Akunlaptop
Suka Semprot
- Daftar
- 31 Oct 2019
- Post
- 12
- Like diterima
- 9
Mantap gan la jutt
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
-
Alamat alternatif sudah baru gan.
Bookmark alamat ini gan : https://bit.ly/ceksemprot
Atau buka dengan VPNIkuti alamat terbaru dari forum di : Follow Twitter @SemprotCom
DRAMA TAMAT GADIS DI DALAM FOTO (racebannon)
- Thread starter racebannon
- Start date
-
- Tags
- bastardverse drama racebannon
instructor
Guru Semprot
Laura...
Nice to meet you....
Nice to meet you....
pelisaurus
Pertapa Semprot
- Daftar
- 16 Feb 2016
- Post
- 4.201
- Like diterima
- 17.769
Sundul dulu coy
Led_Jepelin
Semprot Addict
- Daftar
- 2 Sep 2019
- Post
- 413
- Like diterima
- 812
Makasih om
Marathon baca sampe sini bru Komen.. Maafkan abdi yg hina ini subes.. Keren banget Grup Music yg manggung., mohon diperbanyak lagunya.. 
Hatur Tengkyu.. Nice Novel.. Novel pertama yg gw baca setelah pusing dg Tugas Kuliah yg kekal ini
Hatur Tengkyu.. Nice Novel.. Novel pertama yg gw baca setelah pusing dg Tugas Kuliah yg kekal ini
racebannon
Guru Besar Semprot
- Daftar
- 8 Nov 2010
- Post
- 2.074
- Like diterima
- 16.693
GADIS DI DALAM FOTO
BAGIAN KESEBELAS
YAUDAH, BOLEH DEH
--------------------
--------------------
Seru juga.
Seru yang mana, pasti pada nanya deh. Kalo buat gue, seru semuanya. Hantamannya seru, dan ngobrol sama Tamara soal project Spanyol ini juga seru.
Dan bener banget, Tamara begitu bossy, seenggaknya ke Jihan. Katanya temen yang kerjasama bareng, tapi kok kayak juragan sama jongos ya? Sementara Reggie dari tadi Cuma diem aja senyum-senyum, liat sana sini, sama sesekali bisikin Tamara soal beberapa hal yang mungkin dia rasa perlu ditambahin.
Jadi sekilas, Reggie kayak cengengesan, tapi menurut gue, dia kayaknya orang di balik layar yang penting buat Tamara.
Nah, sekarang gue malah jadi takut untuk sign contract, haha. Terlebih karena nanti pasti gue sama Laural, pasti jadi kacungnya dia. Kalau Benny sih jelas ga akan bisa ikut. Dia gak ada di dalam rencana.
She’s a queen. Setidaknya dia bertindak seperti itu. Hampir gak ada kata tolong, please dan semacamnya. Paling sesekali thank you ke waiter dan waitress yang mengantarkan makanan dan alkohol. Bahasa tubuh dia dan Reggie juga kelihatan agak beda dengan pasangan-pasangan pada biasanya. Ya, emang ada cewek yang keliatan lebih dominan dari cowoknya dan keliatan berkuasa, dimana si cowok keliatan ditindas.
Tapi… Kalo Tamara ama Reggie, kok keliatannya kayak mereka berkuasa berdua ya? Aura Bossy keliattan banget dari dua-duanya, cuman Tamara lebih lepas, dan Reggie berusaha enggak nunjukkin kalo dia Bossy, walau begitu kelihatannya.
Yowes lah. Kita dengerin ini mereka ngomong di tengah suara jedak jeduk musik elektronik ringan yang motong live Hantaman jadi dua sesi.
“So…. 4 cities, dan jadwal semua sebenernya udah ada di Jihan, nanti dia bakal brief kalian… Untuk roll film, I think you guys have to consider using Filmguard bag… Untuk jaga-jaga against X Ray… But it is better to carry it di bagasi, gak di handcarry….”
“Sure” jawab Laura, dengan wajar ceria dan berbinar. Dia cuma minum cocktail yang lucu dan tampak feminin. Oh ya, Laura gak ngerokok, sama sekali. Dari tadi ditawarin rokok nolak terus, dan dia keliatan ga tertarik sama rokok elektrik yang dari tadi seliweran. Kayaknya yang pake rokok konvensional cuman gue deh. Sisanya rokok elektrik sekarang.
“Gue udah liat hasil karya kalian Yoga dan Laura, dan supaya compact, gue cuman akan bawa Jihan, Yoga dan Laura… So what’s your name again? Benny?” tanya Tamara.
“Ah iya, Benny” jawab Benny dengan gugup. Kayaknya dia bakal mati banget sih sama cewek modelan Tamara gini.
“Sorry ya… Bukan karena Budget, tapi gue butuh tim yang kecil aja… Don’t worry untuk dokumentasi selain film camera, emang gak perlu.. Kalau urusan sehari-hari untuk keperluan instagram, tiktok dan twit**ter gue, itu bisa dihandle sama Reggie..” tegasnya.
“Oke Mbak...” Benny nelen ludahnya, kedengeran banget walaupun background musicnya kenceng.
“Wait-wait-wait…. Umur berapa lo?” tanya Tamara dengan nada tajam ke Reggie.
“27 mbak..”
“Well… Usia kita sama, gak usah manggil Mbak, santai aja” iya tapi ngomongnya bossy bener mbakyu.
“Oke”
“Jihan seumuran sama gue, jadi harusnya kalian juga seumuran dong?” tanya Tamara.
“Ya gue sama, segituan” jawab gue tenang, sambil ngisep rokok dalam-dalam, dan ngebasahin tenggorokan ama Bin Dingir. Eh, Bir Dingin.
“Eh.. aku…”
“Yes?” Respon Tamara ke Laura.
“Aku sih baru lulus kuliah” tawa Laura.
“So… 22?”
“Iya mbak, gapapa kan kalo aku boleh manggil mbak?” dia nanya dengan senyum lebarnya.
“Gak lah.. Sama aja, panggil nama, please” sambung Tamara.
“Oh oke” Laura cuma senyum aja, sambil mainin rambutnya, dan sesekali minum cantik.
“Jadi gitu ya” Tamara mencoba mengakhiri pembicaraan. Dia sudah menjelaskan rute perjalanan, dan dimana saja photoshoot akan terjadi. Mayoritas di luar ruangan, yang di dalam ruangan semua udah dilakuin di Jakarta dan nanti di HQ Zsara di Madrid. Dia dikirimin beberapa prototype lini Zsara yang bakal launching ketika kita semua lagi di Spanyol. “Be Prepared, pastiin paspor kalian masih aktif, dan kalo mepet-mepet masa berlakunya, please perpanjang, kabarin Jihan aja, nanti dia ganti biayanya”
“Gampang itu sih” Gue menyeringai ke arah Jihan, mampus, pas banget Paspor gue mau abis, gue kerjain ah, gue pake calo terus bikin yang masa berlakunya 10 taun dan elektronik sekalian.
“Ah untung pasporku baru diperpanjang” Laura senyum dengan manisnya.
“Berarti lo baru dari luar negeri?” tanya Jihan.
“Yep, ke Hongkong”
“Ngapain?” tanya Jihan lagi.
“Ketemu beberapa relatives yang masih disana” jawabnya.
“Sama keluarga?”
“Yes” dia senyum lagi, dengan cantiknya.
“Yog…” Benny bisik-bisik ke telinga gue.
“Hmm?”
“Hape”
Gue ngangguk, Benny mau ngomong apa nih, whatsapp segala. Kayaknya dia mau becandain gue soal Laura, yang ternyata masih punya kerabat dekat di Hongkong. Awas aja kalo becanda bawa-bawa ras.
Dengan pura-pura ngecek ig atau apapun, gue buka whatsapp di hape.
“Bangke gue sange banget ngeliat si Tamara”
“Bangsat emang lu” balas gue, langsung di whatsapp. Rupanya Benny gak konsen bukan karena segan, tapi karena sange ngeliat selebgram cantik ini.
“Sumpah yog, cakep bener, kebayang kalo dia nyepongin titit gue”
“Yaudah coba lo minta”
“Wkwkwkwkwkwkwk”
“Gue kasih liat ye whatsapp lo” gue becandain aja sekalian.
“Silakan, siapa tau mau”
“Bangke wkwkwkw”
“Hi Tam” kedengeran suara yang ga asing dari balik punggung gue sama Benny. Kaget, gue sama Benny langsung ngumpetin hape.
“Hi Stef” Tamara langsung dadah-dadah ke sosok yang auranya kerasa banget intimidatif itu. Sosok itu muterin meja kita dan langsung high five ke Reggie, terus cepika cepiki ama Tamara. Gue, Jihan, Benny ama Laura dia lewatin.
Stefan. Vokalisnya Hantaman. Dia udah ga pake baju, dengan badan penuh tato. Rokok di tangan kanannya, botol bir di tangan kirinya.
“Pa Kabar kalian?”
“Always good, Stef, how are you?” tanya Tamara. Reggie diem aja, tapi tetep senyum-senyum.
“Biasa aja sih, baru sembuh covid gue”
“Oh ya?”
“Agak lama, dua minggu”
“Gue sih belom pernah kena”
“Mudah-mudahan ga kena, tapi kalo Reggie kontol ini sih boleh ga lo kena sebulan gitu Reg?” ledek Stefan.
“Gak mungkin lah. Imun gue kuat, makanya olahraga dong bro” ucap Reggie dengan tenang, tanpa memedulikan gue, Benny, Jihan ama Laura. Kita berempat dianggap cacing cau sama sosok-sosok ini.
“Valentine apa kabar?” tanya Tamara.
“Yah, gitu lah, masih belom sembuh dia”
“Eh gapapa nih lo manggung? Jangan-jangan masih nularin nih”
“Gapapa lah, gue kan ga tinggal bareng Valentine” Stefan menenggak bir langsung dari botolnya, dengan cuek. “Gue bentar lagi naik”
“Okay” sahut Reggie, dengan cueknya.
“Sure… Jangan lupa salamin ke Arya ya” tawa Tamara.
“Salamin apa?” Stefan tampak ga peduli.
“Tell him, kalo dia bosen sama his big boobed Japanese wife, he can fuck me… haha” canda Tamara, yang bikin gue ama Benny liat-liatan. Laura kayaknya mulai ngobrol-ngobrol kecil ama Jihan karena tau dicuekin.
“Boleh… tapi inget.. Kontolnya kecil” tawa Stefan, sambil berlalu dengan aura yang masih intimidatif.
--------------------
“Pulang naik apa?” tanya gue ke Laura, yang berdiri di samping gue.
“Nyari grab atau go-car, agak susah ya” gue sebenernya agak deg-degan ngobrol ama Laura. Soalnya rasanya absurd banget. Beberapa waktu yang lalu, dia masih orang asing yang ga sengaja nyelonong di folder foto gue. Sekarang, dia lagi berdiri di Lobby, ngeliatin aplikasi taksi online di hapenya.
Gue sendiri masih nunggu Benny yang lagi kencing, kita mau balik ke rumahnya, naik mobil doi. Jihan, gak tau kemana, mungkin lanjut ke tempat lain sama Tamara dan Reggie. Kasian Jihan, katanya temennya Tamara, tapi kayak dibabuin gitu. Haha.
“Emang pulang kemana?” tanya gue lagi, mencoba basa-basi, mecah keheningan.
“Ke PIK.. Jauh ya?” tawanya dengan ramah, dengan senyuman yang bikin gue agak-agak meleleh.
“Jauh sih, mungkin itu ya kenapa pada ga mau, cari blue bird aja kali..”
“Kita anterin aja sih, gak peka banget sih lo jadi cowok” Benny ngedadak muncul dari punggung gue dan Laura, ngintip ke tengah pembicaraan.
“Eh, jauh amat kali…” Laura berusaha nolak dengan halus.
“Hmm… Kalo lewat lingkar luar cepet loh, stengah jam doangan” gue motong Laura, sambil liat-liatan ama Benny.
“Gapapa? Tapi baliknya kalian gimana…”
“Rumah Benny deket sih dari sini, jadi ya ga masalah, kita nganterin lo bentar, cari angin, mumpung belom jam 12 kan?” Sambung gue.
“Hmmm…” Laura menghela nafas panjang. “Aku ga bakal diculik kan?”
“Diculik? Ngapain”
“Yaudah, boleh deh”
--------------------
--------------------
--------------------
BERSAMBUNG
BAGIAN KESEBELAS
YAUDAH, BOLEH DEH
--------------------
--------------------
Seru juga.
Seru yang mana, pasti pada nanya deh. Kalo buat gue, seru semuanya. Hantamannya seru, dan ngobrol sama Tamara soal project Spanyol ini juga seru.
Dan bener banget, Tamara begitu bossy, seenggaknya ke Jihan. Katanya temen yang kerjasama bareng, tapi kok kayak juragan sama jongos ya? Sementara Reggie dari tadi Cuma diem aja senyum-senyum, liat sana sini, sama sesekali bisikin Tamara soal beberapa hal yang mungkin dia rasa perlu ditambahin.
Jadi sekilas, Reggie kayak cengengesan, tapi menurut gue, dia kayaknya orang di balik layar yang penting buat Tamara.
Nah, sekarang gue malah jadi takut untuk sign contract, haha. Terlebih karena nanti pasti gue sama Laural, pasti jadi kacungnya dia. Kalau Benny sih jelas ga akan bisa ikut. Dia gak ada di dalam rencana.
She’s a queen. Setidaknya dia bertindak seperti itu. Hampir gak ada kata tolong, please dan semacamnya. Paling sesekali thank you ke waiter dan waitress yang mengantarkan makanan dan alkohol. Bahasa tubuh dia dan Reggie juga kelihatan agak beda dengan pasangan-pasangan pada biasanya. Ya, emang ada cewek yang keliatan lebih dominan dari cowoknya dan keliatan berkuasa, dimana si cowok keliatan ditindas.
Tapi… Kalo Tamara ama Reggie, kok keliatannya kayak mereka berkuasa berdua ya? Aura Bossy keliattan banget dari dua-duanya, cuman Tamara lebih lepas, dan Reggie berusaha enggak nunjukkin kalo dia Bossy, walau begitu kelihatannya.
Yowes lah. Kita dengerin ini mereka ngomong di tengah suara jedak jeduk musik elektronik ringan yang motong live Hantaman jadi dua sesi.
“So…. 4 cities, dan jadwal semua sebenernya udah ada di Jihan, nanti dia bakal brief kalian… Untuk roll film, I think you guys have to consider using Filmguard bag… Untuk jaga-jaga against X Ray… But it is better to carry it di bagasi, gak di handcarry….”
“Sure” jawab Laura, dengan wajar ceria dan berbinar. Dia cuma minum cocktail yang lucu dan tampak feminin. Oh ya, Laura gak ngerokok, sama sekali. Dari tadi ditawarin rokok nolak terus, dan dia keliatan ga tertarik sama rokok elektrik yang dari tadi seliweran. Kayaknya yang pake rokok konvensional cuman gue deh. Sisanya rokok elektrik sekarang.
“Gue udah liat hasil karya kalian Yoga dan Laura, dan supaya compact, gue cuman akan bawa Jihan, Yoga dan Laura… So what’s your name again? Benny?” tanya Tamara.
“Ah iya, Benny” jawab Benny dengan gugup. Kayaknya dia bakal mati banget sih sama cewek modelan Tamara gini.
“Sorry ya… Bukan karena Budget, tapi gue butuh tim yang kecil aja… Don’t worry untuk dokumentasi selain film camera, emang gak perlu.. Kalau urusan sehari-hari untuk keperluan instagram, tiktok dan twit**ter gue, itu bisa dihandle sama Reggie..” tegasnya.
“Oke Mbak...” Benny nelen ludahnya, kedengeran banget walaupun background musicnya kenceng.
“Wait-wait-wait…. Umur berapa lo?” tanya Tamara dengan nada tajam ke Reggie.
“27 mbak..”
“Well… Usia kita sama, gak usah manggil Mbak, santai aja” iya tapi ngomongnya bossy bener mbakyu.
“Oke”
“Jihan seumuran sama gue, jadi harusnya kalian juga seumuran dong?” tanya Tamara.
“Ya gue sama, segituan” jawab gue tenang, sambil ngisep rokok dalam-dalam, dan ngebasahin tenggorokan ama Bin Dingir. Eh, Bir Dingin.
“Eh.. aku…”
“Yes?” Respon Tamara ke Laura.
“Aku sih baru lulus kuliah” tawa Laura.
“So… 22?”
“Iya mbak, gapapa kan kalo aku boleh manggil mbak?” dia nanya dengan senyum lebarnya.
“Gak lah.. Sama aja, panggil nama, please” sambung Tamara.
“Oh oke” Laura cuma senyum aja, sambil mainin rambutnya, dan sesekali minum cantik.
“Jadi gitu ya” Tamara mencoba mengakhiri pembicaraan. Dia sudah menjelaskan rute perjalanan, dan dimana saja photoshoot akan terjadi. Mayoritas di luar ruangan, yang di dalam ruangan semua udah dilakuin di Jakarta dan nanti di HQ Zsara di Madrid. Dia dikirimin beberapa prototype lini Zsara yang bakal launching ketika kita semua lagi di Spanyol. “Be Prepared, pastiin paspor kalian masih aktif, dan kalo mepet-mepet masa berlakunya, please perpanjang, kabarin Jihan aja, nanti dia ganti biayanya”
“Gampang itu sih” Gue menyeringai ke arah Jihan, mampus, pas banget Paspor gue mau abis, gue kerjain ah, gue pake calo terus bikin yang masa berlakunya 10 taun dan elektronik sekalian.
“Ah untung pasporku baru diperpanjang” Laura senyum dengan manisnya.
“Berarti lo baru dari luar negeri?” tanya Jihan.
“Yep, ke Hongkong”
“Ngapain?” tanya Jihan lagi.
“Ketemu beberapa relatives yang masih disana” jawabnya.
“Sama keluarga?”
“Yes” dia senyum lagi, dengan cantiknya.
“Yog…” Benny bisik-bisik ke telinga gue.
“Hmm?”
“Hape”
Gue ngangguk, Benny mau ngomong apa nih, whatsapp segala. Kayaknya dia mau becandain gue soal Laura, yang ternyata masih punya kerabat dekat di Hongkong. Awas aja kalo becanda bawa-bawa ras.
Dengan pura-pura ngecek ig atau apapun, gue buka whatsapp di hape.
“Bangke gue sange banget ngeliat si Tamara”
“Bangsat emang lu” balas gue, langsung di whatsapp. Rupanya Benny gak konsen bukan karena segan, tapi karena sange ngeliat selebgram cantik ini.
“Sumpah yog, cakep bener, kebayang kalo dia nyepongin titit gue”
“Yaudah coba lo minta”
“Wkwkwkwkwkwkwk”
“Gue kasih liat ye whatsapp lo” gue becandain aja sekalian.
“Silakan, siapa tau mau”
“Bangke wkwkwkw”
“Hi Tam” kedengeran suara yang ga asing dari balik punggung gue sama Benny. Kaget, gue sama Benny langsung ngumpetin hape.
“Hi Stef” Tamara langsung dadah-dadah ke sosok yang auranya kerasa banget intimidatif itu. Sosok itu muterin meja kita dan langsung high five ke Reggie, terus cepika cepiki ama Tamara. Gue, Jihan, Benny ama Laura dia lewatin.
Stefan. Vokalisnya Hantaman. Dia udah ga pake baju, dengan badan penuh tato. Rokok di tangan kanannya, botol bir di tangan kirinya.
“Pa Kabar kalian?”
“Always good, Stef, how are you?” tanya Tamara. Reggie diem aja, tapi tetep senyum-senyum.
“Biasa aja sih, baru sembuh covid gue”
“Oh ya?”
“Agak lama, dua minggu”
“Gue sih belom pernah kena”
“Mudah-mudahan ga kena, tapi kalo Reggie kontol ini sih boleh ga lo kena sebulan gitu Reg?” ledek Stefan.
“Gak mungkin lah. Imun gue kuat, makanya olahraga dong bro” ucap Reggie dengan tenang, tanpa memedulikan gue, Benny, Jihan ama Laura. Kita berempat dianggap cacing cau sama sosok-sosok ini.
“Valentine apa kabar?” tanya Tamara.
“Yah, gitu lah, masih belom sembuh dia”
“Eh gapapa nih lo manggung? Jangan-jangan masih nularin nih”
“Gapapa lah, gue kan ga tinggal bareng Valentine” Stefan menenggak bir langsung dari botolnya, dengan cuek. “Gue bentar lagi naik”
“Okay” sahut Reggie, dengan cueknya.
“Sure… Jangan lupa salamin ke Arya ya” tawa Tamara.
“Salamin apa?” Stefan tampak ga peduli.
“Tell him, kalo dia bosen sama his big boobed Japanese wife, he can fuck me… haha” canda Tamara, yang bikin gue ama Benny liat-liatan. Laura kayaknya mulai ngobrol-ngobrol kecil ama Jihan karena tau dicuekin.
“Boleh… tapi inget.. Kontolnya kecil” tawa Stefan, sambil berlalu dengan aura yang masih intimidatif.
--------------------
“Pulang naik apa?” tanya gue ke Laura, yang berdiri di samping gue.
“Nyari grab atau go-car, agak susah ya” gue sebenernya agak deg-degan ngobrol ama Laura. Soalnya rasanya absurd banget. Beberapa waktu yang lalu, dia masih orang asing yang ga sengaja nyelonong di folder foto gue. Sekarang, dia lagi berdiri di Lobby, ngeliatin aplikasi taksi online di hapenya.
Gue sendiri masih nunggu Benny yang lagi kencing, kita mau balik ke rumahnya, naik mobil doi. Jihan, gak tau kemana, mungkin lanjut ke tempat lain sama Tamara dan Reggie. Kasian Jihan, katanya temennya Tamara, tapi kayak dibabuin gitu. Haha.
“Emang pulang kemana?” tanya gue lagi, mencoba basa-basi, mecah keheningan.
“Ke PIK.. Jauh ya?” tawanya dengan ramah, dengan senyuman yang bikin gue agak-agak meleleh.
“Jauh sih, mungkin itu ya kenapa pada ga mau, cari blue bird aja kali..”
“Kita anterin aja sih, gak peka banget sih lo jadi cowok” Benny ngedadak muncul dari punggung gue dan Laura, ngintip ke tengah pembicaraan.
“Eh, jauh amat kali…” Laura berusaha nolak dengan halus.
“Hmm… Kalo lewat lingkar luar cepet loh, stengah jam doangan” gue motong Laura, sambil liat-liatan ama Benny.
“Gapapa? Tapi baliknya kalian gimana…”
“Rumah Benny deket sih dari sini, jadi ya ga masalah, kita nganterin lo bentar, cari angin, mumpung belom jam 12 kan?” Sambung gue.
“Hmmm…” Laura menghela nafas panjang. “Aku ga bakal diculik kan?”
“Diculik? Ngapain”
“Yaudah, boleh deh”
--------------------
--------------------
--------------------
BERSAMBUNG
Nice update....
pelisaurus
Pertapa Semprot
- Daftar
- 16 Feb 2016
- Post
- 4.201
- Like diterima
- 17.769
Mantap
Stefan masih aja lu ye...
Thanks update nya om
Stefan masih aja lu ye...
Thanks update nya om
suwun update nya @racebannon
Mangstab updatesnya bro @racebannon
Thæñkÿøû
Thæñkÿøû
L-co
Guru Besar Semprot
- Daftar
- 13 Apr 2018
- Post
- 2.096
- Like diterima
- 13.103
Makasih updatenya om @racebannon 
ariaprawira
Semprot Sejati
- Daftar
- 25 Nov 2020
- Post
- 10.800
- Like diterima
- 63.189
Lanjuuuuut...
Makasih updatenya @racebannon
Makasih updatenya @racebannon
check_mate
Pertapa Semprot
- Daftar
- 23 Apr 2018
- Post
- 4.822
- Like diterima
- 21.539
Thanks apdetnya @racebannon
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
