Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Hidup untuk Memilih atau Memilih untuk Hidup....

Siapakah yang Jadi Istri Saga...?


  • Total voters
    176
Bimabet
Soal Yanti dan Malika, Istri tahu (ane terbuka saat ane serius mau lamar kapolda, dan Ibu ane cerita secara Komplit ke Istri)... Tapi soal kebusukan ane yg lain ya jelas gak tahu lah ;)

ahsiappp huu :ngacir:
 
"Menikah itu nasib, mencintai itu takdir. Kamu bisa berencana menikahi siapa, tapi tak dapat kau rencanakan cintamu untuk siapa". - Sujiwo Tejo

Ketika membaca bagian terbaru (yg plg akhir-pen), entah kenapa rongga kepala penuh dengan teriak dan isak sementara jauh di relung hati ada semacam rasa iba dan asa.

Semoga Tuhan selalu melingkupi TS dan keluarga dengan 'selimut' cinta kasih-Nya.

Terima kasih sudah berbagi pengalaman dan dengan besar hati sudi kembali mengingat momen di titik nadir dlm hidupnya.

Salah satu terapi untuk mengurangi (bukan menghilangkan sama sekali ya-pen) sebuah kepiluan dan keterpurukan adl pertaman dengan menceritakan, bagaimanapun metodenya (menulis layaknya yg dilakukan o/ Bapak Presiden Habibie ketika ditinggal istri tercinta beliau Ibu Ainun, yg mana beliau ketika itu diberi pilihan o/ para dokter di Jerman antara tiga hal; 1. entah kamu (Habibie) gila, 2. hilang ingatan, atau 3. kamu curahkan isi hati mu dengan menulis.) dan yang kedua dengan menceritakan kepada orang lain secara lisan, seperti yang terjadi di film The Great Gatsby.

P.S: maaf jadi kepanjangan komen ane hu, ane biasa cmn menyapa empunya cerita yg lg ane baca ceritanya sekedar say hi n thanks,namun di sini ane ga bisa nahan buat komen panjang x lebar :D
 
"Menikah itu nasib, mencintai itu takdir. Kamu bisa berencana menikahi siapa, tapi tak dapat kau rencanakan cintamu untuk siapa". - Sujiwo Tejo

Ketika membaca bagian terbaru (yg plg akhir-pen), entah kenapa rongga kepala penuh dengan teriak dan isak sementara jauh di relung hati ada semacam rasa iba dan asa.

Semoga Tuhan selalu melingkupi TS dan keluarga dengan 'selimut' cinta kasih-Nya.

Terima kasih sudah berbagi pengalaman dan dengan besar hati sudi kembali mengingat momen di titik nadir dlm hidupnya.

Salah satu terapi untuk mengurangi (bukan menghilangkan sama sekali ya-pen) sebuah kepiluan dan keterpurukan adl pertaman dengan menceritakan, bagaimanapun metodenya (menulis layaknya yg dilakukan o/ Bapak Presiden Habibie ketika ditinggal istri tercinta beliau Ibu Ainun, yg mana beliau ketika itu diberi pilihan o/ para dokter di Jerman antara tiga hal; 1. entah kamu (Habibie) gila, 2. hilang ingatan, atau 3. kamu curahkan isi hati mu dengan menulis.) dan yang kedua dengan menceritakan kepada orang lain secara lisan, seperti yang terjadi di film The Great Gatsby.

P.S: maaf jadi kepanjangan komen ane hu, ane biasa cmn menyapa empunya cerita yg lg ane baca ceritanya sekedar say hi n thanks,namun di sini ane ga bisa nahan buat komen panjang x lebar :D
Sering sering koreksi dan mampir Hu... Ane masih nubie, jadi mohon bimbingan
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Seharian ane baca ceritanya dari awal sampai habis.
Komolit ceritanya, labjutkan suhu klu masih sanggup.
Moga yg sudah mendahului kita busa tenang di alamnya sana.
 
Gan klo boleh req surat peninggalan yanti di yg berlembar lembar di post juga...

:((:((:((:((:((
 
Gan klo boleh req surat peninggalan yanti di yg berlembar lembar di post juga...

:((:((:((:((:((
Peninggalan apa suhu? Surat atau Foto
Surat sudah ane bakar saat ane nikah (bini dan Keluarga yg minta agar ane gak ke ingat Yanti dan Malika) dan klo Foto USG disimpan ibu Ane (gak berani Ane minta soalnya itu peninggalan dari Yanti dan Ibu ane pernah dimimpiin Malika). Lalu ada teman ane yg baca cerita ini dan langsung tanya ke ane, ane simpulkan kalau cerita ini mudah dikenali oleh orang yg tahu kisah ane. Untuk next Story masih ane usahakan agar lebih tersamarkan... Maaf kalau mengecewakan
 
Chapter 8. Bahagia yang Selamanya atau Sesaat... (Part 2)


Tahun Baru 2011

04:00 WITA, suhu dingin mulai terasa (masih di sekitar Danau Buyan). Terasa kebas lengan sebelah kanan, ternyata semalam ane tidur miring menghadap kanan dengan tangan kiri memeluk Fina. Ya Fina, gadis tinggi semampai dengan wajah manis tampak tentram tidur meringkuk dipelukan ane. Karena lengam ane Kebas (ane kalo tidur terbiasa Telentang) ane benarkan posisi ane, sambil membenarkan Selimut agar lebih menutupi tubuh kami. Ane bangkit meregangkan tubuh ane dan Joni ikut meregang. Mungkin karena ane banyak gerak, Fina merubah posisi tidurnya dan menghadap ke atas. Ane perhatikan Fina yang sedang tidur, terlihat wajah Ayu khas wanita Jawa. Ane Pandang wajahnya lalu turun ke Bandul Kalung FS yang menempel tepat diatas belahan dadanya. Karena suhu dingin dan si Joni lagi berdiri tegak, maka tangan iseng ane mulai meraba perut dan Payudara Fina.

“Hoammm... Mmmm, Saga selamat Pagi” kata Fina kalem

“Pagi Fin” kata ane ssambil kecum mesra keningnya

“Masih pagi sayang, ini kog tangan udah nakal... dan Wow... halo Joni” ucap Fina sambil mengelus kepala Penis ane

“Hehehe, Joni kangen Fin” kata ane nakal sambil ane sibak selimut yang menutupi kami

“Eh... kangen? Kangen ini...” kata Fina sambil menunjuk Memeknya

“Joni atau kamu yang kangen Sayang ?” tanya Fina manja

“Joni kangen Memekmu dan Aku kangen kamu sayang” kata ane kalem sambil mulai menindih tubuh Fina

“Aku milikmu Saga Aditama” ucap Fina kalem sambil memegang pinggul ane yang ada diatasnya

Mulai ane rangsang Fina, ane cium sekujur tubuhnya, ane jilatin puting coklatnya, lalu ane kenyot Payudaranya

“Ahh... Shhh... Ga, geli banget” ucap Fina

Sambil ane merangsang Payudaranya, ane mainkan Memeknya dengan tangan kiri ane. Saat ane rasa Memek Fina sudah sangat basah, ane posisikan diri MOT. Kepala Penis ane sudah didepan lubang surgawi Fina, lalu perlahan ane tekan Pinggul ane ke bawah dan “Bless”. Penis ane masuk dan bisa ane rasakan hangatnya Memek Fina. Beberapa detik ane diam merasakan Cengkraman hangat Memek Fina, lalu ane mulai maju-mundurkan Pinggul ane dengan perlahan. Hingga 30 menit kemudian dengan tempo sedang.

“Fin, enak banget sayang... Ah” ucap Ane

“Iya.. shh, geli banget... berasa penuh Memek aku” balas Fina

“Ga... kamu gedein ya si Joni ?” lanjut Fina

“Lha, kapan aku gedein... ya gede sendiri lah... kan sam kamu terus ML nya” jawab ane sambil menggenjot Fina dengan tempo sedang

“Iyakah... kog pertama kita ML kamu sudah kelihatan berpengalama” selidik Fina

“Kenapa Fin,... kog kamu menanyakannya sekarang ? tanya ane sambil memelankan tempo genjotan ane

“Gak ada makasud apa-apa kog Ga, aku tahu kamu dulu dimiliki seseorang dan aku bukan yang pertama” kata Fina

“Aku pun juga sudah gak perawan waktu itu, tapi kamu gak pernah menanyakannya dan kamu tetap melanjutkan hubungan Kita” lanjut Fina

“Aku bukan Pria suci kog Fin, aku juga gak ingin Munafik dan aku suka berhungan dengan kamu” kata ane menjelaskan dan mengentikan genjotan ane

“Apa menurut kamu...” tanya ane terputus karena telunjuk Fina menutup mulut ane

“Sayang, haruskah kita bahs itu sekarang... saat-saat terindah kita” ucap Fina sayu dengan tatapan penuh nafsu

“Jelas tidak Sayang” kata ane mantab dan mulai menggenjot Fina dengan tempo sedikit cepat

“Ah... Sayang... percepat Sayang... nikmat banget...” racau Fina

Ane percepat lalu beberapa menit kemudian Fina orgasme dan bisa ane rasakan Memek Fina makin basah. Dengan sedikit memperlambat genjotan ane agar Fina bisa menikmati Orgasmenya, lalu ane naikkan lagi tempo genjotan ane karena ane juga sudah mau ejakulasi

“Fin... aku... sudah mau keluar... hah... hah.. hah” ucap ane sambil ngos-ngosan mempercepat Genjotan

“Sini... Ga, aku ingin meraskan Spermamu” kata Fina menghentikan Genjotan ane lalu jongkok dan mengulum Penis ane

“Ah.. Fin... Sayang... Ak.. ku... Sampe...” ucap ane sambil menahan Kepala Fina dan Fina makin dalam menyedot Penis ane (susah ane mendiskripsikannya). Seperti tidak mau kehilangan setetespun Sperma ane, Fina masih melanjutkan sedotannya

“Ahh... aduh Fin... sudah... sudah... Geli banget...” kata ane sambil berusaha melepaskan sedotan Fina di Penis ane yang mulai Ngilu Geli

“Mmuach, hmmm... seperti biasa Sperma kamu nikmat banget sayang” kata Fina sambil menelan habis Sperma ane dan memastikan tidak ada yang belepotan di bibirnya.

Ane langsung merebahkan diri di samping Fina dan Fina merebahkan Kepalanya di dada ane. Sambil ane elus-elus kepalanya, ane menikmati letupan-letupan kecil sisa orgasme ane dan Fina pun tampaknya sama. Terdiam kami cukup lama hingga terasa Matahari Pagi sudah mulai muncul

“Fin... emang gimana sih rasanya Sperma...” tanya ane tiba-tiba

“Hmmm... ya beda-beda Ga, mungkin...” jawab Fina

“Kog Mungkin, lha kamu suka banget Sperma aku” kata ane

“Ya, awalnya sih aku gak suka... tapi saat dulu kamuKeluar di Perut aku... aku pegang, aku penasaran dengan Rasanya karena Baunya gak terlalu Amis. Lalu aku masukkan ke mulutku dan rasanya Enak agak manis” kata Fina menjelaskan

“Hah... kog gitu ? emang kamu pernah...?” tanya ane sedikit tidak yakin

“Pernah apa, merasakan Sperma lain? Ya pernah lah, punya Mas Roni saat kami ML” jawab Fina dengan nada sedikit ketus

“Punya Mas Roni rasanya Masam dan Baunya Amis banget” lanjut Fina

“Oooo gitu” kata ane dengan sedikit kecewa gak jelas (sepertinya ane cemburu)

“Ga... tadi kamu mau ngomong apa ?” tanya Fina bangkit dan duduk di samping ane

“Mmm, apa Fin? Yang tadi... nanti saja ya. Badan aku udah lengket dan gatel, Mau mandi” kata ane sambil menyembunyikan kekecewaan ane.

Ane langsung berdiri memungut baju dan memakai celana lalu berjalan telanjang Dada (kalau dulu ane mas PD saja soalnya dulu badan ane Six Pack. Kalo sekarang, ane sendiri lihat malu-maluin) membuka Pintu dan keluar ke Kamar ane (Kamar ke 2 sebelah kamar Utama tempat ane dan Fina tidur semalam). Begitu masuk langsung ane tutup Pintu lalu menuju Kamar Mandi. Ane lepas Celana lalu berdiri dibawah Shower. Ane nyalakan dan airpun mengguyur tubuh ane. Sambil membilas tubuh ane mulai memikirkan rasa Cemburu ane, padahal ane sudah tahu kalo Fina dan Mas Roni sudah sering ML. Tapi kenapa tadi saat Fina mengucapkan kalo dia ML dengan Mas Roni, ane merasa Cemburu. Sungguh kacau perasaan ane saat itu. Setelah selesai mandi ane langsung memakai Baju dan memberesi barang-barang ane (ntar Siang ane dan Fina sudah ke Bedugul dan setelahnya tidur di Rumah Mas Roy, lalu besok Pagi sudah pulang ke Jawa). Saat sedang beres-beres ada yang mengetok Pintu, ane langsung keluar dan membuka pintu ternyata Bapak kemarin yang mengantar makanan datang mau mengambil Sampah dan Peralatan Makan yang semalam ane dan Fina pakai makan mewah. Ane persilahkan masuk lalu ane tinggal ke kamar melanjutkan beres-beres dan saat ane didalam kamar, Fina keluar ke dapur tampak selesai mandi memakai Baju seadanya mau minum dan mengobrol sebentar. Bapak itu selesai membereskan lalu pamit ke Fina dan saat lewat di depan kamar ane dia juga berpamitan. Saat ane dengar Bapak itu sudah melangkah jauh ane ke Pintu untuk menutup kamar dan melihat Fina sedang menutup Pintu depan. Ane senyum ke Fina dan Fina membalas senyuman ane, lalu kami berdua sama-sama diam dan melanjutkan kegiatan kami masing-masing.

Ane keluar kamar dengan membawa semua barang bawaan ane, lalu ane ke dapur mengambil minuman dan juga buah yang tersedia didalam Kulkas. Ane bawa makanan ane ke Sofa di Ruang santai lalu ane rebahkan diri ane sambil menunggu Fina. Ane makan Buah dan minum sambil melamun memikirkan Rasa Cemburu ane. Cukup lama ane melamun sampai ane tidak sadar kalau Fina sudah keluar dan duduk di samping ane.

“Ga, kamu kenapa?” tanya Fina sambil memperhatikan wajah ane

“Mmm, gak kenapa-napa kog Fin. Barang kamu sudah siap?” kata ane balik tanya

“Sudah semua, aku pantes gak pakai pakaian gini ?” tanya Fina sambil bangkit lalu berputar menunjukkan

Dengan memakai Kaos Ketat lengan Pendek, dipadu dengan celana pendek 5 Cm diatas lutut persis dengan ane juga memakai Kaos dan Celana pendek selutut. Ane perhatikan seksama Fina, lalu.

“Kamu cantik kog Fin pakai apapun” jawab ane sambil meraih tangannya

“Sini Fin duduk, aku mau bicara” lanjut ane sambil menarik tubuh Fina agar duduk di samping ane

“Kenapa Ga, kog serius banget ?” selidik Fina memandangi wajah ane

“Fin, aku mau menjelaskan dan menanyakan sesuatu, jadi sebelum aku selesai bicara tolong jangan dipotong” ucap ane

“Aku gak punya perasaan apapun awalnya, aku memang suka berteman dan berhubungan dengan kamu” kata ane memulai

“Bahkan saat kita ML pertama ane tahu kalau kamu sudah tidak Virgin lagi, tapi itu tidak penting bagi aku... karena aku sendri juga sudah tidak Perjaka. Aku sangat bahagia menjalan semua denganmu, aku suka kamu perhatikan dan kamu layani seperti aku ini suamimu. Aku sangat senang tiap saat kamu buatkan Minum, saat akan makan kamu siapkan, dan kamu tidak pernah sekalipun meminta lebih dari sekedar TEMAN” kata ane lagi

“Seiring berjalannya waktu hubungan kita berkembang dan kamu sudah kenal semua keluarga aku. Lalu sekarang... jujur aku tidak ingin kehilangan kamu Fin, aku Mencintaimu lebih dari sekedar teman. Tapi jujur aku juga Pria yang tidak ingin diduakan dan jelas aku tahu bagaimana perasaan Mas Roni jika kamu aku rebut dari Dia” lanjut ane

“Dan kamu tadi bertanya soal apa yang ingin aku tanyakan ke kamu tadi kan Fin. Aku Cuma ingin bertanya apa menurut kamu aku Pria yang cacat karena sudah tidak perjaka dan kamu mau kita berhubungan seperti apa setelah aku mengutarakan isi hatiku ?” tanya ane mengakhiri pernyataan panjang ane

Lalu suasana hening, Fina tampak mulai ragu dan matanya mulai berkaca-kaca.

“Aku juga mencintaimu Saga, itu perasaanku sekarang. Sangat tidak adil jika aku memandangmu Cacat hanya karena sudah tidak perjaka sedangkan kamu bisa menerima keadaanku yang sudah tidak perawan. Lalu aku sangat terkesan dengan perkataan mu kalau kamu gak ingin merusak hubungan ku dengan Mas Roni” jawab Fina

“Aku ingin terus bersama kamu Ga, apalagi aku sangat nyaman didekatmu, kamu juga bisa membuat aku bahagia dengan banyak cara. Tidak hanya dengan Memanjakan aku. Kamulah satu-satunya Pria yang sejauh ini membuat hariku tentram. Jadi biar aku selesaikan hubunganku dengan Mas Roni, lalu kita akan tahu kelanjutan hubungan Kita... dan untuk sekarang tetaplah disampingku, karena aku sangat bahagia denganmu sekarang” kata Fina mengakhiri masih tampak bimbang

“Aku akan temani kamu sekarang Fin..., aku kan mau membahagiakanmu” kata ane mantap menerima pernyataan Fina

“Terima kasih Ga... kamu memang Pria Hebat” kata Fina sudah mulai tenang

Ane sadar kalau pasti berat buat Fina memutuskan hubungan dengan Mas Roni, terlebih keluarga Fina sangat mengenal Mas Roni dan sama sekali tidak kenal ane. Ane yakin kalau kami berjodoh pasti cinta kami bersatu (lebay ya Bro, tapi semua pasti pernah mengalami momen Melo macam ini). Kami sudah mulai ngobrol ringan dan tidak lagi membahas Hubungan kami. Sepertinya Hati ane dan Hati Fina sepakat bahwa nikmati saja hari ini tanpa memikirkan yang lain. Jam 09:00 Mas Roy datang bersama anak dan Istrinya, Mas Roy seperti heran dengan keadaan Homestay nya yang baik-baik saja (ane dan Fina sudah biasa membereskan ruangan tiap bangun tidur, terlebih setelah kami bertempur. Jadi jejak selalu bersih) dan kami tampak mesra tapi tidak tampak mengumbar nafsu. Dengan penuh senyum bahagia ane dan Fina mengangkat Tas bawaan kami dan naik ke dalam Mobil. Saat didalam mobil Mas Roy mulai bertanya.

“Ga, semalam kamu ngapain saja dengan Fina ?” tanya Mas Roy

“Gak kemana-mana Kog mas, Cuma menikmati Makan Malam Mewah yang Mas siapkan... terima kasih untuk itu, lalu aku dan Fina ngobrol sambil nonton TV dan menghabiskan cemilan. Saat akan jam 12 malam aku dan Fina ke saung di taman belakang melihat Kembang Api lalu kami berdua tidur” jawab ane menjelaskan

“Setelah kembang Api kalian tidur ???” tanya Mas Roy sedikit heran

“Iya Mas, Tidur. Memang Mas pikir kami ngapain?” tanya ane balik

“Gak, Pantes tadi pagi Pak Wayan cerita kalau kalian tidur di kamar berbeda” jawab Mas Roy

“Salut aku sama kamu Ga, gak macem-macemin Fina” kata Mas Roy

“Emang Mas Pikir aku dan Fina ngapain semalam ?” tanya ane dengan nada kesal

“Ya Gitu-gitu lah Ga, kayak gak pernah muda saja” jawab Mas Roy asal

“Lha dulu Mas dan Mbak Kadek saat belum nikah main ke Hotel malam-malam, lalu jadi ini Roy Junior” kata Mas Roy

“Ya itu mah emang Mas Roy yang Mesum” kata ane menjawab

“Ha ha ha ha” Mas Roy tertawa dan kami mulai membahas hal lain

10 menit kemudian kami sudah sampai di Danau Bedugul lalu kami makan dulu di Hotel samping Danau. Jam 10:00 Rombongan kami sampai di Bedugul lalu makan di tempat yang sama. Karena Rombongan masih makan dan pasti lama akhirnya ane ajak Mas Roy sekeluarga dan Fina sewa Perahu untuk keliling Danau Bedugul. Banyak momen yang kami abadikan, termasuk Saat kami mampir di Wana Villas. Terlihat wajah bahagia Fina dan banyak yang sudah ane abadikan Wajah Cantiknya saat itu. Tak terasa waktu sudah beranjak Sore dan kami bersiap untuk kembali ke Jembrana (rumah Mbak Kadek). Saat kami di Parkiran ternyata teman-teman Fina juga mau pulang dan kami sempatkan berfoto Ria bareng Rombongan. Setelah puas akhirnya mereka Pulang dan ane juga beranjak pergi bersama Mas Roy sekeluarga dan Fina. Saat di tengah jalan kami mampir makan siang lalu melanjutka perjalanan. Sekitar jam 19:00 WITA kami sampai dirumah Mas Roy, karena kamar Cuma ada 2 maka ane putuskan tidur di ruang Keluarga depan TV. Ane langsung mengeluarkan perlengkapan mandi dan langsung mandi. Selesai Mandi gantian Fina yang mandi (kamar mandi Cuma 1). Saat ane dan Fina selesai Mandi, kami langsung disuruh makan (saat akan sampai rumah Mbak Kadek membeli makanan untuk makan malam). Selesai Makan ane dan Fina duduk santai menonton hasil Foto kami berdua selama perjalanan (Padahal Cuma ke tanah Lot dan Danau Bedugul) menggunakan Laptop milik Mas Roy. Sambil melihat-lihat Foto kami ngobrol dan mamakan cemilan yang masih banyak (Di Homestay kami diberi banyak cemilan, jadi Stok cemilan kami bertambah). Tak terasa sudah jam 22:00 WITA, Mas Roy dan Istri sudah tidur dari jam 21:00 tadi. Karena suasana sepi ane Cium bibir Fina sejenak lalu menyuruh Fina untuk istirahat, Fina pun masuk kamar untuk istirahat dan ane membereskan Perlengkapan ane lalu Tidur.

Jam 4 pagi ane dibangunkan Fina agar bersiap-siap, ane pun bangun lalu Mandi dan mempersiapkan semuanya. Keluarga Mas Roy juga sudah mempersiapkan segalanya, jadi semua tinggal dimasukkan ke Mobil. Karena masih pagi kami Putuskan sarapan Mie Instan agar lebih simpel. Setelah makan dan semua sudah tampak Siap tidak lupa ane Foto dengan keluarga Mas Roy bersama Fina. Tepat jam 06:00 WITA kami berangkat ke Jawa. Kami menempuh perjalanan sekitar 9 Jam dan selama perjalanan ane dan Mas Roy bergantian nyetir. Kami berhenti tiap 3 jam dan kalau ane yang Nyetir maka Fina yang duduk disebelah ane, kalau Mas Roy yang nyetir maka Istrinya yang menemaninya. Sekitar jam 14:00 WIB ane dan Fina sudah sampe di Kos dan Mas Roy mampir sebentar lalu melanjutkan perjalanan ke Malang. Setelah Mas Roy dan keluarga Pergi, ane dan Fina langsung ke kamar masing-masing dan istirahat. Sorenya ane sempat pergi keluar dengan Fina untuk mencari Makan. Saat makan ane bercerita ke Fina kalau mulai Besok (Senin 03 Januari 2011) ane sudah mulai kerja sebagai Admin dan mulai masuk kerja jam Daywork (masuk jam 08:00, pulang jam 17:00) Senin - Jum’at lalu sabtu libur. Fina tidak keberatan, bahkan dia sudah berbicara dengan teman Kerjanya (yang ternyata teman baik Fina dan masih satu Kampung dengan Fina) yang satu Shift bernama Amel. Jadi kalau pas ane gak bisa antar atau jemput, maka Fina akan bareng Amel.


Januari 2011

Hari baru telah dimulai, ane mulai bekerja sebagai Admin Gudang Bahan Baku. Dengan pengalaman yang ane miliki gak susah buat ane beradaptasi dengan pekerjaan ane. Ane juga mulai membicarakan masa depan hubungan ane dan Fina kepada keluarga Ane, Ibu ane senang banget dan semua Kakak ane mendukung. Ane juga menyampaikan masih menunggu keputusan hubungan Fina dan Mas Roni, jadi ane gak mau keluarga ane terlalu berharap tinggi. Hari berganti Minggu, Minggu berganti Bulan ane menjalani semua normal-normal saja... namun sekitar 2 bulan kemudian terjadi sesuatu. Entah bagaimana ceritanya Fina tiba-tiba masuk Shift yang sama dengan ku (Daywork, 08:00 – 16:00) hanya beda jam pulang dan Fina kerja sampai Sabtu (khusus Sabtu 08:00 – 13:00). Ane gak menangkap ada keanehan ataupun keganjilan, tapi yang jelas Hubungan kami agak renggang dan Ane sejak dari Bali sudah tidak pernah ML dengan Fina (karena Jam Kerja kami beda, kadang ane semangat tapi Fina nya capek dan sebaliknya). Hingga suatu hari Rabu (ane ingat banget harinya, kalau tanggalnya agak lupa) Fina pas Pagi-pagi mau berangkat kerja kelihatan Murung dan Membawa Barang banyak, katanya isinya makanan. Ane gak perdulikan, ane lebih Fokus dengan Wajah Fina yang kelihatan Murung dan Lesu. Selama perjalanan ane berusaha mengajak Fina ngobrol tapi hanya dijawab sekenanya. Sampai di depan Pabriknya ane Bantu Fina membawa bawaannya sampai Pos Satpam, dan setelah semua beres ane pamit Ke Fina (bahkan Pak Satpam ane pamitin). Saat ane naik SuFit untuk lanjut ke Pabrik ane, tiba-tiba ane dihentikan Fina. Fina memandang ane lalu Mencium Kening ane (Gak Susah lah Bro, lha Fina lebih tinggi dari ane) kamudian memegang tangan ane dan mencium punggung tangan ane (Seperti istri mencium tangan suami saat akan pergi atau ditinggal pergi).

“Ga, terima kasih banyak ya” ucap Fina setelah mencium tangan ane

“Untuk apa Fin, kan ini sudah biasa aku bantuin kamu” kata ane Bego

Untuk Semua” ucap Fina lirih

“Apa Fin ?” tanya ane meski ane dengar apa yang Fina katakan, tapi ane belum yakin

“Udah, kamu berangkat gih... Ini sudah mau jam 8” jawab Fina sambil tersenyum dan melepas tangan ane

“Bye Saga...” lanjut Fina sambil melambai lalu berlari ke dalam Pabriknya

Masih dengan sedikit bingung ane melanjutkan perjalanan dan begitu sampai di Pabrik ane melanjutkan kegiatan rutin ane. Saat kerja ane sedikit gelisah dengan perilaku Fina tadi, akhirnya ane WA Fina saat jam Istirahat (Tahun itu sudah ngetrend WA dan BBM, tapi ane pake WA karena HP ane waktu itu Nokia C6) tapi tidak dibalas, lalu ane SMS dan beberapa menit kemudian ada Notif kalau SMS pending. Gak biasanya WA gagal dan SMS ane pending, karena penasaran ane telpon Fina dan tidak bisa. Ada keterangan no yang ane hubungi sedang tidak aktif atau diluar area, ane berpikir mungkin karena masih jam Kerja maka Fina gak mengaktifkan HP nya. Jam 17:05 ane pulang dan segera memacu SuFit untuk jemput Fina. Perasaan ane sudah gak enak dan saat sampai di depan Pabrik nya Fina, ane gak menemukan Fina. Ane tungguin Fina karena ane pikir Fina masih ada perlu di dalam, sekitar 10 menit kemudian tampak Pak Rahmat (Ketua Rombongan Fina saat Tour ke Bali) keluar dari Pabrik menaiki Motor.

“Lho, Saga... lagi ngapain” tanya Pak Rahmat sambil mendekatkan Motornya ke ane

“Nungguin Fina pak, Finanya masih didalam Pak ? kog belum keluar” tanya ane

“Fina, sudah pulang dari tadi jam 10:00” jawab Pak Rahmat

“Hah, sudah pulang Pak ? kenapa ? ada apa ?” tanya ane ke Pak Rahmat

“Lha kamu ini katanya masih saudara dengan Fina masak gak tau kalo Fina Resign karena mau Menikah” jawab Pak Rahmat (Oh ya, khusus ke Pak Rahmat Fina bilang kalau ane sepupu jauhnya. Agar misi kami di Bali sukses)

“Betul itu Pak ?” tanya ane lagi

“Ya Betul, lha saya yang tanda tangan surat Resign nya” jawab Pak Rahmat

“Oh, mungkin saya belum dikasih tahu Fina. Oke pak terima kasih informasinya, saya permisi dulu” kata ane lalu pergi meninggalkan Pak Rahmat

Dengan kecepatan tinggi ane pacu SuFit balik ke Kos, begitu sampai ane langsung menuju Kamar Fina dengan tergesa-gesa sampai ane gak dengar kalau dipanggil Mas Rendi. Begitu sampai dilantai atas ane lihat kamar Fina terbuka dan sudah kosong melompong. Mas Rendi mengejar ane ke lantai atas lalu memberikan sebuah Kotak Kalung ke ane dan bilang kalau itu dari Fina titip buat ane. Ane terima Kotak Kalung itu dengan beribu tanya dan rasa kehilangan (kamu gak akan pernah merasa kehilangan sesuatu yang berharga hingga sesuatu itu benar-benar pergi atau menghilang). Perlahan ane berjalan ke kamar Fina yang kosong lalu ane duduk diatas lantai. Dengan segenap Tenaga ane membuka Kotak Kalung tersebut dan ternyata ada sebuah surat dan Kalung Fina yang ane belikan. Ane baca surat dari Fina, surat yang ditulis tangan penuh tetesan air. Ane yakin kalau itu air mata dan ini isi suratnya:


Untuk Saga Aditama



Maaf jika bersama surat ini aku kembalikan Kalung darimu. Bukan karena aku tidak suka, tapi aku ingin benar-benar melupakanmu.

Kenapa aku harus melupakanmu, karena aku sudah dipinang oleh Mas Roni dan Keluarga aku menerima.

Aku sudah berusaha menolak, tapi apalah dayaku. Keluargaku marah dan kecewa, hingga ayahku masuk Rumah Sakit karena Jantungnya kambuh

Desakan dari Keluarga dan Kakak ku bisa aku redam tapi Kakakku sangat memaksa karena Mas Roni teman baik Kakakku.

Aku ingin saja lari dan kawin lari denganmu, tapi aku ini Perempuan... Perempuan yang tidak ingin menjadi anak durhaka.

Terlebih aku tidak ingin menyakiti Ayahku lebih...

Jadi aku mohon kerelaan hatimu agar mau melepaskan aku dan melupakan aku. Biarlah aku melupakanmu dan bahagia dengan pilihan keluargaku

Aku yakin kamu bisa melupakan aku seperti aku bertekad melupakanmu... dan aku yakin kamu bisa bahagia meski tidak dengan aku...

Biarlah Cinta kita menjadi masa lalu...



TTD

Fina Sapta



Dengan perasaan hancur ane baca Surat itu dan tak terasa air mata ane menetes, terasa Sakit Dada ane... terasa mencengkram isi dada ane. Menjerit ane sejenak dan ane yakin kalau satu Kos dengar. Saat teman-teman kos mau naik mengecek asal suara, ane dengar kalau Mas Rendi menghalau mereka ditangga agar tidak ke atas. Dalam kegalauan ane mulai panik dan bingung harus apa. Perlahan ane berusaha tenang dan memikirkan bagaimana perasaan Fina. Ane baca lagi Surat itu lalu ane tahu kalau Fina tidak dalam posisi bisa memilih karena ane tahu betapa sedihnya Fina jika Jantung Ayah Fina kambuh lalu Ayahnya meninggal. Ane mulai sadar jika Fina salah memilih maka Fina akan kehilangan Ayah yang dicintai seperti ane kehilangan Bapak ane, terlebih Bapak ane meninggal karena Sakit Jantung. Ane mulai ingat saat terpuruknya diri ane dan Keluarga ane karena ditinggal Bapak, apalagi hanya Kakak ane yang No 1 saja yang dinikahkan Bapak ane. Dengan tekad terkumpul ane Menulis sesuatu dibelakang surat tersebut (karena ane Kerja Admin, kemana-mana bawa Ballpoint).

Untuk Fina Sapta



Sudah aku baca suratmu dan aku sangat mengerti keadaanmu...

Sungguh hatiku sakit jika memikirkannya, tapi aku gak mau kamu merasakan kesedihan tak berkesudahan karena kehilangan Ayahmu... kamu tahu maksudku...

Aku tidak akan menghubungi lagi atau mengganggu Dirimu lagi, Tapi aku mohon 3 hal...

Pertama Tolong terima Kembali Kalung ini dan jangan kau buang atau kau kembalikan... aku tahu berat tapi anggap saja Kalung ini tanda persahabatan kita...

Kedua, aku ingin sekali lagi bertemu denganmu... meski hanya sesaat... agar tidak menyiksa perasaan kita berdua, kita bertemu saja saat Pernikahanmu...

Dan Itu Permintaanku yang ketiga... kirim undangan Pernikahanmu ke Rumahku di malang agar keluargaku tahu kebenaran hubungan kita... Ibuku sudah terlanjur berharap padamu, tapi aku yakin Ibuku bisa menerima kenyataan.

Tidak adalagi yang aku minta selain 3 hal itu, aku mohon kamu bisa melakukannya...



Dari Pria yang akan selalu mencintaimu Sahabatku... Fina

TTD

Saga Aditama.



Segera ane selesaikan surat ane, lalu ane masukkan lagi kedalam Kotak Kalung beserta Kalung Fina. Ane bangkit meski agak terguncang ane kuatkan diri ane keluar dan turun Tangga. Saat ditangga ane bertemu Mas Rendi dan karena Khawatir Mas Rendi bersikeras mengantar ane. sampai di parkiran ane kasihkan Kunci SuFit ke Mas Rendi lalu ane jelaskan tempat tujuan ane, Mas Rendi mengerti tempat tujuan ane dan langsung menyuruh ane naik SuFit. 10 menit kemudian ane sampai didepan kos-kosan Amel, teman baik Fina. Ane meminta ijin bertemu dengan Amel ke Bapak Kos Amel (lupa ane Namanya) dan karena belum begitu malam ane dipersilahkan masuk keruang tamu lalu Amel muncul.

“Iya kenapa Mas, ada yang bisa saya bantu kog mencari saya” tanya Amel

“Kamu... Amel kan? boleh saya minta tolong sesuatu. Tolong berikan ini ke Fina kalau kamu pulang kampung nanti” jawab ane sambil menunjukkan Kotak Kalung ditangan ane

Mendengar nama Fina disebut, sepertinya Amel tahu dan...

“Kamu pasti Saga, Maaf sepertinya aku gak bisa serahkan Kotak itu ke Fina” kata Amel Galak

“Kenapa Mbak ?” tanya ane kaget

“Aku tahu hubungan kamu dengan Fina dan Fina sudah cerita kalau kamu pasti berusaha mencari Dia” jawab Fina masih dengan Nada galak

“Kamu mau merusak Pernikahan Fina kan, apa kamu gak tahu kalau Ayah Fina hampi Mati karena Fina berusaha mempertahankan hubungannya denganmu. Aku gak mau jadi pembunuh dengan membantu kamu mendekati Fina lagi” lanjut Amel

“JUSTRU KARENA AKU TAHU BAGAIMANA RASANYA KEHILANGAN ORANG TUA... AKU GAK MAU FINA MENDERITA SEPERTI AKU” kata ane berdiri dengan sedikit berteriak

Dan sesaat Bapak Kos Amel masuk seperti mau mengusir ane karena ane seperti orang Gila ngamuk namun di halau oleh Mas Rendi. Dan oleh Mas Rendi, Pak Kos diberitahu sesuatu.

“Mel, aku mohon... berikan saja Kotak ini. Sumpah aku gak ada maksud apapun... kalaupun kamu gak percaya, kamu baca saja surat didalam Kotak” ucap ane sambil berusaha menahan tangis dan Sakit di dada

“Aku tahu kamu masih tidak yakin karena kita belum pernah berkenalan... tapi percayalah aku tidak akan melakukan hal nekat karena aku sangat tahu perasaan Fina saat ini” lanjut ane sambil merasa hancur dan karena tidak kuat ane duduk lagi. Dengan terisak ane melanjutkan

“Bapak aku meninggal karena salahku, terlebih beliau meninggal karena Sakit Jantung... jadi... aku sangat mengerti jika sedikit saja aku melakukan kesalahan dengan Fina, maka... aku telah berusaha membunuh Ayah... Fina... Jadi tolong berikan Kotak ini... aku mohon... mel, tolong aku...” mohon ane ke Amel ssambil Menagis ane menyerahkan Kotak Kalung yang ane genggam kuat.

Bimbang sejenak Amel menerima Kotak Kalung tersebut lalu membuka dan membacanya. Setelah membacanya dengan mata berkaca-kaca Amel menatap ane dan mengangguk pelan.

“Iya Ga, akan aku serahkan Kotak dan Surat ini ke Fina... Maaf aku sudah salah sangka denganmu” kata Amel sambil berdiri dan seperti menahan tangis

“Iya Mel... gak apa-apa. Malah aku sangat berterima kasih kamu sudah mau menolong aku” ucap ane

“Kalau begitu aku Pamit dulu ya Mel. Dan Bapak, saya mina Maaf sudah membuat keributan di Rumah Bapak” ucap ane Pamit sambil berusaha berdiri dengan sedikit Limbung

“Iya Ga... hati-hati” ucap Amel

“Iya Nak... tidak apa-apa, teman kamu sudah memberi tahu Bapak. Kamu baik-baik saja kan, kamu kelihatan pucat” Kata Bapak Kos amel

“Saya baik-baik saja Pak, mari Pak saya permisi” kata ane lirih lalu keluar

Mas Rendi juga Pamit lalu menaiki SuFit dan ane pun naik, lalu kami pergi dalam gelapnya malam. Begitu sampai Rumah Mbak Yuni ane turun, lalu saat akan melangkah masuk tiba-tiba tubuh ane ambruk. Terasa dunia ane berputar sekejap dan ane pun tak sadarkan diri.

Ane gak ingat apa yang terjadi, hanya saja semua berasa serba gelap dan hening... dimanakah ini... Saat terasa semua ini seperti mimpi, tiba-tiba ane ada di sebuah Gedung... ane seperti kenal Gedung itu... bukankah ini Gedung tempat Kakak ane no 1 melangsungkan pernikahan... saat ane melangkah ke dalam ane melihat keadaan persis seperti saat acara Resepsi, hanya saja ada sedikit orang dan sangat hening. Ane bingung sesaat karena semua orang memakai pakaian bernuansa Putih dan Emas, ane ingat kalau acara Resepsi pernikahan Kakak ane bernuansa Black & Gold. Ane perhatikan lagi seluruh ruangan, ane yakin kalau ini gedung yang sama tempat Kakak ane melangsungkan Resepsi Pernikahan, hanya saja berbeda Warna Tema. Ane pandang Pelaminan dan terlihat ada 3 orang, ane pandang secara seksama ada 1 orang wanita di Kursi tengah dan 2 Pria masing-masing di Kursi Kanan dan Kursi Kiri (Kursi Orang Tua Pendamping, pasti Pembaca tahu lah)... seakan terbang ane melangkah ke depan Kursi Pelaminan dan saat berada didepan Pelaminan Bisa ane Pandang jika salah satu Pria itu memakai Pakaian Khas Jawa untuk pernikahan bawah berwarna Coklat bercorak Batik dan atas berwarna Putih bercorak Emas... ane bisa lihat jika Bapak ane tersenyum ke ane... lalu dengan keyakinan bahwa ini ingatan saat resepsi pernikahan Kakak ane maka ane merasa yakin kalau yang Wanita ditengah pasti Kakak ane, namun saat ane pandang ke Kursi Pelaminan ternyata wanita itu bukan Kakak ane, tapi ternyata Yanti... iya, Yanti... Tampil cantik dengan Baju Putih dan mengenakan Rok panjang bermotif Batik. dengan sedikit Kaget ane melangkah mendekat ke Yanti yang ternyata tidak sendiri, ada seorang anak Perempuan kecil berumur sekitar 1 tahunan duduk bersama Yanti di Pelaminan (mungkin terdengar membingungkan tapi ane gak bisa melihat jelas karena itu mimpi dan semua bernuansa Putih) memakai Pakaian Terusan berwarna Putih bercorak emas dengan terusan Rok yang mengembang seperti Pakaian Balerina. Lalu ane Pandang Pria di sisi Satunya dan ane sangat yakin kalau itu Ayah Yanti, ane ingat Kacamata Bulat, Kumis Tipis berwarna Putih, dan Tatapan Tajam Ayah Yanti memakai pakaian yang sama dengan Bapak ane. aneh nya Ayah Yanti tersenyum ke ane. lalu ane pandang lagi Yanti dan anak kecil yang bersamanya, lalu ane dekati.

“Yan, kamu mau menikah” tanya ane tiba-tiba

Namun Yanti hanya tersenyum

“Ini siapa Yan, anak kamu ? cantik sekali” tanya ane lagi sambil mendekat ke anak Gadis tersebut

Ane pandang secara seksama kalau Gadis Kecil itu sangat mirip Yanti, hanya saja Matanya berwana Coklat cerah dan Memiliki bentuk Bibir sepeti ane. Terasa bahagia saata ane Pandang Gadis Kecil itu, terasa seakan hidup ane lengkap. Lalu tiba-tiba kedua tangan Gadis Kecil itu terangkat ke ane, seakan ingin digendong oleh ane. Ane pun menyambut uluran tangan gadis tersebut dan ingin menggendongnya, namun seakan berat tubuh ane tidak bisa digerakkan. Ane pun merasa seperti mematung, lalu Yanti berdiri yang menyambut uluran tangan dan Mengendongnya. Masih dalam hening Yanti Mendekap Gadis Kecil itu, lalu menatap ane tersenyum. Dengan tatapan seakan mengajak ane jalan, ane pun mengikuti langkah Yanti. Ane Berjalan berdua dengan Yanti hingga luar gedung dan saat tiba diluar Gedung ada sebuah Becak (Iya bro Becak...) menanti. Ane dan Yanti mendekat ke Becak itu, lalu Yanti tersenyum ke ane dan seakan ingin pergi dengan ane. Yanti meletakkan dan mendudukkan Gadis Kecil itu di dalam Becak, kemudian Yanti juga menaiki Becak tersebut.

“Kak, aku pegi dulu ya...” ucap Yanti

“Kakak disini saja, belum waktunya Kakak Pergi” lanjut Yanti

Kemudian Becak itu berlalu dan saat ane sadar jika Yanti telah pergi ane berbalik melihat ke arah Gedung. Saat ane pandang ternyata Gedung tersebut Hilang dan semua kembali Gelap... lalu...

Terasa kepala ane berat dan ane membuka Mata, ane pandang sekitar. Ane merasa sangat Pusing dan ane mulai mengerakkan badan ane yang terasa Lemas. Ane lihat ke samping Kanan ada Mbak Yuni, Mas Rendi, dan Irfan tampak cemas dan berdiskusi.

“Alhamdulilah sudah bangun” kata Mbak Yuni saat melihat ane membuka mata

“Ga, kamu gak apa-apa ?” tanya Mas Rendi

Sambil berusaha duduk ane mengingat-ingat lagi apa yang terjadi, ane juga merasa bingung kenapa setelah sekian lama ane gak pernah memimpikan Yanti, tiba-tiba sekarang ane memimpikan Yanti. Karena melihat ane berusaha bangkit Akhirnya Mas Rendi dan Irfan membantu ane untuk Duduk dan bersandar ke dinding sisi atas Kasur ane. Saat ane sudah bersandar ke Dinding, Mbak Yuni berdiri meninggalkan kamar ane. Ane masih terdiam mengingat apa yang terjadi semalam, ane mulai ingat kalau Fina telah pergi... Pergi dari hidup ane meninggalkan Lubang di hati ane... ane mulai merasa sangat sakit di dada ane, seakan ada tangan meremas keras organ dalam ane. Dengan tatapan kosong ane ingat kalau ane sudah menitipkan sesuatu ke Amel dan saat Pulang ane tiba-tiba gak sadarkan diri.

“Ga, kamu baik-baik ? apa mau diantar ke Puskesmas atau Dokter?” tanya Irfan

“Aku gak apa-apa kog Fan, Cuma lemes. Trus semalam aku kenapa” kata ane

“Kamu tiba-tiba jatuh dan Pingsan... karena berat akhirnya aku panggil Irfan di Kos yang kebetulan baru pulang kerja untuk bantu angkat kamu ke Kamar. Saat Irfan dan aku Angkat kamu ke dalam, Mbak Yuni tanya kenapa dengan kamu, aku jawab saja kamu lagi sakit lalu kami dibantu Mbak Yuni membawa kamu ke kamar” Kata Mas Rendi menjelaskan.

“Jam Berapa ini Mas ?” tanya ane lagi

“Ini Sudah agak siang Ga, sekitar jam 9” jawab Mas Rendi

“Oh, HP aku dimana ya” kata ane sambil mencari-cari

“Ini Ga, mau dipake apa” kata Irfan dambil memberikan HP ane yang ada di samping kasur

“Mau telpon Kantor, mau ijin kalau aku gak masuk Kerja. Lha Mas Rendi dan kamu Fan gak Kerja” tanya ane sambil mengutak-atik HP

“aku libur dan Irfan masuk Siang” jawab Mas Rendi

Sambil bercerita kalau semalam Mas Rendi dan Irfan tidur dikamar ane karena Khawatir, malah oleh Mbak Yuni dipinjami Kasur lipat dan Bantal, Ane telpon Perusahaan untuk ijin tidak masuk kerja karena Sakit. Perusahaan mengijinkan tapi harus ada surat keterangan Sakit dari Dokter / Puskesmas / Rumah Sakit. Saat ane telpon, tiba-tiba Mbak Yuni masuk sambil membawa nampan berisi Semangkok Bubur dan segelas Teh Manis hangat.

“Ya sudah Ga, aku balik dulu ke Kos ya. Ntar siang kerja soalnya” kata irfan sambil bangkit

“Iya Fan, terima kasih dan maaf sudah merepotkan” kata ane

“Ah, bukan apa-apa kog Ga. Ren, kalau nanti ada apa-apa Misscall saja ya” lanjut Irfan sambil pergi keluar kamar.

Mas rendy hanya mengangguk dan Mbak Yuni meletakkan Nampan disamping Kasur ane.

“Ga, kamu makan dulu ya. Kalau sudah letakkan saja di atas nampan lagi, nanti Mbak beresin” ucap Mbak Yuni sambil memandang ane kasihan

“Iya Mbak, maaf merepotkan dan terima kasih” ucap ane

“Mbak tinggal dulu ya, mau lanjut beres-beres rumah” kata Mbak Yuni pergi

Ane dan Mas Rendi menyaut bersamaan, lalu Mas Rendy mengambil mangkok bubur dan diserahkan ke ane. Ane terima mangkok itu, lalu Mas Rendi merebahkan tubuhnya ke Kasur lipat di dekat Kasur ane. Hening sejenak ane memandang mangkok, Teringat saat ane sakit selalu ada Fina yang merawat dan memperhatikan ane... tapi sekarang ane telah sendiri tanpa ada Fina lagi. Dengan sedikit membungkuk ane mulai makan Bubur itu, sedikit saja bubur itu masuk kedalam mulut dan dengan perlahan ane kunyah bubur itu. Terasa hambar bubur itu... dan saat ane makan tak terasa air mata ane menetes... menetes kedalam mangkok bubur...

Ya tuhan, kenapa kau ambil lagi Kebahagian ini... setelah lama aku merasa berduka karena kehilangan Bapakku... apakah aku tidak layak bahagia... haruskah aku terus merana... haruskah aku Memilih untuk Hidup jika Hidup ku terasa menyakitkan... tak ada lagi pilihan dalam hidupku, jadi apa masih bisa Hidup untuk Memilih...


NB: sekian Chapter 8 dari ane dan ini adalah Chapter dengan cerita panjang, jadi mohon maaf jika cerita ini sedikit membosankan. Mohon Komentar, Koreksi, dan Dukungan dari para Suhu dan teman Semprot.
Jiah..ikut alur ceritanya koq malahan aq jadi cengeng se...😂😂😂
 
Bimabet
Untung yg kenal suhu mesti di edit lagi biar tred aman terkendali :)
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd