Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG GENG POCONG VS KELUARGA BODONG

ss pocong sama siapa ya..

  • kuntilanak.

    Votes: 22 23,7%
  • hantu dangdut

    Votes: 4 4,3%
  • hantu rocker

    Votes: 5 5,4%
  • tuyul

    Votes: 2 2,2%
  • rame rame

    Votes: 60 64,5%

  • Total voters
    93
Status
Please reply by conversation.
Bakar menyan dulu dimari sambil baca mantra

Geal geol geal geol :senam2:
Pocong loncat dari timur kebarat selatan keutara
Sudah ane siapain sesajen untuk pocong
segera update lah om pocong ini ada kembang 7 rupa :rose::rose::rose::rose::rose::rose::rose:
 
13

SANG PENGIKUT


%%%%%%%%%



"OH..... terus... Anakku..... Kontolmu mantaaappppp.... Ibu suka.... Ibu suka... Nilaimu seratus anakkuuuu.....!" Bu Bod terus mendesah saat Putra Bod menghantam kemaluannya kedalam Vagina Bu Bod dari belakang.

"Oh... Yessss.... Pepek Mamah nilainya 90... Mantaaappppp.....!" Balas Putra memuji.

Kedua insan sedarah itu terus berpacu dalan melodi nafsu yang diiringi dendang desahan dan ketukan Dram dari sentuhan tubuh mereka berdua.

"OHHHH... AHHHH... UHHH... AUUUU... !"

"PLAKKKK...PLOKKK...PLUUKKK...PLEKK... PLIIIIKKKK...."

Bu Bod memutar pinggulnya, sehingga batang penis Putra serasa diplintir. Mata Putra refleks terpejam menerima kenikmatan yang belum pernah dia dapatkan seumur hidupnya.

Sepanas gosip Hot Kiss disiaran Tv swasta. Sepanas itu pula-lah nafsu mereka. Suara desahan mereka terus memenuhi seluruh ruangan.

"Mahhh... Putar terusss pantatmu..... Kontolkuuu terasa enaaakkk... Seperti di sedoooott..!"

"Enak yaaa.....!"

"Hok.... Ooohhh...!"

Kembali Bu Bod memutar pinggulnya. Sedangkan Putra Bod hanya diam, dia lebih memilih menerima kenikmatan yang diberikan Ibunya daripada mencari kenikmatan bersama.

"Oooh... Maahhhh... Aku keluar.....!" Desah Putra sambil memejamkan matanya.

Medengar rintihan kenikmatan Putra. Bu Bod semakin semangat memutar pinggulnya. Hingga akhirnya Putra Bod mencapai apa yang ingin dirasakannya.


"Aaahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh.........!"

"PLAAKKK....!"

Putra Bod menjerit kenikmatan bersamaan rasa sakit yang tiba - tiba memenuhi kepalanya. Dan suara gelak tawa yang begitu ramai membuatnya menyadari akan sesuatu.

Putra perlahan membuka matanya. Seorang wanita berpakaian rapi dengan sebuah buku yang sangat tebal di tangannya.

"Bagusss.... !" Ujar Wanita itu dengan menatap tajam kearah Putra.

"Maaf Bu..!" Wajah putra terlihat ketakutan.

"Hahahahahahahah....... Wkwkwkwkwkekw......."

Kembali suara gelak tawa terdengar pecah.

"SEMUANYA DIAAAMMMM....!" Bentak wanita itu. Suasana seketika hening, tidak ada lagi terdengar suara ricuh dan juga gelak tawa.

"Kamu Putra....! Bisa - bisanya kamu tidur dalam kelas saat pelajaran sedang berlangsung... Pake mendesah lagi....!" Bentak Wanita itu yang menjadi guru Biologinya.

"Maaaaa....maa'aaff bu..!"

"Kamu mimpi basah ya...!!!? Berdiri di depan..!"Perintah Guru Biologi tersebut, yang bernama Gadissyou

Putra Bod. Dengan terpaksa dan lesu maju kedepan dan berdiri dihadapan semua siswa. Sontak kembali terdengar suara ricuh, gelak tawa, dan bisik - bisik tetangga, saat semua mata tertuju kearah celana Putra yang basah di bagian selangkangan.

"BISA DIAM NGGAK....! KALAU NGGAK BISA..... BIAR IBU YANG DIAM...!"

Suara bu Gadissyou menggelegar, menggema memenuhi ruangan kelas III 10 itu.

Semua siswa seketika terdiam. Tapi masih terlihat di wajah mereka menahan senyum. Tentu saja itu membuat Bu Gadissyou penasaran.

"Ada apa anak - anak...?" Bu Gadissyou akhirnya bertanya.

"Itu Bu... Celana Putra basah... Kayaknya dia croot Bu...!" Ujar salah satu siswa.

Sontak Putra langsung menutup celananya yang basah dibagian selangkangan dengan kedua tangannya. Rasa malu yang tidak bisa terlukiskan. Walau Putra sudah menutupi bagian selangkangannya dengan kedua tangannya, tetap saja mata Bu Gadissyou masih bisa melihat. Dan itu membuat Bu Gadissyou melongo.

"Kamu benaran mimpi basah Putra...! Astagaaaa...!!!!! Sampai nembak gitu..!" Bu Gadissyou menggelengkan kepalanya.

"Maaf Bu...!"

"Sana....! Kekamar mandi dulu.. Bersihkan itu semua..!" Perintah Bu Gadissyou.

Putra keluar dari kelas dengan kepala menunduk, wajahnya merah menahan rasa malu. Di benaknya sudah terbayang beberapa kemungkinan yang akan terjadi. Sebuah kemungkinan yang akan diterima dari teman - temannya. Yaitu ejekan dan ledekan.

Didalam kamar mandi. Putra duduk termenung di bibir bak penampungan air yang terbuat dari beton. Pikirannya sangat kacau. Dengan kedua telapak tangan, dia menutupi wajahnya

Putra tidak habis pikir, kenapa dia bisa memimpikan Ibunya. Dan naasnya di waktu pelajaran sekolah pula. Putra meremas rambutnya sendiri. Seakan ingin menghilangkan rasa mumet yang ada di kepala Segala tanya-pun singgah di otaknya. Ada sebuah kesadaran yang dirasakannya. Kesadaran akan sesuatu yang dialaminya. Sebuah perubahan terhadap emosinya. Dan itu disadarinya semenjak pulang dari rumah Mak Encrot, dari situlah dia mulai merasakan ada hasrat terhadap ibunya bahkan adiknya. Seperti tadi pagi, sebelum berangkat kesekolah, dia sempat memperhatikan bongkahan pantat tipis adiknya. Dan sesaat "senapang anginnya" mengacung mencari sasaran.

Tapi. Walaupun begitu, Putra masih belum yakin dengan apa yang diperkirakannya.

TEENGGG...... TEENNGGG.. TEENNGG..!

Hampir satu jam Putra mengunci diri di dalam kamar mandi sekolah S.M.A Swasta Pak Bolot. Hingga suara Bel yang menandakan seluruh kegiatan belajar mengajar telah berakhirpun berbunyi. Dan itu membuat Putra merasa lega. Tapi Putra masih belum mau keluar dari dalam kamar mandi. Dia menunggu 10 menit lagi. Dia ingin memastikan agar suasana kelasnya benar - benar sepi, tidak ada orang lagi.

Sepuluh menit yang ditunggu telah berlalu. Putra keluar dari dalam kamar mandi dan langsung menuju kedalam kelas. Pintu kelas dalam keadaan tertutup. Putra langsung mendorong daun pintu, dan ternyata Bu Gadissyou masih berada di dalam kelas sedang merapikan Rok mininya dan juga buku yang ada dimejanya.

Putra pura - pura tidak tau akan keberadaan Bu Gadissyou di dalam kelas. Puutra langsung menuju mejanya dengan menundukkan kepalanya. Dia ambil tasnya dan bergegas keluar dari kelas. Tapi, saat langkah putra berada didepan pintu. Bu Gadissyou memanggilnya.

"Putra.. Kemari...!"

Putra menghentikan langkahnya. Kemudian dia berbalik dan menghampiri Bu Gadissyou yang duduk di meja Guru.

"Iya..Bu...!" Ujar Putra yang sudah berdiri di depan meja Bu Gadissyou.

Bu Gadissyou menatap wajah Putra yang masih menunduk. Kemudian pandangannya turun kearah selangkangan Putra, masih terlihat jelas oleh Bu Gadissyou bekas sperma yang menempel di celana putra dengan bentuk gambar Pulau Jawa dan Sumatera.

"Gila ini anak....! Spermanya banyak bener. Bekasnya sampe lebar kayak gitu..!" Batin Bu Gadissyou.

Putra masih tidak berani melihat wajah Guru cantik tersebut. Guru yang umurnya 8 tahun di atasnya. Guru yang selama ini sering dia bayangkan sebagai bahan fantasinya.

Dan dari kabar burung yang didengarnya, Bu Gadissyou, adalah seorang janda berstatus perawan. Karena waktu Bu Gadissyou menikah, pas saat setelah ijab kobul selesai, suaminya meninggal tiba - tiba akibat serangat jantung.

"Putra..! Lihat ke Ibu.. !" Perintah Bu Gadissyou.

Putra mengangkat kepalanya. Alangkah terkejutnya dia saat melihat kearah Bu Gadissyou. Baju kemeja yang di kenekan Bu Gadissyou terbuka bagian atasnya 1 kancing. Tentu saja itu membuat payudara mulus Bu Gadissyou menjadi santapan matanya. Walau hanya sedikit yang terlihat.

Tapi anehnya. Putra Bod tidak merasakan apapun. Tidak seperti waktu pertama kali dia pindah ke sekolah ini, dimana, setiap melihat Bu Gadissyou. Jakun atau lak-lakan Putra pasti naik turun. Sehingga memaksa dirinya untuk memperbaiki letak batang penisnya yang kejepit kebawah.

Bu Gadissyou berdiri dari tempat duduknya, dan menghampiri Putra. Tapi saat Bu Gadissyou sudah berada tepat sekitar 2 cm di dekat Putra. Bu Gadissyou hanya diam terpaku, tidak ada reaksi, tidak ada senyuman, bahkan bola matanya tidak bergerak, kelopak mata Bu Gadissyou pun tidak berkedip, hanya kening Bu Gadissyou yang bergerak berkerut, seakan Bu Gadissyou melihat sesuatu yang membuat keningnya berkerut. Tapi dia tidak bisa berbuat apa - apa.

Putra memperhatikan Bu Hadissyou yang berdiri di hadapannya. Aroma wangi parfum isi ulang, langsung menyengat lubang hidung Putra. Lama hening. Putrapun menyadari akan sesuatu yang terjadi kepada Bu Gadissyou yang berubah seperti patung. Dan Putra menjadi bingung sendiri.

"Bu...... Buuu...!" Panggil Putra sambil melambaikan tangannya di hadapan wajah Bu Gadissyou. Tapi tidak ada respon.

Putra malah ketakutan sendiri melihat tingkah Bui Gadissyou, Putra akhirnya meninggalkan Bu Gadissyou yang berdiri terpaku oleh sesuatu.

Putra langsung pulang dengan menaiki angkot. Tapi dia tidak pulang kerumahnya. Putra berniat menjumpai Mak Encrot. Sepanjang perjalanan. Putra masih kepikirian dengan kejadian yang menimpa Bu Gadissyou tadi. Putra merasakan ada kejadian ganjil yang menimpa Guru Biloginya itu, tapi dia tidak tau entah apa itu.







#########





Hantu Rocker dan Hantu Dangdut. Sedang duduk di atas genteng rumah menyaksikan pemandangan sambil berjemur di bawah sinar matahari yang tidak terlalu terik. Mereka berdua hanya memakai celana dalam, hanya itu. Mereka juga membiarkan kedua payudara mereka di jilati sinar matahari.

Karena mereka adalah mahluk halus. Tentu saja manusia yang lalu lalang di wilayah tersebut, tidak bisa menyaksikan keindahan tubuh mereka berdua.

"Kasihan ya lihat Mbak Kunti. Dia sedih terus karena Tuyul sakit.!" Ujar Hantu Dangdut.

"Iya. Tapi aku lebih kasihan sama abang Pocong. Dia tidak kenal lelah mencari mahluk yang bisa mengobagi Tuyul. Sampai - sampai dia lupa terhadap dirinya sendiri.!"

"Kau suka ya sama abang Pocong!" Selidik Hanti Dangdut.

"Memangnya mahluk kayak kita ini, masih layak ya untuk jatuh cinta.!?" Tanya Hantu Rocker sembari berbaring menatap langit yang di penuhi awan putih.

"Jadi benar kau jatyinta sama dia.?" Tanya Hantu Dangdut dengan antusias.

"Entahlah.. Aku juga tidak tau. Apakah aku jatuh cinta atau hanya sekedar mengaguminya.!"

Hantu Rocker meletakkan kedua lengannya dibawah kepalanya. Hantu Dangdut juga ikutan berbaring. Suasana hening sesaat.

"Kau tau Dangdut..! Aku tidak pernah melihat pria seperti dia. Baik, bertanggung jawab, penyayang, dan.....!"

Hantu Rocker menghentikan kalimatnya saat melihat hantu Dangdut langsuk duduk dengan wajah khawatir.

"Rocker...!!!!"

"Ada apa Dangdut. Kenapa wajahmu tiba - tiba khawatir..??" Tanya HantuRocker.

"Aku baru ingat. Si Putra..... Kemarin aku melihat dia diikuti sosok Mahluk tinggi besar. Apakah mungkin dia dalang dari sakitnya Tuyul. Karena aku merasakan aura hitam yang sangat besar, mahluk itu pastis sangat kuat dan jahat..!"

"Masa sih...! Kalau memang betul. Pasti Mbak Kunti sama abang Pocong tau dong..!"

"Bisa jadi mereka tidak tau karena belum bertemu dengan Putra.!" Ujar Dangdut.

"Kalau begitu, lebih baik kita beritahu mbak Kunti sama abang Pocong sekarang.!"

"Jangan dulu. Aku belum yakin, apakah mahluk itu peliharaan Putra atau mahkuk itu pengganggu bagi kehidupan Putra. Kalau dia penganggu, itu lebih baik. Jadi kita tidak usah repot - repo lagi... Lagian mbak Kunti dan juga abang Pocong, lagi sibuk ngurusin Tuyul yang lagi sakit. Lebih baik kita coba dulu untuk menyelesaikan masalah yang satu ini.!"

"Benar juga apa yang kau bilang Dangdut. Apalagi mereka berdua sudah banyak membantu kita.!" Ujar Rocker

Saat mereka sedang asik mengobrol. Di kejauhan, mereka melihat sekelebat bayang besar melayang menghampiri rumah mereka. Dangdut dan Rocker saling pandang saat sosok yang melayang tadi sudah berada di depan rumah mereka. Sosok yang bertubuh gendut dengan rambut panjang berponi.

Kedua hantu cantik itu melesat melompat turun dari genteng. Mereka menghadang sosok Gendut tersebut. Percakapan ala dunia persilatan-pun terjadi.

"Hai wanita yang tidak di kenal. Angin apa yang telah membawa mu kemari, dan ada keperluan apa kaku kemari.!" Tanya hantu Damgdut.

"Maaf para dayang - dayang..!"

"Heiii...!" Bentak hantu Rocker. " Jaga bacot mu wanita, jangan terlalu lebar, jaga batasanmu, kau sekarang berada di sarang ular.!" Emosi Rocker terpancing.

"Hahahahaha..... !" Wanita gendut itu tertawa. Perutnya yang buncit bergoyang. " Aku kemari hanya untuk memenuhi undangan, aku tidak punya urusan sama dayang - dayang.!"

"Laknat... Lancang sekali mulutmu itu. Pergilah dari sini sebelum kesabaran kami beubah menjadi mala petaka bagimu.!" Ujar Dangdut.

"Hahahahahahahaha..!" wanita itu hanya tertawa dengan berkacak pinggang.

Hantu Rocker dan Dangdut kembali sali pandang. Sangat jelas terlihat dari wajah mereka berdua yang dipenuhi amarah. Sesaat, setelah mereka saling menganggukkan kepala sebagai tanda aba - aba. Kedua hantu cantik itu tiba - tiba melompat kearah sosok gendut dengan melayang. sepasang tendangan tepat mengincar kepala dan perut sosok gendut tersebut

Tiba - tiba terdengat suara menggema sebelum kedua kaki hantu cantik itu mendarat di tubuh wanita gendut tersebut.

"BERHENTIIIII....!"


###

NB: bagi yang merasa namanya ada di dalam cerita ini.. boleh mengajukan keberatannya.. maka ane akan mengeditnya kembali.



mohon saran dan bimbingannya..


semoga terhibur dan sampai jumpa di SELENDANG SUTRA
 
Terakhir diubah:
Terakhir diubah:
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd