yang bisa di bantu?” kata ibu guru


“Anu.. Bu saya murid baru yang dapat beasiswa “kataku yang entah kenapa jadi gugup.


“Oh masuk dulu sini, kamu bawa surat keterangan beasiswa nya kan?”


“Bawa bu, ini... “kataku langsung memberikan surat beasiswa


“ya udah tunggu sebentar ya, Ibu cek dulu kamu masuk kelas mananya.” Kata bu guru yang meninggalkan ku sendiri saat ini.


Aku sekarang hanya dia memandang isi ruangan ini, bener-bener bikin kagum sekolahnya gak di luar atau di dalem sama-sama mewah dan rapih, sudah memakai Ac juga. Di desa mana ada sekolah yang pake Ac atau bisa di bilang Ac gak ada di desa.




Pov 3rd


(Di Kantor Negara Germany)


Sepasang suami-istri sedang menunggu kedatangan seseorang di sebuah ruangan meeting , Tak lama hp suami berdering. Suami mengangkat telpon tersebut yang sepertinya penting dan agak menjauh dari istri. Istrinya yang dari tadi seperti khawatir hanya memainkan ponsel miliknya menunggu kedatangan seseorang.


Tok..tok..tok


Ketukan pintu terdengar dan langsung masuk asisten nya, yang mengatakan bahwa orang yang di tunggu sudah datang, istri yang tadi khawatir berubah sedikit agak tenang kemudian mempersilahkan masuk.


“Mom... Aku datang” kata seseorang gadis remaja cantik yang langsung memeluknya.


“Kamu ini lama banget sih.. Di tunggu papih lho dari tadi” kata istri yang agak kesal. Tetapi langsung cepika-cepiki dengan sang gadis tersebut.


“ya kan Mom aku persiapan dulu buat pulang lusa, banyak yang belum aku beresin ini juga” kata gadis remaja dengan suara yang manja.


“udah duduk dulu nunggu papih kamu selesai telpon “ kata istri. Gadis tersebut langsung duduk di samping Istri. Tak lama suaminya telah selesai mengangkat telpon dan kembali ke tempat duduk.


“jadi kamu pulang lusa Lin.?” Tanya suami dengan suara yang wibawa.


Ya seorang gadis remaja tersebut namanya Alin Diana Ghustav, dan Suami Istri tersebut orang tuanya Alin yang bernama Jhon Ghustav Lopez Papihnya Alin Serta Adinda Wulan Ren Mominya Alin.





“Jadi lah pih, kan momi yang paksa suruh aku pulang padahal aku masih mau liburan di sini” kata Alin dengan manja.


“Adik kamu udah mulai sekolah hari ini. Kamu udah punya tugas buat jagain dia kan kamu udah janji sama momi” kata Momi yang menolak dengan pernyataan Alin tadi.


“Iya mom aku bercanda aja ko tadi hihihi..” jawab Alin cekikikan.


“Ya udah, kamu jagain Adik kamu itu. Tapi jangan sampai tau kalo kamu itu kakaknya dan jangan sampai tau tentang keluarga kita bisa bisa dia marah nanti, biar waktu aja yang menjawab nya.” kata papih.


“terus papih sama momi kapan pulang ke Indonesia?” tanya Alin.


“Tunggu urusan papi selesai di sini, kalo gak di pantau pengiriman manded.” kata papih yang memberitahu alasan belum bisa pulang ke Indonesia.


“Terus Momi? Kan papi bisa selesaikan sendiri urusannya.“ tanya Alin kepada Momi.


“Ya Momi temenin papih dong, mana bisa papih di tinggal sendiri, nanti bisa kecantol cewe lain di sini, tau sendiri kan papih kamu gimana.” Kata momi menjelaskan Papihnya yang mata keranjang.


Momi dan Alin pun tertawa lepas. Mereka sangat jarang kumpul Keluarga seperti saat ini, karena papihnya yang sibuk memantau bisnis antar Negara. Di Indonesia pun sama hal nya saat ini yang terus memantau perusahaannya. Papihnya ini memiliki “bisnis” di luar negeri. Tetapi di Indonesia hanya perusahaan besar tanpa ada kaitan dengan “bisnis” di luar negeri.


“Yaudah Mom Pih aku balik lagi ya mau beresin lagi yang lain buat lusa” kata Alin yang beranjak pergi


“iya hati hati di jalan ya, maaf papih lusa gak bisa antar.” kata papih


“Yuk Momi antar ke bawah” ajak Momi, Alinpun telah berpamitan dengan papih nya.


Sekarang Alin dan Mominya menuju Lift untuk sampai basement. Sampai nya dibasement, Alin dan Momi berpelukan untuk melepaskan kerinduan yang akan lama berpisah .


“Jaga adik mu di sana, ingetin dia jangan salah pergaulan” kata Momi setelah melepaskan pelukan.


“Iya Mom pasti aku jaga, tapi... Dia ganteng juga ya Mom hihihi..” kata Alin cekikikan yang memuji adiknya itu.


“Itu adik kamu lho awas aja kalo kamu suka” kata Momi yang was was terhadap sikap Alin membahas adiknya.


“gak janji aku Mom hihihi, ya udah aku pulang dulu ya Mom, jaga kesehatan sama papih juga jagain Mom hihihi.” Kata Alin.


“Iya sudah sana jangan lupa istirahat.” Kata Mom yang memeluknya lagi dan cepika-cepiki. Alin hanya mengangguk dan ada titik air mata kemudian di hapus sama Momi.


Alinpun masuk mobil kemudian pergi. Momi menunggu sampai mobil Alin hilang dari pandangan nya Momi pun kembali naik lift menuju ruangan tadi.


“udah pulang Mom Alin?” tanya Papih


“Udah , kenapa emang nya?” tanya Momi yang sepertinya melihat tingkah aneh Papinya.


“Mom kita buat anak lagi yuk hihihi.” Kata papih yang langsung mendekati Momi. Momi hanya senyum genit yang sudah tau kalo tingkahnya yang akan ngajak terbang melayang


Papih mulai memeluk dari belakang mencium tengkuk leher dengan nafsu. Tangannya sudah bergerilya memegang buah dada yang kenyal. Momipun sepertinya terangsang kemudian mengajak papih ke ruangan yang ada kasur untuk istirahat.


“Pih gimana nanti kalo anak kita di ketahui lawan bisnis papih yang licik itu?.” kata Momi yang kembali memikirkan Anak-anaknya.


“Tenang aja Mom kan, jati diri anak anak kita tidak ada yang tahu selain ibu, bapak dan kita.” Jawab Papih yang langsung memeluk Momi lagi. Momi pun sedikit agak tenang.


Momi pun langsung berbalik, Papi langsung Mencium bibir Momi yang sepertinya sudah terangsang dari tadi. Momi pun membalas ciumannya, Momi membuka mulutnya yang langsung di masuki lidah Papi. Tangan Papi tak tinggal diam sekarang sudah berada di gunung kembar milik momi meremasnya.


“Sshhh..ah Pih “ desah Momi.


“Mom langsung aja ya, Papih udah gak tahan.” Kata Papih yang kemudian melucuti pakaiannya sendiri.


Momipun melucuti pakaian nya satu persatu. Sepasang suami-istri pun sudah sama sama bugil. Momi Langsung berbaring membuka pahanya sambil memainkan memeknya yang berwarna pink dan tembem di hiasi bulu bulu tipis . Papih yang terangsang melihat Momi langsung mencium bibir memeknya.


“sshhh... Pih ah iya i..tu.nya ahh” kata Momi yang merasa kan Papi sedang menjilati itilnya.


Sssrrpphh...Srrppphh Papi terus menjilati itilnya sesekali masuk bagian dalam dengan ganasnya, setelah beberapa lama Momi pun menjambak rambut Papih.


“Ahh te..te.***s pih Mo..Mi..Mau...samm..pee..aahhhh” kata Momi Terputus putus


Cret..crett..crett...


Papi merasakan cairan menyemprotkan mukanya tapi langsung di jilati dan di telan dengan semangatnya karena nafsunya yang sudah di ubun-ubun.


“shhh.. Ah enak pih hahh hah hah” kata Momi ngos-ngosan


Papi pun membiarkan Momi istirahat beberapa saat. Tak lama Papih bersiap memasukkan senjata nya dikit sedikit kontolnya masuk ke dalam memek Momi. Momi sepertinya sudah kembali tenaganya, Momi hanya tersenyum genit.


Kontol Papih yang besar dan panjang sekarang sudah di telan semua oleh memek Momi, Papih pun langsung memaju mundurkan kontolnya. Tangan Papih meremas remas gunung kembar yang indah itu, sesekali Papi mencium gunung kembarnya sambil menggigit kecil.


“Sshhh ah gigit yang kenceng pih ah sshh” kata Momi meracau tidak jelas.


Papih mengigit Susu Momi yang indah itu. Sampai berbekas merah cupangan, Tak lama Papi merasakan kontolnya akan meledak, Papih langsung mempercepat genjotan nya..


Plok..plok..plok..


Suara perpaduan kelamin yang semakin kencang.


“Mom Papih mau sampe..”kata papi yang semakin kencang genjotannya..


“barengan Pih Momi juga Mau sa...mpee..” kata Momi.


Tak lama Momi sampe


Creeelt....creett..creet...


Momi sampe matanya terbelalak ke belakang keenakan seperti melayang layang.


Crott..crott...crrtott


“shhh ah Mom Enak Banget “ Puji Papi yang langsung menindih Momi.


Papi pun terus mencium bibir Momi yang masih belum ada tenaga membalas ciumannya. Tak lama Momi pun membalas lumatannya dengan ganas. Suami istri tersebut melakukan nya kembali sampai mereka terkulai lemas..



===>


===>


===>


(To be continue).:beer:
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd