Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Hukuman Untuk Pacar (1)

niver04

Kakak Semprot
Daftar
31 Aug 2014
Post
170
Like diterima
130
Lokasi
Seputar Dunia Maya
Bimabet
Sebagai perkenalan nama saya Bili, mahasiswa di salah satu perguruan tinggi negeri. Lita pacarku masih sekolah kelas 3 di bangku sma swasta. Kami baru 4 bulan menjalin hubungan. Untuk diketahui Lita memiliki bentuk badan yang proporsional, tinggi badannya sekitar 170 dan badannya sangat seksi dengan bentuk lekuk tubuh yang ideal, rambutnya hitam lurus panjang sebahu.wajahnya yang cantik terkesan lugu seperti boneka. Karena matanya yang kemayu dihiasi bulu mata lentik dan alis mata yang indah sangat cocok dengan kulitnya yang putih bersih. Lita pun gemar menggunakan pakaian yang terbuka dan sering mengenakan celana jeans pendek ketat yang memperlihatkan kemulusan pahanya dan betisnya yang menurutku sangat seksi. Aku sangat menyayanginya dan sungguh bahagia bisa mendapatkannya karena selain cantik rupanya diapun sangat baik ramah dan sopan atau banyak orang bilang inner beautynya juga dapat menarik perhatian semua cowok.sebelum akhirnya ada suatu kejadian yang mengubah semua pandanganku. Kejadian ini bermula saat aku sedang mengikuti perkuliahan, tiba-tiba hp-ku bergetar dan ada 1 pesan masuk dari Lita pacarku yang berisi “Yank kita perginya nanti sore saja yaa, Ta lagi mau nyuci pakaian dlu..okeh.,”. Lita memang sebelumnya mengajakku untuk pergi mencari baju setelah aku selesai mengikuti perkuliahan.setelah selesai akupun tak langsung pulang ke kosanku karena malas kalo di kosan sendiri. Akhirnya aku memutuskan untuk kerumah Lita saja menunggu sampai sore pun tak apa karena setahu saya orang tua Lita sedang menghadiri acara pernikahan sodaranya di luar kota.tanpa bilang akupun langsung meluncur ke rumahnya. Sesampainya di rumah Lita, aku melihat rumahnya sangat sepi meski ada sebuah mobil yang parkir di depan rumahnya. Akupun mendekat dan ternyata pagar rumahnya tidak terkunci. Pintu rumahnya tertutup rapat aku sengaja berputar lewat belakang rumahnya karena tempat menjemur di belakang rumahnya. Ketika berputar kulihat ada sebuah ember yang berisi pakaian yang sudah dicuci dan belum dijemur. “Kemana si Lita ya?” tanyaku dalam hati Pintu belakang tertutup rapat. Aku pun berinisiatif untuk mengejutkannya jika dia sedang tertidur di kamarnya Kamar Lita memiliki jendela yang besar. Ketika dekat dengan jendela aku terkejut mendengar suara bincang-bincang suara Lita dan seorang laki-laki. Penasaran ingin tahu siapa orang tersebut, akupun mengendap untuk mengintip lewat celah jendela yang terbuka. Betapa terkejutnya aku melihat Lita yang masih mengenakan daster tidurnya sedang bermesraan dikamar tidurnya yang akupun belum pernah masuk ke dalam.terlihat daster Lita sudah tidak karuan tersingkap dan lebih gilanya cowok tersebut sudah tidak mengenakan celana, hanya baju saja, terlihat penisnya yang besar mengacung.tangan kiri cowok tersebut menyeinap di balik dasternya dan tangan kanannya mengelus dan terlihat mengocok vagina Lita yang sudah tidak mengenakan cd. Marah, jengkel, benci dan dalam keadaan emosi aku memaki maki Lita dalam hati. “Bajingan, dasar perek murahan!” Sungguh sangat miris persaanku saat itu.tubuh milik pacarku sedang dijamah orang lain yang aku kenal. Orang itu adalah Dwi, teman kuliahku. Sangat kacau sekali perasaanku. Kini tidak terdengar lagi perbincangan mereka, hanya lenguhan dari Lita yg sekali kali terdengar. Tangan kanan Dwi temanku kini menuntun tangan Lita menuju penisnya yang memang lebih panjang dari milikku, sekitar 16 cm panjangnya dan tangan Lita kini menggenggamnya perlahan mengocok penis Dwi yang kontan membuatnya merem melek. “Anjing…gua aja belum pernah!” pikirku. Tangan kiri Dwi terus bergerilya meremas payudara pacarku dari balik dasternya dan tangan kanannya terus menggosok-gosok bibir vagina Lita yang aku pun baru melihatnya sekarang. Sangat indah dengan bulu-bulu halus dan yang tidak banyak dan terlihat sekali kali lubang vagina Lita yang dibuka oleh dua jari Dwi dari situ terlihat lubang vagina Lita yang berwarna merah muda sangat kecil seukuran jari lentik. Entah kenapa perasaan aku yang tadi sangat emosi kini berubah menjadi bergairah untuk terus melihat apa yang sedang Lita lakukan. Meski posisi mereka menghadap ke arahku namun mereka tak akan melihat kehadiranku karena dari tempatku sangat gelap dan memang hanya sebuah gang sempit sisa dari bangunannya dan pagar. Sedangkan kamar Lita sangat terang oleh lampu yang menyala. Kini Dwi mulai berinisiatif untuk membuka daster pacarku, dengan mudah dia meloloskan dasternya dari atas dan ternyata Lita tidak mengenakan BH sehingga terpampang jelas payudaranya yang mancung dan masih ranum. Saat aku masih takjub dengan payudara milik Lita, Dwi sudah menyambarnya dan mengenyot puting milik pacarku yang belum pernah kujamah itu. Rasa menyesal menghampiriku kenapa bukan aku duluan? Ciuman Dwi kini beralih ke payudara yang satunya dan kemudian ke bibir mungil milik Lita. Mulut mereka beradu dan terlihat saling hisap.Sialan…melihat pacarku sedang disetubuhi aku malah terangsang, ingin sekali aku ikut dalam acara mereka. Sekian lama waktu berselang, mereka sudah dalam keadaan bugil dan terlihat Lita pacarku sudah terlentang pasrah menunggu langkah Dwi selanjutunya. Dwi tidak langsung memasukkan penisnya tetapi dia mulai dengan menjilati vagina Lita yang sangat lezat yang seharusnya menjadi milikku. Lama Dwi menjilati milik Lita kini dia bersiap memasukkan penis nya ke lubang vagina pacarku. Awalnya dia menggesek gesekan penisnya ke lubang vagina pacarku yang sudah mengkilap. Diangkatnya kedua paha Lita dengan kedua tangannya sementara tangan Lita memegangi penis Dwi yang terus melakukan penetrasi ke vaginanya.dalam hati aku terus memaki maki.dalam keadaan tidak sadar aku memegangi penis milikku yang sudah tegang. Akupun nekat dengan membuka celana panjangku hingga batas lutut dan mulai mengelus penisku. Sementara itu kepala penis milik Dwi sudah hilang dihisap vagina pacarku.dan tidak beberapa lama setengah penis Dwi sudah masuk dan dihimpit dinding vagina Lita yang legit. Mulut Lita menganga tangannya meremas punggung Dwi dan yang satunya meremas sprei tempat tidur yang sudah acak acak. Dwi pun langsung menghentakkan pinggangnya dan plok terdengar bunyi yang cukup keras. Kini penis Dwi terbenam seluruhnya di vagina pacarku yang belum pernah aku jelajahi. Sesaat Dwi terdiam lalu menciumi bibir Lita yang masih meringis.tidak ada darah dan kemungkinan Lita memang sudah pernah melakukannya sebelum ini. Tangan Dwi meremas payudara Lita lalu mencoba untuk menarik penisnya lalu memasukannya lagi, terlihat penis Dwi sudah mengkilap oleh cairan Lita. Hal ini membuatku hancur dan kecewa, jika pacarku selingkuh hanya sekedar selingkuh tak apa, tapi kenapa sampai melakukan persetubuhan yang aku pacarnya sendiri belum pernah merasakan nikamuatnya tubuh itu dan Dwi yang aku tahu dia juga sudah memiliki seorang pacar adik angkatan di tempatku kuliah. Sialan… kenapa dia merusak lahan milikku dalam hati aku memaki.tak tinggal diam akupun merekam semua kejadian itu dengan menggunakan hp milikku sambil sesekali mengocok penisku. Kini Dwi mulai mengocok penisnya di vagina pacarku, diapun sambil terus mengocok penisnya di dalam vagina Lita sambil mengeluarkan pertanyaan-pertanyaan pada Lita berikut yang dapat saya dengar. “Sayang enak enggak??enak mana sama Bili??” “Enak kak, mmh belum pernah kak.” “apa belum pernah sama Bili?oh iya yah kan aku yang merawanin kamu di kosan Bili” “teruss kak..akkh!” “enak banget ngentotin kamu sayang.” Tak berselang lama kocokan penis Dwi semakin cepat, tubuh pacarku kini tersentak sentak tangannya terus menekan pantat Dwi. “Akh sayank mau keluar nih…akkhh…!” erang Dwi Saat tubuh Dwi terangkat tapi justru tangan Lita pacarku malah menekan pantat Dwi yang sudah terangkat hingga merapat kembali dan terdengar lenguhan dari keduanya hampir besamaan “arrrrrrghhh.ahh ahh!” Keduanya saling berpelukan dan aku tahu jika keduanya sudah orgasme dan sperma Dwi dikeluarkan di dalam vagina Lita dan pasti menyirami dan memenuhi rahimnya, terlihat dari lumeran sperma dari vagina Lita yang keluar melewati penis Dwi yang masih menancap dan mulai mengecil. Saat itu aku langsung mulai merapihkan pakaianku dan langsung cabut. Setelah kejadian tersebut, bayangan-bayangan tiap adegan masih terekam jelas dalam ingatanku dan sekali kali aku juga melihat hasil rekaman saat pacarku ML dengan Dwi. Ketika melihat adegan video tersebut selalu saja membuat penisku langsung tegak spontan. Gundah sekali perasaanku, marah dan benci, ingin sekali menghukum Lita pacarku atas perbuataannya itu.dan terbesit sebuah pikiran kotor dalam benakku kalo aku ingin menghukumnya dengan menyuruhnya ML dengan teman-teman cowok di sekolahnya di depanku. Namun hal tersebut pasti akan ditolaknya, pikiranpun semakin picik. Aku akan menjebak pacarku sendiri yang sudah berselingkuh dan ML dengan temanku Dwi. 3 hari setelah kejadian itu akupun berpura-pura tidak tahu atas perbuatan Lita terhadapku dan bertindak seperti biasanya.aku sengaja datang ke sekolahnya tanpa Lita tahu dan mencari tahu tentang teman cowok Lita baik sahabat atau bahkan teman yang tidak disukai Lita. Ada beberapa teman kelasnya yang aku tahu ada 3 orang, yaitu Bayu, Raden dan Epul yang adalah anak-anak bengal di sekolah tersebut, aku yakin bahwa Lita sangat tidak menyukainya, apalagi tampang mereka pun jauh dari ganteng, ya kira-kira mirip para siswa tukang tawuran yang wajahnya sering menghiasi berita-berita kriminal itu. Setelah bertemu akupun langsung merencanakan ideku untuk mengerjai Lita. Mereka semua langsung satu kata setuju dengan rencanaku. Pada hari Sabtu saat Lita pulang cepat akupun menjemputnya dan mengantarnya pulang dengan sepeda motor. Sesuai dengan rencanaku akupun tidak langsung mengantarnya untuk pulang tetapi menuju rumah Leo teman sekolah Lita yang sangat bengal. Aku berdalih pada Lita bahwa aku ada urusan sama Leo. Setelah masuk ke dalam akupun disuguhi minuman dan berbincang sejenak..Lalu Leo masuk kembali ke ruangannya. Lita yang memang sedang kehausan langsung meminum air sirup orange tanpa basa basi. Lama menunggu Leo kami pun sempatkan untuk bercumbu sambil berciuman, namun entah kenapa ada yang aneh dengan Lita karena matanya sangat mengantuk dan benar saja dalam sekejap Lita sudah terkulai tertidur pulas di sofa rumah Leo. Lalu suara orang mengetuk pintu terdengar dan terlihat Epul,Bayu dan Raden sudah tiba. Saya yang sudah merencanakan hal tersebut mulai ragu, langsung kugendong tubuh Lita yang tertidur ke sebuah kamar milik Leo dengan ranjang yang empuk dan cukup tinggi. Kurebahkan tubuh Lita yang masih mengenakan seragam sekolahnya lalu kubuka satu persatu kancing bajunya dan kutanggalkan pakainya. Roknya pun tidak luput untuk kulucuti. Kini tubuhnya hanya dibalut BH warna krem dan cd warna putihnya.sengaja aku tidak menutup pintu kamarnya agar teman-temannya dapat melihat tubuh gadis yang hanya mereka bayangkan saja di sekolahnya. Menurut info dari teman-temanya, Lita memang pandai dan banyak yang suka padanya bahkan banyak yang onani dengan memikirkan menyetubuhinya. Kini tubuh yang mereka bayangkan tergolek di ranjang dan hanya mengenakan BH dan cd tentu membuat mereka tidak sabar dan akupun mencoba mengingatkan mereka untuk sesuai rencana dimana aku yang pertama melakukannya dan kemudian baru mereka. Kini ketiga orang temannya itu hanya duduk di tepi ranjang dan hanya melihat apa yang aku lakukan terhadap tubuh pacarku ini.ada sensasi sendiri ketika tubuh indah milik pacarku dilihat oleh orang lain. Kini aku ciumi Lita dari bibirnya hingga lehernya lalu kubuka pengait BH-nya dan semua yang di dalam kamar terdiam menunggu.setelah kaitannya terbuka lalu kuangkat BH milik Lita dan benar saja teman-temannya semua takjub melihat keindahan payudara Lita, bahkan mereka terlihat ada yang sudah membuka celananya dan mengocok penisnya. Nampak Epul mengocok penisnya dan Raden menggosok gosok penisnya dari luar sementara Bayu merekamnya dengan HP miliknya. Aku langsung melahap payudara Lita yang tertidur lelap pengaruh dari obat tidur yang di masukkan ke dalam sirup tadi. Karena tidak mau berlama-lama aku langsung melucuti pakaianku sendiri hingga bugil lalu aku pelorotin cd Lita dan terlihatlah vaginanya yang masih berwarna merah muda yang sudah pernah dimasuki oleh penis Dwi. Kuciumi aroma vaginanya dan aku jilati belahannya dan kukulum bibir vaginanya sambil menjulurkan lidahku masuk ke dalam lubang vaginanya yang hangat dan menjilati kelentitinya yang menonjol keluar. Lalu kuhisap hingga membuat Lita melenguh..tak sabar aku pun langsung menggosok gosokan penisku ke vaginanya yang sudah terlihat cairan lendirnya. Epul yang dari tadi sudah tidak sabar kini dia sudah bugil dan naik ke atas ranjang dan berlutut tepat di samping wajah pacarku. Tanpa basa basi diapun mengocok penisnya tepat di atas wajah Lita, sesekali tangannya yang nakal meremas payudara Lita. Tak mau ketinggalan Raden dan Bayu ikut telanjang dan kami pun sudah bugil semua. Epul yang berada di samping kanan wajah yang masih mengocok penisnya di atas wajah pacarku dan Raden di samping kirinya ikut tidur di sebelah Lita namun agak ke bawah sehingga wajah Raden tepat berada di payudara Lita tanpa ragu dia menjilati payudara bagian kanan. Memang tubuh indah pacarku membuat orang tidak tahan. Aku mencoba untuk tak peduli terhadap tindakan mereka bahkan menambah hasrat gairah seksku semakin meningkat di mana tubuh indah pacarku dijamah oleh teman temannya sendiri.kini aku mulai mencoba memasukkan penisku ke dalam vaginanya dan mudah saja untukku memasukknya karena memang sudah sangat basah vaginanya menerima rangsangan rangsangan itu. Penisku sudah masuk sepenuhnya ke dalam vagina pacarku yang sudah pernah dimasuki penis Dwi selingkuhannya. Waw…meski tidak perawan namun tetap seret dan peret menjepit batang penisku yang berukuran hanya 14 cm dan berdiameter 4 cm. Aku langsung menggoyang goyangkan mengocok penisku seperti yang dilakukan Dwi padanya. Tubuh Lita ikut tersentak sentak dan terlihat wajahnya yang meringis kesakitan walaupun tidak sadar sepenuhnya.melihat aku yang menusukk nusuk vagina Lita membuat Epul semakin berani dia menempelkan penis miliknya yang berukuran panjang sekitar 17 cm dan berdiameter 5 cm ke pipi pacarku, sambil berkata kata kotor. “Nih makan kontolku sayang” ujarnya. Epul masih asik terus mengeyot dan meremas puting Lita. Aku semakin cepat saja mengocok penisku. Epul terus menempelkan penisnya ke muka Lita dan kata kotornya terus terucap. Ia terus ke leher Lita yang indah karena lipatan lipatan dagingnya yang menambah keseksian lalu naik ke atas bagian dagu dan bibr mulutnya seakan akan menyuruh Lita menciumnya dan terus naik hingga ke bagian matanya yang masih terpejam dan alisnya tak luput dari gesekan penis Epul, bahkan cairan bening yang keluar dari penis Epul dioleskannya di bibir merah Lita, lalu tanpa segan dia mencium bibir Lita. Selesai mencium bibirnya kini Epul semakin berani dia berbaring di samping tubuh Lita namun agak ke atas hingga penisnya sejajar dengan wajah Lita. Tangan kiri Epul menarik kepala Lita hingga menengok ke arah penisnya dan kini tepat mulut mungil merah pacarku berhadapan dengan penis Epul yang berjarak hanya 1 cm. Epul langsung menggosok gosokan kepala penisnya yang ada sedikit cairan bening yang keluar ke bibir mungil pacarku dan dengan tangan kanannya di mencoba membuka mulut Lita dan ingin menyetubuhinya. Setelah mulut Lita terbuka Epul langsung memasukkan penisnya ke dalam membuat kenikmatan tersendiri untuk separuh penisnya sudah masuk. Epul tidak mau kalah menyetubuhi mulut pacarku, ia memaju mundurkan pantatnya dan merasakan sentuhan dari tiap rongga mulut Lita. Melihat kejadian tersebut membuatku tidak tahan lagi, kupercepat gerakanku dan hingga akhirrnya dengan sedikit teriakan “akkkhhh!” aku sampai pada puncaknya, tubuhku mengejang dan penisku menancap penuh di vagina Lita, spermaku menyirami seluruh rongga vagina Lita yang telah berselingkuh dan terasa sedikitnya 4 semburan spermaku. Kini aku terkulai lemas lalu kucabut penisku dan aku terbaring di ranjang, kini Raden yang nampaknya akan mengambil alih tempatku dan Bayu terus merekam kejadian kejadian tersebut sesekali diapun ikut mencium dan mengenyot buah dada indah temannya itu. Kini Raden akan merasakan kenikamuatan vagina Lita pacarku dan sekaligus teman sekelasnya itu. Tanpa basa basi Raden langsung mengarahkan penisnya yang panjangnya tidak jauh beda dengan punyaku ke vagina teman kelasnya itu.dengan mudah dia memasukan dan langsung mengocok vagina pacarku dan memutar mutar seakan mengoyak seluruh vaginanya agar semua bagian vaginanya tersentuh oleh penis miliknya. Epul kini terlihat semakin cepat gerakannya menyetubuhi mulut Lita hingga ia pun mengeranng “aaahhkk…ennnaaaak!” sambil menekan kepala Lita dan membenamkan penisnya jauh lebih dalam di mulut Lita Saat itu aku menyadari bahwa Epul mengalami orgasme sperma yang langsung masuk dan meyemprot rongga mulut Lita tentu saja membuat pacarku tersedak. Dan dia pun tersadar dari tidurnya namun masih lemah Epul langsung menarik penisnya keluar dan mulut Lita menganga penuh oleh cairan sperma Epul dan ketika sudah sadar Lita seakan ingin bicara namun tak bisa karena masih penuh oleh cairan sperma Epul dan diapun mencoba menelan sperma yang sudah di ujung tenggorokan dan mengeluarkan sisa sisanya hingga meluber. Diapun terkejut ketika melihatku, “Bili apa yang kamu lakukan? kamu jahat!” ucapnya sambil badannya terguncang guncang akibat sodokan penis Raden yang lagi asik. “Kenapa sayang? Enak kan? hahaa….!” aku tertawa “Tolong cukup jangan lakuin ini lagi!” Lita memohon dengan sisa sperma Epul yang lengket di mulutnya. “Kamu yang jahat duluan!” ujarku dengan nada kesal, “kamu asik ngentot sama Dwi di rumahmu sedangkan aku belum pernah mencicipi tubuhmu ini, sekarang rasakan hukumannya ngentot sama temanmu! Enak kan? aku baikkan??” “hmmmp!” saat dia ingin mencoba menjawab pertanyaanku mulutnya langsung disumbat oleh penis Bayu yang panjangnya hanya 12 cm dan berdiameter 5 cm. “Udah sekarang sayang rasakan aja yah nikmati ajah! toh semua temanmu ini!” ujarku. “Aduh Ta enak banget memekmu…dah lama banget aku pengen ngerasain memek ini Ta” Raden pun ikut mengoceh sambil terus memaju mundurkan pantanya memperkosa pacarku, “ayo rasain penisku ini Ta..enak kan? ntar kalo enak lo boleh minta ke gue lagi Ta..goyangin dong pantat mu Ta!” Raden menampar keras pantat Lita yang tak bisa berkata kata karena mulutnya masih disumpal penis milik Bayu yang sedang asik disepong olehnya. “wahh mulutmu enak Ta! ayo kulum teruss!” sahut Bayu sambil memaju mundurkan pinggulnya, “tiap hari kek gini enak Ta habis pulang sekolah di kelas enak pastinya.hahaha!” Bayu pun sangat senang dengan kemenangannya itu. Tak lama kemudian Raden mengerang, tubuhnya mengejang tanda mengalami orgasme dan spermanyapun dikeluarkan di dalam. Raden tergeletak lemas. Kini giliran Bayu yang akan mencicipi vagina teman kelasnya yang pandai dan cantik itu. Dengan lemah pacarku memohon pada Bayu untuk menyudahinya.. “Bayu jangan…tolong sudah cukup!” “Udah kamu nikamuatin aja Lita sayang, toh pacarmu aja ngijinin koq” kata Bayu seraya mengangkat paha Lita dan menancapkan penisnya ke vagina Lita.. “ahhhhhh!” Lita pun mengerang “Udah masuk nih kontolku di memekmu!” sahutnya enteng Lita hanya bisa melenguh lenguh dan sambil tangannya mendorong tubuh Bayu yang sudah kesetanan. Melihat seperti itu kini Bayu mulai memegang tangan Lita dan seperti adegan perkosaan yang lain Bayu langung menggenjot penisnya. Lita hanya mampu menggerak gerakan kepalanya ke kanan dan kiri sambil matanya terpejam menahan hasrat birahinya karena malu pada temannya itu dan tentunya karena aku. Beberapa menit berselang kocokan penis Bayu semakin cepat dan kini ia melepaskan genggaman tangan Lita dan beralih memegang pinggulnya dan terus mengocoknya. Terlihat pacarku sudah tidak menolaknya lagi padahal tangannya bebas dan dia hanya meremas sprei dan yang satunya memegangi buah dadanya sendiri yang padat dan ranum yang terguncang oleh hentakan pantat Bayu. Melihat tidak ada perlawanan lagi dari pacarku kini Bayu leluasa menggenjotnya dan diselingi dengan ciuman ciuman di payudara milik Lita dan saat Bayu mencium bibir pacarku nampaknya pacarku malah membalasnya bibir mereka bergumul lama. Saat sedang asik, aku pun mulai memancing mancing pacarku, “Nah enak kan sayang ngentot di depan pacarmu ini?” ujarku. Kedua insan tersebut semakin hangat bercinta membuatku kembali bergairah. Mereka terus berciuman dan aku mulai bergerilya. Di tengah asiknya mereka berciuman karena Bayu yang menggenjot dan mencium pacarku, kuselipkan tangan kananku di antara himpitan kedua tubuh Lita dan Bayu yang menempel erat tepat di buah dada Lita. Aku remas dengan keras payudara Lita yang dihimpit oleh tubuh Bayu yang menempel erat antara dada Bayu dan buah dada milik Litta. Lama aku meremas payudara Lita yang terhimpit tubuh Bayu dan akhirnya Bayu melepaskan ciumannya dari bibir Litta.Kini ia fokus menggenjot vagina Lita hingga membuat celah bagiku untuk bermain di bagian atas. Langsung saja aku lumat bibirnya yang sudah menjadi milik banyak orang bahkan aroma sperma masih sangat kuat.aku cium bibirnya sambil meremas payudaranya yang padat itu. Tak lama kemudian Bayu mempercepat gerakannya namun saat sebelum orgasme nampak tubuh pacarku sudah bergetar terlebih dahulu matanya terpejam badannya kaku dan dan mulutnya menganga melenguh keras. Beberapa saat kemudian giliran Bayu yang meradang dan mengejang “Aahhh Litta pereeek! enaak bangettttt memekmu! lenguhnya dengan kencang dan membenamkan seluruh penisnya dan menyemprotkan seluruh sperma miliknya itu. Bayu langsung terkulai lemah.saat itu pula penisku yang sudah tegang kembali langsung aku suruh Lita untuk mengulumnya dan Lita hanya bisa menurut saja karena sudah terlanjur pikirnya. Namun seketika aku sedikit terkejut ketika melihat tubuh gelap yang sudah telanjang dengan penisnya yang mengacung tegak sangat besar dan panjang seperti ukuran orang luar yang saya taksir saat itu panjangnya mencapai 22 cm dan berdiameter 6 cm. Dia mendekat ke arah Litta dan sekarang sudah berada di antara selangkangan pacarku siap untuk menusuk vaginanya. Lita yang mengetahui kedatangannya terkejut dan langsung bereaksi “Kenapa dia harus meyetubuhi Ta juga?” ujarnya dengan kesal. “Ta ga mau sama dia!” Lita tampaknya menolak namun Leo tetap memaksa untuk merobek vagina pacarku dengan penisnya. Lita sontak bangkit ketika kepala penis Leo sudah di depan menempel bibir vagina imut miliknya itu. Melihat hal tersebut aku langsung bersikap dengan kembali menahan tubuhnya dan tangannya seakan mempersilakan Leo untuk leluasa memperkosa pacarku itu. Seakan mengerti Leo langsung saja menekan penisnya hingga masuk ke dalam. Awalnya mengalami kesulitan dan Lita kini hanya menangis dan tak berdaya.mungkin dia menyesali perbuatannya. Pada sodokan yang ketiga akhirnya kepala penis Leo sudah dapat masuk menembus vagina pacarku. Lita terbelalak dan meringis kesakitan. Dengan sedikit dorngan kini penis Leo sudah masuk setengahnya. Terlihat bagian atas vagina Lita mengembung karena vaginanya sangat penuh terjejali penis milik Leo. Tahu vagina Lita yang belum terbiasa dengan ukuran penis miliknya Leo sengaja mendiamkan beberapa saat untuk mebiasakannya. Penis Leo yang hitam legam dan berotot itu kini sudah masuk 3/4 nya lalu ia menariknya dan mendorongnya perlahan lahan hingga akhirnya mulai dengan gerakan mengocok. Aku sungguh tak percaya vagina imut milik pacarku yang cantik ini dimasuki penis dengan size besar dan berwarna coklat kehitam hitaman seperti orang negro. Dengan berhati hati aku menyaksikan vagina Lita pacarku dimasuki batang penis yang urat-uratnya terlihat sangat tangguh. Apakah Lita sanggup menaklukannya? Bayu kembali melanjutkan rekamanya dengan merekam kejadian itu dan mengolok ngolok Lita “Ayoo perek! lo senengkan dapetin kontol gede?? Hahaha!” ejek Bayu, “nanti lo dapeti deh rekaman ini!” Kini kocokan dan genjotan Leo sudah semakin stabil dan mulai menambah kecepatannya. Melihat Lita yang sudah tidak melawan aku melepaskan peganganku.dan aku menyuruhnya untuk mengulum penisku. Lama posisi seperti ini kemudian aku pun kembali mengalami orgasme dan menyemburkan spermaku di mulutnya. Aku pun menyingkir dan kini pacarku berada ditangan Leo sepenuhnya. Bosan dengan posisi itu Leo kemudian membalikkan psosisinya. Sekarang Lita berada di atas sedangkan Leo di bawah. Nampak pacarku terlihat canggung mungkin jarang atau malu kalau dia di atas. Ia hanya terlihat merapatkan tubuhnya di pelukan Leo. Melihat tubuh pacarku sedang di atas tubuh orang lain dalam keadaan bugil dan vaginanya dijejali penis berukuran besar menjadi suatu sensasi yang luar biasa. Melihat Litta pacarku yang hanya terkulai lemas membuat Leo tak sabar, dia pun menegakkan badan Lita dan menyuruhnya menggenjotnya sambil tangannya yang kekar menampar nampar pantat pacarku hingga merah. “Ayooo perek cepat kau goyang!” ujar Leo kasar pada Lita. Litapun kini mencoba menggoyangkan pantatnya. “Nah gitu donk, katanya mau jadi perek profesional…ayo yang bagus gerakannya!” Lita mulai bisa mengontrol keadaannya.dia mulai menggenjot penis Leo yang tak bisa masuk sepenuhnya ke dalam vaginanya. Kini tangan Leo bebas meremas remas buah dada yang ranum itu dan menggigit gigitnya hingga terlihat merah merah di sekeliling payudara pacarku itu. Tak berapa lama goyangan Lita semakin cepat dan dia mengejang kembali mengalami puncaknya. Kembali tubuh telanjang Lita yang putih mulus kembali terkulai lemah di atas dada Leo yang kekar. Epul yang sudah bergejolak kembali melihat adegan tersebut langsung bangkit dan menuju belakang diantara kedua paha Litta. Karena belum puas Leo kembali melanjutkan gerakkannya dengan mencabut penisnya lalu memasukannya lagi dan mencabutnya dan memasukannya lagi dan saat ia mencabutnya terlihat lubang vagina Lita pacarku sudah sangat lebar yang semula hanya berukuran jari lentik kini sudah terlihat seperti lubang sumur yang dalam dan lebar mungkin aku perkirakan 4 jari bisa masuk ke dalam. Lita terkulai tak berdaya dengan kondisi penis Leo yang berukuran besar masih menancap tegak. Tiba tiba saja Epul mengambil posisi tepat di belakang Lita dengan posisi mau dooggy style “Gua pikir penis Leo belum lepas mau apa dia??” hatiku berdebar bertanya tanya. Ternyata Epul ingin memaksa penisnya ikut masuk kedalam vagina Lita. Owh…dengan satu penis milik Leo saja sudah sesak apalagi ditambah milik Epul. Apa muat? membuatku penasaran. Ketika mencoba untuk menekan masuk penisnya, pacarku tersentak dan menjerit kesakitan, namun Epul tetap memaksa dan akhirnya bisa memasukinya. Waw…kini dua penis bersamaan masuk di dalam vagina pacarku. Mereka mulai menggenjot bersamaan secara pelan pelan sebelum akhirnya semakin cepat dan cepat. Aku tak tahu kondisi dari Lita sendiri mungkin sekarang dia sudah tak sadarkan diri hingga akhirnya kedua penis tersebut bersamaan menyemburkan spermanya di dalam vagina Lita dan kami pun membiarkannya untuk beristirahat sementara 3 teman kelasnya Epul, Bayu dan Raden berpamitan terlebih dahulu karena ada ekstrakulikuler pramuka di sekolahnya dan sebenarnya Lita pun termasuk anggota ekskul tersebut. Tak terasa 3 jam kami meyetubuhi pacarku bersama teman teman sekolahnya. Tak ada penyesalan sedikitpun karena ini merupakan hukuman untuknya. Setelah satu jam dia tertidur akupun membangunkan Lita yang belum berpakaian sama seperti aku dan Leo. Aku mengajaknya mandi bersama. Leo juga tak mau ketinggalan untuk ikut mandi bersama. Kami bertiga mandi bersama aku menggosokkan tubuh Litta bagian belakan dan Leo ikut ikutan menggosok bagian depannya. Sontak membuat kami berdua kembali bergairah. Leo mengulum buah dada Lita dan nampak Lita pasrah saja menerimanya bahkan sudah bisa menikmatinya ketika tangan Leo mengocok vaginanya yang sudah lebar itu. Kini giliranku yang memegang kamera hp dan melihat persetubuhan pacarku dengan Leo kembali. Saat itu Leo mengangkat kaki Litta dan meletakkannya di atas wastafel kamar mandi dan mulai memasukan lagi penis besarnya ke dalam vagina Litta hingga keduanya kembali berorgasme. Setelah selesai mandi aku pun langsung mengantar pulang Litta dan tidak banyak bercerita karena memikirkan pikirannya masing masing. Menurut sumber info terpercaya dari teman Lita, semejnak kejadian tersebut, Lita menjadi bulan bulanan pemuas nafsu seks teman teman sekolahnya, bahkan di kalangan tertentu Lita dicap sebagai perek murahan karena hanya dibayar 50rb atau 20 ribu bahkan ada yang hanya memberi 5ribu saja untuk mencicipi tubuh indahnya. Hal tersebut dikarenakan ulah Bayu yang memanfaatkan rekaman tersebut untuk melakukannya bahkan dia yang seperti germo dengan menyuruh Lita melakukan hubungan seks atau ML dengan teman-temannya untuk keuntungannya sendiri mendapatkan imbalan dari setiap yang memakai tubuh Lita. Jika menolak Bayu mengancam Lita bahwa video yang didapatkan atas kejadian waktu itu akan diberikan pada orang tuanya yang memiliki sakit jantung dan sebagai seorang yang dihormati dan disegani. Bahkan menjadi rahasia umum jika ada salah seorang guru yang pernah memakai Lita sebagai alat pemuasnya. Entah aku harus bangga atau apa atas kejadian ini tapi yang jelas kemarahanku terhadap Dwi belum tuntas aku berniat untuk membalasnya dengan mengerjai pacarnya yang juga tidak kalah cantik dari Litta dan terkenal sangat agresif serta dicap gatalan itu. Nantikan saja kelanjutannya…
 
Terakhir diubah:
pusing bacanya.. Tidak ada paragraph sehingga terlalu rapat.

Dan satu lagi, ente sudah ijin sama penulis aslinya untuk post di sini?
Kalo memang belum, sebaiknya anda taruh tag Repost, supaya jelas bahwa ni bukan karya anda. Sory :bata:
 
pernah baca...ini penulis aslinya ato repost???
 
Kasih space donkk suhu, buat naafas...baca nya ne ngap2an...
Tapi makasih, cakep buat imajinasinya....
 
Setelah kejadian demi kejadian antara aku dan pacarku Lita, hubungan kami tidak jelas, dibilang putus namun aku dan Lita masih sering berhubungan sex dan dibilang belum putus tapi sekarang aku sudah mempunyai pacar baru. Yah pacar baruku bernama Amel, dia sudah lama kukenal dan sangat tidak asing lagi ditambah Lita sangat mengenal Amel karena dia adalah sahabat dekat Lita dan sekaligus teman sekelasnya di SMA Sungguh keterlaluankah aku ini? berpacaran dengan sahabatnya.aku mengenal Amel karena sering jalan bertiga saat aku masih dengan Lita.

Sosok Amel yang memiliki rambut sebahu dan tinggi lebih pendek dari Lita sekitar 167cm, tidak kalah cantik dari Lita, kulitnya sama putih dan jujur perawakan tubuhnya lebih membuatku bergairah. Dengan tubuh yang lebih padat dari Lita lalu bagian leher Amel yang memiliki lipatan daging kenyal dan bagian pantatnya yang lebih semok pasti membuat mata laki-laki ingin melumatnya habis habisan. Secara keseluruhan jika dibandingkan dalam keadaan bugil, Amel memiliki nilai lebih yang tidak dimiliki Lita. Yah, Amel yang memiliki wajah khas keturunan Arab dengan hidung mancung dan ukuran payudaranya yang terlihat lebih kenyal ditambah tingkah lakunya yang polos dan malah cenderung lugu menambah hasrat seksku berlebih padanya. Keluguan dan kepolosan Amel tentu sudah kuketahui semenjak aku kenal dengannya.

Hal itu terlihat dari beberapa kejadian sebelum aku berpacaran dengannya. Saat itu Lita bersama Amel datang ke tempatku. Ketika mereka datang aku baru saja selesai mandi dan aku hanya mengenakan handuk saja. Aku melihat Lita dan Amel duduk di balkon depan pintu kamarku, jujur saja memang sewaktu didalam kamar mandi ada sedikit pikiran isengku ketika tahu akan kedatangan mereka berdua. Hati kecilku ingin sekali bercinta dengan Amel sahabat Lita.tanpa ada rasa was was aku pun berjalan menghampiri mereka dan berniat untuk masuk ke kamar dan memakai pakaianku. Ketika tanganku akan membuka pintu kamar, tanpa diduga Lita saat itu sedang entah kesurupan apa sehingga dia berbuat iseng dengan menarik handuk yang aku lipatkan menutupi bagian vitalku dan satu-satunya yang menutupi tubuhku.

Tangan kananku yang memegang gagang pintu dan tangan kiriku yang memegang ember kecil tempat peralatan mandiku tak bisa berbuat apa. Waaow gila dan bodohnya aku malah berbalik ke arah mereka dengan kondisi tubuh aku yang bugil. Sekilas aku melihat Lita terbelalak dan Amel pun hanya melongo sambil tersenyum aneh dan tidak mencoba menutup matanya atau berpaling ke arah lain ketika melihat aku bugil di depannya dengan kondisi penis sedang ereksi karena pikiran kotorku terhadapnya.

Spontan kejadian itu membuatku malu bukan main, tapi ada sedikit kepuasan tersendiri ketika jagoanku terlihat oleh Amel yang sering kujadikan dia objek untuk melakukan onani.Bahkan ingin sekali aku melakukan onani di hadapannya persis di depan mukanya yang polos dan lugu itu lalu kusemprotkan cairan spermaku ke wajah cantiknya sehingga melumuri mulutnya dan bahkan hingga buah dadanya.

“Kurang ajar si Lita” ucapku dalam hati, namun berterimakasih pula padanya haha..

Setelah kejadian itu aku yang sudah berpakaian rapih akan bersiap siap untuk hang out bersama mereka.tiba tiba saja Amel berucap
“Bili maafin Amel yah, tadi gak sengeja ngeliat punya kamu, maaf yah…abisnya si
Lita sih nih iseng ajah!”

“Hahahaaa…alah udah lo jg seneng kan Mel, kamu kan suka juga ma Bili pacarku kan, hayoo ngaku?” kata Litta sambil tertawa


“Iiih Lita apaan sih, enggak Bil enggak koq, sekali lagi maaf yah Bil” sahut Amel dengan muka yang penuh keluguan memohon maaf
Dengan muka yang merah karena malu dan serba salah, namun sedikit bangga mendengar percakapan mereka aku berkata

“Oh iya udah gapapa Mel santai aja kali, ya udah yu cabut”, padahal dalam hati aku berkata, “aduh Mel kalo kamu mau lebih juga aku kasih kali hahahahaaa horaaay” sorak hatiku gembira

Dari situ aku tahu akan kepolosan dan keluguan Amel.sejak berpacaran dengannya Amel sangat penyayang dan perhatian orangnya bahkan lebih lembut dan cenderung penurut. Ia sebelumnya tidak pernah berpacaran karena memang tidak pernah dikasih ijin oleh orang tuanya,teman-teman taw sendiri bagaimana keluarga keturunan yang sangat taat dan agamis.

Aku dengannya pun berhubungan tanpa sepengetahuan orang tuanya.Awalnya susah sekali meyakinkan dia agar mau berpacaran denganku dengan alasan takut.dan akhirnya kita setuju untuk backstreet (bukan backstreet boy bro hahaha intermezo). Satu bulan aku berpacaran dengannya, kamipun saling menyayangi satu sama lain dan karena ada rasa takut untuk kedua kalinya kecolongan entah pikiran jahat apa yang merasuki aku agar aku duluan yang mencicipi tubuh sintal yang tentu lebih indah dari milik Lita. Mungkin garis besarnya saja yang kuceritakan tentang kisah hilangnya keperawanan Amel selengkapnya mungkin akan kuceritakan di lain cerita. Yah, akhirnya dengan susah payah dan sedikit kerja keras aku berhasil mendapatkan keperawanan Amel di kamarku yang sering kujadikan tempat berhubungan seks dengan Lita.

Kejadiannya di siang hari sepulang Amel sekolah, aku menjemputnya dan di tengah perjalanan turun hujan yang tidak begitu besar. Kamipun sepakat untuk mampir dulu ke tempatku. Sesampainya di tempatku akupun langsung mengajak Amel untuk masuk ke kamar. Saat itau kondisi kostku saat itu sangat sepi. Melihat kondisi Amel yang baju seragamnya agak basah dan terlihat menjadi transparan BH nya terpampang jelas berwarna pink.Aku pun berinisiatif untuk menyuruhnya mengganti pakaian yang memang biasanya Amel membawa kaos ganti persiapan. Hal itu dilakukannya karena Amel dan aku backstreet jadi kalo Amel sudah pulang ke rumahnya tentu akupun tak bisa jalan dengannya sehingga kami pacaran setelah Amel pulang sekolah langsung tanpa mengantarnya pulang. Susahnya memang kalau cinta dilarang. Amel yang memang penurut tanpa banyak kata diapun mengeluarkan kaos gantinya yang berwarna putih. Dia agak sedikit bingung melihat ke arahku dan mungkin bertanya tanya pada hatinya, apakah aku harus mengganti pakaianku disini di depan dia. Seketika Amel tersenyum padaku lalu berkata

“Say, Mel mau ganti baju, jangan ngintip yah, menghadap ke belakang dulu.” sambil tangannya menutup pintu rapat-rapat dan menguncinya dan gorden pun tak luput ditutupnya hingga tak ada celah sedikitpun.

“iya iya…deuuh sama pacar sendiri aja pelit.” (haha..dalam hatiku senang kapan lagi lihat yang beginian).

“Huh dasar cowok, senengnya liat yang buka bukaan” dengan nada kesal diapun berbalik membelakangiku dan terlihat tangannya kini mulai membuka satu persatu kancing baju seragamnya

Setelah semua kancing bajunya sudah lolos, nampak bajunya terlihat longgar dari pandanganku. Perlahan Amel meloloskan lengan kananya dari baju itu, tampak bahu Amel yang putih mulus dan kenyal terbalut tali BH berwarna pink lalu lengan bagian kirinya dan punggungnya sudah terlihat. Setelah semuanya tanggal Amel menggantung bajunya di balik pintu. Waaw sungguh pemandangan yang luar biasa, sosok cewek polos dan lugu di hadapanku tanpa baju hanya BH yang membalut buah dadanya yang seakan ingin tumpah keluar. Di sini dituntut kesabaran seorang cowok dalam menghadapi situasi ini (pasal 1 ayat 2 : jangan terburu buru nanti bisa berabe).

i kamar yang terkuci rapat bersama sang pacar yang tanpa baju hanya BH yang berwarna pink, sungguh cowok mana yang engga punya pikiran mesum. Hasrat seksku sudah di ubun ubun, (karena kondisi darurat Pasal 1 ayat 2 tidak diberlakukan wkwkwkw). Aku yang memang sudah TB (terangsang berat) langsung mendekat ke arahnya, kupeluk tubuhnya yang putih dan padat yang hanya terbungkus BH, kedua tanganku langsung mendarat tepat di kedua bukitnya yang memang terlihat lebih mancung yang masih terbungkus BH. Amel sontak kaget dan matanya tajam memandangku, tak ambil pusing lalu kuteruskan dengan menciumi bagian lehernya yang berlipat itu sambil tangan meremas remas bongkahan daging yang mononjol dan mencoba menyelinap masuk di balik bh-nya.

Amel hanya melenguh dan kepalanya terdongak ke atas, matanya terpejam sambil menggigit bibir bagian bawahnya sendiri. Meski Amel tidak pernah melakukan hubungan seks namun untuk diketahui, ia sering menonton film porno dan lebih senang film luar yang pemerannya ganteng dan memiliki ukuran besar.hal tersebut dikarenakan doktrin dari aku dan Lita. Dimana aku mengoleksi banyak file file film porno baik lokal maupun luar. Tidak jarang juga kami bertiga menonton bareng sebagai kegiatan iseng atau hanya Lita dan Amel, jadi meski lugu dan polos tentu dia memiliki pengetahuan dari hal tersebut. Aku yang sudah tidak tahan langsung membuka kait BH di punggunya dan ketika kait itu terlepas terdengar Amel terkejut dan sedikit melenguh. Ketika aku meloloskan tali BH dari kedua lengannya spontan kedua tangannya langsung menutupi buah dadanya yang sempat terbuka bebas dan mengacung. Aku rasa tindakan yang dilakukan

Amel hanyalah sia sia belaka karena buah dadanya yang ranum mancung tidak bisa sepenuhnya tertutup oleh tangannya yang kecil dan lembut itu.alhasil tangannya hanya menutupu bagian putingnya saja. Melihat hal seperti itu membuatku tersenyum geli dan memunculkan keisenganku. Langsung saja kubuka pengait rok seragamnya dengan cepat dan huwaaalaaa…rok Amel dengan mudah jatuh ke lantai. Amel semakin bingung dan terlihat sangat panik. Karena itu aku langsung memeluk erat tubuhnya mencoba menenangkannya dengan kata kata sayang dari mulutku mencoba membuainya.

Hangat sekali tubuhnya, ditambah aroma parfumnya yang bercampur dengan aroma asli tubuhnya. Aku mencium lehernya menghisap aromanya dalam dalam seakan mencium bidadari. Kembali aku melakukan pemanasan dengan menciumi bagian leher dan memijit halus buah dada bagian bawahnya dan perutnya ku usap usap karena tangannya masih rapat menutupi daging kenyal itu.lalu aku membalikan tubuh Amel dan kulumat bibirnya perlahan kuturunkan tangannya dan menuntun tangan kanannya menuju penisku yang masi terbungkus celana jeans.kutaruh tangannya yang lembut itu dan ternyata hanya diam saja lalu kuremas tanganya itu agar dia mengikuti untuk meremas penisku juga.

Kini penisku sudah tegang sepenuhnya dan nampaknya Amel merasakan itu, lalu perlahan kubantu dia untuk menurunkan ret sleting celanaku dan langsung kutari CD ku turun dan gloeeng! penisku yang ngaceng berat nongol seketika menyentuh tangan Amel yang putih dan lembut. sambil terus melumat bibirnya yang tipis dan mungil kusapu seluruh rongga atas mulutnya dan bibirnya kuhisap hisap aku tuntun kembali tangan Amel yang bergetar untuk menggenggam penisku sambil mengucapkan kata kata perangsang,

“Ayo sayang kocokin penis Bili donk, kamu kan udah pernah liat dulu sekarang ini jadi milik kamu sepenuhnya sayang,”

Dengan ragu diapun menggenggam penisku dan berusaha mengocoknya. Karena memang belum berpengalaman kocokannya pun sungguh tidak berasa, namun yang kurasakan dan membuatku semakin tegang adalah sensasi dari sentuhan tanganya yang lembut yang dulu hanya bisa kubayangkan saja saat mandi. Kini benar benar menyentuh dan mengocok penisku.

“perek juga kamu yah” pikirku

Kejadian demi kejadian berlangsung,hingga akhirnya aku pun dapat memerawani Amel. Memang ada sedikit bercak darah di penis miliku saat kumasukkan ke vagina Amel yang ternyata lebih imut dan lebih sempit dari Litta, dihiasi bulu rambut yang tidak banyak bagian dalam vaginanya berwarna pink dan kelentitnya sangan imut menonjol. Saat itu aku tumpahkan spermaku berkali-kali, yang pertama ku tumpahkan di bagian mulutnya yang langsung dia telan seluruhnya dan yang kedua dibagian dadanya dan perutnya. Sesaat setelah selesai aktivitas sex kami, terlihat mata Amel berkaca dan sesekali air matanya menetes. Aku memahami hal tersebut dan mencoba menenangkannya lalu menghiburnya membuat dia percaya.

Baru setelah beberapa minggu Amel sudah tidak merasa canggung lagi akan aktivitas sex nya yang pertama. Bahkan aku beberapa kali kerap mengajaknya untuk pergi berlibur ke luar kota dan kami pun biasa menginap di hotel satu kamar berdua dan tentu sudah pasti kami melakukanya lagi hehehee.

Tak terasa sudah lama juga aku dan Amel berpacaran, namun entah kenapa rasa marahku pada Dwi yang dulu mengerjai Lita belum padam. Mungkin karena janji aku pada diriku untuk membalasnya dengan mengerjai pacarnya Dwi yang aku tahu dari informasinya bernama Nonix. Nonix tinggal di sebuah kontrakan yang cukup besar dan memang katanya kontrakan itu sangat ketat peraturannya dimana tamu pria hanya diperbolehkan masuk di ruang tamu saja yang sudah disediakan dan pintu gerbang hanya dibuka hingga jam 9 malam.

Namun bagaimanapun caranya aku harus menuntaskan dendamku ini. Pada waktu itu sehabis menjemput Amel dari sekolah aku sengaja mampir ke kosan Nonix, pacar Dwi untuk mencari tahu informasi lebih lanjut.Aku dan Amel akhirnya tiba di kosan Nonix yang saat sebelumnya aku tahu jika Nonix sedang pulang ke kota kelahirannya. Di balik pagar aku melihat ada penjaga kos, masih muda dan mungkin seumuranku. Akupun berbasa basi bersamanya. Namun sejenak ada ide dipikiranku sapa tahu penjaga kosan ini bersedia membantuku atas misi ini agar lebih mudah. Kalo tidak ya mungkin aku akan cari jalan lain. Lalu aku berjalan menarik tangan penjaga itu sambil berkata pada Amel untuk menunggu sebentar dan Amel pun mengangguk menuruti perintahku.

Aku dan penjaga kosan itu yang aku ketahui ternyata bernama Niver terlibat perbincangan yang sengit karena aku membujuknya untuk membantuku mengerjai si Nonix. Nonix tidaklah lebih cantik dari Amel maupun Lita, mukanya biasa saja namun body nya memang mantap, bisa dibilang body entotan karena siapapun yang melihatnya bawaannya pasti pengen menyetubuhinya sampai pingsan. Tubuhnya yang langsing ditambah dengan gayanya yang modis menambah kepopulerannya di kampus. Tingkah lakunya yang terbilang genit dan sangat centil membuat orang semakin sulit membedakannya dengan perek.

Setelah kuceritakan maksud dan tujuan ku datang sini, Niver pun sempat berpikir agak lama untuk memikirkan keputusan apa yang akan ia buat. Nampak keraguan di raut wajahnya sehingga aku mencoba meyakinkan dia..
“Gimana bang Niv? setuju gak rencanaku??” tanyaku

“Aduh gimana yah, aku juga dari dulu sebenernya pengen banget tuh ngentotin non
Nonix. Tapi aku ragu…”

“Udah ntar bang Niver aku kasih uang jajan deh, gimana??”

“Uang sih aku gak butuh den”, tandasnya

“Wah lalu bang Niver maunya apa??” aku makin bingung

“Eengh, anu den, yang diluar gerbang itu pacarnya aden yah?” tanyanya

“Kalo iya kenapa bang??” aku bertanya curiga
“Ya udah, gini ajah” katanya sambil jari telunjuk
nya diangkat ke atas mengarahkannya padaku, “kalo aden ngasih kesempatan aku buat nyicipin pacar aden, pasti Niver bantu rencana aden, gimana??”

“Eengh dasar kampret” makiku dalam hati, “Waduh gimana yah bang, kalo yang lainnya mau bang? yang gak kalah cantik..gimana??”

“Wah kalo bukan dia mah ogah ah den, aku pengennya ngentot pacar aden yang

cantik kaya Arab dan bodynya yang semok itu” tandasnya sambil nyelonong mau ninggalin aku

“Iii…iya deh bang kalo abang minta itu mah.tapi sekali aja yah!” dengan terpaksa akupun menarik tanganya dan mengiyakan permintaanya

“Wah asiik nih” kata Niver dengan senyum kemenangan, dia lalu memberikan no.HP nya agar aku dapat menghubunginya.
Lama kami berbincang akhirnya akupun langsung pulang dan memikirkan bagaimana cara menyampaikannya pada Amel. Sesampainya di kosanku akupun terlarut dalam lamunan terkejut setelah mendengar suara Amel.

“Heh koq bengong yang??” tanya Amel

“Ooh iya gapapa kok”

“Emang ada urusan apa tadi yang sama penjaga itu”.

“Kesempatan bagus nih” kataku dalam hati melihat kesempatan itu datang juga, “engga yang cuma masalah hutang”

“Hutang apa?”

“Ya aku terlilit hutang jumlah besar dan yang bisa membantu cuma kamu Mel, dia
minta kamu sebagai bayarannya melayani dia semalam” jawabku memasang ekspresi pesimis kalo dia akan mau,

“Ya sudahlah Mel aku gak memaksa kamu sayang, aku cinta kamu”
Tapi tanpa diduga ia malah langsung memelukku sambil berbisik

“Aku bersedia yang kalo itu membantu sayang, akan aku lakukan apapun itu.”

“Sungguh Mel??kamu bersedia ML dengan penjaga itu??” tanyaku lagi

“Kalo itu bisa menyelesaikan masalah sayang aku rela yang” jawabnya tanpa ragu

Entah haruskah senang atau apalah, di sisi lain aku senang karena mempermudah misi aku mengerjai Nonix tetapi di sisi lain apakah aku rela membiarkan penjaga itu menjamah tubuh Amel pacarku yang nikmat dan tentu lebih cantik dari Nonix. Akhirnya kuhubungi penjaga itu dan memberitahukannya waktu untuk penjaga itu menyetubuhi pacarku.

Waktunya adalah seperti biasa sepulang Amel sekolah dan bertempat di kamarku. Gilaaaa..tubuh pacarku yang selalu menjadi pujaanku akan digumuli orang yang tidak kukenal dekat dihadapanku dan di ruanganku pula. Tepat pukul 1.30 siang hari aku menjemput Amel yang akan kubawa ketempatku dan kuserahkan tubuh mulusnya pada penjaga kontrakan milik Nonix. Sungguh sebuah pengorbanan yang besar, entah bodoh atau apakah diri ini. Sesampainya di tempatku aku dan Amel sempat melakukan pemanasan dengan berciuman dan

Amel sempat mengocokan penisku dan mengulumnya, namun sebelum aku puas, pintu kamar ada yang mengetuk. Aku segera merapikan pakaian dan membuka pintu. Sudah kuduga, ternyata penjaga itu tepat waktu namun aku semakin kesal karena aku sendiri belum menuntaskan hasratku. Kini aku harus menyerahkan tubuh Amel pacarku untuk dipakai oleh tubuh penjaga yang gelap dan mungkin juga bau badan. Aku sendiri belum tahu dan tidak memikirkan seberapa besar penis tuh orang dan apakah Amel sanggup menghadapinya.

Aku pun keluar kamar meninggalkan Amel di kamar yang terduduk di sudut kamar memikirkan nasibnya nanti. Aku berbicara pada Niver sejenak dan menyuruhnya untuk memperlakukan pacarku dengan baik jangan main kasar, jangan keluarin di dalam, dan waktumu cuma 1,5 jam aku mencoba mengingatkannya.

“Oke den tenang aja, sekarang aden mau ikut di dalam apa mau di luar ajah?” tanyanya.

“Enggaklah bang aku di luar ajah”

Akupun memilih di luar saja karena mungkin aku gak sanggup melihat tubuh pacarku digerayangi dicium dan atau suruh mengulum penisnya bahkan mengentotnya. Setelah itu aku persilakan Niver masuk kamar untuk memulai aksinya sementara aku duduk di balkon depan kamar. Setelah Niver masuk diapun menutup pintu kamar perlahan-lahan dan terdengar bunyi ceklek, yang kutahu itu adalah kunci gerendel belakang pintu kamarku. Rasa takut, gelisah sekaligus penasaran membayangkan pacarku di dalam kamar dengan seorang pria yang tidak dia kenal dalam keadaan terkunci membuatku semakin tidak karuan. Akhirnya aku putuskan untuk mengawasinya lewat jendela ventilasi yang memang selalu terbuka. Dengan bantuan kursi sebagai pijakan aku dapat melihat jelas ke dalam kamarku.

Terlihat Amel pacarku masih terduduk di sudut tembok di atas tempat tidurku yang memang tidak menggunakn ranjang dengan posisi duduk menyandar pada tembok lututnya ditarik ke belakang sehingga pahanya terangkat. Amel saat itu masih menggunakan seragam sekolahnya lengkap karena menggunakan rok dengan posisi duduk seperti itu selas memperlihatkan cd nya yang berwarna merah itu. Entah pacarku sadar atau tidak akan hal itu. Sementara itu si Niver tanpa basa basi melucuti pakaiannya sendiri hingga bugil dan waaow..sebuah batang hitam dan berbulu lebat mengacung dengan ukuran jumbo. Ukuran penis Niver ternyata 2x lipat dari milikku. Dia langsung menuju arah Amel pacarku yang masih terbelalak melihat ukuran penisnya, antara percaya atau tidak. Dulu Amel yang gemar menonton film bokep luar yang memiliki ukuran big kini tepat berada di hadapannya mengacung dan siap mengoyak ngoyak mahkotanya.

Niver yang memegangi penisnya yang sudah tegak mengacung menarik tangan Amel yang halus dan lembut itu lalu menuntunnya untuk menggenggam penis besarnya yang bau itu. Dengan gemetar pacarku Amel mulai menggenggam dan nampak sekali tangannya sangat kecil dihadapan penis Niver dan tak sanggup menggenggam penuh penis itu.

“Kenapa?gak usah takut santai ajah ya..gimana gede mana sama punya pacarmu?” tanya Niver

“Iii…iiyaa bang, ngh anu bang gede punya abang”

“Emang non suka punya sapa? kontol punyaku apa penis punya den Bili?”

”Eess…ssu…su…suka punya abang.” jawab Amel dengan takut dan gemetar

“Hahahahaa tenang ini jadi milik kamu sekarang.” Niver tertawa girang

“iya bang.”

Tak lama kemudian tangan kanan Niver memegangi penisnya dan mendekatkan ke wajah cantik pacarku yang tak berdaya, dia pun menggesek gesekan penisnya ke seluruh bidang wajah Amel. Bagian dagu, pipi, bibirnya yang mungil dahinya telinganya tak luput dari sentuhan penis Niver. Niverpun mengguncang-guncangkan penisnya di muka Amel pacarku, seolah olah sedang menampar-namparnya. Amelpun hanya pasrah dan matanya berkedip kedip setiap penis itu menampar wajahnya. Lalu kini tangan kiri Niver membelai belai rambut Amel yang lembut dan sesekali menggelitik telinga Amel. tak lama kemudian Niver menyuruh pacarku untuk membuka mulutnya dan mengeluarkan lidahnya panjang panjang

“Non sekarang buka mulut Non dong truss keluarin lidahnya yah!”

Amel pun menurut saja perkataanya, terlihat lidahnya yang berwarna pink kemerahan yang imut dan memang tidak besar keluar dari mulutnya. Tanpa ada kata kata Niver langsung menggosokan penisnya ke lidah Amel yang menjulur.
Setelah menggosokannya kini Niver berniat memasukkan penisnya yang besar kedalam mulut Amel yang kecil.

“Non buka mulutnya yang gede yah, biar gak kena gigi non” dan Amel pun membuka lebar-lebar mulutunya.

Niver langsung menjejalkan penisnya ke mulut Amel dan nampak pacarku itu seperti ingin muntah karena memang sebelumnya Amel tidak pernah melakukan oral saat bercinta dengan aku.tentu satu hal yang membuatku kembali iri.

“Kenapa non? enek yah..baru pertama kali yah ngulum kontol” tanyanya nyengir

“Eemhh emmh emmh” Amel tidak bisa menjawab karena mulut kecilnya penuh oleh penis Niver

“Udah tar juga biasa”
Niver kini mencoba memajukan lagi penisnya dan nampak Amel seperti mau muntah bahkan cairan liur dari mulutnya pun keluar, matanya terpejam, mungkin hal ini dikarenakan penis Niver menyentuh rongga terdalam mulutnya.

Di samping aku yang merasa iba melihat hal tersebut, aku juga merasa ikut terangsang dan selalu penasaran dengan apa yang akan dilakukan Niver terhadap pacarku yang cantik ini. Niver memaju mundurkan penisnya seperti orang bersetubuh tak memperdulikan Amel yang nampaknya susah bernapas.lama dalam posisi seperti itu. Akhirnya ia melepaskan penisnya dari mulut Amel yang sudah lemas dan ketika dicabut, penis itu kini sangat basah dan lengket akibat air liur dari mulut Amel dan air liur itu juga terus menetes dari mulut pacarku.

Setelah itu Niver duduk disamping Amel dan melihat Amel yang masih lemas karena mulutnya yang sudah dientot. Niver langsung melucuti pakaian Amel, pacarku. Satu persatu kancing seragam itu dibuka hingga terlepas semua dan membuang baju Amel sembarangan.Tidak mau lama-lama diapun mengangkat BH Amel dan terpampanglah buah dada Amel yang memang mancung dan putingnya yang pink nampak tegang karena terangsang. Amel sempat menutup buah dadanya yang terbuka itu dengan kedua tangannya,karena mungkin malu buah dadanya yang indah harus ia tunjukkan pada orang yang sama sekali tidak ia kenal.

“Kenapa ditutup non? tetek non bagus banget, kalo non jadi perek kayanya mahal nih non tarifnya. mending tangan non kocokin kontolku aja” ucap Niver yang semakin membuatku kesal.

Sialan tuh orang nyamain pacar aku sama perek, udah disepong sekarang udah liat buah dada pacar aku.namun jujur aku sangat terangsang dengan segala perbuatan yang dilakukan Niver pada pacarku. Perlahan tangan itu mulai menyingkir dari buah dadanya dan tanpa dituntun kini Amel menggenggam penis Niver. Mungkin sudah terlanjur atau mungkin dia sudah menginginkannya.

Melihat hal itu Niver langsung meremas remas buah dada mancung yang hanya pernah kurasakan kini Niver pun merasakan kekenyalannya sekaligus merasakan nikmat karena penisnya dikocok kocok tangan Amel yang kuyakin hanya pernah memegang penisku. Amel sudah tidak dapat menahan hasrat seksnya lagi ketika Niver mulai mengenyot buah dadanya, mulutnya terbuka menerima rangsangan itu, dan kini tangan yang satunya memegangi kepala Niver dan menekan nekan kedalam agar mulut Niver tidak terlepas dari buah dadanya yang montok. Sambil mengeyot tangan Niver membuka pengait BH Amel yang masih terpasang dan melepasnya lalu membuangnya ke sembarang tempat.

Niver lalu menidurkan Amel dan diapun langsung memeluk Amel merapatkan tubuh hitamnya yang bau dan sudah berkeringat. Kini tubuh mereka berhimpit tak ada celah, terlihat keringat Niverpun menempel di tubuh Amel pacarku yang sudah bugil atasnya. Buah dada Amel melebar karena tergencet badan Niver.sialan dalam hatiku, tubuh mulus pacarku kini dikotori keringat bau milik Niver. Niver terus menciumi dan melumat bibir Amel dalam kondisi memeluknya. Kini tangan Amelpun sudah melingkar di leher dan punggung Niver. Amel pun mencoba membalas ciuman ciuman Niver dan lidah mereka saling menjilat.sekarang mereka sudah seperti sepasang kekasih yang sedang merajut cinta.

“Sialan juga si Amel, sudah lupa apa siapa pacar sebenarnya dia?” omelku dalam hati memakinya

Tangan Niver menyelinap ke bawah dan aku tahu dia pasti mencari pengait rok Amel dan seketika rok Amel pun dengan mudah dipelorotin olehnya sekaligus bersamaan dengan cd warna merahnya juga.
Kini Amel sama sama telanjang dengananya. Sialan, lagi lagi aku melihat pemandangan seperti ini, tubuh pacarku sendiri tanpa busana sedang bugil bersama pria lain dan aku hanya bisa menyaksikannya yang menerima rangsanga rangsangan darinya. Niver pun bangkit dan melihat keindahan vagina pacarku Amel.

“Wah non, memek non keliatannya masi rapet nih” ujarnya,

Niver pun langsung saja memposisikan kaki Amel agar terlentang lebar. Kini vagina Amel dengan gundukan indah dan bulu yang tipis terpampang jelas oleh laki laki itu yang tidak ia kenal. Niver langsung membenamkan kepalanya di antara selangkangan pacarku. Amel pun mendesis penuh nikmat ketika lidah Niver menyapu vaginanya,dan sesekali memasukkan lidahnya ke lobang vaginanya. Amel semakin kelojotan dan kedua tangannya menekan nekan kepala Niver agar tidak terlepas dari vaginanya. Aku melihat Amel kelojotan dengan kepalnya yang menggeliat geliat dipadu dengan tubuhnya yang meliuk liuk, kini sudah mengejang hebat dengan suara lenguhan yang agak keraas..arrrrggghh

“wah non keluar yah? enak nih cairan memeknya” sahut Niver lalu bangkit dan kembali menindih Amel yang masih lemas karena orgasme pertamanya.

Niver kembali menciumi dan menjilati wajah Amel yang sangat cantik itu.karena posisi Amel yang terlentang kemudian ditindih oleh tubuh Niver, terpampang jelas vagina pacarku sekarang menempel dengan penis besar Niver,

“Apa muat kontol gede itu masuk ke dalam?” pikirku.

Niver terus menciumi bibir, leher dan buah dada pacarku hingga dirasa cukup diapun bangkit dan memposisikan diri untuk menyetubuhi pacarku. Melihat seperti itu ternyata membuat pacarku Amel bereaksi, diapun tentu sudah tahu ukuran batang penis Niver. Kini Amel pacarku membuka lebar lebar kedua kakinya dan ditekuk agar vaginanya terbuka lebar juga. Terlihat lubang vagina Amel mekar, Niver menggosok gosokan kepala penisnya di bibir vagina pacarku

“Wah sialan, ada kontol lain yang sudah menyentuh memek pacarku” pikirku.

Niver mulai melakukan penetrasi, namun sering gagal sehingga membuat Amel berinisiatif. Tangan kananya membantu membuka lebar lebar vagina miliknya dan tangan kirinya mencoba menuntun penis milik Niver menuju lubang kenikmatannya. Benar saja kini kepala penis Niver sudah masuk, Amel pun meringis menahan sakit. Tak berselang lama kepala penisnya sudah tidak terlihat terbenam oleh vagina pacarku, karena sudah banyak lendir yang keluar maka dengan mudah Niver memasukkan sisa batang penisnya dan bleeeeeesssss….penisnya masuk menerobos dinding vagina pacarku, Amel pun kembali melenguh…aahhhh!

“Gimana? Enak kan?” tanya Niver sambil menggenjot

“Iya bang ennnaakk emmh!”

“Nanti kalo non ketagihan dan mau kontol abang lagi, non sms ajah, jangan bilang pacar non” sahutnya

“Iiyaa bang ntar Mel sms tapi jangan ketahuan pacarku ya bang!”

“Emmh dasar…aku denger gobloook!” sahutku dalam hati, “perek juga nih si Amel”

Bodo amat tapi memang ini membuatku semakin bergairah tanpa sadar aku sudah membuka retsletingku dan mulai mengocok penisku sambil melihat adegan demi adegan pacarku yang sedang disetubuhi orang yang tak dia kenal. Meski tak bisa masuk sepenuhnya kini setidaknya seluruh ruangan di vagina pacarku Amel sudah tersentuh penis orang lain.

“Sayang…kita mulai genjot yah!” kata Niver

“Sayang…sayang pala lo peyang, itu pacarku bangsat!” dalam hatiku memaki.

Langsung saja Niver mulai menggenjot vagina Amel, pacarku. Terlihat buah dada Amel terpental pental karena hentakan dari Niver yang menggenjot vaginanya. Melihat itu Niver langsung menangkap kedua buah dada pacarku dan meremasnya sambil terus menggoyang pantatnya. Lama posisi tersebut membuat Amel bosan,

“Bang gantian donk Amel yang di atas!” kata pacarku

“Boleh non,sok ajah non yang nguleg yah”

Kini mereka berpelukan dan langsung membalikan posisi tanpa terlepas penis Niver dari vagina pacarku. Lalu Amel menegakkan tubuhnya dan mulai menggenjot dengan menaik turunkan pantatnya dan memutar mutar pantatnya menikmati penis Niver. Tangan Niver tak tinggal diam dia terus meremas buah dada dan memilin milin puting susu Amel yang imut. Aku sungguh tidak melihat sosok Amel yang sebenarnya yang pendiam dan polos dan lugu. Kini ia berubah seketika menjadi garang tidak jauh beda dengan perek.

Lama melihat adegan pacarku naik turun di atas penis orang membuat aku tidak tahan. Aku pun bergegas pergi ke kamar mandi dan mulai mengocok penisku sambil membayangan adengan pacarku disetubuhi orang hingga crooot crooot croootttt ahhh…penisku menyemburkan sperma. Sungguh ironis, pacarku sedang asik bersetubuh sama orang, aku malah justru onani dan membayangkannya. Setelah membersihkannya…akupun kembali ke tempat semula mengawasi mereka. Betapa terkejut aku ketika mereka sudah berganti posisi doggy style dimana Amel tepat menghadap ke arah tempat aku mengintip, lebih kaget lagi ternyata Amelpun melihatku dan tersenyum.

“Eh sayang kok ngintip sih? ahh emmh ahh emm” ujar Amel di tengah desahannya sambil vaginanya terus disodok Niver.
Aku pun tertegun dan bertanya pada diri sendiri harus bagaimana sekarang?
 
To Niver penulis asli cerita ini kah??

:huh:
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Seinget ane terakhir kali ceritanya putus di tengah jalan deh, ini penulis aslinya bukan ya?
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd