Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA Friend's Mom and Mom's Friend

Bagian ke 2

Saya logout dari game dan buka browser, Hm.. bosan sekali di rumah terus akibat pandemi ini, Saya lalu mengklik bookmark alamat website porno , lalu terbuka beberapa video bokep rekomen di halaman utama. Saya lalu memilih salah satu, kulihat cakep pemeran wanitanya, judulnya MILF pula mengingatkan Saya dengan Tante Linda Ibunda teman sekelasku Majid, dalam adegan bokep itu seru sekali pemeran prianya menggenjot MILFnya, sampai melakukan anal, dan terlihat sepertinya mereka sangat menikmati permainan anal tersebut. Adegan tersebut membuat diriku terangsang, hm.. Perlu dicoba nih anal seks. Saya tutup website tersebut dan membatalkan niatku untuk coli di kamar mandi, Saya teringat Tante Linda, mungkin bisa Saya coba anal seks ini dengan Tante Linda. Lalu Saya melakukan googling mengenai anal seks ini, ada beberapa tutorial yang memakai alat bantu, itu Saya skip dan terakhir setelah membaca beberapa artikel mengenai Anal seks, cuma satu saja yang paling penting rupanya, gel pelicin..he..he..

Saya mengetuk-ngetuk Jariku di meja memikirkan bagaimana memuaskan diriku dengan Tante Linda, Pengalamanku dengannya kemarin, membuatku ketagihan dan jika do-it dirumahnya gak bakalan bisa memuaskan saya. Maunya Saya sih kubajak Tante Linda ke puncak dan menggenjotnya tiga hari tiga malam baru bisa puas kurasakan, hanya saja ini lagi masa pandemi, banyak razia pula di jalan. Mataku tertuju pada dompet kulit kunci apartemen yang berlokasi di karawaci. Saya kembali teringat dengan keberadaan apartemen tersebut, Apartemen tersebut dibelikan Bunda buat mengobati kekecewaan Saya akibat tidak diizinkan kuliah di aussie, maklumlah, putra semata wayang, sebagai gantinya Saya dijanjikan kebebasan untuk tinggal sendiri selama kuliah di UP, makanya dipersiapkan apartemen mewah tersebut.

Saya lalu chat dengan Tante Linda, menanyakan tentang taruhan togel dia dan syukurlah dia lagi kalah banyak,.ha..ha. Pucuk dicinta ulampun tiba, tawaranku ke dia untuk menemani Saya di akhir minggu ini pun diterima Tante Linda.Saya lalu bergegas mandi, berdandan dan ke garasi untuk segera pergi menjemput Tante Linda, tidak lupa untuk singgah ke farmasi belanja Gel pelicin. Saya lalu menjemput Tante Linda di minimarket dekat lokasi tinggal Tante Linda dan meluncur ke arah Banten.

“Dany,.. Sudah di transfer,” Tante Linda menuntut janjiku.

“Belum, nanti gue atur Tante,” Saya juga gak mau dibodohi, ditransfer duluan malah dibatalin janji jumpanya.

“Dany, jangan terlalu sore, Tante pengen nuntut balik kekalahan Semalam,”

“Ha.. ha.. Ok Tante, Nanti Gue transfer secepatnya,’ Tawa Saya sambil membenamkan kaki kananku menambah kecepatan mobilku.

Sesampainya di kompleks apartemen, Saya parkirkan mobilku dan bareng Tante Linda, kami berdua masuk ke lift dan menuju lantai apartemenku. Kulemparkan kunci pintu ke atas meja setelah Saya mengunci pintu.

“Cepat Dany, sudah hampir tutup pasar taruhannya,” Tante Linda memohon padaku.

“Ok Tante, gue tt sekarang,” Kukeluarkan Hp.

“Setelah selesai betting, baru Tante layani lu yah,muach..” Tante Linda mencium pipiku saat dia menerima dananya.

“Yah,. santai saja Tante, yang penting menang,” Dalam hatiku sih berharap dia kalah agar bisa lanjut satu malam lagi besoknya.

“Amin, Dany,.. Hi..hi..,” Tawa girang Tante Linda dengan tangan terampilnya mulai mengetik angka taruhannya.

“Gue pesan makanan dulu, Tante ada makan Pizza?”

“Ada Dany,sekalian pesankan salad buat Tante” Sahut Tante Linda.

Melalui aplikasi, Saya langsung memesan paket yang lumayan besar mengingat pertempuran nanti pasti akan menguras energi Saya. Kubiarkan saja Tante Linda Konsentrasi memasang taruhannya, toh kami punya waktu bertempur hingga besok dan mungkin berlanjut lusa lagi. Ketika Hp Saya menerima panggilan dari kurir fast food, Saya turun ke lobby menjemput makanan tersebut. Ketika Saya kembali ke Apartemen, Tante Linda belum selesai, jadi kunikmati duluan pizza tersebut. Akhirnya Selesai juga Tante Linda dan dia lalu berjalan menuju meja makan,

“Saladnya mana Dany,” tanya Tante Linda

“Oh,.. Tadi Gue letakkan dalam kulkas, di rak paling bawah Tante,” Jawabku sambil menunjuk ke arah kulkas.

“Hi..hi.. Caring banget elu Dany,” Tawa Tante Linda,” Memang saladnya lebih enak dingin,”

“Buat Tante tentu yang terbaik kuberikan,” Jawabku santai.

“Hm.. nanti Tante berikan yang terbaik juga buat elu,” Tante Linda menikmati saladnya menatapku dengan mata sayu.

“Gue percaya Tante,.ha..ha.”

“Oh,.. terima kasih Dany,” Ujar Tante Linda saat Ku sediakan minuman buat dirinya.

“Gak usah sungkan Tante, hubungan kita sudah mesra gitu,”

“Hi..hi.. Hm.. gaya lu memang beda sama anakku, lu lebih dewasa Dany,”

“Oh,.. tapi gue gak pengen dewasa, pengennya tetap bisa manja sama Tante cantikku,”

“Hi..hi.. Pandai gombal juga ya lu Dany,”

“Gak pandai gombal Tante, gue cuma bisa ngomong jujur aja,”

“Kamu ini.. Hi..hi,” Tante Linda tersipu.

Hadeh, wanita muda ataupun tua tetap senang sekali dipuji cantik. Kutambahkan lagi beberapa pujian lagi ke Tante Linda, betapa awet muda, terawat sekali dirinya, lesung di kedua pipinya dan hidung mancungnya, membuatnya merasa melayang di awang awang. Selesai menikmati makan kami berdua lalu duduk santai sofa sambil menikmati ocehan deddy corbuzier di youtube melalui smart tv ukuran 50 inci. Tante Linda menyandarkan kepalanya di bahuku, Saya lalu merangkulnya dan kucium harum aroma rambutnya, sementara tangan Tante Linda mengelus dadaku lalu turun hingga bagian kemaluanku.

Saya lalu membantunya saat tangan Tante Linda berusaha membuka ikat pinggangku, Setelah terbuka , Tante Linda lalu membuka resleting celanaku, setelah itu tangannya menyusup masuk ke dalam celana dalamku dan mulai mengelus Penisku yang perlahan mulai mengeras, tangannya lalu melakukan gerakan mengocok membuat penisku makin mengeras hingga terlihat urat darah yang mengaliri batang penisku.

“Hm,.. Besar sekali, hi..hi.. Tante rindu sama anu gede elu,” Tawa Tante Linda sambil turun mencium kepala penisku.

“Ha..ha kalo gitu lepaskan semua kerinduan Tante,”

Tante Linda tertawa sambil lalu melepaskan celanaku, kuangkat sedikit pantatku agar lebih mudah dilepaskan oleh Tante Linda celanaku, setelah itu Tante Linda lalu berlutut di antara kedua kakiku dan mulai menciumi penisku. Kurebahkan kepalaku di sofa dan kututup mataku menikmati permainan oral dari Tante Linda. Terasa olehku Lidah hangat Tante Linda menjilati batang penisku, seperti lollipop dari bawah dijilati hingga ke kepala penisku, tetapi dia sama sekali tidak langsung mengulum kepala penisku tetapi kembali turun menjilati sisi yang lain, berulang kali dia lakukan hingga semua bagian dari penislku dijilati olehnya. Kemudian Tante Linda turun menjilati kantung zakarku dan menciumnya, sesekali mengulum perlahan pelirku, turun lagi menjilati bagian atas anusku,

“Sss..ah…. Ah..,” Tanpa sadar Saya mendesah nikmat oleh permainan lidah Tante Linda.

Lidah Tante Linda kembali menjilati batang penisku, ah.. Saya benar- benar penasaran dibuat olehnya, sengaja Tante Linda bertahan hanya menjilati batang Penisku dan sesekali menciumi kepala penisku.

“Argh...ah...ah..”

Saya kembali mendesah nikmat saat Tante Linda akhirnya memasukkan kepala penisku ke dalam mulutnya, Sensasi Hangat dan kelembutan lidah Tante Linda memutari Kepala penisku terasa olehku, benar-benar nikmat sekali apalagi setelah batang penisku di teasing oleh Tante Linda sebelumnya. Tante Linda memonyongkan bibirnya menjepit batang penisku lalu dan melakukan gerakan naik turun mengocok batang penisku, wah benar benar jago sekali kuluman bibirnya, sama sekali tidak terasa olehku gigi Tante Linda menggesek batang penisku yang biasanya mengurangi sensasi nikmat blow job. Ilmu Blow job Tante Linda sepertinya sudah tinggi, apalagi permainanya telaten sekali dengan sesekali dia masukkan kepala penisku hingga ke dalam tenggorokkanya. Tante Linda mengulum, Kadang-kadang menghisap kuat penisku dan kedua tangannya lembut mengocok penisku,

“Oh...ah..Tannnteeee..***k tahan lagi,” Saya mengerang mencoba menahan ejakulasi agar bisa lebih lama menikmati sensasi orgasmeku.

Tante Linda malah makin mempercepat gerakan mengocoknya dan menghisap lebih kuat Penisku,

“Argh...Oh...oh...ah...sss…”

Saya melonglong nikmat saat menembakkan spermaku dalam mulut Tante Linda yang di telan oleh Tante Linda, dia malahan terus mengisap, tindakannya ini membuat nikmat ejakulasi Saya ini lebih lama terasa dibandingkan dengan pengalaman ejakulasiku sebelumnya, Benar-benar pengalaman Blow job yang paling nikmat yang pernah kurasakan.

“Oh...ah...benar-...benar luar biasa nikmat Tante,” Wajahku memancarkan seluruh kepuasanku.

“Hump..hi hi..,” Tante Linda menumpahkan sisa spermaku ke tangannya dan tertawa.

Dia lalu mengambil beberapa helai tissue dan membersihkan sisa spermaku, lalu bertanya padaku posisi kamar mandi, Kutunjukkan arahnya dan dia lalu berjalan ke sana. Ketika Tante Linda kembali ke Sofa, dan kali ini dia duduk lebih mesra lagi dengan diriku, dipeluk diriku dan direbahkan kepalanya di dadaku. Tante Linda memberikan girlfriend experience, Kucium rambutnya, kupeluk erat dirinya. Karena masih posisi tanpa celana, Tante Linda leluasa mengelus dan membelai penisku, sehingga sebentar saja kembali menegang,

“Hi..hi,.. Ganas sekali Dany,”

“Ada tante cantik jadi liar dia,” Kukecup keningnya dan kucubit lembut hidung mancungnya,

“Hm...Gombal,.. ,”

Kedua tangan Tante Linda mulai membuka kancing kemejaku, disusupkan tangannya membelai dadaku dan perut eight pack ku,.. He ..he, Tante Linda lalu mencium putingku, lalu dia menjilatinya bergantian kiri dan kanan, sementara tangan Tante Linda membelai penisku dan sesekali melakukan gerakan mengocok penisku. Ah...sensasi hangat lidah Tante Linda memberikan geli-geli nikmat pada putingku enak sekali kurasakan. Perlahan Tante Linda Menciumi dadaku naik perlahan hingga ke leherku, telingaku dan daguku baru kemudian menciumi bibirku. Kusambut bibirnya dan kulumat bibir atasnya baru kugigit lembut bibir bawahnya, Tante Linda menyodorkan lidahnya, hm.. Kusedot lidahnya dan kedua lidah kami saling memutar dalam mulutku dan kusedot sedot lidahnya, pertemuan kedua liur kami menimbulkan aroma unik dan sensasi ciuman kami merangsang gejolak birahi dalam diriku. Tante Linda ganti posisi menduduki diriku, kupeluk erat dirinya, tanganku mengelus punggungnya turun hingga bokongnya dan kuremas-remas pantat montoknya yg masih dilapisi oleh roknya.

Dalam posisi masih saling berciuman dengan penuh nafsu, saya gendong Tante Linda, kedua tanganku yang masih meremas pantatnya lalu mengangkat bokong Tante Linda, Kedua tangan Tante Linda merangkul leherku, Saya lalu berjalan ke arah kamar Master Room. Ketika sampai di pintu, salah satu tangan Tante Linda melepaskan rangkulannya dan membuka pintu kamar , seakan tahu kesulitanku membuka pintu dengan posisi sedang menggendong dirinya. Dalam kamar kurebahkan Tante Linda ke atas ranjang king size kamar. Kulepaskan bajuku dan naik ke atas ranjang menyusul Tante Linda. Tante Linda juga melepaskan bajunya satu persatu dan melemparkannya ke lantai kamar, memperlihatkan Body sexy polosnya, kulitnya putih mulus terawat.

Ketika Saya hendak menindih Tante Linda, dia malah mendorongku hingga Saya rebah terlentang di atas ranjang, Tante Linda lalu menindihku, wajah cantiknya menatapku sejenak sebelum dia menutup matanya dan melahap bibirku. Kali ini Tante Linda yang mengulangi teknik berciuman Saya tadi, melumat bibir atasku, menggigit bibir bawahku dan lidah kami berdua saling bertautan, sejenak setelahnya Tante Linda melepaskan ciumannya dan turun mencium daguku dan turun hingga leherku dan kembali dia mencium dadaku, putingku dan menjilatinya bergantian kiri dan kanan,

“Hm..ah…,”

Kunikmati permainan lidah Tante Linda yang perlahan turun mencium perutku, pusarku dan kemudian kembali dia mengulangi teknik blow jobnya, yang bikin penasaran gejolak birahiku karena Tante Linda dengan telaten terus menjilati batang penisku hingga lipatan pahaku tetapi tidak memasukkan penisku ke mulutnya, Dia lalu berhenti dan berganti posisi, Bokong Tante Linda kali ini berpindah ke wajahku, posisi kami sekarang di posisi enam sembilan. Saya merasa Penisku masuk ke dalam mulut Tante Linda, hangat dan sensasi lembut lidah Tante Linda memutari kepala penisku dan sedotannya kembali kunikmati. Rekahan merah muda bibir vagina Tante Linda di depan wajahku menantang Saya untuk menciumnya, ku cium klitorisnya baru kemudian kujilati, lalu lidahku naik menjilati bibir vaginanya bergantian kiri dan kanan bergantian, aroma yang merangsang dari vagina Tante Linda sangat menggairahkan, membuatku sangat semangat menjilati seluruh permukaan vagina Tante Linda.

“Ah..ah...ss...ah..,”

Tante Linda mendesah nikmat menikmati permainan oral seks ku di vaginanya, kedua tanganku mengelus pantat montok Tante Linda, lalu meremas kedua pantat tersebut sambil mengarahkannya agar lidahku bisa menjilati bagian antara vagina dan anusnya. Saya mencium anusnya dan memandanginya lebih jelas, ini target berikutnya, entah sudah pernah dimasukkan Penis atau masih perawan anus Tante Linda ini, dengan gemas dan penuh nafsu kembali ku cium anusnya dan memainkan lidahku di permukaan anusnya dan kembali turun mencium dan menjilati vaginanya, ku ulangi lagi aksi ini dari bawah ke atas kembali, Kemudian kumasukkan Jariku ke vagina Tante Linda dan ketika menemukan benjolan G spotnya Saya belai-belai dengan jariku membuat Tante Linda menggelinjang dan menggeliat hebat menahan nikmat.

“Oh,..ah..argh…,”

Tante Linda menjauhkan vaginanya dari wajahku, Jariku juga terlepas dari vaginanya, Dia lalu memutar tubuhnya menghadap ke diriku, lalu Tante Linda mengambil posisi bersiap untuk menduduki diriku, Tangannya memegang penisku dan mengarahkannya memasuki Vaginanya. Tante Linda lalu mulai menaik-turunkan pinggulnya menikmati gesekan penisku di kehangatan vaginanya. Ketika menggenjot penisku, Tante Linda juga terkadang membuat gerakan memutar sehingga penisku terasa seperti tongkat pengaduk vagina hangat Tante Linda. Payudara gede Tante Linda yang berguncang hebat membuatku terangsang dan segera kedua tanganku langsung menangkap kedua payudara tersebut dan meremas-remasnya penuh nafsu. Kuarahkan puting payudara Tante Linda ke mulutku, kuemut dan kujilati puting besar Tante Linda,

“Oh..ah..ah...sss…,”

Tante Linda mendesah menikmati permainan lidahku di putingnya dan remasan tanganku di payudaranya. Sesekali kuangkat pinggulku agar penisku bisa masuk lebih ke dalam Vagina Tante Linda. Dalam posisi tetap menggenjot penisku, Tante Linda merebahkan dirinya dan memeluk erat diriku dan menciumiku., sesaat kemudian kurasakan Tante Linda mempercepat gerakan naik turunnya dan mendesah makin kencang hingga kurasakan kedua paha Tante Linda menjepit kuat pinggulku dan Tante Linda mengerang kuat,

“Argh...ss...ah..ah..,”

Tante Linda lalu merebahkan dirinya memelukku, saat Saya hendak membalikkan tubuhnya agar bisa saya genjot dari atas, Tante Linda bertahan, Dia lalu mencium bibirku dan kembali kami nikmati teknik berciuman tadi dengan posisi penisku masih dalam vaginanya, Tante Linda kembali menggenjot penisku hanya saja gerakannya sedikit lemah, sehingga Saya yg ambil inisiatif menggerakkan pinggulku ke atas dan menarik kembali ke bawah, sehingga penisku masih terus bisa menikmati gesekan dan cengkraman hangat dinding lembut vaginaTante Linda. Tanganku memeluk Tante Linda dan mengelus punggung mulusnya dan turun hingga meremas pantat montoknya, Tante Linda lalu menahan dirinya dengan kedua tangannya dalam posisi seperti orang melakukan push up, disodorkan putingnya ke mulutku yang langsung Saya sambut dan ku emut dan kujilat putingnya, tanganku lalu berpindah ke Payudaranya dan meremasnya serta mengarahkan puting satunya lagi ke mulutku, bergantian kedua putingnya kujilati, sementara kedua tanganku meremas-remas Payudara Tante Linda yang dalam posisi bergelantungan ini terlihat besar sekali.

“Oh..ah..ah…,”

Desah Tante Linda yang mulai semangat kembali menggenjot Penisku, sepertinya birahinya sudah kembali. Tante Linda lalu melepaskan pelukanku kedua tangannya menahan dirinya di dadaku sehingga kembali pemandangan kedua Payudara jumbonya berguncang hebat merangsang birahiku, Tante Linda lalu menegakkan tubuhnya dan lalu setengah rebah ke belakang. Kedua tangannya diletakkan ke pahaku menahan tubuhnya, posisi tersebut membuat kedua gunung Tante Linda terlihat besar sekali, dan rekahan vaginanya yang sedang dimasuki oleh penisnya sangat merangsang sekali, tanganku lalu memainkan klitoris Tante Linda,

“Oh...h… yah.. Enak sekali Dany,”

Tante Linda memutar-mutar pinggulnya menikmati penisku dan elusan lembut jariku di vaginanya. hm,...Posisi ini nikmat juga , kedua tanganku bebas menggerayangi seluruh body sexy Tante Linda. Posisi bertahan beberapa menit kemudian ketika Tante Linda mempercepat gerakannya, Saya juga merasa terjangan birahi ku mulai mengumpul di sekitar kemaluanku,

“Ta..tan.. Te Guu..gue ma mau nemmbakk,”

“Ah..ah Ta.. han..Dany,.. Tan.. te ju.***,”

Tante Linda mempercepat gerakan pinggulnya, desahan dan erangan kami berdua memenuhi seluruh kamar. Tante Linda lalu rebah dan memeluk erat diriku tanpa memperlambat gerakan pinggulnya, Desahan Tante Linda di telingaku membuat diriku makin tidak tahan oleh terjangan birahi di bawah kemaluanku hingga tak mampu kutahankan, pinggulku terangkat sedikit saat kutembakkan spermaku ke dalam Vagina Tante Linda,

“argh..ah...Tanntee.. Gue..nem..bak,”

“Ah..tante juga..,”Gerakan Saya ini dibalas Tante Linda dengan lebih mempercepat gerakannya.

Kedua paha Tante Linda menjepit kuat pinggulku saat dia orgasme, Dia lalu memelankan gerakan pinggulnya sebelum berhenti total dan merebahkan dirinya dan memeluk erat diriku. Tante kemudian rebah disampingku dan kembali mengatur nafasnya yang sebelumnya terengah-engah menggenjotku, Dia lalu mengambil tissue di samping ranjang dan membersihakan spermaku dari dirinya dan diriku, hm..power of money.

to be continue...:Peace:
.
 
Bimabet
Part 3

Tante Linda Mengeluarkan Tissue basahnya dari handbag nya dan melanjutkan membersihkan Penisku dan kemaluannya. Setelah melemparkan sampah itu ke tong sampah, Tante Linda merebahkan dirinya. Tante Linda Menyandarkan kepalanya di dadaku, aroma harum Rambutnya menerjang penciumanku, Tanganku lalu mengelus punggungnya yg mulus dan kupeluk dirinya. Sesaat setelah kami Saya dan Tante Linda saling berpelukan dan saling mengelus tubuh kami, Saya memulai pembicaraan,

“Ehm,.. Tante , Gue mau nanya,”

“Oh.., nanya apa sayang,” Jawab Tante Linda.

“Tante pernah anal sex?” Tanyaku.

“Hah,.. enggak ah,.. Kan pasti sakit,” Tante Linda Menggelengkan kepalanya.

“Gak lah Tante, Kalo ngelakukannya dengan benar enak malahan,” Bujuk saya.

“Emangnya lu pernah?” Tante Linda memandangku.

“Belum pernah, Perjaka Gue aja hilang bareng Tante,” Kuarahkan mataku ke plafon kamar menghindari mata Tante Linda agar tidak ketahuan berbohong.

“Hmp,.. Lu pasti bohong, type kayak elu pertama kali sama Tante,” Dengus Tante Linda.

“Ha,.. ha.. Suer Tante, kemarin pertama kali,..ehm..sama Tante,” Jawabku sambil tertawa kecil.

“Hi hi,.. pertama kali sama Tante, sama yang laen sudah keberapa kali?” Tanya Tante Linda.

“Ha..ha intinya semua ada yang pertama kali, Kalo kita anal kan sama-sama pertama kali,” jawabku.

“Gak percaya Tante elu pertama kali,” Tante Linda mencibir ke Saya.

“Ehm,.. Kalo Tante setuju, kan berarti anal Tante Gue yang perawani,..he..he ,” Saya memandang ke Tante Linda.

“Tapi Tante takut sakit,” Tante Linda membuat wajah meringis.

“Gak usah kuatir Tante, Gue ada gel pelicin,”

“Gel Pelicin?” Tante Linda mengeryit dahinya.

“Benar Tante,” Saya bangkit dari ranjang dan mengambil Gel Pelicin dari kantong celanaku.

“Hmp,. Elu sudah rencanain dari awal rupanya, nakal yah lu Dany,” Tante Linda mencubitku.

“Aduh, Pengen nyobain Tante, please,”

“Huuu……… , kalo sakit gak jadi yah,” Tante Linda menghela nafas.

“Okay Tante,”

Saya beringsut mendekat ke Tante Linda, lalu kami berdua saling berciuman, Lidah kami saling bertautan dalam mulut, kugigit lembut bibirnya dan kuhisap dan kuemut bibir sensual Tante Linda. Kedua Tanganku memeluknya,kemudian kurebahkan Tante Linda dan bibirku mulai bergerilya mencium dagu Tante Linda, leher dan telinganya, kedua tanganku lalu turun mengelus paha Tante Linda dan membelai bulu halus kemaluannya. Perlahan ciumanku turun hingga Payudaranya, Kumainkan lidahku di putingnya,

“Arg,.. ah..ah ,”

Tante Linda mendesah dan menggelinjang saat kujilati putingnya, tanganku yang satu lagi meremas-remas payudaranya, lalu kupindahkan lidahku ke puting yang satu lagi, tanganku juga mengarahkan puting payudara Tante Linda ke mulutku. Permainan lidah dan tanganku membuat desahan Tante Linda makin kuat dan tubuhnya menggeliat menahan nikmat. Setelah Puas bermain dengan Payudara Tante Linda dan putingnya, Saya lalu perlahan turun menciumi perut dan pusar Tante Linda, lalu turun menciumi bulu halus kemaluannya dan Turun lagi. Saya pandangi sejenak Vagina pinky indah Tante Linda, baru kemudian Saya cium klitoris Tante Linda dan memainkannya dengan lidahku,

“Oh,.. ah..ah..asss,” Tante Linda mendesah nikmat.

Desahan dan geliat tubuh Tante Linda membuatku makin terangsang dan semakin semangat menjilati sekeliling vagina Tante Linda, kujilati bibir vagina Tante Linda sisi kiri dan kanannya bergantian. Cairan dengan Aroma Unik yang muncul dari Vagina Tante Linda membuat birahiku semakin memuncak, kulanjutkan jilatanku hingga ke bawah vagina Tante Linda dan terus hingga anusnya, kubasahi anus Tante Linda dengan liurku. Saya lalu membuka Gel Pelicin, dan ku oleskan ke jariku, lalu perlahan kumasukkan jariku ke anus Tante Linda,

“Hm,.. ah..ssss, eennak juga.. Daaaanny,..ah..”

Tante Linda mendesah nikmat saat kumasukkan jari tengahku ke anusnya dan jempolku memainkan klitorisnya. Saya kemudian balurkan gel Pelicin ke Penisku dan kutambahkan lagi ke Jariku dan kumasukkan ke anus Tante Linda, Kubuka lebar kaki Tante Linda sehingga terlihat jelas lubang Anus di bawah vagina sembab Tante Linda. Saya memegang Penisku dan mengarahkannya ke anus Tante Linda, Kutekan masuk penisku,

”Ssss.. Arghhh sssaaakittt Daannn….,” Tante Linda meringis kesakitan
“Hm… eenakkk ssssekkalii Tante,” Saya mendesah nikmat ketika merasakan jepitan yang sangat kuat sekali dari dinding anus Tante Linda.

“Hiks… hiks ssaaakitt Dannn,.. Gaak jaddiii...caaabuttt ,..hu..hu…,”

Tante Linda Menangis menahan sakit, Air Matanya bercampur dengan maskara mengalir keluar dari matanya. Saya tidak mencabut keluar penisku, tapi malah memasukkannya lebih ke dalam penisku, Tangis dan wajah cantik Tante Linda menahan sakit justru makin merangsang birahiku, waduh, sepertinya mungkin Saya ini ada sedikit masochist. Jepitan anus Tante Linda sangat kuat , hangat dan ketat sekali, hm..apakah seperti ini juga jika nanti Saya buka perawan gadis. Saya tahan sejenak penisku menikmati hangat cengkraman kuat Anus Tante Linda, baru perlahan saya tarik mundur sedikit dan maju lagi, gesekan dinding anus Tante Linda di penisku benar benar nikmat sekali, kuulangi gerakan maju mundur penisku di anusTante Linda,

“Oooh..ah..ah...enakkk Tanteee..,” Saya mendesah nikmat.

“Auh..hu..hu..Sakitttt Dann..hiks..hiks,” Tante Linda meraung kesakitan.

Saya pegangi kedua pinggang Tante Linda agar dia tidak bisa beringsut naik melepaskan penisku dari anusnya, sementara saya tegakkan badanku agar bisa melihat lebih jelas batang penisku yang sedang keluar masuk anusnya. Kedua Tangan Tante Linda berusaha mendorong tubuhku agar penisku lepas, tetapi kupaksakan untuk bertahan dan menikmati gesekan dan cengkraman kuat dan hangat anus Tante Linda. Ketika kurasakan tangan Tante Linda lepas dari tubuhku berganti mencengkram sprei menahan sakit, Saya lalu lepaskan pegangan tanganku di pinggang Tante Linda. Kedua tanganku lalu berganti memainkan klitoris Tante Linda dan kumasukkan jari tengahku ke vaginanya, kurogoh dan ketika kutemukan G Spotnya, ku elus-elus lembut tonjolan dalam Vagina Tante Linda.

“Hiks.. ss...hiks,” Tante Linda masih meringis menahan sakit tetapi tidak meraung lagi.

Tanganku mengelus Tubuh mulus Tante Linda, sesekali meremas-remas kedua payudaranya yang berguncang akibat sodokan penisku di anusnya, Saya lalu merebahkan tubuhku dan mengarahkan mulutku ke puting Tante Linda dan menjilati putingnya. Kupeluk Tante Linda dan kucium lehernya, ke telinganya dan kujilati airmata Tante Linda yang masih tersisa di pipi Tante Linda, baru kemudian kami berdua berciuman. Sambil berciuman dengan Tante Linda, kunikmati gesekan hangat anus Tante Linda pada penisku, hm..nikmat sekali.

“Hm...ah..ah… eenaaakkk Tannnte,”

Saya mendesah nikmat dan mempercepat sodokan penisku di anus Tante Linda, walaupun ini merupakan orgasme yang ketiga kali akan tetapi Tak mampu Saya bertahan lama oleh cengkraman dinding anus Tante Linda membuat Saya tidak bisa menahan ejakulasiku, kutumpahkan semua spermaku dalam anus Tante Linda.Saya rebah memeluk Tante Linda dan mendesah,

“Oh,...ah… Gue puas banget,”

“Cabut cepat Dany, perih,” Tante Linda meringis.

Saya lalu mencabut penisku, Tante Linda lalu merapatkan kedua kakinya menahan perih.

“Hiss… kapok Dany, Sakit,” Tante Linda tertatih-tatih berjalan ke kamar mandi, lalu kudengar suara shower.

Saya susul Tante Linda dan kulihat dia jongkok dalam shower box membasahi kemaluannya dengan hand shower.

“Dany,..Tante gak tahan, sakit,”

“Oh,.. tapi enak sekali anal dengan Tante tadi,”

“Tapi buat Tante gak enak,hisss” Tante Linda meringis.

Ketika Tante Linda Berdiri, kupeluk dirinya dan kubisiki Tante Linda,

“Kalau gue puas, rekening Tante juga bakalan gue puasin,”

“Hm..beneran,..ntar sudah keenakan jadi lupa, hi..hi,” Ringisan Tante berubah jadi tawa manja.

“Khusus Tante cantikku ini mana mungkin bisa kulupakan,”

“Hi..hi… gombal,”

Tante Linda lalu menyiramkan air hangat shower ke seluruh tubuhku,Tante Linda kemudian memandikan diriku, menggosok sabun di punggungku dan sesekali menggunakan kedua Payudara besarnya menggosok ke badanku, Hm..nikmat juga dimanjakan Tante.

Selesai mandi kami berdua beristirahat sejenak dan lanjut makan pizza dan salad tadi, kemudian baru lanjut ke kamar dan lanjut bertarung kembali. Kunikmati dulu Vagina Tante Linda sebelum kembali lanjut menikmati anusnya.
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd