Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT ISTRIKU DAN "ASSET"NYA_REMAKE_TAMAT.

Lanjutan pov rani:

Setelah aku mencapai gelombang orgasme keduaku, aku mulai mulai mengatur nafasku yang masih ngos-ngosan tidak beraturan. Saat itu aku merasakan pak bambang masih terus meremas2 payudaraku. Aku memegang tangannya yang terus menempel di payudaraku. Aku memukul pelan tangan itu, dan mencubitnya. Mendapati hal itu pak bambang tersenyum kearahku. Lalu ia menghisap payudaraku dari samping, dan ia memiringkan tubuhku kearahnya. Aku mengikuti saja apa yang ia inginkan. Saat itu aku melihat kedua payudaraku menempel bersatu karena di poisisku yang miring itu. "Hmmmhm sangat montok sekali bu" ucap pak bambang seraya tangannya kembali memegangi kedua payuduaraku. "Rasanya saya sulit lepas dari payudara milik ibu" sambung pak bambang lagi. "Ihhh dasar" balasku sambil kembali mencubit pelan tangan pak bambang. "Mmmmmmhhhh...nikmat sekali.." ucap pak bambang sambil menghisap pelan payudaraku. "benar-benar idaman,,, sudah lama saya membayangkan bisa menikmati payudara milik ibu ini,, saya sering memperhatikan payudara milik ibu saat sedang berada dinkantor" tambah pak bambang lagi. "Igghh dasar bapak, sama seperti yang lain" balasku kepadanya.

Pak bambang hanya tersenyum menanggapinya. "Wajar saja itu terjadi bu, siapa yang tidak tertarik dengan aset milik ibu ini" ucap pak bambang lagi, seraya tangannya meremas kuat bulatan pantatku. "Aghhh sakit pak" keluhku kepadanya. "Apalagi kalau sudah lihat,, aset yang satu ini kalau ibu sedang berjalan, ugghh saya sebenarnya sering tidak fokus melihatnya" ucap pak bambang sambil tersenyum tenang menatap aku. Aku hanya tersipu mendengar ucapan pak bambang itu. "Dasar ya,, huuhh,, saya kira bapak tidak seperti yang lainnya,, ternyata sama saja," ucapku sambil menjauh dan melepaskan pelukannya dari tubuhku. "Saya juga laki2 normal bu, sama seperti yang lain" jawab pak bambang, seraya ja bangkit dari posisi berbaringnya. Ia mendekat kearahku dan mengarahkan penisnya ke wajahku. Aku merinding melihat penis itu yang kini sangat dekat didepan mataku. "Boleh saya merasakannya? bibir ibu yang indah itu?" Ucap pak bambang pelan, sambil berusaha merayu aku.

"Jangan pak,, sudah cukup,, bapak sudah mendapatkannya,, bahkan lebih dari apa yang tadi bapak inginkan" jawabku menolaknya. Pak bambang hanya tersenyum. "Maafkan saya telah melewati batas yang telah saya janjikan,, sungguh saya tidak tahan melihat badan ibu yang sangat indah ini" ucap pak bambang, saat itu ia mengarahkan tangannya ke payudaraku. "Dan ini,, entah mengapa, saya sangat menyukai ukuran dan bentuknya,, ini adalah payudara terindah yang pernah saya lihat, dan bukan hanya dari luarnya saja, dalamnya pun sangat membuat saya terpesona" ucap pak bambang sambil kembali mencium daging bulatan payudaraku. "Aggh pak" dasahku karena ulah pak bambang. "Dasar bapak" balasku singkat kepadanya.

Ia membelai rambutku, dan mengusap kepalaku dengan lembut. Ia menariknya pelan mengarahkannya pada penisnya. Aku paham apa yang ia inginkan, tetapi aku berusaha menolaknya. "Udah pak,, jangan lagi,, saya takut,," ucapku menolaknya lagi. "Saya yakin ini bukan hal yang baru bagi ibu bukan? Saya hanya ingin merasakannya sedikit bu,, tolonglah,," ucap pak bambang kepadaku. Memang sudah sangat biasa aku melakukannya, tetapi itu aku lakukan hanya bersama suamiku. Bukan dengan orang lain seperti pak bambang. Belum lagi kalau aku melakukannya dengan pak bambang, dengan ukuran penisnya yang besar dan panjang itu. Melihatnya saja aku merasa merinding, tetapi aku sangat nikmat kala sedang digenjot dengan batang miliknya itu. Rasanya penis itu akan mentok sampai tenggorokanku, jika ia masukkan sampai dalam ke mulutku. Dan sepertinya aku akan kesulitan memasukan penis itu kedalam mulutku. "Tidak pak cukup,,saya tidak mau melakukannya lagi" ucapku seraya ingin berdiri dan bangkit dari posisiku saat ini. Melihat hal itu pak bambang menahan tubuhku. Lalu dengan cepat ia naik keatas tubuhku. Lalu ia mengangkat badannya dan berjongkok didepan mukaku. Ia meletakkan penisnya didepan mukaku. "Ighhh bapak,, udah,,dong,,ighiii,," ucapku merengek kepadanya. "Ayolah sedikit saja bu" pinta pak bambang. Ia menempelkan penisnya itu ke wajahku. Gila,, penis itu dapat menyentuh keningku. Berarti penis itu sangat panjang sekali. Lalu ia arahkan penisnya menuju bibirku.

Mendapati hal itu aku mengunci rapat bibirku. "Bukalah sedikit bu,,lakukan ini untuk saya,," ucap pak bambang lembut. "Atau keluarkan saja lidah ibu,, biarkan saya merasakan lidah ibu saja,, kalau ibu tidak bersedia melakukannya" tawar pak bambang kepadaku. "Jangan pak,, sudah,, cukup sampai disini ya pak,, saya mohon,, saya tidak ingin ini lebih jauh lagi" balasku memohon kepadanya. "Saya tau ibu wanita baik-baik,, dan ibu jangan berpikiran saya sedang melecehkan ibu,, saya melakukan ini karena rasa saya ingin memiliki ibu yang sulit tertahankan" ungkap pak bambang kepadaku. Mendengar hal itu entah kenapa aku sepeti sangat mempercayai ucapannya. Aku merasa tersanjung dengan ucapannya itu. "Setelah ini cukup ya pak?" Balasku kepadanya. "Iyaaa" jawab pak bambang singkat seraya menganggukan kepalanya. "Tapi saya ngeri pak,, punya bapak besar sekali" ucapku jujur kepadanya. Mendengar aku mengucapkan itu pak bambang mengangkat alisnya keatas. "Maksud ibu,, milik suami ibu tidak sebesar milik saya?" Celetuk pak bambang kepadaku. Aku hanya menganggukan pelan kepalaku. Pak bambang tersenyum dan mencium bibirku. "Mmmmmhhh" kami berciuman sejenak. "Ibu menikmatinya?" Bisik pak bambang ditelingaku. Aku hanya tersenyum dan mencubit lengan pak bambang. "Tidak,, saya dipaksa untuk melakukannya" balasku cemberut kepadanya. "Kalau begitu,, lakukan dengan tidak terpaksa,, jika ibu tidak menikmatinya saya tidak akan melanjutkanya" balas pak bambang menantang aku. "Itu sama saja dengan bapak akan melanjutkankan nya bukan?" Balasku kepadanya. "Iyaa kita coba sejenak,, jika ibu merasa tidak menikmatinya,, kita hentikan dan saya berjanji tidak akan memaksa ibu. Tetapi kita harus sama-sama jujur mengakuinya " balas pak bambang serius. Rasanya itu hal yang sangat tidak mungkin terjadi. "Aku sangat menikmatinya pak, aku merasakan vaginaku sangat penuh dengan kehadiran penis bapak didalam sana, belum lagi penis bapak yang panjang itu, ughh rasanya itu mentok sekali, dan itu sangat nikmat. Belum lagi tonjolan kecil itu, aku merasa sangat nikmat kala ia menyentuh itilku setiap kali itu keluar masuk vaginaku" tetapi itu hanya aku ucapkan dalam hatiku.

Melihat aku yang termenung seperti tengah memikirkan sesuatu, pak bambang menyadarkan aku. "Bagaimana, apakah ibu menyetujuinya?" Ucap pak bambang, seraya kembali membelai rambutku. "Tidak pak,, saya tidak mau" balasku kepadanya. Mendengar hal itu pak bambang seperti sangat kecewa. "Tapi akan saya lakukan permintaan bapak yang terakhir" sambungku kepadanya. Itu berarti aku bersedia mengulum penisnya saja. Mendengar hal itu, aku melihat senyum pak bambang mengembang dipipinya. "Terimakasih ibu rani yang sangat cantik" ucap pak bambang seraya terus tersenyum. "Dasar bapak,,banyak mau nya" ucapku cemberut kepadanya. "Mari lakukan disini saja bu" ucap pak bambang seraya menarik aku untuk berdiri dan bangkit dari posisi berbaringku.

Ia menarik aku untuk turun dari ranjang, lalu ia duduk ditepian ranjang. Saat dalam posisi itu aku melihat penis milik pak bambang semakin terlihat panjang, dan aku melihat benjolan itu dengan jelas. "Ini apasih pak?" Aku bertanya seraya aku berjongkok didepannya. Aku memegang batang penis pak bambang dan aku memencet benjolan kecil itu. "Tadi ibu merasakannya bukan?" Balas pak bambang. Aku hanya menganggukan kepalaku. "Benjolan itu lah yang tadi membuat ibu sangat menikmatinya" balas pak bambang tersenyum mengejek aku. "Ighhh dasar,, siapa juga yang menikmati,, saya dipaksa,, dasar bapak" jawabku berbohong, sambil aku meramas sedikit kencang batang penis psk bambang. Saat itu aku merasakan batang itu masih begitu lengket dengan cairan cintaku tadi. "Lakukan sekarang bu" pinta pak bambang. "Cuci dulu pak, ini sangat basah sekali, sekalian saya mau pipis dulu pak" balasku kepada pak bambang. "Sudah nanti saja,, toh itu milik ibu juga,, dan nanti kalau harus mencuci dahulu,, bisa-bisa saya berubah pikiran bu" tahan pak bambang kepadaku. "Igghh dasar" ucapku cemberut kepada pak bambang.

"Ayo lakukan bu, saya menunggunya" ucap pak bambang diikuti dengan tangan nya menarik pelan kepalaku kearah penisnya. Aku mendekatkan kepala kesana, lalu aku melepaskan pegangan tangan pak bambang dikepalaku. Aku mengecup pelan kepala penis itu, sama seperti saat pertama kali aku akan mengulum penis suamiku, aku pasti mengecupnya terlebih dahulu. "Ughhh"
Lenguh pak bambang. Dalam pikiranku saat itu. Inilah saatnya aku membalas perbuatnya tadi terhadap apa yang ia lakukan dengan vaginaku. Aku menjilati batang penis pak bambang dari bawah hingga kepalanya. Ughh panjang sekali,, aku sampai merinding dibuatnya. Itu terus aku lakukan untuk menggodanya. Aku ingin ia memuji kelihaianku menjilati penisnya. Tetapi itu tidak ia lakukan. Ia hanya diam saja dan sesekali melenguh pelan "mmmmhhh,, teruskan bu" ucap pak bambang. Merasa gemas ia tak juga mengucapkanmya. Maka aku berusaha mengeluarkan teknik terbaikku saat aku tengah mengulum penis suamiku. Itu akan aku praktekkan padanya.

Aku memegang telurnya, dan aku remas pelan. Itu aku lakukan seraya jilatanku yang terus aku lancarkan pada batang penisnya. Dan benar saja setelahnya aku mendengar pak bambang melenguh. "Ibu benar2 juaranya,,mmmmggh" lenguh pak bambang tertahan. "Sangat nikmat sekali" sambung pak bambang lagi. Aku tersipu mendengar pujian dari pak bambang. Dengan cepat aku jilati telur milik pak bambang "aghhh bu rani,,uggghhh,,ibu sangat pandai melakukannya" desah pak bambang. Kemudian aku sedot pelan telur milik pak bambang "awwww gila,, ini sangat nikmat,,ibu memang luar biasa" sambung pak bambang memuji apa yang aku lakukan terhadap dirinya. Lalu aku menaikkan kepalaku lebih tinggi dari batang penisnya. Aku mulai memasukan penis itu kedalam mulutku. Tetapi aku sedikit mengalami kesulitan, karena ukuran penisnya yang besar. "Susah ighhh pak" keluhku kepadanya. "Saya yakin ibu bisa" balas pak bambang tersenyum kepadaku. Aku kembali berusaha memasukan penis itu kedalam mulutku. Kali ini dengan sedikit memaksa aku melakukannya. Toh ini hanya sebentar saja. Begitulah pikiranku pada saat itu. "Aghhh nikmat sekali bu,,,aghghh,,,,ibu sangat pandai" lenguh pak bambang yang kini penisnya sudah berada didalam mulutku. Aku merasakan tangan pak bambang memegang kepalaku. Kemudian ia tekan kepalaku kebawah "gloock,,,gloockk,,uuweekk" aku merasakan itu masuk kedalam rongga tenggorokanku, hingga aku hampir muntah dibuatnya. "Igghh bapak,, jangan gitu ahhh,," keluhku kepadanya. "Maaf bu,, saya kelepasan itu sangat nikmat, bibir ibu sangat lembut, rasanya sperma saya akan tersedot keluar. Ucap pak bambang seraya ia berdiri. Ia memegang kedua tanganku, lalu ia mengangkat aku untuk berdiri. Ia memelukku dari dan menciumi pundakku. Lalu ia pindahkan ciumannya itu keleherku. "Aghhh bapak,, udah ihh" ucapku kepadanya. Saat itu aku merasakan rambut didadanya menempel dan menggesek2 pada payudaranku. Aku sangat merasa geli pada saat itu. Tanpa menjawab omonganku pak bambang tiba2 berpindah posisi dan berdiri dibelakagku. Ia memelukku dari belakang. Ia meremas payudaraku, kemudian ia mencium tengkuk ku dari belakang. Aku merasa getaran pada vaginaku saat ia melakukan itu padaku. "Udaah ihh pak,, saya mau kekamar mandi,, saya mau pipis,," ucapku kepadanya. "Mmhhhh ibu sangat wangi sekali" dengus pak bambang di telingaku. Ia terus meremas payudaraku, dan memilin putingnya. Dan aku rasakan ciumannya berpindah ke telingaku. "Aggghhh,,,bapak,,,,jangannn,,iiigghhh,,"

Kemudian ia mendorong pelan tubuhku kearah ranjang. "Bapak udah ihh,,, jangan lagi pak,," keluhku kepadanya. Tetapi pak bambang tidak memperdulikannya. Ia makin kuat mendorong aku kesana dan membaringkan tubuhku terlentang disana. Dan dengan cepat ia naik keatas tubuhku. Ia menciumi bibirku, turun ke payudaraku, dan ia menghisapnya dengan kuat kali ini. "Aghhh pakk,, sudah,, ugggghhh,,,igghhhh,,,bapak,,," rengekku sambil memegang kepalanya. Lalu aku merasakan ia melabarkan kedua kakiku. Saat itu juga aku merasakan penis itu kembali menempel pada bibir vaginaku. "Aghhh pakk,, sudah,,jangan lakukan lagi" bisikku pelan di telinganya.

Tetapi tetap saja ia tidak memperdulikannya. "Bapak,, sudah,,aaaggghhhhhh" aku mendesah saat aku merasakan penis itu kembali masuk kedalam vaginaku. Akhirnya penis itu kembali terbenam dalam vaginaku. Dan ia langsung menggenjotku dengan gerakan yang sangat cepat sekali, sepertinya kali ini kelembutan itu sudah tidak aku rasakan lagi. Ia melakukan nya dengan sangat brutal kepadaku. Tetapi aku merasakan keanehan dalam diriku. Aku merasakan kenikmatan yang lain dari perlakuan nya kepadaku. Entah kenapa aku menikmati diperlakukan seperti ini olehnya. "Aggghhh,,,aghhh,,,aghh,h,,ahhh,,,uuymghhh,,,ugggh,hh,," aku hanya bisa mendesah mendapatkan perlakuan darinya. Akhirnya malam itu ia kembali berhasil menikmati tubuhku. Dan kami melakukannya cukup lama hampir 40 menit dengan berbagai macam gaya. Bahkan aku sempat melakukannya dengan aku berada diatas menggenjot penis milik pak bambang. Dan itu adalah salah satu posisi yang sangat nikmat aku rasakan. Selain posisi aku menungging dan pak bambang mengenjotku dari belakang. Pada posisi aku menungging itu aku merasakan penis pak bambang yang panjang itu sampai mentok di ujung vaginaku dan yang lebih gila aku rasakan, penisnya yang sedikit bengkok kebawah itu, terasa menggaruk-garuk di dalam vaginaku. Hingga setiap kali penis itu keluar masuk kedalam vaginaku, desahan dari mulutku keluar begitu saja, tanpa tertahankan. Setalah usai bercinta malam itu, aku tidak kembali ke kamarku. Aku tertidur disana bersama pak bambang. Ia tidur dengan menghisap payudaraku. "Seperti anak kecil saja" ucapku kepada pak bambang. Ia berasalan tidak ingin menyiakan kesempatan menikmati payudaraku. Barulah sekitar pukul 5 pagi aku bangun dari tidurku, aku bangkit seraya melepaskan pelukan pak bambang dari tubuhku. Saat itu aku merasakan ingin pipis. Maka aku segera menuju kemar mandi, sekalian aku membersihkan diriku. Setelahnya aku memakai pakaianku kembali.

Setelah semuanya selesai aku membangunkan pak bambang dan aku pamit menuju kamarku. Setibanya dikamarku, aku menangis menyesali apa yang telah aku lakukan malam ini. Aku telah mengkhianati suamiku, dan aku telah mengkhianati keutuhan rumah tangga kami. Aku terus merenung dan seperti tidak percaya dengan apa yang telah terjadi. Tetapi kenapa tadi aku tidak menolaknya dan kenapa aku ikut menikmatinya. Entah apa yang terjadi pada diriku saat itu.

Setalah pikiranku yang semakin tidak karuan memikirkan hal itu, maka aku putuskan untuk mandi. Setelah selesai mandi aku berbaring ditempat tidurku. Aku melihat handphoneku dan aku kembali tertidur setelahnya. Jam 8 pagi telah terbangun, aku beranjak dari tempat tidurku dan aku mencuci wajah, dan sedikit membersihkan diriku. Saat itu handphoneku berdering, aku lihat itu panggilan dari pak bambang. Tetapi aku diamkan saja. Rasanya aku malu kalau harus bertemu dengan nya. Tak lama setelah itu "tok,,,tok,,tok,,," aku mendengar ketukan di pintu kamarku. Aku membukanya ternyata itu adalah pak bambang. Ia mengajak aku untuk sarapan pagi.


Akhirnya aku mengiyakan ajakannya. Saat kami sedang sarapan, tak banyak yang kami bicarakan berdua. Hanya soal pekerjaan saja, pak bambang mengatakan bahwa kami bisa pulang siang ini. Dan tak sedikitpun ia mambahas kejadian yang ia lakukan kepadaku tadi malam. Ia berlaku seolah2 tidak terjadi apa2 antara kami berdua. Setelah sarapan aku kembali kekamar untuk beres2 barang bawaanku. Begitu juga dengan pak bambang ia kembali kamarnya. Sekitar jam 10 aku mendengar pak bambang memanggilku dari balik pintu. Aku membukakan pintu untuknya. Ia masuk begitu saja kekamarku.

Di dalam sana ia langsung memelukku, dan sikapnya kembali sangat lembut dan baik sekali kepadaku. Sangat berbeda sekali sikapnya saat didalam kamar kami berdua saja dan saat kami sedang berada diluar. Ia membaringkan aku di tempat tidurku, lalu membuka bajuku. Entah kenapa aku saat itu, aku menuruti saja setiap perlakuanya padaku. Ia menelanjangi aku dan kembali ia mengeksplore tubuhku. Kami kembali bercinta pagi itu. Kami melakukannya cukup lama pada saat itu. Dan pak bambang seperti sangat menikmati moment itu, begitupun dengan aku, desahan dan rengekanku keluar begitu saja memenuhi seisi ruang kamarku. Setelahnya kami bercerita dengan sama2 masih dalam kondisi bertelanjang ria, sambil berbaring diranjang tempat tidurku. Pak bambang mengatakan bahwa ia sangat menyangiku dan ia tak henti2nya memainkan payudaraku, dan memuji payudaraku. Jku hanya tersenyum melihat ulahnya.


Kemudian saat itu didalam kamarku, saat tubuh telanjangku tengah berada di pelukan pak bambang. Ia meminta aku memanggilnya dengan sebutan "mas". Aku pun menuruti keinginannya. Kemudian kami sama2 tertawa Setelahnya, karena itu sangat aneh aku ucapkan rasanya. Tetapi pak bambang memintaku menggagilnya dengan sebutan mas pada saat kamu bertemu berdua saja. Aku mengiyakannya saja. Dan seketika itu pula rasa sesalku tadi telah hilang entah kemana. Karena mendapatkan perlakuan nikmat dari pak bambang, teruatama saat penis itu masuk kedalam vaginaku "ughhh rasanya sangat nikmat" Setelah itu ia mengajak aku untuk bersiap2 segera pulang. Sebelumnya ia meminta aku untuk ikut mandi bersamanya. Hal gila apalagi ini, tapi aku menurutinya. Kami mandi bersama dikamar mandi kamarku. Tetapi kami tidak melakukan apa2 disana, hanya pak bambang memainkan payudaraku dengan menyabuninya, sambil ia meremas gemas payudaraku. Dan aku hanya mengulum penis pak bambang didalam sana. Tidak lebih dari itu. Setelahnya kami pergi meninggalkan hotel. Pada saat perjalanan pulang, aku dan pak bambang hanya banyak diam di dalam kendaraan. Aku duduk di belakang dan pak bambang duduk di depan dengan sopir kantor pusat yang ia hubungi tadi. Setelah tiba di kantor pak bambang pamit kepadaku. Dan aku diantarkan pulang kerumah oleh bapak supir itu.


Flashback end...
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd