Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Jangan panggil gue "IRA"

Selamat malam SENIN..
semoga masih setia menunggu update IRA yang seminggu sekali update di Hari sabtu / minggu. Terimakasih

Part 62

---Gue pun langsung diantar oleh Pak.Dul ke apartment..---



Gue hanya membalas-balas chat diHP selama perjalanan menuju apartment gue..

Termasuk chat Charles yang akhirnya gue iyakan untuk ketemuan jam 8 nanti malam di cafe dekat gading juga..
Gue cuma bilang ke dia, ketemuan ditempat, ga usah jemput gue..

--Cussss----------------------------๐Ÿš๐Ÿš๐Ÿš๐Ÿš

"Sudah sampai Bu...!"

"Eh Iya Pak, makasih ya...!"
( Tapi jujur gue masih kepingin dientot Pak.Dul karena gue tau kok, tadi kontolnya masih gagah..)

"Pak, parkirin mobilnya dulu boleh Pak..

Saya ada mau minta tolong Bapak diatas..!"



"Baik Bu..!"

Gue pun menunggu didepan pintu lift menunggu Pak.Dul sambil dia membawakan barang-barang gue..

Kamipun Naik lift Dan langsung menuju ruangan apartment gue..

Ketika sudah didalam, gue hidupkan kamar AC gue dan meminta Pak.Dul menutup pintu depan Dan meletakkan barang-barang gue dimeja depan TV.

Gue juga meminta dia mengambil minuman ringan sendiri dikulkas gue Dan duduk di sofa depan TV..

Gue lalu pergi Mandi Dan membersihkan keringat gue sambil mengumpulkan semangat gue..



"Pak...Pak.Dul...!"
Teriak gue dari kamar mandi..


"Ya Bu!"
Ucapnya sambil terdengar langkahnya didepan pintu kamar mandi gue..

"Pak, Buka baju nya Dan habis itu masuk ya!"
Pinta gue ragu-ragu tapi bodo lah...


Tak terdengar jawaban dan beberapa saat saja, pintu terbuka dan Pak.Dul sudah bugil dan tersenyum ke gue.

Bagaikan dia melihat kekasih nya yang bugil mengkilat dibawah shower yang masih menyemburkan air..
Pak.Dul perlahan mendekati gue dan ikut basah-basahan setelahnya..

Kami saling memandang dan gue langsung menarik kepala Pak.Dul untuk gue cium bibirnya...
Mmmhhhhh mmmhhhhhhh srupmmmhhhhh mmhhhh...


"Pak, entot gue yang enak kaya tadi lagi ya plisssssssss!"
Pinta gue lembut ke Pak.Dul..


"Iya Bu, Saya juga masih mau...!"

Kembali kami berciuman dan gue lalu memposisikan jongkok untuk sesegera menyepong kembali kontol Pak.Dul yang sudah gagah sedari dia buka pintu kamar mandi...

Kali ini gue benar-benar horny dan rasanya ingin segera mengejar rasa puas yang gue mau!!!!

Gue lebih mendominasi disini..

Gue puaskan hasrat gue..

Setelah puas nyepong kontol Pak.Dul...

Gue berdiri membelakangi Pak.Dul dan menungging membelakangi Pak.Dul..

Tak lupa gue raih Kontol kesukaan gue untuk maju mendekati memek gue Dan gue arahkan ke garis memek gue Dan gue gosok-gosokkan dengan gemas sendiri ke memek gue...

Lalu posisikan dilubang memek gue Dan gue minta Pak.Dul dorong masuk...
"Pak, dorong yang kenceng!"

Dan didoronglah seluruhnya langsung masuk...!!!

"Aaawwwwwwwwwwwhhhhhh!"
Benar-benar sakit rasanya dan penuh!!!!!!!

Gue pun sampai terdorong kedinding dan terdiam mengatur nafas dan menahan nyeri dimemek gue..

"Sakit ya Bu???!"
Tanyanya..

"Udah gapapa, entot gue Pak, entot yang kenceng!!!!!"
Pinta gue halus terengah-engah..

Lalu dihentakkanya lagi, lagi Dan lagi dengan kencang...

Dan setiap dihentak gue selalu berteriak keenakan!!

"Ah ah ah ah ah Pak.Dul, ah ah ah!"

"Ke na pa ,Bu....!"


"Ah ah enak, ah enak Pak, terus Pak!"

"Mmhh Iya Bu!"

Kali ini jauh lebih nikmat, karena Pak.Dul terus menciumi punggung gue Dan sambil meremas kedua toket gue dari belakang...

Ahhssss enaknya dientot Pak.Dul..

Gue pun bebas mengeluarkan suara gue hingga gue melupakan yang lain sesaat...

Lama kami bermain sampai-sampai gue selalu keluar air squirt entah 3 atau 4 kali saat gue merasakan nikmat yang amat sangat..

Dan setiap keluar, gue minta Pak.Dul cabut dulu kontolnya dengan menahan perutnya dengan tangan gue..

Lalu dimasukin lagi ketika gue Selesai squirt dan gue yang minta masukin..

Hingga 3 atau 4 kali Saat itu...

Dan pada akhirnya...
"Ahhh Buuuuuuuu ๐Ÿ’ฆ๐Ÿ’ฆ๐Ÿ’ฆ๐Ÿ’ฆ๐Ÿ’ฆ๐Ÿ’ฆ"

Dia keluarkan pejunya didalam memek gue hingga kedutannya Selesai..

Dan terasa sekali dimemek gue mengecilah kontolnya Dan kaki gue gemetaran banget saat itu...


Gue hanya terdiam mengatur nafas..


Hingga Pak.Dul mencabut kontolnya Dan Mandi dibelakang punggung bugil gue..


Gue pun setelah terkumpul nyawa ๐Ÿคญ๐Ÿคญ, bebersih kembali dan ikut Mandi bareng Pak.Dul dengan selalu kami saling raba, cium bahkan remasss..

Dan setelahnya..??

-------------------basa basi lah kami didepan TV sambil kami hanya memakai sepasang handuk masing-masing---------๐Ÿคญ๐Ÿคญ

"Pak, nanti anter gue ke Cafe (sensor) Di dijalan (sensor).ya Pak"

"Oh baik Bu!"

"Ok Pak, Saya pakai pakaian dulu ya Pak.

Bapak gapapa kan Saya tinggal nanti"


"Oh Gapapa lah Bu, Saya tau kok acara anak muda hehe!"

"Oke Pak, makasih ya...!"


----------------------------1 jam kemudian..


"Ya disini aja Pak, makasi ya Pak..!"
Ucap gue saat sudah sampai ditempat gue janjian sama Charles.


"Nanti kalo misal Bu.Ira butuh dijemput, telpon Saya aja ya Bu, mumpung daerah Gading Bu, Aman aja"
Ucapnya sebelum gue tutup pintu disampingnya.

Gue saat itu duduk didepan, disebelahnya gak dibelakang.

"Sip Pak gampang lah..
BTW, makasih banyak ya Pak untuk semuanya ๐Ÿ˜Š"
Sambil gue sisipkan senyum bahagia ke Pak.Dul..

"Iya Bu, Saya yang makasih juga!"
Balas nya..

Gue hanya senyum malu-malu juga sih saat itu, dan berlalu meninggalkan mobil dan didepan cafe sudah ada cowo oriental gagah yang nunggu gue berdiri, Charles.



Charles-pun langsung nyamperin gue Dan langsung menggandeng pinggul gue..

Saat itu gue berpakaian santai aja, dengan jeans karet biru serta kemeja ketat biru + sepatu kets.
Mang mau nyantai dan simple.


"Dianter supir online atau siapa barusan Yun?"
Tanya Charles agak heran..

"Oh itu, sebenernya supir kantor..
Tadi bareng aja pulang nya, sekalian iseng minta tungguin ganti pakean, eh dia mau...

Tadi gue kasih uang rokok juga sih, biar dia happy...!"

Bohong gue...
Padahal abis ML sepuasnya barusan sama supir kantor gue hihi..


"Oh gitu, ya ampun..
Kenapa kamu ga telpon aja sih, biar ku jemput...
Kasian, ngerepotin dia loh...!"
Ucap Charles yang memang selalu menenangkan..

"Gapapa lah Koh, sesekali aja kok haha!"
Kamipun tertawa bareng..

"Yaudah yok, sekalian ada join temen ku sama pasangannya, jadi Kita couples ya malam ini. Gak direncanain sih, tapi tadi pas kebetulan ketemu disini, sekalian ngerencanain sedikit bisnis kecil-kecilan lah.
Kamu gak masalah kan?!"

"Oh yaudah Koh, gapapa gapapa, buat kebaikan Kokoh ya gue dukung dong...!"

Sambil mengecup kening samping gue..
"Makasih Yun..
Yok masuk!"

Jalan lah kami perlahan kedalam cafe diruangan khusus AC, dan ada dua orang berpasangan yang duduk membelakangi kami sambil tertawa ringan..

"Halo guys, ini orang spesial yang gue bicarakan tadi..!"
Ucap Charles sambil membuka pintu dan menegur kawan-kawan ya..

"JEBREEETTTTTTTTTT" rasanya kaya dipukul Ulu hati gue..

Sumpah Dan sumpah, gue inget banget sama cowo ganteng itu..
Cowok yang duduk disebelah pacarnya yang juga cantik banget..

Dia mas mas pingsan yang pernah gue perkosa tanpa sadar!!!

Gue sumpah degdegan tapi bener-bener mau pingsan dibuatnya oleh keadaan gak enak ini..

"Ayo Yun, masuk Dan kenalin nih Sofyan ( mas mas pingsan ) Dan ini Karina ( ceweknya )."

Gue harus bisa, harus bisa mengendalikan diri..

Gue maju menghampiri mereka Dan mengulurkan tangan bersalaman dengan mereka 1 per 1.

Gue masih menggunakan nama Yuni ( nama samaran gue semenjak kenal Charles ).

"Hai Yun, kamu loh cantik ternyata..
Pantes dari tadi Chaca ( nama panggilan kecil Charles ), ngomongin kamu, kayaknya spesial banget Dan ternyata emang kamu wow!"
Ucap karina dengan sikap friendly nya..

"Ah bisa aja nih Kokoh, jadi malu"
Ucap gue garing, sambil nyikut perut Charles dengan becanda..

"Hmmmm kamu gak asing loh Yun, Kita kayaknya pernah ketemu deh..

Tapi dimana ya, lupa hahahaa!"
Ucap Sofyan bikin mereka ketawa Dan gue ikut-ikutan ketawa jayus..

"Yah maaf deh kalo gitu, muka muka pasaran emang gini hahaha!"
Balas gue bikin kami ketawa bareng lagi..
( Njirrrrr, semoga dia gak inget๐Ÿ˜ฑ ) keringat dingin gue kalo sampe ketauan...

Mana ternyata, Sofyan temen Charles, Dan gue udah berbuat sesuka gue ke Sofyan.

Tapi mang Sofyan good looking juga kalo ga mabok.

๐ŸŒบ๐ŸŒบ๐ŸŒบ๐ŸŒบ๐ŸŒบ๐ŸŒบ Singkat cerita lagi...

Kami malam itu banyak bercengkrama satu dengan lainnya, ketawa-ketawa..

Dan Charles serta Sofyan ternyata mau bisnis supply alat-alat berat ke salah satu Perusahaan cina yang ada di Indonesia..

Ya gue ngerumpi aja sama Karina, ya sukurlah, Karina benar-benar easy going jadi nyambung aja..

Dan malah rencanain ketemuan lagi diluar sama pasangannya..

๐ŸŒบ๐ŸŒบ๐ŸŒบ๐ŸŒบ๐ŸŒบ๐ŸŒบ๐ŸŒบ๐ŸŒบ๐ŸŒบ

"Oya, kalian kapan nih di resmiin.."
Tiba-tiba Karina nyeletuk..

"Hmmm gini-gini, kami sebenar nya deket, deket banget...

Khusus Yuni, dia gak mau status pacaran karena dia mau Nikah, nah..
Kami harus berfikir matang untuk itu, namun sekarang...
Kami masih belum ada waktu yang tepat untuk berbicara kearah sana, Karna baik Saya Dan Yuni, masih fokus ke Pekerjaan masing-masing dulu...
Bukan gitu Yun?"
Ucap Charles panjang lebar..


"Iya, semua yang Kokoh bilang bener..
Kita sama-sama jalanin sebaik mungkin lah..
Alhamdulillah, dia emang dewasa banget, banyak bimbing gue..
Makanya, gak tau nih..
Atau gimana nih kedepan..
Semoga ada jalannya..!"
Ucap gue nimpalin Charles..

( Jujur, gue bukan player, baik Charles Dan Salman, gue memang deket..
Sama-sama deket dan gak ada yang gue tampuk sebagai pacar gue diantara mereka saat ini..
Gue masih membangun rasa yakin diantara mereka, walau ke Charles lebih berat untuk dipertahankan..)

"Ya mudah-mudahan ada solusinya ya, sayang banget loh, kalian serasi banget.

Dan gue berani jamin Yun, nih kawan gue 1 ini, gue udah sama dia dari SMA di Surabaya. Gue tau dia banget, gak gampang deket sama cewek dan elu, wah..
Berani gue bilang cuma elu yang PD dia kenalin ke gue..
Selamat ya hehe..."
Ucap Sofyan..


"Ah jangan bikin ge er gue lah mas..
Biasa aja lah..."
Balas gue..

Sooo malam itu berlalu dengan tenang, dan berlanjut ke acara makan-makan dan ngopi..


"Koh sebentar ya, gue ke toilet dulu..!"
Ucap gue pamit ke Charles..


"Oya, Yun..
Agak kebelakang ya..
Sorry jauh dari Ruang non-smoking.
Apa Saya antar?"


"Oh ga usah, santai aja Koh..
Sebentar ya..!"
Gue pun turut pamit ke Sofyan dan Karina..


---------------------------- ๐Ÿšฝ๐Ÿšป

Ketika Selesai Dan mau menuju keruangan tadi, tiba-tiba Sofyan sudah ada didepan gue..

Gue pun agak kaget...
Dia pun menatap gue dalam-dalam sambil tersenyum..

Lalu tiba-tiba mengulurkan tangan nya..

"Makasih ya, gue baru ngeh,
Elo yang nolongin gue pingsan didepan Ruang apartment gue, tenang aja, gue gak Akan cerita apa-apa ke Chaca..!"

Degggghhhhhhh jantung gue Makin mau copot..

"Gue cuma penasaran kok, gue tau gue drop saat itu, makanya gue liat CCTV di security building, dan dia mau Bantu gue untuk berterimakasih ke lo!

Gue juga tau, Chaca masih belum tau kan lo tinggal disitu.
Gue hanya ingin berterimakasih, Karna gue gak inget apa-apa lagi saat itu, dan kenapa gue kok bisa drop disitu..!"
Ucapnya meyakinkan..

Dan gue pun hanya menyambut tangannya dan bersalaman..

"Sekali lagi, makasih ya Yun!
Walau gue lupa kejadian apa lagi saat itu, tapi gue ingat walau Samar, gue jatuh didepan pintu gue Dan setelah itu blank total!"
Ucapnya yang melegakan gue, kalo sampe tau gue pernah perkosa dia, apa Kata Dunia...OMG

"Beneran lu gak ingat apa-apa lagi mas?"
Tanya gue meyakinkan..


"Sumpah, beneran..
Gue gak ingat apa-apa..
Karna kunci gue pun masih tergantung diluar pintu sedangkan gue ada dilantai kamar..
Dan lu dewi penolong gue, makasih banget..!"
Jawabnya lagi..


"Ok ok mas, tolong ya, jangan Charles tau dulu ya plis..."
Ucap gue memelas + lega..


"Tenang aja, you can keep my words"
Balas Sofyan lagi..

Dan kami pun berpisah sendiri-sendiri untuk hindari kecurigaan..

Dan malam itu pun berlalu santai + sandiwara dikit antara gue Dan Sofyan ๐Ÿคญ๐Ÿคญ

Tiba-tiba kebetulan banget ada masalah urgent di Pekerjaan Charles..

Karna tiba-tiba Charles setelah mengangkat telpon yang berdering langsung terdengar serius..

"Guys, Yun...
Sorry, I have to go early..
Kamu gapapa kan Yun, aku tinggalin karena ada masalah nih dikerjaan dan aku harus urus sendiri...
Aku panggilin taksi ya!"

Sebelum gue menjawab..

"Eh eh Cha, udah udah, biar kami aja antar Yuni nanti...

You just Go and handle your problem as soon as possible.."
Balas Sofyan ke Charles..


"Iya, sana sana...
Tenang, ada gue..
Ya kan Yun!"
Timpal Karina ke Charles..


"Oh ok deh..
Hati-hati ya Koh..
Kabarin gue ya..!"
Ucap gue ke Charles..


"Ok thanks guys..
Maafin aku, lain kali aku akan bayar malam ini dengan lebih baik ya Yun..
Bye..!"
Ucap Charles sambil mengecup kening gue lalu menghilang perlahan meninggalkan kami..


"Udah Yun, tenang aja..
Chaca mang gitu kalo sama kerjaan, banyak usahanya, tapi ya sering turun tangan sendiri..

Ntar kamu kami antar aja ya..!"
Ucap Karina lagi..

Dan lanjut lah kami nyemil + ngobrol-ngobrolnya..

Sampai acara malam itu Selesai..


"Yun, gapapa ya gue duluan dianter, deket kok daerah sunter, soalnya besok pagi gue harus terbang lagi!"
Seru karina dimobil J*zz Sofyan. ( Mereka didepan bersebelahan & gue dibelakang sendiri ).


"Oh tenang aja, boleh kok.
By the way, terbang gimana maksudnya?"
Tanya gue balik ke Karina.


"Dia pramugari *ion Yun hehe!"
Timpal Sofyan ke gue..


"Oalah pantes...
( Karna mang Karina tinggi, langsing dan cantik banget ).
Ok ok lanjut...!"
Jawab gue..

Berangkat lah kami mengantarkan Karina duluan balik, Dan kami ngobrol-ngobrol ringan selama perjalanan hingga akhirnya sampai dirumah Karina Dan kami langsung jalan balik lagi, hanya Sofyan yang tadi turun dari mobil nganterin Karina didepan pintu rumah nya.


"Lu udah berapa lama diapartemen situ Yun?"
Tanya Sofyan ke gue..


"Oh udah setahunan Mas ada mungkin...!"


"Hmmm kok Kita gak pernah ketemu ya?
Gue hampir 1,5tahun malah..
Padahal Kita di lorong yang sama ya hahahaha!"


Gue pun ikut ketawa, mang bener juga sih, gue jarang ketemu sama orang-orang disana..

Individual sih emang...
Paling sering sama baby sitter mungkin hihi..

"Wah Iya ya, kok bisa ya..
Tapi mang week end gue emang sering ke bekasi mas.."


"Oh gitu...
Mungkin juga sih ya, karena gue justru weekdays ada diluar kota sih..
Weekend biasanya baru balik ke apartment.."


"Ya itu dia kan, udah ketemu jawabannya hahahaha!"
Kami pun tertawa bareng lagi..

Lanjutlah kami ngobrol kemana-mana, sampai akhirnya..


"Yun, sori...
Sori banget...
Lu jangan marah ya..!"


"Oh iya, kenapa mas?"


"Hmm, gue sebenernya ngerasa salah juga kalo gak nanyain ini ke lo!

Tapi gue mau Kita jujur-jujuran aja ya, gue gak Akan bocor sumpah.."



"Iya iya, kenapa dulu mas..?"
Penasaran gue jadi nya..


"Yun, Lo serius kan sama Chaca?"


"Hmm, jujur?!"
Tekan gue ke Sofyan..


"Iya jujur..
Dia kawan baik gue Yun, kami saling menjaga dan mensupport 1 sama lain, kami udah kaya saudara lah..!"


"Gimana ya Mas, gue sayang sama Charles Dan dia baik banget ke gue, istimewa lah dia buat gue..

Tapi, mas kan tau, gue sama dia beda agama!"
Jawab gue jujur..


"Itulah Yun, gue sempat Ingetin dia sih..
Tapi ya dia sayang juga sama lo, Dan dia tuh liat lu punya karakter..
Padahal yakin gue, dia tuh belum tau lu banyak kan!"


"Hmmm bener sih mas, bener banget..
Mang transisi ini gantung banget, gak ada yang saling maksa 1 sama lain..!"


"Ya bagus lah Yun, maksud gue..
Jangan bikin dia sakit Yun, gue tau dia..
Gue sama dia sama-sama peminum lari nya kalo ada masalah, tapi dia lebih parah..!"


"Maksudnya lebih parah gimana mas?"


"Ya bangunin semangat dia tuh lama, loading parah..
Bisa semingguan dia minum tuh kalo lagi ada masalah berat..

Jujur aja, dia pernah gagal merit sama tunangannya, chaca sih yang salah, tapi mantannya gak bisa maafin dia lah..

Putus, bubar ya..
Chaca nya yang stress..
Minum terus, gak mandi, gembel banget lah..

Tapi kami-kami termasuk keluarganya yang kerja keras bangkitin semangat nya.

Gue harap, lo paham Yun..
Kalo mau nekat, ya nekatin lah..
Kalo mau berhenti, ya dalam waktu dekat, sebelum dia cari tau lo siapa sebenernya..

Gue yakin kok, lo bukan orang yang gak aware sama masalah ini.."



"Iya sih mas..
Gue akan cari kejelasan juga sama Kokoh dalam waktu dekat ini..

Karna jujur sih mas, gue ini juga gak bener-bener banget kok orannya..

Gue juga takut buat dia kecewa lah..

Tapi, gue yakin ada saat nya kok!"


"Yaaaa, manusia pasti ada rahasianya sendiri-sendiri, tapi baiknya kalian pastikan aja, karena gimanapun gue percaya lah sama pilihan Chaca..!"
Ucap Sofyan..


"Ya Alhamdulillah mas, semoga adalah moment itu..!"

๐Ÿš—๐Ÿš—๐Ÿš—๐Ÿš—๐Ÿš—๐Ÿฌ

Akhirnya tak berapa lama kami sudah masuk keparkiran apartment kami, ya seperti yang kami sama-sama sembunyikan untuk sementara kalo gue tinggal diapartemen yang sama dengan Sofyan..

Bareng Naik lift, dan turun dilantai yang sama..

"Mampir gak?!"
Ucap Sofyan sembari pamit duluan sampai..

"Oh lain kali boleh ya mas, gue gerah..."
( Hehehehe langsung dejavu gue ๐Ÿคญ sama kejadian waktu dia pingsan )


"Yaudah, gue duluan masuk ya..

Kalo ada apa-apa, jangan sungkan ketuk pintu gue ya.."
Ucapnya lagi..


"Ok siap boss, bye...!"
Ucap gue lalu berjalan beberapa meter kearah pintu ruangan gue..

Ya, beneran sepertinya dia gak inget deh sama kejadian itu, untungnya cctv apartment hanya ada di gang nya aja hihihi..

Kalo gak, gawat deh ๐Ÿคญ๐Ÿคญ๐Ÿคญ



( Bersambung )
wadidaw dah si ira, si sofyan apa kgk berasa lemes yak pas sadar dari pingsan wkwkwkwk,
 
Untuk suhuu - suhuu semua yang masih setia menunggu cerita Ira, terimakasih.

Dan maaf baru sempat update..

Part 63..

"Bu, kenalin ini Ira..!"
Ucap Salman ke Ibu nya saat gue diajak untuk dikenalin ke orang tua nya..

Jujur aja, gue merasa kok kalo Salman mang serius sama gue Dan dia emang salah 1 orang yang saat ini berusaha serius sama gue walau sama-sama gak ada status statusan segala..


"Ira ( ucap gue sambil Salim ke Ibunya Salman ), duh akhirnya bisa ketemu juga sama Ibu ya, sehat-sehat selalu ya Bu..!"
Ucap gue ke ibunya Salman..


"Aduh Iya Nak, alhamdulillah...
Kirain Salman boongin Ibu lagi kalo dia belum punya pacar!"
Ucapnya sambil tersenyum..


"Ya emang gak pacaran Bu Tanya aja sama Ira, ya kan Ra...?"
Timpal Salman ke ibunya..


"Loh loh, jangan becanda deh..!"
Heran Ibunya Salman..


"Hmmmm, Iya Bu, kami sejauh ini dekat kok, tapi tidak ada status-status pacaran segala..
Buat saya, kalo mau serius ya serius, kalo gak ya cukup berkawan saja..!"
Jawab gue..


"Haduh haduh bagus juga sih, tapi ya jaman sekarang masih ada yang begitu ya bagus, gak aneh-aneh, gak neko-neko ntar macem-macem.

Sukurlah..
Ayo Nak, duduk sebelah Ibu..
Ibu loh mau Tau banyak deh langsung dari kamu, soalnya anak Ibu satu ini nih, jarang banget dari dulu bawa temen perempuan nya..!"
Ucap Ibunya Salman sambil nunjuk-nunjuk ke Salman..

Dan dari situ kami bertiga banyak banget ngobrol soal gue, soal gue sama Salman, soal keluarga gue dll dll..

Dan disitu juga tau kalo bokapnya Salman jarang pulang..

Ya entah kenapa, sungkan juga gue bertanya..

๐ŸŒบ๐ŸŒบ๐ŸŒบ๐ŸŒบ๐ŸŒบ๐ŸŒบ๐ŸŒบ๐ŸŒบ๐ŸŒบ

Seharian gue dirumah Salman dan Ibunya..

Dan selepas maghrib, gue udah dianter Salman balik ke apartment gue Karna memang senin gue ada meeting, so langsung ke apartment..

Salman langsung pamit Dan gue hanya diantar sampai lobby apartment gue..

Dan saat gue keluar lift Dan mau menuju tempat gue, gue liat pintu Sofyan agak kebuka...

Sempat gue intip sekilas, hanya suara tv yang agak kencang..

Ya karena capek, gue liat sekilas aja Dan langsung deh menuju tempat gue, rasanya ingin segera Mandi..

๐Ÿšฟ๐Ÿšฟ๐Ÿšฟ๐Ÿšฟ๐Ÿšฟ๐Ÿšฟ๐Ÿšฟ๐Ÿšฟ

Selepas Selesai Mandi, gue hanya menggunakan celana bahan yang pendek banget Dan kaos longgar dengan Lilitan handuk dikepala gue..

Sambil nuangin air di gelas gue, gue liat sampah agak numpuk Dan sehabis minum ya gue mau buang sampah gue diujung gang gue beberapa meter disebelah pintu Sofyan ada kotak buka tutup pembuangan sampah..


Namun saat gue melewati kamar Sofyan, kok pintu masih sama aja posisinya sama saat gue dateng tadi, Lepas buang sampah, gue tadinya mau cuek tapi jadi penasaran aja..



Tok tok tok..
"Mas, Mas Sofyan..!"
Gue ngetok pintunya Dan manggil pelan namanya..

Gue ketok ketok lagi..
Masih belum ada jawaban..

Setelah 3 atau 4x gue lakukan Hal yang sama, gue putuskan mendorong pintunya dan sambil memanggil nama Sofyan..

Kok ga ada jawaban..

Tv nyala, pakaian berantakan didepan kamar tidurnya..

Tapi pas gue intip kekamar nya kok gak ada dia..

Hmmm, gue lalu mengetok kamar mandinya, ga ada jawaban juga Dan gue buka aja..

( Astagaaaaa ) kejut gue dalam hati, Sofyan seperti habis muntah-muntah didepan toilet duduk nya Dan terduduk bersender dipinggir dinding gak sadarkan diri..

"Mas mas, mas mas, mas Sofyan..!"
Gue menggoyang-goyangkan bahu nya..

"Hmmmm hmmmmm Yun..!"
Akhirnya dengan berat Sekali dia membuka matanya sambil melirik kearah gue, lalu terpejam lagi...

( waduhh, mang doyan mabuk sampe teler begini ternyata orang nya, untung aja tinggal diapartemen, coba kalo diperumahan, bisa-bisa kemalingan nih..)
Fikir gue saat itu...


"Mas mas, mas.sofyan...
Ayo mas, gue Bantu pindah kekamar...!"
Ucap gue lagi membangun kan Sofyan...

Tapi dia masih ngelindur aja kaya ngomong-ngomong ga jelas lah, gue juga gak paham-paham amat sih dia ngomong apa..

"Ayo mas pindah, gue Bantu ya..!"
Karna gue ga enak gue pikir dia temen orang yang deket sama gue, gue putusin Bantu dia dengan berjongkok disebelahnya Dan lalu mengalungkan salah 1 tangannya melewati pundak gue Dan paksa bangun..

"Ayo mas, berdiri coba...!"
Masih gue sambil hentak-hentakkan tangannya yang mengalungi gue..

Dia masi ngelindur aja..
Sampai kemudian dengan berat dia menolehkan wajahnya Dan berusaha mengenali gue dengan matanya yang sulit terbuka lebar..

"Yunnn...!"
Cuma itu aja ucapnya..

"Iya mas, ayo gue Bantu pindah!"
Ucap gue lagi..

Dengan sangat-sangat berat, akhirnya Sofyan mau berusaha menggerakkan badannya bangun dan kadang terhuyung huyung gemetar, gua juga berat untuk berdiri Karna bisa dibilang dia kaya menjadikan gue tumpuan untuk berdiri..

Walau tertatih, akhirnya berdiri juga gue dan Sofyan..

Dan sambil meraba-raba dinding, sofyan menahan goyah nya sendiri..

Berjalan pelan tapi pasti akhirnya sampai juga dikasurnya Dan dia melemparkan badannya kekasurnya sendiri dalam posisi tengkurap..

Gue sempet ketarik sih, tapi akhirnya Lepas juga dari lengannya..

Gue lalu menarik nafas sebentar, lalu berfikir untuk bantuin Sofyan merapihkan apa apa yang berantakan efek dari mabuknya Sofyan..


Gue rapihin kaleng-kaleng dan botol miras di-mini bar nya, pakain kerjanya yang sembarangan dilepas Dan lalu akhirnya kekamar Mandi bersihin muntahan Sofyan, gue orangnya gak gampang jijik, jadi ya santai aja makanya bebersih aja langsung..

Kelar juga semua gue kerjain..

Gerah banget, walau AC ruangan depan dihidupin..

Sambil tutup pintu masuk, dan melirik Sofyan dikamarnya masih dalam keadaan pulas Dan teler ditempat nya..

Gue akhirnya berfikir untuk melepas kaos gue walau gue gak pakai BH didalamnya...
Karna ya gue pikir Aman hihihi..


Gue lalu duduk di sofa didepan tv yang berada didepan kamar Sofyan, kaos gue, gue pakai tutupin dada gue dengan hanya menyanggah salah 1 lengan gue didepan dada gue..


Fiuhhhhh...
Ademmm...

Sambil ngatur nafas dan santai sembari nonton gonta ganti channel, akhirnya Hawa panas dibadan gue reda..
Dan keringatpun perlahan menghilang..

Tapi, apesnya...
Gue ngerasa ngantuk banget Dan ntah kapan, gue ternyata gak sadar ketiduran...!!!!!!

Sumpah gue ga tau berapa lama gue ketiduran, tapi tiba-tiba gue ngerasa "ENAK" banget, terutama dibagian memek gue...

Serasa lagi dijilatin!!

Gue benar-benar terbuai keenakan saat tidur itu, serasa nyata banget..
Antara sadar gak sadar lah..
Badan Dan fikiran gue belum nyambung..

Lama gue rasain nikmat itu, tapi tiba-tiba terasa ada yang memenuhi memek gue Dan terasa seret Dan agak sakit..

Dan sakit dimemek gue yang bikin gue bangun, seketika gue membuka mata gue ternyata Sofyan sedang memasukkan kontol panjang nya itu kedalam memek gue Dan ahhhhhhhhssssss, terlambat!!!!

Walau gue terbangun Dan mengangkat kepala gue untuk melihat lebih jelas apa yang dilakukan Sofyan, semua udah terlambat Dan Sofyan mulai memaju mundurkan pinggang nya Dan tentu saja kontolnya mulai lancar keluar masuk memek gue..

Ahhhssssssss mmmhhhhhhh harusnya gak boleh lagi...

( Sesal gue dalam hati, karena kami sudah saling mengenal dan Sofyan adalah sahabat orang terdekat gue, Charles )

Namun penyesalan tinggal penyesalan, memek gue Dan Badan gue berkata lain..

Gue sungguh-sungguh ingin menolak dengan mendorong lemah dada Sofyan, namun semakin hentakkan kontol panjang Sofyan dimemek gue, rasa penolakan itu gak bertahan lama..

"Mmmhhh mmmhhhh masssss!"
Akhirnya gue bersuara..

Sofyan acuh dengan panggilan gue, malah kini dia menghisap bergantian toket gue kanan Dan kiri semaunya terus menerus..

"Ahhhssssss ahhhhhssssss mmmmhhhhhh mmmasssssssss jangaaannnnhhhhh massssss!"
Gue masih sadar ga sadar, gue takut larut keenakan..

Tetap saja Sofyan terus mengentot gue dengan hentakan yang luar biasa keras Dan terasa menusuk-nusuk memek dan perut bagian dalam gue, dan enak banget!!!!

Ah ah ah mmmhhhhh ahhh mhh mhhhh...
Desah nafas Sofyan sambil sesuka hati menciumi toket gue menjilati toket gue Dan menciumi leher gue terus menerus seolah-olah dahaga sex sekali Sofyan...

Gue hanya bisa pasrah pada akhirnya..
Dan kini memeluk leher Sofyan, dan akhirnya...
Kami berciuman panas...
Mmmmhhhh mmmhhhh mmmhhhh sssrrrpppp mmmhhhhh..
Ntah suara kami sudah berisik sekali dengan ditambah Sofyan dengan gagahnya menarik kaki gue keatas dan melebarkannya seperti huruf V, dengan gagahnya Sofyan Terussssss mengentot gue...

Uhhhssss uggghhhssssss gue hanya bisa memainkan puting gue Karna pasrah terhentak keenakan..

Puas melakukan itu, Sofyan lalu melepaskan kaki gue Dan memeluk gue dengan memaksa Dan gue pun ikut memeluk Badan tegapnya lalu berciuman kembali...

Setelahnya..

Ditariknya Badan gue berdiri, dan Sofyan lalu duduk di sofa, sedangkan gue ditariknya Dan diarahkan dudukin kontol panjang nya secara membelakangi nya..

"Aggghhhhhhhh" perlahan Sofyan menekan turun pinggang gue dan menusuk-nusukan kontolnya hingga akhirnya terbenam penuh dan ahhhhsssss rasanya enak banget, Sofyan lalu menggerakkan pinggang gue Naik turun Dan gue paham maunya apa...

Jadi gue Bantu Naik turunkan pantat gue hingga dengan enaknya kami saling memacu kenikmatan di memek gue dan kontol nya..

"Ahhh ahhh ahhhh, terusssss sayanggghhhhhhhh ahhh ahhhhh!"
Ya, Sofyan memanggil gue sayang..
Ntah dia masih mabuk dengan mengira gue Karina, pacarnya!? Atau dia lagi horny...
Gue gak perduli, Dan gue terus menggoyang-goyangkan pantat gue..

Ternyata lama kami diposisi ini..
Karna sama-sama enak..
"Ah ah ah ah awwww ah ah ah!"
Teriak gue Dan Sofyan sambil terus mengejar ๐Ÿ’ฆ๐Ÿ’ฆ..

Dan memang akhirnya Sofyan ๐Ÿ’ฆ๐Ÿ’ฆ๐Ÿ’ฆ๐Ÿ’ฆ๐Ÿ’ฆ๐Ÿ’ฆ ngecrotin memek gue, tapi gue juga hampir dapet, jadi gue masa bodo dengan terus mempercepat goyangan gue..

"Ahhhh ahhh sayang udahhh ahhhhsss ahhhh sayanggg ahhhhssss!"
Teriak Sofyan tergelepar kegelian terus menerus, sesaat dia menahan pinggang gue dengan mencengkram kanan kiri pinggang gue tapi gue tetap megejar kenikmatan gue Dan ahhhssssssssss geli banget ahhhssssss bentar lagi Dan ahhwwwwwwwww ๐Ÿ’ฆ๐Ÿ’ฆ๐Ÿ’ฆ๐Ÿ’ฆ๐Ÿ’ฆ๐Ÿ’ฆ Gue squirts...

Gue cabut memek gue dengan susah payah dari kontol Sofyan dan seeeeeerrr seeerrrrr seeerrrrr muncrat air nikmat gue 4-5x dan rasa gelinya luar biasa...

Sampai rasa itu hilang, gue lalu melangkah kan kaki gue Dan duduk disebelah Sofyan terengah-engah, sama dengan Sofyan...

Dia terpejam dengan mulut terbuka, gue pun sama...

Beberapa menit kemudian...

Setelah semua reda..
Gue memberanikan diri membuka mata dan melirik ke Sofyan..

Dia seperti menenangkan diri..
Dengan masih memejamkan matanya..

"Mas...!"
Ucap gue pelan ke Sofyan..

"Maafin gue....!"
Tiba-tiba dia mengucapkan itu ke gue..

Lalu kami sama-sama terdiam bersebelahan..

Ntah berapa lama kami terdiam..

"Maafin gue, gue khilaf...
Gue salah Yun..!"
Tiba-tiba Sofyan menegur gue..

Gue pun membuka mata gue Dan berusaha menatap dia yang sedang melihat kearah langit-langit ruangan..

"Iya mas, gue juga salah!"
Balas gue..

"Harusnya, ini gak boleh terjadi mas!"
Ucap gue lagi...


"Iya, ini salah gue..
Gue gak bisa kontrol diri gue, saat gue liat lo tidur tanpa kaos lo Yun..!"
Ucapnya..

Gue sadar, gue yang memancing srigala tidur akibat kecerobohan gue yang ketiduran dalam kondisi setengah telanjang..

"Iya mas, gue juga salah..
Tadi gue bebenah disini Dan gerah, gue Kira ga sampe ketiduran..!"
Jawab gue..


"Plis Yun, plis..
Gue cuma kebawa sama kondisi, gue gak niat macem-macem ke lo, plis Yun..
Charles Dan Karina jangan sampe tau ya..!"
Ucapnya ragu..

"i..i..Iya mas, baiknya begitu..!"
Jujur gue jadi degdegan, Karna gue sama Sofyan melakukan Hal aneh dengan kami masih berada diujung kesadaran masing-masing dengan akhirnya saling menyesal..

Gue lalu mencari kaos Dan celana pendek gue yang berserakan gak jauh dari sofa, gue ambil Dan gue pakai langsung didepan Sofyan..

Gue tau, dia beberapa kali melirik malu melihat gue namun gue tetap buru-buru Dan setelahnya langsung jalan kepintu depan Dan menghilang dari tempat Sofyan untuk kembali keruangan gue..

( Duhhhhhh ) rasa menyesal Dan sungguh menyesal gue rasain malam itu hingga pagi pun tiba..

๐ŸŒบ๐ŸŒบ๐ŸŒบ๐ŸŒบ๐ŸŒบ๐ŸŒบ๐ŸŒบ๐ŸŒบ๐ŸŒบ๐ŸŒบ๐Ÿ˜˜

Setelah beberapa Hari kejadian itu berlalu, tiba-tiba Charles menelpon gue saat gue masih kerja...

"Halo Yun, Yun Saya minta waktunya sebentar boleh???"
Ucapnya dari sana..

"Iya Koh boleh, ada apa Koh, kok serius banget...?"

"Yun, I have to go..!"

"Hmmmm maksudnya????"!
Tanya gue heran..

"Saya sudah dibandara sekarang, maaf gak ngabarin kamu, Papah kritis. Dan Saya harus ke Amsterdam sekarang...!"
Bagai becandaan yang kelewat batas, gue rada gak percaya..

Karena pertemuan kami yang terakhir ya saat kami dicafe itu..

"Ah koh, jangan becanda...
Ini serius...???!"
Tanya gue..

"Serius Yun..!"
Ucapnya Dan tiba-tiba pesan masuk dichat gue Dan gue click, itu foto Charles dibandara dan sudah antri menuju pesawat...

"Ah apa-apaan sih Koh, kok lo main pergi-pergi aja sih???!"
Marah gue ditelpon..

"Maaf Yun, maaf plis...pliss...
Ini gak bisa Saya jelasin sekarang, but I really really must go now, Saya tau ini salah...
Saya tau kamu akan marah..
Semalam mamih nelpon dari sana dan Saya harus berangkat lagi ini secepatnya, Saya mau kabarin kamu, tapi waktunya gak tepat Dan Saya gak mau ganggu kamu kerja!"
Ucapnya panjang lebar..

"Tapi gak Gini juga Koh, elo tuh gak bisa seenaknya main pergi Gini aja Dan gak pernah kabarin gue apa-apa soal keadaan orang tua lo..!
Masa sekarang lo minta gue ngerti sama semua ucapan lo..
Lo anggap gue apa sih???!"
Jujur gue marah lah digituin..

"Yun Yun plis Yun, Saya tau Saya salah, salah banget..
Tapi nanti akan Saya jelaskan, gak bisa sekarang...
Plis, untuk saat ini..
Saya harus pergi..
Selesaikan semua Dan semoga semua gak Makin memburuk!"
Ucapnya lagi dengan sabar mengahadapi kemarahan gue..

"Terus lo mau balik kapan?
Kapan lo mau jelasin semua?
Kapan!!!"
Gue masih dengan marahnya ke Charles..

"Soon, as soon as possible Yun..
Saya akan kabarin kamu..
Plis, untuk saat ini, kamu jaga dirimu kamu sendiri dulu atau call Sofyan, Karina untuk dampingi kamu..
Sofyan setidaknya tau masalah keluarga Saya..
Untuk saat ini, Saya izin pergi Dan bila semuanya memungkinkan..
Saya akan segera kabari kamu..
I'm sorry Yun, Saya sayang kamu..!"
Ucapnya dengan terburu-buru..

"Ah apaan sih, secepatnya lo kabarin gue, gue mau dengar semuanya langsung dari lo Koh!"
Jawab gue..

"Baik Yun, bye...!"
Ucapnya disana tanpa menunggu jawaban gue, dia tiba-tiba matiin telpon disana..

Aarrrgghhhh apa-apaan sih nih orang..

Dengan dongkolnya gue duduk Dan berusaha menenangkan diri..

๐ŸŒบ๐ŸŒบ๐ŸŒบ๐ŸŒบ๐ŸŒบ๐ŸŒบ๐ŸŒบ๐ŸŒบ๐ŸŒบ๐Ÿ“ด

Sumpah gue jadi gak mood juga setelah terima info dari Charles tadi..

( Gue posisi udah dikamar gue, diapartement gue, habis Mandi dengan hanya menggunakan daster tanpa daleman sama sekali Dan rambut yang masih terlilit handuk, tiduran Dan buka-buka chat lama dengan Charles, gue masih heran dengan keadaan yang dibuatnya!! ).

Apa gue nanya aja ya sama Sofyan?

Ah gak ah, gue aja jadi males chat sama Sofyan Dan berusaha banget gak ketemu dia, moment nya jadi awkward banget..

Iya, emang gue menikmati, tapi gak dengan saling sadar begitu, sama-sama gue jadinya menghianati Charles..

Arggghhhh bingung gue, tapi yang deket sama Charles cuma Sofyan..

Tiba-tiba Salman nelpon gue Dan mengagetkan dalam fikiran gue yang lagi hanyut mikirin Charles...

Efeknya, gue gak response telpon dari Salman. Setelah dering Selesai, gak lama chat masuk dari Salman, ahhhhh males males males ah...

๐Ÿคฌ

Akhirnya dengan berat hati, gue memutuskan keluar Dan menuju pintu ruangan Sofyan diujung sana..

Setelah gue didepan pintunya, gue ketok beberapa kali dan masih saja gak ada respon dari dalam, gue gerakin gagang pintunya ternyata terkunci..

Ahhhh males banget jadinya, Makin buat gue penasaran..

Akhirnya gue chat Sofyan menanyakan keberadaan dia, ternyata statusnya offline dan gak terbaca disana..

Dengan rasa penasaran, gue balik keruangan gue..

Sesampainya dikamar gue lagi, akhirnya gue putusin untuk chat Sofyan lagi, dengan memintanya kabarin gue kalo dia udah diapartement.

Ya malam itu gue coba tidur, tapi gak bisa..
Beberapa kali gue coba chat Charles, centang 1, ditelpon ya Otomatis tulalit..
Tapi ntah kenapa gue coba terus Dan akhirnya ya sama, nihil...

๐Ÿ˜“๐Ÿ˜“๐Ÿ˜ฉ๐Ÿ˜ฉ๐Ÿ˜ด๐Ÿ˜ด

Ntah berapa lama gue tertidur, tapi akhirnya gue terbangun dengan Samar terdengar ketukan dipintu gue Dan ada miscall juga di HP gue..

Dan itu dari Sofyan..!

Gue langsung coba menyadarkan diri gue Dan langsung melangkah kedepan pintu..

Dan ketika pintu gue buka, Sofyan berdiri dengan rasa yang Terlihat sekali agak segan ke gue, Dan gue pun jadi kebawa segan..

"Yun, sorry..
Lo pasti mau nanya Chaca kan?!!"
Ucapnya beberapa saat melepas awkward diantara kami..

"Masuk deh mas!"
Ucap gue..

Setelahnya gue menutup pintu Dan mempersilahkan dia duduk disofa panjang gue..
Gue juga jadi nawarin dia kopi walau dia bilang gak mau..

Setelah kopi jadi..

"Sekarang, mas ceritain deh kenapa dia pergi dadakan gitu?!"
Cecar gue ke Sofyan..

"Sebenernya gue tau kalo dia mang mau pergi..
Dan terakhir gue juga minum bareng dia, jujur aja, dia juga agak mabuk kemarin Karna dia bakal berat ninggalin elu..
Untung aja kmarin dia bawa supir untuk nyupirin kami, Dan dia gak biasanya bawa supir..
Semua memang dia rencanain untuk minum kemarin...!"
Ucap Sofyan yang bikin gue sempet emosi dibuatnya..

"Loh kok mas tau, tapi gak coba kasi tau ke gue mas!"


"Iya Yun, gue paham gue salah, gue minta maaf banget.
Tapi kondisinya waktu itu..."
( Ragu dia berucap, gue pun connect paham, Karna kejadian ya setelah dia mabok, gue sama dia kan malah ML )


"Ya tapi harusnya, setelah malam itu mas coba kabarin gue dong..!"
Ucap gue mengalihkan pikiran kami soal 1 itu..


"Iya Yun, gue juga malah ga tau kenapa, dan gue sesalin kejadian malam itu Dan harusnya sih bisa gue kabarin lo, tapi ntah knapa ga keinget...

Dan chat lu sadari Gue kalo semua udah terlambat...!"
Ucapnya lagi..


"Ada rahasia apa sih dia..!"
Tanya gue lagi..


"Yun..!"
Ucapnya terputus dan memandang dalam gue dengan muka bingung..


"Mas, plis, lo cerita apapun sekarang juga, atau gue gak kenal lo lagi seumur hidup gue...!"
Kesal gue Sofyan..


"Ok ok Yun..!"
(Ucapnya sambil menarik nafas dalam-dalam)
"Yun, you better let him go from your life..!"
(Degggghhhhhhh sumpah gue gak ngerti maksudnya apa tapi Sofyan menatap gue serius!)


"Maksud lo apa mas, mang Charles kenapa???!"
Tanya gue penasaran..


"Yun..
Dia berat, dia bener-bener berat ninggalin lo..
Bukan Karna dia melakukan kesalahan bukan, tapi...

Tapi, Chaca sebenernya udah bertunangan dengan orang Singapore, rekan bisnis papahnya..

Tapi Chaca mang menghindar Dan merintis bisnisnya sendiri, itulah kenapa, lo gak dikenalin juga kekeluarga Tan Tien ( keluarga besar Charles ) Karna, Charles berjuang sendiri untuk hidupnya Dan untuk lo, untuk menghindari pernikahan dia..

Tapi Yun, Chaca sangat sangat serius sama lo Dan kami semua tau itu..

Namun keadaannya kemarin membuat dia harus ke Belanda Dan disana papahnya stay Dan ternyata ada kejadian fatal dengan papahnya Yun..

Papahnya koma!"
Penjelasan Sofyan membuat gue terdiam, kaget, benci, salut, sayang Dan sedih ke Charles...

Gue ga tau kalo Charles selama ini menutupi itu dari gue semua...

"Dan papahnya meitipkan Surat yang mungkin bisa jadi permintaan terakhir papahnya ke keluarga Tan Tien agar meminta Chaca kembali Dan melanjutkan rencana keluarga mereka.

Yun, Charles anak tertua dari saudara-saudaranya, dan cuma dia Dan adiknya yang bungsu yang di Indonesia, sedangkan yang lainnya diluar semua, gue lah keluarga dia disini sebenarnya, Karna asiknya megang usaha di sumatera. Gue tau sepak terjang dia di bisnisnya Dan dia memang tangguh. Dan, di memang sayang ke lo Yun, itu sungguh.

Makanya, dia kemarin stress banget, Karna kejadian Papah nya, semua keluarganya Chaca Dan tunangan Chaca sudah berkumpul disana semua!

Gue tau ini berat buat lo, gue pun gak tau harus memulai dari Mana Dan ditambah kejadian kemarin, gue minta maaf juga untuk Hal ini Yun...!"
Ucap Sofyan panjang lebar Dan membuat hati gue hancur Dan tanpa diminta, gue merasa amat sangat sedih..

Air mata gue gak terbendung lagi Dan setelahnya gue menagis sejadi-jadinya...

Gak tau kenapa, gue merasa sesakit ini..
Ternyata Chaca orang yang sangat Sayang Dan perjuangin gue selama ini..

Semakin gue inget, semakin merasa gue bersalah membagi hati antara Charles dengan Salman..


"Yun, sabar ya...!"
Ucap Sofyan sambil memegang bahu gue..

Karna semakin gue larut dikesedihan gue, gue akhirnya dipeluk Sofyan untuk menenangkan gue..

"Gue minta maaf Yun, gue minta maaf..!"
Ucapnya lagi..

Rasa sedih dan sakit baru gue rasain malam ini..
Gue selama ini ternyata termakan pola pikir gue yang sekedar-sekedar aja ke Charles..

Ntah berapa Lama gue sesegukan dipelukan Sofyan..๐Ÿ˜ญ

Setelah tenang..
Sofyan mendorong gue Dan menatap gue dalam-dalam..

"Gue tinggalin bisa?
Atau lo mau gue temenin malam ini..?"
Ntah apa maksudnya gue ga mudeng, tapi mang gue ga mau sendiri malam itu...

"Yaudah, gue pamit dulu ya..!"
Ucapnya sesaat mau berdiri, namun entah kenapa gue malah menahan lengannya..


"Mas, temenin gue ya..!"
Jujur saat itu gue hanya ga mau sendiri...

Dan untuk Hal ini, Sofyan yang paling tau kenapa gue sedih dan kenapa gue butuh temen..

"Yaudah, gue disini Dan lo dikamar ya..!"
Ucapnya lagi...

Gue hanya menganggukkan kepala dan beranjak pergi ke kamar gue..

Dan ntah knapa, sesaat gue dikamar Dan dikasur gue, rasa sedih itu datang lagi..
Alhasil, gue kembali sesenggukan sendirian dikamar..

Beberapa saat kemudian, karena "mungkin" Sofyan mendengar suara tangis gue, dia masuk Dan duduk dibelakang punggung gue, Dan kembali mengusap-usap bahu gue untuk menenangkan gue..

Dan mungkin Karna kebawa sedih gue, gue malah menarik lengan Sofyan Dan memeluk lengannya didepan dada gue..
Saat itu gue hanya berfikir, gue menyesali sikap gue ke Charles..
Jadi ntah kenapa juga akhirnya gue malah merasa perlu memeluk tangan Sofyan..

Karna lama gue dalam keadaan seperti itu, mungkin juga Karna Sofyan lelah, dia malah tiduran dibelakang gue Dan memeluk gue..

Disini gue sadar ga sadar, kalo gue ga pake apa-apa dibalik daster gue, hingga beberapa kali gerakan tangan Sofyan malah mengenai pentil gue, ntah dia sadar atau gak, ntah gue juga sadar atau gak..
Disini gue ga tau yang salah siapa..

Memang rasa sedih gue berangsur hilang..
Namun gerakan-gerakan yang sengaja atau tidak, masih terjadi Dan gue juga merasa daster gue bagian bawah agak terangkat Naik..

Gue agak Masa bodo Dan ntah karena kebanyakan nangis malam itu..
Gue tertidur dalam pelukan Sofyan..

Dan kejadian itu pun, terulang lagi...
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd