Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Istri Teman Lama

Maaf baru bisa update suhu suhu sekalian.....

Pekerjaanku sebagai konsultan perencanaan membuat ku tinggal di kota mendoan. Kota ini berhawa relatif sejuk sehingga membantuku untuk bisa bekerja secara maksimal merencanakan pembangunan mall yang terbesar di sini. Karena puas dengan pekerjaanku, pemilik Mall memintaku untuk mendampingi mereka melobi bagian perijinan yang di perlukan untuk mempercepat pembangunannya, sehingga mau gak mau aku harus tinggal lebih lama lagi . Mereka menjanjikan bonus yang banyak sehingga keluargakupun tak keberatan aku menetap sementara disini. Untunglah Aku juga betah tinggal disini, mereka memberikan fasilitas yang prima dan aku ga pernah kesepian, karna setiap malam ada Cita yang menemani di ranjangku.

Tak terasa sudah 2 minggu, aku belum pernah kemana mana, hanya kantor dan balik hotel setiap harinya. Hari ini aku minta libur 2 hari sekedar untuk jalan-jalan melepas penat. Sengaja aku tidak meminta Cita menemaniku siang hari karena suaminya sedang di rumah, aku gak mau mengganggu keluarga mereka, meskipun hampir setiap malam Cita menemani tidurku. Setelah sarapan, Aku bertanya pada resepsionis hotel, tempat yang bisa buat refreshing di kota ini, dia mereferensikan tempat yang sering dikunjungi wisatawan yakni Bat**aden.

Aku jadi teringat cleaning service yang juga telah menservice kontolku... si Dian. Dia juga berasal dari batu*aden. Oh ya, karena dapat fasilitas dari owner project aku pun pindah dari hotel yang lama, ditempatkan di hotel yang lebih mewah, sehingga aku tidak lagi bertemu dengan Dian. Aku berharap Dian bisa menemaniku hari ini. Memang mujur nasibku ini, Dian hari ini juga libur, dia mau menemaniku di Batu*aden, setelah mengirim koordinat lewat WA akupun segera menuju ke rumahnya.

Kurang lebih 35 menit aku sampai di depan rumah Dian,hmmm udara disini sangat segar karena di pegunungan. rumahnya ternyata berada di pinggir desa di dekat sungai yang masih jernih airnya, jarak dari satu rumah ke rumah lain hampir 100 meter. Ketika aku memasuki halaman rumahnya, ada seorang wanita cantik keluar dari rumah menyambutku sangat anggun memakai kebaya. Wajahnya mirip dengan Dian, mungkin dia berumur sekitar 38 tahunan, kulitnya putih dan yang membuatku terpana adalah susunya yang menyembul keluar dari kebayanya.

“ Mau cari siapa mas?” tanya nya mengejutkan ku

“Maaf bu, saya Jerry temannya Dian” jawabku agak terbata krn masih konsentrasi liatin susunya

“oh ya mas, saya Sari ibu nya Dian, silahkan masuk, sebentar Dian sedang kelurahan ngurusin surat surat, baru aja tadi pak rt datang disuruh bu Lurah supaya Dian segera kesana” kata Bu Sari dengan logat banyumasan itu sambil memintaku duduk di ruang tamu. “silahkan duduk mas, saya buatkan minuman dulu”.

“Ga usah repot-repot bu...” basa basi ku dan dia hanya tersenyum saja sambil menuju ke dapur.

Aku pandangi terus jalannya ketika ke dapur, bongkahan pantatnya tercetak di jariknya, sangat sangat menggoda imanku sehingga junior pun perlahan dengan pasti mulai bergerak tegak. aku berandai andai bagaimana ya apabila bercinta dengan bu sari dengan masih mengenakan kebaya dan jarik sebagai alas percintaannya. Membayangkan ketika susunya yang besar itu aku sedot dan pilin pilin, membuatnya terengah engah ketika kemaluanku mengaduk aduk vaginanya.

“Prank.....aduuh ” tiba tiba bunyi itu membuyarkan lamunanku, bergegas aku segera menuju arah bunyi itu di dapur. Terlihat bu Sari terduduk di lantai, meringis kesakitan sambil tangannya memegang kakinya yang kejatuhan panci besar.

“Ibu mboten nopo nopo to?” tanyaku sambil berjongkok memegang kakinya

rodo sakit ten sikil mas, (agak sakit di kaki mas) “ jawabnya.

“Sini bu kalo saya boleh bantu, ibu biar istirahat saja di kamar” kataku sambil memperhatikan kakinya yang mungkin kesleo saja. Lalu ku papah bu Sari untuk bangun, wah harum tubuh bu sari ketika aku merangkul badannya. Karena aku papah otomatis payudaranya menempel di lenganku, terasa kenyal sekali dan ada sensasi tersendiri ketika payudaranya menempel dilenganku. Ketika sampai di tempat tidurnya segera aku minta dia untuk berbaring. Setelah berbaring dengan nyaman tanpa mohon ijin aku memijat kakinya yang sakit... bu sari hanya merintih menahan sakit, karena kaki yang kesleo aku pegang.


Dengan sedikit ilmu pijat memijat aku coba untuk menyembuhkan rasa sakitnya, lama kelamaan dia ga mengaduh, tandanya kakinya sudah mulai baikan. Ibarat menyelam sambil minum susu, sambil memijat aku samar samar melihat celana dalam karena jariknya yang tersingkap. Pelan pelan setelah terasa sudah tidak sakit lagi aku buka jaritnya dan memijat ke atas tetapi sebenarnya bukan pijatan melainkan mengelus elus pahanya dan bu Sari menahan tanganku akan tetapi aku yakinkan untuk menyembuhkannya. Akhirnya ia pun setuju, bahkan menikmati tanganku yang nakal karena dia hanya diam saja dan tidak ada penolakan ketika aku pegang pahanya. Aku yakin Bu Sari tidak akan menolak jika tanganku memijat lebih keatas, mendekati vaginanya. Benar saja ketika tanganku didekat vaginanya lirih terdengar seperti desahan keluar dari mulut bu Sari. Aku sengaja tidak langsung menyentuh vaginanya tetapi menyerempet saja sehingga mungkin bu Sari semakin mendesah dan napasnya semakin tak beraturan. Nampak cawetnya sudah basah, rangsanganku membuatnya keenakan, tanda bahwa dia sudah sangat horney.. Kulirik Susunya yang menyembul dari kebayanya semakin naik turun dengan cepat

“Mas...aku di apain ini” suaranya lirih dan bergetar

“Saya periksa semuanya bu, siapa tau ada yang masih sakit” kataku sambil mencoba membuka satu persatu kancing kebayanya, sehingga pada akhirnya kebayanya terbuka dan bu sari hanya tinggal memakai kutang berwarna hitam menjaga susunya yang besar. Pemandangan sangat sempurna ketika terbuka kebayanya, tubuhnya yang putih mulus dan membuatku sangat terangsang karenanya. Tapi niatku memang tidak ingin terburu buru mengeksekusi nya. Biarlah bu Sari merasakan sensasi sensasi kenikmatan dari elusanku. Aku elus perutnya dan semakin bu Sari mendesah “ aah aaah... massss”

aku semakin tak tahan, aku buka kaitan bh-nya yang ada di depan. Sepersekian detik aku berhasil membukanya dan terbebaslah susu yang tersebunyi itu... wow, susunya masih kencang meskipun usianya sudah 38 tahun , putingnya yang berwarna coklat sudah mengeras tanda bu Sari sudah sangat terangsang. Aku meremas susunya perlahan, susunya terasa kenyal dan padat, bu Sari semakin mendesah hebat ketika aku pilin pilin putingnya...

“ooohhh ooohh masss,enaaak seekaliiii ooooh” dia sama sekali tidak memberikan perlawanan dan sangat pasrah akan apa yang terjadi pada tubuhnya. Aku semakin terangsang melihat susunya yang sempurna itu, aku jilati putingnya dan sedot sedot kecil. “oohh...mass ampuuuun enaaak isssh” erangnya sambil menjambak rambutku. Sedangkan tanganku bergelirya membuka cawatnya dan mengobel vaginanya yang sudah sangat basah. Aku mainkan jari tengahku ke klentitnya, menyentuhnya dan menekannya dengan pelan sehingga membuat Bu Sari semakin menggelinjang tak karuan karena putingnya aku kenyot dan vaginanya pun merasakan kenikmatan. Tak beberapa lama dia bergetar dengan nafas yang sangat memburu....


“ahhh aaahhh ahhhhh.....massss aku keluaaaar..... “ tiga kali hentakan aku rasakan, tanda dia sudah orgasme. “mas... enaaak ...oooh...eeesssh ooh” nafasnya memburu dan matanya terpejam menikmatinya. Jari tanganku merasakan cairan hangat yang keluar dari vaginanya. Aku diamkan untuk beberapa saat, supaya bu Sari istirahat sejenak sambil aku buka baju dan celanaku. Sambil telanjang aku baringkan tubuhku di dekatnya. Aku peluk tubuh bu sari,

“Mas Jerry nakal” dia tersenyum genit padaku....

“Bu, sekarang gantian aku ya” bisikku padanya

Aku cium bibirnya dan Bu Sari membalas ciumanku, dengan desahan nafasku yang memburu karena sudah sangat nafsu dengan Bu Sari. Sambil berciuman, kontolku dipegangnya di kocok kocok dengan sedikit cepat, sehingga membuatku sedikit ngilu karena kocokannya. Bu Sari melepas ciumannya dan menuju ke batang kontolku, di masukan kontolku ke dalam mulutnya....


“ah... ssshhhh” aku mendesah karena nikmat sekali emutan yang diberikan oleh Bu Sari, emutannya sama seperti Dian, mungkinkah Dian belajar dari Ibunya? Ah tak taulah yang pasti emutannya membuat ku merasakan kenikmatan karena Bu Sari sangat ahli mempermainkan lidah dan hisapan pada kontolku. Sambil mengocok kontolku, dia pun menjilati buah zakarku, sekali dia menyedotnya juga sehingga menjadi ngilu tapi juga nikmat. Aku ga mau keluar cepat, aku raih tubuh Sari dan membuatnya berbaring di sampingku, aku sedotin puting susunya dan dia pun mendesah desah nikmat sambil mencengkram tubuhku.


Aku buka selangkangannya, aku gesekkan kontolku ke vaginanya yang sangat basah sehingga dia semakin gelinjangan. “Mas,....masukkin, jangan siksa ibu... desahnya manja, pelan pelan aku masukkan ke vaginanya. Terasa sangat hangat ketika masuk, aku diamkan beberapa saat, ada sensasi luar biasa kurasakan, memeknya berkedut kedut menekan nekan kontolku.

“aah.... ssshh, aku mendesah dan aku goyangkan badanku dengan ritme pelan

“aah...ahh enaak mas,” kata Bu Sari sambil menggigit bibirnya

Aku naikkan ritme goyanganku sehingga membuat bu Sari semakin blingsatan

“aahh ahhh.. mas, ooohh enaaak aaah...” aku permainkan juga puting susunya, remas remas dan sesekali aku sedot putingnya.

“plok...plok ...plok” aku mengghujamkan kontolku pada memeknya.

Tak beberapa lama tubuhnya menggelinjang dan bergetar, napasnya memburu dengan cepat dan mencakar tubuhku, mungkin dia mau orgasme lagi.

“mas...aku keluar lagiiiii...katanya dengan keras.”sshhh shhhh enaaak aah aaahh masss”

Aku percepat gerakanku, kurasakan akan segera jebol juga pertahananku....

Plok plok plok...,bunyi dari persenggamaan ini, Aku pun merasakan cairan hangat dari memek bu Sari. “Ah...ah...shhh.... aaahhh” kontolku semakin berkedut dan akhirnya sperma muncrat dari kontolku...crott crooot... aku keluarkan air kenikmatan itu di dalam vagina bu Sari. Sangat nikmat, aku diamkan sejenak kontolku di dalam vagina bu Sari.

“aahhh massss enaaaaaak ssshhh” ketika aku copot kontolku dari vaginanya. Bu Sari pun memeluku dengan erat, aku cium keningnya dan berbaring di sampingnya.

“maaf saya lancang sama ibu” kataku menatapnya.

Tapi Bu Sari hanya diam dan malah mempererat pelukan nya ke tubuhku

“Mas, makasih njih, sudah lama Ibu gak merasakan kenikmatan seperti ini. Sambil senyum sayu bu Sari mencium bibirku.


“Assallammualaikum... Bu, itu ada mobilnya mas Jerry, dimana ya orangnya? ... tiba tiba ada suara Dian berteriak dari depan rumah dan sangat mengagetkan kami.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd