Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA TAMAT GELOMBANG NESTAPA

Bimabet
hmm..menarik...spertinya sang anak punya cara yg ektrem untuk bisa mengubah sang mama...
kog ane malah baper ke renata yah saat dia "nyeramahi" mamanya anton.. so purfect:sayang:, btw jadi ikutan jijik sma mamahnya...:stress:

jd inget dkampus dulu ada dosen cewe yg wajahnya imut banget...eh taunya dah punya anak 2..."dewasa-minded" banget...kyk renata:alamak:
Waduh... Om... Dosen yach om !!!

manteb dach kul nya jd semangat donk..!!


Bangun tenda teduh dulu suhu

Iya om sering hujan dimari..!!

Sekalian ponconya om hahaha

Rahasia apa yang disembunyikan Sofie...

Adakah POV Sofie suhu
semoga ada flashback cerita soffie
Tunggu aja om...
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
~
~~EPISODE 19~~
AKANKAH SEMUA INI KAN BERAKHIR







Dilobi bangunan telah banyak anak buah bang iwan yg semuanya sedang mengelilingi anak buah ko acong, serta wanita penghibur didikan ko acong..

"..Bang ini mereka kita apain.." Tanya anak buah bang Iwan.

Lalu bang Iwan maju kedepan dengan singkat tegas dia berkata.

"..Kalo kalian pengen hidup, bertaruhlah dengan nyawa kalian.."

Mata bang Iwan menatap terlihat sadis.. Para wanita penghibur dan pelanggannya hanya bisa menjerit memelas memohon ampun agar dilepaskan. Malah sebaliknya anak buah ko Acong mengigil ketakutan bersembunyi dibalik mereka, tak terlihat wajah yang garang dari mereka tapi yang ada hanya rasa takut akan kehilangan nyawanya seperti pimpinan mereka.

"..Bang.." Sahut Anton.. "..Lepaskan mereka, Mereka hanya anak buah yg hanya menurut pada pimpinannnya.."

Bang Iwan menatap Anton tajam dan Anton pun membalas tatapan bang Iwan
Lalu sesaat bang Iwan tersenyun,
Dia berbalik ke semua anak buah ko Acong.

"..Kalian semua pada beruntung, boss Anton dah melepaskan kalian, dan sekarang gue minta timbal baliknya,... Kalian tau yg musti kalian lakukan, Cepat kalian semua bubar bersihkan tempat ini jangan ada jejak yg tertinggal, .. Loe loe awasi mereka.." perintah bang Iwan pada seluruh anak buah ko Apong sambil menyuruh anak buahnya. Lalu semua yang ada disitu langsung bergegas membersihkan tempat agar jangan ada sampai bukti yang ketinggalan

"..Ton, urusan sudah beres.. Kalian berempat duluan, aku berisin tempat ini dulu.. Sep antarkan mereka pake mobil gue.. , ujar bang Iwan sambil melempar kunci kontak mobil pada mang Asep.

"..Bang bentar.. Bagaimana aku musti bayar ini semua.. " tanya
Anton

"Enggak sah gue dah seneng bisa bantu loe.. Pasti loe pun akan lakukan sama jika diposisi gue.. Lagian kita sama sama diuntungkan, kelompok gue gak kan lagi berurusan dengan bisnis liciknya si Apong" jawab bang Iwan

Anton teringat akan omongan bang Iwan bahwa dulu ia pernah ditolong papahnya..

"..Bang, sy kan balas bantuan abang ini kelak.. Oh yach bang kasih mereka kesempatan,..!! " balasnya sambil menunjuk semua anak buah ko Apong

"..Hahaha..oke Ton gue ngerti, ...Makasih Ton.. Ati2.. Sampe ketemu lagi.. ." bang Iwan ke Anton..

Sebelum anton meninggalkan tempat itu,.
Seluruh anak buah ko Acong dan wanita penghibur mengerubuti Anton sambil mengucapkan terima kasih, atas pengampunannya.

Lalu Anton meninggalkan bangunan tersebut, di depan mobil, dai, mang Asep.. Dan Renata sudah menunggu.

sebelum dia masuk kedalam mobil untuk meninggalkan lokasi, kepalanya menoleh ke atas bangunan sekilas anton melihat mamahnya berdiri di depan pintu balkon. Mereka saling bertatap tanpa ekspresi.

Soffie terlihat sangat muram diwajahnya, Dia hanya bisa menatap anaknya dari kejauhan, tak sepatah kata yang terucap dibibirnya.
airmatanya terus berderai seakan mengiringi rasa sesal yang tak berujung yang akan terus membayangi selama hidupnya.

Tanpa sedikit pun senyuman terlukis pada bibir anton, lalu dia berbalik menaiki mobil, dan meninggalkan bangunan tersebut, tempat dimana dia telah menambahkan luka dan kebencian dalam hatinya








Lanjut kebawah
 
Terakhir diubah:
Lanjutan











Anna Pradita




Dua hari sebelumnya,


Dirumah Anton semenjak kepergian Anton, ke Medan.


Diruang tamu terlihat Anna sedang berbincang dengan teman kuliahnya


"..Met.. Gimana dikampus..? Tanya Anna pada Meti


"..Sepi gak ada kamu..!!" jawab Meti


Meti adalah teman sebangku kuliahnya datang menjenguk Anna di rumah Anton.


"..Na, kok kamu bisa tinggal di sini di rumah kak Anton..? Tanya Meti


"..Hihi dia yang nyuruh aku tinggal disini kok..!! Jawab Anna


"..Hmm bakalan jd calon bini nich, skr aja dah disuruh tinggal serumah.." balas Meti


Deg.. Anna yg tertawa langsung terdiam


"..Kenapa kok diam.. Na.. " tanya Meti keheranan melihat perubahan Anna.


"Enggak nich, lagi gak enak perut.." jawab Anna mengalihkan topik pembicaraan.


"..Met, keliatannya aku mo cuti dulu setaun.. ada keperluan, yang musti aku korbanin kuliah aku!! Lanjutnya


"..Lho kok.. Emang seperlu apa sich sampe cuti.. Mau honey moon yach.. Duh. Mesranya.." balas Meti


Pembicaraan meti terus mengarah ke hubungan dia dengan anton.


Karena Merasa dipojokan oleh ucapan Meti , akhirnya Anna berterus terang pada Meti


"..Aku sama kak Anton dah putus Met.." lirih Anna


"..Nah lho.. Terus kalo putus kenapa kamu tinggal disini.." jawab Meti heran


"..Oo ini Anton nyuruh aku jagain rumahnya selama dia ke Sumatera.." jawabnya singkat


"..Ooo.. Hebat kamu biasanya kalo yg dah putus biasanya hubungannya langsung , gimana gitu, tapi Kok kamu engga.. Malahan kayak lom putus aja"? tanya Meti


"..Kita putus baik2 kok, Kenapa musti ngejauh.. Kak Anton mau fokus skripsi katanya..".. Jawab Anna, menghindari alasan yang sebenarnya


"..Ooo, gitu yach.." sambil mengangguk angguk, lalu


"...oiiya na.. Semenjak kamu gak masuk kuliah, Sahabat main kamu juga sekarang gak ada dikampus kemana dia na.. " tanya Meti


".. Siapa.. ?? Titta maksud kamu.."jawab Anna.


"..Haaa kok gitu sich... Lah iya sapa lagi kalo bukan si Titta yang deket ama loe.."balas Meti penasaran


"...Hihi gak tau met, Titta nya juga udah jarang hubungi aku kok..!!.." jawab Anna mencoba menutupi hubungannya dia dengan titta sekarang.


"..Ya udah dech kalo gak da papa.. Dah sore Aku mo pulang dulu, eh trus kapan kamu mau ambil cuti ke kampus.. " tanya Meti sambil berdiri sambil berjalan menuju pintu


"..Secepatnya Met.. Mungkin minggu minggu ini, ....ooiya Met, Kapan kamu main lagi kesini .. ? " Anna balik bertanya basa basi sambil mengantarkan kepulangan Meti


"..Nanti kalo dah kelar tugas.. Ribet nich gak da kamu jadi ga da temen.. Yu akh.." pamit Meti saat di teras rumah


Setelah meti meninggalkan rumah


"..Sorry Met aku gak mau kamu tau aib aku ama Titta.." dalam hati Anna.


Setelah mengantarkan Meti, Anna lalu menuju kamarnya, tubuhnya rebahkan pada kasur.


Anna lalu melamun memikirkan hubungan dia bersama Anton


"..Kok aku tiba tiba keingetan dia.. Apa kangen yach.." gumamnya


"..Telp jangan, telp... Jangan.." sambil menimang nimang hp


"..Akh aku telp aja lagian aku kan disuruh nelepon kasih kabar.. Hihi.."


Anna lagsung menelepon anton


"..Halo kak Anton.. Ganggu gak.."


...


"Enggak da papa, cuma pengen nelepon aja, kok kak Anton gak da kabar sich.. Trus kak Anton kapan pulang.. Anna gak enak nich sendirian dirumah kamu.. Oh iya Kemarin aku dah cek ke dr kandungan.."


....


"..Iya dianter kak Eka, kata dr kandungan sich aku baik baik aja, yang jelas dia nyuruh aku banyak istirahat jangan terlalu stress..."


....


"..Iya kak, mungkin Anna mau ngambil cuti kuliah tahun ini.. Tapi nunggu kak Anton pulang, trus kapan kak Anton pulang..??


....



"...Ya udah ati2 yach, jangan lupa oleh2 nya.."


....


“Iya.. Bye kak Anton.. Muuuach..”




Anna lgs menutup tlp


"..Kok aku genit sich sama kak Anton.. Iiih.. Kak Anton Kok kepikiran ..” Gumam Anna


Lalu anna mengusap perutnya..


"..Nak kalo saja kamu anaknya om Anton pasti kita hidup bahagia..." ujar Anna sambil menghela nafas, sambil menutup mata, dan tertidur


Dalam mimpinya terbayang dia hidup bahagia bersama Anton yang menjadi pendamping hidupnya






Lanjut ke bawah
 
Terakhir diubah:
Lanjutan






Keesokan harinya, seperti biasa Anna sehabis mandi langsung beres beres rumah dan memasak untuk dirinya,


disiang hari setelah beres pekerjaan rumah, Anna lalu duduk diruang tengah beristirahat sambil menonton sebuah infotaiment di salah satu televisi swasta


Kriiing telp rumah berbunyi lalu


"..Halo.."


....


".. Ooh iya, gak ada pa pa kak, cuma kemarin Meti main kerumah untuk jenguk Anna, gak papa kan dia main kesini..."


....


".. Kok diundurin sich.. Tapi Ya udah kalo belom kelar, tapi jangan lupa oleh2 nya...hihi.."


...


"..Ya ati ati juga ka anton muuuuach.."


Kliik


"..Yach kak Anton batal pulang cepat dech, padahal dah aku mau siapin masakan,... Nak om Antonnya batal pulang, Kamu kecewa gak? Kalo bunda kecewa cape2 belanja orangnya gak datang.." Sambil mengusap perutnya yg sekarang mulai keliatan buncit. Selama ini hanya memakai pakaian yang lebih besar, kaos gombrang atau baju terusan, sengaja Anna berpakaian itu agar bisa menutupi perubahan bentuk tubuhnya, yang sekarang kehamilannya mulai terlihat mulai membesar


Umur kandungannya sekarang akan menginjak 4bulan dan Tingkah Anna sekarang sedikit berubah, Dia sudah bisa menerima anak yg dikandungnya, dia sudah mulai menyebut dirinya bunda pada anaknya yang ada dalam rahimnya.


Anna kemudian beranjak ke dapur membereskan pakaian yang telah dicucinya tadi.


Setelah selesai hp anna berbunyi.. Tertera no yg tak ia kenal.. Diangkatnya telepon


"..Halo.."


"...halo ..ini anna..?" Terdengar suara wanita"


"..Yach sy sendiri.. Ini siapa


"..hey loe jangan pura2 lupa ke gue.." jawab wanita tersebut


"..Siapa yach.. Maaf aku gak kenal no nya..?" Anna sedikit berdebar mendengar intonasi lawan bicaranya


"..Gue tita.. Temen mesum loe.. Tai loe..!!"


"..Eh tiiit.. Tiittaa tau darimana no telp aku .." jawab Anna sedikit waswas mendengar siapa lawan bicaranya, emang anna mengganti no tlp setelah anna hamil dan tinggal bersama dirumah anton karena dia tidak mau berhubungan lagi dengan titta cs


"..dah lah loe jangan basa basi dengerin yach.. Loe bakal rasain balasan gue.." ancam Tita


"..Balasan.. Balasan apa maksud kamu.." balas Anna sedikit tinggi intonasinya


"..pura2 bodoh lagi.. Gara loe sama cowo loe yang bikin gue sekarang jd gini.." ketus titta


"..Hey dengar tit.. Loe yang bawa gue, loe yg ngejerumusin gue..." anna mulai terpacing emosi mendengar ancaman titta, "...Sekarang gue hamil.. Mana tanggung jawab kalian semua.. Haa.. Seharusnya gue yg balas dendam ke kalian.."


"...haha.. Basi loe.. Gue gak peduli ama nasib loe yg jelas gue akan balas loe ama cowo loe.. Yang gue jadi gini sekarang.." ancam titta


Kliik..


Titta lgs menutup telp tanpa sempat Anna nenjawab


"..Mau apa dia...? Balas dendam apa dia sama aku..? Trus tau no telp drmn..? Argggh kenapa masalah selalu aja datang saat lagi susah gini.." gerutu Anna sendirian sambil berfikir


Tak lama kemudian Tok.. Tok..


Anna langsung membuka pintu


"...Eh kamu Met.. Masuk.." Anna menyambut setelah tahu yang datang adalah meti


"..Na.. Sorry gue ngelanggar janji gue.." jawab meti setelah duduk di sofa tamu


"...emang ada apa,..? Tanya Anna memicingkan matanya


"..Tadi dikampus Titta, Bobi sama Rizal.. Maksa aku untuk minta no telp kamu.. Mereka ngancam aku.. Na.., Mereka menodongkan pisau tapi aku gak bilang kamu ada dimana, Maafin na... Aku takut.. Hiiiks.." Papar meti langsung menangis menyesali


Anna terdiam tak bisa bicara, Kemudian

"...Sudahlah.. gak papa.. Tapi kamu gak kenapa2 kan.." ujar Anna sambil tersenyum


Meti menggelengkan kepala..


"..Mereka cuma bertiga.." tanya Anna


Meti menganggukan kepala..


"..Kalo Adit kemana biasanya gak jauh bersama mereka..? Tanya anna lagi


"..Menurut gosip temen kuliahnya, Adit menghentikan kuliahnya dia gak kan meneruskan lagi disini, dia sakit dan sekarang dia sedang berobat keluar negri.. " jawab Meti


"..Hmm.. Yak sudah.. Masalah no telp nanti gampang aku bisa ganti lagi, yang penting kamu selamat, tapi pesen aku, kamu jaga jarak sama mereka.." ujar Anna


".. Na , sebenernya ada apa antara kamu ama Titta.. Apa ini ada hubungannya sama hubungan kamu dengan Anton.." tanya Meti penasaran


".. Engga kok, gak da hubungannya ama putusnya aku ama Anton, aku ama Titta cuma salah paham aja, hanya saja aku saranin kamu jauhin mereka, supaya kamu jangan kena imbasnya aja.." jawab Anna sambil tersenyum


Setelah sekian lama Meti berbincang dengan Anna


".. Ya udah kalo gitu, Na.. Aku pulang yach.. Dah sore nich.." pamit meti


"..Yach kamu gak kan nginep..?" kecewa Anna


"..lain kali aja, na.." balas Meti sambil mengelengkan kepala


"..Ya udah ati2 dijalan.. Eh met kalo kamu ketemu mereka cobalah kamu ngehindar met.. Aku gak mau kamu kenapa2 lagi..!!"


Meti mengangguk..


anna mengantarkan meti sampe depan gerbang rumah



Diseberang depan gerbang rumah anton sebuah mobil yang didalannya dua orang sedang mengawasi Meti dan Anna..


"..Bloon banget si Meti baru di ancem pisau maenan pun dia sampe gemetaran gitu hahaha..!!" ujar salah seorang pria berkaos putih


"..hahaha.. Tapi makasih Met akhirnya loe nganter gue nemuin si Anna, Ternyata dia tinggal di sini sekarang.. Hubungi si Titta kita jalanin rencana kita.." Ucap salah seorang yg ternyata dia adalah Rizal yang ditemani Boby..






Bersambung










NEXT ----> ~~EPISODE 20~~
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd