Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY - TAMAT Kaisar Naga: Surga yang hilang

Bimabet
menarik ceritanya ... ditunggu kelanjutnya @Mashiro999
 
Episode 19​

Kami tiba di kediaman Putri Xia. Aku berlari menuju Istana utama, lalu menuju ruang penyimpanan senjata. Aku meletakkan pedang yang aku ambil dari rumah ayahku, lalu meraih senjataku yang sebenarnya, Pedang Siang dan Malam.



“ seharusnya aku membawa ini ke mana saja. Mungkin banyak nyawa yang dapat aku selamatkan”



Ucapku. Nona xingqiao menggeleng kepala



“ semua sudah terjadi. Kita pun tidak ada yang tahu ini akan terjadi. Ku kira hidup akan damai selamanya. Ternyata kaisar berpikiran lain.”



Jawabnya



“ Nona, berlindunglah di sini. Aku akan menuju Istana naga untuk menyelamatkan Putri Xia”



Nona Xingqiao lalu memelukku dan tiba-tiba mencumbu bibirku.



“ Aku takut kehilanganmu selamanya Bao an. Jadi aku mohon kembalilah. Jika kau kembali, aku persembahkan kau perawanku, bahkan tanpa harus menikahiku”



Nona Xingqiao tiba-tiba berlutut di hadapanku



“ Nona, jangan menghinakan dirimu seperti ini. Aku pasti kembali”



Aku lalu membantunya berdiri.



“ lagipula aku tidak ingin menikahi siapa pun.”



Ucapnya. Aku pun memeluknya



“ Maafkan aku Nona Qiao. Aku berdoa semoga kita bisa bersama. Dan tiba-tiba saja aku menikahi Putri Xia”



Bisikku. Ia pejamkan matanya lalu meneteskan air mata



“ Sejak malam itu pun aku tak mau berharap. Kau milik Putri Xia. Aku tahu itu. Namun hingga kini aku berdoa semoga kita bisa bersama”



Ia kembali mencumbuku. Kami pun bercumbu. Ia melepaskan cumbuannya lalu membalikkan tubuhnya



“ selamatkan dia Bao an. Selamatkan Istrimu”



Secepat kilat aku mendeteksi keberadaan aura Putri Xia dan berpindah ke Tempat itu.



Aku tiba di tempat yang sangat misterius. Cahaya nyaris tidak ada di sana. Aku bacakan mantra dan bintang yang sangat kecil muncul menerangi sekitarku.



Seluruh bulu di tubuhku berdiri. Aku berada di tengah-tengah reruntuhan kota yang sangat besar. Kota itu sangat luas dengan menara-menara yang sangat tinggi. Tingginya mungkin 3 sampai 5 kali lipat dari burj Khalifa hingga aku sendiri tidak dapat melihat dasarnya.



Aku menuruni menara itu dengan sangat hati-hati. Kota itu sepertinya jauh terkubur di bawah dasar laut. Seharusnya manusia biasa akan kesulitan bernafas tapi sesuatu membuat manusia mudah bernafas dan tekanan juga normal sehingga tidak meremukkan tubuh manusia



Aura Putri Xia tidak jauh dari posisiku. Aku menemukan sebuah lift yang mungkin masih bekerja. Aku naik dan melihat tulisan cahaya dengan bahasa yang sangat kuno. Sepertinya bahasa Sansekerta kuno dari nyaris 100 ribu tahun yang lalu. Aku menekan sebuah tombol dan lift itu menuruni menara, membawaku ke dasar menara.



Aku berada di Tempat yang sepertinya lobby dari menara itu. Kota ini sangat futuristik. Tidak mungkin kota ini ada di zaman 100 ribu tahun yang lalu, ketika manusia seharusnya masih tinggal di gua. Namun kota ini membuktikan jika catatan sejarah Kekasairan Naga adalah benar adanya.



Ada sebuah lubang di tengah-tengah lobby itu. Lubang yang sangat gelap. Aku membaca mantera dan memunculkan bintang yang sangat kecil di tanganku. Aku lempar bintang itu ke dalam lubang dan melihat seberapa dalam lubang itu.



Aura Putri Xia tak jauh lagi. Aku menuruni lubang itu. Dalamnya mungkin hampir 100 meter sehingga aku mungkin akan kesulitan untuk naik kembali. Atau aku harus teleportasi. Aku mendengar suara tangisan wanita. Aku mendengar suara itu dari balik dinding batu.



“ Putri Xia!”



Itu suara Putri Xia. Ia berada di balik dinding itu. Aku menebusnya dan dinding itu menghilang. Dinding batu itu tak lain adalah perisai daya yang membentengi sesuatu dibaliknya.



Ternyata benar. Putri Xia di sana. Duduk tanpa busana dengan banyak bekas luka di tubuhnya. Aku berlari, melepaskan hanfuku dan menutupi tubuhnya. Aku langsung memeluknya dan seketika itu juga aku menangis



“ tenang Istriku, aku disini”



Namun Putri Xia hanya diam bingung



“ aku bukan istrimu, siapa kau anak muda?”



Tanyanya bingung. Putri Xia, apa dia hilang ingatan? Ia melepaskan pelukanku, lalu mengangkat kedua tangannya ke kepalaku



“ boleh aku baca?”



Aku mengangguk. Ia memegang kepalaku dan membaca pikiranku. Ia meneteskan air mata



“ kau bukan suamiku di dunia ini. Kau suamiku di dunia yang lain. Aku Xiao. Putri pemimpin negeri ini, yang dibuang dan diasingkan. Entah berapa lama aku di dalam penjara ini. Entah berapa lama aku menangis. Tapi aku senang kau menyelamatkanku.”



Wanita itu bernama Xiao. Aku bingung mengapa ia sangat mirip dengan Putri Xia. Ia lalu berlutut



“ Ragaku telah lama hancur. Tenaga dalam di dalam diriku, sepertinya meniru aura orang di dalam pikiranmu, sehingga ketika kau melihat aku sangat mirip dengannya. Terima kasih orang asing, kau menyelamatkanku dari penjara ini. Selamanya aku berhutang padamu”



Xiao lalu berdiri. Aku membiarkannya mengenakan jubahku



“ energi yang membentengi sihirku telah lenyap. Aku kini bebas. Kita akan bertemu lagi, Edi”



Ia memanggilku dengan nama Indonesiaku. Ia melambaikan tangan, dan seketika menghilang. Dengan lubang hitam aku kembali melompat, menuju lokasi Putri Xia yang sebenarnya



Aku tiba di sebuah Istana yang sangat besar. Istana itu seperti perpaduan budaya India dan China. Istana. Itu sangat megah dan tinggi. Aku berdiri di tengah alun-alun yang sangat lapang. Cahaya di alun-alun itu menyala dan aku melihat seseorang di seberangku.



“ Kaisar Huang”



Gumamku. Kaisar menoleh. Ia mengenakan baju zirah emas dengan pedang Bulan Gelap yang ia pegang dengan kedua tangannya



“ semua sudah berakhir, Bangsawan Bao. Aku menang. Dunia milikku. Namun kau akan menemui ajalmu. Atas kejahatan pengkhianatan”



Ia ayunkan pedangnya menembakku dengan cahaya mematikan dari pedangnya. Aku menghindar. Kaisar melompat dan menghujaniku dengan sinar-sinar mematikan dari pedangnya.



Kaisar menyerangku dengan pedangnya. Aku kembali menghindar. Aku ayunkan pedangku dan menyerangnya dengan cambuk api dari pedangku. Aku menyerang Kaisar tiga kali dengan cambuk api. Kaisar mulai terluka namun tidak terlalu parah. Kaisar terus menyerangku dengan pedangnya. Aku menghindari setiap serangnya dan menunggu celah untuk serangan balasan



Aku angkat pedangku ke atas dengan kedua tanganku. Aku sudah menggunakan kekuatan siang hari, cambuk api, namun tak pernah menggunakan kekuatan malam hari pedang Ini. Pedang mulai bersinar. Kaisar Huang menyerang, meluncur dengan kecepatan tinggi. Saat itulah aku arahkan pedang itu padanya dan



“ Komet Biru!!!!”



Saat itu juga Aliran Laser Mematikan Menyembur dari pedang persis menyerupai jurus kamehameha Goku. Laser itu bahkan lebih mematikan. Kaisar Huang terpelanting dan seluruh baju zirahnya hancur lebur. Ia tersungkur dan pedang itu terhempas dari tangannya



“ cukup bermain-mainnya. Hadapilah aku yang sebenarnya. Aku akan berhenti bertarung sebagai Kaisar Naga. Bersiaplah menghadapi kekuatanku yang sebenarnya! akulah, Huang sang Pendekar Petir!”



Petir yang dahsyat menyambar dari segala arah. Matanya bersinar dan ia menembakkan cahaya mematikan dari mata, kedua tangan dan dadanya. Aku menangkis cahaya-cahaya itu dengan pedangku. Aku tembakkan kembali cahaya dari pedangku dan Kaisar Huang terpelanting dan terhempas jauh



“ Jahanam! Aku tidak akan mati konyol!”



Ia menyerangku dengan tenaga penuh. Petir muncul di kedua tangan dan kakinya. Ia memukulku dengan sangat kuat hingga aku terpelanting. Ia mencoba memukulku lagi namun aku menghindar. Kaisar Huang melayangkan tendangan seribu namun aku kembali menghindar. Ia melayangkan tendangan yang sangat kuat dan



“ Ding!”



Aku menangkis tendangannya dengan pedang siang dan malam. Aku ayunkan pedangku dan menyerangnya dengan jurus cambuk api. Huang semakin lemah. Aku arahkan pedangku ke arahnya. Ia cukup tangguh karena dapat selamat dari jurus Komet Biru yang sangat mematikan. Namun saatnya mengakhiri pertarungan ini. Aku tembakkan jurus Komet Biru dari pedangku dan Kaisar Huang tidak sempat menghindar



Kaisar Huang menggelepar. Ia tidak sempat berkata-kata. Aku tidak menyangka pertarungan ini usai. Aku menjadi sangat kuat. Seluruh tenaga Huang masuk ke dalam tubuhku. Sebuah bayangan pun muncul



Aku kembali ke Istana Naga. Aku berdiri di sebuah taman. Di sana aku melihat Huang berdiri, dengan begitu banyak wanita tanpa busana berebut memeluk tubuhnya. Huang melihat ke arahku



“ Bangsawan Bao”



Ia menoleh dan menyapaku



“ Kaisar”



Aku membungkukkan badanku.



“ aku hanya ingin membuat ayahku bangga. Ia bilang aku pria yang lembek, kegagalan terbesar di hidupnya. Sebenarnya, hati nuraniku lebih ingin berkumpul dan bersenang-senang dengan wanita-wanita ini. Jika aku tidak mendengar ayahku, mungkin aku masih bermanja-manja dengan mereka, daripada membunuh semua orang di bumi.”



Kaisar Huang lalu duduk dan seorang wanita muda tanpa busana menuangkan ia teh



“ aku tidak pernah suka Xia karena ia sangat dimanja. Aku selalu dihina seumur hidupku. Namun ketika kalian menikah, aku memutuskan mengampuninya dan memperlakukan ia sebagai adikku. Kini waktunya kau menemui musuhmu yang sebenarnya”



Musuhku yang sebenarnya? Apa arti semua ini?



“ aku hanya peon Bangsawan Bao. Musuh yang sebenarnya menunggu di dalam Istana Tua. Ialah yang memberiku kekuatan petir serta Pedang Bulan Gelap. Naga adalah makhluk paling suci di Kekaisaran Naga, dan itu sebabnya aku menganggapnya Dewa. Aku salah. Dan ketika aku sadar, semua sudah terlambat. Aku sudah dikuasai nafsuku”



Wanita-wanita itu lalu menuntun Huang pergi.



“ saatnya aku pergi, bangsawan Bao. Aku tidak menyangka surga masih menerimaku meski aku akan menjadi manusia biasa di sana. Aku akan melewati setiap hari bermanja-manja dengan wanitaku. Jagalah adikku, jaga rakyatku, mereka paling berharga di hidupku. Jangan biarkan ada Iblis Yan yang lain, atau Naga yang lain.”



Huang melepas semua pakaiannya dan pergi tanpa busana bersama puluhan wanita yang mengerubunginya. Aku rasa pedang siang dan malam membunuh semua sifat jahatnya, menyisakan semua sifat baiknya. Ia mungkin sangat jahat tapi ia kaisar yang sangat baik terhadap para pendukung dan rakyatnya. Kurasa itu sebabnya ia masih diterima di Surga. Meski bayarannya ia menjadi rakyat jelata di sana



Aku kembali tersadar. Kini tak ada yang menghalangiku ke istana itu. Aku menaiki tangga hingga berada di puncaknya. Ada sebuah gerbang di depanku dan aku pun mendorongnya. Ada aula yang sangat luas di dalamnya, mungkin seluas lapangan bola. Aku melihat Putri Xia, dengan Baju kebesarannya di tengah-tengah aula



“ Tuan Putri”



Putri Xia lalu menoleh. Ia tersenyum . Aku pun tersenyum. Aku berlari ke arahnya. Pakaian Putri Xia hangus menjadi debu dengan sendirinya. Aku hendak memeluk dan bersetubuh dengannya saat itu juga namun aku merasakan ada yang aneh. Ada yang aneh dengan mata Putri Xia



Pedang cahaya berwarna biru muncul dari tangan kanan Putri Xia. Sesuatu mengendalikannya. Aku terdiam. Jika aku melawannya maka Putri Xia akan terluka



“ Hyaaaa!”



Namun jika aku diam maka aku akan mati. Putri Xia mengayunkan pedangnya dan aku sempat menghindar. Ia menyerang kepalaku dengan pedang bayangan itu dan aku menangkisnya dengan pedangku.



“ Putri Xia! Sadarlah!”



“ Buk!”



Dengan sihirnya Putri Xia berusaha meremukkan semua tulangku. Ia cekik leherku hingga sulit bernafas. Aku tidak punya pilihan. Aku memekik kesakitan ketik sihirnya hampir meremukkan batang kemuluan dan buah zamarku. Aku ayunkan pedangku dan



“ cambuk api!”



Sekujur tubuh Putri Xia terbakar. Ia kembali menyerangku namun aku menghindar dan saat itulah aku menembaknya dengan jurus komet biru



Putri Xia terpelanting. Tubuhnya menggelepar. Wajah cantiknya kini hangus sebelah. Kedua putingnya hangus dan lubang kemaluannya, selangkangan, paha hingga telapak kaki, semuanya terbakar habis. Pedang itu terhempas dan aku seketika panik.



“ Tuan Putri”



Aku langsung memeluknya



“ suamiku”



Aku nyaris membunuh istriku sendiri



“ kita harus pergi, bertahanlah!”



Aku hendak melompat dengan lubang hitam namun saat itulah kami berpindah ke alam lain.



Aku berada di kolam yang mengambang diantara langit. Di sekelilingku penuh dengan bukit-bukit yang melayang di udara. Aku terdiam. Aku berandai apakah ini kahyangan.



Aku hendak memeluk Putri Xia dan membawanya pergi namun ia menghilang. Aku melihat sesuatu bergerak diantara awan. Aku menoleh ke belakang dan aku terkejut melihat sosok yang baru saja mendarat di belakangku.



Seekor naga raksasa mendarat di belakangku. Naga itu besar, berselimut emas dan tidak bertanduk. Tidak salah lagi ialah naga surga dalam mitologi Kekaisaran Naga. Namun kenapa ia memperdaya Huang dan membunuh umat manusia? Bukankah seharusnya ia menjaga bumi dan umat manusia?



“ Mantera kebenaran”



Naga itu mengaum. Rupanya seketika berubah. Matanya berubah merah dan emas yang menyelimuti kulitnya seketika sirna. Aku melihat raga aslinya. Seekor naga hitam dengan mata merah dan taring yang menakutkan. Ia meniru Naga Surga yang ternyata sudah mati di bukit di dekat kami. Naga itu hendak menyemburkan api namun aku menangkisnya dengan pedangku



“ kau akan menemui ajalmu manusia! Aku makhluk paling sempurna di Jagad Raya. Aku seorang Dewata dan kau hanya pria biasa dari Medang Kamulan. Dan aku akan selamanya hidup di raga istrimu, dan memperbudak manusia selama ribuan tahun. Hancurlah kau di dalam tubuhku”



Naga itu menerkam dan hendak mengunyahku namun aku seketika menghindar. Ini akan jadi pertarungan berat
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd