Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Jakartaku

Bimabet
Part 24

'Tok-tok-tok'
"Ge, bangun, Ge"
Minggu pagi, kamar gw, udah digedor, setelah gw kemarin ngelayanin, tante ClaR.

Haa elah, pagi-pagi udah,
ada gebuk-gebuk.

"Sapa, sih. Nggak tahu, gw ngantuk apa!"
"Ini Radit. Ada berita penting!"

Hmmm, berita penting? Gosip, kah?
Oke, harus di investigasi.
Lalu gw bangun dan membuka pintu.

"Ada berita apa, men?"
"Ah elo, giliran ada berita, semangat. Ayo turun dulu. Kita harus rapat" jawab Radit.

Rapat?? Oke, sepertinya gw bakal punya kegiatan.

Lalu kita menuju, ke kamar kos, yang masih kosong.
Dan begitu masuk, ini kamar udah kaya ruangan investigasi, dengan satu penerangan, beserta meja dan kursi.
Disitu udah ada Alex, Boni, dan Kevin. Komplit.
Kita semua duduk. Mereka duduk berseberangan. Sementara gw, di satu sisi sendiri. Maklum, gw jendral.

"Jadi, ada apa ini?" Tanya gw.
"Jadi gini. Gw lagi dapat client, untuk mengechek background seseorang. Nah, orang tersebut, adalah orang jahat" kata Radit.
"Maksudnya?"

"Jadi itu orang adalah mantan pacar Tere" jelas Radit.
Oke. Dia adalah orang jahat. Semua mantan Tere adalah orang jahat.

"Dan dia, lagi berencana balikan lagi sama Tere.
Dan yang paling parah, kayaknya setelah gw meneliti Tere, bakal banyak orang yang mau deketin dia"
Tambah Radit.
"Maksudnya mau deketin?"

"Dalam satu minggu, udah ada lima cowok yang nganterin dia pulang. Dan gw udah check tentang mereka semua"
Whattttt???? Kita kecolongan.

'Brakkkkk!'
Semuanya menggebrak meja.
"Ini"
"Nggak bisa"
"Di"
"Diamkan"

"Kalian pada mengertikan?"
"YA, JENDRAL!"
"Siapkan mental kalian!
Kita akan menuju Medan perang yang sesungguhnya!"
"SIAP, JENDRAL!"

"SERSAN RADIT! Kamu chek semua orang berdekatan dengan Tere!"
"LAKSANAKAN!"

"KOPRAL BONI! Tugas kamu, mengawasi Tere!"
"SIAP, LAKSANAKAN!"

"Brigadir, kamu naik pangkat jadi Kolonel. KOLONEL ALEX! Kamu awasi setiap orang yang dateng bersama Tere!"
"SIAP, 86!"

"Kamu perawat Kevin! Naik pangkat ke kapten! Karena itu, KAPTEN KEVIN! Tugas kamu.......
Sambil saya berfikir, pijitin saya dulu"
"Iya jendral"

"Baiklah, dengan ini, pasukan ini saya resmikan. Dengan tujuan manjauhkan Tere, dari kegelapan!"
"SIAP, JENDRAL!"

"Ada tambahan, lain?" Tanya sang jendral.
"TIDAK, JENDRAL!"

"Lo pada, ngapain sih? Gelap-gelapan. Ngerencanain hal, nggak bener, ya?" tiba-tiba, Monique masuk.

"HORMAT, GERAK! Silahkan masuk ibu Presiden" jawab sang jendral.

"Kenapa sih, lo?"

"SERSAN! jelaskan!" Perintah jendral. Sersan Radit, lalu menjelaskan, ke ibu Presiden.

"Oh, jadi gitu. Ya udah, lanjutkan kegiatan kalian. Tapi jangan sampe Tere kesel atau keganggu! Ini perintah" perintah Monique.
"BAIK, BU PRESIDEN!"
"Udah, bubar"
"BUBARRRR! JALAN!"

"Eh iya, Kalo si Stefi minta tolong, lo pada bantuin, ya" kata Monique.
"Yahhh, mama. Kok, gitu"

"Kok, semangatnya pada, ilang. Gw nggak mau tahu. Pokoknya, kalian harus bantuin!" Perintah Monique.
"Iya, bunda"

"Ge, sini bentar. Gw mau ngomong" kata Monique.
Waduh, ada apa ini?? Gw mau di eksekusi kayaknya.
"Nah lo, mampus lo, Ge. Tinggal aja, yuk. Ntar kita kebawa lagi." celetuk Kevin.
"Yukkkkk" jawab yang lain.

Anjrit. Gw ditinggal. Kampret.

"Kenapa, Mon?"
"Lo hari ini sibuk, nggak?" Tanya Monique.
"Nggak. Gw cuma di kost paling. Kenapa?"
"Ntar malam, gw ada undangan. Lo temenin gw mau, nggak?"

Wusss, siapa juga yang nggak mau nemenin Monique.
Pergi keondangan lagi.
Berarti dia bakal pakai baju yang spesial.

"Ayo. Buat adinda, mah, apa aja kakanda, siap"
"Hehe, makasih, ya. Oh, iya. Sekalian, anterin belanja bulanan dong" pinta Monique.
"Monggo. Mau sekarang apa, entar?"
"Sekarang aja. Entar malah kesiangan macet. Gw mandi dulu bentar. Lo, kalau nggak mandi, sikat gigi, kek. Atau cuci muka"
"Siap boss!"

Lalu, Gw siap-siap, mau nemenin 'istri' gw belanja.
Dan anak-anak lain, lagi pada bantuin Stefi.

"Cie, yang lagi kerja bakti. Ninggalin gw sih, lo pada" kata gw, ke empat lelaki, yang meninggalkan jendralnya, di Medan perang.

"Kampret lo, Ge. Tai" samber si Kevin.

"Udah, ah. Cabut ya, bro.
SAYANG, udah siap belum?" Kata gw.

"Yuk, jalan. Udah jalan ya, guys"
Ajak Monique.

"Hati-hati. Jangan lupa pake, pengaman"
Celetuk Kevin.

'Boooooooooommmmmmm'
"Dilaporkan, terjadi bom bunuh diri, di sebuah kostsan.
Yang diduga dilakukan oleh
Ikatan Suami Idaman Semua atau ISIS. Demikian laporan kami"
 
Paling si gege dijdian kacung oleh monique =))
 
=)) =)) makin koplak loe ge

Ayo jendral gege kite Selamatken tere dari gangguan dari manusia mesum :haha:
 
cerita paling asik.
tiap page dapet 1 chapter.

hati2 buat yg baca. bisa cenger cengir gak jelas.
 
Hahaha....
ni cerita asyik..
ga cm buat ngac*ng
tp buat ketawa juga..
semangat suhu..
dikancutken!
 
Ikatan suami idaman semua? Wah gw mengidamkan istri kali bro bkn suami wkwkwk
 
ge, lu koq hoki banget sih
bilangin authornya dong skali2 nemu tante hyper biar lu KO :pandajahat:
 
UP dong hu, KM 25 sepi pengendara nih
 
Bimabet
Part 25

Ah, parah. Jalan macet banget!
Bisa mati gw.
Gw, abis nyuci mobil. Setelah tadi abis belanja sama Monique. Karena mau pergi ke nikahan, gw memutuskan mencuci mobil, supaya mobil enak dipandang.
Dan si Monique, udah gw drop, di kostsan.

Sekarang jalan macet banget.
Mobil, sih udah beres, dan gw dalam perjalanan pulang. Tapi sekarang setengah enam. Sementara kita janji, jalan jam tujuh kurang.
Orang-orang lagi pada keluar, dari kandangnya.
Yang paling parah, saat ini, air yang menguap, jatuh dengan derasnya.

Iya, sekarang hujan deras.
Ini mobil, kan, baru gw cuci!
Baru kemarin gw menang lawan Jakarta.
Sekarang, dia langsung ngasih perlawanan. Ngelawannya, dengan cara yang bikin orang kesel, lagi. Anjritttttt.
Mana gw, belum mandi.
Wahhh, mati gw.

"Bro, Kalo lo nggak nyari jalan lain, lo bakal terlambat" suara sang Komisaris Sakti, menyambut kebingungan hambanya.
"Gw takut kesasar bro"
"Ya udah. Lo, ikutin mobil Inova warna abu-abu. Percaya itu akan membantu, lo"

Hee???? Ngikutin??? Kalo gw nyasar, gimana?????
Ah, tapi coba dulu, lah.
Dari pada, gw setak disini.

Wow, it's magic!
Diluar dugaan, mobil itu membawa gw ke, terminal deket kostsan.
Ajaib, dalam waktu sebentar lagi.
Hebat!

"Tuanku, Adipati Sakti. Maafkan hamba, meragukan kesaktianmu. Hamba akan menuruti mu, dalam hal, kesasar"

Akhirnya, gw sampai di kostsan.
Si Monique, kayaknya lagi siap-siap.
Gw harus buru-buru.
Gw mandi secepat kilat.
Yang penting kena air.

Gw memutuskan, untuk memakai kemeja merah dengan jas dan celana hitam, Tanpa dasi.
Karena terburu-buru, gw males, make dasi.
Gw kira cukup, lah.
Dengan sepatu nikahan, kesayangan, gw. PAS!

Lalu gw turun, ke ruang makan. Ternyata Monique, masih belum beres. Nggak apalah. Lebih baik gw nunggu, dibanding si ibu kost yang nunggu.
"Jantan juga lo, bro" kata Adipati Sakti.
"Iyalah, dia udah lihat punya gw. Harus jantan, dong" jawab gw.

"Liat apa, Ge?" Tiba-tiba suara Monique, keluar.

'Yang baju merah
Jangan sampai lolos'

Hamina-hamina-hamina-hamina.
Si Monique, cakep banget!
Dia pake long dress merah, dengan bahu sebelah.
Udah gitu, dandanannya, nggak Menor lagi.
Emang istri idaman.

"Et dah, Mon, lo cantik banget. Nggak nyesel, deh, gw" kata gw.
"Emang, tadinya nyesel? Lagian ampe segitunya, ya?" Kata Monique.
"Sumpah, Mon, ni gw ampe deg-deggan" seriusan, gw deg-deggan. Tanya aja si Sakti.

"Hihihi, makasih, ya.
Lo, nggak pake dasi? Pake, gih, biar rapi"
Yah, pake dasi juga.
"Ya udah, gw ambil dulu"

Lalu gw memakai dasi gw dikamar.
Setelah selesai, gw balik lagi ke Monique.

"Let's go" ajak gw.
"Ntar dulu, lo pake dasi, nggak rapih. Buru-buru, sih.
Sini, gw benerin"
Dia lalu membenarkan dasi gw.
Kapan lagi, gw bisa kayak, gini.

"Mon, sumpah, Mon, lo cantik"
Kata gw, sambil dia membenarkan dasi gw.
"Udah, ah. Gw malu tau"
"Tuh, apa lagi, lo malu. Nambah cantiknya"
"Ge, udah!"
"Iya, bunda"

"Cie-Cie, yang sama-sama merah. So sweet banget. Mau kenikahan apa mau nikah?" Kata Nia, si biang gosip.
Bisa, masalah ini. Lo muncul disaat yang tidak tepat.

"Nia, lo jangan, aneh-aneh, deh"
Noh, dengerin kata si Monique.
"Ya, elah, Mon, gitu doang aja.
Udah gih, jalan. Entar telat, loh"
Nah, Mon, dengerin juga kata Nia.

"Iya, Mon. yuk, jalan. Berangkat ya, Ni" kata gw.
"Ya udah. Bye Ni" pamit Monique.
"Hati-hati di jalan, ya"

Di perjalanan, gw cuma bisa menggerutu.
Karena gw melewati jalan yang tadi,
Macet parah.
Tapi bukan karena macet.
Justru kebalikannya.
Lancar Jaya.
Brengsek, nggak tuh.

Jakarta mempermainkan gw, dua kali.
(/Jakarta dilawan\)

Sampailah kita disebuah hotel mewah, tempat kawinannya.
Dan ketika masuk, pantesan si Monique cantik dan mewah, ini kawinan orang tajir!
Isinya orang kaya semua.
Untung, gw sama Monique, jadi gw terselamatkan.

"Mon, ini nikahan sapa, sih? Isinya, bikin minder semua" tanya gw.
"Ini nikahan, temen gw waktu kuliah. Keluarganya orang penting semua. Jadi maklumlah"

Selama di nikahan, si Monique jadi pusat perhatian, mengalahkan sang mempelai.
Dan semua orang bertanya, kapan nyusul.
Lumayan, gw dikira pacarnya, untuk membuat gw geer.

Sampai tibalah, saatnya dance.
Baru sekali gw nikahan, ada acara narinya.
Gw kebiasaan, ke nikahan yang nyawer biduan, sih,
bukan dansa. Sekalinya nari, nari koplo.
(Wah, gw kampungan juga, ya. Tapi, kan, asik)

"Hai, mau dansa sama gw, nggak" tanya seorang lelaki, yang tiba-tiba, nyemperin Monique.
Lah, bujuk, dah. Gw ada disini, JING!
Gw emang bukan pacarnya, tapi hormatilah gw.
Apa lagi, seorang perempuan datang bersama lelaki.
Mestinya lo ijin sama lakinya, kampret!
Gw sunat abis, lo!

"Ah, nggak, saya nggak bisa dansa"
Jawab Monique dengan lembut.
"Oh, oke" jawab laki-laki itu, terus pergi.
Sukurin lo! Lagian main sikat aja.
Orang ada cowok gadungannya disini.

"Lo, nggak bisa dansa, Mon?"
Tanya gw.
"Bisa, cuma gw males aja, sama cowok kepedean"
"Kalo sama gw, mau, nggak?" Tanya gw, sambil memainkan alis gw.
"Hehe, Ge...Ge..., siapa juga yang nggak, mau. Yuk"
Hiiiii??? Jawaban yang aneh, membuat tingkat kegeeran gw bertambah.

Lalu kita berdansa, di lagu tempo sedang.
"Ntar, Kalo cowok tadi ngeliat, gimana?" Tanya gw, sambil berdansa.
"Ah, bodo amet. Bukan urusan, gw. Lagian jadi cowok pede banget. Udah ah, fokus ke gw aja!" jawab Monique.

Busettt, hati gw berbunga-bunga coiii.
"Ehemm, Menang banyak lo, bro"
Kata Suara Sakti.
"Iya, men"
"Gw, ganti lagu, mau nggak?" Tawar si Suara Sakti.
"Boleh. Tapi yang romantis, ya"
"SIP!"

Lalu, lagu berubah, lebih pelan.

'Wise men say
Only fools rush in
But I can't help falling in love with you
Shall I stay?
Would it be a sin
If I can't help falling in love with you?

Like a river flows
Surely to the sea
Darling, so it goes
Some things are meant to be
Take my hand,
Take my whole life, too
For I can't help falling in love with you

Like a river flows
Surely to the sea
Darling, so it goes
Some things are meant to be
Take my hand,
Take my whole life, too
For I can't help falling in love with you
For I can't help falling in love with you'

"Monique, lo, cantik banget, sih"
Cuma itu yang keluar dari mulut gw.
Gw berhutang banyak sama, suara Sakti.
"Sama, lo juga, ganteng"
Kata dia pelan.

Wahhhhhhhhhhhhhhh, Saktiiiii, telepon ambulance!
Gw mau pingsaannnnnnnn!
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd