Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Gadis Baliku (Real Story)

Akhirnya?

Beberapa tahun kemudian, akhirnya aku berhasil menyelesaikan perkuliahanku. Aku pun kembali ke Bali, untuk rehat sejenak dan menunggu panggilan kerja.

Hari hari tersebut, lebih banyak kuhabiskan di rumah, sekaligus membantu ayahku berjualan sembako ke warung warung makan di sepanjang jalan Teuku Umar.

Karena bosan di rumah, sesekali aku menyempatka dan juga ke Warnet untuk sekedar membuka Friendster atau mencari teman melalui MiRC, chat online jaman itu. Kebetulan Warnet tersebut berlokasi di Jalan Kediri, Tuban.

Aku pilihlah salah 1 bilik kosong yang kebetulan di sebelahku persis berada seorang cewek yang sepertinya sedikit lebih tua di sebelahku. Dan hal pertama yang kutangkap, yaitu pemandangan yang cukup tidak lazim saat itu, cewek merokok.

Biasanya si cewek model gini lebih enak kalau diajak berkenalan, apalagi kalau sesama smoker. Yang kupikirkan kemudian, bagaimana caranya agar bisa berkenalan dengannya. Akhirnya terbersit sebuah ide untuk pura pura meminjam korek kepadanya.

"Mbak..boleh pinjem korek" tanyaku basa basi

Dia pun kemudian menyerahkan koreknya kepadaku.

"Makasi ya" ucapku saat mengembalikan korek.

Selagi menatap layar monitor, aku kembali memikirkan rencana selanjutnya untuk berkenalan. Hampir sejam kemudian, kulihat dia mulai merapikan barang bawaannya.

"Wah dia mau cabut ni" pikirku

Akupun segera me log out loginku dan bergegas menuju ke kasir untuk membayar. Namun kutunggu sejenak supaya cewek tersebut selesai membayar dan keluar, supaya tidak dikira aku sedang menguntitnya.

Aku sempat gelisah, saat proses pembayaran kasir berlangsung agak lama, khawatir cewek tersebut keburu pergi meninggalkan warnet tersebut. Setelah mendapat kembalian, aku segera bergegas menuju parkiran.

Hufftt..untungnya dia masih berada di parkiran sedang bersiap mengenakan jaketnya.

"Hai..mau pulang?" tegurku
"Eh iya.." jawabnya sedikit terkejut.

"Tinggal dimana?" lanjutku lagi
"Di Denpasar" jawabnya

"Wah jauh juga ya kesini. Di sebelah mana Denpasarnya?" lanjutku
"Deket GOR Ngurah Rai" jawabnya

"Eh..nama kamu siapa?" tanyaku semakin berani
"Rani.." jawabnya sambil menyambut jabat tanganku

"Ferdi.." sahutku

"Eh..kamu udah makan?" tanyaku
"Belum si..emang kenapa?" tanyanya balik

"Mau nemenin aku makan ga?" ajakku
"Hmm..boleh deh. Dimana?" katanya

"Deket kok darisini" kataku

Akhirnya kami berdua berjalan beriringan dengan motor kami masing masing menuju sebuah foodcourt di dekat Patung Kuda, dekat bandara.

Kebetulan suasana di foodcourt tersebut tidak terlalu ramai malam itu. Kami pun mengambil posisi duduk saling berhadapan agar bisa lebih mengenal. Akhirnya kuketahui bahwa dia bekerja di bidang agensi perjalanan wisata online saat itu. Kliennya kebanyakan berasal dari mancanegara yang ingin berlibur ke Bali. Dia memang sering mampir ke warnet tersebut, bila kebetulan ada kerjaan di Kuta.

Setelah bertukar nomor HP, kami pun berpisah untuk pulang ke rumah masing masing.

Keesokan harinya, aku main ke rumah Gredy yang kebetulan dia sedang pulang ke Bali. Disana aku menceritakan pengalamanku bertemu Rani semalam. Gredy penasaran seperti apa penampakan sosok si Rani ini. Kemudian dengan berbekal nama yang kuperoleh, kucoba untuk mencari profilnya di Friendster. Gotcha...akhirnya kudapatkan friendsternya. Beberapa foto yang ditampilkan, menunjukkan fotonya sedang bersama beberapa teman cowoknya di kolam renang.

Di salah satu foto, terlihat Rani sedang duduk di leher salah satu teman cowoknya di kolam renang.

"Kok kayaknya rada bitchy ya?" Komentar Gredy
"Hahaha iya ya.." ujarku

"Bisa tu Fer kayaknya (dipake)" kata Gredy
"Kayaknya si gitu" jawabku lagi.

Selanjutnya tanpa kuduga Gredy malah bercerita tentang pengalamannya bersama cewek selama di Malang.

Menurut pengakuannya, dia sudah pernah ML dengan teman atau pacarnya. Kenapa kubilang tidak kuduga, karena yang kutahu Gredy termasuk lugu soal urusan pacaran. Pacarnya pun tidak sebanyak aku yang hampir setiap tahun berganti pacar.

"Hah..serius lo?" tanyaku sedikit tidak yakin
"Iya beneran..waktu itu awalnya kita mandi bareng dan selanjutnya begitulah, keterusan.

Aku yang masih merasa tidak percaya, sedikit banyak merasa terlewati olehnya. Aku jadi merasa tertantang untuk merasakan ML saat itu, dan kebetulan aku baru mengenal Rani yang sejak awal aku merasa sepertinya Rani bisa untuk diajak ML.

Sejak saat itu, aku mulai sering menghubungi Rani. Hubungan kami pun kian lama makin dekat, walau tidak berstatus pacaran. Aku pernah menjemput Rani kerumahnya untuk mengajaknya jalan ke Pantai Kuta dan mengantarkannya balik.

Hingga di suatu momen, aku terang terangan menanyakan apakah dia pernah ML sebelumnya, namun tentunya dengan cara yang sopan dan baik. Rani pun bercerita kalau dia pernah ML dengan kakak kelasnya saat SMA dulu. Bahkan di suatu ketika dia pernah sampai threesome dengan 2 orang teman cowoknya, saat itu mereka dalam kondisi sama sama mabuk, jelasnya.

Wow..benar seperti dugaanku, malah melebihi ekspektasiku. Dan aku pun bergantian menceritakan pengalamanku selama bersama pacar pacarku sebelumnya, hingga akhirnya aku berterus terang ingin merasakan yang namanya ML dengannya.

"Ajari aku ML, kakak" candaku

Oya, Rani sendiri saat itu berumur setahun lebih tua dibanding aku, dia kakak kelas 1 tingkat ku, namun berbeda sekolah.

Rani sendiri hanya tertawa mendengar permintaanku tersebut.

"Serius mau ngelepas perjaka kamu sama aku?" tanyanya
"Iya Ran..seriusan. mau ga?" jawabku

"Ya kalo kamu ga nyesel, aku ayo aja" kata Rani

Deg deg serrr rasanya saat itu, namun aku meminta waktu terlebih dahulu sampai sikonnya mumpuni.

Bersambung..

Mulustrasi Rani, sepintas mirip penyanyi jazz Syaharani muda 😅

 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd