Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Joni Kroco™ | Chapter III: Parabellum

Dalam remake kali ini, Joni tetap cowok apa dikasih plot terjebak dalam tubuh cewek?

  • A. JONI TETAP COWOK, (biar macho, cyin)

    Votes: 191 84,1%
  • B. JONI TERJEBAK DALAM TUBUH CEWEK , (macam film Kimi no Nawa)

    Votes: 36 15,9%

  • Total voters
    227
Bimabet
25. Joni Kroco™
Kshatriya Durga




Red Queen
Ratu Dunia Kejahatan

.

Madame Epona
Shaman keluarga Dasaatmadja

_____________________________________________________

"Epona. Get ready for a last ride," desis Red Queen.

"T-tapi Nyonya... k-kalau anda melakukan ini m-maka anda,...─"

"Tidak akan mencapai Nirvana? Fuck it. Kita harus menyiapkan sambutan yang meriah bagi tamu-tamu kita."

Kidung Gita Mahapralaya berakhir bersama hayat perapalnya. Gw merasakan pancaran tenaga yang bangkit di sana-sini. Beatrix, diikuti P'ilo yang kembali memberikan perlawanan. Tapi posisi musuh yang sudah terlanjur mendapatkan posisi menguntungkan mendesak pasukan Sekte Jade Lotus. Gw mendengus birahi. Setelah tiga episode diperlakukan cem figuran. Sekarang giliran gw beraksi.

Gw ngasah celurit yang udah jerit-jerit minta tumbal.

"Now, Jon. Do what you do best." Red Queen tersenyum dingin.

"Coli?"

"Hunt."

|XII|


Kuda Arwah Epona
Guide of Spirit

Tiupan sangkakala. Dari arah gerbang utama tiba-tiba melesat kereta perang yang ditarik kuda berkaki enam. Kereta perang yang dahulu pernah digunakan oleh Raja Alengka. Kereta perang yang sudah merenggut banyak nyawa. Sumber Bencono.

Sang Sais, Madame Epona, menjerit garang sambil melecutkan cambuk Segoro Geni yang mampu memerintah jin dan arwah. Di sekelilingnya bergulung kabut ghaib yang mewujud menjadi puluhan hantu lapar yang meraung dari alam Preta (Realm of Hugry Ghost). Mengerang, menggeram, membawa serta segala macam kutukan dan guna-guna.

Di atas kereta perang yang terbuat dari belulang itu, Sang Ratu Merah mendengus murka. Ilmu Hitam Cakrabhairava mengubah kulitnya yang langsat menjadi biru kehitaman. Dan di belakangnya bergemulung hitam Prana Kegelapan yang mewujudkan diri menjadi sesosok Raksasi bercaling yang selama ini bersemayam dalam Mustika. Sang Rangda dari Dirah. Ratu Ilmu Hitam dengan lidah menjulur panjang, payudara menjuntai, dan kuku-kuku tajam yang melambaikan kain kafan.

Adalah Mustika Cakra Bhairava, senjata pusaka yang diberikan langsung oleh Dewi Durga kepada Nyi Calonarang untuk menghancurkan orang-orang yang menindas putrinya. Hilang ditelan zaman, beralih dari tangan ke tangan, hingga konon disimpan oleh Presiden Pertama sebagai tumbal untuk melanggengkan kekuasaannya, sebelum direbut oleh keluarga Dasaatmadja dalam kudeta tahun 1965.

Bagai memiliki nyawa, senjata pusaka berbentuk cakram itu berpusar dengan sendirinya, menyambar siapapun yang cukup sial berada dalam jangkauan serang. Kau hanya mampu menangkap lesatan cahayanya ketika mustika keramat itu berkelebat, dan meninggalkan tumpukan mayat di manapun Sang Betari menjejakkan kaki. Kali ini, tidak Dewa-dewa ataupun Iblis yang bisa menjadi penyelamat, karena siapapun yang tersentuh akan langsung tumpas dengan tubuh hangus.


Red Queen menarikan tarian purba, telanjang, dan mempersembahkan tubuhnya kepada Sang Hyang Betari Durga. Bak seorang dewi eksotis, gelang kaki bergemerincing di sepasang tungkainya yang jenjang. Berguncang pula sepasang buah dadanya yang tak berhalang. Tubuhnya yang bugil hanya ditutupi berbagai gelang dan kalung yang bergelung-gelung menggeliat erotis. Mengilat oleh keringat dan cahaya merah bola api di keningnya.

Ang. Ang. Metu Gni Mahabara ring wunwunanku. Oh, B’tari Durga, Bakarlah mereka yang menyakiti anak-anakku!!!”

Lalu, ketika liturgi kegelapan itu selesai dirapal, di belakang kereta kencana Sumber Bencono terbentuklah sebuah bola mata raksasa yang diselubungi kobaran api. Asap hitam terlihat gulung gemulung bersama bara dan jelaga yang membumbung di udara. Kau hanya bisa merasakan panasnya yang membakar. Juga cahaya menyilaukan ketika kelopaknya membuka.

“TUTUP MATA KALIAN!!!” pekik Hades, Jenderal Musuh memperingatkan, tapi terlambat, bersamaan dengan kelopak mata yang terbuka, berubahlah tubuh mereka menjadi abu, dihanguskan oleh teluh sakti yang mampu membakar siapapun yang berani menatap langsung ke dalam mata Sang Betari.

|XII|

“Çakti Mahakali”

|XII|

Kekuatan Sang Betari membajak mitokondria. Membuat organel penghasil energi dalam sel itu membakar dirinya sendiri. Spontaneous Combustion. Kobaran api seketika memenuhi medan perang. Kereta arwah Sumber Bencono menggilas arang dan abu, atau apapun yang tersisa dari tubuh yang dulunya berwujud manusia. Bersamaan dengan itu, dari arah benteng menyerbu sisa-sisa pendekar Sekte Jade Lotus dalam sebuah serangan penghabisan.

RIDE! RIDE! WARIOR OF JADE LOTUS!!!! RIDE!!! RIDE TO THE RUINS!!! RIDE TO THE END OF THE WORLD!!!

Serangan Sang Ratu Merah menggerakkan bandul pertempuran ke pihak Sekte Jade Lotus. Beatrix dan Pulu pemilik serangan fisik terkuat mempimpin sebagai ujung tombak, diikuti dengan Tara dan Sheila yang mendukung dengan sihirnya, dan gw dengan doa anak Yatim.

Kemudian berturut-turut menerjang Pendekar 9 Benua, Hakim Roda Mas, Pendekar Pemanah Rajawali, diikuti Dukun Vampir Xiaomi, Biksu Suci Huawei, Pendekar Sam Sung, dan segenap penghuni konterhape. Berderap, menghentak, menggetarkan medan perang dengan batle cry mereka.

YOU, MORTAL!!! CAN NOT DEFEAT ME!!!!” jerit Hades murka ketika berhadap-hadapan dengan Red Queen dalam duel satu lawan satu. Memejamkan mata, Animus-nya mewujud di udara sebagai tengkorak raksasa setinggi 40 tombak. Jubahnya yang terbentuk dari jutaan arwah berkibar dan mengubah apapun yang disentuhnya hingga menua dan menjadi abu.

Kereta perang Sumber Bencono melesat menghindar gulungan hitam yang mencoba menelan utuh mereka berdua. Cambuk Madame Epona berkelebat melesatkan kereta perangnya keluar dari dalam jangkauan serang.

Di belakangnya, tangan Sang Ratu Merah terangkat, bibirnya mengucap inkantasi, memanggil salah satu senjata Dewa yang menjadi pusaka keluarga Dasaatmadja. Senjata Dewa yang dulu digunakan oleh Karna untuk membunuh Gatotkaca.

"What a Mob to a King? What a King to a God....?" Red Queen tersenyum. "And... what a God... to a Godkiller."

|XII|

Vasavi Sakti.”

|XII|

Lesatan cahaya. Selarik cahaya merah darah membelah langit diikuti dengan suara menggelegar ketika sebuah tombak berukuran raksasa dilepaskan dari alam Dewa. Kau hanya bisa melihat cahayanya yang menyilaukan, juga energi panas yang mampu melelehkan bebatuan ketika salah satu Astra (senjata Dewa) itu mewujud ke alam manusia.

Hades berusaha menahan dengan Animus-nya yang bergulung membentuk tornado arwah, tapi sia-sia, senjata yang dulu dianugerahkan Parasurama kepada Karna itu adalah pusaka yang bahkan mampu membunuh Dewa-dewa. Energinya melelehkan tebing dan batu-batu. Mengubah Tibetan Plateau menjadi lautan lava pijar yang menelan habis sisa-sisa pasukan musuh ketika tombak Vasavi Sakti itu dilepaskan ke bumi.

Hades mengayunkan sabit raksasanya putus asa, sesaat sebelum pilar cahaya menghujam, dan cahaya terang menenggelamkan semua.

|XII|

Terdesak, barisan belakang pasukan koalisi The Patriot yang terdiri dari tentara reguler menembakkan peluru suar sebagai isyarat mundur. Diiringi lindungan tembakan altileri, musuh yang tersisa menarik diri ke arah kaki gunung di mana Tiger Gate berada. Sebagian lagi kocar-kacir ke arah desa Ka Li Sat dan Serpent Pass hanya untuk disergap oleh Oom-oom hormonal yang baru pulang main karambol.

Hakdezig. Seorang langsung nyungsep di selokan, disundulnya pake bulu idung. Seorang dikekep ampe berbusa di keteknya yang bau menyan.

Sisanya langung menyerah di bawah ancaman golok hitam Harimau Pantura.




Macan alias Wagimin
Pendekar Paling Gretet DI Alam Semesta

Di Episode sebelumnya ditugasin Sheila untuk menyerang markas musuh

Baca bab 23 Those Who Fight buat tahu adegannya

_______________________________________

“Kemane aje lu, Jon? Jadi sales kukubima, lu? Kelar gelut baru nongol! Wakakakag.” Kepala gw dikemplang Wagimin yang baru nongol ma anak-anak Sekte Ming Jiao. Musuh-musuh yang cowok dibunuhnya. Sementara yang cewek dibugilin terus diiket buat dijadiin budak seks.

“Adegan gua kena sensor KPI, hiks.”

Gini amat dah jadi pemeran utama, baru aja gw dibikinin adegan ala-ala John Wick, gw dah dijadiin figuran lagi. Hiks.

“Lah, elu sendiri dari mana aje, Bang?”

“Biasalah karakter OP, saking kuatnya, gw sampe harus diumpetin kek Captain Marvel,” kata Macan jemawa sambil melinting bulu idung.

“Hiks.”

“Udah, Jon. Kagak usah sedih. Ngopi dulu dah.”

Tiupan sangkakala mengakhiri pertempuran hari ini. Para pendekar berkumpul melakukan konsolidasi.

Para pengikut gw dari Sekte Ming Jiao (Demonic Sect) mendirikan outpost (pos pertahanan di desa Ka Li Sat. Ngedeprok santuy di depan warung kopinya Pak Utut Wijanarko, Sekte kanibal yang sudah berhasil gw bikin bertobat itu sekarang lagi makan gorengan bersama para pendekar yang kecapean habis bertarung.

Macan menyodorkan segelas kopi tubruk, dan dari belakangnya tiba-tiba ada gajah lepas nyeruduk tembok. Widih!

“Kopi... Tubruk... Gadjah!!! Diolah dengan warisan... Djati diri kopi tubruk sedjati!!!!”

Dahlah. Males gw.


Macan
Brand Ambasador Kopi Tubruk

|XII|

Seorang utusan dari Partai Kaifang membawa berita: Musuh sudah mundur ke kaki gunung. Tapi pangkalan aju mereka di Tanah Anarki juga sudah dihancurkan oleh Macan dkk. Kali ini Dewa Perang Kwan Kong benar-benar berpihak para Sekte Jade Lotus. Musuh terjebak di antara Shangri-La dan rawa-rawa beracun Tanah Anarki.

India berpindah haluan dan menggabungkan diri dalam perang dunia ketiga. Pasukan dari Negeri Vrindavan yang menggempur pantai barat Indochina memaksa pasukan darat musuh mundur hingga semenanjung Malaya. Sementara dari utara, merengsek masuk angkatan darat Rusia dari Manchuria. Armada Pasifik Rusia mendesak angkatan laut musuh mundur ke pangkalannya di Guam. Koalisi The Patriot yang memusatkan seluruh sumberdayanya untuk menaklukkan Tanah Anarki dan Shangri-La memberikan kesempatan bagi Tentara Rakyat yang bertahan di Chengdu untuk melakukan counter offensive dan mendesak pasukan Amerika hingga pesisir timur. This is the Endgame, batin gw.

Pasukan koalisi Zodiarc - Sekte Jade Lotus – Tentara RRC yang tersisa melakukan konsolidasi. Membangun pos-pos pertahanan, sekaligus bersiap melakukan serangan sapu bersih keesokan hari.

Matahari terbenam dan menyisakan puing dan abu. Dari kejauhan terlihat warna merah yang menyala lelehan lava yang belum juga membeku. Jenazah-jenazah para pendekar yang gugur dikumpulkan dalam balairung. Diselimuti dan disemayamkan seadanya. Madame Epona dan murid-muridnya ada di situ. Menyalakan dupa dan menaburkan serbuk cendana untuk menyamarkan aroma mayat. Sekelompok biksu dari aliran Teravada melantunkan sutra, sebagaimana yang berasal dari sekte Vajrayana dan Bhairava menggelar selametan sesuai dengan kepercayaanya.

Gw melihat Sheila dan Mama Liliana membakar uang kertas arwah (Jingzhi), serpihan abunya berterbangan bersama bara yang melayang di udara.

Cakti Mahakali yang bisa menghanguskan semua orang yang menatapnya. Vasavi Shakti yang bisa membunuh Dewa. Saya tahu Mama memiliki kekuatan untuk meratakan pasukan musuh dalam satu serangan.” Sheila mendengus sinis. “Semua ini tidak akan terjadi kalau sejak awal Mama sudi membantu kami!”

Liliana, Red Queen terdahulu meremas genggamannya, sebelum mengalihkan pandangan pada larik-larik bunga api dari jasad-jasad yang dikremasi.

“Semua orang punya alasan...─”

“─Dan lihat yang terjadi! Seandainya mama menolong kami lebih cepat, mereka tidak akan mati seperti ini!!! Mama tahu Mama sebenarnya mampu menyelamatkan kami, menyelamatkan nyawa para pendekar, tapi Mama memilih tidak melakukan apa-apa!!!”

“─PLAK!”

Tamparan keras mendarat di pipi putrinya.

Sheila terperangah tak percaya.

“Mungkin salah saya karena memanjakanmu, Nak? Sudah saya katakan sejak awal. Bukan saya Ratu Merah yang baru, kau. Kau mengetahui galat fatal dalam rencanamu, tapi kau tetap bersikeras memilih jalan itu. Perang tidak bisa dimenangkan dengan kemujuran semata. Dan kau kini menyalahkan kegagalanmu kepada saya, untuk?”

BUT I FAILED THEM! MEREKA MEMPERCAYAKAN NYAWANYA KEPADA SAYA! TAPI APA YANG SAYA LAKUKAN SELAIN MEMBAWA MALAPETAKA!!!”

They live and die by your order. Mereka merelakan belulang dan daging sebagai pondasi bagi singgasanamu. Sama seperti Kumbakarna dan Adipati Karna yang mengikuti junjungannya walau ke tepi Neraka. Jangan pernah sekali-kali kau mengecilkan pengorbanan pengikutmu!!!”

Lagi, gw merasakannya, kata-kata yang menghujam tajam bagai pedang, menyisakan hening panjang dan mata Sheila yang berkaca.

Then Live. Live with your failure.” Liliana menatap tajam. “Kau tak akan bisa melarikan diri dari dosa dan kesalahan.”


|XII|

Sebelum merasakan keagungan, kau harus merasakan penderitaan.... sebelum bisa menemukan, kau harus pernah merasakan kehilangan.... sama seperti Karna yang dibuang Kunti dalam sebuah nasib tragis.... kau harus mendaki kembali jalan mu dari dasar neraka.... Musuh terkuat akan segera datang.... dan kau akan kehilangan semua orang yang kau cintai tanpa terkecuali..... dunia akan disempurnakan, lalu keheningan membungkus semesta alam....

Lagi, ramalan masa lalu berkilas bagai sebuah fore shadow. Koh Patkay, Tikus, Elin. Satu persatu gw kehilangan orang-orang yang gw sayang.

Setelah ini, siapa lagi?

Gw memang bisa menghindari kematian Mama Liliana seperti yang gw lihat di masa depan yang satunya. Kali ini gw juga bisa menyelamatkan Beatrix....

But what did it cost?

Menjelang Isya ketika tubuh pendekar-pendekar Senior yang gugur hari itu diusung ke dalam balairung. Dewi Pedang Mi Fang Xu Shu Zu dari Partai Wu Tang. Pendeta Hitam Mi To dari Sekte Bhairava. Lalu Koh Patkay dari Istana Ratu Merah / Zodiarc yang sudah berhasil dievakuasi dari reruntuhan Bangsal Terlarang berturut turut dimasukkan ke dalam peti untuk disemayamkan.

“Koh Patkaaaaay!!! Jangan tinggalin kami, Koooooh!!!!” terdengar tangisan memilukan dari arah jasad Koh Patkay. Sekelompok ibu-ibu, purel karaoke, dan cewek Open B.O meratap di sekeliling tubuhnya yang sudah membeku.

Gw tersenyuh. Bahkan di akhir hidupnya banyak orang yang menangisi kepergian Koh Patkay. Kenangan gw selama mondok di tempatnya Koh Patkay berkilas bagai adegan film biru. Waktu gw diajari tenaga dalam. Waktu gw diajari jurus Wing chun. Termasuk waktu gw dipaksa gabung MLM....

Gw ikut membakar dupa, memberikan penghormatan terakhir pada guru gw. Datang akan pergi / Lewat kan berlalu / Ada kan tiada / Bertemu akan berpisah // Awal kan berakhir / Terbit kan tenggelam / Pasang akan surut.... bertemu... akan berpisah....

Koooh Patkaaaaaay.... bangun Koooooooh....,” tangisan ibu-ibu di samping gw semakin memilukan.

“Koooooh jangan mati dulu, Koooooh.... kami kapan diberangkatkan umroh, Koooooh!!!!”

“Kooooooh.... gimana nasib investasi kami, Koooooh....”




Alm. Koh Patkay
Leader Q-Net, Memiles, dan Travel Umroh bodong

|XII|

Gw nyariin mayatnya Tikus, mau baca Yasin, tapi gak nemu. Jangan ampe dah salah kubur di kuburan binatang. Kasian tar dia dicabuli arwah marmut.

Dari arah bangsal pengobatan berlari tergopoh seorang utusan muridnya Dewa Tabib Tong Fang, membawa kabar penting. Tikus masih hidup, dan sekarang sedang menjalani perawatan intensif oleh Tara dan Biksu Suci Huawei.

Gw menghambur terburu. Tikus sudah dibaringkan di sebuah altar macam tumbal pesugihan, Biksu Suci Huawei merapal mantera suci, memanggil Animus-nya yang berwujud burung Hong (Burung Phoenix) “Hong Wilaheng.....” Burung Mitologis perlambang keabadian itu memang berhasil menyembuhkan luka luar Tikus, tapi kehilangan orang yang dicintainya membuat sahabat gw tak lagi memiliki daya hidup.

Koma, tubuhnya hanya ditopang dengan alat-alat penyangga kehidupan. Selang infus membelit di sana-sini, dan selang mesin cuci menyumpal pada mulutnya. Layar EKG menunjukkan bunyi bib lemah, dan grafiknya terus menurun seperti harga Bitcoin.

“Tikus ada penyakit jantung, Jon?” tanya Tara yang hendak menyuntikkan ampul Adrenalin.

“Kenapa tanya gua?”

“Kan elu sohibnya.”

“Gak ada kayaknya.”

Tara lalu mengambil ampul Deksametason.

“Ada gula ga?”

“Gak ada.”

“Makanya beli. Kalo gula curah 12.000 perkilo. Kalau yang merek Gulaku 13.000 di Indomaret.”

“........”

“........”

“........ product placement, Kak?”

“Ho-oh.”

Cerita apa ini bangsad?!

“Kus. Bangun dong, Kus. Jangan gini ke gua, Kus. Gua nggak bakal tahu jadi apa kalo sampe kehilangan lu... hiks...,” kata gw tulus.

“Tenang, Mbek. Nyawa sahabat lu tidak berada dalam bahaya. Kondisinya sudah mulai stabil. Beruntung, serangan Elin tidak mengenai organ vitalnya.”

“Kok bisa?” soalnya dada kiri Tikus yang berlubang masih ditambal pake lakban solatip.

Tara diem bentar.

“Tikus adalah sejenis mamalia langka, yang terakhir dari spesiesnya. Anatominya berbeda dari manusia normal.”

Mampus.

“Jantungnya terletak di dekat lubang pantat.”
.
.
.



Tikus
Mamalia Langka

|XII|

Aroma ramuan herbal bercampur dengan bau darah yang menyengat ketika bangsal pengobatan itu semakin dipenuhi oleh pendekar-pendekar yang terluka, bahkan lebih sesak dari karantina Wisma Atlet. Terdengar riuh rendah suara murid-murid Dewa Tabib Tong Fang yang bahu membahu dengan para Bikkuni untuk menyelamatkan nyawa para pendekar. Beberapa pendeta menderas doa bagi jiwa-jiwa yang berada di ambang ajal.

Lord Baphomet yang kena racun sedang diperiksa oleh Dewa Tabib Tong Fang. Ada Beatrix di sana.

“Bagaimana keadaannya, wahai Dewa Tabib yang namanya mirip kaya klinik obat kuat?”

Dewa Tabib menggeleng putus asa. “Dia tidak akan bertahan hingga fajar. Racun ini memang tidak sememematikan racun Halahala yang membunuh Jade Empress. Tapi tetap saja, kombinasi antara Ricin (racun dari biji kacang Ricinus communis), Strychnine (racun dari ekstrak biji Strychnos nux-vomica) akan membuatnya berhalusinasi.”

“Tidak adakah antidotnya, ya Tabib?”

Dewa Tabib terdiam lama. “Dewa Tabib terhadulu, Gwa Ngat Ceng, pernah meracik obat dewa yang terbuat dari akar ginseng Mandragora yang hanya tumbuh 1000 tahun sekali. Tapi... dalam stadium ini... akan sangat terlambat. Pil Dewa hanya akan berfungsi paliatif (meringankan gejala) tanpa mampu menghentikan racun....”

“Cuih. Menyedihkan sekali gua harus mendapatkan tatapan belas kasihan dari orang-orang yang membenci gua... but it is what it is....” Lord Baphomet tersenyum getir. Tangan Cyborg-nya dilepas dan menyisakan lengan buntung yang dipotong Aika 3 tahun silam.

“Elu tahu Phantom Pain, Jon? Tiga tahun. Tiga tahun semenjak gua kehilangan lengan ini, tapi gua seolah masih bisa merasakannnya. Merasakan lengan yang dulu gua pakai buat ngebegal dan memenggal emak-emak nggak berdosa. Seolah tangan gua bersaksi atas setiap kejahatan yang gua lakukan. Dan gua tahu, gua nggak akan pernah bisa lari.” Akhmat Zainal menyeringai. “’Kullu nafsin zaiqatul maut. Every soul shall have a taste of death’....tapi... uhuk! Uhuk!dia tiba-tiba muntah darah

Gw duduk di samping Beatrix, membaca Yasin. Naza’ (sakaratul maut) Akhmat Zainal aka Lord Baphomet mulai meracau. Gw membimbingnya untuk mengucap syahadat, tapi sia-sia, menggunakan jurus terlarang di akhir hayat, Tuhan sepertinya tidak rela nama-Nya diucap oleh Sang Pengabdi Setan.

“Gua.... gua... kagak bisa berhenti di sini, Jon... perjuangan gua belum selesai... Elit Global... adalah akar semua permasalahan di muka bumi... keluarga R yang mengendalikan perbankan... Korporat farmasi yang menguasai peredaran vaksin... rakyat kecil yang dimiskinkan secara sistematis....”

“Bang... udah... elu udah berjuang... sebaik-baiknya, sehormat-hormatnya....”

“Jangan remehkan gua, Akhmat Zainal kagak akan goler dengan racun seperti ini! Gua masih bisa bertarung... bawa gua... BAWA GUA, JON! BAWA GUA KE PERTEMPURAN TERAKHIR ELU!!!” Lord Baphomet mencengkeram lengan gw. “BRING ME... TO THE GLORIOUS END!!!!”


Akhmat Zainal a.k.a Lord Baphomet
Mantan Begal yang (mencoba) Bertobat


|XII|

Sunyi. Malam yang beranjak meninggi menyisakan medan perang yang dipenuhi bara. Selebihnya sunyi, seolah setan-setanpun tak ada yang sudi turun mencari mangsa.

The Patriot bertahan di Tiger Gate (yang berhasil direbut musuh), sementara pihak Zodiarc+Sekte Jade Lotus mendirikan outpost di desa Ka Li Sat. Kali ini, Macan, Pulu, dan pendekar dari Sekte Ming Jiao (Demon Sect) yang ngeronda di garis depan. Kumpulan pendekar-pendekar berwajah sangar dari sekte sesat yang cangkruk di perempatan membuat tak ada satupun musuh yang berani keluar sarang ketimbang menjadi korban pencabulan.

Sire, we got situation.” Madame Epona menjura, wajahnya tegang.

“Paan, Madam?” kata gw waktu gw dipanggil ke dalam dungeon (penjara bawah tanah) benteng Shangri-La. “Ada tawanan potensial yang bisa gua jadiin budak seks? Wakakakag.”

Ada beberapa perwira The Patriot yang tertangkap dan ditawan di tempat itu, diinterogasi oleh pendekar-pendekar wanita dari Partai Istana Bunga Persik yang membius mereka dengan racun bunga Poppy yang dioleskan pada puting. Bagai konsumen yang terpikat genjutsu sales Oppo, perwira-perwira itu membocorkan semua rahasia pada pendekar-pendekar seksi yang telanjang di atas tubuhnya.

“Ehm,” dehem Madame Epona, ketika lorong-lorong gelap yang dipenuhi berbagai alat penyiksaan itu berujung pada sebuah pintu baja yang dijaga langsung oleh Pendekar 9 Benua dan Dukun Vampir Xiaomi. Belasan Jiangshi (vampir China) level pendekar mengawal di sana.


Jiangshi
Vampir China

Bukan sembarang tawanan, intuisi gw mendadak siaga. Karena aura kematian yang menguar di dalamnya begitu pekat. Saking pekatnya hingga membentuk citra berupa banjiran darah yang menghambur keluar begitu pintu dibuka.

“Patroli Sekte Ming Jiao menemukannya di antara puing-puing, nyaris sekarat,” desau Madame Epona, tegang. “Pendekar-pendekar sesat itu mencoba memperkosanya ketika tiba-tiba dia siuman dan membantai mereka semua. Beruntung, Macan tiba tepat waktu.”

Hades, dia masih hidup meski udah dihajar pake Noble Phantasm-nya Lord Karna sama emak gw. Telanjang bulat, dia disalib di atas sebuah tiang granit. Kalung Prana Obstruktor melingkar di lehernya dan di keempat pergelangannya dikunci dengan giok keramat yang mampu meredam Prana. Body paint emas yang ternyata adalah armor nannites hancur oleh jurus Vasavi Sakti dan meninggalkan bekas-bekas lebam di atas tubuh yang penuh scar dan bekas luka bakar.

“Ah... there he is... Dia yang dihidupkan oleh penyihir hitam. Dia yang mengingkari takdir. Kalian tidak pernah belajar. Setiap usaha untuk melawan kehendak The Maker, menghidupkan orang yang sudah mati, kembali ke masa lalu, dan… melarikan diri dari Neraka… hanya akan mendekatkan semesta dalam kehancuran….”

Gw balik menatap matanya yang dipenuhi nafsu membunuh. “Katakan pada gua, apa sebenarnya yang kalian rencanakan?!”

“Anda tak akan bisa menghindari The Great Reset. Perbudakan digital di bawah kontrol Tuhan Teknokrat dan era monokultur di mana semua penduduk bumi akan memiliki standar moral yang sama. Dunia sedang berjalan menuju kedamaian abadi. Dan anda ingin menghancurkannya?”

“Kedamaian seperti apa yang dicapai dengan merenggut kebebasan!”

“Kebebasan, Tuan, hanya mendatangkan kekacauan. Penyebar isu SARA, orang-orang yang menjual ayat-ayat suci dengan harga murah, semua itu Tuan, lahir dari sesuatu yang anda sebut dengan kebebasan. Manusia, sudah semestinya kembali ke pada fitrah mereka ketika pertama kali diciptakan dalam Paradiso. Tunduk. Dan di sinilah kami. Mandala 12 Rasi Bintang, dan 12 Ksatria Suci-nya, untuk menegakkan ajaran The Maker di muka bumi.....

Darah gw membeku. Gw benar-benar merasakan intensi membunuh dari setiap kata-katanya.

"Dread it. Run from it. Destiny arive all the same. Kami tak akan berhenti sampai membantai semua penghuni benteng ini."



Codename: Hades
The God of Underworld


|XII|

You should kill her. That abomination. Kita tidak akan tahu malapetaka apa lagi yang bisa dibawanya,” tandas Tara sungguh-sungguh.

“Kita akan menggunakannya sebagai leverage agar musuh mau melakukan gencatan senjata. Bagaimanapun juga kita harus mencegah jatuhnya lebih banyak korban Jiwa,” Sheila membuka suara dalam war council darurat yang digelar outpost di desa Ka Li Sat, karena benteng Shangri-La dipenuhi oleh korban luka.

“Elu masih mau bernegosiasi dengan Sanca? My... my... Setan naif mana yang membuat lu masih mengira bisa mempercayai orang itu?” Tara menggeleng sinis. “He put his loyalty to no one. Bahkan The Patriot. Dia adalah agen ganda!”

“Ganda putra apa ganda campuran?” samber gw ngerecokin, tapi gw dicuekin.

Musuh menguasai Tiger Gate yang terletak hanya seperlemparan batu dari Shangri-La. Pasukan mereka yang terkuat membentuk rear guard agar pasukan utama The Patriot yang terdiri dari tentara reguler bisa mengundurkan diri dengan aman ke arah Selatan. Paling tidak sekitar 5000 pasukan Homunculus bertahan di Tiger Gate. Sementara di pihak sekte Jade Lotus tersisa 7.500 orang, tapi setengahnya adalah non-kombatan. Kami sedang mengadakan rapat strategi untuk melakukan serangan umum begitu fajar tiba.

Meski itu artinya akan lebih banyak lagi korban yang jatuh.

Sheila meremas tangannya.

“Kagak perlu mengorbankan para pendekar. Berikan gua seratus anak buah lu yang paling kuat, bakal gua rebut Tiger Gate tanpa banyak cincong. Batumbuk kita,” kata Macan sambil mengepalkan tangan. “Gua, Wagimin bin Poniman yang bakal membaleskan dendam Elin dan Koh Patkay!!!”

“Pulu,” imbuh P’ilo. “Pulu pulu pulu pulu pulu!!! (Lagipula Orang Pulu dan Sekte Ming Jiao adalah petarung yang memiliki serangan fisik terkuat)!!!”

“SOKKK KABEH, LOSS!!!” dengus Pendekar Ganteng Rusuh dari Sekte Ming Jiao.

“Terlalu beresiko,” potong Beatrix. “Kita kekurangan orang, dan Shangri-La dipenuhi korban luka. Kalau boleh saya mengusulkan, kita fokuskan semua petarung untuk memperkuat pertahanan. Musuh tak memiliki sumber daya untuk melakukan serangan frontal. Begitu juga kita. Perang akan berubah menjadi war of attrition, tapi itu adalah opsi yang paling aman.”

"Tapi itu artinya kita membiarkan ikan yang sudah berada dalam jaring lepas! We must not let Sanca escape!" tukas Tara. "Kita tidak tahu tipuan apa lagi yang dimiliki Sanca. Serangan jarak jauh adalah opsi yang lebih viable. Berikan gua tumbal janin dan darah perawan, maka gua dan Liliana bakal memborbardir Tiger Gate dengan sihir hitam kami. Gua jamin, ketika matahari terbit tempat itu sudah rata dengan tanah."

Tabik, Nona,” Madame Epona menjura. “Nyonya Besar Liliana bukan Animus User. Kekuatannya berasal dari Cursed Weapon (senjata gaib yang di-pasupati/ diisi khodam). Menggunakan kekuatan Mustika Cakrabhairava dan Vasavi Sakti dalam waktu nyaris bersamaan benar-benar menguras kekuatan fisiknya. Harap Nona Besar menjadikan beliau hanya sebagai last resort.”

“Tsk,” dengus Tara.

Sheila menoleh ke arah gw. “Well, Mbek. Cuma elu yang belum memberikan masukan.”

Semua mata kini tertuju pada gw yang dari tadi ngemil kuaci.

YNTKTS.

“Gua pilih phone a friend.”

|XII|


P'ilo Pu' Puki
Warrior of Pulu
Selirnya Joni

“Udah gua bilang, Jon. Ide gua bakal greget,” desis Macan jemawa. Melesat di atas padang salju.

Dengan kevarokahan jubah sarung Wadimor yang bisa menyamarkan reiatsu (pancaran tenaga), gw, Macan, P’ilo, Pendekar Ganteng Rusuh, dan satu regu pendekar Sekte Ming Jiao berkelebat tanpa suara. Jurus meringankan tubuh dan menyamarkan aura yang dimiliki pendekar-pendekar hitam membawa kami melewati ceruk-ceruk kedap cahaya yang mengarah ke kaki gunung. Gerbang raksasa Tiger Gate hanya terlihat seperti bayangan hitam di kejauhan. Sementara di sekelilingnya masih menyala lava pijar yang membara. Pengintaian Ilmu Rogoh Sukmo Madame Epona mengkonfirmasi tak kurang 5000 prajurit berjaga di dalamnya. So this is it!

P’ilo yang memulai pertama. Jurus Soul of Butterfly, membuat anak itu bisa melangkah tanpa gaya berat pada dinding-dinding vertikal Tiger Gate. Seekor prajurit musuh yang sedang cangkruk langung dikekep di antara selangkangannya. Sementara dari dalam kegelapan berlompatan para pendekar Sekte Ming Jiao dengan tubuh yang hanya ditutupi darah dan abu jenazah.

Prana kegelapan memampukan para pendekar hitam bergerak laksana siluman. Citra serangannya membuat mereka seolah berubah menjadi gumpalan kabut hitam yang menarik lepas kepala musuh tanpa suara.

|XII|


Sheila
Red Queen (yang baru)
Pemimpin Pasukan Koalisi Zodiarc+Jade Lotus



Tara
Diangkat sebagai ahli Strategi

____________________________________

“Macan adalah mantan anggota pasukan khusus. Sementara Prana Kegelapan Orang Pulu dan para pendekar dari Sekte Ming Jiao membuat mereka memiliki kekuatan fisik terkuat di antara para pendekar. Ditambah doa anak Yatim Joni yang mustajab. They will retake Tiger Gate in no time.”

Tara tak menjawab, mengetukkan ujung jari berkali-kali. Tara, Sheila, dikawal satu regu pasukan khusus berjaga di tak jauh dari luar gerbang. Menyamarkan keberadaan di balik jubah Wadimor, mereka bersiap melakukan serangan jarah jauh seandainya tim kami gagal.

You worry about Sanca. Do you?” kata Sheila pelan.

Tara mendengus, sinis. “Dari keduabelas anggota Zodiarc, kekuatan tempur dan sihir Sanca bukanlah yang terkuat, tapi Red Queen terdahulu menjadikannya pempimpin Divisi Intelejen. Kenapa? Bahkan keluarga Hayabusha tak berani memandang sebelah mata kepada Shinobi Klan Naga hitam itu. Dia adalah ahli ramuan, jurus mengubah wujud (Henge no Jutsu) dan Elemen Racun hanyalah sebagian kecil dari arsenal yang tersimpan di balik lengan bajunya.”

I got Beatrix covers our back. Pendekar Shaolin dan Partai Wu Tang akan bisa mempertahankan markas kita. Offensive and deffensive, kita akan selalu siap pada semua kemungkinan.”

“Ayolah, Shel. Gua tahu kalau elu juga sebenarnya khawatir. Sanca, that fuckin cunt. Tipuannya bahkan memiliki tipuan, dan di baliknya masih tersimpan beberapa tipuan lagi. He got others to execute it, and that person not even realize doing it for him. No motive, no evidence, no proof─” suara Tara bergetar ngeri, “─simply evil for sake of it.”

|XII|


Joni Kroco
Pemeran utama rasa figuran

Gw dan Macan melesat di lorong-lorong yang sudah dibersihkan. Kekuatan sepasang pendekar binal yang pernah kabur dari Neraka bukan tandingan manusia buatan yang hanya mampu planga-plongo ketika Celurit gw yang penuh karomah membuntungi kepala.

Hakdezig. Seorang dipites Macan tanpa suara. Seorang lagi meregang nyawa kena tendangan tanpa bayangan. Melesat, gw menghambur ke arah di mana aroma reiatsu Sanca paling kuat berasal hanya untuk mendapati ruang kerja yang sudah dikosongkan. Ada botol-botol ramuan. Juga sisa-sisa bahan herbal yang tergeletak di sana-sini: serangga sayap renda, lintah, bubuh tanduk bicorn, knotgrass, dan kulit boomslang yang sudah dikeringkan. Gw melihat sehelai bulu jembod yang terapung dalam botol ramuan berwarna hijau kental.

Bahan-bahan ramuan Polyjuice? Apa yang dilakukan Sanca dengan ramuan untuk melakukan transfigurasi (perubahan wujud) dari dunia sihir itu?

“Jon, ada yang kagak beres!” desis Macan, ketika korban berikutnya pun tumbang tanpa perlawanan.

Macan membuka balaclava tengkorak yang menutup kepala. Muka tentara Vietnam kurus kering karena kurang vitamin. “Jon...” Macan menoleh ngeri ke arah gw. Gw membuka topeng mayat-mayat lain dan yang ada hanyalah pasukan-pasukan reguler yang bahkan tak menguasai ilmu kanuragan!

“OI SINI LU!” Macan menyeret seorang tentara musuh yang ngumpet di balik pot bunga. Rambutnya Jamet. Mukanya melas.

“JAWAB GUA! DI MANA SANCA?! DI MANA 5000 PASUKAN HOMUNCULUS?!!!”

“Ampun, Bang... aing jangan dimakan, Bang... anak kucing aing masih kecil... hiks... hiks...” deske nangis kejer.

“JAN BANYAK BACOT LU!!! GUA TABOK LU LAMA-LAMA!”

"Ampun Bang... Hiks... Tuan Sanca... dan pasukan homunculus... sudah berangkat semenjak ba'da Isya...."

“BERANGKAT KEMANA?!!!”

“Kemana.... kemana... kemana... kemana perginya... kemana....? Bos kami tercinta, tak tahu rimbanya....─” dia malah ngejoged.

“BANGSAD!”

Macan kesel, terus si Jamet dibacoknya pake linggis.

|XII|

Panik nggak? Panik nggak? Paniklah, masa enggak!!! Cepet-cepet gw menggunakan Ilmu Rogoh Sukmo gw. Tubuh Astral gw segera terlepas dari jasad dan memasuki kesadaran Semesta. Memampukan gw mempersepsikan semua di saat yang sama.

Saat itulah gw melihatnya, 5000 pasukan musuh yang mengendap di garis belakang pasukan Sekte Jade Lotus. Menggunakan sarung Wadimor yang sama untuk menyamarkan keberadaan, mereka memutar melalui jurang-jurang terjal, ke titik buta di mana penjagaan para pendekar paling sedikit berada.

“SHEL! FALL BACK! MEREKA MENGINCAR BENTENG SHANGRI-LA!” jerit gw melalui pake HT. “I REPEAT, FALL BACK!!!!

Terlambat, karena ketika tembakan peluru suar menerangi dasar jurang yang tadinya gulita, saat itulah terlihat sosok-sosok berjubah hitam yang sudah mengepung benteng Shangri-La. Dengan jurus meringankan tubuh, dalam sekejap pasukan bertopeng berlompatan ke atas tembok benteng. Berhadapan langsung dengan Beatrix dan pendekar dari Partai Wu Tang dan Shaolin yang tersisa, gir di tangan mereka membara. Bagai Aswatama yang melakukan serbuan malam di kamp Pandawa, mereka mengamuk dalam sebuah misi bunuh diri.

HOLD YOUR GROUND!” jerit Beatrix diikuti oleh sepasukan pendekar Shaolin yang menerjang tanpa gentar menyambut amukan gir dan hujan peluru


|XII|

Keributan di gerbang depan membuat pendekar-pendekar Sekte Jade Lotus yang berjaga di dalam bangunan utama (Citadel) berhamburan ke garis depan. Suara kentongan. Hiruk pikuk para pendekar yang berlarian. Serbuan malam 5000 pasukan Homunculus membuat keadaan sedemikian kacau sehingga tak ada satu orang pun memperhatikan seorang pendekar wanita yang melangkah ke arah sebaliknya.

Suara siulannya terdengar bergema di lorong-lorong panjang benteng Shangri-La yang kini lenggang. Langkah kakinya terdengar berkelotak ketika sol keras kasutnya membentur lantai-lantai granit yang dingin. Nyaris tak ada yang mengenali, karena transfigurasi ramuan Polyjuice membuat Sanca terlihat seperti pendekar dari Partai Istana Bunga Persik yang jelita.


Sanca
Menyamar jadi cewe


Tubuhnya yang jenjang hanya ditutupi oleh sehelai jubah terawang berwarna peach menampakkan lekuk tubuhnya dan pakaian dalam ala Tiongkok Kuno yang berbentuk celemek. Pakaian khas Partai Istana Bunga yang kesemua pendekarnya wanita dan memiliki spesialisasi dalam memikat musuh dengan racun dan kecantikan.

Memberi salam tabik, mantan shinobi Klan Naga Hitam itu berbaur dengan pendekar dari Partai Istana Bunga Persik yang melakukan interogasi kepada tahanan, ia melepas pakaian, pura-pura ikut mencabuli salah satu tawanan, sebelum pandangannya beralih ke arah lain, ke arah lorong panjang ruang penyiksaan yang berujung pada sebuah pintu besi yang disegel alkemi dan dijaga oleh dua orang pendekar senior.

“Nona. Apa yang Nona Pendekar lakukan di tempat ini? Rekan-rekan Nona dari Partai Istana Bunga Persik berada di ruang penyiksaan untuk menginterogasi tawanan,” Pendekar 9 Benua memberikan salam tabik. Wajahnya agak merona. Sanca (versi cewek) muncul dari balik bayang-bayang dengan tubuh yang tak ditutupi sehelai benangpun. Karena bagaimanapun juga, biksu ini masih perjaka.

Sanca menyeringai. ‘Rahimnya’ menghangat.

“KISANAK, AWAS!” pekik Dukun Vampir Xiaomi, karena sabetan ekor ular dari balik bayang-bayang segera menghantam hancur sebuah tiang granit. Sanca mendesis, memasuki Demon Mode dan berubah menjadi Siluman Ular dari Desa Penari. Tubuhnya kini setengah wanita telanjang dan setengah ular. Sisik-sisiknya tak mempan dibacok, dan sepasang cakarnya dengan cepat berkelebat membuntungi kepala dua Jiangshi.

Dukun Vampir Xiaomi melompat ke dalam jarak aman, membunyikan lonceng ghaib. Di belakangnya mewujud Animus sepasang Hantu Penjaga dunia arwah yang berlidah panjang, bersiap memanggil arwah terkuat. Sementara Pendekar 9 Benua mengerahkan tenaga dalam Telapak Es Penangkal Api untuk merapal jurus Tapak Budha, tapi Sang Siluman Ular beberapa langkah lebih cepat, tangan Sanca bergerak membentuk segel sihir, dan seketika itu lorong dan dinding-dinding penjara bawah tanah Shangri-La berubah menjadi gumpalan daging merah yang berdenyut seolah mereka kini berada di dalam perut seekor ular raksasa.

Genjutsu (jurus ilusi)!” pekik Pendekar 9 Benua panik, berusaha melarikan diri dari dinding-dinding daging yang menggeliat hidup dan berusaha menelan keduanya.

Genjutsu?” Sanca tersenyum angkuh. “You live in 2000’s, or what?

|XII|

“Domain Expansion.”

"Sacred Lair of Badrawuhi...."


|XII|

Adalah Domain Expansion (Ryoiki Tenkai), salah satu cabang dari teknik kekkai (barrier) yang membentuk dimensi tanpa ruang waktu untuk memerangkap tak hanya kesadaran, tapi juga tubuh kasar korbannya. Dalam innate domain yang tak terpengaruh ruang waktu itu, Dukun Vampir Xiao Mi dan Pendekar 9 Benua hanya bisa meronta putus asa ketika daging tebal yang menyerupai saluran pencernaan ular raksasa itu mulai membelit tubuh keduanya dan cairan asam melelehkan pakaian mereka hingga telanjang bulat.

Membeliak ngeri, pendekar sakti dari Partai Shaolin itu hanya membeku pasrah ketika tubuh wanita Sanca membelitnya dengan ekor ular. Lidah bercabang membelai leher. Jari tajam Sanca membelai scrotumnya. “Fufufufu... gua bisa mencium aroma perjaka tingting....” Sanca berbisik mesra. Lalu di dalam innate domain yang dibuatnya, Sanca mencabuli biksu malang itu.

Sanca kembali ke wujud wanita sebelum berjongkok di antara kedua paha Pendekar 9 Benua. Diciuminya sebentuk kejantanan yang mengkerut karena takut sebelum dilimat habis hingga tertelan bola-bolanya. Biksu Shaolin itu menggeleng jijik, karena kejantanannya perlahan mengeras di luar kesadaran. Ia berusaha menolak, tapi jari kelingking Sanca yang menggelitik tepat pada lubang anal membuat yang keluar dari mulutnya hanya desahan semata.

Sanca tersenyum, lalu ketika batangan itu telah mengeras, ia merangkak ke atas tubu Pendekar 9 Benua. Dijambaknya pelan, lalu diarahkan perlahan ujung tumpul itu memasuki tubuhnya yang telah basah.

"Perempuan Ebles!!!!" Jerit Dukun Vampir Xiaomi menyaksikan Sanca menunggangi tubuh rekannya yang sudah tak berdaya, Sebelum membenamkan taring dalam-dalam di leher korbannya tepat ketika sang pendekar mencapai puncak kenikmatan. Sanca mengerang, menghisap dalam-dalam darah segar dan saripati keperjakaan.

|XII|

Hades membeliak girang melihat Sanca yang muncul sambil menyeka bibirnya yang penuh darah.

What takes you so long?

Sanca menyeringai.

“Mencari bulu jembod. Dan mempersiapkan Grand Finale bagi mahakarya gua....”


________________________________________

Joni K, Malam Sabtu Kliwon, 2 Juli 2021


To be Contijon!!!
 
Terakhir diubah:
Mantaab joonn....watefak lah banyak endorse nye sekarang...🤣🤣🤣 baydeway makin seru n makin konyol aje nich cerita...w bakalan tungguin sampai nich cerita di sumpahin daoet titel TAMAT sama warga semproters....
 
25. Joni Kroco™
Kshatriya Durga




Red Queen
Ratu Dunia Kejahatan

.

Madame Epona
Shaman keluarga Dasaatmadja

_____________________________________________________

"Epona. Get ready for a last ride," desis Red Queen.

"T-tapi Nyonya... k-kalau anda melakukan ini m-maka anda,...─"

"Tidak akan mencapai Nirvana? Fuck it. Kita harus menyiapkan sambutan yang meriah bagi tamu-tamu kita."

Kidung Gita Mahapralaya berakhir bersama hayat perapalnya. Gw merasakan pancaran tenaga yang bangkit di sana-sini. Beatrix, diikuti P'ilo yang kembali memberikan perlawanan. Tapi posisi musuh yang sudah terlanjur mendapatkan posisi menguntungkan mendesak pasukan Sekte Jade Lotus. Gw mendengus birahi. Setelah tiga episode diperlakukan cem figuran. Sekarang giliran gw beraksi.

Gw ngasah celurit yang udah jerit-jerit minta tumbal.

"Now, Jon. Do what you do best." Red Queen tersenyum dingin. "Hunt."

|XII|

Tiupan sangkakala. Dari arah gerbang utama tiba-tiba melesat kereta perang yang ditarik kuda berkaki enam. Kereta perang yang dahulu pernah digunakan oleh Raja Alengka. Kereta perang yang sudah merenggut banyak nyawa. Sumber Bencono.

Sang Sais, Madame Epona, menjerit garang sambil melecutkan cambuk Segoro Geni yang mampu memerintah jin dan arwah. Di sekelilingnya bergulung kabut ghaib yang mewujud menjadi puluhan hantu lapar yang meraung dari alam Preta (Realm of Hugry Ghost). Mengerang, menggeram, membawa serta segala macam kutukan dan guna-guna.

Di atas kereta perang yang terbuat dari belulang itu, Sang Ratu Merah mendengus murka. Ilmu Hitam Cakrabhairava mengubah kulitnya yang langsat menjadi biru kehitaman. Dan di belakangnya bergemulung hitam Prana Kegelapan yang mewujudkan diri menjadi sesosok Raksasi bercaling yang selama ini bersemayam dalam Mustika. Sang Rangda dari Dirah. Ratu Ilmu Hitam dengan lidah menjulur panjang, payudara menjuntai, dan kuku-kuku tajam yang melambaikan kain kafan.

Adalah Mustika Cakra Bhairava, senjata pusaka yang diberikan langsung oleh Dewi Durga kepada Nyi Calonarang untuk menghancurkan orang-orang yang menindas putrinya. Hilang ditelan zaman, beralih dari tangan ke tangan, hingga konon disimpan oleh Presiden Pertama sebagai tumbal untuk melanggengkan kekuasaannya, sebelum direbut oleh keluarga Dasaatmadja dalam kudeta tahun 1965.

Bagai memiliki nyawa, senjata pusaka berbentuk cakram itu berpusar dengan sendirinya, menyambar siapapun yang cukup sial berada dalam jangkauan serang. Kau hanya mampu menangkap lesatan cahayanya ketika mustika keramat itu berkelebat, dan meninggalkan tumpukan mayat di manapun Sang Betari menjejakkan kaki. Kali ini, tidak Dewa-dewa ataupun Iblis yang bisa menjadi penyelamat, karena siapapun yang tersentuh akan langsung tumpas dengan tubuh hangus.


Red Queen menarikan tarian purba, telanjang, dan mempersembahkan tubuhnya kepada Sang Hyang Betari Durga. Bak seorang dewi eksotis, gelang kaki bergemerincing di sepasang tungkainya yang jenjang. Berguncang pula sepasang buah dadanya yang tak berhalang. Tubuhnya yang bugil hanya ditutupi berbagai gelang dan kalung yang bergelung-gelung menggeliat erotis. Mengilat oleh keringat dan cahaya merah bola api di keningnya.

Ang. Ang. Metu Gni Mahabara ring wunwunanku. Oh, B’tari Durga, Bakarlah mereka yang menyakiti anak-anakku!!!”

Lalu, ketika liturgi kegelapan itu selesai dirapal, di belakang kereta kencana Sumber Bencono terbentuklah sebuah bola mata raksasa yang diselubungi kobaran api. Asap hitam terlihat gulung gemulung bersama bara dan jelaga yang membumbung di udara. Kau hanya bisa merasakan panasnya yang membara. Juga cahaya menyilaukan ketika kelopaknya membuka.

“TUTUP MATA KALIAN!!!” pekik Hades, Jenderal Musuh memperingatkan, tapi terlambat, bersamaan dengan kelopak mata yang terbuka, berubahlah tubuh mereka menjadi abu, dihanguskan oleh teluh sakti yang mampu membakar siapapun yang berani menatap langsung ke dalam mata Sang Betari.

|XII|

“Çakti Mahakali”

|XII|

Kekuatan Sang Betari membajak mitokondria. Membuat organel penghasil energi dalam sel itu membakar dirinya sendiri. Spontaneous Combustion. Kobaran api seketika memenuhi medan perang. Kereta arwah Sumber Bencono menggilas arang dan abu, atau apapun yang tersisa dari tubuh yang dulunya berwujud manusia. Bersamaan dengan itu, dari arah benteng menyerbu sisa-sisa pendekar Sekte Jade Lotus dalam sebuah serangan penghabisan.

RIDE! RIDE! WARIOR OF JADE LOTUS!!!! RIDE!!! RIDE TO THE RUINS!!! RIDE TO THE END OF THE WORLD!!!

Serangan Sang Ratu Merah menggerakkan bandul pertempuran ke pihak Sekte Jade Lotus. Beatrix dan Pulu pemilik serangan fisik terkuat mempimpin sebagai ujung tombak, diikuti dengan Tara dan Sheila yang mendukung dengan sihirnya, dan gw dengan doa anak Yatim.

Kemudian berturut-turut menerjang Pendekar 9 Benua, Hakim Roda Mas, Pendekar Pemanah Rajawali, diikuti Dukun Vampir Xiaomi, Biksu Suci Huawei, Pendekar Sam Sung, dan segenap penghuni konterhape. Berderap, menghentak, menggetarkan medan perang dengan batle cry mereka.

YOU, MORTAL!!! CAN NOT DEFEAT ME!!!!” jerit Hades murka ketika berhadap-hadapan dengan Red Queen dalam duel satu lawan satu. Memejamkan mata, Animus-nya mewujud di udara sebagai tengkorak raksasa setinggi 40 tombak. Jubahnya yang terbentuk dari jutaan arwah berkibar dan mengubah apapun yang disentuhnya hingga menua dan menjadi abu.

Kereta perang Sumber Bencono melesat menghindar gulungan hitam yang mencoba menelan utuh mereka berdua. Cambuknya berkelebat melesatkan kereta perangnya keluar dari dalam jangkauan serang. Tangan Sang Ratu Merah terangkat, bibirnya mengucap inkantasi, memanggil salah satu senjata Dewa yang menjadi pusaka keluarga Dasaatmadja. Senjata Dewa yang dulu digunakan oleh Karna untuk membunuh Gatotkaca.

What a Mob to a King? What a King to a God….?” Red Queen tersenyum. “And… what a God… to a Godkiller.

|XII|

Vasavi Sakti.”

|XII|

Lesatan cahaya. Selarik cahaya merah darah membelah langit diikuti dengan suara menggelegar ketika sebuah tombak berukuran raksasa dilepaskan dari alam Dewa. Kau hanya bisa melihat cahayanya yang menyilaukan, juga energi panas yang mampu melelehkan bebatuan ketika salah satu Astra (senjata Dewa) itu mewujud ke alam manusia.

Hades berusaha menahan dengan Animus-nya yang bergulung membentuk tornado arwah, tapi sia-sia, senjata yang dulu dianugerahkan Parasurama kepada Karna itu adalah pusaka yang bahkan mampu membunuh Dewa-dewa. Energinya melelehkan tebing dan batu-batu. Mengubah Tibetan Plateau menjadi lautan lava pijar yang menelan habis sisa-sisa pasukan musuh ketika tombak Vasavi Sakti itu dilepaskan ke bumi.

Hades mengayunkan sabit raksasanya putus asa, sesaat sebelum pilar cahaya menghujam, dan cahaya terang menenggelamkan semua.

|XII|

Terdesak, barisan belakang pasukan koalisi The Patriot yang terdiri dari tentara reguler menembakkan peluru suar sebagai isyarat mundur. Diiringi lindungan tembakan altileri, musuh yang tersisa menarik diri ke arah kaki gunung di mana Tiger Gate berada. Sebagian lagi kocar-kacir ke arah desa Ka Li Sat dan Serpent Pass hanya untuk disergap oleh Oom-oom hormonal yang baru pulang main karambol.

Hakdezig. Seorang langsung nyungsep di selokan, disundulnya pake bulu idung. Seorang dikekep ampe berbusa di keteknya yang bau menyan.

Sisanya langung menyerah di bawah ancaman golok hitam Harimau Pantura.




Macan alias Wagimin
Pendekar Paling Gretet DI Alam Semesta

Di Episode sebelumnya ditugasin Sheila untuk menyerang markas musuh

Baca bab 23 Those Who Fight buat tahu adegannya

_______________________________________

“Kemane aje lu, Jon? Jadi sales kukubima, lu? Kelar gelut baru nongol! Wakakakag,” kepala gw dikemplang Wagimin yang baru nongol ma anak-anak Sekte Ming Jiao. Musuh-musuh yang cowok dibunuhnya. Sementara yang cewek dibugilin terus diiket buat dijadiin budak seks.

“Adegan gua kena sensor KPI, hiks.”

Gini amat dah jadi pemeran utama, baru aja gw dibikinin adegan ala-ala John Wick, gw dah dijadiin figuran lagi. Hiks.

“Lah, elu sendiri dari mana aje, Bang?”

“Biasalah karakter OP, saking kuatnya, gw sampe harus diumpetin kek Captain Marvel,” kata Macan jemawa sambil melinting bulu idung.

“Hiks.”

“Udah, Jon. Kagak usah sedih. Ngopi dulu dah.”

Tiupan sangkakala mengakhiri pertempuran hari ini. Para pendekar berkumpul melakukan konsolidasi.

Para pengikut gw dari Sekte Ming Jiao (Demonic Sect) mendirikan outpost (pos pertahanan di desa Ka Li Sat. Ngedeprok santuy di depan warung kopinya Pak Utut Wijanarko, Sekte kanibal yang sudah berhasil gw bikin bertobat itu sekarang lagi makan gorengan bersama para pendekar yang kecapean habis bertarung.

Macan menyodorkan segelas kopi tubruk, dan dari belakangnya tiba-tiba ada gajah lepas nyeruduk tembok. Widih!

“Kopi... Tubruk... Gadjah!!! Diolah dengan warisan... Djati diri kopi tubruk sedjati!!!!”

Nggir, ra minggir tabrak!

Bruk, ditubruk gajah!

.

.

.

.

.


Dahlah. Males gw.


Macan
Brand Ambasador Kopi Tubruk

|XII|

Seorang utusan dari Partai Kaifang membawa berita: Musuh sudah mundur ke kaki gunung. Tapi pangkalan aju mereka di Tanah Anarki juga sudah dihancurkan oleh Macan dkk. Kali ini Dewa Perang Kwan Kong benar-benar berpihak para Sekte Jade Lotus. Musuh terjebak di antara Shangri-La dan rawa-rawa beracun Tanah Anarki.

India berpindah haluan dan menggabungkan diri dalam perang dunia ketiga. Pasukan dari Negeri Vrindavan yang menggempur pantai barat Indochina memaksa pasukan darat musuh mundur hingga semenanjung Malaya. Sementara dari utara, merengsek masuk angkatan darat Rusia dari Manchuria. Armada Pasifik Rusia mendesak angkatan laut musuh mundur ke pangkalannya di Guam. Koalisi The Patriot yang memusatkan seluruh sumberdayanya untuk menaklukkan Tanah Anarki dan Shangri-La memberikan kesempatan bagi Tentara Rakyat yang bertahan di Chengdu untuk melakukan counter offensive dan mendesak pasukan Amerika hingga pesisir timur. This is the Endgame, batin gw.

Pasukan koalisi Zodiarc - Sekte Jade Lotus – Tentara RRC yang tersisa melakukan konsolidasi. Membangun pos-pos pertahanan, sekaligus bersiap melakukan serangan sapu bersih keesokan hari.

Matahari terbenam dan menyisakan puing dan abu. Dari kejauhan terlihat warna merah yang menyala lelehan lava yang belum juga membeku. Jenazah-jenazah para pendekar yang gugur dikumpulkan dalam balairung. Diselimuti dan disemayamkan seadanya. Madame Epona dan murid-muridnya ada di situ. Menyalakan dupa dan menaburkan serbuk cendana untuk menyamarkan aroma mayat. Sekelompok biksu dari aliran Teravada melantunkan sutra, sebagaimana yang berasal dari sekte Vajrayana dan Bhairava menggelar selametan sesuai dengan kepercayaanya.

Gw melihat Sheila dan Mama Liliana membakar uang kertas arwah (Jingzhi), serpihan abunya berterbangan bersama bara yang melayang di udara.

Cakti Mahakali yang bisa menghanguskan semua orang yang menatapnya. Vasavi Shakti yang bisa membunuh Dewa. Saya tahu Mama memiliki kekuatan untuk meratakan pasukan musuh dalam satu serangan.” Sheila mendengus sinis. “Semua ini tidak akan terjadi kalau sejak awal Mama sudi membantu kami!”

Liliana, Red Queen terdahulu meremas genggamannya, sebelum mengalihkan pandangan pada larik-larik bunga api dari jasad-jasad yang dikremasi.

“Semua orang punya alasan...─”

“─Dan lihat yang terjadi! Seandainya mama menolong kami lebih cepat, mereka tidak akan mati seperti ini!!! Mama tahu Mama sebenarnya mampu menyelamatkan kami, menyelamatkan nyawa para pendekar, tapi Mama memilih tidak melakukan apa-apa!!!”

“─PLAK!”

Tamparan keras mendarat di pipi putrinya.

Sheila terperangah tak percaya.

“Mungkin salah saya karena memanjakanmu, Nak? Sudah saya katakan sejak awal. Bukan saya Ratu Merah yang baru, kau. Kau mengetahui galat fatal dalam rencanamu, tapi kau tetap bersikeras memilih jalan itu. Perang tidak bisa dimenangkan dengan kemujuran semata. Dan kau kini menyalahkan kegagalanmu kepada saya, untuk?”

BUT I FAILED THEM! MEREKA MEMPERCAYAKAN NYAWANYA KEPADA SAYA! TAPI APA YANG SAYA LAKUKAN SELAIN MEMBAWA MALAPETAKA!!!”

They live and die by your order. Mereka merelakan belulang dan daging sebagai pondasi bagi singgasanamu. Sama seperti Kumbakarna dan Adipati Karna yang mengikuti junjungannya walau ke tepi Neraka. Jangan pernah sekali-kali kau mengecilkan pengorbanan pengikutmu!!!”

Lagi, gw merasakannya, kata-kata yang menghujam tajam bagai pedang, menyisakan hening panjang dan mata Sheila yang berkaca.

Then Live. Live with your failure.” Liliana menatap tajam. “Kau tak akan bisa melarikan diri dari dosa dan kesalahan.”

Terdengar suara gamelan diiringi suara gending.

“Face your karma.

|XII|

Sebelum merasakan keagungan, kau harus merasakan penderitaan.... sebelum bisa menemukan, kau harus pernah merasakan kehilangan.... sama seperti Karna yang dibuang Kunti dalam sebuah nasib tragis.... kau harus mendaki kembali jalan mu dari dasar neraka.... Musuh terkuat akan segera datang.... dan kau akan kehilangan semua orang yang kau cintai tanpa terkecuali..... dunia akan disempurnakan, lalu keheningan membungkus semesta alam....

Lagi, ramalan masa lalu berkilas bagai sebuah fore shadow. Koh Patkay, Tikus, Elin. Satu persatu gw kehilangan orang-orang yang gw sayang.

Setelah ini, siapa lagi?

Gw memang bisa menghindari kematian Mama Liliana seperti yang gw lihat di masa depan yang satunya. Kali ini gw juga bisa menyelamatkan Beatrix....

But what did it cost?

Menjelang Isya ketika tubuh pendekar-pendekar Senior yang gugur hari itu diusung ke dalam balairung. Dewi Pedang Mi Fang Xu Shu Zu dari Partai Wu Tang. Pendeta Hitam Mi To dari Sekte Bhairava. Lalu Koh Patkay dari Istana Ratu Merah / Zodiarc yang sudah berhasil dievakuasi dari reruntuhan Bangsal Terlarang berturut turut dimasukkan ke dalam peti untuk disemayamkan.

“Koh Patkaaaaay!!! Jangan tinggalin kami, Koooooh!!!!” terdengar tangisan memilukan dari arah jasad Koh Patkay. Sekelompok ibu-ibu, purel karaoke, dan cewek Open B.O meratap di sekeliling tubuhnya yang sudah membeku.

Gw tersenyuh. Bahkan di akhir hidupnya banyak orang yang menangisi kepergian Koh Patkay. Kenangan gw selama mondok di tempatnya Koh Patkay berkilas bagai adegan film biru. Waktu gw diajari tenaga dalam. Waktu gw diajari jurus Wing chun. Termasuk waktu gw dipaksa gabung MLM....

Gw ikut membakar dupa, memberikan penghormatan terakhir pada guru gw. Datang akan pergi / Lewat kan berlalu / Ada kan tiada / Bertemu akan berpisah // Awal kan berakhir / Terbit kan tenggelam / Pasang akan surut.... bertemu... akan berpisah....

Koooh Patkaaaaaay.... bangun Koooooooh....,” tangisan ibu-ibu di samping gw semakin memilukan.

“Koooooh jangan mati dulu, Koooooh.... kami kapan diberangkatkan umroh, Koooooh!!!!”

“Kooooooh.... gimana nasib investasi kami, Koooooh....”

Ternyata tangisan korban arisan bodong.

Hora omom!


Alm. Koh Patkay
Leader Q-Net, Memiles, dan Travel Umroh bodong

|XII|

Gw nyariin mayatnya Tikus, mau baca Yasin, tapi gak nemu. Jangan ampe dah salah kubur di kuburan binatang. Kasian tar dia dicabuli arwah marmut.

Dari arah bangsal pengobatan berlari tergopoh seorang utusan muridnya Dewa Tabib Tong Fang, membawa kabar penting. Tikus masih hidup, dan sekarang sedang menjalani perawatan intensif oleh Tara dan Biksu Suci Huawei.

Gw menghambur terburu. Tikus sudah dibaringkan di sebuah altar macam tumbal pesugihan, Biksu Suci Huawei merapal mantera suci, memanggil Animus-nya yang berwujud burung Hong (Burung Phoenix) “Hong Wilaheng.....” Burung Mitologis perlambang keabadian itu memang berhasil menyembuhkan luka luar Tikus, tapi kehilangan orang yang dicintainya membuat sahabat gw tak lagi memiliki daya hidup.

Koma, tubuhnya hanya ditopang dengan alat-alat penyangga kehidupan. Selang infus membelit di sana-sini, dan selang mesin cuci menyumpal pada mulutnya. Layar EKG menunjukkan bunyi bib lemah, dan grafiknya terus menurun seperti harga Bitcoin.

“Tikus ada penyakit jantung, Jon?” tanya Tara yang hendak menyuntikkan ampul Adrenalin.

“Kenapa tanya gua?”

“Kan elu sohibnya.”

“Gak ada kayaknya.”

Tara lalu mengambil ampul Deksametason.

“Ada gula ga?”

“Gak ada.”

“Makanya beli. Kalo gula curah 12.000 perkilo. Kalau yang merek Gulaku 13.000 di Indomaret.”

“........”

“........”

“........ product placement, Kak?”

“Ho-oh.”

Cerita apa ini bangsad?!

“Kus. Bangun dong, Kus. Jangan gini ke gua, Kus. Gua nggak bakal tahu jadi apa kalo sampe kehilangan lu... hiks...,” kata gw tulus.

“Tenang, Mbek. Nyawa sahabat lu tidak berada dalam bahaya. Kondisinya sudah mulai stabil. Beruntung, serangan Elin tidak mengenai organ vitalnya.”

“Kok bisa?” soalnya dada kiri Tikus yang berlubang masih ditambal pake lakban solatip.

Tara diem bentar.

“Tikus adalah sejenis mamalia langka, yang terakhir dari spesiesnya. Anatominya berbeda dari manusia normal.”

Mampus.

“Jantungnya terletak di dekat lubang pantat.”
.
.
.



Tikus
Mamalia Langka

|XII|

Aroma ramuan herbal bercampur dengan bau darah yang menyengat ketika bangsal pengobatan itu semakin dipenuhi oleh pendekar-pendekar yang terluka, bahkan lebih sesak dari karantina Wisma Atlet. Terdengar riuh rendah suara murid-murid Dewa Tabib Tong Fang yang bahu membahu dengan para Bikkuni untuk menyelamatkan nyawa para pendekar. Beberapa pendeta menderas doa bagi jiwa-jiwa yang berada di ambang ajal.

Lord Baphomet yang kena racun sedang diperiksa oleh Dewa Tabib Tong Fang. Ada Beatrix di sana.

“Bagaimana keadaannya, wahai Dewa Tabib yang namanya mirip kaya klinik obat kuat?”

Dewa Tabib menggeleng putus asa. “Dia tidak akan bertahan hingga fajar. Racun ini memang tidak sememematikan racun Halahala yang membunuh Jade Empress. Tapi tetap saja, kombinasi antara Ricin (racun dari biji kacang Ricinus communis), Strychnine (racun dari ekstrak biji Strychnos nux-vomica) akan membuatnya berhalusinasi.”

“Cuih. Menyedihkan sekali gua harus mendapatkan tatapan belas kasihan dari orang-orang yang membenci gua... but it is what it is....” Lord Baphomet tersenyum getir. Tangan Cyborg-nya dilepas dan menyisakan lengan buntung yang dipotong Aika 3 tahun silam.

“Elu tahu Phantom Pain, Jon? Tiga tahun. Tiga tahun semenjak gua kehilangan lengan ini, tapi gua seolah masih bisa merasakannnya. Merasakan lengan yang dulu gua pakai buat ngebegal dan memenggal emak-emak nggak berdosa. Seolah tangan gua bersaksi atas setiap kejahatan yang gua lakukan. Dan gua tahu, gua nggak akan pernah bisa lari.” Akhmat Zainal menyeringai. “Kullu nafsin zaiqatul maut. Every soul shall have a taste of death’.... So be it.”

Gw duduk di samping Beatrix, membaca Yasin. Naza’ (sakaratul maut) Akhmat Zainal aka Lord Baphomet mulai meracau. Gw membimbingnya untuk mengucap syahadat, tapi sia-sia, menggunakan jurus terlarang di akhir hayat, Tuhan sepertinya tidak rela nama-Nya diucap oleh Sang Pengabdi Setan.

(Tapi, jika nama Tuhan hanya boleh diseru oleh orang-orang suci, ke mana tempat para Pendosa untuk kembali?)

Kali Beatrix tak mengucap kata. Tangannya mengatup dan menderas doa. Gw hanya mendengar sayup-sayup suara yang menyisip di antara udara.

“─dan ampunilah kesalahan kami. Seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami.

Dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan.

Tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.

Amen.


|XII|

Sunyi. Malam yang beranjak meninggi menyisakan medan perang yang dipenuhi bara. Selebihnya sunyi, seolah setan-setanpun tak ada yang sudi turun mencari mangsa.

The Patriot bertahan di Tiger Gate (yang berhasil direbut musuh), sementara pihak Zodiarc+Sekte Jade Lotus mendirikan outpost di desa Ka Li Sat. Kali ini, Macan, Pulu, dan pendekar dari Sekte Ming Jiao (Demon Sect) yang ngeronda di garis depan. Kumpulan pendekar-pendekar berwajah sangar dari sekte sesat yang cangkruk di perempatan membuat tak ada satupun musuh yang berani keluar sarang ketimbang menjadi korban pencabulan.

Sire, we got situation.” Madame Epona menjura, wajahnya tegang.

“Paan, Madam?” kata gw waktu gw dipanggil ke dalam dungeon (penjara bawah tanah) benteng Shangri-La. “Ada tawanan potensial yang bisa gua jadiin budak seks? Wakakakag.”

Ada beberapa perwira The Patriot yang tertangkap dan ditawan di tempat itu, diinterogasi oleh pendekar-pendekar wanita dari Partai Istana Bunga Persik yang membius mereka dengan racun bunga Poppy yang dioleskan pada puting. Bagai konsumen yang terpikat genjutsu sales Oppo, perwira-perwira itu membocorkan semua rahasia pada pendekar-pendekar seksi yang telanjang di atas tubuhnya.

“Ehm,” dehem Madame Epona, ketika lorong-lorong gelap yang dipenuhi berbagai alat penyiksaan itu berujung pada sebuah pintu baja yang dijaga langsung oleh Pendekar 9 Benua dan Dukun Vampir Xiaomi. Belasan Jiangshi (vampir China) level pendekar mengawal di sana.


Jiangshi
Vampir China

Bukan sembarang tawanan, intuisi gw mendadak siaga. Karena aura kematian yang menguar di dalamnya begitu pekat. Saking pekatnya hingga membentuk citra berupa banjiran darah yang menghambur keluar begitu pintu dibuka.

“Patroli Sekte Ming Jiao menemukannya di antara puing-puing, nyaris sekarat,” desau Madame Epona, tegang. “Pendekar-pendekar sesat itu mencoba memperkosanya ketika tiba-tiba dia siuman dan membantai mereka semua. Beruntung, Macan tiba tepat waktu.”

Hades, dia masih hidup meski udah dihajar pake Noble Phantasm-nya Lord Karna sama emak gw. Telanjang bulat, dia disalib di atas sebuah tiang granit. Kalung Prana Obstruktor melingkar di lehernya dan di keempat pergelangannya dikunci dengan giok keramat yang mampu meredam Prana. Body paint emas yang ternyata adalah armor nannites hancur oleh jurus Vasavi Sakti dan meninggalkan bekas-bekas lebam di atas tubuh yang penuh scar dan bekas luka bakar.

“Ah... there he is... Dia yang dihidupkan oleh penyihir hitam. Dia yang mengingkari takdir. Kalian tidak pernah belajar. Setiap usaha untuk melawan kehendak The Maker, menghidupkan orang yang sudah mati, kembali ke masa lalu, dan… melarikan diri dari Neraka… hanya akan mendekatkan semesta dalam kehancuran….”

Gw balik menatap matanya yang dipenuhi nafsu membunuh. “Katakan pada gua, apa sebenarnya yang kalian rencanakan?!”

“Anda tak akan bisa menghindari The Great Reset. Perbudakan digital di bawah kontrol Tuhan Teknokrat dan era monokultur di mana semua penduduk bumi akan memiliki standar moral yang sama. Anda dan Sekte Jade Lotus... adalah penghalang terakhir bagi tercapainya tatanan dunia baru (New World Order).”

Darah gw membeku. Gw benar-benar merasakan intensi membunuh dari setiap kata-katanya.

Dread it. Run from it. Destiny arive all the same. Kami tak akan berhenti sampai membantai semua penghuni benteng ini.”

─sama seperti yang terjadi di ‘masa depan yang satunya’.

|XII|

You should kill her. That abomination. Kita tidak akan tahu malapetaka apa lagi yang bisa dibawanya,” tandas Tara sungguh-sungguh.

“Kita akan menggunakannya sebagai leverage agar musuh mau melakukan gencatan senjata. Bagaimanapun juga kita harus mencegah jatuhnya lebih banyak korban Jiwa,” Sheila membuka suara dalam war council darurat yang digelar outpost di desa Ka Li Sat, karena benteng Shangri-La dipenuhi oleh korban luka.

“Elu masih mau bernegosiasi dengan Sanca? My... my... Setan naif mana yang membuat lu masih mengira bisa mempercayai orang itu?” Tara menggeleng sinis. “He put his loyalty to no one. Bahkan The Patriot. Dia adalah agen ganda!”

“Ganda putra apa ganda campuran?” samber gw ngerecokin, tapi gw dicuekin.

Musuh menguasai Tiger Gate yang terletak hanya seperlemparan batu dari Shangri-La. Pasukan mereka yang terkuat membentuk rear guard agar pasukan utama The Patriot yang terdiri dari tentara reguler bisa mengundurkan diri dengan aman ke arah Selatan. Paling tidak sekitar 5000 pasukan Homunculus bertahan di Tiger Gate. Sementara di pihak sekte Jade Lotus tersisa 7.500 orang, tapi setengahnya adalah non-kombatan. Kami sedang mengadakan rapat strategi untuk melakukan serangan umum begitu fajar tiba.

Meski itu artinya akan lebih banyak lagi korban yang jatuh.

Sheila meremas tangannya.

“Kagak perlu mengorbankan para pendekar. Berikan gua seratus anak buah lu yang paling kuat, bakal gua rebut Tiger Gate tanpa banyak cincong. Batumbuk kita,” kata Macan sambil mengepalkan tangan. “Gua, Wagimin bin Poniman yang bakal membaleskan dendam Elin dan Koh Patkay!!!”

“Pulu,” imbuh P’ilo. “Pulu pulu pulu pulu pulu!!! (Lagipula Orang Pulu dan Sekte Ming Jiao adalah petarung yang memiliki serangan fisik terkuat)!!!”

“SOKKK KABEH, LOSS!!!” dengus Pendekar Ganteng Rusuh dari Sekte Ming Jiao.

“Terlalu beresiko,” potong Beatrix. “Kita kekurangan orang, dan Shangri-La dipenuhi korban luka. Kalau boleh saya mengusulkan, kita fokuskan semua petarung untuk memperkuat pertahanan. Musuh tak memiliki sumber daya untuk melakukan serangan frontal. Begitu juga kita. Perang akan berubah menjadi war of attrition, tapi itu adalah opsi yang paling aman.”

“Tapi itu artinya kita membiarkan ikan yang sudah berada dalam jaring lepas,” tukas Tara. “Kita tidak tahu tipuan apa lagi yang dimiliki Sanca. Serangan jarak jauh adalah opsi yang lebih viable. Berikan gua tumbal janin dan darah perawan, maka gua dan Liliana bakal memborbardir Tiger Gate dengan sihir hitam kami. Gua jamin, ketika matahari terbit tempat itu sudah rata dengan tanah.”

Tabik, Nona,” Madame Epona menjura. “Nyonya Besar Liliana bukan Animus User. Kekuatannya berasal dari Cursed Weapon (senjata gaib yang di-pasupati/ diisi khodam). Menggunakan kekuatan Mustika Cakrabhairava dan Vasavi Sakti dalam waktu nyaris bersamaan benar-benar menguras kekuatan fisiknya. Harap Nona Besar menjadikan beliau hanya sebagai last resort.”

“Tsk,” dengus Tara.

Sheila menoleh ke arah gw. “Well, Mbek. Cuma elu yang belum memberikan masukan.”

Semua mata kini tertuju pada gw yang dari tadi ngemil kuaci.

YNTKTS.

“Gua pilih phone a friend.”

|XII|

“Udah gua bilang, Jon. Ide gua bakal greget,” desis Macan jemawa. Melesat di atas padang salju.

Dengan kevarokahan jubah sarung Wadimor yang bisa menyamarkan reiatsu (pancaran tenaga), gw, Macan, P’ilo, Pendekar Ganteng Rusuh, dan satu regu pendekar Sekte Ming Jiao berkelebat tanpa suara. Jurus meringankan tubuh dan menyamarkan aura yang dimiliki pendekar-pendekar hitam membawa kami melewati ceruk-ceruk kedap cahaya yang mengarah ke kaki gunung. Gerbang raksasa Tiger Gate hanya terlihat seperti bayangan hitam di kejauhan. Sementara di sekelilingnya masih menyala lava pijar yang membara. Pengintaian Ilmu Rogoh Sukmo Madame Epona mengkonfirmasi tak kurang 5000 prajurit berjaga di dalamnya. So this is it!

P’ilo yang memulai pertama. Jurus Soul of Butterfly, membuat anak itu bisa melangkah tanpa gaya berat pada dinding-dinding vertikal Tiger Gate. Seekor prajurit musuh yang sedang cangkruk langung dikekep di antara selangkangannya. Sementara dari dalam kegelapan berlompatan para pendekar Sekte Ming Jiao dengan tubuh yang hanya ditutupi darah dan abu jenazah.

Prana kegelapan membuat para pendekar hitam bergerak laksana siluman. Citra serangannya membuat mereka seolah berubah menjadi gumpalan kabut hitam yang menarik lepas kepala musuh tanpa suara.

|XII|


Sheila
Red Queen (yang baru)
Pemimpin Pasukan Koalisi Zodiarc+Jade Lotus



Tara
Diangkat sebagai ahli Strategi

____________________________________

“Macan adalah mantan anggota pasukan khusus. Sementara Prana Kegelapan Orang Pulu dan para pendekar dari Sekte Ming Jiao membuat mereka memiliki kekuatan fisik terkuat di antara para pendekar. Ditambah doa anak Yatim Joni yang mustajab. They will retake Tiger Gate in no time.”

Tara tak menjawab, mengetukkan ujung jari berkali-kali. Tara, Sheila, dikawal satu regu pasukan khusus berjaga di tak jauh dari luar gerbang. Menyamarkan keberadaan di balik jubah Wadimor, mereka bersiap melakukan serangan jarah jauh seandainya tim kami gagal.

You’re worry about Sanca. Are you?” kata Sheila pelan.

Tara mendengus, sinis. “Dari keduabelas anggota Zodiarc, kekuatan tempur dan sihir Sanca bukanlah yang terkuat, tapi Red Queen terdahulu menjadikannya pempimpin Divisi Intelejen. Kenapa? Bahkan keluarga Hayabusha tak berani memandang sebelah mata kepada Shinobi Klan Naga hitam itu. Dia adalah ahli ramuan, jurus mengubah wujud (Henge no Jutsu) dan Elemen Racun hanyalah sebagian kecil dari arsenal yang tersimpan di balik lengan bajunya.”

I got Beatrix covers our back. Pendekar Shaolin dan Partai Wu Tang akan bisa mempertahankan markas kita. Offensive and deffensive, kita akan selalu siap pada semua kemungkinan.”

“Ayolah, Shel. Gua tahu kalau elu juga sebenarnya khawatir. Sanca, that fuckin cunt. Tipuannya bahkan memiliki tipuan, dan di baliknya masih tersimpan beberapa tipuan lagi. He got others to execute it, and that person not even realize doing it for him. No motive, no evidence, no proof─” suara Tara bergetar ngeri, “─simply evil for sake of it.”

|XII|


Joni Kroco
Pemeran utama rasa figuran

Gw dan Macan melesat di lorong-lorong yang sudah dibersihkan. Kekuatan sepasang pendekar binal yang pernah kabur dari Neraka bukan tandingan manusia buatan yang hanya mampu planga-plongo ketika Celurit gw yang penuh karomah membuntungi kepala.

Hakdezig. Seorang dipites Macan tanpa suara. Seorang lagi meregang nyawa kena tendangan tanpa bayangan. Melesat, gw menghambur ke arah di mana aroma reiatsu Sanca paling kuat berasal hanya untuk mendapati ruang kerja yang sudah dikosongkan. Ada botol-botol ramuan. Juga sisa-sisa bahan herbal yang tergeletak di sana-sini: serangga sayap renda, lintah, bubuh tanduk bicorn, knotgrass, dan kulit boomslang yang sudah dikeringkan. Gw melihat sehelai bulu jembod yang terapung dalam botol ramuan berwarna hijau kental.

Bahan-bahan ramuan Polyjuice? Apa yang dilakukan Sanca dengan ramuan untuk melakukan transfigurasi (perubahan wujud) dari dunia sihir itu?

“Jon, ada yang kagak beres!” desis Macan, ketika korban berikutnya pun tumbang tanpa perlawanan.

Macan membuka balaclava tengkorak yang menutup kepala. Muka tentara Vietnam kurus kering karena kurang vitamin. “Jon...” Macan menoleh ngeri ke arah gw. Gw membuka topeng mayat-mayat lain dan yang ada hanyalah pasukan-pasukan reguler yang bahkan tak menguasai ilmu kanuragan!

“OI SINI LU!” Macan menyeret seorang tentara musuh yang ngumpet di balik pot bunga. Rambutnya Jamet. Mukanya melas.

“JAWAB GUA! DI MANA SANCA?! DI MANA 5000 PASUKAN HOMUNCULUS?!!!”

“Ampun, Bang... aing jangan dimakan, Bang... anak kucing aing masih kecil... hiks... hiks...” deske nangis kejer.

“JAN BANYAK BACOT LU!!! GUA TABOK LU LAMA-LAMA!”

“Hiks... Tuan Sanca... dan pasukan homunculus... sudah berangkat semenjak ba’da Isya....”

“BERANGKAT KEMANA?!!!”

“Kemana.... kemana... kemana... kemana perginya... kemana....? Bos kami tercinta, tak tahu rimbanya....─” dia malah ngejoged.

“BANGSAD!”

Macan kesel, terus si Jamet dibacoknya pake linggis.

|XII|

Panik nggak? Panik nggak? Paniklah, masa enggak!!! Cepet-cepet gw menggunakan Ilmu Rogoh Sukmo gw. Tubuh Astral gw segera terlepas dari jasad dan memasuki kesadaran Semesta. Memampukan gw mempersepsikan semua di saat yang sama.

Saat itulah gw melihatnya, 5000 pasukan musuh yang mengendap di garis belakang pasukan Sekte Jade Lotus. Menggunakan sarung Wadimor yang sama untuk menyamarkan keberadaan, mereka memutar melalui jurang-jurang terjal, ke titik buta di mana penjagaan para pendekar paling sedikit berada.

“SHEL! FALL BACK! MEREKA MENGINCAR BENTENG SHANGRI-LA!” jerit gw melalui pake HT. “I REPEAT, FALL BACK!!!!

Terlambat, karena ketika tembakan peluru suar menerangi dasar jurang yang tadinya gulita, saat itulah terlihat sosok-sosok berjubah hitam yang sudah mengepung benteng Shangri-La. Dengan jurus meringankan tubuh, dalam sekejap pasukan bertopeng berlompatan ke atas tembok benteng. Berhadapan langsung dengan Beatrix dan pendekar dari Partai Wu Tang dan Shaolin yang tersisa, gir di tangan mereka membara. Bagai Aswatama yang melakukan serbuan malam di kamp Pandawa, mereka mengamuk dalam sebuah misi bunuh diri.

“Sudah gua duga... Pasukan Decoy di Tiger Gate adalah twist pertama memancing kita untuk melakukan serbuan malam. That bring is us to second twist, di mana 5000 Pasukan Utama mereka melakukan hal yang sama terhadap kedudukan Sekte Jade Lotus di Benteng Shangri-La....”

Tara menelan ludah. Wajahnya berubah gentar.

“Dan gua khawatir, kalau ini hanyalah adegan pembuka bagi twist yang lebih besar.”

|XII|

Keributan di gerbang depan mengundang pendekar-pendekar Sekte Jade Lotus yang berjaga di dalam bangunan utama (Citadel) untuk menghambur ke garis depan. Serbuan malam 5000 pasukan Homunculus membuat mereka tidak memperhatikan seorang pendekar wanita yang melangkah ke arah sebaliknya.

Suara siulannya terdengar bergema di lorong-lorong panjang benteng Shangri-La yang kini lenggang. Langkah kakinya terdengar berkelotak ketika sol keras kasutnya membentur lantai-lantai granit yang dingin. Nyaris tak ada yang mengenali, karena transfigurasi ramuan Polyjuice membuat Sanca terlihat seperti pendekar dari Partai Istana Bunga Persik yang jelita.


Sanca
Menyamar jadi cewe


Tubuhnya yang jenjang hanya ditutupi oleh sehelai jubah terawang berwarna peach menampakkan lekuk tubuhnya dan pakaian dalam ala Tiongkok Kuno yang berbentuk celemek. Pakaian khas Partai Istana Bunga yang kesemua pendekarnya wanita dan memiliki spesialisasi dalam memikat musuh dengan racun dan kecantikan.

Memberi salam tabik, mantan shinobi Klan Naga Hitam itu berbaur dengan pendekar dari Partai Istana Bunga Persik yang melakukan interogasi kepada tahanan, ia melepas pakaian, pura-pura ikut mencabuli salah satu tawanan, sebelum pandangannya beralih ke arah lain, ke arah lorong panjang ruang penyiksaan yang berujung pada sebuah pintu besi yang disegel alkemi dan dijaga oleh dua orang pendekar senior.

“Nona. Apa yang Nona Pendekar lakukan di tempat ini? Rekan-rekan Nona dari Partai Istana Bunga Persik berada di ruang penyiksaan untuk menginterogasi tawanan,” Pendekar 9 Benua memberikan salam tabik. Wajahnya agak merona. Sanca (versi cewek) muncul dari balik bayang-bayang dengan tubuh yang tak ditutupi sehelai benangpun. Karena bagaimanapun juga, biksu ini masih perjaka.

Sanca menyeringai. ‘Rahimnya’ menghangat.

“KISANAK, AWAS!” pekik Dukun Vampir Xiaomi, karena sabetan ekor ular dari balik bayang-bayang segera menghantam hancur sebuah tiang granit. Sanca mendesis, memasuki Demon Mode dan berubah menjadi Siluman Ular dari Desa Penari. Tubuhnya kini setengah wanita telanjang dan setengah ular. Sisik-sisiknya tak mempan dibacok, dan sepasang cakarnya dengan cepat berkelebat membuntungi kepala dua Jiangshi.

Dukun Vampir Xiaomi melompat ke dalam jarak aman, membunyikan lonceng ghaib. Di belakangnya mewujud Animus sepasang Hantu Penjaga dunia arwah yang berlidah panjang, bersiap memanggil arwah terkuat. Sementara Pendekar 9 Benua mengerahkan tenaga dalam Telapak Es Penangkal Api untuk merapal jurus Tapak Budha, tapi Sang Siluman Ular beberapa langkah lebih cepat, tangan Sanca bergerak membentuk segel sihir, dan seketika itu lorong dan dinding-dinding penjara bawah tanah Shangri-La berubah menjadi gumpalan daging merah yang berdenyut seolah mereka kini berada di dalam perut seekor ular raksasa.

Genjutsu (jurus ilusi)!” pekik Pendekar 9 Benua panik, berusaha melarikan diri dari dinding-dinding daging yang menggeliat hidup dan berusaha menelan keduanya.

Genjutsu?” Sanca tersenyum angkuh. “Are you live in 2000’s, or what?

|XII|

“Domain Expansion.”

"Lair of Badrawuhi...."


|XII|

Adalah Domain Expansion (Ryoiki Tenkai), salah satu cabang dari teknik kekkai (barrier) yang membentuk dimensi tanpa ruang waktu untuk memerangkap tak hanya kesadaran, tapi juga tubuh kasar korbannya. Dalam innate domain yang tak terpengaruh ruang waktu itu, Dukun Vampir Xiao Mi dan Pendekar 9 Benua hanya bisa meronta putus asa ketika daging tebal yang menyerupai saluran pencernaan ular raksasa itu mulai membelit tubuh keduanya dan cairan asam melelehkan pakaian mereka hingga telanjang bulat.

Membeliak ngeri, pendekar sakti dari Partai Shaolin itu hanya membeku pasrah ketika tubuh wanita Sanca membelitnya dengan ekor ular. Lidah bercabang membelai leher. Jari tajam Sanca membelai scrotumnya. “Fufufufu... gua bisa mencium aroma perjaka tingting....” Lalu di dalam innate domain yang dibuatnya, Sanca mencabuli biksu malang itu sebelum membenamkan taring dalam-dalam di leher korbannya tepat ketika sang pendekar mencapai puncak kenikmatan. Sanca mengerang, menghisap dalam-dalam darah segar dan saripati keperjakaan.

|XII|

Hades membeliak girang melihat Sanca yang muncul sambil menyeka bibirnya yang penuh darah.

What takes you so long?

Sanca menyeringai.

“Mencari bulu jembod. Dan mempersiapkan Grand Finale bagi mahakarya gua....”


________________________________________

Joni K, Malam Sabtu Kliwon, 2 Juli 2021


To be Contijon!!!
Habib mbois mana nehhhh, kurang jam tayang doi
 
Hadeuhhhh.. Hades lepas lagi, ruwet lagi dah ini urusannya..


Tengkiu, Jon 🍻.
 
makasih updet lanjutannya @Joni Kroco

:beer: thx juga sob dah baca, pantengin teros lah lanjutannya

Mantaab joonn....watefak lah banyak endorse nye sekarang...🤣🤣🤣 baydeway makin seru n makin konyol aje nich cerita...w bakalan tungguin sampai nich cerita di sumpahin daoet titel TAMAT sama warga semproters....
:beer: thx sob, makasih komentarnya... insyaalaah tamat lah

jossss suhu....
:hore:

Komen cak…!!! 😂😂😂

komenin cak

Hadeuhhhh.. Hades lepas lagi, ruwet lagi dah ini urusannya..


Tengkiu, Jon 🍻.
:ampun: ini ada struktur ceritanya, sebenarnya :ampun:

btw, kalau yang baca sebelum jam 02.00 WIB, adegan sama Lord Baphomet gw ubah, yang tadi terlalu melankolis, kagak cocok sama karakternya Baphomet
 
Matursembah nuwun makasih banyak Lord Choki Choki of The Golden Swallow abdete keren.....
eh ada sopiler bakal lanjut jilit 4 ya? makin deg deg muser muser
 
Matursembah nuwun makasih banyak Lord Choki Choki of The Golden Swallow abdete keren.....
eh ada sopiler bakal lanjut jilit 4 ya? makin deg deg muser muser
Terimakasih juga dah ikutin cerita gw ini sob.... Jilid 4 tar selesain konflik Naga-Sheila, terus ceweknya tar Aika+Astuti....

Gtw, setingnya tar di Jepang Futuristik, ato di Timur Tengah
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd