Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Gairah Swinger Suamiku

Cerita yang bagus,pemilihan kata2 dan susunan nya betul2 melihatkan penulis terampil dan terbiasa menciptakan cerita imajinasi yg menenggelamkan pembaca ke dalam suasana di dalam cerita...

Semangat terus untuk berkarya hu,..
 
Cerita yang bagus,pemilihan kata2 dan susunan nya betul2 melihatkan penulis terampil dan terbiasa menciptakan cerita imajinasi yg menenggelamkan pembaca ke dalam suasana di dalam cerita...

Semangat terus untuk berkarya hu,..
Tks suhuku for a flattering remark...
 
Mantull moga makin hot end vulgar cerita nya di tunggu update terbaru nya
 
PULANG KE RUMAH



Tanpa terasa kami sudah menghabiskan waktu selama hampir 6 jam di condotel. Setelah mandi dan berpakaian kembali seperti semula, kami semua duduk di sofa ruang tamu dengan posisi yang sama seperti awal kedatangan Tina dan Andre. Tidak begitu banyak yang kami bicarakan, karna Andre sudah mengawali kalau mereka harus segera pergi dan mengantar Tina ke kostnya untuk mengerjakan beberapa tugas kuliahnya. Aku dan suamiku tidak berusaha untuk menghalangi mereka, karna kami juga ingin segera untuk pulang ke rumah.

Aku mengamati Tina mulai ia keluar dari kamar, duduk kembali di sofa panjang, hingga dia berjalan keluar condotel. Anak ini cantiknya alami, tidak banyak menggunakan make-up, tubuhnya ramping dengan tinggi yang selaras, mungkin 160 cm, lebih tinggi dari data yang diberikan Andre. Pakaiannya juga sederhana, tidak menunjukkan kesan kemewahan. Menurutku ia mahasiswi yang smart, yang pandai mengatur diri dan semua jadwal dan kegiatan kuliahnya. Sejak awal pertemuan pertama makan siang di kawasan Setia Budi, ia selalu mengedepankan tata krama, berbahasa yang baik, dan santun kepada kami yang lebih tua. Ia pamit dengan sopan. Aku merasa seolah ia pamit dan tidak mengharapkan untuk berjumpa kembali. Sungguh, aku tidak mau kehilangan Tina.

Tidak lama kemudian, kami pun beranjak untuk pulang. Di mobil, aku duduk terkulai disamping suamiku yang dengan tenang mengendarai mobil di jalan yang sudah mulai lancar. Ada raut kecerahan di wajah suamiku, senyumnya yang sumringah dan matanya yang memandang panjang kedepan dengan santai.

“Wah, papa kelihatan rileks sekali malam ini…” guyonku, yang disambutnya “ya, kan semuanya berjalan sukses, yo, heppilah…ha..ha..” Perjalanan kami pulang ke rumah begitu lancar dan santai, tidak seperti ketika kami datang.

Kami segera memasuki pekarangan rumah, dan membahas soal taman depan dan teras, seolah menghilangkan apa yang baru terjadi. Kami segera menemui anak-anak kami, yang sudah lama menunggu.

Setelah makan malam bersama keluarga dan nonton TV bareng sejenak dengan anak-anak, kami berdua menuju kamar untuk tidur. Kami membiarkan kedua anak kami untuk tetap menonton TV sebelum waktu tidur mereka tiba.

Malam itu kami tertawa terus. Suamiku bercerita tentang Tina yang semula agak kaku dan malu-malu, akhirnya menjadi hangat setelah mereka hanya berdua di ranjang. Suamiku juga menjelaskan bagaimana tubuhnya yang harum dengan kedua buah dadanya yang ranum dan berdiri keras menantang, perutnya yang rata, semuanya mengundang nafsu birahi suamiku. Badannya bersih dan wangi, karna mungkin Tina sudah siap dari awal untuk melayani suamiku. Ulasan suamiku tentang tubuhnya yang ramping dan gampang diangkat-angkat, kemaluannya yang sempit, merupakan sesuatu yang sedikit menggelikan bagi aku. Aku merasa yakin kalau suamiku benar-benar menikmati tubuh Tina.

Aku tidak tersinggung, atau cemburu atau merasa rendah diri dengan semua cerita suamiku. Aku selalu tersenyum setiap kali ia bercerita mengagumi Tina. Aku malah berseloroh “Cocok ya pilihan papa diantara ketiga gambar ABG yang disodorkan Andre..”. Ya pasti bedalah, aku harus mengakuinya pula. Tina hampir dua puluh tahun lebih muda dari pada aku, dan dia belum pernah melahirkan.

Selaku perempuan, aku menilai Tina memang menarik. Tubuhnya yang ramping dan tidak berlemak membuat ia gesit dan lincah dalam berjalan dan bergerak. Kulitnya yang hampir sawo matang merupakan daya tarik sendiri bagiku. Suamiku sendiri tidak banyak mengomentari masalah kulit dan warna. Ia menyukai kulit wanita muda yang bersih, sehat, mulus dan tanpa goresan atau coretan tato. Itu semua terpenuhi dari Tina.

Aku bertanya apakah suamiku menjilat-jilat kemaluan Tina. Suamiku menjawab dengan gamblang “ya…., tapi cuma sebentar mah, mungkin dua atau tiga menit…mata Tina langsung berbinar-binar dan merintih nikmat”, karna Tina merasa geli sekali dengan jilatan dan tubuhnya cepat menggeliat dan kemaluannya menjadi basah dengan jilatan suamiku yang hanya sebentar. “Terlihat nyaris segaris, berbulu halus dan rapi..” itu komentar lain dari suamiku tentang kemaluan Tina.

Malahan Tina yang kemudian antusias untuk mengisap-isap kemaluan suamiku. Ia suka memengang, mempermainkan, mencium dan menjilat-jilat seluruh batang kemaluan suamiku dan kedua bolanya selama hampir sepuluh menit, hingga akhirnya suamiku sudah tidak tahan lagi lalu mulai melakukan penetrasi. Ia juga suka mengikuti semua kemauan suamiku, entah dengan gaya apa saja, tanpa ada keluhan sedikit pun.

Dari semua cerita suamiku, aku yakin Tina juga sangat menikmati persetubuhan dengan suamiku. Ia sudah melakukan semua yang suamiku inginkan. Masih terngiang di telingaku bagaimana Tina lama merintih nikmat di kamar sebelah. Aku tau kalau itu suara yang keluar bukan karna rekayasa atau basa-basi. Aku juga sepintas mengamati raut wajah Tina yang meringis kenikmatan waktu dia digenjot terus menerus oleh suamiku di ranjang, ketika aku dan Andre sedang bersenggama di kamar mandi. Tina hebat, dia tidak hanya melayani, tapi juga menikmatinya.

Entah bagaimana aku harus menjelaskannya, tapi aku merasa senang dengan kepuasan sex suamiku yang tercapai dengan Tina. Ia bahkan bisa bermain sebanyak tiga kali dalam waktu kira-kira 5 jam, hal yang bisa ia lakukan hanya pada 6 bulan pertama pernikahan kami. Biarlah…, karna aku yakin kalau itu tidak akan lebih dari sex, karna typikal suamiku yang family-man, sangat dekat dengan keluarga, terutama dengan anak-anak kami.

Setelah puas saling bercerita, akhirnya kami tertidur dengan pulas. Tengah malam beberapa kali aku terbangun sebentar mendengar suamiku yang ngorok, kebiasaannya kalau sudah terlalu lelah. Tapi malam itu aku benar-benar cepat tertidur pulas kembali setelah terbangun sejenak.

Pagi esoknya aku kembali merasa horny, gairah sex ku muncul lagi, seperti ada sesuatu yang tersisa, dan harus tertuntaskan. Aku meraba-raba dada suamiku sambil memeluknya, lalu aku juga meraba-raba kemaluannya. Ia terbangun dan hanya tersenyum perlahan, tapi kemudian kemaluannya pun mulai mengeras, tidak seperti biasanya.

Aku kembali memeluk suamiku dan memainkan puting dadanya, wah.. ternyata kedua putingnya pun mulai mengejang. Aku mengisap-isap puting dada suamiku dan meraba-raba batang kemaluannya yang semakin mengeras. Suamiku mulai tertawa kecil, dan aku tau itu sudah saatnya untuk kami mulai bersenggama.

Dengan cepat aku menyingkap semua gaun malamku, dan perlahan aku menarik kebawah piyama suamiku. Ia mengangkat pinggangnya, membantuku melucuti piyamanya. Oh..sudah mulai semangat, gumamku.

Aku bangkit lalu menaiki suamiku. Perlahan aku mengangkat pinggangku dan mengarahkan batang kemaluannya kedalam kemaluanku. “Bles…” batang kemaluan itu masuk seperti biasanya. Aku mulai memaju-mundurkan pinggangku sambil menggesek-gesekkan batang kemaluan suamiku yang sudah masuk mengeras kedalam kemaluanku. Sekali-sekali aku sambil memutar-mutar pinggangku hingga batang kemaluan suamiku menyentuh semua sisi didalam kemaluanku.

Lama aku menggoyang dan memutar-mutar pinggangku, hingga tubuhku mulai bermandi keringat, namun aku semakin merasakan kenikmatan sex yang kian memuncak. Suamiku tetap berbaring dibawah sambil sedikit-sedikit menggerakkan pinggangnya. “Waduh, papa manja amat..” selorohku sambil tertawa. Suamiku pun tersenyum nikmat sambil mulai mempercepat gerakan pinggangnya. Aku merasakan gairah suamiku yang sangat hebat pagi ini, aku menikmati juga batang kemaluannya yang sedikit lebih keras dari pada biasanya. Perlahan kemudian suamiku mulai merintih ngilu, aku memperlambat goyanganku agar ia juga tidak terlalu cepat untuk keluar.

Aku mencabutnya sejenak sambil mengamati batang kemaluannya. Tetap keras dan basah dari cairan kemaluanku, lalu ia meminta untuk memasukkannya kembali. Aku mengambil tisu untuk mengeringkan sebagian cairan kemaluanku yang ada di batang kemaluannya, kemudian memasukkan kembali kemaluannya dengan perlahan, dan mulai menggoyang-goyangkan kembali pinggangku. Kemudian suamiku pun bergairah sekali, ia memijat-mijat punggungku, pantatku dengan kedua tangannya, dan kembali merintih dengan lebih keras, dan aku juga mempercepat gerakanku. Masih dalam keadaan bersetubuh, tiba-tiba dengan lincah suamiku beranjak dan membalikkan tubuhnya sambil memutar tubuhku. Kini ia berada di posisi atasku, menindihku, dan ia menggenjotku terus dengan keras dan semakin cepat. Nafasnya semakin terengah-engah mendesah nikmat, dan mulai berteriak… hingga akhirnya… “Aduh mah…ayo mah…aku udah mau keluar…ayo mah…” dan… “crot..crot..crot..” akhirnya kami keluar bersamaan. Begitu puasnya aku melayani suamiku pagi ini.

“Mah, liat mama kemaren digenjot terus sama Andre, aku kok jadi semakin semakin nafsu liat mama ya? seperti liat mama waktu kita masih pacaran…”

“Aku juga ya pah, Tina sungguh beruntung bisa gulat mesra dengan papa kemaren, aku jadi pengen sekali…” Wkwkwk…aku tertawa geli sambil merebahkan diri dan berbaring kembali disampingnya.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd