mohon maaf keterlambatannya dan jika ada kesalahan dalam ceritanya, selamat menikmati
Esok harinya
Ami masih tertidur di ranjang besar itu dengan tubuh telanjang dan berlumuran sperma kering. Sementara Jason, Maul, dan Rero terlihat diruang tv sambil bercerita.
“ bangunin tuh perek dong, kita mulai party nya “ kata Jason “ ya udah biar gue “ Rero langsung bangkit dan berlari menuju kamar jason “ awas lu ngentotin dia duluan “ teriak Maul pada Rero yang sudah hampir sampai di kamar Jason. Rero langsung menuju ranjang itu, ia melihat Ami tidur telentang. Rero mendekati Ami lalu mengarahkan penisnya ke muka Ami lalu menampar pipi Ami dengan penisnya. Tak kunjung bangun rero langsung beranjak ke payudara Ami lalu menggigit putingnya “ awwww “ teriak Ami kesakitan, badannya tak bisa beranjak karena Rero menimpa tubuhnya “ akhirnya si perek bangun “ Rero mengejek Ami sambil berangsur bangkit “ buruan berdiri, kita mau mulai partynya “ sambung Rero lalu beranjak pergi, Ami pun menyusul tak jauh dibelakang. “ lesu banget mukanya , tapi tetep seksi “ ejek Maul yang melihat Ami turun dengan menundukkan kepala. “ berdiri depan tv “ perintah Jason, Ami mengikuti perintah Jason, ia berdiri dihadapan 3 lelaki yang semalam baru saja memperkosanya. “ mau disuruh apaan sen ? “ tanya Maul ke Jason “ mukanya lesu, bawa ke kolam aja, biar segeran “ kata jason, terlihat muka sumringah dari kedua sahabatnya tetapi berbeda dengan Ami, wajahnya menampakkan rupa terkejut. Maul dan Rero segera menarik Ami mengarh ke kolam rumah Jason dihalaman belakang, Ami terpaksa mengikuti mereka dan Jason mengikuti mereka dari belakang.
Sesampainya ditepi kolam Rero dan Maul langsung ,e;ompat bersamaan ke kolam, Ami langsung mengeluarkan kepalanya dari air disusul Maul dan Rero. “ lu makin bikin nafsu kalo keliatan basah kayak gini “ Maul langsung meremas payudara sebelah kanan Ami dari belakang sementara Rero meremas payudara Ami sebelah kiri dan tangannya bermain di vagina Ami dari depan, ia mencolok – colok vagina Ami dengan 2 jari dan lumayan kencang “ ahhhhhh....ahhhhhh...uu....ahhhhhhh “ Ami mendesah kesakitan. Semantara Jason duduk di bangku santai sambil melihat aksi mereka mengrepe tubuh Ami di kolamnya yang setinggi 150cm itu. “ ahhhhhh.ahhhhhhhhhhh..uaaaahhhhh.....akuuuu “ tampak desahan – desahan Ami terdengar lumayan kencang, namun mereka tak perlu takut, karena jarak dengan rumah tetangga sebelah kanan dan kiri lumayan jauh dan jika sekitar jam segini, kompleks itu tampak sangat sepi karena kebanyakan sudah pergi ke kantor. “ ahhhhhhhhhhhhhaaaahhhhhh “ terdengar desahan panjang Ami tubuhnya menengang, vaginanya semakin menjepit kedua jari Rero yang masih berada di vaginanya. Ami mencapai orgasme pertamanya di pagi ini, Rero dan Maul menghentikan aksi mereka, membiarkan Ami menikmati orgasmenya. Setelah gelombang orgasmenya mereda Rero mengeluarkan jarinya dari vagina Ami, Ami tampak tak kuat memapah tubuhnya jadi Mau yang menjadi sandarannya. Tak lama tampak cairan putih kental muncul ke permukaan. “ telen tuh “ perintah Jason kepada Ami. Maul menggenggam kepala Ami lalu mengarahkan kepalanya kearah cairan putih itu, Ami terpaksa menelan cairannya sendiri dengan air kolam itu. Setelah cairannya habis tiba –tiba Maul langsung menenggalamkan kepala Ami ke air selama beberapa saat lalu diangkat kembali, Ami terbatuk – batuk.
“ mau nyoblos duluan bos ? “ tanya Rero, Jason menggeleng “ kalian duluan aja “ jawab Jason sambil memainkan smartphonennya. Maul dan Rero membawa Ami ketepian kolam yang terdapat 3 anak tangga. Maul duduk ditangga pertama dari darat, penisnya sudah tampak tegak dan panjang, mengerti maksud Maul, Ami disuruh berdiri dan mengarahkan vaginanya ke penis Maul, Ami membuka lubang vaginanya, sementara Rero membantu Ami duduk di selangkangan Maul, sedikit demi sedikit vagina Ami mulai membungkus penis Maul. Saat vagina Ami membungkus seluruh penis Maul, Maul langsung menggoyangkan penisnya “ ahhhh....ahhh....ahhh “ Ami mendesah saat Maul menggerakan penisnya. Tetesan air turun melewati sela payudara Ami, tubuh Ami yang basah semakin membuat dirinya seksi dan menggoda. Maul langsung melahap puting Ami “ ahhhhh...pelan – pelannn “ erang Ami kesakitan, Maul tampak tak peduli ia masih terus menyedot puting Ami lumayan keras.
“ Ahhhhhh.....ahhhhhhh “ Ami mendesah keras, tubuhnya tegang, ia mencapai orgasme lagi pada pagi ini. Tapi Maul tak peduli ia terus menusukkan penisnya di vagina Ami, hal itu membuat Ami menjadi sedikit kesakitan karena Maul juga mengincar klimaksnya. 5 menit kemudian, Maul pun mencapai orgamsenya. Maul dan Ami tak bernajak dari tempatnya, mereka berdua tampak keletihan. Rero pun menghampiri mereka ditepian kolam, ia berada dibelakang Ami, ia melihat penis Maul mulai mengecil dan ia mengarahkan penisnya kearah vagina Ami. Ami tersentak kaget, belum lama ia bisa istirahat, vaginanya harus ditusuk lagi. Rero menghentakkan penisnya “ ahhhhh “ Ami tersentak kaget dan kesakitan karena penis itu langsung memenuhi vaginanya, Rero memulai dengan tempo cepat lalu sedang, kencang lagi, Rero memainkan tempo tak jelas, Ami kini mendesah nikmat.
Melihat payudara Ami yang bergoyang – goyang tak beraturan, Maul menggenggam payudara Ami sebelah kanan dan mulai menyedot putingnya, desahan Ami semakin keras. Rero kini mulai menampar – nampar pantat Ami yang sekal itu hingga nampak merah “ Ahhhh...sak..ahhhhhh...kitttttt..udahhh “ Ami berteriak kesakitan, namun tak dipedulikan oleh kedua orang itu. Tangan kanan Rero kini menghampiri payudara Ami sebelah kiri dan mulai meremas kasar, sesekali ia mencubit puting Ami, Ami mulai nampak menetesakan air mata, namun karena wajahnya sudah basah karena air kolam jadi sulit dibedakan. Rero semakin kencang menggenjot Ami “Ahhhhh...uhhhh....mantapppp “ erang Rero, nampaknya sebentar lagi ia akan mencapai orgasme, Rero juga mulai menjilati tenguk Ami yang masih sedikit tertutupi oleh rambutnya. Dan tak lama kemudian Ami juga merasa ia sebentar lagi akan orgamse, ia berusaha menahan orgasmenya namun karena rangsangan pada tubuhnya akhirnya Ami dan Rero sama – sama mencapai klimaks mereka masing – masing. Ami yang awalnya berpangku pada tangannya ambruk dan jatuh didada Maul yang bersender ditepi kolam, sementara Rero masih menahan penisnya didalam vagina Ami, menunggu untuk lepas sendiri. Maul membelai rambut wanita yang sudah mengalami tiga kali orgasme pagi ini, Ami pun tampak pasrah, ia sudah sangat lelah. “ Angkat dia kesini “ seru Jason sambil menunjuk kursi santainya. Kedua sahabatnya menurutinya, Rero mengangkat tubuh Ami keluar kolam dan membaaringkannya ke kursi santai yang tadi dibaringi oleh Jason. Jaosn melihat tubuh gadis itu yang sudah tubuh dan rambutnya basah apalagi ditambah terkena pantulan sinar matahari membuatnya semakin terlihat seksi sementara vaginanya sudah terlihat cairan putih kental keluar dari lubang vaginanya. Jason mendekati Ami lalu mencium bibirnya, Ami hanya bisa pasrah menerima perlakuan Jason, ia sudah sangat lelah. Tangan Jason kini mulai bergerak merabai perut datar Ami yang masih basah itu dan mulai turun ke daerah selangkangan Ami. Jason langsung menusuk vagina Ami menggunakan 2 jarinya, Ami tersentak kaget. Jason mulai mengocok jari – jarinya di vagina Ami, sementara mereka masih berciuman dan tangan kanan Jason menahan pemberontakan Ami yang berusaha mendorong Jason. Jason melepas ciumannya dari bibir Ami lalu semkain mempercepat kocokannya di vagina Ami, tubuh Ami seperti cacing kepanasan, bergerak tak karuan karena perlakuan Jason.” Ahhhhh...ahhhhhhhhh.... “ Desah Ami keras, Jason merasa tangannya semakin terjepit di vagina Ami lalu mencopot jari – jarinya dari vagina Ami, terlihat jari – jari Jason basah oeh campuran cairan sperma dan cairan dari vagina Ami. Wajah Ami memerah antara kelelahan dan malu, payudaranya naik turun seirama dengan nafasnya yang ngos – ngosan. “ jilat nih “ perintah Jason pada Ami sambil menjulurkan jarinya kearah bibir Ami. Ami menggelengkan kepalanya tanda tak mau, Jason langsung menampar Ami lalu menekan pipi Ami sehingga mulutnya membentuk huruf “ O “ lalu memaksa jarinya masuk kemulut Ami. “ Awas aja lu gigit jari gue, gue bakal habisin adek lu “ ancam Jason, Ami jadi tak bernai melawan, ia teringat dengan adiknya, Ravi. Walaupun sudah menjebak dirinya seperti ini, ia tetap sayang dan peduli dengan Ravi. Ami kemudian menjilati jari – jari Jason, walaupun ia sangat tak ingin melakukannya.
Merasa jarinya sudah tidak ada bekas cairan putih itu Jason melepaskan jarinya dari mulut Ami. “ kayaknya lu kepanasan ya? “ tanya Jason, Ami tak menjawab, Jason mengangkat tubuh Ami, lalu melemparnya ke kolam sebelum disadari Ami, tubuh Ami tercebur ke kolam “ buruan balik, jangan kelamaan dikolam “ teriak Jason, Ami mendayung tangannya pelan untuk mencapai tepian kolam, tubuh dan rambutnya sudah sangat basah lagi, ia lalu duduk di tepian kolam, ia sudah sangat lelah. Rero dan Maul menghampiri Ami lalu membawanya ke kursi santai yang ia baringi tadi, setelah berbaring dikursi santai itu, paha Ami dilebarkan oleh jason, ia menempatkan penisnya tepat di depan vagina Ami, Ami pasrah saja menerima perlakuan itu. Penis Jason mulai masuk ke vagina Ami secara perlahan, sedikit demi sedikit “ ahhh “ terdengar desahan pelan dari mulut Ami saat penis Jason sudah hampir setengah yang masuk. “ ahhh “ kini terdengar lenguhan dari Jason saat penisnya sudah semua masuk, ia langsung menggenjot vagina Ami yang sudah licin itu dengan tempo sedang, tangannya mulai bergerak meremas – remas kedua payudara Ami “ ergh...ahhhhhh....ahhhh “ terdengar desahan – desahan seksi dari mulut Ami. Jason menyingkirkan helai – helai rambut basah Ami yang berada dekat tenguk dan telinganya, sambil menggenjot Ami, Jason menjilati tenguk dan telinga Ami “ gellliiii...ahhhh “ Ami mendesah lagi antara geli, sakit dan ada rasa sedikit nikmat yang ia rasakan. Jason bahkan sempat mencupang telinga Ami dan kembali menjilatinya. Puas menjilati, mulut Jason kini bergerak kearah bibir Ami dan mencumbunya. Ami tak bisa melawan, ia sudah sangat lelah. Lidah Jason menari – nari didalam mulut Ami.
Sekitar 3 menit kemudian Jason melepas bibirnnya dari bibir Ami, nampaklah ludah yang tampak seperti benang dan kemudian hilang. Tangan Jason kini beralih ke pinggul Ami, ia menekan pinggul Ami lalu mempercepat sodokannya “ ahhhh....aaaahhhhhhh....aaaahhhh “ terdengar desahan – desahan nikmat dari kedua orang yang sedang bersetubuh itu, apalagi Jason. Merasa semakin dekat dengan puncak orgasmenya Jason semkain mempercepat genjotannya dan ia melepas penisnya, lalu mengocok penisnya didepan wajah Ami, hanya berselang kurang dari 2 detik,sperma Jason keluar dari penisnya dan menganai wajah Ami dan rambutnya, sperma Jason yang keluar lumayan banyak. Ami yang kaget hanya sempat menutup matanya tanpa sempat menghindarinya. Kini wajah gadis yang sudah menempuh semester 4 itu dipenuhi sperma “ hahhh..hahhh.haaahhh isep buruan “ perintah Jason yang masih ngos – ngosan. Ami tak melakukan apapun, ia hanya melihat dengan marah “ kenapa ? “ tanya Jason lalu menjepit hidung Ami sehingga membuat ia tak bisa bernafas dan otomatis ia membuka mulutnya, belum lama terbuka, mulutnya kini dipenuhi oleh penis Jason. Jason memegang kepala Ami lalu memaju mundurkan kepala Ami untuk membersihkan penisnya, bahkan sesekali kepala Ami ditekan di bagian selangkangannya yang dipenuhi oleh bulu itu, membuat Ami semakin sulit bernafas.
Merasa penisnya sudah bersih, Jason melepaskan penisnya dari mulut Ami. Ami tampak kehabisan nafas, dadanya naik turun dengan cepat. Ami merasa lega karena penderitannya sudah berakhir namun dilain sisi ia merasa tanggung karena hampir mencapai orgasme selanjutnya.
Ami dibiarkan terbaring di kursi santai itu, dari vaginanya masih nampak cairan putih yang meluber ke arah lubang anusnya, payudaranya nampak memerah, wajahnya pucat, rambutnya semakin acak – acakan. Jason yang melihat Ami yang keadaannya benar – benar memilukan membopongnya ke kamar tidur yang semalam ia diperkosa disitu. Jason masuk kekamar mandi, menyalakan keran air dingin dan hangat kedalam bath up, sambil menunggu bath up penuh Jason kembali ke kamar itu dan melihat Ami yang sudah sangat kelelahan, ada sedikit rasa iba di hati Jason namun, nafsunya lebih besar. Jason bukanlah orang yang gila seks, makanya ia bisa sedikit bersabar melihat tubuh Ami yang sudah sangat berantakan itu. Setelah bath up terisi air hangat, Jason kembali mengampiri Ami yang masih berbaring di ranjang yang besar itu “ gue udah siapin air anget buat lu mandi, mau gue bantuin? “ tanya Jason halus, Ami hanya mengangguk, Jason pun kembali menggendong Ami didadanya menuju bath up, ia perlahan menceburkan Ami kedalam bath up. Setelah semua tubuh Ami terendam di bath up yang bagian atasnya sudah tertutupi busa sabun itu, Jason berkata “ lu istirahat aja dulu, nanti pakaian lu gue siapin diatas kasur “ sebut Jason, kembali Ami hanya mengangguk sebagai jawaban, Jason mengerti lalu menutup pintu kamar mandi, lalu pergi ke ruangan lain untuk mandi.
Ami memejamkan matanya, menghirup nafas dalam – dalam lalu membuangnya perlahan – lahan dari mulut, ia berusaha membuat tubuhnya rileks. Hangatnya air dan wangi dari sabun membuat Ami sukses membuat tubuhnya rileks, otot – otot tubuhnya tak lagi setegang tadi.
Diruang tengah,
“ jirrr gue laperrr “ Rero setengah berteriak, ia sudah sangat lapar, apalagi sejak pagi ia sudah berolahraga. “ sabar Ro, nanti kita pesen lewat ojek online aja, tapi nunggu Ami selesai berendem “ kata Jason “ nanti kita masih punya game buat dia “ Jason menambahkan, Rero dan Maul tersenyum licik.
Setengah jam sudah berlalu, Ami memilih mengakhiri acara berendamnya, ia membilas lagi tubuhnya dengan shower lalu ia mengambil handuk putih yang lumayan besar untuk mengeringkan tubuhnya, ia membuka pintu kamar mandi, ia melihat Jason duduk diujung ranjang dan disebelahnya terlihat pakaian *
mermaid “ lu pake ini, gue mau mandi dulu “ perintah Jason “ gue sama anak – anak mesen makanan pake ojek online, nanti lu yang ambil “ lanjut Jason, Ami hanya mengangguk, “ ya udah, oh ya gue hampir lupa, lu gak usah pake daleman “ Jason beranjak keluar kamar dan menutup pintu kamar. Ami berjalan ke ranjang itu, ia kemudian mengambil dan mengenakan pakaian mermaid itu. Pakaian yang bewarna hitam dan putih itu hanya menutupi sedikit lengannya dan hampir tak mampu menutupi paha putih Ami, rok itu berada hampir 10cm diatas lutut, Ami hanya pasrah, ia menganakan hiasan kepala yang masih 1 set dengan pakaian itu. Setelah bercermin sebentar, ia beranjak keluar dari kamar itu bersiap menerima penderitannya.
[/URL] [/IMG]