Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

JEPIT RAMBUT DAN PUSAKA KERAMAT

MINYAK ANGIN DAN MAUNYA INGIN

Matahari sudah mulai tidak betah terus berada di atas kepala para petani yang sedang mengerjakan sawah mereka, dan sang matahari pun ingin segera minta berganti posisi dengan sang rembulan walaupun sang rembulan masih terlalu sombong menampakan diri. Kus duduk di pinggiran dangau sambil mulut bersiul mengikuti irama lagu dangdut yang mengalun dari radio kecilnya, dengan kaki yang berjuntai dan menggoyang goyangkan kakinya, dan sesekali Kus melihat handphonenya lalu meletakkannya kembali.

" Belum pulang nak Kus " Sapa pak Dasuki pada Kus saat lewat di depan Kus yang sedang duduk di dangau milik Kus.

" Oh belum pakde, ini masih mau nyante dulu " Sahut Kus sambil tersenyum.

" Lihat Bukne, keponakan kamu ini sangat rajin. sayang kita gak punya anak, coba kalo punya anak. Apalagi anak kita perempuan sudah ku nikahkan sama anak muda itu ya bukne " Kata pak Dasuki kepada istrinya yang berjalan di belakangnya.

" Lha mana bisa pakne, wong Kus iku lho ponakan aku. anake adikku ya gak iso lah pakne " Kata Lastri istri pak Dasuki menyahuti perkataan sang suami. Lastri istri pak Dasuki adalah kakak kandung emaknya Kus,

" He... he... he... Iyo ta bukne " Kata pak Dasuki sambil nyengir, bu Lastri hanya menggelengkan kepala melihat tingkah suaminya dan dengan melotot.

" Oalah bapak iki lho kok malah ngguyu... " Kata bu Lastri sambil geleng geleng kepala sambil tersenyum, tapi tiba tiba.

" Aduuuuh... " Kaki buk Lastri terpeleset di pematang sawah dan terjatuh ke dalam area sawah yang berlumpur, dengan posisinkepala di bawah dan kaki mengkangkang ke atas.

" Ha... Ha... Ha... " Pak Dasuki tertawa terpingkal pingkal melihat istrinya yang terjatuh. Kus yang melihat kejadian itu sangat terkejut.

" Haaaah... " Kus sangat terkejut pada saat melihat budenya terjatuh dengan posisi yang memperlihatkan sarang sarang tawon yang berwarna hitam seakan, mata Kus malah tertuju pada benda berwarna hitam yang terletak tepat di selangkangan budenya tersebut. Karena pada saat budenya terjatuh kepalanya ke bawah masuk ke dalam sawah dan kakinya ke atas dengan posisi mengangkang, sehingga sarang tawon sang bude terlihat jelas oleh Kus...

Kus langsung melompat dan menolong budenya dengan menarik kedua kaki sang bude dan mata Kus langsung berada tepat di depan gua keramat sang bude, sedang kan si suami malah sibuk tertawa sambil mencoba menarik daster sang istri, Kus yang konsentrasi tertumpu pada memek bude Lastri tidak menghiraukan tingkah dan polah pak Dasuki

" Ayo pakde, tolong bude! " Kata Kus dengan tatapan dingin entah marah entah nafsu karena Kus menolong sang bude dengan tangan kanan memegang kedua mata kaki sang bude dan tangan kiri masuk ke dalam saring sang bude dengan jari tengah yang langsung masuk ke dalam sarang tawon sang bude...

" Satuuu... Duaaa... Tigaaa.... " sang bude pun terangkat ke atas, tapi.

" Wadoooh... " Kus terpeleset dan terjatuh ke tanah tetapi sang bude malah terjatuh menindih tubuh Kus.

" Ahhhh... " sang bude mendesah. Karena memeknya tepat menindih mulut Kus, entah kapan yang ada dalam pikiran Kus, Kus langsung memainkan lidahnya di mulut memek sang bude.

" Ehhh... Ahhh.... koook gini... Ahhh... Ahhh... Ahhh... "

" Ha... Ha... Ha... Kok malah kaya orang akrobat bukne... Ha... Ha... Ha... "

" Ahhh... kahang mas.... kok ahhh... mahlahhh.. kehtawaaah... " Kata sang Istri protes pada sang suami

" Ha... Ha... Ha... Enggak bukne.... Lucu tenan bukne ha... Ha... Ha... " Sang suami malah tertawa terbahak bahak sampai terduduk di pematang sawah melihat keadaan sang istri yang jatuh menindih wajah Kus.

Sedangkan Kus tidak mau perduli, lidahnya sangat asik menjilati memek sang bude, lidahnya bergerak naik dan turun. menari nari di permukaan memek sang bude. Dan sang bude pun seakan mengimbangi permainan lidah Kus dengan cara menggoyang dan memaju mundurkan pinggulnya.
Lidah Kus memasuki lubang memek sang bude, lidah itu seperti hidup bergerak naik turun dan terkadang masuk dan berputar putar di dalam memel sang bude, lidah Kus terus memasuki ke dalam memek sang bude, lidah itu berputar di dalam memek sang bude, dan sang bude yang tidak pernah merasakan memeknya di perlakukan seperti itu jadi blingsatan dengan wajah memerah dan mata yang mendelik.

" Ahhhhhheeesssss.... Keluaaaarrrr... " Desah sang bude

" Croooooot... Cruuoot... Cruuuuuuuoooottt... " Air mani sang bude menyembur mengalir dan langsung di sambut dengan lidah Kus, habis air mani itu di sedot oleh Kus. habis air mani itu memasuki rongga mulut Kus.

" Ahhhh.... " Sang bude menengadahkan kepalanya menghadap ke atas langit di sore hati itu, dengan merintih sambil mengejang ngejang dan menekan memeknya ke arah mulut Kus dan melepaskan air mani. Merah padam muka sang bude menikmati puncak orgasme yang selama ini tidak pernah dia dapatkan dari sang suami. Setelah tubuh bude Lastri mengejang tiba tiba tubuhnya lunglai ke arah samping dan terhempas ke tanah. Melihat hal itu sang suami pak Dasuki langsung menghentikan ketawanya. Setelah tubuh sang bude sudah tidak menindih badannya dengan menyeka bekas air mani yang belepotan di wajahnya Kus langsung duduk sambil tersenyum penuh keberuntungan Kus memperhatikan tubuh sang bude yang lemas terkapar seperti orang pingsan.

" Lahhh... Pakde, bagaimana ini kok bude malah semaput " kata Kus mencoba bersandiwara.

" Ya gak tau Kus, bagaimana ini...??? " Kata sang suami terlihat kebingungan.

" Ya udah pakde, kita naikin dulu ke atas dangay saya. di sini tempatnya gak enak. Kasihan bude kalo harus terbaring di tanah seperti ini " Ucap Kus seakan merencanakan sesuatu.

" Oh iya Kus, hayooo... " Kata pak Dasuki menyahuti.

" Pada hitungan ketiga ya pakde "

" Iya Kus " Timpal pak Dasuki menimpali omongan Kus.

"Satuuu... Duaaa... Tigaaaaa....!!! " Lalu Kus dan pak Dasuki mengangkat tubuh bu Lastri. Sambil agak tertatih pak Dasuki mengangkat di bagian kaki dan Kus mengangkat di bagian kepala dengan tangan yang masuk ke dalam kedua belah ketiak sang bude. Setelah sampai di atas dangau lalu mereka meletakan tubuh bu Lastri. pak Dasuki langsung berdiri dan terlihat sangat bingung, sedangkan Kus tudak bisa berdiri karena kepala bu Lastri ada di pangkuannya.

" Pakde, pakde bawa minyak angin " Kata Kus sambil bertanya masih memerankan seorang aktor.

" Ya enggak lho Kus, masa iya ke sawah bawa minyak angin " Kata pak Dasuki

" Lah...??? terus gimana ini pakde...??? " Kata sang aktor yang sedang memerankan perannya.

" Kalau di sini sih gak ada Kus, tapi kalau di rumah ada "

" Walah... kok di rumah... " kata Kus bahagia.

" Ya sudah Kus kamu tolong tungguin bude kamu ya, pakde mau pulang sebentar mo nyari minyak kayu putih. "

" Walah terus saya di sini yang di suruh nungguin bude...??? " kata Kus bahagia.

" Walah sebentar aja kok Kus, gak lama kok, gak sampai satu minggu "

" Ya udah pakde ambil sekarang. baliknya entar minggu depan aja " Kata Kus penuh bahagia.

" He... He... He... Kamu itu bisa aja menghibur pakde kamu ini. Ya udah Kus. pakde ke rumah dulu. Tolong kamu jagain bude kamu ya "Sambil berlari lari kecil pak Dasuki menuju ke rumahnya, dan Kus yang melihat pak Dasuki dari kejauhan hanya sumringah melihat tubuh pak Dasuki yang semakin menjauh.
Kus mengambil bantal yang sudah tidak berbentuk bantal lagi dan meletakan di bawah kepala bude Lastri, lalu Kus bangkit berdiri dan berjalan ke arah kaki sang bude. Kus berjongkok lalu membuka kain daster bude Lastri ke atas, setelah kain daster itu terangkat sampai puser bude Lastri, maka terlihatlah memek yang tertutupi jembut yang sangat rindang, tangan Kus mulai mengelus elus jembut itu, sambil jari tengahnya menyisir belahan memek bude Lastri, Kus terus saja membelai belahan memek budenya tersebut, sambil sesekali tangannya memelintir klitoris sang bude.

" Ahhh.... " badan sang bude menggeliat dan merintih kecil pada saat menerima perlakuan dari tangan Kus yang mulai memasukan jari tangannya ke dalam lubang memek sang bude.

" Sudah bude, pakde sudah gak ada kok " Kata Kus yang mengetahui kalau budenya hanyalah berpura pura pingsan saja. Bude Lastri yang mendengar itu tidak membuka matanya apalagi berbicara hanya tangannya yang mencubit tangan kiri Kus yang meremas payudaranya yang masih tertutup daster. Kus tidak memperdulikan cubitan itu, Lalu Kus menarik tangan dari memek sang bude dan berdiri di hadapan sang bude.

" Ahhh... Jangan Kus, kita ndak boleh melakukan hal begini " Mohon bude Lastri agar Kus tidak melakukan hal hal yang tidak senonoh, tapi kanannya mengusap usap memeknya sendiri.

" Jangan Kus, bude mohon sadar Kussshhh... Jangan kamu ndak boleh begini sama budemu sen...di...ri... " Ocehan bude Lastri terputus putus pada saat melihat kontol keponakannya yang berdiri tegak dan gagah perkasa seolah olah menantang.

" Walah.... Kus.... kok panjang dan gede buanget kontol kamu Kus " Kata sang bude terkejut pada saat melihat kontol Kus yang tegak berdiri menantang si bude.

" Kussshhh... jangan Kussshhh... Jangaaan, bude bilaaang jangan. Ya jangan lama lama cepat masukan kontol kamu yang sombong itu ke dalam memek bude kamu ini " Kus yang mendapat lampu hijau dari budenya tersebut tidak ingin membuang waktu lagi Kus langsung meletakan kepala kontolnya di depan belahan memek sang bude. Walaupun lubang memek bu Lastri sudah basah oleh air liur Kus dan air mani yang keluar akibat rangsangan dari Kus tapi tetep saja kontol Kus agak kesulitan untuk bisa menerobos masuk ke dalam memek budenya itu.

" Sleeb... "

" Aaahhhh... " Tangan Sang bude memegang perut Kus mencoba untuk menahan lajunya kontol Kus budenya merintih dan matanya mendelik ke atas pada saat kepala kontol Kus bisa menerobos masuk.

" Ta... Ta... Tahan dhuluuuh... Kuuushhhs... Aaahhh... Kontol kamu gede buangettt... " sang bude merintih dan meracau lalu menutup kedua mulutnya dengan tangannya sendiri pada saat kepalanya melihat kearah memeknya.

" Aiiissshhh... baru kepalanya yang masuk sudah enak. Ouuuchhh... "

" Bleeessshhh... " Omongan sang bude terputus karena tanpa menyahuti pembicaraan sang bude Kus memajukan pinggulnya hingga bulu jembut Kus dan buku jembut budenya menyatu. Menerima kontol jumbo Kus di dalam memeknya yang sempit walaupun sudah bersuami dan hampir sepuluh tahun membina rumah tangga dengan pak Dasuki sampai sekarang masih belum mempunyai momongan atau tidak mempunyai anak.
Pinggul Kus mulai melakukan bergerak, kontol mulai bergerak keluar masuk mengaduk aduk memek bu Lastri. Kus tidak mau bermain santai, karena suatu waktu pak Dasuki pasti datang dan hal itu pasti akan merusak kesenangannya.

" Ahhh.... Ahhh... Ahhh... Kuuushhh... jangan cepet cepet Kush... agak kuat nusuk memek bude kamu ini Khuuussshhh... Ah... Ah... Ah... "

Kus semakin cepat mengaduk aduk memek budenya, dangau tempat mereka mengejar kenikmatan duniawi itu jadi ikut bergoyang goyang, badan kakak kandung emaknya sampai terangkat angkat mendapatkan desakan demi desakan kontol Kus yang terus keluar masuk mengacak ngacak memeknya.

" Aaaaccchhhhh.... " Bu Lastri menjerit dan tubuhnya mengejang, pada saat dia mencapai puncak kenikmatan duniawi yang selama ini belum pernah dia dapatkan dari sang suami, kini dia sudah mendapatkannya walaupun kenikmatan itu di dapatkannya dari keponakannya sendiri hal itu tidak membuatnya merasa berdosa apalagi bersalah. Bu Lastri sangat menikmati tiap hentakan kontol sang keponakan yang mengaduk aduk memeknya, walaupun kini badannya lemas kelelahan tapi dia tidak mau berdiam diri dan kalah dari Kus, walau sedikit bu Lastri tetap menggoyang goyangkan pinggulnya, kadang pinggulnya ikut maju seakan tidak mau kehilangan kontol Kus yang bergerak dengan bebasnya mengaduk aduk lubang memeknya. Kus terus mempercepat gerakannya dan.

" Ahhhh..... " Kus menghentakan pinggulnya semakin dalam hingga kepala kontol Kus menyentuh pintu rahim budenya dan.

" Aaaaaahhhhhh.... " Sang bude menjerit penuh kenikmatan, dan.

" Serrrrrrrrrtttt.... "tubuhnya mengejang kembali lagi sang bude mencapai puncak kenikmatan yang sangat di nanti natikannya. sementara Kus semakin menekan pinggulnya dan membenamkan kontolnya di dalam memek bude Lastri dan.

" Cruuuooooot.... Crooot... Crooot... Ahhh... enaknya memek sampean bude... Aaaahhh... Arghhh.... Arghhh... Arghhh... " Kus terus menekan pinggulnya dan terus membenamkan kontolnya di dalam memek sang bude tersebut membuat sang bude menjadi tambah blingsatan merasakan tiap semburan air mani Kus yang membasahi tiap rongga di dalam memeknya.

" Aaaaahhhh.... Kuuushhh... dasar ponakan kurang ajar, ponakan bangsat masa iya budenya sendiri di buat kaya gini. mana enak banget lagi kontolmu " Kata sang bude. Kus hanya diam dan mendekatkan muka nya ke arah muka sang bude. lalu sang bude langsung menyambar mulut Kus.

" Kus... Kuuus... ini Kus.bpaman sudah bawain minyaknya " Teriakan sang paman mengagetkan Kus dan bude Lastri.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd