Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
Chapter 7
Kosong

Matahari terbenam. Tono tiba di kosnya, setelah menetup gerbang tinggi di depan kosannya Tono berjalan masuk menuju kamarnya, melewati ruang tamu depan. Tidak ada tanda tanda bu Tati, biasanya ia sedang sibuk memasak di dapur depan atau duduk duduk membaca majalah di ruang tamu.

Sesampai di kamar, Tono segera melempar tasnya ke atas kasur dan mengganti pakaiannya. Tono segera beranjak untuk memeriksa kamar kamar di kosan tersebut yang membuatnya sangat penasaran, namun ia ingin memastikan apakah bu Tati sedang ada di kosan tersebut atau tidak terlebih dahulu.

Tono pun berjalan menuju ke kamar bu Tati untuk memeriksa apakan ia ada di kosan tersebut malam ini. Bau lavender menyegat wangi tercium seperti biasa di depan kamar bu Tati, bau yang selalu Tono hirup ketika bejalan melewati kamar ini.

‘tok tok tok’ Tono mengetuk pintu kamar bu Tati

“bu Tati” seru Tono di kamar tersebut memanggil bu Tati, namun tidak ada jawaban dari dalam

Setelah menunggu selama lima menit, tidak ada jawaban dari kamar, nampaknya bu Tati sedang pergi ke luar, akhirnya Tono memutuskan untuk memeriksa kamar kamar di kosan tersebut.

Kamar kamar tersusun memanjang sebanyak sepuluh kamar di sebelah kanan dan sepuluh kamar di arah berlawanan. Di depan masing masing kamar tersebut terdapat lampu teras kamar yang otomatis menyala ketika malam hari, keset, dan rak rak sepatu yang kosong.

Tono berjalan menuju kamar nomor satu mencoba untuk membuka kamar tersebut namun ruangannya terkunci, kemudian ia melihat ke dalam ruangan tersebut, ruagan tersebut nampak gelap dan sepertinya memang ruangan tersebut tidak ada orang, secara samar samar ada sebuah tempat tidur di dalam ruangan tersebut. Tono pun menyalakan lampu senter yang dia bawa dan menyorot ke dalam kamar tersebut





Lampu tersebut dia arahkan perlahan dari sebelah kiri menuju ke kanan ruangan





Ya tidak ada apa apa di dalam, yang Tono lihat hanya sebuah tempat tidur dan ada sebuah gelas dengan posisi terbalik di depannya.

Tono merasa sangat aneh apabila kamar pertama di sebuah kosan kosong. Apalagi posisinya yang dekat dengan ruang tamu biasanya langsung diisi oleh penghuni. Tono yang bingung kemudian beranjak memeriksa kamar kedua dengan senter tergantung di pundaknya.

Tono mencoba untuk membuka kamar kedua namun pintunya terkunci. Kembali ia mencoba melihat kedalam dengan bantuan senter yang ia bawa, lagi lagi tidak ada orang di dalam. Hanya ada sebuah tempat tidur dan sebuah gelas yang terbalik di depan tempat tidur tersebut.

Setelah itu, Tono langsung ke kamar ketiga, keempat, kelima, hingga kamar ke sembilan belas di sebelah kamarnya, namun yang dia dapatkan hanya kamar kosong tanpa penghuni, sebuah tempat tidur, dan gelas yang terbalik di depannya.


‘shit !’ seru Tono dalam hati setelah melihat kamar kamar tersebut sambil terduduk di teras depan kamarnya

‘gue sendirian di sini ?!?’

Tono pun mengambil handphone di saku celananya, mencoba memberi tahu kejadian ini ke ibunya di Jakarta

‘ma, kosan ini kok kosong yah, kayanya Tono lebih baik pindah deh’ pesan singkat Tono kepada ibunya

Tono yang masih penasaran pun segera berdiri. Ia memutuskan untuk memeriksa kondisi kamar di lantai dua. Tono menaiki tangga di samping kamarnya untuk naik ke lantai dua.

Di atas terdapat kamar kamar dengan jumlah yang sama sebanyak dua puluh kamar, dengan posisi yang sama dengan kamar kamar di lantai satu, namun lantai dua masih gelap, tidak ada lampu lampu yang menyala di depan kamar kamar tersebut. Tono sebetulnya yakin kalau tidak ada orang di lantai dua ini, namun ia tetap akan memeriksa kamar kamar tersebut.

Tono menyalakan lampu senter yang ia bawa dan berjalan perlahan memeriksa kamar nomor dua puluh satu. Tidak ada keset ataupun rak sepatu di depan kamar tersebut. Tono mencoba untuk membuka kamar tersebut, dan ternyata kamar tersebut tidak terkunci, ia membuka pintu tersebut dengan pelan dan segera mengarahkan senternya ke dalam kamar gelap tersebut





Tidak ada apa apa ! kosong ! ya didalam tersebut bahkan tidak ada kasur seperti kamar di lantai satu. Lantainya kotor dan berdebu. Tono pun mencoba mengarahkan senternya ke atas dan ke bawah mencoba mencari hal yang janggal, namun ia tidak menemukan apa apa, hanya sebuah kamar kosong yang bedebu.

Tono pun memeriksa kamar di sebelahnya, kamar tersebut ternyata juga tidak terkunci. Ia membuka kamar tersebut dengan perlahan dan langsung mengarahkan senter ke dalamnya, namun tidak ada apa apa di dalam, hanya kamar kosong yang sama dengan sebelahnya.

Tono segera berlari memeriksa kamar kamar selanjutnya. Kamar dua puluh tiga, dua puluh empat, dua puluh lima, dua puluh enam, hingga kamar ke empat puluh, namun yang ia dapatkan hanyalah kamar kamar yang sama, kamar yang kosong dan penuh dengan debu.

Tono yang penasaran kini mulai sedikit takut, ia pun turun dengan perlahan ke bawah dan duduk didepan teras kamarnya dengan lemas. Ia menyadari bahwa selama ini hanya ada dirinya dan bu Tati di kosan tersebut. Tono pun mengambil handphone di saku celananya mencoa untuk memeriksa apakah ibunya sudah membalas pesan tersebut, namun belum ada jawaban

Tono yang gelisah pun memutuskan untuk menghubungi ibunya

… tut … tut … tut

… tut … tut … tut

‘sel …’

'selamat datang di kotak suara ..’

“hah… sial” Tono mengumpat dalam hati

Wangi itu kembali tercium, ya wangi bunga lavender dari kamar bu Tati. Tono pun nekat memutuskan untuk memeriksa kamar bu Tati juga, selagi ia sedang keluar. Tono ingin mencari tahu sebetulnya ada apa dengan kosan ini. Tono mengumpulkan sisa sisa keberaniannya dan berjalan menuju pintu kamar bu Tati. Ia menekan gagang pintunya dan pintu itu pun terbuka. Bu Tati ternyata tidak mengunci pintu kamarnya.


‘kebetulah nih’ seru Tono dalam hati


Kamar itu nampak gelap, Tono pun segela menyalakan lampu kamarnya, dan ia melihat kamar yang pernah ia pakai bersama bu Tati. Sebuah kasuh di sebelah kanan, ada lemari pakaian di ujung kamar sebelah kamar mandi, meja, dan televisi.

Tono pun memeriksa seluruh isi kamar tersebut. Tono mencoba untuk membuka laci meja tersebut, namun didalamnya tidak terdapat apa apa. Tono pun mengintim secara perlahan ke bawah kasur tempat tidur namun juga tidak terdapat apa apa. Tono pun terduduk diam di atas tempat tidur bu Tati, ia tidak menemukan hal yang aneh di kamar ini.

‘lemari.. ya lemari belum ku periksa’ kata Tono dalam hati

Tono pun berdiri perlahan berjalan ke lemari tersebut. Wangi lavender kuat tercium dari dalam lemari ini. Tono membuka kedua pintu lemari tersebut dan didalamnya dia melihat pakaian pakaian bu Tati di sebelah kiri, dan sebuah lemari kecil lagi di sebelah kanan. Wangi itu sangat kuat keluar dari dalam lemari kecil ini. Tono berusaha membuka lemari tersebut dengan kuat, namun tidak terbuka !, Lemari tersebut terkunci rapat.


“iya yah, sudah ibu kumpulkan kok semuanya ..”

Tiba tiba Tono mendengar suara bu Tati di depan pintu kamarnya



‘DEG !’



Tono terkejut ketika suara bu Tati mendekat masuk ke dalam dan mencoba untuk membuka pintu kamar tersebut


Tono segera belari dan melompat masuk bersembunyi ke bawah tempat tidur bu Tati ...
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd