Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

MISTERI Goodbye

Bimabet
Mungkinkah endingnya nathael harus pergi meninggalkan kehidupannya/ identitasnya saat ini? Jadi orang baru lagi ditempat yg baru?
 
cuk sakti tenan sampeyan cak @juvon
mek moco wae ngelu, ra wani melu nebak, tambah ngelu ngko
haha

anyway suwun banget wes dishare nak kene cak
ga mantau luar forum soale
 
nih pengamatan nubie. pembunuh nya masih ada kaitan dengan hans. ah masih buram. tar lagi deh kalo dah update
 
Sambil nunggu update...:kretek:




Selamat tahun baru semua warga semprot.
:beer:
 
Chapter 9

Detektif Gemmy

Tak ada waktu lagi, aku harus segera pergi untuk bertemu dengan agnes sesuai dengan janji yang sudah kita buat. Dan mengenai keadaan dari bu farah, aku tidak akan menceritakannya sebelum dia mengetahuinya sendiri. Aku harap dia bisa bersifat kooperatif denganku dan bisa menjawab semua pertanyaanku dengan jujur tanpa ada rasa mencurigaiku.

Aku tidak akan pernah melibatkannya dalam kasus ini, aku tak sanggup lagi melihat orang terdekatku tersakiti, tapi jika agnes bukanlah pelaku atau orang dibalik semua peristiwa ini. dan sebaliknya jika benar agnes adalah orang dibalik semua kasus ini, aku akan dibuat binggung tentang apa yang harus aku lakukan padanya.

“Tak ada gunanya terus memikirkan hal ini, lebih baik segera bertemu dengan agnes menanyakan tentang semua hal yang mengganjal padanya”, ucapku sendiri dengan bergegas pergi.

Sampai saat ini aku masih belum bisa menjenguk bu farah, karena belum sempat melihat kondisinya. Aku harap semua yang terbaik untuknya, jika memang dia harus meninggal maka segeralah cabut nyawanya jangan biarkan dia terus bergulat dengan penderitaannya yang sekarang, hanya itu saja yang bisa aku lakukan saat ini.

Satu jam kemudian..

Sebuah café dengan konsep ala tahun 80-an menjadi tempat pertemuanku dengan agnes, seperti yang aku ketahui menurut keterangan dari agnes, bahwa dia bekerja sebagai waiters dan hal ini bertolak belakang dari keterngan yang diberikan oleh bu farah, dimana bu farah bilang kalau dia bekerja pada sebuah perusahaan yang bergerak pada pengelolahan batu bara dan sekarang sering ke pulau Kalimantan.

Tepat pukul 20:15, aku datang lebih dulu sebelum jam janjian yaitu pukul 20:30, dan aku sudah memesan sebuah meja yang berhadapan langsung dengan pintu masuk, agar aku bisa melihat dengan jelas wajah dari orang-orang yang masuk ke dalam café ini.

Logikanya adalah, jika pembunuh tersebut mengincarku, dan selalu mengikutiku maka dia akan mencoba untuk masuk ke dalam café ini untuk terus mengawasiku. Dengan aku duduk tepat searah dengan pintu masuk maka aku bisa meilhat setiap orang yang masuk setelahku, dengan begitu salah satu dari mereka adalah pelaku yang aku cari.

Sambil menunggu kedatangan dari agnes, aku pun memastikan setiap gerak-gerik yang yang ada di café ini. pintu masuk café ini pun terbuka oleh seorang pasangan yang sedang kasmaran, Nampak seorang gadis muda yang sangat cantic degan rambut tergerai panjang dan sedikit ikal pada ujungnya, dan pasangannya adalah seorang pemuda seumuran denganku namun dia Nampak lugu dan terpelajar, sebuah kacamata bulat dengan frame hitam, kulit putih dan tinggi sekitar 170cm dan badan yang tidak terlalu kurus atau lebih ke ideal, rambut yang rapi dan basah dengan minyak rambut.

Dengan raut bahagia mereka berdua memasuki café ini dan segera duduk di tempat yang mereka pilih, dari sini aku tidak melihat sedikit pun gelagat yang mencurigakan dari mereka. Mereka sepertinya sedang di mabuk asmara dan tidak pernah sekali pun dari mereka berdua menghiraukan sekelilingnya. Duduk mereka juga membelakangiku, sangat susah bagi mereka untuk mengamatiku jika mereka duduk membelakangiku.

“Aku rasa mereka berdua bukanlah orang yang aku maksud”, ucapku dalam hati.

Tapi satu hal yang mengganggu pikiranku, yaitu tentang pria tersebut. Aku mengingat pria tesebut, aku pernah melihatnya di sebuah bar dimana dia sedang mabuk berat bahkan dalam kondisi mabuk dia sempat mendaratkan pukulannya tepat diwajahku. Ini adalah kali keduanya aku bertemu dengannya, aku akan mencoba terus memperhatikan dirinya selama dia berada disini.

Tak lama berselang muncullah orang yang aku tunggu-tunggu yaitu agnes, dia datang dengan mengenakan jaket hitam, celana jeans biru tua dan juga sebuah sepatu putih dengan hak tidak terlalu tinggi atau sekitar 5-7cm.

“Aneh sekali pakaian yang dia pakai”, ucapku dalam hati dengan memperhatikan pakaian yang dikenakan oleh agnes, terutama pada bagian sepatunya.

Seorang waiters, memakai sepatu putih polos dengan hak antara 5-7cm, seperti sepatu yang biasa dipakai oleh suster dirumah sakit. Dan juga sepatu itu sangat kontras dengan pakaian yang dia pakai, sedikit menimbulkan kecurigaan dan aku akan mencoba memancingnya agar aku tau dari mana dia.

“Hey nath.. sudah lama yaa”, sapa dari agnes padaku.

Agnes dengan segera melepaskan jaket hitamnya dan dia taruh pada kursi sebelahnya dan dia pun duduk dikursi yang berbeda yang bersebelahan dengan dimana dia menaruh jaketnya, setelah dia pun menaruh sebuah tas kecil di atas meja makan ini, aku sangat detail memperhatikan setiap pergerakannya.

“Tidak juga’, jawabku dengan tidak melepaskan pandanganku pada gerak-geriknya.

“Pulang kerja nes?”, tanyaku pada agnes yang sedang sibuk dengan tasnya.

“Iya nih nath”, jawabnya.

“Oh hiya, gimana kabar istri lu?”, tanya dari agnes.

“Baik, sudah agak mendingan kok”, jawabku dengan santainya agar tidak menimbulkan kecurigaan agnes akan diriku.

“Deket yaa tempat kerjamu dari sini?”, tanyaku lagi memulai mengintrogasi agnes.

“Lumayan lah, nggak jauh jauh juga kok”, jawabnya tanpa menatapku dan sibuk dengan tasnya.

Dari gerak-geriknya sepertinya dia sedang menyembunyikan sesuatu pada tasnya.

“Nyari apaan nes, sibuk amat ?”, tanyaku penasaran.

“Nggak kok, gak ada apa-apa”, jawabnya dengan tersenyum kecil padaku.

“Oh hiya, ada apa pingin ketemu denganku?”, tanyanya seolah-olah menghindari pertanyaanku.

“Aku ingin nawarin kerjaan untukmu di perusahaan temanku”, jawabku dengan sedikit berbohong.

“Aduh.. makasih banget nath, tapi kayaknya gue gak bisa deh soalnya sudah nyaman banget di tempat kerja gue yang sekarang”, tolaknya dengan santun.

“Gajinya lumayan lho dari pada pekerjaanmu yang sekarang sebagai waiters, kerjaannya juga gak susah-susah banget, Cuma upload dan update data saja kok”, bujukku lagi.

“Ehm.. gak biasanya lu maksa’in kehendak lu, biasanya lu cuek, ada apa nih?”, tanya dari agnes sedikit mencurigaiku.

“Gak tega aja ngelihat teman baikku kerja sebagai waiters dengan gaji pas-pasan, makanya kemarin aku cari’in kerjaan untukku, dan teman baikku ada lowongan makanya aku kasih tau kamu”, penjelasanku agar ia tidak mencurigaiku lagi.

“Makasih deh, tapi nanti gue pikir-pikir dulu yaa”, tolaknya lagi dengan lembut.

Dari awal sampai saat ini, agnes benar-benar membuatku semakin penasaran dan mencurigainya. Sebenarnya apa yang sedang dia lakukan, aku merasa ada yang dia tutup-tutupi dariku, jika aku teruskan semua pertanyaanku yang memancingnya bisa-bisa akan ketahuan jika aku mencurigainya, banyak sedikitnya agnes sudah mengenalku luar dalam jadi pasti dia sudah memperkirakan akan yang akan dia lakukan untuk menghindari pertanyaanku.

“Lu ngajak ketemuan gue Cuma mau ngasih tau tentang pekerjaan itu, hanya itu doank?”, tanya agnes padaku.

“Iya.. hehehe.. “, jawabku sedikit menurunkan suasana.

“Yaa elah nath.. by phone atau WA aja bisa kali”, saut dari agnes dengan nada sedikit jengkel.

“Gitu aja sewot, kan jarang banget kita bisa ketemuan dan dinner kayak gini”, ucapku mengelak dari ucapan agnes.

“Lu bilang aja kalau lagi kangen ama gue, pakai alasan segala nawarin kerjaan, hehehe.. “, ucapnya meledekku.

“Ehh.. yokapmu gimana kabarnya, dah lama banget gak ngelihat dia, jenguk dia yuk”, ucapku pada agnes.

“Lu.. gak usah pura-pura bego lah nath, lu juga udah tau kan kalau yokap gue sekarang sedang sekarat dirumah sakit”, ucapnya dengan menatap tajam kearahku.

Mendengar apa yang barusan diutarakan oleh agnes benar-benar membuat jantung ini terasa terhenti, ribuan pertanyaan semakin menumpuk pada benak ini. mulai dari kenapa, bagaimana, mengapa dan lainnya tidak sanggup aku jawab, jika dia sudah tau lalu kenapa dia Nampak biasa-biasa saja tanpa menunjukan ekspresi bersedih atau berduka atas musibah yang dialami mamanya.

“Kenapa diam, lu udah tau kan tentang kondisi yokap gue?”, tanya lagi.

“Maaf nes”, ucapku melemah dan gugup.

“Biasa aja lah, gak usah minta maaf, mungkin itu karma buat yokap gue”, ucap dari agnes.

“Maksudmu?”, tanyaku sangat penasaran.

“Sejak kita bangkrut, yokap menghalalkan segala cara untuk bisa menyambung hidup, apa pun dia lakukan, sampai-sampai dia harus melacurkan dirinya”, jawabnya dengan ekspresi yang penuh dendam.

“Dan lu tau apa yang lebih parahnya lagi, yang dia lakukan ama gue”, sambungnya.

“Apa?”, tanyaku semakin penasaran.

“Dia jual gue ke rumah bordir, karena dia gak bisa bayar utang”, jawabnya dengan nada yang sangat kesal dan marah.

“Jadi apa yang terjadi dengannya saat ini, menurutku itu adalah hal yang wajar”, sambungnya dengan nada yang puas.

“Berarti kau bohong kalau kau bekerja sebagai waiters, kau sebenarnya bekerja sebagai wanita penghibur?”, tanyaku lagi.

“Tidak nath, aku sudah 6 bulan yang lalu keluar dari pekerjaanku Karena shandy yang menemukanku dan menebusku”, jawab dari agnes.

“Tunggu dulu, kau tau dari mana tentang kabar yokapmu, apa polisi yang memberi tau mu?”, tanyaku padanya.

“Bukan, shandy yang memberitahuku”, jawabnya.

“Shandy Ananta, temannya hans, masih ingatkan ama dia”, sambung dari agnes.

“Iya aku ingat”, jawabku dengan memikirkan sesuatu yang sangat serius.

Shandy sudah lama berada disini, dan tujuan dia kesini adalah mencari seseorang dan orang yang dia cari adalah orang yang sama dengan orang yang aku cari yaitu si pelaku dalam kasus yang aku selidiki sekarang ini. dan dia telah bertemu dengan agnes sebelum agnes bertemu denganku, apa yang sebenarnya shandy rencanakan, apa dia ingin memanfaatkan kepolosan agnes.

Tapi dari itu semua ada satu hal yang aku sangat curigai, yaitu peristiwa yang terjadi pada agnes sangat persis dengan peristiwa yang terjadi pada nova atau puji pembantu yang dulu. Mereka berdua sama-sama di tebus oleh shandy dari tempat pelacuran dan kemudian memanfaatkan utang budi dan dendam, akhirnya shandy atas printah hans memanfaatkan nova untuk menjadi mata-mata dirumahku.

“Yang aku cemaskan adalah, apa mungkin agnes dimanfaatkan oleh shandy untuk melakukan hal yang sama dengan apa yang telah dilakukan oleh nova”, pikirku dalam hati.

“Tapi apa mungkin dia melakukan hal yang sama padaku, apa dia tidak belajar dari sebuah kesalahan, sangat mencurigakan”, sambung dari pemikiranku.

Shandy, apa mungkin dia ingin menjadi seperti hans. Semua masalah ini sudah selesai dan jangan pernah untuk diungkit-ungkit lagi, masa lalu adalah masa lalu. Bukan aku yang mengakhiri semuanya dari hans lah orang dibalik semua yang telah terjadi di masa lalu, jika ingin menyalahkan, salahkan saja pada hans karena dia yang pantas bertanggung jawab.

“Kenapa lu bengong nath?”, tanya dari agnes padaku dengan tatapan yang sangat mencurigaiku.

“Berarti kau sudah pisah dengan yokapmu sejak 6 bulan lalu?”, tanyaku tanpa menghiraukan ucapan dari agnes.

“Yaa.. sejak gue keluar dari rumah bordir itu”, jawabnya.

“Nes, aku ingin kau jujur padaku, kau bukan bekerja sebagai waiters kan?”, tanyaku dengan sangat serius.

“Percuma juga berbohong ama lu, ujung-ujungnya lu tau juga, hahaha.. “, ucapnya dengan tertawa cukup keras.

“Gue bakal jawab tapi jelasin dulu kenapa lu bisa tau kalau gue bohong”, ucap dari agnes.

“Sebenarnya gak banyak yang bisa menguatkan analisaku, Cuma ada satu hal doank yaitu sepatumu, itu sepatu yang biasa di pakai oleh suster atau perawat rumah sakit, jadi gak mungkin jika waiters menggenakan sepatu itu”, jelasku.

“Lu benar, gue kerja jadi perawat di rumah sakit yang ada di ujung jalan ini”, jawab dari agnes atas pertanyaanku tadi.

“Nes, apa kau juga tau tentang apa yang sebenarnya menimpa yokapmu?”, tanyaku lagi.

“Sepertinya dia berurusan dengan orang yang salah, orang yang sedang lu dan shandy cari kan”, ucap dari agnes.

Bahkan shandy pun memberitahu semua hal kepada agnes tanpa ada satu pun yang shandy sembunyikan, kejujurannya apakah ingin membantu agnes atau ada hal lainnya yang sengaja dia atur untuk tujuannya. Dari pertemuanku dengan shandy, dia memiliki tujuan kedua yaitu membuat perhitungan denganku, ingin membunuhku secara perlahan-lahan.

“Sorry nath, gue gak bisa lama-lama soalnya harus ada kerjaan yang harus gue selesai’in”, ucap dari agnes.

“Satu hal lagi nes, kenapa kau bisa tau keberadaanku, kau tiba-tiba saja muncul di hadapanku dan tau jika aku sudah menikah serta istriku sedang sakit?”, tanyaku sebelum dinner ini diakhiri.

“Dari shandy, semua informasi yang gue dapat itu semua berasal dari dia”, jawabnya dengan nada terburu-buru

“Dan gue tau kenapa lu berubah pikiran saat lu tiba-tiba saja meminta gue untuk tidak datang lagi menjaga istri lu, dan juga gue tau kalau lu berbohong tentang kepergian lu keluar negeri, semua informasi itu gue dapet dari shandy”, sambungnya.

“Shandy.. shandy..”, ucapku dengan bergumam memikirkan apa yang direncanakan oleh shandy.

“Ok, aku tinggal yaa nath, sory banget nih”, ucap dari agnes dengan bergegas pergi.

“Thanks you nes”, ucapku pada agnes.

Agnes pun berjalan pergi meninggalkan ku disini sendiri, aku hanya bisa memikirkan semua yang telah disampaikan oleh agnes. Entah dia bohong atau tidak yang bisa aku pastikan adalah aku tidak akan mempercayai ucapannya sebelum aku membuktikannya sendiri, oleh karena itu aku akan menjadikanmu targetku untuk mengungkap kasus ini karena dirimu begitu dekat dengan shandy yang juga memiliki misi yang sama denganku yaitu meringkus pelaku ini.

Tak lama berselang setelah kepergian dari agnes, tiba-tiba sosok pria yang tak asing bagiku datang menghampiriku dan menyapaku. Pria ini adalah sosok pria yang datang ke café ini dengan pasangannya, orang yang tadi sempat aku curigai. Orang yang sama dengan yang pernah memukulku saat di bar waktu itu. Tapi kali ini dia datang sendiri tidak dengan pasangannya, dan aku perhatikan pasangannya masih saja ditempat semula.

“Permisi, apa anda saudara nathael suryadharma?”, tanya dari pria tersebut dengan ramah.

“Yaa.. saya nathael”, jawabku masih dengan rasa penasaran akan sosok pria ini.

“Perkenalkan, saya gemmy prasetyo”, ucapnya dengan menjulurkan tangannya untuk berjabat tangan.

Ternyata orang ini adalah gemmy prasetyo, salah satu dari anggota khusus kepolisian yang diperintahkan untuk menangani kasus ini. dialah orang yang ingin aku temui dan sekarang dia sudah ada disini, hal yang mungkin kebetulan atau memang dia sudah mengetahui keberadaanku.

“Senang bertemu dengan anda”, ucapku dengan tersenyum hangat.
 
makin banyak misteri nya.. terus bongkar semua nya nath.. ditunggu lanjutan suhu juvon
 
wah untung nggak baca suryadarma vs angkawijaya ya....:sayonara:
pasti tragis.....
keluarganya agnes yang tadinya baik ke nathan jadi gitu ya sikapnya ke nathan.....
berarti rencana hans yang dulu buat ngancurin hidup agnes dan mama tirinya sukses besar....termasuk jadi budak seks....
brengsek banget si hans....psikopat sejati....
tapi matinya gimana ya... jadi makin penasaran....
 
Sory, hanya sekedar intermezzo aja...

sebenarnya pernah ada semacam gathering gitu gak disini, dimana ketemuan antar para suhu khusus sub-forum cerbung, jadi kumpul para penggemar cerbung gitu... kabar-kabari donk kalau ada.
ada beberapa list TPO yang sedang ane cari nih karena penasaran pingin tau orang nya kayak gimana, hahaha...
 
Yess update.. Makasih Hu
Komen sek nembe :baca:
Ayo gathering ayo.. Saya selaku member yg Sukses menjadi SR mau titip2 salam aja
:pandapeace:
 
Hmmmmm mentok cak otakku g'nyampe cak

Wew ada TPO warga semprot nich..... kayaknya asik juga ya klo kopdar2an biar bisa saling kenal
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd