Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG im Back!!

Status
Please reply by conversation.
wihh ada cerita bagus nih ninggalin jejak dulu suhu nunggu kelar biar seklian marathon :pandajahat:
 
Semoga subesnya sehat selalu bersama TS ...dan segera ada apdet kembali...
 
Bab 14 – Having Fun


Keesokan harinya mereka bertiga sepakat untuk naik angkot saja ke tempat om ci Mer dan ke toko bangunan kenalan ci Mer. Jaraknya tidak dekat , tidak jauh juga, sedang saja sekitar 20 menitan. Jam 7 pagi baik Rian maupun Katon sudah siap di kamar masing2. Rian pun turun ke bawah setelah mengunci kamarnya. Di bawah ia menjumpai Katon dan Ci Merr yang sedang ngobrol.

“ Udah siap semua?” tanya ci Mer

Rian dan Katon mengangguk bersamaan. Semangat baru kembali tertanam di dalam hati Rian dan Katon. Rian dengan semangatnya yang ingin menjadi mandiri sedangkan Katon dengan semangatnya untuk membuka warung bakso impiannya lagi. Dengan semangat menggebu gebu mereka pun mengikuti langkah ci Mer yang sudah berjalan di jalanan sambil menunggu angkot yang lewat. Tidak lama kemudian mereka telah berada di dalam angkot. Dalam angkot mereka bertiga membisu. Masing masing sibuk dengan pikiran yang menggelayut. Karena jalan tidak macet maka tidak sampai dua puluh menit mereka bertiga telah tiba di sebuah toko bangunan. Mereka bertiga segera turun di sebuah pasar yang menurut Rian pusatnya segala macam pasar atau pasar terbesar disini. Ada Ramayana, ada giant, ada hypermart dll. Suasana sangat ramai. Dan di depan mereka tampak jelas bangunan tiga tingkat yang luas dengan tulisan besar di papan : TB KOH AFUNG

Dengan segera Ci Mer masuk ke toko tersebut diikuti oleh Rian dan katon. Tampak ia berbicara dengan pegawai di toko tersebut dengan maksud mencari Ko Afung sendiri. Sambil menunggu mereka bertiga ngobrol ringan. Tak lama kemudian sang pemilik menampakkan diri. Pria Chinese tinggi sekitar 180cm, badannya atletis, umur sekitar 40 tahun. Matanya bulat cerah, bukan sipit seperti kebanyakan orang Chinese. Rambut nya hitam pekat, sekilas ko afung keliatan seperti model LMEN. Dengan langkah pelan tapi pasti ia menghampiri mereka bertiga.

“ Halo koh! Apa kabar?” sapa ci Mer seraya menyalami sang bos. Koh Afung mebalas salaman ci Mer kemudian berkata

“ Mana yang bisa nyopir?”

Ci Mer kemudian menunjuk ke arah Rian. Rian dengan segera maju seraya menyalami koh Afung juga.

“ Rian koh, bisa nyopir, pengalaman udah lumayan banyak, bisa matic, manual, atau truck engkel.” Jawab Rian dengan jelas tanpa di tanya. Koh Afung tersenyum kemudian ia meminta diri kepada ci Mer dan Katon untuk berbicara 4 mata dengan Rian. Mereka berdua mengangguk kemudian Rian pun masuk ke dalam rumah setelah di ajak Koh Afung. Setelah nya Rian pun duduk sehabis di persilahkan oleh beliau. Koh Afung kemudian masuk ke kamarnya sebentar. Rian menatap isi ruangan tersebut. Tipikal orang Chinese rumahnya banyak keramik pajangan. Mata Rian tertuju kepada foto keluarga koh Afung. Disitu tampak koh Afung berfoto bertiga dengan istri dan anak gadisnya. Sepertinya belum lama foto ini. Ia mengamati dengan teliti dan tertera tanggal dimana foto tersebut di ambil. Ternyata baru dua tahun yang lalu pikir Rian. Matanya kemudian tertarik dengan foto anak gadis koh Afung. Mata belok, cerah, ada lesung pipit, pipi merah, alis tebal, hidung mancung. Tinggi sekitaran 160 cm klo dilihat dari perbandingan dengan koh Afung. Cantik sekali pikir Rian. Bodinya? Hmmm sepertinya pantatnya gede nih bodi aduhai. Kulit putih. Feli kalah ama dia ini, kalau Jenni juga ngga lebih unggul. Mungkin Jenni mendekati sedikit. Tapi kalau dibandingkan Regina, tentulah Regina lah yang tercantik dari antara mereka. Sedang asik membandingkan para ladies koh Afung keluar kamar. Kemudian ia duduk di depan Rian.

“ Rian, kamu tau kerja jadi sopir disini harus rajin, jujur dan tanggung jawab!?”

“ Siap Koh, saya akan berusaha sebaik baiknya dengan bimbingan anda!” Balas Rian mantap

“ Sebelumnya pernah nyopir jadi sopir atau bagaimana? SIM ada?”

“ Saya sebelumnya pernah nyopir mobil orang tua saya koh, sama punya teman teman. SIM ada kok A dan C.”

Koh Afung mengangguk. Kemudian ia menjelaskan tata cara pekerjaan yang harus di lakukan Rian.

“ Jam kerja jam 9 – 5 sore. Sampai disini pagi pagi mobil di bersihkan dulu, setelah dibersihkan segala pesanan sudah di list akan di antar kemana. Duit bensin sudah saya aturkan sesuai pemakaian. Jadi jika pemakaian uang bensin lebih, harus ada alasan yang jelas dan bukti nota. Setelah pulang kerja mobil di bersihkan kembali! Mengerti yan?”

“ Siap pak! Saya udah ngerti!”

“ Uang bensin satu hari 50ribu tergantung ramai atau ngga orderan. Uang makan mu 20ribu. Gaji satu bulan kamu 2.2 juta. Hari kerja senin – jumat. Sabtu minggu libur kecuali lembur. Jadi total gaji kamu satu bulan itu 2,6 juta termasuk uang makan. Setuju?” tanya Koh Afung

Rian mengangguk tanda setuju. Koh Afung tersenyum kecil.

“ Besok pagi kamu sudah bisa kerja kok. Gimana?” tanya Koh Afung. Rian menganggukkan kepalanya sambil menyalami Koh Afung. Dengan demikian mulai besok Rian akan resmi bekerja sebagai sopir. Kemudian mereka berdua keluar menemui Katon dan Ci Mery. Setelah berbasa basi beberapa saat mereka bertiga pun pamit kepada koh Afung yang sudah sibuk melayani pembelinya yang mulai ramai. Kemudian mereka kembali menunggu angkot untuk melanjutkan perjalanan ke rumah Om ci mer. Tidak lama kemudian mereka sudah mendapat angkot dan menuju ke tujuan selanjutnya.

“ Gajinya sesuai gak Yan?” tanya ci Mer sesaat setelah angkot berjalan.

“ Cukup lah ci buat bayar kost. Ehhehehe,sama nraktir cici makan. Kan cici yang buka jalan!” balas Rian sambil tersenyum. Ci Mery hanya tersenyum kecil sambil mengangguk. Katon yang daritadi hanya diam senang mendengar akhirnya Rian di terima bekerja sebagai sopir. Ia sudah tidak sabar untuk sampai di rumah Om ci Mery. Sekitar 15 menit kemudian mereka bertiga sudah sampai di tempat tujuan. Kali ini Katon yang pertama turun dari angkot. Disusul ci Mer dan Rian. Mereka berhenti di daerah yang ngga seramai di pusat pasar tempat koh Afung. Tapi tetap saja disini jalur utama. Dan baru disadari dari ujung ke ujung isinya cm rumah makan saja. Soto, ayam bakar,geprek , bakso, empek empek, bakmi dll. Katon yang terus mengamati calon lapaknya bertanya kepada ci Mer

“ Ini kaya pusat jajan ci?” tanya Katon.

“ Yah, betul, tapi bukan yang terbesar. Cuma disini salah satu spot makan makan yang disukai orang!” jawab Ci Mer. Yah tentunya belum semua rumah makan buka. Setelah itu mereka mengikuti ci Mer untuk menuju rumah omnya. Setelah berjalan sejauh 10 meter mereka masuk ke sebuah rumah yang ada sedikit pekarangannya. Sepertinya dulu pekarangan ini pernah di jadikan tempat jualan makanan pikir Katon saat melihat di pojokan ada gerobak tua yang sudah rusak. Semangatnya muncul. Sementara itu Ci mery sudah sampai di teras rumah sambil memanggil om nya dalam dialeg daerah khas Bangka Belitung. Tak lama kemudian tampak seorang pria yang cukup tua sekitar 67an tahun atau hampir 70 tahun. Kepalanya sudah separuh botak, janggutnya putih. Matanya sedikit sipit di balik kacamatanya yang tebal. Langkahnya tegak dan gagah. Belum ada tanda tanda bungkuk walaupun umurnya sudah tua. Matanya masih berkilat kilat jenaka. Tinggi sekitar 175cm. badannya langsing.

“ Oii Oiiii. Ramai nian!” katanya sambil tersenyum

“ Ini Rian, ini Katon, nah Katon ini yang nak jual bakso disini.” Ci Mery menjelaskan.

“ Saya Aliang. Panggil Suk suk Aliang saja!” jelas nya sambil mengajak mereka masuk ke ruang tamu. Suk suk dalam bahasa Bangka artinya (Om). Mereka bertiga mengangguk kemudian masuk ke dalam. Setelah itu Ci Mer segera masuk ke dalam untuk menyiapkan minuman. Suk suk Aliang umurnya 69 tahun. Istrinya telah lama meninggal. Ia memiliki 3 anak perempuan. Semuanya sudah menikah dan tinggal di luar kota. Sehingga suk suk Aliang tinggal sendiri. Sebelum Ci Mer kerja di kostan, ia tinggal disini tapi setelah ia menjadi ibu kost ia tidak tinggal disini lagi. Jadinya ci Mer hanya bisa sesekali menjenguk omnya. Setelah mereka semua duduk suk suk Aliang pun langsung membuka pembicaraan

“ Jadi apa yang bisa suk suk bantu nak?” tanya nya kepada Katon dan Rian

“ Emmm, begini Suk, saya ada rencana mau jual bakso. Terus ci Mery saranin jual di tempat suk suk, apakah bisa suk?” tanya Katon pelan. Sejenak suk suk Aliang tampak berpikir kemudian ia tersenyum kecil.

“ Bakso? Apa istimewanya Bakso kamu nak sehingga suk suk harus mengijinkan kamu jualan disini?” tanya suk suk Aliang pada Katon dengan nada pelan tapi menusuk. Sejenak Rian dan Ci Mery berpandangan sedangkan katon hanya tersenyum sambil berkata

“ Passion saya adalah bakso, impian saya adalah bakso, yang membedakan adalah saya menjual bakso bukan semata mata mencari keuntungan semata, tapi saya ingin hidup dengan passion saya. Dengan memiliki passion dalam bekerja maka apapun yang anda kerjakan semuanya akan datang dari dalam hati kita. Tidak ada rasa terpaksa. Mungkin banyak bakso yang lebih terkenal dari bakso saya , tapi untuk urusan passion , saya boleh anda pegang suk!” jelas Katon tenang sambil tetap tersenyum. Sejenak Suk suk Aliang diam sambil menatap Katon tanpa berkedip. Katon yang mendapat tatapan seperti itu merasa terintimidasi. Tapi karena apa yang ia katakan adalah jujur maka ia pun memberanikan diri untuk membalas tatapan suk suk Aliang. Setelah beberapa saat saling beradu pandang, maka suk suk Aliang pun tersenyum.

“ Ok, kamu boleh jualan disini, gratis! Tapi ada syaratnya.” Jawab suk suk Aliang sambil menatap Rian dan Ci Mery.

“ Apa syaratnya suk??” tanya Katon dengan tidak sabar. Dengan tidak sabar ia menunggu suk suk Aliang melanjutkan kata katanya. Sementara itu suk suk aliang tersenyum jahil melihat mereka bertiga. Sambil menarik nafas ia berkata

“ Sesekali kalau weekend kamu dan Rian temanmu ini nginep disini, karena suk suk juga merasa sepi! Sekalian bantu bantu suk suk berberes juga! Bagaimana?” tanya suk suk Aliang jahil. Katon dan Rian saling berpandangan kemudian tersenyum. Sementara itu ci Mery hanya geleng2 kepala melihat kelakuan mereka bertiga. Ci Mery juga merasa senang dengan adanya Katon dan Rian , tentunya suk aliang sedikit terobati rasa sepi jauh dari anaknya. Hari itu berjalan sesuai rencana mereka saling bercerita sampai malam. Dalam perjalanan pulang mereka bercanda dan tertawa bersama. Mereka menikmati waktu yang berlalu ini. Khususnya Rian dan Katon. Mereka merasa jalannya sekarang lebih ringan karena besok Rian sudah bisa bekerja dan Katon pun weekend ini akan mempersiapkan warung baksonya. Tentunya ini semua berkat ci Mery. Rian yang sebelumnya sering curi curi pandang memperhatikan Ci mer sekarang malah merasa sangat berdosa. Yang ia rasakan sekarang adalah hutang budi kepada ci mer. Pandangan yang dulunya nafsu sekarang menjadi pandangan untuk melindungi. Yah betul, kalau tidak ada ci mer belum tentu rencana Rian dan Katon lancar. Rian harus bisa memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik baiknya. Selain itu ia ingin menikmati hidupnya dengan enjoy. Having fun with all the things he get. Malam itu mereka memutuskan untuk makan nasi padang karena Katon perutnya sudah sangat lapar. Setelah makan mereka langsung pulang menuju kost karena ci mer biasanya jarang keluar pulang malam. Jam sudah menunjukkan pukul 8 pas ketika mereka sampai di kostan. Setelah berpamitan Rian dan katon menuju kamar masing masing. Rian langsung mandi karena badannya sudah sangat lepek. Sungguh hari yang indah.

Keesokan harinya pukul 5 pagi Rian sudah bangun. Hari pertama kerja tentunya ia tidak ingin menciptakan kesan pertama yang jelek. ia bangun dan kemudian membuka jendela kamarnya. Angin pagi masuk ke ruangannya. Dingin! Pikir Rian. Ia menuju ke lemari untuk minum. Setelah minum ia duduk kembali di ranjang. Ia memejamkan matanya sambil bibir berkata “

“Tuhan, aku baru bangun tidur nih. Hmmm, pagi ini mau kerja untuk pertama kalinya dalam hidup ini. Setelah sekian lama hidup dalam support orang tua kemudian jatuh ke jalan yang salah, tolonglah hambaMU ini untuk bangkit. Agar semua orang yang pernah menghina ku malu. Hmm, salah gak klo aku minta hal kaya gini Tuhan? Aku mau membuktikan bahwa aku bukan orang jahat! Hmm, ga tau lagi mau doa apa Tuhan, segini dulu deh!” AMIN kata Rian sambil membuat tanda salib dengan tangan kanannya.

Pukul 6.30 Rian sudah siap dan segera turun ke bawah. Suasana kost masih sepi karena sebagian penghuni baru bangun. Ia membuka iphonenya membuka wa dan mengetik kepada Katon

“Gua kerja Ton, lu jangan kesiangan bangun! Malu sama calon cewe lu yang di Jakarta!!” ketik Rian.

Setelah itu Rian pergi ke pinggir jalan untuk menunggu angkot. Hari ini hari apa yah? Pikir Rian. Ternyata hari jumat setelah ia mengecek iphonenya. Ya betul, Rian sampai lupa hari ini hari apa karena ia sekarang sangat focus dengan rencananya untuk bangkit. Jam sudah menunjukkan pukul 6.45 tapi angkot yang di tunggu belum nampak. Memang jam kerja Rian itu jam 9 pagi, tapi hari ini ia berencana datang pukul 7 karena ia berencana untuk mencuci terlebih dahulu mobil koh Afung. Itung itung ambil hati bos pikirnya. Jalan juga masih lenggang. Hanya banyak motor yang lalu lalang karena kota ini kebanyakan masyarakatnya memiliki lebih dari dua motor. Jadi mau kemana mana naik motor. Tentunya membuat para sopir angkot malas untuk berangkat narik pagi pagi. Sambil tetap bersabar menunggu angkot, tiba tiba Rian dikejutkan oleh mobil yang berhenti tepat di depannya. Mobil Rubicon hitam. Otak Rian langsung memerintahkan Rian untuk bersiaga. Dengan sedikit mundur ia mengamati mobil tersebut. Bisa saja orang pak Atmaja pikir Rian. Sambil terus mengamati Rian melihat kaca kiri mobil tersebut terbuka. Setelah kaca terbuka ia melihat sang empunya mobil melambaikan tangannya kepada Rian. Dengan perlahan Rian mendekatinya karena selain penasaran ia juga ingin tahu apa maksud orang tersebut melambaikan tangannya.

“ Hai kamu!! Masih ingat ama gua gak?? Hihihi!” tanya orang tersebut.

“ Kamu!!” Jawab Rian sambil mundur selangkah

Bersambung
 
Rubicon item ya anaknya pak atmaja yg cinta dari hati tapi dipaksa nyuri hatinya rian sama bapaknya jahat tuu
 
Bimabet
Mengawali tahun baru dengan harapan yg baru....


SUKSES UTK RIAN


JALAN KEHIDUPAN MASIH PANJANG ....
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd