Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Keluarga yang Konyol

Bimabet
cerita ini jadi salah satu alasan ane pantengin semprot tiap hari, ga mau ketinggalan apdetan.....

:jempol: :jempol: :jempol:
 
:senam:

[size=+2]ISTIRAHAT DULU GAN BIAR TETEP EKSIS
[/size]
:mami:
 
XXIII : Rahasia Keluarga Suryadharma

Untukmu Nathael Suryadharma,

"Hi bro.. apa kabar ? hahaha.. "

Saat ini om sedang berada jauh dari jakarta, om sengaja disembunyikan sampai berita tentang kejadian malam itu telah lenyap dari pemberitaan dan dari pandangan masyarakat. Om tidak berada di dalam jeruji besi, om sangat nyaman disini dan kebutuhan om juga tercukupi dengan baik, jadi kamu tidak usah mengkwatirkan om lagi, tentang pemecatan terhadap om itu hanyalah rekayasa kepolisian saja untuk menyakinkan masyarakat bahwa hukum di negara ini telah di tegakan dengan adil. sampai saat ini om masih memiliki kewenangan atas jabatan om terdahulu. sekarang om akan menceritakan sesuatu.

Ini adalah sebuah aib bagi keluarga besar suryadharma tapi mau tak mau om akan menceritakannya kepadamu, sekarang hanya kamu yang bisa om andalankan dan om percaya. tapi sebelum itu berjanjilah kau akan menjaga tante dan rina sampai om kembali nanti.

Semua ini tentang keluargamu...

Bermula dari papamu Teddy Suryadharma, dia terlalu bernafsu untuk mengalahkan dominasi PT. ANT yang merupakan saingan bisnis dari perusahaan keluarga kita, dan PT. ANT di pimpin oleh keluarga besar Angkawijaya dengan menghalalkan segala cara papamu akhirnya bisa untuk menghancurkan perusahaan dan keluarga besar itu. melihat bisnis yang tidak sehat dan menghalalkan segala cara yang di jalankan oleh papamu, om pun memutuskan untuk tidak ikut campur dan memilih masuk ke dunia kepolisian.

Kemudian papamu menikah dengan seorang wanita dan di karunia'i 2 orang anak yaitu dirimu dan adikmu yang masih kecil tapi 4 tahun yang lalu pernikahan mereka tak harmonis lagi di karenakan papamu diam-diam menikah lagi tanpa sepengetahuan keluarga dan sekitar 5 bulan yang lalu pengadilan memutuskan hak asuh anak kepada mamamu akhirnya kau pun di pindahkan oleh ayahmu ke tempat om, karena kau di anggap penerus satu-satunya dari keturunan ayahmu. tentang kejadian ini sebenarnya kau juga sudah tau.

Lalu rahasia rumah tangga Om...

Awal mulanya saat om jatuh cinta kepada seorang pegawai kantin yang ada di perusahaan kita di surabaya, dan dia adalah tantemu. hubungan om dan tante di tentang oleh seluruh keluarga besar suryadharma karena tante di anggap tidak pantas berada di keluarga besar ini, tapi om bertekad akan memperjuangkan tante sampai akhirnya kita pun memutuskan untuk menikah diam-diam tanpa sepengetahuan keluarga besar om dan hanya diketahui oleh keluar tantemu saja.

Enam bulan sebelum Om pergi mejalankan tugas negara, om memutuskan untuk segera melangsungkan pernikahan dengan tantemu Agustina Rahmayanti sebelum pergi menjalankan tugas negara, tapi diam-diam papamu tergila-gila dengan tantemu dan dia pun menghamili calon istri om, mengetahui hal ini kami mempercepat pernikahan kami untuk menutupi aib ini, karena rasa cinta om kepada tantemu sangat besar aku pun rela menanggung semuanya, 9 bulan kemudian lahirlah seorang bayi yang kita beri nama Rina Oktavia tanpa menyematkan nama belakang keluarga kita, karena dia dianggap suatu hinaan dan kesalahan bagi keluarga kita.

Tapi saat usia kandungan tantemu menginjak umur 3 bulan, om mendapatkan tugas untuk melakukan perjalan dinas ke australia selama 8 bulan, aku memang tidak menyaksikan langsung kelahirannya tapi aku sangat yakin dialah anak yang di kandung oleh tantemu, tapi 4 tahun kemudian semua keyakinan om seakan pupus begitu saja setelah melihat surat keterangan ****** yang telah di lakukan oleh tantemu dimana tertera tanggal 1 bulan setelah kepergian om ke australia atau di usia 4 bulan kandungannya.

Om sebenarnya tidak memperdulikan tentang itu semua karena om sangat mencintai keluarga kecil om dan om juga membesarkan bayi itu dengan kasih sayang sampai sebesar ini, tapi 1 tahun belakangan ini om melihat sosok yang berbeda dari rina.. dia seperti bukan rina anak om yang biasanya, sifatnya sangat berubah. om hanya ingin kau mencari tau tentang rina, hal apa yang telah membuatnya berubah ??

Terima kasih nathael.. aku akan segera kembali jika keadaan kembali normal !.

Annjiingg... apa-apaan ini, berarti kak rina adalah kakak tiriku. tak kusangka papaku sebejat itu pada saudaranya sendiri, apa kak rina sudah tau tentang ini rahasia ini.. tunggu dulu, dia belum tentu saudara tiriku, jika surat keterangan ****** itu memang benar adanya lalu siapa kak rina yang sebenarnya ??. sialan semakin rumit saja keluarga ini.

"kasian ngelihat om teguh !", ucap agnes kepadaku setelah membaca surat itu.

"simpen rahasia ini ya !?", ucapku kepada agnes.

"santai aja lah, emg gue pernah khianati lu ape !", celetuknya.

Yaa.. emang cuma dirimu doank yang bisa kupercaya untuk meluapkan semua keluhanku.

"sepertinya kita dapet misi baru !", ucapku dengan melirik agnes.

"lama-lama kita kayak sherlock holmes yee.. ?", sautnya riang.

"bukannya kakak lu care banget ama lu, langsung aja lu tanya !", tanya agnes.

"gak bakal dijawab lah.. contohnya gini misal kau berubah jadi alim secara tiba-tiba pasti kau memiliki tujuan dari perubahanmu itu dan kau pun pasti sudah memikirkan kalau semua orang di sekitarmu pasti akan mempertanyakan perubahanmu itu, saat kau sudah memperhitungkan bahwa perubahaanmu itu akan dipertanyakan secara otomatis kau juga sudah menyiapkan sebuah alasan untuk menepis pertanyaan itu, dan kemungkinan besar alasan itu adalah sebuah kebohongan !', paparku.

"ada dua hal yang perlu di perhitungkan dari perubahan yang seperti itu yaitu untuk mengalihkan perhatian atau untuk menutupi kedok aslinya !", jelasku lagi.

"dapet dari mana seh otak kayak gitu.. mau donk gue !?", celetuk agnes dengan canda.

"asal kau tenang dan fokus pada permasalahan kau juga akan bisa menganalisa !", saranku.

"terus rencana lu ngapain, gue cuma ingetin aja di semester ini lu sudah 3 minggu ga masuk sekolah, ati-ati di keluarin !", tutur agnes kepadaku.

Beberapa saat kemudian...

"ehmm... aku punya ide, yang pertama aku harus belajar nyetir mobil dulu dan punya kendaraan !", ucapanku.

"lu bisa manfaatin mama gue, kalau itu !", ucapan agnes memberi masukan.

"kedua.. aku akan manfaatin polisi cewek itu, herlina !", ucapku.

"untuk apa.. ?", tanya agnes.

"untuk mengetahui keberadaan om ku.. aku yakin om ku masih ada di kota ini ?", jawabku ke agnes.

"buat apa ?", tanyanya seingkat.

"kunci dari semua ini adalah selingkuhan tante, semua hasil pengintaian mu selama 1 minggu sangat bertolak belakang dengan latar belakang dirinya !", ucapku.

"lu ga percaya ama gue.. !", bantah agnes.

"bukan... sepertinya dia sudah mengetahui kalau sedang di amati !", paparku.

"seseorang direktur utama tapi selama 1 minggu penuh tidak melakukan satu aktifitas yang berhubungan dengan perusahaannya, sangat mencurigakan !", paparku lagi kepada agnes.

"yaa elah.. udah mati ini, ngapain juga dipikirin !", saut agnes.

"bener juga.. bajingan itu udah mati !", ucapku penuh kecurigaan.

"lah terus om lu bohong donk tentang pernyataannya yg sedang berada jauh dari jakarta !", tanya agnes.

"agnes ku sayang, please lah pinterin dikit tuh otak !", ucap dengan mengejek.

"polisi cewek itu ada di jakarta berarti dinasnya disini, lalu perhatiin surat itu yang hanya secarik kertas dengan tulisan tangan dan di masukan kedalam amplop, apa mungkin surat seperti itu di kirimkan pakai jasa pengiriman !", jelasku.

"dan di dalam surat itu terdapat rahasia penting, mau tidak mau kau harus memberikan surat itu langsung kepada orang kepercayaanmu. dan kecil kemungkinan polisi itu terbang jauh meninggalkan jakarta hanya untuk secarik kertas itu !", jelasku lagi.

"langkah pertama yang harus kita lakukan adalah mengintai polisi itu.. !", papar rencanaku ke agnes.

Ok, mulai minggu depan, sherlock holmes akan beraksi kembali !

Next Part : Herlina Yang Menggoda
 
Terakhir diubah:
Part XXIV : Herlina Yang Menggoda

Ting.. tung.. ting.. tung.. ! suara dering dari handphoneku tanda ada pesan BBM.

"nanti jadi jam berapa ketemuan di rumah itu ?", pesan tertulis dari bu herlina.

Dengan mata yang masih sepet dan nyawa belum terkumpul sepenuhnya, aku pun membalasnya dengan cepat.

"hari minggu jam 9 pagi ", balasku singkat.

"ini sudah hari minggu dan sudah jam 09:20 !", balasnya dengan cepat.

Sontak saja aku terbangun membaca pesan dari bu herlina, ternyata sekarang sudah hari minggu dan seminggu telah berlalu sejak terakhir kali aku bertem dengannya, aku pun membalas pesan dari bu herlina.

"ok, jadi hari ini tapi sorean aja.. jam 16:00 !", balasku via BBM.

"ok, jangan sampai telat ya !", balas bu herlina.

Aku pun bergegas bangun dari tidurku dan masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diriku setelah selesai mandi aku bersiap pergi ke tempat agnes, saat mengunci kamarku terdengar sapaan dari tante kepadaku.

"mau kemana nath.. ?", tanya tante.

"ooh.. tante, mau maen tante ke tempat temen !", jawabku sembari mengunci pintu kamar.

Sejak kejadian di kolam renang itu aku dan tante sangat jarang bertatap muka, aku tak tau apa yang ada di benaknya, yang aku tau adalah dia membenciku karena aku adalah anak dari seseorang yang dulu telah menghamilinya.

"ikut tante bentar nath.. ada yang tante perlu omongin !", ucap tanteku.

Ngomongin apa ya kira-kira, apa mungkin tante ingin mempertanyakan tentang kejadian di kolam itu atau ada yang lain, ahh sudahlah. aku pun mengikuti langkah tante yang mengarah ke ruang keluarga ddan kita pun duduk untuk memulai pembicaraan.

"tante sudah melepas semua kamera di rumah ini, jadi kau bisa leluasa melakukan aksi-aksimu untuk menyelidiki semua yang ada di rumah ini !", ucap tante kepadaku.

"hah... emang kenapa di lepas, lagian aku juga udah ga minat lagi melakukan pengintaian, semua ini udah berakhir !", terangku kepada tante.

"jujur tante melakukan semua ini karena perintah dari renald, saat dia mengetahui ada penghuni lain di rumah ini, dia pun menyuruhku untuk memasang kamera untuk memantau gerak-gerikmu !", jelasnya.

"maafin tante kalau tante sangat membencimu.. semua ini karena hasutan renald !", tuturnya lagi.

"udahlah tante.. anggap aja gak terjadi apa-apa !", cetusku.

"kejadian di kolam itu.. tante tau kalau itu ulah kamu, kamu sengaja memasukan obat perangsang kedalam minuman tante kan !", jelasnya lagi dengan serius

"eeehh.. anu tan.. tu ini, tuk apa tuh.. ahh ikan, biar ikan nganu, ehh gede.. anunya gede.. !", jawabku penuh kepanikan.

"sudahlah.. tak apa-apa kok, anggap aja semua ini impas !", saut tanteku memotong pembicaraan.

"lagian tante juga tidak pantas berada di tengah-tengah keluarga ini, tante terlalu hina, tante hanyalah wanita rendahan !", perkataan tante di iringi tetesan air mata.

"sudahlah tan.. maaf atas yang terjadi di kolam, aku tidak bisa mengendalikan nafsu, sejak datang kesini aku memang sangat terobsesi dengan tante, maafkan aku tan !", ucapku jujur.

Aku merasa tante rahma sudah benar-benar menyadari semua perbuatannya, sehingga aku pun berani berkata apa adanya, ini tidak akan mempengaruhi ku untuk terus melakukan aksiku dalam memecahkan misteri di rumah ini.

"ya sudahlah tan.. aku berangkat dulu yaa.. sudah telat nih !", ucap dengan meninggalkan tante.

Aku melakukan perjalan ke tempat agnes, dalam perjalan aku berpikir tentang kamera yang sengaja di pasang karena perintah renald untuk mengetahui aktifitas seluruh penghuni rumah. renald pacar kak rina, renald selingkuhan tante, kak rina tau renald menjalin hubungan dengan tante tapi tidak sebaliknya, tante memasang kamera atas perintah renald, lalu kenapa renald tidak memberi tau kak rina kalau ada kamera dirumah termasuk di kamarnya ?? malah kak rina bertanya kepadaku.

Kemudian tentang test pack itu, kak rina tau kalau tante sedang hamil makanya dia pulang untuk mencegah tante menggugurkan kandungannya dan kak rina juga tau kalau tante sudah menggugurkannya 4 minggu yang lalu berarti sebelum kejadian meninggalnya pria itu. lalu kak rina menyuruhku memata-matai mbak puji, bukannya kak rina sudah mengenal rumah ini dengan baik bahkan sebelum mbak puji datang kerumah ini, seharusnya dia lebih mengenal mbak puji dari pada aku, akan lebih mudah menyelidiki orang yang kita sudah sangat mengenalnya dari pada menyuruh orang lain yang masih awam, kenapa dia memilihku bukankah dia bisa melakukanya sendiri ??.

Tapi setidakya 2 benda yang aku curigai yaitu kamera CCTV dan tesst pack sudah aku temukan titik terangnya kini hanya tinggal kotak titipan yang di titipkan tante ke mbak puji. ehm... cukup rumit sekali, tapi tak apalah itung-itung melatih otak.

Sesampainya aku di tempat agnes...

"hi pak detektif.. apa kita akan memulai aksi kita hari ini !", ucap agnes dengan ceria.

"sesuai dengan rencana.. tapi aksi kita di undur sampai sore nanti, hahaha.. !", ucap dengan tertawa.

"waahh.. berarti sampai malam donk, kalau kayak gini gue mau itung lembur ahh !", celetuk agnes.

"hahahaha... ", kita berdua pun tertawa mendengar ocehan agnes.

"ehh lu udah dapet izin belum dari mama buat minjem mobilnya !", tanya agnes.

"udah donk.. sedikit SSI juga udah klepek-klepek mamamu !", ucapku dengan nada sombong.

"cepet amat lu.. seminggu udah bisa bawa mobil sendiri !", ujar si agnes.

"mamamu jago ngajari nya !", jawabku.

Tepat pukul 12:00 siang di kediaman agnes, mobil bu farah pun datang dan parkir di halaman, lalu bu farah pun masuk kedalam rumah.

"ehh.. kamu udah dateng, agnes mana ?!", tanya bufarah.

"barusan keluar.. !", jawabku.

Aku pun mendekati bu farah dan memeluknya lalu ku berikan ciuman mesra pada bibirnya.

"jadi kamu make mobilnya ?", tanya bu farah.

"enakan make kamu yank !", jawabku penuh rayu.

"huh.. dasar otak mesum !", ujarnya gemas.

"nih kunci ama STNK nya... sekarang anterin aku ke butik dulu pakai motor aja biar cepet !", paparnya.

"buru-buru amat seh yank.. maen dulu yuk !", rayuku.

"aku bener-bener repot sayank... nanti malam aja ya !", ucap bu farah dengan mengecupku mesra.

Aku pun mengantar bu farah ke butiknya dengan mengendarai motornya, lalu aku pun langsung balik ke rumah agnes. aku pun menunggu kedatangan bu herlina di tempat ini

"Tok.. tok.. tok.. !", suara pintu yang terketok.

"ohh.. bu herlina, masuk bu !", sapaku santun.

"panggil lina aja gpp.. terlalu panjang kalau bu herlina !", sautnya.

"mbak lina aja yaa.. kan situ lebih tua dari saya !", ucapku.

"ehmm.. emang aku kelihatan tua ya.. ?", ucapnya menggoda.

"biar tua juga tapi kalau masih kelihatan cantik, laki-laki juga pada ngiler !", ucapku membalas godaannya

"ohh.. gitu yaa, berarti ada yang ngiler donk sekarang !", ucapnya memancing godaan.

"mending ngarepin iler walet mbak, laku di jual dari pada iler cowok, isinya nafsu semua !", ucapku dengan lirikan tajam.

"huft... dah yuk ke intinya aja !", ucap mbak herlina.

"sambil nonton aja yuk.. ada film bagus di XXI !", ajakku penuh rayu.

"ehm... bentar yaa !", ucapnya mbak lina.

Segera dia menuju keluar rumah dan terlihat sedang menelepon seseorang, setiap kali mbak lina menemuiku pasti dia di antar oleh seorang supir. aku sengaja mengajak dia keluar dengan menggunakan mobil tante untuk memisahkan dia dengan supirnya, jika ajakan memakan waktu lama pasti supir itu akan disuruh pulang, di saat supir itu pulang, agnes ku tugaskan untuk mengikutinya, sedangkan rencanaku yang lain adalah merayu mbak lina yang dari awal sudah terlihat tertarik kepadaku mencari bukti keberadaan om teguh.

Mbak lina memasuki rumah kembali setelah selesai menelepon.

"boleh.. tapi kamu yang bayarin yaa !", celetuknya.

"dan anterin aku pulang, soalnya supirku ada urusan lain.. !", ucapannya dengan senyum kecil.

"ok.. waktunya kita kencan dengan ibu polisi !", ucapanku penuh godaan.

Sesuai perkiraanku mbak lina menyuruh supirnya itu untuk meninggalkan kita dan agnes yang sudah menungggu dari kejauhan dengan motornya pun segera mengikuti mobil itu, sekarang aku berduaan dengan polisi cantik ini, akan aku ajak bersenang-senang malam ini sampai kau lupa akan tugasmu. kunyalakan mobil dan kujalankan keluar menuju XXI di kawasan alam sutra, tangerang selatan. dan pembicaraan pun terjadi di dalam perjalanan,

"usia mbak berapa seh ?", tanyaku.

"berapaa yaa.. coba tebak ?", tanyanya balik dengan senyum.

"91 yaa.. !", jawabku dengan mengejek.

"hah.. tua banget, ihh.. resek deh !", ucapan dengan nada rada kesel.

"kelahiran 1991 maksudnya... duh lemot deh !", ejekku kembali.

"ohh kirain.. kok tau seh aku kelahiran 91 ?", tanyanya lagi.

"perasaan mbak pernah bilang deh.. !", ucapku.

"hah.. kapan, ga pernah ahh.. wong tiap kali ketemua ga banyak omong !", ucapnya membantah.

"heh.. mbak itu pernah bilang waktu dimana tuh... !", pancingku agar mbak lina menyambar ucapanku.

"Dimana coba... ?", tanyanya penasaran.

"di mimpiku.. !", ucapku merayu.

"aduh.. ampun deh ama pak ama keponakanmu ini !", celetuknya

Hahahaha... kita terbawa suasana canda gurau di dalam mobil dan sesampainya di parkiran kita pun berjalan menuju XXI untuk nonton film, kita pun memesan tiket dan membeli popcorn serta minuman bersoda, lalu memasuki ruangan bioskop dan duduk untuk menonton.

"mbak udah lama mengenal om teguh ?", tanyaku.

"lumayan seh.. sejak aku di tunjuk oleh pak teguh untuk menjadi asisten pribadinya !", jawabnya.

"berarti om ku percaya banget ya mbak lina !", tanya ku lagi.

"bisa di bilang begitu.. !", jawabnya.

"terus om ku sekarang ada dimana ?", tanyaku memancing kejujurannya.

"kurang tau kalau untuk sekarang !", jawabnya dengan nada menghindari pertanyaan.

"lah katanya asistem pribadi kok ga tau seh.. ?!", ucapku.

"kan pak teguh sekarang lagi kena kasus !", jawabnya.

"udah ahh.. sekarang gantian aku yang tanya.. ada informasi apa untuk pak teguh !", tanyanya dengan tegas.

"percuma juga aku sampai'in kan mbak ga tau dimana om teguh !", ucapku.

"kan aku bisa menghubungi lewat telepon !", jawabnya dengan membantah pernyataanku.

"ya udah telepon biar aku sendiri yang ngomong ?", bujuk supaya mbak lina mau memberikan teleponnya.

"ok tapi tetep dalam pengawasan ku.. !", ucap mbak lina.

Mbak lina pun mengeluarkan teleponnya dan memilih kontak untuk dia hubungi.. sesaat setelah tersambung dia sodorkan telepon kepadaku.

"hallo.. halloo.. haloo.... !", ucap ku dengan sedikit teriak.

"hallo om... om... halooo... !", ucapan ku semakin keras.

Kulakukan hal tersebut untuk menimbulkan kesan aku tidak bisa melakukan komunikasi via telepon dengan om ku, dan dengan perlahan aku melangkah menuju pojokan dengan terus memanggil-manggil nama om teguh, setelah aku berada di pojokan aku pun melakukan gestur kepada mbak lina dengan mengangkat pundak seolah tidak bisa, aku pun kembali ke tempat duduk dan dengan cepat kulihat nomor telepon om yang ada di handphone mbak lina, aku pun berusaha mengingatnya.

Nice.. semua berjalan dengan mulus, sekarang aku hanya perlu menunggu kabar dari agnes tentang hasil pengintaiannya. dan tak lama berselang agnes pun mengabariku via BBM.

"alamat yang di tuju supir itu di jalan arteri pondok indah no XI ", pesan daari agnes.

Ada 2 kemungkinan, jika itu bukan rumah mbak lina berarti itu adalah tempat om bersembunyi, dan aku pun membalas pesan dari agnes,

"ok makasih nes.. lu bisa pulang sekarang !", pesanku via BBM.

Selang beberapa jam kita pun mengakhir acara menonton kami, lalu kami menuju mobil dan mengantar pulang bu polisi yang cantik ini ke rumahnya. dan di perjalanan,

"yang mana seh mbak rumahnya ?", tanyaku.

"itu depan.. rumah cat putih !", ucapnya dengan menunjuk sebuah rumah.

"stop.. lah ini rumahku !", katanya.

"sepi amat daerah sini mbak... tau gitu aku culik dirimu mbak !" ucapku mengoda.

"ohh berani yaa.. aku masukin penjara nanti kamu !", sautnya dengan senyum kecil.

"gpp kok.. asal di masukan ke penjara hatimu !", godaku lagi.

"duh.. ampun deh, bisa klenger aku kamu gombalin terus !", celetuknya.

Akhirnya kita pun berpisah, aku berpikir tentang alamat yang di berikan agnes, berbeda dengan alamt yang aku tuju sekarang. berarti om ada di alamat yang di berikan agnes. tapi setidaknya aku sudah mendapatkan nomor telepon om ku, terima kasih mbak lina.

Next Part : Musuh Terselubung
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd