Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Kebejatan di Bilik Sang Tukang Kebun

nvidia_eyes

Adik Semprot
Daftar
3 May 2014
Post
145
Like diterima
1.354
Bimabet
Namaku Sandra, gadis remaja yatim piatu yang dibesarkan di sebuah panti asuhan. Tinggiku 147cm, beratku hanya 45 kg, kulitku putih mulus, dan wajahku kata teman-temanku sih cantik sekali, maklum, kata pengasuhku ayah biologis aku katanya orang Jerman. Kata teman-temanku aku bisa bisa dibilang agak 'kuper', dikarenakan itu teman-teman ku di sekolah pun hanya beberapa, itupun kebanyakan cewek semua. Jadi pengetahuanku mengenai kehidupan sangat sedikit, apalagi soal sex, bisa dibilang nol besar. Sampai umur seginipun aku tak pernah tahu apa itu sex, kehamilan, kontol anak laki, ciuman, dll. selebihnya bayangin aja sendiri betapa 'kuper'nya aku ini.

Panti asuhan aku sangat baik karena disukung oleh sebuah organisasi sosial yang disukung sorang kara raya di negeri ini. Di panti yang lumayan besar itu, selain aku tinggal juga sekitar 20 anak yang lain serta beberapa pembantu dan pengasuh yang menjalankan kegiatan disini. Salah satu yang paling dekat sama aku, Pak Mat namanya, umur sudah hampir 60-an, aku sudah kenal dia dari aku kecil dan udah aku anggap sebagai Kakek sendiri aja. Dia kerja disini bersama istrinya Bi Yem yang juga sudah sama tuanya.

Pada suatu hari Jumat, aku pulang dari sekolah lebih cepat dari biasanya karena guru-guru ada rapat mendadak, sedangkan anak-anak lain masih lama pulangnya. Sopir minta ijin pulang karena ada suatu urusan. Jadilah ini panti agak sepi, cuma aku, Pak Mat, 1-2 pembantu lain dan anak-anak panti lain yang masih kecil-kecil.

Aku bergegas masuk kamar buat ganti baju. Aku lepas baju seragam sekalian dengan rok biru aku. Di leamari aku ada kaca, aku perhatikan badan aku yang sedikit demi sedikit mulai tumbuh berkembang. Aku pegang BH aku yang udah mulai sesak,

”Duh... udah kekecilan lagi, sesak! Padahal belum setahun. Nanti aku bilang ke Ibu pengasuh deh...” gumam aku.

Selesai makan siang, aku duduk-duduk di halaman belakang panti yang luas. Disana pak Mat sedang menyirami kebun. Pikiran jahil muncul dibenakku. Iseng-iseng aku jalan didekat Pak Mat, dan kugoda dia dengan menginjak selang airnya. Bingung karena air tidak keluar, dia lihat kebelakang dan ketahuan bahwa selang airnya sedang ku injak.

”Sandra, jangan usil gitu dong. Pak Mat ’kan lagi kerja...”

”Hihihi... Iya Pak, maaf...” kataku sambil tertawa kecil.

Setelah injakkan kulepas, pak Mat mengarahkan air yang telah menyembur tadi ke arahku sambil ketawa-tawa. Tapi apa yg terjadi, air membasahi tubuh dan kausku, pada saat itu aku hanya pakai kaus panjang sebatas atas lutut, tanpa BH, hanya celana dalam aja. Kontan, bentuk tubuhku terlihat jelas dari balik kausku tsb. Buah dadaku yg cukup besar untuk ukuran tubuh dan umurku itu terlihat jelas sekali menantang, bayangkan, 32B dengan tinggiku yg hanya 147cm dan langsing. Tubuhku yang masih sangat muda dan ranum belum tersentuh itu, dipandangi oleh pak Mat sambil melongo.

Pak Mat melihat sekeliling, gak ada orang, tiba-tiba pak Mat udah mendekati aku dan meremas buah dadaku, aku hanya bisa diam dan bengong krn aku tidak pernah diperlakukan seperti itu sebelumnya. Pak Mat udah lama jadi tukang kebun disini, bisa dibilang, dia sudah ada sejak aku masih bayi. Jadi, orang-orang disini sudah sangat mempercayainya.

”Susu Sandra besar juga yah..., enak nggak diginiin?” Tanya Pak Mat sambil tangannya terus meremas-remas susuku.

Aku yg belum mengerti apa yg sedang dilakukannya Cuma bisa jawab,

”Agak geli pak, tapi koq enak ya... Mmmh... pak Mat sedang mijitin aku yahh?” tanyaku manja. Tidak desahan aku mulai keluar.

”Iya. kan dari kecil pak Mat yg ngerawat kamu.” Dia masih terus meremasi dadaku.

Tapi melihat ekspresi Pak Mat yang tersenyum licik firasat aku jadi nggak enak.

”U... udah dulu ya Pak... Sandra mau ganti baju dulu.” kataku sambil berusaha menepis tangannya.

”Eh.. Eh... tunggu dulu, Mau nggak Pak Mat ajarin sesuatu?” tanyanya sambil terus mempermainkan dada aku.

”Ajarin apa sih, pak?” tanyaku polos.

”Setiap anak gadis yang mau gede harus diajarin ini supaya nanti nggak malu ama temen-temen kamu, mau nggak?' desaknya.

”Mhh... nggak usah Pak... nanti aja.”

Tapi tanpa banyak bicara lagi, Pak Mat malah menggandeng tanganku erat dan mengajakku ke biliknya di ujung halaman belakang panti asuhan. Memang bilik untuk pembantu kami letaknya ada diujung belakang. Sambil menggandeng aku, Pak mat celingukan ke kanan kiri, memastikan tidak ada orang yang melihatnya mengajakku ke bilik. Setelah masuk kebiliknya, Dia pastikan lagi disekelilling gak ada orang terus dia tutup pintunya lalu dikuncinya dari dalam. Jadilah aku berdua aja dengan Pak Mat dalam bilik. Aku jadi kebingungan, tidak biasanya Pak Mat bersikap begini kepadaku.

” Sandra tahu apa itu kontol?” pancingnya.

”Apa itu Pak? Koq aku nggak pernah dengar sih?” tanyaku dengan polosnya.

Setelah itu dia lepas semua pakaian dan celananya sampai telanjang bulat. Aku yang masih polos itu diam aja sambil memperhatikan dengan seksama, aku sama sekali tidak mengerti bahwa aku akan mendapat pengalaman yang akan mengubah hidupku selamanya. Setelah telanjang, dia menggenggam kontolnya dan menunjukkan padaku,

”Nah, inilah yang namanya kontol Sandra. Semua anak yg mau dewasa harus tahu ini. bukan hanya tahu tapi juga harus merasakannya. coba Sandra pegang, nanti aku ajarkan lagi' ujarnya sambil gemetar menahan nafsu.

Aku coba pegang kontolnya yang besar itu, ya ampun aku hampir gak bisa memegangnya dengan kedua tanganku. Selama ini aku cuma melihat burung waktu aku membantu memandikan anak-anak panti cowok yang masih kecil-kecil. Aku tidak pernah mengira kontol bisa sebesar ini.

”Sekarang coba kocokkan seperti ini” sambil memberi contoh.

Aku coba laksanakan perintahnya, kukocok kontolnya dengan gemas, habis makin lama makin besar dan panjang sih. Karena lucu, rasa khawatir aku yang tadi hilang.

”Nah, Sandra pernah ngemut permen kan? coba sekarang kau lakukan seperti itu pada kontolku” nadanya semakin bergetar.

Dia berdiri disamping tempat tidurnya dan aku duduk disamping tempat tidurnya sambil membimbing kontol yg ada di genggamanku ke arah bibirku yg mungil dan merah itu. Aku masukkan kedalam mulutku dengan susah payah, besar sekali pikirku. Jadi kujilati dulu kepala kontolnya dengan seksama. pak Mat mendesah-desah sambil mendongakkan kepalanya.

”Kenapa pak, sakit ya, maafin Sanda ya pak.”

”Ahh... nggak koq, malah enak sekali lho, terusin, terusin, jangan berhenti, nanti kalo kau masukkan kedalam mulutmu, kontol bapak jangan terkena gigimu yah, terusin” Ujarnya sambil merem melek kenikmatan.

Aku teruskan aksiku, aku jilatin kontolnya mulai dari kepala kontolnya sampai ke pangkal batang, aku terusin ke buah pelirnya, semua aku jilatin seperti aku jilatin permen kesukaan ku, sekarang aku coba untuk memasukkan kedalam mulutku lagi, udah bisa masuk, udah licin terkena ludahku, aku mulai menyukai ajarannya. Pak Mat memegangi kepalaku dengan satu tangannya sambil memaju-mundurkan pantatnya, seperti orang ngentot. Sedang tangan satunya lagi meremas susuku sebelah kanan. Gerakannya semakin lama semain cepat sampai akhirnya,

”Aduh Sandra, sebentar lagi aku mau keluarin pejuhku, nanti kau rasakan baik-baik rasanya yah. Setelah itu harus kau telan” perintahnya.

Tapi belum lama dia bilang begitu, aku merasakan ada cairan keluar dari kontolnya, rasanya aneh, kurasakan sekali lagi lalu kutelan dengan 2 kali telan karena pejuhnya ternyata banyak banget. Waktu pejuhnya keluar, terdengar suara pak Mat menggeram keras dan panjang.

”Nnnnggghhh.......ggnnnnnhh....hhhkkkkhh...”

”Aduh Sandra, enak sekali mulutmu itu. kontol pak Mat enak nggak?” tanyanya dengan nafas terputus-putus karena kepuasan.

”Mmmhh... enak pak. Tapi pejuhnya rasanya aneh. Udah ya Pak <at? Sanda mau balik dulu.” kataku sambil bangkit mau keluar bilik.

”Eh.. Eh.. Eh.. Tunggu dulu! Pak Mat mau ajarin yang lebih enak dari tadi, mau nggak?' tanyanya.

Aku hanya diam saja bingung karena kepolosanku. Tanpa banyak ngomong Pak Mat langsung melepasi kaus dan celana dalamku. Setelah aku telanjang, dia tidurkan aku diatas ranjang reotnya, sambil susuku diremasnya terus. Dia jilati seluruh tubuhku, mulai dari ujung kepala sampai ujung kaki. Dijilatinya pula seluruh gundukan susuku, disedotnya pentilku sampai aku gemetar. Kakiku dan kedua pahaku yg mulus itu dibukanya sambil dielus-2x dengan satu tangan masih di susuku. Setelah itu memekku dijilatin dengan lidahnya yg kasar. Waah... rasanya nggak keruan, geli banget deh, rasanya pengen pipis. Bukan hanya bibir memekku aja yg dijilatinnya, tapi lidahnya juga masuk kelubang memekku, aku jadi menggelinjang nggak terkontrol, wajahku jadi merah sekali sambil terdongak keatas.

Sehabis itu dia naik ke atas ranjang sambil diletakannya kontolnya diantara susuku, kepala kontolnya mengarah ke mulutku. Secara naluri aku tahu apa yg diinginkannya, ku jepit kontolnya yg sudah agak mengecil pakai dadaku. Kepala kontolnya aku emut lagi, masih ada sisa pejuhnya diujung lubang kontolnya, kujilatin. Jadi posisi ku ada dibawahnya sambil menjepit dan menjilati kontolnya, dia ada diatas ku sambil menggoyangkan pinggulnya pelan-pelan. Setelah kontolnya sudah keras dan panjang lagi, dan memekku sudah banjir, dia cabut kontolnya dari mulutku.

Dia atur lagi posisi tubuh kami, sekarang wajahnya diatas wajahku, dan kontolnya mengarah ke memekku. Pak Mat berkata,

” Sandra akan merasakan sakit sedikit, tapi setelah itu kamu akan merasakan kenikmatan yg luar biasa. Kamu kuat menahan sakit kan?'

Aku merasa tertantang dengan polos menjawab singkat ”Kuat pak”.



Setelah itu dia mulai memasukkan kontolnya yg besar dan panjang itu ke lubang memekku. Pantatnya semakin didorong dan didorong, sampai aku merem menahan sakit dan perih di memekku. Aku lihat darah di kontol Pak Mat. Tidak aku sangka rasanya akan seperih ini.

”hiks.. hiks... Sakit Pak Mat... Udah ya...” Kataku sambil menangus merintih kesakitan.

”Gak apa-apa... Tahan... pasti kamu kuat...” sambil menciumi bibir dan meremas-remas dadaku.

Cumbuan Pak Mat membuatku merasa agak tenag. Setelah itu mulai dia gerakkan kontolnya keluar dan masuk dimemekku yg masih sempit itu.

”Wuah, Sandra, sempit betul memekmu, sampai sakit kontolku dibuatnya!”

”Uaah... Ahh... Ahh... Ahh... Ahh...Pak...” Aku hanya bisa mendesah.

”Bapak memang lagi beruntung hari ini, dapat memek gadis muda secantik dirimu, akhirnya tiba juga waktunya aku menikmati tubuhmu, keperawananmu, memekmu yg sempit ini, ngentotin anak-anak gadis disini memang lebih enak dari segalanya. ooohhhh....mmhhh...aaahhh....' pak Mat menggumam tak keruan.

Aku mulai merasakan nikmat yg tak terkatakan, luar biasa enak sekali rasanya. Secara naluri aku gerakkan pantatku ke kanan dan ke kiri, mengikuti gerakan kontolnya yg keluar masuk, wuihh tambah nikmat. Kulihat wajah pak Mat yg sudah tua dan kempot itu serasa menikmati sekali gesekkan kontolnya dilubang memekku itu. Apabila ada yang melihat kejadian itu, pasti mereka bakal mengira bahwa aku sedang diperkosa oleh orang tua itu, karena kalau dilihat fisiknya, aku lebih cocok jadi cucunya, dia sudah kakek-kakek, sedangkan aku masih seorang gadis remaja tanggung yang sedang ranum-ranumanya, wajahnya dan tubuhnya udah keriput dan kempot, kulitnya kasar dan hitam karena sering terbakar matahari. Sedang tubuhku yg masih muda ini, putih bak pualam, keturunan Indo-Jerman, terawat bersih, kulitku mulus, wajah ku yg imut ini cantik seperti anak orang Belanda. Sungguh perpaduan yg sangat berbeda, Tapi bila dilihat lebih dekat, ternyata si orang tua itu tidak memperkosaku, tubuhnya yg hitam berada di atas tubuhku yang putih mulus, bergoyang-goyang maju mundur, kepalanya memperhatikan kontolnya sendiri yang sedang keluar masuk dilubang memek seorang anak remaja, anak asuhnya sendiri, seorang anak keturunan campuran, kenikmatan seperti inilah yang membuatnya tidak bisa berhenti memerawani gadis-gadis di panti ini.

Selang beberapa saat, pak Mat mengajak ganti posisi, aku pasrah aja. Aku disuruhnya nungging seperti anjing, dan dia menyodokkan kontolnya dari arah belakang ke memek ku. Nikmat sekali permainan ini pikirku.

”Ennngghh... mmhh.. mmmhh...” desahnya tak keruan.

Sambil menggoyang pantatnya maju mundur, dia memegangi pinggulku dengan erat, kalian pasti tidak tahu bagaimana enaknya rasaku pada saat itu. Selama tubuhku dinikmatinya, aku telah mencapai puncak sampai 4 kali, sampai lemas tubuhku dibuatnya. Tapi Pak Mat tidak mau tahu, dia tetap menggarap tubuhku dengan nikmat.

Tidak kurang dari 20 menit di genjot tubuhku habis-habisan dari belakang. Tiba-tiba dada aku diremas kenceng banget, lotolnya disodok sampai mentok, pejuhnya muncrat didalam memekku berulang-ulang, banyak sekali. 'crottt, croooth.., crooootttthh...'. Rasanya rahim aku seperti diisi penuh sama pejuh Pak Mat. Merasakan itu aku juga jadi tidak tahan dan ikutan keluar. Rasanya perutku seperti disiram lahar panas. Memekku agak membengkak akibat disodok kontol pak Mat yg besar itu.

”Pak, memek Sandra ngilu. Terus kenapa Pak Mat pipis didalam perutku ini?” tanyaku polos.

”itu tandanya Pak Mat merasa enak. Walaupun ada sakitnya, rasanya tetap enak banget kan dientot bapak?”

”I... Iya pak...”

” Sandra mau merasakannya lagi ’kan?” tanyanya.

”Ma... Ya mau aja sih...” jawabku dengan wajah memerah.

”Bagus. Kalau kamu mau tinggal datangin bapak aja. Tapi ingat, jangan bilang ini ke siapa-siapa. Nanti aku tidak bisa ajarin Sandra yang enak-enak lagi, Oke?” tanya Pak Mat. Aku cuma mengangguk aja.

Setelah berpakaian, aku kembali kekamarku dan tertidur kelelahan. Dua bulan kedepan aku sering di entot pak Mat, dimana saja, di kamarnya, dikamarku, diruang tamu, digudang, di dapur, bahkan di kamar mandi sekalipun, pokoknya dimana saja dan dimana ada kesempatan, Pak Mat tidak menyianyiakan kesempatan tubuhku yg ranum ini. Sampai akhirnya aku merasakan perubahan ditubuhku.

Suatu hari Kak Rini, Kakak satu panti asuhan aku yang sudah SMA, dilarikan ke rumah sakit karena mengeluh merasakan sakit dan panas di perutnya. Setelah diselidiki ternyata Kak Rini hamil dan dipaksa Pak Mat meminum suatu ramuan untuk menggugurkan kandungannya, tapi gagal. Tidak menunggu waktu lama Pak Mat langsung ditangkap dan dijebloskan ke penjara. Terungkap Pak Mat sudah menggagahi sekitar 5 anak di panti asuhan ini termasuk aku. Semuanya sudah berbadan dua.
 
Terakhir diubah:
ini cerita lama banget deh hu, dari website yg udah almarhum....
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd