Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Jalan nan terjal

Status
Please reply by conversation.
Tak ngesop dulu aja yak.




Hampir satu bulan Ian di kampung dan sekarang ia kembali ke kota S, sedikit banyak masalah sudah teratasi, bahkan rumah Iwan sekalipun ia datangi, bukan untuk mencari keributan tapi kali ini Ian meminta maaf, yah, walaupun keluarga itu tak begitu merespon tapi paling tidak ada Itikad baik dari Ian.

Satu minggu sudah Ian berada di kota dengan kesibukannya yang luar biasa membuat ia tak sempat menemui kekasihnya, satu tempat kerja tapi beda Divisi membuat mereka tak dapat bertemu.

Langit Sore dengan warna jingganya menandakan kalau sang Surya sudah mulai tenggelam di ufuk barat, tak seperti biasanya, satu minggu ini Ian selalu pulang malam tapi kali ini pas hari sabtu Ian pulang lebih awal dari biasanya, namun pada saat melintas di sekitaran rumah Herni dengan jelas ia melihat kekasihnya jalan berdua dengan seorang lelaki, alangkah kagetnya Ian, namun ia segera menepis pikiran buruk terhadap sang kekasih dan lelaki itu.


Aargh!...

Duar!!

Tanpa sadar Ian menggebrak pintu mobil yang ia tumpangi, terang saja tingkahnya membuat pak sopir kaget,



"Lah... Ngopo to An?... Kaget lo aku... "



"E eh, he he sepurane (maaf) pak, khilaf"


"Oalah... Lha mbokya bilang kalau mau begitu he he... Eh iya kamu barusan lihat pak bos ndak"


Nah sekarang Ian yang gelagapan, gegara itu Ian nggebrak mobil dan sekarang malah sopirnya tanya tentang itu,



" Ndak pak, lha pripun (gimana) toh "



"Lha yang lewat di pengkolan tadi itu, jalan sama anak pemotongan, si Herni itu loh an? "


" Oalah... Njih, lha pripun (gimana) "



" Tapi jangan ngadu sama bu Dara yo An? "



"He he njih pak, ada apa toh kok ndak boleh bilang "


Tanya Ian mulai penasaran.


" Lho kamu ndak tau to kalau pak Yanto itu suka godain karyawatinya, "



Degh!!

Sejenak Ian mencerna ucapan si sopir, sedari tadi ia mencoba menepis pikiran buruk terhadap kekasihnya, namun ucapan si sopir jelas membuat jantung Ian berdetak lebih kencang.


"Oey..... An, Malah bengong to? gerbang di depan mata itu le tole? "


Ucap pak sopir yang membuyarkan kegundahan yang Ian rasakan. Ian pun turun lalu membuka pintu gerbang, setelah itu Ian pulang ke rumah, yah pulang ke rumah pak bos Yanto tempat bernaung Ian selama ini.




Di dalam rumah Mbak Dara istri dari pak Yanto baru saja selesai mandi, tubuh sekalnya hanya berbalut handuk, ia tak sadar jika Ian sudah berada di dalam rumah.

Mbak Dara mondar-mandir dan bersenandung, mungkin merasa tak ada orang lain selain dirinya, namun hal itu tak berlangsung lama, matanya melihat seonggok tubuh lelah dan raut muka yang tampak lesu sedang bersandar memejamkan mata di sofa ruang tamunya.


" Hay hay hay.... Mas Ian sudah pulang toh rupanya, Ngopi ya? Tak bikinin sebentar. "


Celotehan mbak Dara membuat Ian membuka matanya, ia melihat sosok yang barusan bicara, mata Ian nanar melihat tubuh semok yang hanya berbalut handuk itu berjalan lenggak lenggok menjauh darinya.
Cukup lama Ian menikmati pemandangan indah itu.
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd