Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Joni Kroco™ | Chapter III: Parabellum

Dalam remake kali ini, Joni tetap cowok apa dikasih plot terjebak dalam tubuh cewek?

  • A. JONI TETAP COWOK, (biar macho, cyin)

    Votes: 191 84,1%
  • B. JONI TERJEBAK DALAM TUBUH CEWEK , (macam film Kimi no Nawa)

    Votes: 36 15,9%

  • Total voters
    227
Bimabet

Buat yang pernah baca versi 2019-nya (Joni Kroco Revolution), cerita itu sebenarnya sudah sampai Episode Jepang, tapi character arc tokoh-tokohnya (Beatrix, Elin, Lord Baphomet, Liliana) belum selesai malah pindah ke sub-plot baru (Dendam Klan Naga Hitam). Makanya di versi revisi 2020 ini, meski tempatnya masih di Tibet, gw berusaha selesaikan semua permasalahan yang belum sempat selesai di versi sebelumnya.

Buat update kali ini, maapin lama, karena beneran gw banyak banget kesibukan. Mainin .Hack GU dan FF VII Remake salah satunya. Terus episode ini udah digarap dari awal tahun, tapi buntu banget gan, cuma jadi satu halaman ga nambah2... terus baru bener-bener digarap tiap hari sejak pertengahan Mei. Itupun harus lambat banget progressnya, karena banyak percabangan plot yang harus dieliminasi satu-satu. Makasih banyak buat Oom Ul yang udah mau direpotin tiap hari. Buat Pak Gedang juga yang udah kasih ide nama Senjata. Buat mod Will yg kasih tahu link masuk sehingga gw bisa akses lagi situs ini. Buat kalian yang nungguin cerita ini. Dan juga yang udah subscribe akun cuma*penggemar gw.

Jangan lupa komenin sob :galak:

Selamat Menikmati

___________________________________________________________​
 

Cahaya putih membawa gw memasuki ingatan kolektif yang terhubung dalam kesadaran bumi. Ruangan dingin. Ada sebuah meja operasi di tengah. Elin terbaring di situ. Telanjang, dan diikat pada keempat pergelangan dengan selang-selang infus dan kabel EKG membelit di sana-sini.

Ini... ingatan Elin...? Karena filter hitam-putih yang terlihat pada layar membuat gw tahu kalo ini adegan flashback.

Aroma obat-obatan. Suara langkah kaki. Seorang berjubah laboratorium putih melangkah masuk diiringi beberapa peneliti. Cahaya fluoresens yang memendar dari tabung-tabung berisi wanita telanjang mengiluminasi seraut wajah tampan dengan sepasang mata emerald. Bibirnya tersenyum melihat Elin yang tanpa busana. Sanca.




Sanca
Agen Ganda The Patriot
(Adegan Flashback pasca Event Joni Kroco II)

"Well... well... what we got here...." Sanca menyeringai sembari mengenakan sarung tangan lateks. Ilmuwan gila itu lalu membaluri tubuh Elin dengan semacam gel kental yang membuat kulitnya mengilap licin. Jari-jarinya bergerak pelan, menggerayangi kulit Elin yang dipenuhi dengan tato alkemi. Perut. Buah dada mungil. Juga pangkal pahanya yang remaja.

"Segel Fuinjutsu dari keluarga Xiang. Jenis yang sangat langka untuk dirajahkan di kulit manusia. My... my... kekuatan macam apa yang kau miliki? Sampai-sampai Sang Ratu Merah setakut ini dan menyegel semua potensimu, hmm...?" Sanca tersenyum, mengulum lembut putingnya yang mungil.

"But worry not, darling. Teknologi nanomachine The Patriot akan membantu untuk mengakses kekuatanmu yang sebenarnya." Sanca memasukkan selang dari lubang pembuangan Elin. "Kau mampu, saya tahu itu dari dulu, hanya saja... my... my... what a waste... Red Queen benar-benar menyianyiakan potensi sebesar ini."

Mata Elin berkaca-kaca. Tangan Sanca bergerak membelai liang vaginanya yang perawan.

"Relax... Surrender your mind and body, darling...." Sanca mengecup bibir Elin yang menangis terisak. "And after that, neither God nor Demon will be able to stop you.... "

|XII|

24. Joni Kroco™
Gita Mahapralaya

It was Elin all along. Elin adalah satu-satunya orang yang menyertai Mama Liliana kemanapun beliau pergi, termasuk penyepian Sang Ratu Merah di Tibet. Sebenarnya gw juga kagak pecaya sob kalo deske sampe hati ngelakuin ini. Tapi waktu Jade Empress diracun, dan Elin ada di Bangsal Terlarang malam itu, gw udah kagak bisa bilang apa-apa lagi. Tikus memergoki Elin yang sudah menaruh racun di minuman Jade Empress di dapur, dan Elin nggak memiliki pilihan lain kecuali merayu Tikus buat ngewe sebagai alibi, dan sekarang gw terpaksa mengerahkan Ilmu Rogoh Sukmo (Proyeksi Astral) untuk melacak keberadaan Elin.

|XII|


Liliana aka Red Queen

Ratu Kejahatan yang kini sudah mengundurkan diri dari dunia persilatan

____________________________________​

Kesadaran gw melesat di sepanjang tangga batu yang berujung pada bangunan paling di sucikan di tempat ini. Red Queen terdahuluberdiri tenang mendapati Elin yang berdiri di depan gerbang Bangsal Terlarang. Di sisinya, Koh Patkay mengadang gagah dalam wujud Siluman Babi Ngeped sambil membawa sebuah garpu raksasa bersama satu peleton pasukan khusus.

Red Queen tersenyum tipis. “So it was you, after all... Sejak kapan kau menjadi antek-antek Elit Global, Nak?”

Aren’t we all?” Elin bergeming, balik menatap wajah Red Queen tanpa ekspresi. “Dahulu ayah anda, Hartawan Dasaatmadja membuat perjanjian dengan CIA untuk mengamankan investasi tambang Emas di Papua dengan imbalan menyingkirkan Presiden Pertama. Anda pikir dari mana kekayaan keluarga anda berasal? Bertahun-tahun anda bekerja sama dengan Elit Global untuk tetap bercokol di puncak tertinggi para Crime Lords. This is your legacy... dan tugas saya hanyalah menyelesaikan apa yang anda mulai.”

“BEGINI CARAMU MEMBALAS BUDI BAIK NYONYA BESAR, HAH?!!” hardik Koh Patkay geram.

“BUDI BAIK? Dengan cara menyegel semua kekuatan saya?” Mata Elin memicing keji.

Red Queen memberi isyarat kecil. Menghentikan langkah Koh Patkay yang sudah siap mencacah.

“Ini semua demi kebaikanmu!”

You never loved me. You fear me!

Segel Alkemi di sekujur tubuh Elin bercahaya, dan tangga granit yang dipijaknya bergetar bersama partikel metafisis yang mulai memadat di udara.

“Hentikan, Nak! Kau belum bisa mengendalikan kekuatanmu!!!”

Elin menyeringai. “You don’t have the slightest idea.”

|XII|


Lord Baphomet
Mantan Begal yang udah tobat, di episode yang lalu kena racun

Special Skill: Necromancer, memangggil pasukan zombie dari dimensi kegelapam

_____________________________________

“Bang Jago! Jangan paksakan dirimu!” jerit gw panik ngelihat Lord Baphomet jatuh ngedeprok.

“Gua... gua kagak bisa berhenti begitu aja, Jon...,” si Brewok terenggah berat. “Gua... harus.... gua harus... menghentikan─”

“─They’re safe,” potong Beatrix cepat sambil meminumkan Remedy untuk menetralkan racun ular beludak. “Berkat pasukan zombie-mu, para warga sipil sudah mengungsi ke arah Dragon Gate.”

“Pengungsi.... siapa yang membicarakan pengungsi, heh?!! Uhuk-uhuk!” Lord Baphomet menyeringai, sebelum tiba-tiba muntah darah.

“Bertahanlah, Bang!” jerit gw panik.

Fuck it.... uhuk-uhuk! Elin... kalian... harus... hentikan dia....”

Ease your mind. Koh Patkay dan pasukan khusus mengawal beliau. Seharusnya,─ ”

“─You don’t know what you’re getting into, aren’t you, Jon...? Kau kira Elin hanyalah sekedar gadis yang lain di kampung ini?! KALIAN TIDAK TAHU KEKUATAN APA YANG DIMILIKINYA!!! Nyonya besar menyegel monster itu karena tidak tahu efek katastrofik apa yang bisa dilepaskannya, dan sekarang dia run amok. Hear me, Jon ... STOP-ELIN-WITH-ALL-COST!!! OR ALL HELL WILL BROKE LOOSE!!!

Tikus tiba-tiba melorot jatuh. Bibirnya gemetar tak percaya.

____________________________________

"Tapi daku adalah keturunan Ras Terakhir Bangsa Atlantis. Meskipun ingin, tapi kita ndak akan bisa bersatu, Oppa....”

"Dari pada itu. Daku lebih penasaran kepada Segel Alkemi ini. Karena daku tahu ini adalah Fuinjutsu (Sealing Technique) untuk menyegel kekuatan Animus."

"Kekuatan daku terlalu berbahaya, Oppa Tikus. Nyonya Besar menyegel kekuatan daku, karena daku belum bisa mengendalikannya."


____________________________________

Lord Baphomet tersenyum gentar. “Musuh alami para Animus User.”

|XII|


Koh Patkay
Gurunya Joni.
Animus: Babi Ngeped Elemen Tanah


__________________________________

Air muka Koh Patkay tiba-tiba berubah, keringat dingin mulai menitik di atas pipi tambunnya ketika perubahan wujud Siluman Babi Ngeped tiba-tiba kembali ke tubuh semula.

And here i am.... si kecil Elin. Anggota terlemah Zodiarc yang tak pernah dipandang dengan kedua mata,” desau Elin.

Seolah tak mengenal rasa gentar, gadis bertubuh mungil itu melangkah mendekat. Belasan mantan anggota pasukan khusus segera bergerak mengepung Elin. Belasan lain melindungi Red Queen.

What have you done?!” decih Koh Pat Kay. Pendekar senior itu berusaha mengerahkan kekuatan Animus Siluman Babi Ngeped miliknya, tapi sia-sia, entitas penghuni Dimensi Keempat itu pun tak jua menampakkan diri.

Animus User, eh?” Elin tersenyum kecil. “Tanpa kekuatan Dimensi Keempat, what will you become?

|XII|


Elin
Special Skill: Menegasikan Kekuatan Animus

“YANG JELAS LEBIH DARI CUKUP UNTUK MENGHAMBURKAN ISI KEPALAMU!!!” jerit Koh Patkay murka. Sang Pendekar senior masih bisa menerjang dengan jurus Hexagonal Staff dari Kung Fu Baqua Zhang. Garpu Raksasanya berputar lembut dalam citra enam tombak yang membentuk diagram Pakua Eight Trigram.

Elin menyambut dalam ayunan kecil telapak kaki. Prana elemen udara bermanifestasi menjadi gumpalan-gumpalan awan membuat tubuh mungil Elin meliuk lembut bak kabut pagi menghindari serangan Sang Panglima.

Mendecit, seruling emas Elin bertindak, mengubah partikel-partikel udara menjadi belasan golok tak kasat yang dilepaskan laksana amukan ormas terlarang, mencincang para pengawal Ratu Merah yang tak siap sedia.

“─trang! Trang! Trang!” Keenam bayangan tombak Sang Panglima segera berkelebat menyapu gelombang pertama serangan, mementalkan sebelas jurus golok tanpa bayangan Elin. Sepuluh menghantam tebing-tebing batu dan arca, tapi sebilah berhasil menggores tepat pada pundak.

Jurus Shi Wang Shu Qin. Denting Kecapi Kematian,” decih Koh Patkay, menyebut nama jurus kanuragan yang dihasilkan dengan memampatkan partikel udara menjadi gelombang kejut.

Elin memicing keji. Melangkah di atas tumpukan mayat yang terpenggal. Matanya menatap tajam ke arah Red Queen yang berdiri di puncak anak tangga.

“Saya tahu anda harus melindungi Red Queen, but i beg you..., walk away.” Tangannya bergerak memutar dan udara di sekelilingnya memampat membentuk puluhan senjata tajam yang melayang.

Cuping idung Koh Patkay kembang kempis, mendenguskan uap panas. Garpu raksasa di tangannya memancarkan bara kemerahan pertanda Prana tenaga dalam dipusatkan ke ujung-ujungnya.

“Tidak Dian Wei ataupun Guan Yu pun yang memalingkan muka ketika junjungannya terancam. Apa yang harus ingsun katakan kepada arwah Tuan Besar Hartawan jika ingsun sampai memunggungi takdir ingsun sendiri?”

“JANGAN AJARI SAYA TENTANG KESETIAAN!!!” Elin tiba-tiba terpelatuk.

“HMMH!!!” Koh Patkay melesat dalam gerakan yang tak bisa diikuti mata.

Elin menerjang dalam kecepatan suara.

Lalu, ketika dua energi penghancur itu saling membentur, ledakan gelombang kejut mengacaukan ilmu Rogoh Sukmo gw.

________________________________________​

Rogoh Sukmo = Ilmu Proyeksi Astral-nya Joni yang sering dipake buat jadi narator PoV orang ketiga

________________________________________

|XII|

Pancaran tenaga sekelas Animus Level-S terasa, dan semakin mengancam, dan gw tahu gw nggak bisa berlama-lama. Tarian Walet Emas membawa gw melesat di antara tebing-tebing dan arca Dewa. Tikus melesat di samping gw dengan jurus yang serupa. Jejak-jejak cahaya keemasan mengikuti langkah kami berdua di sepanjang koridor terjal yang menghubungkan bangunan utama Shangri-La dengan Bangsal Terlarang tempat Red Queen berada. Bertahanlah wahai pentolan MLM! Muridmu ini akan datang!

Satu sentakan dan gw sampai di anak tangga teratas. Gw masih sempat melihatnya, tubuh tambun Koh Patkay yang dihujani puluhan golok suara sebelum menghantam hancur sebuah patung Budha raksasa.

Bak Dewi Durga, Elin tersenyum keji sembari menginjak kepala Koh Patkay yang sudah roboh bersimbah darah. Tangannya terangkat, membentuk sebilah golok ultrasonik yang bersiap menyembelih Engkohnya Peppa Pig. “Ketemu kita jangan dilawan... nanti mati.... bernyanyi bernyanyi, ber-ber-bernyanyi bernyanyi.....

“WOI! LEADER VITUB GUA JANGAN DIMATIIN, NJENG!!!! VP GUA BELUM BALIK MODAL HABIS FASTRACK!!!!!” jerit gw emosi sambil menerjang dengan kekuatan penuh.

Prana Kegelapan menyelubungi gw dalam citra berbentuk kobaran api hitam dan jelaga, panas dan bergemulung, tapi anehnya Elin bahkan seolah tak berniat mengelak. Selubung gaib membungkus tubuhnya bagai kepompong, menyerap habis Prana Kegelapan, sekaligus mementalkan tubuh gw bak jurus Shinra Tensei.

Gw koprol-koprol manja. Tapi tangan gw mendadak kebas. Tubuh gw mati rasa. Prana Kegelapan gw seperti disedot ke ruang hampa. Gw bahkan gak bisa lagi mengakses kekuatan Dark Dimension, sob! Inikah kekuatan tersembunyi Ras Ancient dari Atlantis?

Hati-hati, Mbek. Musuh kita bukan orang sembarangan, Tikus memberi isyarat dengan sudut mata, sebelum kaki-kakinya bergerak mengepung bersama senjata kunci inggris raksasanya yang teracung.

Sigap, Elin melompat ke atas puncak sebuah tiang granit, mengambil jarak aman. Kedatangan dua orang pendekar jamet kuproy membuat ia memasang kuda-kuda waspada. Seruling emasnya kembali bertiup, memanggil ratusan golok, gada, dan tombak yang ditempa dari partikel udara.

Ekor mata gw melirik, Koh Patkay sudah klejet-klejet.

|XII|


Joni Kroco

Pemeran utama rasa figuran

“Koh Patkay! Jangan mati dulu, Koh! Hiks-hiks-hiks. Gua belum install Snack Vidio dan Tiktok Lite pake kode referal lu, Koh!!!”

Pendekar senior itu kejang-kejang sekarat di pangkuan gw. Tikus yang memeriksa tanda vitalnya menggeleng putus asa. Jurus Elin menghancurkan otot-otot sekaligus organ dalamnya dalam proses yang ireversibel. Napasnya semakin tersenggal, dan gw tahu waktu guru gw itu tidak lama lagi.

Sesepuh keluarga Dasaatmadja itu melirik lemah ke arah Red Queen. “With great power, comes great responsibility... uhuk... Kezaliman akan terus ada bukan karena banyaknya orang-orang jahat... tapi bungkamnya orang-orang baik... uhuk-uhuk─”

Tangannya melunglai. Koh Patkay terbatuk darah sebelum bernapas untuk terakhir kalinya. Inalillahi wa inna ilaiihi rojiun....

Red Queen menutupi jasad Sang Panglima dengan jubah kuning. Tangannya gemetar. Air mukanya yang selama ini tenang dan welas asih bak Dewi Kwam Im, mulai menunjukkan riak.

Sang Ratu Dunia Hitam melirik tajam ke arah Elin. “Are you sastified, now?”

“A-ANDA YANG MEMBUAT SAYA MELAKUKAN INI!!!” pekik Elin. Wajah dan tangannya berlumuran darah Koh Patkay.

Your ego did.”

DIAM!!!!” Elin menjerit kesakitan. Gelombang suara menyobek pakaian luar dan menampakkan tubuh telanjang yang kini menyala keperakan. Pembuluh darah kehitaman terlihat mengurat di sana-sini. Bersama dengan segel fuinjutsu yang kini meluruh. Elin termegap. Berusaha mempertahankan kesadaran.

“Segel itu dibuat dengan satu alasan. Tubuhmu tak akan mampu menahan kekuatan sebesar itu!”

“Jangan pura-pura peduli!!! Lagi pula ini adalah alasan anda mengadopsi saya, kan...? Anda memerlukan kekuatan saya, penggentar bilamana salah satu Animus User anda memberontak... i live and die by your order... Tapi anda bahkan tak pernah memandang saya dengan keduabelah mata! Dan saya....” Elin tersenyum getir. “...bahkan tak lebih dari catatan kaki dalam Epos kejayaan Mandala 12 Rasi Bintang....”

So, this is all about? Saya sudah bilang, ini semua demi kebaikanmu!”

“Saya hanya ingin anda memandang saya!!! Tapi anda menyegel kekuatan saya!!! MAMA MENYANGKAL KEBERADAAN SAYA!!!!” Elin tersentak dan matanya berkaca mendadak.

Oh, my... how fool i am... kenapa saya memanggil anda dengan sebutan itu...?” bibirnya gemetar. “Saya bahkan bukan darah daging anda... saya tidak berhak... dan tidak akan pernah... menjadi....─”

Tangis Elin meledak.

“─MAMA!!! AWAS!!!”

Bersamaan dengan itu gelombang kejut yang meledak dilepaskan bagai sebuah bom hidrogen, meruntuhkan tebing-tebing sekaligus bangsal terlarang dalam longsoran batu dan salju.

Satu-satunya yang ada di pikiran gw adalah melompat, dan melindungi ibu kandung gw dari serpihan kayu dan batu. Sesaat. Sebelum cahaya terang mengambil alih.

|XII|


Joni Kroco
Korban Longsor

Suara gemuruh. Halaman dalam Biara Shangri-La dipenuhi longsoran salju ketika akhirnya bangunan suci itu runtuh ke dasar jurang.

Mbek! What is your status?! Answer me, Mbek! Mbeeek!!!!” suara Sheila terdengar melalui telepati. Gw mau jawab, tapi gw bahkan nggak bisa menggerakkan tubuh gw. Gelap. Cuk, belum credit roll masa gw mati lagi? Gw terpaksa menggunakan ilmu andalan Rogoh Sukmo (Astral Projection) buat memantau keadaan. Tikus dan Mama Liliana selamat. Sementara gw pingsan ketimpa papan reklame Tepung Terigu Segitiga Biru.

Kabar hancurnya Bangsal Terlarang meruntuhkan moral pasukan Jade Lotus dengan segera. Sementara satu persatu zombie kepala kambing berubah menjadi abu seiring dengan atma Lord Baphomet yang dikonsumsi oleh sang maut. Mundur teratur, pasukan Jade Lotus menarik diri ke dalam benteng. Sementara di ujung medan tempur yang satunya Sheila menahan gerak maju pasukan musuh yang menggempur dengan tembakan altileri.

Langit dipenuhi dengan awan api ketika ratusan hulu ledak dihancurkan sekaligus oleh Animus Psikis, Manusya, sayangnya Sanca dan Raja Ular Taksaka yang mengincar dari sudut buta tak membolehkan Sheila berlama-lama. Melayang, Sheila menghindari semburan awan racun Sang Raja Ular dengan kekuatan telekinesis. Kekuatan yang sama yang digunakannya untuk menggerakkan longsoran salju gunung Himalaya untuk melindungi gerak mundur pasukan Jade Lotus.

Tara, kau dengar?! Kita kehilangan Joni dan Koh Patkay! Tarik mundur pasukan ke dalam benteng!

“— it easier said than done,” decih Tara terengah.

Keadaan Tara tak jauh lebih baik. Pertempurannya dengan Hades menyisakan kawah-kawah dan jejak kehancuran di sana-sini. Berubah ke dalam Demon Mode berbentuk Demon Loli, Tara berhasil mengimbangi kecepatan Hades, tapi serangan sabit raksasa The God of Underworld yang datang tanpa jeda tak memberi kesempatan bagi Tara untuk mengeluarkan sihir andalannya yang memerlukan casting time yang tak sebentar.

Lord Baphomet Sekarat. Beatrix menjaga gerbang depan. Macan dan Sekte Ming Jiao berada jauh di kaki gunung dan mustahil memberikan bantuan. Sementara Pulu bertindak sebagai rear guard yang memberikan kesempatan mundur bagi para pendekar.

Desakan pasukan The Patriot di garis depan, dan White Violinist wannabe lepas di garis belakang tak memberikan kami banyak pilihan, dan sekarang....

|XII|

“Elu masih bisa berdiri, Mbek?” desis Tikus. Bajunya compang-camping. Sendalnya ilang sebelah. Di detik-detik terakhir, Tikus menghalangi jurus Elin dengan tubuhnya, meskipun itu artinya mukanya harus bonyok-bonyok kek habis ditabrak Bus Sumber Kencono.

“Ugh!” Badan gw berasa sakit semua, perubahan wujud Joni Demon menghilang dan gw kembali ke dalam badan kuli. Gw mencoba mengatur peredaran Prana gw, tapi sia-sia! Bagai terkena pukulan tapak lembut Mei Hua Quan (Tapak Bunga Plum), gw kehilangan kemampuan untuk mengendalikan Prana dan mengerahkan ilmu kanuragan. Sementara dari atas tebing melayang kekuatan Dewata yang tak terperikan.

Mata Tikus memicing pada muasal aura. Kuda-kudanya berubah siaga melihat kemunculan sesosok Demigod yang melayang turun dari langit. Cahaya semi-ilahiah melingkungi tubuh mungil Elin. Kulitnya yang telanjang bercahaya perak dengan nadi-nadi hitam yang mengurat di sana-sini. Gumpalan ribuan makhluk pengerat di belakangnya kini membentuk Orb Raksasa yang melayang di udara menandakan kekuatan Animus-nya kini mencapai level-SSR dan siap mengeluarkan jurus penghabisan.

Gita Mahapralaya (Nyanyian Penghancur Raya), kalau dia sampai melepaskan jurus terkuatnya, maka seluruh orang yang berada dalam radius 50 km akan kehilangan kekuatan!” desau Tikus waspada.

Madam Epona dan Ratusan pendekar dari Aliran Bhairava yang berjaga di lapangan tengah bergerak serempak mengepung Elin dengan golok teracung, tapi segera dihalagi Tikus untuk mencegah korban jiwa. Berada di luar radius jangkauan serang adalah pilihan terbaik menghadapi musuh dengan level Raid Boss seperti ini.

“Kuda lumping makan jembod. Dikulum bentar, eh kena peju. Lawan musuh siapa takut. Biar aing yang maju!”



|XII|



Tikus
Meski mukanya kek operator warnet deket rumah gw, Tikus ini keturunan bangsawan sob....

Tikus berdiri di atas reruntuhan, angin pegunungan Himalaya menerbangkan poni lemparnya yang menutup mata. Peserta Uang Kaget itu tersenyum perwira. Menghunus Kunci Inggris raksasa dan menghadang Elin yang membentuk citra ribuan golok, pedang, gada, dan berbagai senjata bak Gilgamesh dari anime Fate Stay Night.

“Adik Elin, padahal i purple you! Tapi cintamu sepahit topi miring! Cukup kau sakiti hatiku, tapi jangan pernah sakiti orang-orang yang tak berdosa!”

“Jangan coba hentikan saya, Oppa! Sekali segel ini terlepas, tak akan ada lagi yang bisa menghentikan datangnya Gita Mahapralaya!”

Tikus mendengus jantan. “Jangan salahkan aing kalau aing terpaksa mengerahkan kekuatan pendekar Asgard, Asli Garud! Heaaaat!”

Jurus Tongkat Pemukul Anjing dari Partai Kaifang (Perkumpulan Pengemis) berkelebat membentuk bayangan ratusan tongkat sekaligus, meliukkan lembut serangan Elin ke berbagai arah. Sementara Jurus Pelangkah Awan, membawa tubuh Tikus melayang menghindari serangan musuhnya yang berdatangan tanpa jeda. Gw bisa melihatnya, citra Prana yang berbentuk gulungan awan yang bergulung bagai pijakan, melesatkan Sang Pendekar Cungkring memperpendek jarak serang.

Elin melambung indah di antara ribuan golok ultrasonik yang berpusar bagai gelombang samudera. Langkah kakinya mampu bergerak dalam kecepatan suara, tapi Tikus yang sejak orok udah biasa diuber soang mampu mengimbangi gerak tubuhnya, hanya dalam sebelas jurus, Sang Pendekar Jamet Kuproy sudah siap melesatkan jurus pamungkas.

“OPPA, JANGAN PAKSA SAYA UNTUK MENYAKITIMU!!!!” Elin berurai air mata ketika meneriakkan jurus andalannya, Lama Pai’s Lion Roar (Auman Singa Emas) ke arah sang kekasih. Menerbangkan puing, salju, dan bebatu ke dalam pusaran yang tak membawa apapun kecuali kematian.

Tikus tersenyum tegar. Kehilangan akses terhadap kekuatan Dimensi Keempat dan potensi penuh Sage of Sixth Path tak memberikan banyak pilihan. Sang Pendekar memejam pasrah, sebelum melompat menyongsong takdirnya.

Cahaya terang.

|XII|

Ingatan Tikus dan Elin merembes ke dalam ingatan gw, dan gw bisa melihatnya, Elin yang tersipu-sipu ketika diselamatkan oleh Tikus, juga ketika keduanya berciuman untuK pertama kalinya di Bangsal Terlarang. Semua bagaikan adegan flashback sebuah webseries gagal tayang.

Mungkin hari... hari esok atau nanti...
berjuta melodi...
yang terpatri...
dalam hati ini....
.
Mungkin hari...
hari esok atau nanti...
Tak lagi saling menyapa...
Meski ku masih harapkanmu...
.


(Tiba-tiba terdengar lagu entah dari mana....)

Gw berasa nonton senetron Ikatan Cinta.

|XII|

“O-opp-a...?” Bibir Elin gemetar. Darah segar membasahi wajahnya. “A-apa... yang sudah... s-saya lakukan?”

Waktu tersadar, jurus cakarnya sudah terlanjur menembus dada kiri sang kekasih. “Oh, no...” Elin menggeleng panik. “Oh, no... Oh, no... no, no, no, no....

Tikus tersenyum lemah, sebelum ambruk di pelukan kekasihnya.

“OPPA!!! Bangun, Oppa!!!!” Elin menggoyang-goyang tubuh Tikus yang sekarat di pangkuannya, tapi terlambat, serangan itu sudah mengenai tepat di organ vital.

“Sebenarnya... aku ingin kita berakhir bahagia seperti Lesti Kejora dan Riski Biliar... tapi kita hanyalah fajar dan senjakala ...yang saling mengejar, tapi tak pernah jua bersua...,” desau Tikus lemah.

Tangan Tikus mengulur dari balik jubah.

Menyodorkan sebuah bungkusan kertas, yang kini berlumuran darah.

“A-a-apa ini...?”

“BTS Meal... yang sedari dulu kau idam-idamkan... uhuk-uhuk....” tangan Tikus tiba-tiba jatuh melunglai.

“OPPPPAAAAAAAAAA KIYOWOOOOOO!!!!!!”

.

Saranghaeyo...
Gomawoyo...
Ttatteushage nareul anajwo...
I sarang ttaemae...
naneun sal...
su isseio....




.

.

.

.

.





(Ternyata Tikus Salah beli, Hyung)





_____________________________________________


“HENTIKAN DIA!!!” jerit gw, tapi karena gw kagak bisa mengakses kekuatan Dimensi Kegelapan, gw cuma bisa ngacungin pacul.

Tampang gw yang cuma beda tipis sama tumbal proyek jembatan Suramadu bikin gw sejak dua episode lalu dikira figuran. Badan kuli gw yang cuma dapat asupan kukubima susu dengan mudahnya ditoyorin Elin ampe masuk ke selokan.

Ratusan pendekar dari Sekte Bhairava menerjang serempak, tapi ledakan gelombang kejut yang membungkus Elin mengempaskan tubuh-tubuh kekar mereka bagai anai-anai. Mata Elin tiba-tiba membeliak putih. Tubuhnya telanjangnya menyala terang. Dan terjadilah...

Raungan sangkakala memekakkan telinga diikuti sunyi yang membekap semesta. Seolah bumi dikembalikan pada kehengingannya yang abadi. Titik Nol. Gita Mahapralaya, Mantera Kuno yang mampu mengembalikan segala kekuatan sihir menjadi ketiadaan. Bersamaan dengan itu kubah energi yang melindungi biara suci Shangri-La seketika menjadi butiran-butiran Prana. Begitu juga zombie-zombie yang berubah menjadi abu.

Panik ga? Panik ga? Paniklah masa enggak!!! Sheila, Tara, dan Zombie Baphomet adalah kartu truff Koalisi Sekte Jade Lotus dan Zodiarc. Tanpa dua cewek binal itu + zombie kepala kambing dengan mudah kami akan terkepung dalam Tibetan Plateau. Benar saja, tak lama ledakan besar terdengar menyusul, menghantam gerbang depan benteng Shangri-La ketika misil Hellfire yang dilepaskan dari sebuah pesawat tanpa awak Predator milik The Patriot.

Sebuah gunship AC-130 berkitar-kitar 500 meter di udara, memberondongkan kanon 70 mm ke arah pendekar Sekte Jade Lotus yang tak siap sedia. Rentetan tembakan mini gun menyusul tanpa jeda mengubah permukaan salju menjadi merah darah.

Gw merasakan nafsu membunuh dari atas kami, tiga helikopter Black Hawk melakukan manuver hover, dan dari dalamnya berlompatan puluhan pasukan airborne dengan topeng tengkorak, lalu tak sampai semenit satu kompi pasukan khusus bertopeng memenuhi halaman dalam biara Shangri-La.

Biksu Hitam Mi To mengadang dengan golok besar di tangan, membantai belasan pasukan Homunculus yang mencoba memasuki bangsal pengobatan, tubuh kekarnya bisa mengimbangi gerakan pasukan musuh, tapi kehilangan akses terhadap kekuatan Animus Dasamuka membuat Pendeta Sesat dari Aliran Bhairawa itu tidak bisa mengerahkan jurus andalannya. Tanpa Pancasona (Ilmu yang membuat penggunannya tidak bisa mati) tubuh kekarnya dipenuhi luka bacok dikeroyok gir motor, lalu ketika musuh terakhir tumpas di ujung goloknya Sang Pendeta perkasa tersungkur jatuh di atas kedua lututnya, perutnya robek dan usus terburai bersama darah segar yang menghambur.

Biksu Hitam Mi To dan pendekar dari Sekte Bhairava berhasil menumpas pasukan musuh di dalam Biara, tapi benteng luar Shangri-La telah jatuh. Diiringi dinding api bom napalm yang bergulung menelan barisan rear guard yang menghalangi gerak maju pasukan musuh, lalu dari balik kobaran api dan jelaga itu merengsek maju pasukan utama The Patriot dalam balutan zirah mecha.

Di antara kehancuran itu. Gw seolah bisa melihatnya. Ilusi Joni dari Masa Depan dengan jubahnya yang hitam, berdiri di antara kobaran api. Tersenyum penuh kemenangan, bibirnya bergerak dan membisikkan nubuat akhir zaman langsung ke dalam benak. “You can not save everyone, Jon....

You...

Can...

Not...

Redo...
.”

|XII|

“Masa depan tidak pernah dipahat di atas batu,” suara itu terdengar dari belakang gw. Gw mendongak dari dalam selokan dan mendapati siluet Red Queen yang berdiri di atas gw.

“Bahkan jika masa depan mengarah pada ujung yang sama. Apa yang bakal kau lakukan, Nak? Duduk pasrah dan menerima takdirmu sebagai Dajjal akhir zaman?” beliau tersenyum dalam air muka yang tak pernah menghakimi. “To be, or not to be, that’s the question.

Di hadapan kami, ratusan ribu makhluk Dimensi keempat berpusar membentuk tornado Prana, kilatan cahaya, dan partikel hitam pekat yang menggulung bak awan badai. Gita Mahapralaya. Jurus debuff berskala raksasa dengan Elin sebagai episentrum.

I just want you to look at me.... nobody ever want to see me....” Elin mulai meracau tidak jelas. Kematian dari orang yang paling dicintainya membuat pikiran Elin kini dikuasai kebencian absolut. Tubuhnya kini hanyalah cangkang, dan yang berkuasa kini hanyalah hasrat untuk menghancurkan semata.

“Dia sudah tidak bisa diselamatkan! Begitu kau menyerahkan kesadaranmu kepada Animus, tak ada jalan lain untuk kembali!” pekik Red Queen di tengah badai. “Ada alasan kuat kenapa Animus dikurung di dalam ‘Gerbang’. Mekanisme Kosmik yang membatasi manusia mortal agar tak bisa mengakses kekuatan para penghuni Dimensi Keempat. And for those who played with God’s Will, there are always price to pay....”

Berserk
. Gw teringat pada apa yang terjadi pada gw di Neraka dahulu. Sekali kau kehilangan dirimu, maka Animus akan mengambil alih kendali. Dalang akan menjadi wayang. Ajian Gita Mahapralaya akan terus dikumandangkan hingga penggunanya kehabisan Prana. Dan ketika itu terjadi, semua akan sudah terlalu terlambat. Bukan hanya Tikus dan Koh Patkay, tapi semua orang yang ada di tempat ini akan mengalami malapetaka!

“MAMA, MUNDURLAH!” jerit gw sambil menghadang bersama Madam Epona.

Can i?” Red Queen memejam pasrah. “Elin adalah kesalahan saya, seperti juga semua petaka yang terjadi hari ini... dan ini adalah harga yang harus saya bayar...─

Sang Ratu Merah menghunus sebuah cakram berwarna merah darah dari balik jubahnya. Rangkaian aksara Sansekerta terlihat melingkar bersama rerajahan bergambar Dewi Durga. Inikah dia, Mustika Cakra Bhairava peninggalan Ratu Ilmu Hitam Nyi Calonarang?

"There's another kind of evil which we must fear most, Son... and that is the indifference of good men....”

Red Queen tersenyum dingin.

If you want peace. Always ready for war.

|XII|

Si vis pacem...

Para belum....


|XII|

Partikel metafisis berkumpul dan membentuk kobaran api berwarna merah darah, menghanguskan jubah tak berjahit Sang Ratu Merah menjadi bara api dan serpihan abu. Prana Kegelapan berkobar dan mewujud membentuk bayangan makhluk yang selama ini mbaurekso (bersemayam) di dalam pusaka, sesosok Raksasi bertaring dengan lidah menjulur, kuku-kuku panjang, dan bola api yang berkobar-kobar di dahi. Sang Rangda dari Dirah.

Gelang kaki bergemerincing di sepasang tungkainya yang telanjang. Jubah kuningnya terbakar habis berkibar dan menampakkan kulit Sang Ratu yang tak berhalang. Tubuh telanjangnya yang ramping hanya ditutupi berbagai pusaka yang diisi khodam ilmu kebal sebagai pengganti zirah. Rangkaian kalung dengan manik-manik ruby bergelung menutupi sepasang buah dada, dan rantai pinggul melingkar-lingkar di pangkal paha menutupi bagian intim.

Prana Kegelapan yang tersimpan dalam Mustika Cakra Bhairava mengaliri tubuhnya, mengubah kulit Sang Ratu yang langsat molek menjadi biru kehitaman, dan wajahnya yang welas asih berubah kroda (murka), bagaikan Dewi Uma yang menjelma Durga. Karena berbeda dengan jalan Mahayana yang mencapai pencerahan dengan melepaskan diri dari keduniawian. Ini adalah jalan menuju moksa dengan cara menerima kebaikan dan kejahatan tanpa terkecuali. Jalan para Bhairava....

Senjata cakram di tangannya membara. Otot-otot lengannya diwarnai urat-urat yang bersinar kemerahan. Tidak mungkin, batin gw.

They don’t call me Red Queen for no reason, Jon.

Pukulannya mengayun.

|XII|

“Brajamusti....”

|XII|

Energi penghancur dilepaskan bagai angkara. Menyapulenyapkan semua tanpa terkecuali. Menciptakan ruang hampa udara di mana gelombang tak diperbolehkan merambat, termasuk suara. Sepersekian detik saja. Sepersekian detik yang dimanfaatkan Sang Ratu Merah untuk melesatkan jurus kedua.

Kelebatan jurus tapak membentuk ratusan bayangan teratai merah darah, menyapu terjangan golok ultrasonik sekaligus kuda-kuda Elin yang terlambat mengantisipasi. Lesatan Jurus Tapak Lembut, Mei Hua Quan (Tapak Bunga Plum) menyusul bersarang, melumpuhkan otot dan syaraf motorik sang buah hati, membuat korbannya kehilangan tumpuan dan melunglai ke dalam pelukan.

|XII|

“Saya kira... saya mengecewakan anda sekali lagi... kan...?” Elin mengerjap terjaga dan mendapati dirinya berada dalam pangkuan Liliana. Berakhirnya hurus Gita Mahapralaya mengembalikan kesadaran Elin. Ribuan Animus berwujud binatang pengerat yang tadinya mengambil alih kendali memendar menjadi butiran-butiran Prana.

Jurus Tapak Lembut, tak berakibat lebih fatal ketimbang lumpuhnya otot motorik untuk sementara, tapi kekuatan Terlarang Gita Mahapralaya sudah terlanjur membuat tubuh lemah Elin mencapai batasnya. Prana kehidupan yang dikonsumsi hingga tingkat seluler membuat sel-sel tubuhnya kehilangan daya hidup. Perlahan, anggota tubuhnya berubah menjadi arang dan abu.

Lagi-lagi, gw bisa melihatnya. Kenangan Elin dan Mama Liliana merembes masuk ke dalam benak gw. Seorang gadis kecil yang melangkah malu-malu, menghampiri ibunya (atau seseorang yang ingin sekali ia panggil dengan sebutan itu). Sebuah gambar sederhana dilukis di atas kertas. Sebuah rumah kecil, bunga, dan gambar hati. Ada mereka berdua di sana. Bagus? Elin bertanya. Ibunya mengangguk. Mama suka? Ibunya mengangguk lagi. Elin mengangkat muka, dan saat itulah ia mendapati bulir-bulir air yang jatuh bagai kekaca.

“Mama.... jangan menangis.... please.....?”

Setitik air yang jatuh di atas wajah Elin adalah hal terakhir yang dilihatnya sebelum napasnya berhenti, dan yang tersisa dari tubuhnya memendar menjadi serpihan-serpihan abu yang tak lagi berarti.

Red Queen memeluk sisa-sisa terakhir dari jasad Elin hingga akhirnya tubuh itu sirna sama sekali. Kembali ke haribaan semesta.

Moksa.

|XII|

“Epona. Get ready for a last ride,” desis Red Queen. Gw menangkap nada geram dari suaranya.

Madam Epona menghambur tergopoh, menangkupkan jubah merah darah di atas tubuh junjungannya yang telanjang.

“T-tapi Nyonya... k-kalau anda melakukan ini m-maka anda,...─”

“Tidak akan mencapai Nirvana? Fuck it. Kita harus menyiapkan sambutan yang meriah bagi tamu-tamu kita.”

Kidung Gita Mahapralaya berakhir bersama hayat perapalnya. Gw merasakan pancaran tenaga yang bangkit di sana-sini. Beatrix, diikuti P’ilo yang kembali memberikan perlawanan. Tapi posisi musuh yang sudah terlanjur mendapatkan posisi menguntungkan mendesak pasukan Sekte Jade Lotus. Gw mendengus birahi. Setelah tiga episode diperlakukan cem figuran. Sekarang giliran gw beraksi.

Gw ngasah celurit yang udah jerit-jerit minta tumbal.

Now, Jon. Do what you do best.” Red Queen tersenyum dingin. “Hunt.

|XII|

Dengarkan lagu ini

The Black Mage – Those Who Fight Further

|XII|

Poni lempar gw berkibar. Celurit di tangan kanan. Kukubima di tangan kiri. Berdiri di atas benteng, pengikut gw berkerumun di bawah gw, menatap gw dengan mata haru bagaikan menyambut kedatangan Imam Besar mereka yang baru pulang dari luar negeri.

Ribuan pasukan berzirah hitam The Patriot merengsek di depan tembok benteng bagai balatentara Gog dan Magog yang memenuhi Tibetan Plateau, sementara Sheila, Tara, Beatrix, dan P’ilo harus rela menjadi tameng hidup hanya demi para pendekar memiliki kesempatan masuk ke dalam benteng.

Gw merasakan hawa panas dalam pembuluh nadi, diikuti partikel-partikel metafisis yang perlahan mewujud di sekeliling gw, lalu menyebar mengisi setiap serabut otot. Gw menarik napas, dan merasakan energi penghancur yang berdetak menuntut tumbal nyawa.

Aliran Prana Hitam yang bergemuruh bagai ombak di bawah telapak kaki gw, bergulung, dan semakin bergemulung. Prana Kegelapan berkobar dan mewujud membentuk bayangan sesosok raksasa kambing yang menerjang diikuti guguran awan panas. Satu sentakan, dan jurus Tarian Walet Emas membawa gw melesat di antara serangan lawan. Ayunan pertama membawa gulungan ombak menebas mengikuti ujung celurit gw, membuntungi leher musuh yang cukup sial untuk masuk ke dalam jarak serang.

Sepasang Celurit of Chaos membara hebat, arwah tumbal Celurit yang dimangsa seperti bahan bakar yang membuat kobaran api Neraka di tangan gw semakin besar dan membesar, dan gw tahu, ‘dia’ masih lapar.

“SAAT KUKUBIMA KUTEGUK, DISITULAH KEPALA MUSUH AKAN REMUK!!!” suara gw terdengar bergema di lereng-lereng Himalaya. “ROSO!!!”



To Be Contijon!!!

_____________________________________________

Joni K. Malam Jum’at Kliwon, 17 Juni 2021
 
Terakhir diubah:
Akhirnya Lord Joni is back...... Gasssss bang.....
yuk lah dikomen ada kurang apa neh sob
adegannya dah seru lom

Joni is back..
:papi:

terharu anee
:((:((
akhirnya si Joni nongol juga..
terima kasih abdeet nya jon
:suhu:

wkwkwkwk... 6 bulan lebih sob, gw ga dapat ide, keasyikan gaming

neh sebulan lebih neh ngetiknya, kasih gw masukan lah sob

Mantap vroh joni yg venuh karomah
Update ente varokah vokoknyah
thx sob, kasih masukan gw sob
bagian mana yng lucu
bagian mana yg seru
neh dah berubah banget ketimbang versi 2019-nya

Dan saya ga nemu kalimat "sakti" malam ini, alamat ga iso ngerpek istilahmu wes jon... :Peace:
kalimat sakti apa nehsob

Asssiikkkk update si joni pengganti nye bintang iklan roso...mantaab akhirnya update juga setelah sekian lama anda berkelana di RL...thx suhu untuk updatenya
yoi, keasyikan gaming wkwkwkw

thx juga sob dah nungguin, semoga tamat lah neh

horeeeeee ada update......!!!!
:hore:

mantabbbb makasih apdet nya @Joni Kroco
thx juga sob
komenin lah sob
ne hampir satu bulan gw nulisnya

makasih updet lanjutannya sob @Joni Kroco
:beer:
 
yuk lah dikomen ada kurang apa neh sob
adegannya dah seru lom


:papi:



wkwkwkwk... 6 bulan lebih sob, gw ga dapat ide, keasyikan gaming

neh sebulan lebih neh ngetiknya, kasih gw masukan lah sob


thx sob, kasih masukan gw sob
bagian mana yng lucu
bagian mana yg seru
neh dah berubah banget ketimbang versi 2019-nya


kalimat sakti apa nehsob


yoi, keasyikan gaming wkwkwkw

thx juga sob dah nungguin, semoga tamat lah neh


:hore:


thx juga sob
komenin lah sob
ne hampir satu bulan gw nulisnya


:beer:
selalu absen vagiiiiii jelang siang di belakang terminal
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd