Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Jakartaku

Bimabet
Wkwkwkwk mantep bener deh suhu

Aku ngakak g berenti2 waktu baca adegan gege nelfon bony
Bisa bisanyaaaaaa.. Wkwkwkwk

Eh nanya dong suhu.. Si moniq masih V g hu ceritanya?
Save the best for last aja ya hu.. Klimax dr penaklukan jakarta
Hehe

Lancruuuuut
 
Ketinggalan cerita!
Baru mulai baca kemaren, eh langsung disuguhin adegan mesen taksi tapi gak ngasih alamat :D
Abis itu langsung hooked sama ceritanya.
KEREEEN. :jempol:
 
Jujur, nih, om. Ane curhat sedikit. Ane merasa sex scene yang ane buat, cuma berada di lingkaran. Jadi itu lagi-itu lagi. Ane belum menemukan formula yang pas. Dan kalau ada yang bilang sex scene ane kurang oke, ane rasa itu penyebabnya. Jadi muter aja, di situ.
Tapi yang namanya cerita panas, butuh sebuah sex scene. Jadi ane tetap akan buat sex scene, sambil mencari, apa formula yang pas.
(Dan dipastikan, sex scenenya, berkurang jauh, dari yang ada dibayangan ane)

Atau mungkin, ane harus ujian praktek, dulu, ya?? :hammer:

ga masalah suhu hobo,yang penting isi ceritanya bagus suhu,ane yakin para pembaca dimari kalo pas ss banyak ngelewatin bacanya malah lebih penasaran soal sigege dalam "menaklukan jakarta" suhu,yah kalo ane pribadi sih resep banget bacanye walo ss nya sedikit suhu,sebab sigege gokil abis dehh
 
Part 51

Hari ini, adalah, hari janjian ketemuan dengan bokap, gw, dan bertemu pengacara.
Ternyata, waktu yang dibutuhkan lebih, lama dari bayangan, gw. Bukan dari bokap gw.
Melainkan dari bapak Coolman, itu.
Udah lebih dua minggu, dari rencana awal.

Rencananya bokap gw mau dateng duluan. Tapi, waktu berkata tidak.
Jadilah hari ini, gw harus jemput dia di bandara dan langsung ketemu tante SuS, di sebuah restoran, sebelum menuju, kantor si om Coolman.

"Vin, Sorry ya, gw nggak bisa ikut. Gw pengen nemenin elo, sebenarnya, tapi gw ada kerjaan" kata Monique, pas gw lagi makan sebelum berangkat.

Ternyata dia sudah mulai konsisten, dengan memanggil nama asli gw.
Hanya orang-orang terpilih, yang boleh memanggil nama asli, gw.
Kukukuku.

"Iya, nggak papah" jawab gw.
"Jangan marah-marah, ya.
Yang sabar. Demi Cathy, tante Susi, sama gw" kata dia.
"Iya"
"Janji, ya"
"Iya, adinda Monique. Kakanda janji"

"Oke, deh. Btw, Minggu depan gw mau ngambil gaun, buat nikahan sepupu, gw. Elo, bisa anterin nggak?" Tanya dia.
"Bisa, aja. Kan, gw jadi Partnernya, nanti. Bisalah" jawab gw.
"Sip, deh"

"Tapi, kayaknya baru beberapa minggu lalu, bikin panitia. Kok, bajunya udah jadi?" Tanya gw.
"Itu, gaun bekas mama, gw. Jadi tinggal gw kecilin" jawab dia.
"Emang, acaranya, kapan, sih?"
"Kurang lebih 2 bulanan lagi. Nggak sabar, ya?" Kata dia.
"Iya. Pengen cepet-cepet"
"Udah, selesain aja, makannya. Terus jalan. Entar telat, loh" kata dia.
"Ok"

Makan, pun, selesai.
Gw bersiap jalan.

"Mon, aku jalan, ya" kata gw.
"Iya, hati-hati, ya. Salam buat mamanya Cathy" kata dia.

Aah, Monique-Monique. Betapa indahnya, dirimu.
I Love you.

"Love you too" kata dia.

He??? Telinga, gw, nggak salah dengerkan??? Gw nggak mimpi kan??? Mana, dia menembus pikiran gw. Apa semua orang jatuh cinta, kayak gini???

"Udah, jalan, Vin. Jangan bengong" kata dia sambil, senyam-senyum.
"Iya. Aku jalan"

Lalu, Gw pergi, ke bandara.
Hah, hati gw nggak berhenti derdebar.

Sampailah gw di bandara.

Menurut, perjanjian, bapak gw, mestinya sudah sampai sekitar 5 menit yang lalu. Maksud dari sampai adalah. Semua barangnya udah ditangan, dan dia sudah di gerbang terminal.

Coba gw telepon.
'....................'
Nggak diangkat.
Hapenya sih, nggak mati.
Cuma nggak diangkat.
Berarti dia udah landing.

Dimana, ya?
Yah, PR lagi, deh.
Inget. Sabar-sabar.
Tarik nafas......... Hembuskan.
Tarik nafas......... Hembuskan.
"Fuhhhhhhh"

Lalu gw keliling, terminal 1.
Dan nggak, ketemu-temu.
Alah, Pak-pak. Where are you, atuh??

'Kala kupandang kerlip bintang nun jauh disana
Saat kudenger melodi cinta yang menggema
Terasa kembali gelora jiwa mudaku
Karna tersentuh alunan lagu semerdu kopi dangdut'
Ringtone hape gw, berbunyi.

"Buset Ringtone lo, bro-bro. Gw pikir lagu metal, EDM, Rock n roll. Nggak tahunya dangdut" kata suara sakti.
"Nggak papah, men. Yang pening jempol bergoyang"

Lalu, gw lihat hape, gw.
Nah, panjang umur, lo, Pak.
Gw: "halo, Pak. Ada dimana?"
Bokap: "dari toilet. Kamu lama banget"

Uawahhhhhhhh.
Woosah.
Woooooooossssahhhhh.
Sabar, Ge. Sabar.

Gw: "ya, udah. Toilet sebelah mana? Biar Gavin, samperin"
Bokap: "toilet, belakang kamu"

What?
Gw lihat kebalakang.
Dan.........
gila,
beneran,
dibelakang gw.....................
ada toilet.

Tahu, dari mana bokap gw? Padahal dia lagi di seberang telepon. Canggih.

"Ah, lo jadi orang jangan bego, napa bro. Itu ada bapak lo, nyet. Malah fokus sama toiletnya" kata suara Sakti.

Oh, iya, itu bapak gw. Dari tadi gw cari. Nggak tahunya disitu.

"Uwahh, parah, lo, bro. Harus dibawa ke Grogol"

"Halo, Pak. Apa kabar? Sehat?" Kata gw, basa-basi.
"Sehat. Yuk langsung, aja. Nih, bantuin" kata bokap gw, sambil menjulurkan kopernya, ke gw.

Inget, demi Monique.

Dengan berat hati, gw membawa kopernya, menuju mobil.

"Wih. Mobil, siapa, Vin?" Tanya bokap gw, ketika kita sampai di mobil.
"Mobil Gavin, lah" kata gw.
"Nyolong, kamu?"

Ingat, nak, hatimu masih putih. Jangan kau nodai. Biarkan dunia berkata sesuka mereka.
Wooooooooosssssaaaaahhhhhhhhh.

"Bukan. Gavin nyicil" kata gw. Walaupun udah dilunasin, sama mama Wulan. Biar, keliatanya gw kerja.
"Oh, ya udah. Bagus, deh"
Jawab dia.

Hmm, not bad, lah.
Mungkin kita bisa memulai awal baru.

Ketika diperjalanan, bokap nanya gw.
"Kamu, kerja apa, Vin?"
"Lagi mau pindah, ke perusahaannya mama Wulan"
Jawab gw.
"Oh, kamu ketemu dia?"
"Iya. Dia yang bantuin, Gavin"
"Berarti dia udah, cerita, dong. Tentang....."
"Nggak usah dilanjutilah, Pak. Gavin nggak pengen bahas itu" gw sela perkataan bokap, gw. Karena gw males, kalau dia sampai bahas masalah perceraiannya.

Sakit hati gw, brohhhh.

Lalu, dia diam.

"Terus, kamu tinggal dimana?" Tanya dia.
"Gavin ngekost. Punyanya temen Gavin" jawab gw.
"Bagus, deh. Papa pikir, sama mama Wulan"

Mungkin dia merasa aneh, kalau gw di tolong mama Wulan.
Mungkin juga, dia pikir gw tinggal sama mama Wulan. Dan gw menjauh dari orang tua kandungnya.
Yah, gw juga salah, sih.

Sebagai orang tua, pasti punya perasaan juga, Kalo anaknya lebih memilih, orang tua lain.
Biar bagaimana juga, dia bapak, gw.

Harus banyak bersabar, Ge.

Hingga sampailah, kita di restoran, tempat janjian.

Lagi dan lagi, restoran mahal.
Kenapa, mesti yang mahal, sih????
Author, Kalo gw sampe kere, lo tanggung jawab!

Lalu, kita menunggu.

"Udah, Vin. Kamu pesen, aja. Papa yang bayar" kata dia.
Tumben, gw di traktir.
Tapi sesuai moto gw, tidak akan menolak barang gratis, dari siapapun. Camkan itu!

Kita, lalu, memesan makanan.
Sambil nunggu makanan, gw banyak ngobrol basa-basi, dengan bokap gw. Yah, lumayan buat membuka lembaran baru.

"Mana, orangnya, Vin? Lama banget" kata bapak gw.
"Emang gitu, pak. Rada, sibuk orangnya. Sabar, aja"

Nggak berapa lama, datanglah tante SuS.
"Hai, Ge. Lama, ya?" Kata tante.
"Eh, tante udah, dateng. Lumayan Lama, lah, tan" kata gw.
"Sorry, ya"
"Eh, tan, kenalin papa, saya" kata gw.
Dan bapak gw melongo.

"Pak, Pak? Yeh, si bapak. Ini orangnya Pak, malah bengong" kata gw.
"Eh, iya, Sorry-Sorry. Halo, saya Rudy. Papanya Gavin" bapak gw menjulurkan tangannya.
"Oh. Hai, saya Susi. Mamanya, temen Gavin" dan tante menyambut tangan bapak, gw.

Dan ketika tangan mereka bertemu, gw tahu, bahwa panah cupid sedang ditembakkan, ke dua insan, tersebut.
Gw sangat yakin, bahwa, ada bintang-bintang di hati mereka berdua. Itu terpancar dari mata mereka.

Gw mengambil kesimpulan bahwa:
LOVE, IS IN THE AIR.

"Ehem-ehem. Salamannya, masih lama, tan, Pak?" Tanya gw.
"Eh, iya, bu. Maaf" kata bokap.
"Maaf, juga, Pak" kata tante.

"Jadi, masalahnya apa, bu. Biar saya bisa sampaikan" kata bokap.
"Tapi, saya ikut, kan, Pak?" Tanya tante SuS.
"Iya, Iya. Ibu, tetap ikut. Nanti bareng kita, aja" kata bokap.

Heuh, maunya. Pak-Pak.

"Wah, boleh, tuh, Pak. Ya udah, Ge, nanti tante bareng, ya" kata tante.
"Iya, tan" jawab gw.

"Oke, jadi gini ceritanya..............."

Dan selanjutnya, gw merasakan apa yang dirasakan oleh Cathy.
Menjadi orang yang tidak dianggap.

Hah, sudahlah. Susah menghadapi orang kasmaran.
Dunia seakan milik berdua.

"Vin. Gavin. Bangun, Vin" kata bokap gw.
"Huaamm. Udah selesai ngobrolnya?" Kata gw.
"Kamu malah, tidur, Vin. Yuk bangun, kita jalan" kata tante SuS.

Kok, tante SuS, ikutan manggil nama asli, gw? Tak, apalah.

"Ya, udah, yuk" ajak gw.

Lalu, kita menuju, kantor pengacara.
Dan yang pasti, gw cuma jadi supir.
Tanpa sekali pun, mengganggu obrolan mereka. Gw supir, yang baik, kan.

Hingga kita sampai di kantornya.
Ketika di lobby kita sudah di sambut, om Coolman.
"Rudy, apa kabar? Lama nggak ketemu, ya" kata om Coolman.
"Baik, Bung. Sehat-sehat. Oh, iya ini, clientnya" kata bokap gw.

Lalu gw lihat, si om ini, sedikit genit, dengan tante SuS.

"Halo, saya Susi. Kebetulan saya juga calon istrinya Rudy" kata tante SuS.

Eh, buset. Takut, sih, takut tan. Tapi nggak gitu juga, kali. Menang banyak bokap gw.

"Oh, calon kamu, Rud. Kok, nggak ngomong-ngomong" kata si om, dia langsung menghilangkan, kegenitannya.
"Eh, iya" jawab bapak gw, bingun.
"Terus ini, si Gavin, ya. Dulu masih kecil, sekarang sudah besar"
Kata dia.
"Hehehe"

"Ayo, mari masuk, keruangan saya" ajak dia.
"Tan, Pa, aku, nunggu di mobil aja, ya. Nangtuk" kata gw. Gw ngantuk, berat.

"Ya udah" jawab bapak dan tante bersamaan.

Lalu, gw menuju mobil, untuk tidur.

"Bro, bapak, lo, menang banyak, kayaknya?" Kata suara Sakti.
"Tahu. Tapi, dia nggak tahu, gw pernah ngerasain tante SuS" kata gw.
"Hehe, berarti, dia dapet, bekasan lo" kata suara Sakti.
"Yoyoi. Biarlah, kalau mereka cocok. Biar dia jadi, ibu gw beneran" kata gw.
"Hahaha. Lo, nikmatin aja, jadi patung. Bro....bro????"
"Zzzzzzzzzz"
"Lah, tidur. Sialan lo"
 
jooossshhh.... seperti pepatah ge... yang muda harus mengalah dengan yang tua walaupun yang tua harus mendapat barang bekasnya yang muda :haha: :semangat: lanjuuuuttkeeennn... :ejek: :D
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd