dav1n4
Semprot Kecil
mas TS,
kalau mas TS masih punya hati, coba deh pikir itu bini bisa hamil karena ulah siapa? Trus sekarang mas TS tanya "Apakah bisa ada cinta karena MBA?" lah, dulu yang sudah enak-enak siapa yang mulai, siapa yang berbuat?
Apa emang pas sedang "enak-enak" itu mas TS nggak mikir jauh? Kalau mas TS merasa sekarang nggak ada rasa lagi ama bini dan lebih seneng cari cewek lain yang toketnya lebih gede, lebih bahenol, lebih seksi dan lebih membuat mas TS puas, maka lihat anak mas TS.
Anak mas TS masih kecil. ANak mas TS perlu dididik biar nggak seperti bapaknya yang MBA. APa mas TS mau anak mas TS seperti bapaknya juga? Ingat mas, karma itu ada. Kalau mas TS masih ingin anak mas TS nggak seperti bapaknya sudahi itu petualangan dengan cewek lain. Setialah pada istri mas TS. Sebab apapun yang mas TS lakukan itu akan ada pertanggung jawabannya.
Kalau mas TS sudah nggak cinta lagi sama istri bilang terus terang! Tapi bilangnya begini, "AKU TIDAK CINTA KEPADA ANAKKU". bukan "AKU TIDAK MENCINTAI ISTRIKU".
Kenapa koq begitu?
Sebab kebahagiaan seorang anak adalah melihat kedua orangtuanya bisa bersama. Kalau mas TS nggak mikirin anak dan lebih suka berpetualang, lebih baik berpisahlah dengan istri dengan baik-baik. Tapi ingat tetap nafkahi anak mas sampai dewasa. Hanya saja, ingatlah seorang anak apabila dewasa nanti pasti akan berpikir, "BAPAKKU BEJAT, KALAU BEGITU AKU BEJAT JUGA NGGAK APA-APA DONG!"
kalau misalnya mas TS mau menerima itu, silakan lakukan.
kalau mas TS masih punya hati, coba deh pikir itu bini bisa hamil karena ulah siapa? Trus sekarang mas TS tanya "Apakah bisa ada cinta karena MBA?" lah, dulu yang sudah enak-enak siapa yang mulai, siapa yang berbuat?
Apa emang pas sedang "enak-enak" itu mas TS nggak mikir jauh? Kalau mas TS merasa sekarang nggak ada rasa lagi ama bini dan lebih seneng cari cewek lain yang toketnya lebih gede, lebih bahenol, lebih seksi dan lebih membuat mas TS puas, maka lihat anak mas TS.
Anak mas TS masih kecil. ANak mas TS perlu dididik biar nggak seperti bapaknya yang MBA. APa mas TS mau anak mas TS seperti bapaknya juga? Ingat mas, karma itu ada. Kalau mas TS masih ingin anak mas TS nggak seperti bapaknya sudahi itu petualangan dengan cewek lain. Setialah pada istri mas TS. Sebab apapun yang mas TS lakukan itu akan ada pertanggung jawabannya.
Kalau mas TS sudah nggak cinta lagi sama istri bilang terus terang! Tapi bilangnya begini, "AKU TIDAK CINTA KEPADA ANAKKU". bukan "AKU TIDAK MENCINTAI ISTRIKU".
Kenapa koq begitu?
Sebab kebahagiaan seorang anak adalah melihat kedua orangtuanya bisa bersama. Kalau mas TS nggak mikirin anak dan lebih suka berpetualang, lebih baik berpisahlah dengan istri dengan baik-baik. Tapi ingat tetap nafkahi anak mas sampai dewasa. Hanya saja, ingatlah seorang anak apabila dewasa nanti pasti akan berpikir, "BAPAKKU BEJAT, KALAU BEGITU AKU BEJAT JUGA NGGAK APA-APA DONG!"
kalau misalnya mas TS mau menerima itu, silakan lakukan.