Tak kusangka aku mau mengantarkan teteh nina ke pasar padahal dia bukanlah muhrimku
Namun ntah kenapa aku merasa nyaman ketika dia ada di blakang jok motorku
Dengan duduk yang menyamping membuat tepian pinggang dan bahunya bersandar ke diriku
" teh kenapa ga duduk biasa aja teh, serem atuh duduk nyamping mah"
Ucapku dengan pelan..
"Aduh teteh ga biasa fan duduk yang menggagah itu apalagi motor kamu agak nungging gini"
Ucap teh nina pelan
"Abis kalau duduk samping jadi ga seimbang teh takut malah teteh kenapa kenapa entar"
Ucap ku lagi mencoba membujuknya agar mau duduk normal
"Yaudah fan minggir dulu aja"
Aku pun meminggirkan motorku
Teh nina pun merubah posisi duduknya menjadi mengangkang.
.
Namun motorku yang bertipe sport membuat tubuh teh nina membungkuk dan terpaksa menempel dengan punggung ku
Kini aku jadi bisa merasaakan lekuk tubuh teh nina di balik kaus lengan panjangnya yang agak ketat itu
Ku rasakan payudaranya begitu besar melebihi milik istriku
Entah kenapa diriku mulai berfikir jauh dari norma kesopanan..
Tiba tiba aku merasakan ada motor yang mengikuti dari belakang, padahal motorku tidak sedang ngebut dan seakan mempersilahkan motor itu untuk duluan
Namun dia tetap saja berada di blakang motorku
Aku melirik ke spion ku lihat dua remaja pria sedang berboncengan dan pandangannya sangat fokus ke arah motorku
Hatiku mulai was was
Aku pun makin melambatkan motorku hingga menghentikannya
Ku tatap tajam kedua pemuda itu yang akhirnya mendahului motorku yang telah berhenti
" teteh sader ga kalau dua orang tadi buntutin kita terus ngeliatin kita teruss gitu teh"
Ucapku kepada teteh mencoba berdiskusi sambil kembali berjalan pelan
" eh iya fan maaf mungkin itu kerana mereka liatin teteh"
Ucap teteh nina dengan nada gugup
" maksudnya teh? "
Tanyaku heran
" iya fan ini kaos teteh ke pendekan dan celana teteh juga agak melorot jadi mungkin mereka melihhat ke arah maaf pantat teteh. Soalnya teteh cuma pakai G string fan eh maaf fan"
Ucap teh nina dengan nada gugup
Cleengg
"Astagfirulah, aduh kenapa teteh ga bilang dari tadi"
Aku cukup terkejud dengan ucapan teh nina itu
"Iya fan maaf ga kasih tau, teteh terpaksa pakai karena cuma tinggal ini yang tersisa, ini juga mau ke pasar beli pakaian dalam makanya minta antar kamu, malu kalau naik angkutan umum, entah kenapa beberapa bulan ini pakaian dalam teteh sering ilang fan, setelah selesai teteh cuci dan jemur sering hilang dari jemuran dpn rumah"
Ucap teh nina mencoba menjelaskan
"Owwhh bahaya juga ya teh kenapa ga cerita aja teh, kalau malu bisa cerita ke winda biar nanti dicari siapa pelakunya"
Ucapku mencoba memberikan solusi
" iya fan nanti diomongin dehh fan ama winda juga tapi maaf ya fan kalo bisa minggir dulu aja fan sekarang soalnya kayaknya ada yang ngikutin kita lagi fan, teteh takut mereka iseng foto aja fan"
Ucap tah nina sambil tubuhnya makin erat mendekapku tanpa kesadarannya
.
Aku pun segera berhenti
Walau jarak pasar sudah sedikit lagi namun aku tak mau jika aurat tetehku jadi konsumsi publik
"Ni teh pakai aja dulu jaket ku biar itunya ga keliatan orang"
Ucapku sambil melepas jaket kulitku dan memberikannya kepada teh nina
Teh nina hanya mengangguk sambil kelopak matanya melirik ke selangkangan ku
Atagfirulah aku ga sadar kalau ternyata anu ku tegang mendenger cerita teh nina barusan
Aku menjadi sedikit tidak enak hati kepada teh nina
****
Kami pun telah selesai dari pasar
Aku kembali menganterkan teteh nina pulang kerumahku untuk berikutnya aku kembali pergi untuk mengecek toko
Aku tak bisa langsung ke toko dengan teh nina untuk menghindari pandangan buruk
Sesampainya di rumah ku aku sedikit rebahan di kursi untuk menghilangkan penat
Karena perjalanan ke pasar hari ini cukup menguras energi karena cuaca yang panas
"Fan makasih ya udah antar, mau teteh bikinin kopi dulu ga fan "
Tanya teh nina kepadaku
"Ga usah teh aku langsung mau jalan nih cek toko, kariawanku udah banyak yang nanyain"
Jawabku
"Oh gitu fan ok deh hati hati ya fan"
Jawab teh nina sambil memberikan senyum tipis yang cukup membuat imanku sedikit goyah
Astagfitulah aku sudah banyak melakukan dosa pagi ini
Aku pun tancap gas pergi dari rumah
Namun selang sepuluh menit aku jalan aku lupa jika ada berkas toko yang ketinggalan di kamarku
Aku pun segera putar balik ke rumah untuk mengambilnya
Aku sengaja memarkirkan motor di tepi jalan saja karena urusanku kembali hanya sebentar
Aku coba menarik gagang pintu namun rupanya pintu rumah dikunci oleh teh nina
Sangat wajar karena dia seorang wanita dan sendiri di rumah maka wajib di tutup agar tidak mengundang fitnah
Ntah karena buru buru aku lebih memilih membuka pintu dengam kunciku daripada harus mengetuk dan mengucapkan salam
Dan tentu tindakan itu merupakan tidakkan yang sangat salah
Ketika aku berjalan ke kamarku aku melihat teh nina sedang duduk di ruang tamu dengan jilbab yang di ikatkan ke lehernya
Aku melihat dari belakang sofa sehingga hanya kepalanya yang terlihat
"Mmphh owwhh yeehh"
Aku mendengar suara desahan wanita tapi ku tahu itu bukan desahan teh nina
Itu lebih terdengar seperti desahan dari suara handpone yang sedang memutar video porno
Aku melangkah lebih dekar ke arah suara itu
Astagfirulah
Perlahan ku mulai melihat teh nina lebih jelas
Dia sedang mengangkang di sofa membelakangiku hanya dengan memakai sebuah lingerie warna ungu lengkap dengan stocking g stirng dan BH renda renda, lingerie yang mungkin baru di belinya tadi di pasar .
Ilustrasi lingerie
<a href="
http://www.imagebam.com/image/9ac575640546043" target="_blank"><img src="
http://thumbs2.imagebam.com/d9/8c/88/9ac575640546043.jpg" alt="imagebam.com"></a>
tangan kirinya memegang hape yang sedang memutar film porno barat, sedangkan tangan kanannya bermain di tubuhnya naik turun ke payudara dan klitorisnya
Teh nina terlihat begitu fokus dengan film itu sehingga tak sadar akan kehadiranku di balakangnya
Aku sungguh sangat panik campur bingung melihat kjadian ini
Aku sungguh terkejut teh nina yang ku anggap wanita sopan dan anggun yang menjunjung tinggi nilai agama dengan memakai pakaian muslimah. Kini sedang bermasturbasi hanya dengan menyisakan jilbab yang di ikatkan di leher dan selain itu adalah pakaian laknat kaum kafir yang mengumbar aurat disana sini
Tubuhku terdiam kaku
Sedikit saja aku bergerak bisa membuatnya sadar akan kehadiran ku
Namun rupanya aku datang di timing puncak masturbasinya
Paha teh nina di buka makin leber, jari telunjuk kanannya di kucek kucek makin liar di selangkanganya
Dan
"Aaahhh mmphh enakk fan enaaakk owhh"
Matanya merem melek dan tubuhnya bergetar hebat
Baru kali ini aku mendengar desahan jahat dari teteh yang ku hormati dan ku anggap paling santun itu
Namun mengapa di sela sela desahannya terselip namaku
Apakah teh nina sedang berhayal
Astagfirulah
Saking terkejutnya aku membuat gerakan kaget karena rupanya ada binatang yang hingga di tengkuk ku
Dan