Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY feTish

PART 10

"Boleh emang aku mampir?", tanya ku
"Boleh lah, bilang aja nanti sodara aku."
"Aku mau minjen kamar mandinya aja deh kalo gitu, ini lengket banget ga enak."
"Yaudah ayo."

Setelah itu aku memarkirkan mobil ku di halaman rumah tersebut. Kemudian aku menyusul Melati yang sedang berbicara dengan seseorang. Mungkin seorang, terdengar ia sedang menjelaskan tentang siapa aku kepada orang tersebut.

"Me, dimana kamar mandinya?"
"Di bawah ada ki deket tangga, tapi katanya lagi rusak. Pake yang di lantai 2 aja, dari tangga belok kiri."
"Sipp."

Aku menuju kamar mandi yang ditunjukkan oleh Melati tadi, saat naik tangga aku berpapasan dengan Melody.

"Lah, kok disini ki?"
"Eh Kak, iya abis nganter Melati."
"Loh kenal Meme?"
"Temen dari kecil, Kak."
"Temen apa temen hayo?"
"Temen kak, ini cuma mau numpang kamar mandi kak. Abis itu mau langsung balik lagi. Ga enak ke Meme bawa masuk orang asing."
"Oh, biar kalo gitu ntar sekalian aja kamu aku kenalin ke anak-anak tim T aja ya. Mumpung lagi pada ngumpul, jadi kamu ntar ga dianggap asing lagi.", ucapnya.
"Gapapa Ka?"
"Ya gapapa lah, kamu tenang aja."
"Yaudah Kak, aku ke kamar mandi dulu ya."
Melody tidak menjawab, ia hanya mengangguk tersenyum.

Aku berjalan menuju ke kamar mandi tapi saat ingin membukanya, terdengar suara perempuan. Suaranya agak samar-samar, membuat ku sedikit merinding ketakutan. Aku melihat dari ventilasi nampaknya lampu kamar mandi ini dimatikan, aku coba mencari skalarnya, tapi sepertinya ada di dalam. Ku mengambil nafas dalam-dalam, mengumpul kan keberanianku. Dengan sekali gerakan aku membuka pintu tersebut.

Ketika ku buka, pancaran cahaya dari luar membuatku bisa melihat apa yang ada di dalam Nampak ada seorang gadis tengah duduk di closet sambil dengan rok yang diangkat dan celana dalam yang diturunkan. Setengah bajunya tersingkap dan payudara kanannya terekspos dengan jelas. Tangan kanannya di payudaranya, dan tangan kiri di vagina.

Kami berdua terkejut dan membuat kami saling pandang selama bebetapa detik.
Sebelum akhirnya, "Heh tutup!”, teriak si gadis, tidak cukup keras itu membuyarkan lamunanku.
Aku pun menutup pintu itu, tapi bodohnya aku malah menutup dari dalam.

"Kenapa malah masuk? Haduh", keluh gadis itu pelan.
"Maaf maaf.", aku pun berbalik dan mencoba untuk keluar.
Namun terdengar suara langkah kaki dari beberapa orang yang nampaknya sedang lewat. Gadis itu malah bangkit. Mendorongku, merapatkan diriku dengan pintu itu.

"Tar dulu, ada orang.", ucapnya. Posisinya sangat menempel badanku. Aku bahkan bisa merasakan payudaranya di punggungku.

Sialnya, orang yang tadi lewat itu, kini malah mengobrol dengan temannya. Membuat aku benar-benar tidak bisa keluar dari situasi seperti ini. Si gadis malah mengunci pintu tersebut.

"Loh kenapa malah dikunci?", tanyaku heran.
"Kalo tiba-tiba ada yang masuk, dan liat kita berdua di dalam malah makin rame ntar.", jawabnya.

Ya masuk akal, beda cerita jika aku tidak berada di dalam.

"Maaf.", ucapku.
"Gabisa, harus tanggung jawab."
"Hah? Maksudnya?"
"Aku tadi udah mau nyampe, gegara kamu aku gajadi orgasme."
"Eh, kamu mastubasi?", jawabku terkejut.
"Iyaah, udah kebiasaan kalo mau latihan. Biar badan enteng."
"Te... Terus aku harus ngapain?"
"Karna kamu salah, kamu harus aku kasih hukuman.", Ia menarik tubuhnya sedikt, memutar tubuhku. Lalu berjongkok tepat di depanku.
"Kamu diem aja, karena kamu salah harus dihukum. Apapun yang terjadi. Kamu gaboleh sentuh aku. Atau aku teriak.", ancamnya.

Mendengar ancamannya tersebut, aku hanya bisa menelan ludahku. Kini ia membuka celanaku, dan mengeluarkan penisku.

"Lah, udah keluar aja.", ledeknya sambil disertai tawa kecil karena merasakan lengket disekitar penisku. Ya itu adalah sisa-sisa dari pertempuran aku dan Melati tadi.

Tanpa ragu, dia mulai mengulum penis ku dengan begitu agresif. Aku yang mulai keenakan pun hanya bisa mendesah tertahan. Ia memegang penis ku dengan tangan kanannya, sementara tangan satunya bermain di area selangkangannya sendiri. Sekitar 4 berlalu, aku mulai merasakan ada sesuatu yang akan keluar dari ujung penisku.

"Aku mau keluar.", ucapku, anehnya si gadis malah melepaskan kulumannya. Kemudian bangkit, dan kembali duduk di kloset.
"Nyalain lampunya.", perintahnya.
Aku pun menekan saklar yang berada tepat disisi kanan ku.

Lampu pun menyala, menunjukkan wajahnya yang begitu manis, dengan senyum gigi kelinci yang menghiasinya. Payudaranya cukup besar, dengan puting coklat muda. Tapi yang paling menarik adalah, vagina tembem warna merah muda yang sama sekali tidak ditutupi oleh rambut.

"Barengan.", katanya
"Ma... Maksudnya?"
"Masturbasi bareng. Cepetan, sebelum ada yang dateng lagi!”

Aku pun mulai mengocok penis ku sendiri sambil menikmati pemandangan yang tersedia di depan ku. Gadis itu memainkan klitoris dan payudaranya dengan lihai. Dari gerakannya yang semakin cepat, terlihat nampaknya dia akan segera mencapai orgasme. Aku pun tidak mau kalah, aku mempercepat kocokannku. Tidak lama si gadis itu mengerang sambil menggigit bajunya yang tersingkap, dari vaginanya menyemburkan cairan bening yang cukup banyak. Ya, gadis ini telah orgasme. Aku pun segera mencapai orgasmeku, spermaku memancur cukup jauh, untungnya tidak mengenai si gadis.

Kamipun membersihkan sisa-sisa pertempuran tadi. Ia memilih keluar terlebih dulu, sebelum keluar, aku sempat meminta maaf kepadanya. Kemudian ia mencium pipiku sambil berbisik, "Aku maafin, tapi hukuman dari aku belum selesai."

Setelah dirasa aman, aku pun keluar dan menuju lantai bawah dimana sekumpulan gadis tengah berkumpul. Tepat saat itu, Melody memanggilku. Aku melihat ada Melati dan Ayana di antara mereka. Bahkan terlihat Zara dan Kyla, si adik kakak, berbisik ke Melati, mungkin bertanya apa yang tengah terjadi.

"Oke perhatiannya sebentar ya anak-anak.", ucap Melody
"Aku mau ngenalin seseorang. Coba Ki, kamu ngenalin diri.", lanjutnya
"Sore semua.", sapa ku.
"Soree kaaak.", jawab serentak dari mereka.
"Kenalin namaku Seiki Ventesio Pra-. Seiki Ventesio. Ya, Seiki Ventesio, kalian bisa panggil aku Seiki, Sei, atau Iki. Senyamannya kalian aja."
"Kak kalo panggil sayang boleh ga?", teriak salah satu gadis dari sebelah kiri yang membuat dirinya disoraki oleh teman-temannya.
"Angel dengerin dulu!”, ucap Melody.
"Jadi Seiki ini, mulai minggu depan dia bakalan jadi asisten manajer tim T, nah kedepannya dia juga bakal diarahkan buat jadi manajer Tim T.

Setelah pengumuman itu, Melati nampak tidak percaya dengan apa yang didengarnya. Terlihat senyumnya terus mengembang sejak pengumuman tadi.

Setelah itu, mereka memperkenal diri kepadaku. Beberapa diantaranya sudah ada yang pernah ku temui, yaitu Kyla, Zara, Fia, Ayana dan tentunya Melati.
Aku kurang pandai dalam menghafal nama, apalagi dalam jumlah banyak seperti ini.

"Kak maaf telat.", terdengar suara dari belakang kanan ku.
"Devi dari mana kamu?", tanya Melody tegas.
"Maaf kak, tadi mamah nelpon nanyain soal urusan kuliah."
"Yaudah sini.", Devi pun berjalan menuju arah Melody.
"Iki, ini namanya Devi. Dia asalnya dari Bali. Devi ini udah ngumumin grad bulan agustus. Nah last shownya desember nanti. Jadi selama dia masih ada disini, bantuin dia juga ya biar dapet pengalaman berkesan."
"Eh, iya kak.", kami pun bersalaman, senyum Devi begitu nakal untuk aku yang canggung.
"Tenang kak Mel, pertemuan pertama sama kak Iki aja udah berkesan banget ini.", ucap Devi yang menatap ke arahku sambil mengedipkan mata kirinya.

Bagaimana tidak berkesan, karena Devi adalah gadis yang baru saja mengulum penis ku beberapa menit sebelumnya.

9d32411347755755.jpg


selamat membaca
 
Terakhir diubah:
baru diumumin jadi ass. manager aja udah dapet 2x jatah
 
Yeeeeee updatee
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd