Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Jejak Nikmat

Wow! Cerita baru. Bersambung benernya. :D

Saran, perbaiki lagi, gans.. Buat penyebutan pelaku pelaku nya. Hehehe.. Kita orang sih bisa bedain (sebutin) antara dinda dan dian. Ato mungkin dini. Hehehe.. Cuma saran, bisa ikut bisa tidak. :D

Lagian ente lebih baik dari ane, udah kasih cerita, nah ane malah kagak. Kagak bisa. Wkwkwk.. #peace bro! :D
 
Wow! Cerita baru. Bersambung benernya. :D

Saran, perbaiki lagi, gans.. Buat penyebutan pelaku pelaku nya. Hehehe.. Kita orang sih bisa bedain (sebutin) antara dinda dan dian. Ato mungkin dini. Hehehe.. Cuma saran, bisa ikut bisa tidak. :D

Lagian ente lebih baik dari ane, udah kasih cerita, nah ane malah kagak. Kagak bisa. Wkwkwk.. #peace bro! :D

Siap gan. Jiah jangan merendah ;)
 
waiting list updatenya broo... :)
 
Lanjut gan...

Ini kan tulisan tangan Dian, kenapa pula bisa ada di mari? Atau emang dia lagi ada di sini?
Gua menebak-nebak, apa bener itu cewe lagi di sini juga? Lalu ngapain di sini? Yang jelas, tau darimana gua di sini? Atau Dinda?

Sejenak gua pandangin kopi hitam ini, sama seperti suasan siang 13:15 yang gelap karena mendung. Mendung pun masih tetap menggelayut di langit, walau tarian air mulai mengecilkan frekuensinya.
"Cangkir putih, tapi ada bagian bekas bibir di atas pegangannya" gumam gua masih belum sadar.
Ah! Ini beneran Dian, tapi tau darimana gua di sini? Sejenak gua hirup aroma kopi dalam" dan gua icip. PAS! takaran sama yang dibuat Dian, gua masih dibuat bingung sama secangkir kopi ini.

Ga kerasa, kepulan-kepulan asap rokoku memnuhi ruangan. Kulangkahkan kaki pada balkon rumah klasik ini. "Kriiieeet.." Bunyinengsel pintu berdecit, diiringi bau hujan yang tersisa. Hening, sejuk, dingin langsung masuk ke dalam ruangan menggantikan asap" yang berhembus keluar.

Ku pandangi pelangi di mega kelabu, tentang misteri dalam kopi. Tiba-tiba mataku tertuju pada bekas langkah baru di balkon villa. Ku amati, dan langkah ini menuju ruangan voli.
"Coba kuikuti jejak ini, rasanya ga ada orang yang masuk terakhir. Kecuali aku dan Dinda".

Di antara pafing-pafing yang disusun merenda, kuikuti jejak sepatu yang terbekas karena tanah, seperti disengaja. Sampailah di depan aula voli. Baru sampai depannya saja, kulihat masih ada jejak itu masuk ke dalam. Gua buka pintunya, gelap dan cukup pengap karena memang jarang dipakai. Baru gua melangkah 10 meter, pintu langsung menutup keras dan terkunci.
"Sial..." Batin gua. tiba-tiba, tengjuk gua serasa ada yang mukul "bugk!" Hilanglah kesadaran gua.

Sesuatu yang besa gua rasain, pening masih sedikit menggerayang di kepala. Tapi sesuatu yang lebih aneh terjadi pada diri gua. "Tubuh gua keiket". Rasanya ikatan beda, setiap tangan dan kaki gua diikat menyilang seperti huruf "X". Entah gua dimana? Ga tau mau diapakan, yang jelas lagi dingin dan lebih dingin dari sebelumnya, sepertinya gua dibugilin. Terang gua ga tau, karena mata gua ditutup dan mulut gua disumpal.

Ada jemari lentik yang menari disekitar perut dan pusar gua. Menggerayang manikmati setiap senti tubuh kekar gua. Kadang, mencubit nakal daerah sensitif di puting gua.
"Mmmmmhhhh..." Rasa geli nikmat dan bingung gua rasain. Itu tempat sensitif gua man!
Lalu diikuti benda kenyal yang menyetuh dadaku, ditekan-tekan dan di putar pada dada bidangku. Kadang, putingnya pun menyentuh putingku yang memberikan sensasi lebih dari tadi. Aku sadar "Ia wanita!"
Setan bagi dalam posisi ini, tak tahu siapa dia, yang jelas dia tau keadaan gua ke sini.
Sejenak ia menjauhkan diri dariku, tak terdengar langkah kaki pada lantai. Aku tak tahu, apakah masih di ruang voli atau pindah tempat?! Ku coba tenang, dan meredam gejolak dalam tubuh. Dingin udara pun mulai menggerayangi tubuhku.

"Hmmmpphhh"... Ketika tubuh wanita ambruk pada tubuh gua. Dipeluknya gua dari depan, mengendusi bagian leher dan dada. Terkadang, menjilati kuping dan menggigit-gigit kecil. Aku hanya bisa melenguh, dan bergelisah permainan macam apa ini? Aku hanya berfikir apakah ini Dian? Atau Ani? Atau malah Susi?
Tangannya mulai menggelitik bagian penis gua... Seraya membangunkan "ular" dari tidurnya, ia mulai meremas dan mengocok pelan di sana. "Uuuhhh... " nikmat rasanya, permainan profesional. Ini bukan tangan Ani?! Yang jelas aku pernah merasakannya.

Kadang dikocoknya cepat, kadang pelan, kadang diurutnya kuat. Sehingga memberikan rasa ngilu nan nikmat di batang zakar gua. Ada permainan sama, biji zakar dan kepala zakarku dipermainkan ganas dengan jari-jarinya. Sampai akhirnya dia masukkan pada sesuatu yang lembab dan basah. "Ini mulut!" Dihisapnya dalam dan menyentuh ujung tenggorokannya sampai-sampi ia tersedak dan mengeluarkan suara, sama sekali aku belum pernah mendengar suara ini. Yang ku tau suaranya ketika terbatuk adalah Ani. Susi dan Dinda? Mana ku tahu. Dian? Aku sudah lupa, yang jelas ini bukan. Kadang ia hisap kuat, kadang ia lepaskan. Sial bagiku tak bisa apa", sepertinya aku diperkosa. Sepertinya tiang-tiang ini pun tertanam dalam tanah sehingga tidak goyah saat gua mencoba meronta.

"Mmmmhhhh... Mmmmhhh.... Mhhh" gua coba ngasih isyarat kalo gua udah mau sampai puncak kenikmatan, gimana bisa ngomong? Mulut aja disumpal! Tapi, wanita itu tetap mengocok penisku dengan ganas di mulutnya, cepat dan kuat hingga akhirnya...
"Mhhhhhhhhhhhhhhh....." Saat spermaku keluar di tempat basah itu. Mulut yang jelas, terdengar suara menyeruput dengan jelas. Peniskupun dihisapnya kuat" hingga ngilu dan nikmat, ku keluarkan sisa sperma di dalam kantong zakar gua. Lemas, permainan nikmat nan misterius ini membuat gua ga berdaya. Sepertinya ia mengerti dan membiarkanku istirahat sejenak.

Tapi waktu tak berhenti lama, permainan berikutnya berlanjut. Gua ngerasain hal beda, sekarang penis gua yang masih tegang, digesek-gesekkannya dengan tangan pada sebuah selaput lembut. Terdengar desahan-desahan wanita itu, "mhhhhj... Ooohhhh.. Mmmhhh"... Aku masih tak bisa mengenali suara itu. Walau rasanya aku pernah mendengarnya, ini seperti familiar di telingaku walau entah kapan. Semakin lama terasa ada jepitan di kepala penisku, dan kurasa ini seperti vagi, ya gua berargumen seperti itu walau belum pernah "main" sebelumnya. Lenguhan wanita itu semakin liar, sepertinya kenikmatan yang kami rasakan benar-benar konsentrasi kami terpecah. Aku pun menikmati ini, hingga lupa aku harus tahu dia ini siapa?!

Semakin lama, dia masukkan semakin dalam tetapi kepala penisku tertahan pada sesuatu di sana. Sejenak dia menghela nafas, dan "sreeeet" sepertinya kepala penisku menembus seuatu. "Oooouuuccchhhhh....." Sepertinya fia kesakitan dan memekik panjang. Akupun sama, nikmat ini yang belum pernah kurasakan walau dengan Dian sekalipun. Sejenak suasan hening, hanya tetesan" air dari atas yang menerpa tanah di luar terdengar. Wanita itu tiba" lebih menusukkan penisku dalam-dalam lagi, dan bleeesss. Ujung penis gua mentok di dinding rahimnya, gua rasain nikmat yang tak terbayangkan seperti kesetrum. Wanita itu tak henti"nya meracau, sesaat gua mengamati suaranya tapi tiba-tiba buyar, ketika dia memaju mundurkan badannya.

"Aaahhh... Mmmhhh ahhh"... Terdengar suaranya yang eksotik bagai wanita haus sex. Pelan-pelan, aku juga merasakan pijatan" di seluruh penis. Apa ini yang namanya berhubungan intim? Aku mulai menikmati, "mhhh.. Mhhh..mmmh" hanya itu suara dari mulutku yang tersumpal kain.
Lama kelamaan, ia mempercepat gerakannya dan sedikit sedikit ia goyangkan pinggulnya. Aku yang tak ingin kalah, mulai mengimbangi dengan memaju mundurkan tubuhku. Walau terikat, tapi aku masih bisa menggoyangkan dengan bebas badan bagian bawahku.
"Ceplak,,, ceplaak " suara tubuh kami beradu.. Menandakan birahi telah menguasai setiap nalar kami. "Ooouuhhh...." Kurasa ia berhenti sejenak, otot" vaginya mengapit lebih kuat dan rasanya penisku lebih tersetrum dari yang tadi. Aku sadar, ia orgasme. Lebguhan panjangnya menyadarkanku kembali pada selidik ku. Nafasnya terdengar mulai normal kembali, aku tahu dia ingin memuaskanku juga. Kurasakan lagi goyangannya, kusambut lagi permainan birahi misteri ini. Dalam keadaan gelap, aku tak bisa melihat apapun, ada sedikit celah dari ikatan penutup ini. Terlihat, bongkahan pantat yang berukuran sedang, memaju mundurkan penisku. Belum ku gubris rasa penasaranku, karena kini nafsu gua sudah merebut akal sehat gua. Tubuh udah mulai basah karena keringat, hawa dingin tak ada lagi. Lama sepertinya permainan ini berselang.
Kurasakan vagina perawan yang nikmat ini, memijat-mijat penisku dan penisku rasanya mengobok-obok dalam vaginanya. Kurasakan gerakan kami berdua lebih cepat dan ganas, aku paham aku akan mencapai puncak yang kedua. Aku khawatir jika akan keluar di dalam. Pompa dan pompa, goyang dan goyang. Sudah, hilang akal gua ditimpali kenikmatan ini. Hingga akhirnya...
"Ooooooohhh......." Suaranya mengeluh disertai hentinya gerakan tubuhnya dan jepitan vaginanya yang menguat.
"Mmmhhhhjh...." Aku ikuti suaraku, kurasakan spermaku keluar di dalam vaginanya. Sial! Dari balik penutup mata kulihat banyak spermaku yang keluar dan darah merah segar. Aku memperawani wanita misterius, sejenak kesadaranku masih ada. Dan mengamati gerakan di bawah tubuh, penisku mengecil dan lepas dari vagina wanita itu. Aku menghela nafas panjang, kuperhatikan dari celah penutup tampak ia menjilati tanpa jijik lelehan spermaku. Dari pangkal paha, sampai lutut. Masih saja ia sedot dalam-dalam penisku yang mulai menyusut. Ugh ngilu!.

Tiba-tiba cahaya pun muncul, silau! Aku memejamkan mata sebentar dan mulai ku buka mata. Cahaya putih dari atas lampu sorot menerangi tubuh kekar telanjangku. Aku tahu, ini sudut ruang volli dan aku siikat di tiang pull up. Dibukanya ikatan mulutku, dan kulirik jam 14:40. Lama sekali aku di sini, gumam gua dalam hati. Yang membuat kaget adalah sesosok wanita yang gua kenal! Berdiri telanjang di depan gua, baru gua tahu kalau ternyata dia pelakunya. Gua lihat vaginanya, benar ada bekas darah dan sperma.
"Jack, maaf ya". Ujar dia
Gua ga langsung bales, jelas gua shock! Kok bisa-bisanya.
"Jack, gw tau gua salah. Gw tau tentang idup lo sama Dian, sampai" kebiasaan lo ngopi. Gua sengaja giring lo kemari jack. Gua udah mendem rasa lama sama lo juga kaya Dinda".
Shit! Ternyata dia lihat apa yang gua lakuin sama Dinda. Tapi yang gua kaget, dia ini ga ada hubungan sama siapapun di hidup gua.
"Gw juga suka sama lo, dan lo udah merawanin gua jack. Tapi tenang, gua udah minum pil KB dan ga lagi masa subur kok. Semoga ga bikin gua hamil, kalo toh gua hamil lo mau tangung jawab". Saat itu dia mulai menitikan air mata, rasanya ga tega sama hidup dia ke depannya kalo gua ga tanggung jawab.

"Gw, ngerti..." Belum selesai gua ngomong dia udah nyium gua ganas. Gua balas aja ciuman itu, dengan pikiran kacau. Posisi gua masih sama, X! Dia berpindah mencium punggung gua dari belakang, saat gua coba mengerti apa yang dia lakuin lebih daripada Dinda, "Bug!"
Pukulan keras itu melayang lagi, dan gua ga sadar lagi.

Hingga akhirnya gua tersadar, saat udah di ruang depan villa. Rasanya nyeri di pundak gua, pergelangan tangan dan kaki juga pegal ada bekas ikatan berwarna merah. Tapi, gua udah kembali berbusana lengkap. Aneh, gimana gua ada di sini? Sedangkan cewe itu lebih kecil dari gua. Mana mungkin kuat bawa gua. Gua lihat, kopi gua tinggal separo seperti saat gua tinggal. Roko dan korek masih pada tempatnya. Hanya aja, pintu udah ketutup rapi seolah menutupi semua hal yang terjadi.

Coba gua cek ke depan sebentar, ga ada jejak apapun. Sial! Rapi bener dia mainin gua, sampai" jejak pun semua lenyap. Rasanya gua butuh tidur. Beranjak gua menuju kamar gua, dan gua cek jam 15:00 sore, masih ada waktu sejam buat tidur. Pas sampe depan pintu kamar, gua lihat seorang wanita berdiri. "Cup". Pada bibir gua, dan tiba" merangkul, memeluk dan menangis. Wanita tadi yang membuat permainan ini, ya gua sadar tetaplah ia wanita berperasaan. Gua maklumi, dan gua cuma baru bisa bales peluk dia erat. Gua kecup keningnya,.
"Istirahatlah..." Ujar gua.
Dia beranjak masuk kamar dan menghilang setelah memasuki kamar yang cukup jauh dari kamar gua. Gua pandangi pintu kamar gua, gua tarik nafas dan di saat gua buka pintu........
 
:adek: ctrl + d layak baca ditunggu updatenya suhu.....
 
Klo ane tebak itu cewe si ani..

Tapi yg bikin ane penasaran itu si dian. Kenapa pada bisa tau sama si dian yach. Cewe2 yg deket si jacj..

Tapi ane udah ada gamabaran apa yg terjadi antara jack sama dian..
 
Klo gue tebak, cewek itu pasti teman sekantor mereka "SUSI" yg nangis dikamarnya waktu jack lewat..

btw, :jempol: ceritanya gan..
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd