Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Gairah Umi (No SARA)

Petualangan dengan siapa yang harus kita bahas?


  • Total voters
    255
  • Poll closed .
Lanjut...

"Akhh akhh akhhh seett aakhh nikmaaat aakhh" Desahan demi desahan ku dengar di ruangan ini, termasuk sosok akhwat di depanku yang sedang menungging berpegangan ke sandaran sofa di depannya, ia mendesah menggila menikmati sodokan kontolku di memeknya, ku maju mundurkan batang kontolku masuk ke lubang memeknya sementara pakaian kami tak karuan sudah terlepas berserakan menyisakan ketelanjangan kami saja.

"Akhhh kaaakkk nikmaaat akhh seeetttt aakhhh akhhhh" Ucap Ayu yang menikmati sodokan kontolku, kulit kami saling bersentuhan karena kami sudah tak berpakaian lagi sehelai benang pun, hal ini adalah pemandangan luar biasa yang tak pernah ku bayangkan sebelumnya hingga membuat gairahku semakin memuncah dan memberikan semangat pada tubuhku untuk ku percepat genjotanku ke memek Ayu sambil meremas remas pantatnya yang sekal.

"Nikkkmaaat bangeet sayaaaang memekmuu" ucapku memuji Ayu sambil ku remas juga dua gunung menggantung di dadanya, ku pilin pilin puting kecoklatan miliknya.

"Aakhhh iyaa kkkkkaaahh... kontol kamu juara sayaaang teruuss kaakk aakhh heem.." Ucap Ayu yang tampak menengadahkan kepala menikmati sodokanku.

"Ploookk plookkk ploookkkk ploookk ploookkkkk" suara hentakan badanku yang beradu dengan pantat Ayu.

Sejenak ku perhatikan kondisi di sekelilingku sambil tetap ku maju mundurkan kontolku di memek Ayu.

Semntara tak jauh dariku Kevin dan Dilla dengan gaya WOT tak kalah panas beradu mencari kenikmatan, Dilla terlihat 'merem melek' menikmati serangan Kevin yang berkontol jumbo, begitu pula dengan Ilham dan Putri yang sama bergaya WOT tampak tak malu lagi mempertontonkan kegilaan mereka, maklum sebelumnya mereka tampak masih malu dan sembunyi sembunyi ngentot ketika dalam perjalanan tadi saat istirahat solat duhur di perjalanan ke sini.

"Akhhh aaakhhh anjiiingg akhh nikmaaat akhh kontoolll kammuu penuh bangeet di memek akkuu sayaanggg" suara desah dan teriakan Dilla yang memang suka berkata kasar jika sedang menikmati birahinya dan saat ini ia sedang menikmati pompaan kontol gemuk Kevin di memeknya.

"Uuggghhh aakhh aaayyang nikkmaaatt aakhhh" desah Putri yang menerima serangan kenikmatan dari Ilham.

Sungguh kini kondisi ruangan utama villa ini benar-benar erotis dan bergairah, tak pernah ku bayangkan bisa mengalami hidup seperti ini, ku kira hanya ada di film bokep luar atau fantasi cerita seprti di forum semprot, ternyata ku alami ini di kehidupan nyataku.

Ku perhatikan Umi terlihat tersenyum menyaksiakan kami sudah berulah seperti ini, sungguh hidupku berubah drastis akhir akhir ini, Umi telah membuatku dan para binaannya sangat binal seperti ini.

"Putar badan sayang, kamu di bawah yah" pintaku pada Ayu agar melakukan gaya missionari.

"Bleessshh akhh yaa All.... nikmat bangeett ini" rancauku menikmati momen ini, ku langsung menghujamkan kontolku ke memek Ayu, ku genjot cepaaat agar rasa geli di kontolkuu tertambah nikmat.

"Ploooklk ploookkk akhhh kakkk nikmaaat aaakhhhh aakhhh cepeetiiiiinnnn aakhh kakkkaa" pinta Ayu yang begitu manis dengan wajah sangek dan binal menikmati peraduan kelamin kami.

"Iyaaa sayaaangg aakhhh akuuu cepetin, akhh nikmaaat memek kamu sayaangg, emmmmuuuaahh" ku lumat bibirnya ku sedot sedot dan mainkan lidah di rongga mulut Ayu. Ku tarik badan Ayu hingga posisi duduk dengan diriku yang di bawah duduk di sofa dan Ayu sekarang di atas duduk di pangkuanku dengan kontol yang menancap di memeknya.

"Akhhh akkhh akhhhhb kakk aku gennjooot aakhh" ucap Ayu yang menaik turunkan pinggulnya dan menggoyangnya hingga membuat rasa yang begitu nikmat di kontolku.

"aaaaakhhh seett yuh aakhh nikmaatt akhh" ucapku menimpali keganasan Ayu yang mempercepat goyangannya di atas tubuhku.

"akkkhh kkaaakk akkhhh aakhh akuuuu akkhhhhbh aakhhh aakhhh aaakkakhh aakhhh akahhh aaakkhhh aaakkhh kakakkaaaaaa" Ayu tampak mencapai orgasme pertamanya dengan ditandai kejang nikmat tubuhnya ku rasakan, Ia tempak melemah bergoyang dan terseyum manis padaku kemudian ambruk memelukku, ku cium keningnya sebagai tanda sayang dan berterimakasih atas kenikmatan yang dihadirkan walaupun aku belum mencapai puncak kenikmatan.

Tak lama berselang Umi dan Ajeng mendekat sembari membawa sesuatu.

"Minum ini ya Yu, buat kaka juga ini yah" sambil mentodorkan sebuah pil berwarna biru, entah apa itu, namun aku dan Ayu meminumnya.

"Terima kasih ya Jeng, tapi ini apa?" ucapku bertanya padanya.

"Biar kuat kak, hehe" jawab Ajeng sambil berlalu melewatiku, memberikan obat yang sama pada yang lain, ku lihat Dilla sedang digempur oleh Kevin dan Ilham, mungkin putri sudah orgasme juga dan terlihat ia terengah engah menikmati sisa kenikmatanya.

"Plopkk plookk plooomkk ploppkkk plloookkkk" suara beradu kelamin Ilham di memek Dilla dengan gaya anjing sedangkan Kevin didepan Dilla dengan kontol yang keluar masuk di memeknya.

"Glookkk gloookkk emmmmhh srruuufftt" suara dari mulut Dilla yang memberikan servis pada kontol Kevin, sungguh stamina Dilla luar biasa.

Ku eluus kepala Ayu yang tampak masih terengah menikmati sisa orgasmenya, ku cium kembali keningnya hingga ia respon membalas ciumanku dengan berciuman bibir.

"Emmmuuaahh makasih ya dek, kk ke toilet dulu yah" ucapku sembari menggeser Ayu dan beranjak menuju toilet.

Dirasa ku inging ke toilet, karena mungkin terlalu banyak minum, dengan tanpa memakai apapun ku berjalan ke toilet di ruang tengah itu, kontolku masih lumayan tegang dan ingin ku tuntaskan namun rasanya ingin juga menunaikan hajat buang air kecil, setelah selesai dan keluar toilet ku lihat Ajeng sedang berdiri di dapur membereskan beberapa pekakas yang kotor, ia masih mengenakan gamis syari berwarab hitam lengkap dengan jilbab lebarnya, ku perhatikan ia sedikit menunggung membuatku ingin menikmatinya, ku dekati dan peluk ia dari belakang, Ajeng masih menggunakan pakaian syarinya lengkap dengan kerudung lebar di kepalanya haya bagian lengan tang ia gulungkan untuk mempermudah pekerjaannya, penampilannya seperti itu membuat nafsuku makin berfantasi terbang membayangkan keindahan tubuhnya.

"Lagi apa Jeng?" Tanyaku membuka basa basiku pada Ajeng sembari ku tempelkan daguku di bahunya.

"Astagfurullah kakak, bikin kaget Aja" jawab Ajeng tampak terkaget karena aku peluk.

"Ini kak beresin piring dan gelas kotor aja" sambung Ajeng melanjutkan mencuci piring. Tanpa meminta izin Ajeng ku peluk erat ia dan ku ciumi pipinya dari samping, ku tahu Ia pasti lagi sangek melihat pergumulan teman temannya yang ia saksikan secara langsung.

"Boleh ya jeng" sambil kucoba remas buah dadanya yang masih terhalang gamis dan jilbab lebarnya.

"Boleh apa kaakkkhh?" Jawab Ajeng yang pura pura polos namun mulai terangsang menikmati rangsanganku.

"Ini kakaak sayang" sambil ku remas dadanya dengan tangan kiri dan elus selangkangannya dengan tangan kanan.

"Ihhh kakak emang belum puas sama ka Ayu?" Jawab Ajeng yang tidak menolak namun tersenyum malu malu.

Tanpa menjawab pertanyaan Ajeng, ku balikan badan Ajeng terus kucium dan peluk mesra dengannya.

"Emmmuuahh emmuuaah sruufffttt" kami saling berpanggut memainkan lidah menjelajahi setiap rongga mulut Ajeng, tangan ku mencoba menggapai bagian bawah gamis Ajeng, mengangkatnya meremas pantatnya, Ia masih memakai celana dalam berenda seksi yang ku rasakan sudah basah.

"Heemmm... udah sangeek ya sayang? Memek kamu dah basah banget" Tanyaku di sela sela ciuman liar kami.

"Ia kaakk dari tadii akhh... liat kaliaan aaakhh seeett aakhh" jawab Ajeng sembari terus berciuman denganku.

"Nakal juga emang Ajeng yahh emmmuuaahh, kita enak enak yuuukk" pintaku hingga kemudian ku berlutut dan mengarahkan Ajeng menungging terus mengangkat gamis bawahnya hingga ke pinggang dan menampakan paha mulus nan indah miliknya, ku turunkan celana dalam seksi Ajeng, ku remas pantat sekalnya.

"Plaaakkk" ku tampar pantat Ajeng. Sungguh momen melihat seorang akhwat dengan gamis syari lengkap sedang menungging sembari menggotangkan pantatnya adalah sebuah anugrah dan pemandangan yang sangat indah di mata.

"Masya All.... Jeng, indah banget ini memekmu, Si Dedi pasti nyesek banget diputusin kamu" ucapku mengagumi keindahan Ajeng yang baru sepekan putus sama pacarnya yaitu Dedi teman kampusku juga, karena itu Ajeng datang tanpa pasangan ke tempat ini.

"Aakhh kak mau ngapain?" Tanya Ajeng padaku yang mulai mengelus memek Ajeng, ku dekatkan wajahku untuk menjilati memek indahnya yang bersih tanpa bulu.

"Srrruuffftt sreuuff srrrfff seeffff srerrrff srrreefff" jilatanku di bibir memek Ajeng, ku mainkan pula jari jariku mengelus dan masuk ke memek hangatnya. Hangat carian memeknya begutu terasa di tanganku, ku maju mundurkan dua jari di memeknya, ku tekan tekan klitorisnya hingga membuat dia melenguh kenikmatan.

"Heemmm aaakhh kaaakkh nikmaaat akjh yaaa All... akhh nikmaaatt" rancau Ajeng menikmati kenikmatan yang dia rasakan.

Setelah puas dengan menjilati memek Ajeng ku berdiri dan melihat tak jauh di meja makan ada botol minuman keras yang masih ada isinya, ku ambil dan ku teguk dan memberikannya juga ke Ajeng.

"Minum ini sayang, biar tambah bergairah" sambil ku sodorkan botol minum itu dan disambut oleh Ajeng dengan meraih botol dan meminum isinya dengan antusias.

"Gleekk gkeekk heemm... aakhh angeet" Ucap Ajeng setelah meminum anggur putih dalam botol.

Sungguh indah melihat Ajeng yang masih memakai jilbab lebar sedang menikmati minuman yang tabu untuk diminum, ku coba meloloskan gamis yang ia kenakan hingga kini tinggal hijab, kaos kaki dan kaos tangan yang mengiasi tubuh indahnya, kembali meneggak minuman lagi.

"Gleekkk akkhh khh enak sayang, coba dari dulu minum ini, bikin makin sangekk" ucap Ajeng yang makin tampak binal.

"Iya Jeng, sepongin kontolku bentar biar basah lagi" pintaku pada Ajeng, Ia segera berjongkok dan menjikati kontolku yang sudah lengket karena cairan cinta dengan Ayu tadi.

"Srruuffutt sreettt emmuuh" Ajeng begitu telaten membasahi kontolku dengan lidahnya.

"Kontol kakak lebih gede dari punya mantanku ka, gak sabar gimana rasanya masuk memek ku" ucap Ajeng sembari membasahi kontolku.

"Iya sayang eemmuuahh. Nungging lagi ya sayang, aku sodok memek kamu yah" ucapku pada Ajeng yang langsung menurut mengikuti arahanku, gamisnya tergeletak di lantai begitu saja dan ia berpegangan ke meja makan di depannya, mengangkat sedikit pantatnya hingga mudah bagiku mengarahkan kontol tegangku.

"Bleeesss... nikmaat aaaaaakkkhh seett aakhh" ucapku ketika memasukan kontolku perlahan ke memak Ajeng, sementara Ajeng tampak mendongakkan kepala sembari terpejam menikmati moment ini.

"Aaaakhhh aakhhhhh seett niikkk yaaa All..... aakhhh enttooott aku kaaakk" lenguh Ajeng menikmati.

"Plookkk plooookk plookk"

"akhhhb aakhhh aakhhh seett aakhh" suara kami mendesah menikmati.

"memek kamu nikmaat sayaangg akhh...." ucapku memuji Ajeng. Sembari menikmati genjotan nikmat di memak Ajeng, ku lihat dari kejauhan Umi juga sedang digarap oleh Kevin dan Ilham, namun yang luar biasa dan baru ku lihat, Umi sedang di atas tubuh Ilham dan memeknya sedang dimasuki kontol Ilham namun di belakang Umi, Kevin juga memasukan kontolnya, mungkik itu ke anus Umi, astagaaa Umi di Anal juga, gila Umi, baru kali ini lihat Umi begitu, beneran kelewat binal Umi.

"Akhh, nikmaat sayang cepetin kak" pinta Ajeng.

"Duduk yuk Jeng" ajakku pada Ajeng agar merubah posisi duduk di atas kursi makan dari kayu yang ada di dekat kami. Aku duduk duluan dan Ajeng mentusul menyesuaikan posisi kontolku di mulut memeknya.

"Bleessahhh aaakhhhh nikmaat sangaaaatt Jeng" desahku ketika Ajeng menurunkan badanya hingga terasa nikmat yang dahsyat dan hangat, ku remas remas buah dadanya yang cukup besar, lebih besar dari Ayu, kemudian ku berciuman denganya sembari ia bergoyang di atas pangkuanku.

"Emmmuuahh akhh nikmat sayang, indah bangeet dada kamu Jeng, Ana ketagihan nih" sambil ku kenyot kenyot buah dadanya.

"Aakjh aakhh aakhh eeemmmhh akakjhh nikmaat akhgh akhha nikmati tubuhkuu kak" jawabnya menikmati pergumulan ini sembari sesekali membetulkan jilbab lebarnya agar tetap tersampirkan di pundaknya dan tidak menghalangi buah dadanya.

"Akhhh aakhh akuu bucaaat sayang akhh akuuu sampeee" ucap Ajeng yang mempercepat goyangannya kemudian menegang mencapai puncaknya pertamanya, ku minta ia menuntaskan hasratku dengan mulut indahnya.

"Sepongin ya Sayang" pintaku pada Ajeng, dengan cekatan ia langsung berjongkok di depan selangkanganku, meremas remas kontolku yang sudah basah oleh cairan cintanya.

"Kontol yang gagah dan tangguh ini menggemaskan bikin aku gak tahaan kak" puji Ajeng sambel mendekatkan bibirnya dan mengeluarkan lidahnya untuk menjilati setiap bagian kontolku, ku elus dan menekan nekan kepala Ajeng yang masih terbungkus jilbab lebarnya.

"Akhhhh nikmaat sayang akhh teruuuss akhhhh kamu jaagokk bangeet aakhh iyaaa nikmaaat" pintaku padanya.

Ajeng mempercepat kocokan tangan dan mulutnya di kontolku, perpaduan yang sangat nikmat antar bibir dan tangan Ajeng membuat diriku tak tahan untuk memuntahkan sperma.

"Akhhhh aakhhh akhhh maau saampee jennngg aakhh, terima pejuuuu kuju jeng akhhh akhhhh aakhhh aaakhhhhhh croootttghh" pejuku tumpah di mulut Ajeng dan mengenai jilbab lebarnya.

"Gleekkk Banyak banget kak, dari tadi baru keluar ya kak perkasaaa beneerr akhh..." ucap Ajeng yang menelan dan membersihkan sisa spermaku di wajahnya.

"Akhh iya Jeng, kamu yang bikin aku sampai, akhh nikmaat" ucapku menikmati sisa sisa kenikmatan luar biasa yang ku rasakan kemudian Ajeng kembali duduk di pangkuanku memeluk dan menciumku kemudian mengambil botol minuman keras yang ada di meja dan meminumnya.

"Terimakasih ya kak, nikmat bangeet" Ucapnya padaku, kemudian kami berciuman mesra.

Setelah dirasa cukup beristirahat dan rasanya kepal pusing tak karuan, mungkin karena efek minuman ini yang tak biasa ku minum.

Ku ajak Ajeng ke ruang utama lagi yang terlihat tak karuan karena banyak botol dan pakian berserakan di lantai, sedangkan di sopa tergeletak Putri dan Ayu yang tampak kelelahan seusai digarap oleh Kevin dan Ilham entah sudah berapa kali mereka mencapai puncak kenikmatannya, sementara mereka para lelaki tampaknya masih punya stamina dan menggarap Umi di kamar utama, terdengar sayup sayup suara desahan mereka, ku lihat dari pintu kamar yang terbuka, Umi sedang bergoyang goyang di atas tubuh Kevin yang berbaring di kasur sedangkan Ilham sedang berbaring juga tak jauh dari mereka, tampaknya Ilham sudah kalah oleh kebinalan Umi hingga tinggal Kevin yang akan Umi taklukan.

Karena kelelahan aku tertidur di sofa tempat pergumulan kami, hingga sekitar tengah malam aku terbangun karena ada suara suara cukup ramai, ternyata Om Indra bersama Fani dan seorang supir pribadi yang ku kenal sebagai Pak Karyo tiba di Villa kemudian Umi menyambutnya, ku lihat bersamanya ada Ayu yang menemani Umi menyambut Om Indra, akupun bergegas membantu Umi, Ayu dan Om Indra untuk membereskan barang bawaanya yang terlihat banyak, mungkin barang pesanan Umi untuk sesi foto produk toko miliknya. Umi yang hanya menggunakan tangtop dan celana dalam seksi tampak langsung menghampiri Om Indra, memeluk dan berciuman di pintu masuk, mungkin Umi kangen dengan Om Indra.

"Met datang sayaang, ditungguin dari tadi, pestanya sudah selesai malam tadi" ucap Umi pada Om Indra.

"Iya sayang, maaf terlambat karena ada urusan dulu, nanti pestanya kita mulai lagi siang atau malam nanti yah" timpal Om Indra sembari merangkul Umi dan berjalan ke ruang utama.

Aku dan Ayu hanya bisa melihat aksi mesra mereka, memaklumi dan melanjutkan membereskan barang bawaan Om Indra yang isinya entah apa ada beberapa koper dan bungkus besar yang cukup berat ku angkat dan dibawak ke dalam villa.

Setelah beres kamipun sempat mengobrol di ruang tengah, ku dekati Fani yang memakai dress ketat seksi sepaha, ku cukup terkesima dengan kecantikannya, cukup berbeda dengan tampilan ketika bertemu di kantornya yang berhijab.

"Lancar kak perjalanan tadi?" Tanyaku membuka pembicaraan, kemudian tak lama Umi membawa minum ke meja untuk Om Indra dan Fani, sedangkan supirnya masih mengurua mobil.

"Lancar Di, Alhamdulilah, pernah ke sini jadi gak kaget" jawab Fani dengan senyum manisnya.

"Yang lain pada di mana Di? Siapa aja yang ikut?" Sambung Fani bertanya padaku.

"Kayaknya pada udah tidur di atas mba, kecapean kayaknya abis pada tempur" jawabku sambil tersenyum penuh arti.

"Walaah dah pada tempur duluan toh, gak nungguin" ucap Mba Fani yang tampak kecewa.

"Nanti juga ada lagi Mba, istirahat dulu aja Mba, pasti capek kan perjalanan jauh" jawabku

"Yaudah mba ke kamar dulu yah sekalian bereskan barang, kamarnya yang mana?" Tanya Mba Fani sambil berdiri.

"Itu mba, bareng sama Umi aja" jawabku sambil mengarahkan ke kamar yang ada.

Dikarenakan Om Indra sudah datang maka kamar Utama dipakai Umi dan Om Indra, sedangkan aku, Mba Fani, Ayu dan Ajeng di ruang utama menggunakan kasur tambahan yang tersedia, sementara Pak Karyo, supir Om Indra tampak berjaga di teras depan vila. Jam di dingding menunjujkan waktu yang mulai pagi, jam 2 pagi dini hari, kami harus beristirahat karena acara masih banyak kami akan lalui, kamipun tertidur pulas hingga terasa ada yang menggoyang goyangkan badanku dan terasa ada geli di selangkanganku.

Karena rasa lelah yang dirasakan hingga aku tertidur pulas dan ketika membuka mata ternyata Umi yang menggoyangkan badanku dan ia sedang menjilat jilat kontolku, Umi terlihat memakai mukena, mungkin ia sudah solat subuh.

"Heemm Umi, eh, akhh. Maaf mi susah ya bangunin aku" ucapku pada Umi, ku coba mengumpulkan konsentrasi dan mencoba bangun, Umi menghentikan serangannya di kontolku dan mengajak aku bangun dan solat subuh.

"Ayook nak bangun, solat jamaah yah" ajak Umi padaku, ku perhatikan yang lain juga sudah terbangun, Ayu, Dilla dan Mba Fani juga sudah tak ada di sampingku dan terlihat sedang beriap juga untuk solat.

"Iiiiyaa mi, makasih udah bangunin" jawabku atas ajakan Umi yang meninggalkanku dengan kontol yang masih tegang akibat ulahnya.

Entah akan seperti apa hari ini akan ku lalui di tengah para bidadari, bak mimpi yang menjadi nyata sedang ku alami, ku ingat hari ini ada acara di pantai pagi hari dan siangnya pemotoan serta nanti malam acara dengan Om Indra, astagaaa. Tak tahan rasanya dengan semua ini.



Bersambung....



Maaf yah sedikit, mohon dimaklum ada kesibukan di kisah nyata hidup ini.
Yuk yang punye ide silahkan tuliskan... selamat menikmati dan jaga fantasi ini.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd