Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Jakartaku

Part 12

"Uuuuuuu!"
"Gebukin aja" teriak Boni.
"Iya bunuh, aja" ditambah Kevin.
"Dasar nggak berguna" timpal Alex.
"Bakar-bakar" gw tambahin.

"Lo pada ngapain, sih? Ngebutin kasur aja berisik banget" tanya Nia.
"Ya maklumlah, neng. Kan, biar seru" jawab kita semua.

Nggak terasa udah satu bulan lebih, gw di Jakarta.
Tante BeR lagi ke luar negeri lagi. Tapi gw dititipin duit.
Asik-asik.

Bisnis kita belum berjalan. Karena tante belum ada waktu. Dan kemungkinan, dijalankan setelah tante pulang.
Gw juga masih fokus cari back up job.
Lagian, gw masih dapat duit jajan ini, jadi santai aja.

Sekarang lagi weekend, jadi kita lagi pada kerja bakti.
Kebetulan anak-anak juga lagi pada libur panjang atau lebih tepatnya long weekend.
Membersihkan kamar masing-masing, beserta ruangan yang lain.
Siapa lagi, kalau bukan perintahnya si ibu kost.

Gw lalu membersihkan semua koleksi sepatu gw, yang gw sayangi dan cintai.
"Muach' ayo nak sini, papa elap"
"Nah, kinclong 'cling"
Gw hanya ngomong sendiri.
(Terlalu jauh gw masuk kedunia, persintingan)

"ANAK COWOK! BERSIHIN KOLAM RENANG!" Perintah ibu kost.
"Iya" jawab kita semua, yang lagi pada mencar.
"SEKARANG!"

Lalu gw jemur sepatu gw.
Dan gw tinggalkan, menuju kolam.

"Baiklah sebelum kita memulai membersihkan, ada baiknya kita berdoa, supaya tidak terjadi hal yang tidak diinginkan. Berdoa mulai" kata gw.
"CEPETAN! Jangan banyak omong!" Teriak ibu kost.

"Tuhkan, hal yang tidak diinginkan terjadi. Doa lo pada kurang kuat sih. Banyak dosa lo" kata gw.
"Maafkan kami, Tuanku Raja Agung"
Kata para rakyat.
(Baginda jadi bingung, ini cerita apa)

'Prittttt'
"Siap gerak!
Baiklah, para pemuda, langkah
pertama dalam membersihkan kolam adalah menguras air! Kopral Boni! sedot airnya!"
Perintah jendral Gege.

"SIAP, JENDRAL! Tapi, kok di sedot, jendral?" Tanya kopral Boni.
"Itu kan cuma perlambangan! Pakai alatnya dong! Bodoh kamu!
Mau saya pecat!" Bentak jendral.

"TIDAK, JENDRAL!"
"Bagus, kalau gitu push up!"

"Langkah kedua. SERSAN RADIT! Siapkan peralatannya!" Perintah jendral ke sersan Radit.
"BAIK JENDRAL!"
Jawab sersan Radit, tanpa bergerak sedikit pun.
"Loh, kok masih disini? JALAN!"

Lalu sersan Radit, berjalan.
"Heh-heh, main jalan aja kamu mana jawabannya? Semangat!"
"Maaf jendral. Saya permisi dulu"
"Bagus ayo cepat sana"

"BRIGADIR ALEX!"
"SIAP!"
"Kamu saya tugaskan, untuk keluar dari markas dan menuju markas musuh. Untuk membeli kaporit"
"SIAP, 86!"

"Kamu, perawat Kevin!"
"Iya, jendral??"
"Pijitin saya! Saya baru mengusir Belanda dari Batavia"

"Ah, semprul"
Kata perawat Kevin dengan pelan.
"APA KAMU BILANG??"
"Tidak jendral"

Semua peralatan sudah siap. Air sudah dikuras. Kaporit sudah tersedia.

"PEGANG SENJATA KALIAN!
Mari kita mengosek kolam ini dan mengibarkan sang Saka Merah Putih di Bulan!"

"SIAP JENDERAL!"
Jawab para prajurit.

"MARI TERUS MENGOSEK!"
Perintah jendral.

"Satu, dua, osek"
"Satu, dua, osek"
"Satu, dua, osek"

"Bagus! Bakar semangat kalian"
Jendral berteriak.

"WOI! Lo pada berisik banget sih"
Teriak si Vivi.
"Tahu lo, berisik doang bisanya. Awas Kalo ampe nggak bersih"
Tambah si Monique.

"JENDRAL, ADA KOMPENI!"
"Jangan takut, anak muda!
Ada aku bersama kalian!
Debu-debu Intan!" Jendral memberi semangat.

"Lo pada Sinting ya, ganggu tau!
Teriak si Putri.

"Gawat meraka dapat bantuan dari pasukan sekutu! Cari perlindungan!" Perintah jendral.

"Elo, ya!"
Lalu Putri mengambil sepatu gw yang lagi dijemur dan dia lempar ke arah kita.

"Tidakkkkkkk sepatukuuuuuuu"

'Bukkkkk'
"Jendral, kau tidak papah? Jendral jangan tinggalkan kami!"
Perawat Kevin memangku sang jendral.

"Jendral, mestinya kau tidak mengorbankan dirimu untuk menangkap sepatu itu!"
Keluh sersan Radit. Suasana bertambah haru

"Lanjutkan perjuangan kalian anak muda. Mungkin perjuanganku sampai disini. Kutitipkan pesanku untuk si Nagabonar. Jagalah sepatu ini, seperti aku menjaga kalian, Selamat tinggal. 'Eee"

"Tidakkkkkkkk! Jendrallllllll!"

"Jangan kuatir perawat Tere datang"
Perawat Tere datang bersemangat.
"Jendral buka matamu!"
Kata perawat Tere, sambil memangku jendral Gege.

"Astaga, ternyata aku sudah disorga. Aku melihat malaikat. Betapa indahnya dirimu" kata sang jendral, sambil tangan jendral menyentuh wajah perawat Tere.

"GAVIN TEDJAKOESOEMA! lo jangan kesempetan ya! Awas lo, gw cincang abis lo!" Teriak Monique.

"Tahu lo, kesempetan aja, gw gibeng lo!" Kata para lelaki.
"Ya elah, lo pada nggak tahu waktu. Lagi enak juga, yok lanjut lagi" kata gw.

"GAVIN!"
(Ah, tambah absurd aja ini cerita)

Malam hari, kita pada ngumpul.
Kali ini komplit semua ada.
Ibu kost masak banyak dan enak-enak kayaknya.
(Emang udah pasti enak)

"Gw denger, katanya minggu depan, mau ada anak baru" kata Nia.
Dasar tukang gosip.
"Tahu dari mana lo?" Tanya Kevin.
"Dari Pak Yono" jawab Nia.
"Cewek apa cowok?" Tanya Alex.
"Ye elo, gw kok, jadi di interogasi. Lagian kepo banget si lo. Mana tahu gw" jawab Nia.

"Ya mana tau. Lagiankan lo sumber segala informasi. Siapa tahu Kalo cewek, dia jadi jodoh gw" jelas Alex.

"Jodoh lo, tuh, masih jauh dan masih gelap. Segelap masa depannya si Gege" timpal Vivi.

"Lah, kok gw dibawa-bawa. Kalo mau ngejek, satu orang aja. Nggak usah gw kena juga" kata gw.
Gw lagi-gw lagi, gile lo Ge.

"Udah, yuk makan dulu. Jangan lupa berdoa" ajak si Monique.
"Baik ibu" jawab anak-anak.

Hah, enaknya Kalo semua damai. Semua jauh lebih asik.

"Iya bro, semua berasa tenang"
Suara Sakti berhembus.

(Yah, ada lagi. Orang gw mau narasi penutupan)
("Udah, tutup-tutup aja")

Wah, gila Suara Sakti, udah nembus 4th wall. Gw harus cari mbah dukun.
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd