Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Ipar-Iparku (Tamat)

Berhubung kesibukan yg semakin padat apdetnya sedikit2 atau ditunggu urusannya beres?

  • yang penting apdet aja dulu. biarin kalo bisanya dikit

    Votes: 209 62,0%
  • sekalian diselesaikan dulu urusannya

    Votes: 128 38,0%

  • Total voters
    337
  • Poll closed .
Bimabet
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
DUA BELAS
Aku membuka mataku seiring sensasi geli-geli nikmat di daerah selangkanganku semakin nyata. Ani yang semalam tertidur dalam pelukanku kini tidak kudapati lagi. Ku sapukan pandanganku ke seluruh isi kamar hotel, hingga ku dapati Ani telah berada di sela kakiku dengan pemandangan yang langsung mengisi tenagaku. Ani sedang sibuk mengulum senjataku yang seiring bangunku juga sudah mulai menegang maksimal. Aku tidak percaya Ani melakukan ini, tetapi Mau tidak mau inilah kenyataannya.

“Niii…..Kamu nakall…..” ucapku diantara desah. Ku tatap jam telah menunjukkan pukul 04.23 berarti kami hanya tidur sekitaran dua jam saja. Ani menatapku sambil tersenyum tanpa sedikitpun mengendurkan permainannya. Wow….***panya Ani memiliki sisi-sisi binal ang selama ini tertidur, tetapi pada pagi ini, sisi kebinalan itu telah terpancing.

“Kamu udah bangun, Kang…..?” Tanya Ani setelah melepaskan senjataku dari mulutnya. Bibirnya yang seksi belepotan liur dan semenku. Luar biasa. Ani lalu menaikiku dan mengangkangkan kakinya. “Buat bayar hutang semalam…..” bisiknya sambil menggigit bibir bawahnya.

Perlahan Ani memposisikan batangku dengan celahnya yang sudah sangat becek. Aku tidak tahu sejak kapan Ani terbangun dan memulai pekerjaannya, dan aku tidak peduli. Yang ku tahu hanyalah sekarang batangku itu mulai tertelan perlahan ketika Ani menurunkan pantatnya dengan pelan.

“Uoooowwwwhhh…..Mmmmmm…..Kaanggghhhh…..” Desah Ani perlahan ketika dengan lancarnya dia memasukkanku ke dalamnya.

“Shhhh……hangat, Ni….” Bisikku.

Ani menunggangiku dan menopangkan kedua tangannya di dadaku. Tubuhnya melengkung dan kepalanya tertunduk. Perlahan ia mulai menggoyangkan pinggulnya dengan gerakan memutar. Entah putarannya searah jarum jam atau berlawanankah aku tidak peduli. Nikmat sekali.

“Ihhhh….Kanggghhhh…… Shhhhhhh…..” Ani mendesis dan mendesah. Dia seperti seseorang yang baru saja mengunyah cabai seliter. Liurnya menetes dan itu sangat seksi. Tangannya tidak mau ketinggalan, dia mencubit kedua putingku dengan gemas.

“Ohhh….pelannn Nii….sakitt nihhh…..”

“Bodo’ amathhhh….Ahhhh…..Sapa suruh udahh…..bikin Anii….binal gini…..Ahhhh……” racaunya. Ku belai kedua pahanya yang menjepit panggulku dengan lembut dan sedikit menggaruknya pelan. Ani kelojotan dan gerakannya mulai kacau. “Bangsatthhhhh…kamu….kanghhh….” racau Ani.

“Kamu juga, Niii….hhhh…..”

“Akuhh…..Kenapahhhh Kangghhh……?”

“Kamu binalhhh……Nakalllhhh….”

“Aaaawwwwkhhhhhh……..ooooohhhhhwwwww……”

Ani mengejang-kejang orgasme. Tubuhnya melengkung dan goyangannya menjad patah-patah tidak beraturan. Ku rasakan di dalam sana semakin hangat dan basah.

“Akuuhhhh dappetthhh Kanggghhh……” ujar Ani pelan lalu merebahkan tubuhnya di atas tubuhku. Ku ciumi ubun-ubunya sambil mencoba untuk mengambil alih. Ku goyangkan pantatku naik turun dengan perlahan untuk memberinya kesempatan meresapi orgasmenya. “Duhhh….Kanghhh….. “ racaunya. Ku dekap erat punggungnya lalu mulailah ku sodok dia dari bawah dengan gerakan cepat.

“Kyaaaaaahhhhhhh…..oohhhh….ohhhh….ohhh…..”

Ani menjerit keras ketika ku lancarkan seranganku. Ku atur nafasku dan ku goyangkan pantatku dengan tempo cepat. Lorong yang licin dan lembab itu terasa sangat nikmat ketika aku keluar dan masuk dengan cepat. Ku rasakan ada yang terus merembes keluar dari dalam vagiananya tetapi aku tidak peduli karena yang penting dia harus mendapatkan kenikmatan maksimal dari ini. Udara yang sejuk dari AC sudah mulai dikalahkan oleh peluh kami yang kini mulai menetes.

“Iiiiihhhhh…..Kaanggggghhhh…….”

Ani terus meracau tidak karuan di tengah suara kecipak kelamin yang beradu. Masih ku pertahankan kecepatanku dan ku tingkatkan konsentrasiku. Pola pernafasanku ku atur sedemikian rupa agar Ani bisa kembali orgasme. Hingga akhirnya kembali ku rasakan kedutan di dalam sana semakin kencang. Ani akan segera orgasme, jadi ku kencangkan otot kegelku dan ku tambah kecepatan goyanganku.

“Aaaaakkhhhhhhhh……..Kaanggghhhhh….mauuhhhh lagggiiii…..Iiiiihhhhh…..”

Ani meracau tidak teratur. Tetapi suaranya yang manja justru semakin membangkitkan semangatku. Aku mendengus sambil berkonsentrasi mengolah nafasku dan tetap mempertahankan kecepatanku. Pokoknya Ani harus orgasme lagi. Ani yang sudah sangat pasrah terus merintih menahan kenikmatan yang terus menderanya. Akhirnya keteguhan hatikupun terbayarkan. Ani kembali orgasme.

“Kyaaahhhhhh…..Aaaakkkhhhhhhhh…..Kaaannggghhhh…..dapppetthhhh lagghhiiiihhhh…..”

Ani menjerit menyambut orgasmenya. Ku rasakan banyak sekali basah yang ku rasakan merembes di dalam sana. Ani lalu bangkit melepaskan dekapku dan mencabut senjataku bersamaan dengan squirt yang memancar dari dalam celahnya.

“Seerrrrrr…….”

“Ooouuuuggghhhhhh…..Maaf Kaaangggghhhhhh……..”

Ani ambruk di sampingku sementara selimut dan kasur yang kami tempati sudah mulai lembab. Aku lalu bangkit dan membopong Ani untuk menungging d lantai yang berlapis karpet tebal dan lembut. Ani yang sudah lemas, pasrah menurut apa mauku. Dia pun menungging memperlihatkan lubang pantat dan celah vagina yang bengkak dan becek. Ani yang lemas meletakkan kepalanya di karpet, sehingga posisinya lebih seperti orang yang bersujud. Ku arahkan senjata kebanggaanku ke dalamnya. Tanpa banyak rintangan, senjataku menyelinap masuk dengan perlahan.

“Ohhhhh…..Hangatt Nii…..” Racauku.

“Shhhhh…..Kaangggghhhhh…….manntttahhaaappphh…..” balas Ani tetap dalam posisinya tapi mengangkat pelan jempol kanannya. Pandangaku menyenggol jam dinding, Sudah pukul 05.20-an. Wah, ini harus cepat diselesaikan, karena jadwal yang agak padat hari ini. Ku goyangkan senjataku keluar-masuk dalam tempo sedang, dengan pola empat-satu.

Maaf pemirsa. Pola permainan sex ini adalah istilahku untuk mengistilahkan bentuk “serangan” dalam setiap permainan. Pola empat-satu adalah pola serangan empat kali menusukkan senjata hanya setengahnya dengan lembut lalu dilanjutkan dengan satu kali menghujamkannya dengan keras dan cepat sedalam-dalamnya lalu diulangi lagi dari awal. Pola ini telah terbukti membuat istri saya bisa orgasme dua kali dalam tempo kurang dari sepuluh menit.

“Owwhhhh…..Owwhhhhhh…..Aaaakkkkhhhh……”

Ani menjerit tertahan menghadapi seranganku. Tangannya mencengkram bulu permukaan karpet. Sepertinya dia tidak menyangka aku akan mengatur genjotanku sedemikian rupa, tetapi aku tidak peduli. Kini ku cengkram kedua bongkahan pinggulnya lalu kembali kusodok dia tetapi dengan tempo yang sedikit lebih cepat dengan pola yang biasanya.

“Aohhhh….Awwhhhh….Kaaanggghhhhh…….”

Ani menjerit, lebih tepatnya merintih. Tubuhnya terlonjak-lonjak menerima seranganku. Dan kini sudah mulai ku rasakan pangkal pahaku semakin sensitive dan semakin geli. Rupanya orgasmeku telah mendekat. Aku bisa merasakan senjataku agak membesar hingga Ani menjerit semakin keras dan intens.

“Kaaanggghhh…..Mauuuhhhh…..Lagiiiii…….”

“Aku jugahh…….”

“Diii dalemm ajjjaahhhhh Kaangggghhhh…..Oooohhhhhh……”

Aku menggeram gemas dan orgasmeku semakin mendekat. Ku rebahkan Ani menelungkup tanpa menghentikan goyanganku. Ani menurut dan jadilah Ani menelungkup di bawah tindihanku. Posisi ini membuat celahnya lebih sempit.

“Aaaaakkkkhhhhh……Kaaaanggghhhhhh……”

Ani kejang-kejang. Dia orgasme lagi hingga kejangnya agak mengganggu seranganku, tapi ku coba untuk tidak menghentikan seranganku karena sebentar lagi ku rasakan senjataku akan segera meledak. Dan benar saja, orgasmeku meledak di dalam liang senggamanya.

“Ohhhhhhh…..Aniiiii……….”

Ku tembakkan peluruku entah berapa kali di dalam liangnya dan ku peluk ia dari belakangnya, hingga kemudian aku lemas dan menindihnya.

“Hhooooohhhhhh……..” Ani menghela nafasnya dengan berat. ku posisikan tubuh kami berbaring menyamping tanpa melepas peraduan pelaku senggama kami. Ani kini berbaring miring membelakangiku yang memeluknya. Keringat kami yang bercampur tidak menjadi masalah lagi. Ku rasakan denyutan di dalam sana masih kencang. Untuk beberapa menit kami kembali terdiam hingga nafas kami kembali normal.

“Makasih ya, Ni….. Kamu udah bangunin aku…..”

“Iya, Kang….namanya juga bayar hutang hehehe…..”

“Kamu bayar hutang tapi banyakan kamu orgasmenya” kataku mengacak-acak rambutnya.

“Ihhhh….Akaanggg…..”

“Hehehe….ada yang sewot, rupanya. Mandi, yuk….? Udah telat subuhan nih…”

“Iya, Kang…..”

“Aku cabut ya?”

“Yang pelan ya…..”

“Plop…..cerrrrr….”

“Ahhh….Kang…..banyak nihh....wihhh banjirr....”

“Hehehe….jadi becek, ya?”

“Iyaa....Ihhh….Ayo mandi, Kang. Mau bareng?”

“Mandi sama kamu? Ahh…gak,ah...***k mau. Gak mau nolak hehehehe”

Plak!


BERSAMBUNG
 
perjalanan dinas...pleasure-nya bareng ipar, naik ranjang chapter 1....lanjut naik ranjang ch. 2 plus turun ranjang...
 
Bisa di bayangkan..
Ani 'babak belur' dalam orgasme..

Ayo bro @tomame lanjutkan..
Masih Ani kah atau yang berikutnya...

Sungguh kejam dikau....m
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd