Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

MISTERI Goodbye

Bimabet
Om juvon, cerita ini timelinenya dimana?
Setelah/sebelum cerita yg mana? :gila:

Cerita sebenarnya jauh di belakang trylogi SVA tapi ane ubah jadi maju, setelah unfaithful.. kalau mundurnya terlalu jauh nanti hilang kesan misterinya, soalnya cerita goodbye versi aslinya lebih ke drama daripada misteri.
 
wah anggun iki istrine
cyuuukkk baru baca udah teka teki
mantab cak juvon
 
tulisan dr cak lejen misteri yg ane tunggu². cerita yg memgajak pembaca berfikir.. Mantaapp cak juvon. di lanjut yoh
 
Wah ceritanya ini nathan dah nikah
Tp ma siapa bu polwan kah ato dengan siapa
Wes tak moco ae cak ketimbang ngragap2 malah kenem tlektong hahahaha
 
Chapter 3

Lingkaran Setan

Segelas bir dia tenggak, dia tenggak lagi, lagi dan lagi sampai belasan botol sudah dia habiskan sendiri. Tidak tau apa yang sedang dia lakukan tapi bisa dipastikan jika dia sedang kacau hingga tidak bisa mengontrol dirinya sendiri. Pria ini benar-benar sudah sangat mabuk dan dia benar-benar tidak mengkhwatirkan dirinya sendiri, di tempat seperti ini dengan kondisi mabuk berat, jika ada orang yang mempunyai niatan buruk akan dirinya maka dia tidak akan bisa melawan.

Dengan mengenakan kemeja flannel motif kotak-kotak merah, dan dua sisi lengannya dilipat sampai ke siku, rambut pendek rapi dengan style pomade serta aksesoris kacamata bulat menghiasi wajahnya, aksen pria pintar pun tersemat padanya dengan sekali lihat. Celana jeans dengan sobekan paha kanan mengisyaratkan kalau dia seorang fashionable.

“Hei, kau.. apa yang kau lihat, hah… !”, ucapnya padaku dengan aroma alcohol keluar dari mulutnya tercium menyengat sekali.

Mendengar ucapannya aku pun langsung memalingkan wajahku darinya dan mengacuhkannya tapi seraya tidak terima karena aku acuhkan, pria itu pun melemparkan botol minuman kepadaku, tentu saja hal ini benar-benar membuatku malu dan kesal karena harus berurusan dengan pria pemabuk seperti dia. Kulihat sekeliling ternyata ditempat ini sudah hampir sepi, tidak banyak orang dan tidak ada yang memperdulikan tindakan konyol dari pria ini.

Aku pun bangun dari tempat dudukku dan pergi menjauh dari untuk menghindari masalah yang akan berlanjut. Baru saja setapak kaki ini melangkah meninggalkan mejaku, pria itu pun langsung bangkit dari tempat duduknya juga, dengan sempoyongan dia mendekatiku dan tanpa banyak omong, pria itu langsung memukul wajahku ini.

“Buuuggg… “, suara pukulan yang mendarat telak di wajahku.

Tidak begitu sakit tapi aku harus menahan rasa malu karena kelakuan konyol dari pria ini, aku masih bisa menahan tubuhku untuk tidak tersungkur ke lantai. Saat aku mencoba bertahan untuk tidak jatuh, tiba-tiba pria itu langsung mendekat dan mencoba untuk memukulku lagi, dengan reflek aku pun mengelak pukulannya dan pria itu pun terjatuh karena kehilangan keseimbangannya.

“Ada apa disana ?”, teriak salah satu keamanan ditempat ini dan dengan sigap dia pun langsung datang ke tempatku.

“Maaf atas keributan ini, sepertinya dia kehilangan control atas dirinya karena terlalu banyak minum”, ucapku pada keamanan tempat ini.

“Pria ini teman anda ?”, tanya dari keamanan tersebut pada diriku.

“Bukan”, jawabku singkat.

“Ada permasalahan apa anda dengan pria ini ?”, tanya lagi keamanan tersebut.

“Hanya salah paham saja, tapi itu juga karena dia mabuk berat”, jawabku ringan.

“Maaf, saya harus pergi karena ada kepentingan lain”, sambungku lagi.

Mereka pun membiarkanku pergi tanpa ada kecurigaan, maklum saja karena mereka pun tau kalau aku sering ketempat ini dan tidak pernah berbuat yang aneh-aneh, nama baikku di tempat ini terjaga dengan baik. Dan tentang pria itu, biarkan saja pihak keamaan yang mengurusnya, paling-paling mereka akan menghubungi keluarga atau temannya dari pria mabuk itu untuk menjemputnya.

Aku segera berjalan keluar dari tempat ini dan menuju kearah parkiran tempat mobilku terparkir, semua Nampak biasa-biasa saja dan tak ada yang aneh tapi saat aku akan sampai pada mobilku, aku melihat dua orang sedang bersandar pada mobilku, sepertinya mereka memang sedang menungguku. Kalau dilihat dari setelan pakaian yang mereka berdua gunakan, celana bahan, sepatu pantofel, jaket kulit hitam menutupi kemeja putih mereka, sepertinya mereka bukanlah orang jahat, mungkin mereka adalah petugas kepolisian.

“Permisi, saya mau masuk ke dalam mobil saya”, ucapku pada kedua pria tersebut dengan sopannya.

“Apa anda saudara nathael, nathael suryadharma ?”, tanya dari salah satu pria tanpa memberikanku jalan ke pintu mobilku.

“Iya benar”, ucapku menjawab pertanyaan dari pria tersebut.

“Bisa ikut kami ke kantor”, ucap pria tersebut langsung tanpa basa-basi.

“Maaf, saya tidak ada waktu”, ucapku dengan tenang mengacuhkan mereka.

Sialan, sepertinya hidup tidak bisa jauh dari ranah hokum dan selalu berurusan dengan pihak berwajib. Menurutku polisi ini datang karena kasus yang di tangani oleh prasta, pasti prasta menyuruh polisi-polisi ini untuk menemuiku dan membujukku agar mau terjun dalam kasus yang sedang di tangani prasta. Tapi masih ada kemungkinan lain kenapa polisi ini data menemuiku, dan jika memang ada kemungkinan lain maka itu adalah berita buruk untukku. Firasatku pun mulai menyeruak dan mulai berpikir yang tidak-tidak megenai kedatangan dua polisi ini.

“Ini menyangkut teman baik anda, prasta gunawan”, ucap dari polisi tersebut padaku saat aku akan memasuki mobilku.

Yaa.. firasatku benar adanya, jika ada kemungkinan lain maka hal itu adalah kabar buruk bagiku. jika ini menyangkut prasta pasti prasta sekarang dalam posisi sulit, aku tidak tau apa yang terjadi padanya tapi aku akan mencari tau. Aku harap tidak terjadi apa-apa padanya, andai terlibat masalah juga tidak terlalu rumit, itulah doaku pada teman baikku.

“Apa maksud anda ?”, tanyaku atas pernyataan dari polisi ini masih mencoba untuk tenang.

“Teman anda sekarang ada di rumah sakit, kondisinya sangat kritis”, jawab dari polisi tersebut.

“Apa yang terjadi dengannya ?”, tanyaku lagi dengan sangat cemas dan kaget.

“Ikut kami ke kantor, kita akan jelaskan disana”, jawab dari polisi tersebut.

“Baiklah”, sautku tanpa pikir panjang dan segera bergegas ke kantor polisi.

Seluruh pikiranku kini terfokus pada teman baikku si prasta, aku benar-benar dibuat kebinggungan dengan apa yang terjadi saat ini. Aku tau jika prasta sangat ceroboh tapi aku tidak yakin jika dia seperti ini karena kecerobohannya, walaupun sering kali kecerobohannya berakibat fatal jika tidak ada yang menolong. Tapi jika polisi sampai turun sendiri dan langsung menjemputku, hal ini tentu bukan hal yang biasa, aku yakin jika ini ada sangkut paut dari kasus yang sedang prasta tangani.

Dua jam kemudian..

“Begitulah kiranya, polisi dibentuk untuk mengontrol semua kejahatan yang ada tapi kejahatan itu sendiri tumbuh sangat subur karena sifat dasar manusia adalah dendam, satu kejahatan terjadi dan yang merasa tidak terima akan kembali melakukan kejahatan untuk membalas apa yang telah di lakukan penjahat sebelumnya”, terang dari opsir polisi menceramahiku.

“Anda benar, ini seperti lingkaran setan, tidak akan pernah berhenti dan tak berujung”, sautku pada opsir polisi yang menangani kasus ini.

“Kau benar nath, tidak ada satu pun didunia ini yang mampu menghentikan kejahatan, hanya kuasa tuhan saja yang bisa memusnahkannya dari muka bumi ini”, saut dari opsir ini.

“Dan aku setuju dengannya yang menyebutkan hal ini semacam lingkaran setan, semua yang telah dimulai dengan kejahatan akan terus berulang dengan kejahatan“, sambungnya.

Sudah hamper satu jam aku disini dan aku hanya mendengarkan ceramah dari opsir ini, aku benar-benar kehabisan kesabaran meladeni manusia satu ini. Sampai saat ini pikiranku masih mengarah pada temanku, aku ingin tau bagaimana keadaannya sekarang ini. Jika dia tidak memulai ke inti permasalahan maka aku yang akan memulainya sekarang juga.

“Maaf pak, anda menyuruh anak buah anda untuk membawa saya kesini, tentunya bukan untuk mendengarkan semua ceramah anda kan ?”, tanya pada opsir polisi ini dengan nada sedikit kesal.

“Ohh.. kau sudah tidak sabar yaa dan ingin langsung ke intinya”, saut dari opsir polisi ini.

“Bagaimana keadaan temanku ?”, tanpa basa-basi lagi aku pun langsung melontarkan pertanyaan yang mengarah keinti dari permasalahan ini.

“Sangat kejam.. apa yang dilakukan oleh pelaku ini benar-benar kejam sekali”, ucap dari opsir tersebut.

“Ceritakan pada saya, apa yang telah dilakukan oleh pelaku tersebut terhadap teman saya ?”, tanyaku pada opsir tersebut dengan begitu mengkhwatirkan temanku.

“Lidahnya di potong, semua jemarinya juga di potong, keluar darah yang begitu banyak dari kedua telingannya.. kita masih menunggu hasil pemeriksaan labotarium, baru kita bisa menyimpulkan apa yang sebenarnya terjadi pada teman anda”, penjelasan dari opsir polisi ini padaku.

“Semoga apa yang anda katakan ini hanyalah gurauan semata”, ucapku dengan sangat serius.

“Kau bisa lihat sendiri nanti dirumah sakit jika tidak percaya dengan ucapanku”, bantah dari opsir tersebut atas perkataanku.

Mendengar penjelasan dari opsir ini, aku pun tertegun tak percaya dengan apa yang aku dengar barusan. Bagaimana mungkin pelaku tersebut bisa berbuat sekejam itu kepada prasta, apa yang membuat pelaku ini sampai begitu teganya melakukan hal tersebut. Semua perasaan kesal, marah, benci dan dendam pun bergelora menjadi satu, dalam hatiku pun aku bersumpah akan membunuh pelaku yang biadab ini.

“Yaa.. yaa.. inilah gunanya ceramahku tadi, aku harap kau bisa gunakan akal sehatmu”, ucap dari opsir tersebut dengan sedikit menyindirku.

“Sejauh ini apa yang berhasil kalian simpulkan, bukti, saksi atau apapun itu ?”, tanyaku dengan menahan amarah yang menggebu.

“Ehmm.. tidak ada, tidak ada satu pun yang bisa dijadikan saksi, dan di TKP tidak ada bukti apapun kecuali tubuh temanmu yang sekarat”, jawab dari opsir polisi itu.

“Tunjukan padaku dimana TKP itu ?’, tanyaku lagi dengan sedikit membentak opsir tersebut.

“Tepat ditempat sampah yang berada dibelakang kantor polisi ini”, jawab dari opsir tersebut dengan santainya.

Sekali lagi aku dibuat tidak percaya dengan apa yang aku dengar, temanku ditemukan ditempat sampah yang berada di belakang kantor polisi ini. Sebuah pertanyaan besar tentang siapa pelaku ini sebenarnya, bagaimana bisa dia melakukan semua ini tanpa meninggalkan satu bukti apa pun di TKP, tapi aku tidak boleh percaya pada ucapan opsir ini, aku harus mencari sendiri bukti-bukti itu untuk mengetahui siapa pelakunya.

Tanpa banyak omong lagi aku pun meminta izin kepada opsir untuk melihat TKP dimana temanku ditemukan, dengan diteman oleh 2 orang polisi dan tentunya opsir pun ikut serta, kita semua segera menuju ke TKP tersebut. Dalam hatiku pun penuh penyesalan kenapa aku biarkan dia bekerja sendiri, andai aku tetap bersama mungkin dia tidak akan seperti ini.

“Ikuti aku, akan aku tunjukan TKP nya”, ucap dari opsir tersebut.

Aku pun berjalan dibelakang opsir ini diiringi dengan dua polisi lainnya, kakiku terasa sangat ingin sekali cepat-cepat sampai kesana untuk mencari tau tentang TKP tersebut. Pikiran sudah tidak menentu lagi, semua hanya terfokus pada pelaku yang biadab ini. Siapapun dia, aku akan memberinya pelajaran yang berarti, jika perlu akan aku kirim malaikat maut untuk membuat menangis penuh penyesalan.

Tapi ada satu hal yang membuatku masih bertanya-tanya dan sangat mengganjil, yaitu tentang cara pelaku tersebut menyiksa prasta. Pelaku itu bisa saja membunuh prasta jika dia rasa prasta bisa mengancam dirinya tapi kenapa dia malah membiarkan prasta hidup, dan seperti pelaku tersebut dengan sengaja memotong lidah, menghancurkan gendang telinga dan memotong jari-jari prasta setelah itu pelaku itu biarkan prasta hidup.

Mungkin ini sebagai bukti atau semacam shock therapy bagi polisi agar menghentikan penyelidikan yang menyangkut dirinya(pelaku). Jika seperti ini, maka kemungkinan besar pelaku ini adalah orang yang sama dengan pelaku dalam kasus yang sedang diselidiki prasta. Jika pelaku tersebut adalah orang yang sama, dan jika perkiraanku benar tentang pelaku dalam kasus pembunuhan yang diselidiki oleh prasta berarti tujuan pelaku ini bukanlah apparat hukum, melainkan diriku.

“Dia sudah mati.. aku melihatnya sendiri, dia sudah mati.. “, gumamku tak karuan.
 
Sory dopost
 
Terakhir diubah:
Sory dopost
 
Terakhir diubah:
Sory Dopost
 
Terakhir diubah:
sory dopost
 
Terakhir diubah:
Sory dopost
 
Terakhir diubah:
Itu 6 post hu :hammer:

Bisikin saya awal cerita ini dong kalo ini sequel
Penasarannnn.. Sungguh
Bagus banget ini.. Tapi saya sepertinya ingat nama nathael suryadharma
:gila:
 
suhunya saking semangatnya update .....
jadi double 6
ijin nyimak masbro....
 
Suhu bantu saya mengingat dooong..
Saya nemu cerita unfaithfull dan perasaan baru baca kemarin.. Yg ngadu preman sama pilot kan? Tapi kok saya g nemu komentar saya sendiri.. Apa cerita itu di rewrite dengan judul berbeda atau oleh ts lain?
Atau saya baca dimana yaaa?
Mohon pencerahannya suhu
 
Suhu bantu saya mengingat dooong..
Saya nemu cerita unfaithfull dan perasaan baru baca kemarin.. Yg ngadu preman sama pilot kan? Tapi kok saya g nemu komentar saya sendiri.. Apa cerita itu di rewrite dengan judul berbeda atau oleh ts lain?
Atau saya baca dimana yaaa?
Mohon pencerahannya suhu

Keluarga yg konyol - hans antoline - SVA - The End - Unfaithful - goodbye.
tuh urutan dari ceritanya.. cuma SVA n The End lom kelar..
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd