Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Joni (berkah jadi sopir dadakan)

Bimabet
makin seru aja nih..... kanjutken hu kanjutken..... gaaasassss gaaaasssss jangan kasih kendooorrrr..... ๐Ÿ˜๐Ÿ˜๐Ÿ˜
 
Aku sempat tertidur saking ringannya badanku. Tapi rasanya tidak lama. Mungkin Shella jenuh sendirian, atau masih gatal kemaluannya. Tapi yang jelas, dia sudah kembali menyelomoti kontolku.

"He he. Sori, mas. Keganggu ya, tidurnya?"

Shella nyengir saat aku menatapnya bingung.

"Bener-bener binal ini, bininya Tinto" komentarku.

Ouk ouk ouk ouk

"Aahhh"

Shella melepas kontolku.

"Abisnya. Sebulan lebih nggak dikasih kontol. Padahal pengen esek-esek" jawab Shella.

"Udah berapa lama mbak, aku tidur?"

"Ada kali setengah jam" jawab Shella, sambil mengocok kontolku.

"Terus ngelacupinnya?" Godaku.
"Seperempat jam" jawabnya sambil tergelak.
"Waah. Menang banyak, dong?" Komentarku.
"He he" shella hanya tergelak.
"Bokongnya dong mbak, siniin!" Pintaku.
"Nggak bisa kali, enam sembilan"
"Bukan. Pengen grepein aja"
"Oh"
Shellapun berpindah posisi. Dia jadi membokongiku, meski masih bertumpu pada dengkulnya.
"Uuuh. Bokong bumil emang mantap" komentarku sambil mengelus bokong shella.
"Uuuhhh... Nggak nyangka bisa dienakin binor..." Lenguhku.
"Ssstttt"
Shella tampak cuek dengan apa yang aku katakan. Dia asyik dengan mainannya sendiri.
"Ah ah ah ah... "
Aku melenguh merasakan nikmatnya kelacupan mulut shella. Bersamaan dengan rangsangan visual. Kemaluan shella mulai mengeluarkan lendir.
"Emh"
Dia melenguh pelan, saat aku usap lendir di kemaluannya itu. Aku gesek-gesek kemaluannya sampai mengkilap. Membuat shella bergoyang menahan geli.
"Eemm aaahh.. jooon"
Shella melenguh sampai melepas kontolku, saat aku tusukkan jariku ke dalam memeknya.
"Oh oh oh oh oh... Memekku gatel Jooonnn" lenguh shella, saat aku tekuk jariku dan aku gerakkan tanganku naik-turun. Lendir birahinya semakin banyak yang merembes.
"Terus jon, terus jon, mau ngicrit, mau ngicrit, aduh aduh"
Aku percepat gerakan mengocok memeknya. Lalu,
"Joon. Kok dilepas?" Protesnya.
Ya. Aku tarik jariku, tepat disaat dia mau ngicrit.
"Ih sumpah ngeselin banget, sih"
Horor juga rupanya kalo dia kesal.
Clep
"Aaah"
Aku colokkan lagi jariku ke dalam memeknya.
"Ah ah ah ah ah"
Dia melenguh lagi seiring kocokan cepatku.
"Awas kalo dicabut lagi!"
"Kan biar enak" godaku.
"Enggak. Ah ah ah ah. Kocokanmu pas di gspotku, jon. Gatelnya lebih gatel dari colokan temenku"
"Masa?"
"Aww"
Aku cabut lagi jariku dari kemaluannya.
"Colok lagi nggak? Aku potong kontol kamu kalo nggak nyolok lagi" ancam shella.
"Aaahh"
Aku colokkan lagi jariku. Kali ini dua jari aku kasih.
"Ah ah ah ah... Anjiiing... Jari kamu enak banget jooon... Tempekku gatel, anjing"
"Mau ditanbahin?" Tanyaku.
Aku menyiapkan jari tengah kananku. Kulumuri dengan lendir pelumasnya.
"Aahh... Anjing, silitku kenapa dicolok juga?"
"Enak kan?"
"Anjing, enak banget bangsat... Kocok yang kenceng joon, mau ngicrit, bentar lagi.
Aku kocok kemaluan dan silitnya dengan dama kencangnya. Sampai mengedut-ngedut. Dan semakin lama kedutannya semakin kencang.
"Jangan cabut, jangan cabut, jangan cabut! Tempekku ngicrit joooon"
Seeerr
"Aaaaahhhh"
Seeerrr
"Anjing, enak banget colokanmu bangsat"
Seeerrr
"Aaaaahhh"
Shella merebahkan tubuhnya ke kiri. Dia masih bergetar dan menggeliat-geliat. Kulihat dia memejamkan mata, menikmati orgasme yang entah seenak apa.
Kutelentangkan badannya. Dia tersenyum saat membuka matanya. Dan tergelak, saat mengetahui kasurnya basah oleh semburan kemaluannya.
Aku elus-elus kemaluan becek itu. Kulumuri telunjukku dengan sisa cairan orgasmenya, lalu kukulum. Shella tergelak lagi melihatku menikmati rasa dari lendir kemaluannya.
"Joon?"
Shella menunjukkan sikap siaga, saat aku mengelus lubang kemaluannya.
"Ih, joon. Entar dulu!" Tolaknya, saat aku telusupkan jariku ke kemaluannya. Namun aku tak peduli.
"Aku masih lemes joon" rengeknya.
"Ah ah ah ah.... Aduh enak, aduh gatel, aduh enak, aduh jonii... Pinter banget sih nyolok memek?"
Shella langsung melenguh dan meracau saat aku kaku kocok kemaluannya naik turun. Aku tekan perutnya, dekat kelentitnya.
"Aduh aduh aduh... Kok makin enak sih jon? Makin gatel makin gatel... Memekku gatel jooon"
Aku geser tangan kiriku yang menekan perutnya agak mendekat ke kemaluannya.
"Aduh joni bocoooorrr"
Seeerrrr
"Gilaaaaa"
Seeerrr
"Aaaaaaahhh"
Kali ini semburan kemaluannya tak sebanyak sebelumnya. Namun masih sanggup membuatnya bergetar. Aku tersenyum mengetahui letak pasti g-spotnya. Karena tak kulepas jariku, aku jadi bisa merasakan kedutan-kedutan kemaluannya. Dari yang sanat kuat tadi, sampai melemah, dan ini masih ada sedikit kedutan.
"Joon?"
Rupanya dia masih terjaga, hanya memejamkan mata saja. Jadi langsung terasa tekanan tanganku di perutnya. Aku mainkan lagi jari kananku.
"Joon, aku lemeees. Bisa pingsan aku kalo dienakin mulu" protesnya.
Tapi tenaganya yang melemah itu membuatku tambah semangat. Kukocok lagi kemaluan itu dengan kencangnya.
"Joni ampuuun... Munduran dikit jarinya!"
Dia minta jariku kundur sedikit, artinya dia minta aku menghindari g-spotnya. Aku malah majukan sedikit jari kananku.
"Ah ah ah ah enak aduh enak joniii enak jooonn"
Dia hanya bisa melenguh. Menggeliatpun dia sudah tidak berhasrat.
"Joni jangan ditekeeenn!"
Dia bereaksi atas tekanan tangan kiriku di titik yang tadi membuatnya orgasme.
"Huaaaaa"
Seerrr
"Aaaaahhh"
Seeerrr
"Jooon"
Suaranya melemah. Hanya nafasnya yang kian memburu. Tampak sekali dia sudah kepayahan, namun belum pingsan.
"Emh" aku cabut jariku dari kemaluannya.
"Joon?"
Aku tarik dia ke samping, agar kakinya tidak mengenai kasur yang basah oleh lendir birahinya. Kuberikan seulas senyum padanya.
Cupp
Kuberikan kecupan ringan di keningnya. Dalam kepayahannya, kulihat shella seperti menikmati momen aku kecup keningnya. Dia masih merem walau aku sudah bangkit. Namun segera melek kembali dan menatapku. Aku tahu, dia ingin dikecup lagi.
Cupp.
Aku berikan kecupan lagi di keningnya. Agak lama. Lalu kuturunkan kecupanku ke matanya yang terpejam. Turun ke hidung mbangirnya, ke kedua pipinya. Dan berakhir di bibirnya.
Di bibirnya, aku sengaja berhenti. Aku ingin tahu reaksinya. Ternyata dia diam saja. Aku pikir dia memang kelelahan. Namun disaat aku pagut bibir itu, ternyata dia membalas pagutanku. Jadilah kita saling memagut beberapa saat. Lalu kulepas.
 
Terima kasih update paginya..
Kok ane masih pingin si bulikยฒ adik ipar bapak Joni dieksplore lagi ya
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd