Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Fiksi, Ojek menuju puncak kenikmatan

Andi oooh Andi....war biasah
 
setelah Maya siapa lagi berikutnya....Yuli atau Risa
 
update tipis dulu untuk para suhu, maaf lama tidak hadir, semoga bisa berlanjut dengan lancar


seusai perjalanan bersama maya kemarin aku sedikit memiliki pandangan yang berbeda terhadap para wanita disekitarku, yang mesum bukan hanya para lelaki, para wanita pun punya kadar mesum masing masing, dengan maya kemarin di kamar mandi pun kami bersenggama kembali, setelah mandi pun kami lakukan lagi perbuatan malam itu sebelum berpulang ke tempat kos maya, kini kami kembali ke kegiatan masing masing hubungan kami pun sedikit ada perubahan yang awalnya ojek dengan pelanggan, kini berubah menjadi seperti tak ada batasan namun bukan menjadi sepasang kekasih, hanya sebatas rekan mencari kenikmatan itu pun berlaku hanya kalau maya yang meminta, aku tetap tidak berani kurang ajar terhadap pelanggan motor dan penisku, tidak hanya saat mengantarnya bepergian, saat mengantar maya menuju kenikmatan pun aku tetap mendapatkan upah, yang pasti aku mendapatkan kenikmatan juga terkadang maya memberikan uang bensin istilahnya maya,

kini di lingkunganku aku memberanikan diri untuk mendekati kak risa, karena memang dari awal aku sedikit memiliki perasaan terhadapnya, beberapa hari setelah bepergian bersama maya, kak risa menanyaiku,
"kemaren nganter kemana ndi, kok seharian gak keliatan, hampir dua hari malah?" tanya kak Risa,
"disuruh nganterin maya kak, awalnya cuma dr kampus ke kosan, lah kok diajak liburan, di booking full seharian, lumayan dapat uang banyak" jawabku, tak berani bilang ke mana aku mengantar maya, takutnya kak risa punya pandangan jelek terhadapku,
"uang banyak apa menang banyak? oh iya mana berani kamu sama perempuan, perasaan gak pernah liat kamu godain siapapun di sini" ledek kak maya,
"heeeeee, menang banyak lah" jawabku mempertahankan kelelakianku,
sepertinya kak risa bingung mau menanggapiku bagaimana, aku yang melihat sikap canggung kak risa jadi merasa ada yang salah dengan jawabanku,
"dapat 500 ribu sehari, sebelumnya dibelikan hape ama maya, menang banyak kan, biasanya butuh seminggu dapet segitu, belum hapenya entah harus ngumpulin berapa bulan tuh dapet hape ini" jawabku dengan jumawa,
"hari ini makan apa nih jangan teh anget mlulu, katanya menang banyak," ucap kak risa yang membuatku kalah telak
"seperti biasa teh anget ajah, hahahaha, tapi tambah nasi soto ya kali ini" jawabku sambil tersenyum,
makanan dan minuman pesananku pun datang, segera kusantap makananku untuk memulai awal kegiatanku di pasar hari ini, tidak ada pesan baik dari maya maupun yuli,

waktu pun berlalu hari pun sudah hampir petang, hari ini lumayan ada hasil dari kuli angkut, sebelum pulang aku mampir dulu ke warung kak risa,
"kak risa kopi dong" ucapku sambil masuk ke warung, keadaan dalam warung kulihat cukup sepi apa karena sudah mau pulang,
"aduh ndi ini kakak udah mau pulang malah baru pesen kamu ini, ntar kalau ga ada angkot buat ke rumah gimana ini", ucap kak maya sambil mengeluh,
"tenang aja kak kan ada andi nanti andi yang nganter pulang, keliling dulu bulan madu pun tak anterin kok tenang aja" jawabku sekenanya,
"yeee, ini kopinya, ntar anterin pulang aja deh klo gitu daripada nungguin angkot kalo malem gini biasanya lama datengnya" jawab kak risa,
"siap kakak risa yang cantik nan rupawan, andi siap mengantar, apa sih yang nggak buat kak risa" jawabku sambil cengengesan,
"wih dah mulai berani nih, hahaha" jawab kak risa sambil tertawa, kak risa pun melanjutkan beres beres warungnya, dan bersiap siap untuk pulang, kopi ku pun telah habis kuminum,
"udah ndi, pulang yuk," ucap kak risa sambil berjalan menuju keluar warung,
aku pun segera keluar, kak risa menutup dan mengunci pintu warung, aku pun mengantar kak risa pulang, di tengah perjalanan aku mulai memberanikan diri untuk bertanya pada kak risa, "kak kok pacarnya gak jemput sih", "pacar apaan mana ada yang mau sama penjaga warung seperti kakak, cantik enggak sexy juga enggak," jawaban kak risa membuatku semakin berharap semoga saja kak risa mau jadi pacarku, "cantik dan sexy kok, masa ga ada yang mau, aku mau kok kak, kakak mau ya jadi pacarku" ucapku dengan segenap keberanian yang kukumpulkan, kak risa diam tak ada jawaban, "lah kok diem kak, gimana kak mau gak sama aku", "lah pacarmu mau di kemanain kalau kamu jalan sama aku, wah kacau lu ndi?", jawab kak risa
"pacar yang mana kak mana punya aku, cewek yang kukenal cuma kak risa lainnya ya kalau bukan penumpang ya pengguna jasa kuli angkut mbak", jawabku, "lah itu si maya sampe beliin kamu henpon, masa cuma langganan doang" tanya kak maya,
"lah mana mungkin kak, maya kan orang kaya, pacarku kan kak risa seorang" aku kembali berusaha menekankan,
"ah gombal lu ndi", ucap kak risa sambil memeluk erat dari belakang, "jadi?, mau kan kak risa jadi pacarku?", tanyaku "masa pacarnya dipanggil kakak, yang manggil kakak itu adeknya," sahut kak risa,
"iya risa sayang pacarku yang cantik, sayang mau ya jadi pacarku" ucapku pada kak risa, "he.eh" ucap risa sambil memelukku, "apaan gak kedengeran," tanyaku kembali pada kak risa,
sambil menyubit perutku kak risa pun menjawab "iya andi sayang yang bego, risa mau jadi pacar andi", "aduh sakit sayang ih nyubitnya keras banget" ucapku sambil tertawa,
tak terasa kami udah sampai di rumah kak risa,
"ini ongkosnya bang" ucap risa sambil mencium pipiku sebelum masuk kerumah, "besok pagi berangkat kepasarnya aku jemput ya" ucapku pada kak risa, ia pun mengangguk sebelum masuk ke dalam rumahnya,
aku pulang dengan hati berbunga, telah mendapatkan hati kak risa yang selama ini selalu kukagumi,
sesampainya di rumah hp ku pun berbunyi, kulihat ada pesan masuk dari yuli
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd