Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
Part 5 – Back to Reality

Pov Noe


Bulan madu kami di Bali usai sudah. Cuti yang kami ambil sudah habis juga. Sudah saatnya kami pulang dan melanjutkan rutinitas harian. Liburan boleh berakhir, namun pengalaman yang kami dapat selama di Bali tentu tidak akan terlupakan. Bagiku, aku jadi tahu betapa liarnya istriku serta fantasi liar cuckold akhirnya terwujud. Sedangkan bagi istriku, akhirnya dia bisa merasakan kontol bule yang mampu memberikan kenikmatan dahsyat.

Setiap mengingat adegan cuckold kemarin, darahku berdesir dan nafsuku naik. Ingin kubahas kejadian itu dengan Rizka, namun tampaknya ia selalu menghindar. Mungkin ada rasa malu atau penyesalan dalam hati istriku itu… sudahlah, sebagai suami aku juga harus memahami perasaan istriku. Mungkin semua ini terlalu cepat, terlalu dahsyat.

Kembali ke realita harian, kerja, kerja, dan kerja.

Meski banyak yang menerapkan kerja dari rumah, baik bank maupun sekolah ternyata tidak libur. Jadi tiap hari aku dan Rizka tetap bekerja di kantor, tentu dengan penyesuaian protokol kesehatan. Namun, kurasakan Rizka tidak lagi sehangat sebelum kami bulan madu. Ia sering menghindar ketika kupeluk dan kucium, entah apa yang ada di pikirannya.

Pov Rizka

Bulan madu kami di Bali begitu berkesan. Terutama petualangan seks kami dengan Mike, oohh… begitu dahsyat dan selalu ingin kuulang. Namun, aku masih terkejut ternyata suamiku punya fantasi demikian. Sebenarnya aku tidak keberatan, bahkan dengan senang hati melayani fantasi suamiku. Tapi tetap saja fantasi suamiku melihat istrinya dientot pria lain adalah sesuatu yang tidak wajar!

Mulai saat itu aku tidak lagi melihat suamiku sebagai seorang yang sama. Dia tidak lagi pak guru ramah nan lugu yang selalu bisa menghiburku, melainkan sosok pria mesum dengan fantasi seks parah! My God! What I’ve done to deserve this! Naluri dan nafsuku saling berkonflik. Di satu sisi aku tidak bisa menerima keanehan fantasi suamiku. Tapi di sisi lain aku justru enjoy dan ketagihan dengan fantasi cuckold!

Apapun itu, ternyata aku masih belum nyaman disentuh suamiku. Aku tahu sebenarnya dia sangat horny dengan fantasi cuckoldnya. Tapi mungkin aku masih butuh waktu untuk menerimanya…

Sudahlah, pikiran mesum itu coba kuusir dengan kesibukan kantor. Hari berganti hari, aku coba mengusir kemalasan liburan dan fokus dengan pekerjaanku.

“Manten anyar ngelamun aja!” ujar Agung sambil menepuk pundakku.

“Hush! apaan sih rese ini orang ngagetin aja!” protesku.

Agung adalah rekan kerja yang sering duduk di sebelahku. Sekian lama kita kerja bareng, banyak kisah yang kita saling bagi. Kami sudah sangat akrab hingga hal-hal pribadi sering dibicarakan berdua.

“Gimana masih jetlag honeymoon ya mbak?” tanya Agung menggodaku.

“Hmm, masih capek aja sih…” jawabku pelan.

“Oh capek wikwik terus ya?! Hehehe!” tukas Agung sambil terkekeh.

“Lu pikir capek nyangkul sawah? Ya enak-enakan lah wkwkw.” jawabku

“Yaampun pengantin baru tancap teroosss… jadi iri ini sama suamimu wkwkw.” canda Agung.

“Dih, iri ngapain coba?” tanyaku balik.

“Ya iri aja dapat istri cantik, seksi, dan kuat ngentot terooosss! Hahaha.” ujar Agung.

“Hush! Jangan keras-keras monyet!” protesku sambil mencubit perut Agung.

“Aduhhh ampun nyonya…” ucap Agung memelas.

Kantor bank kami lumayan sepi hari itu. Mungkin karena bukan harinya turun gaji atau BLT ya, hehe.

Tak terasa sudah waktunya pulang kantor. Letih dan lesu rasanya hari itu.

“Ka, lesu amat. Ngopi dulu ayo biar ngga lesu di jalan. Rumahmu kan sekarang jauh di pucuk gunung.” ajak Agung.

“Kemana emang?” tanyaku datar.

“Ayolah ikut aja!” kata Agung sambil menyalakan motornya.

Aku sebenarnya tidak ingin ngopi, tapi benar juga kata Agung kalau rumahku jauh dan capek di jalan itu bahaya. Akhirnya kubuntuti Agung dengan motorku. Lima menit kemudian sampailah di sebuah kafe yang lumayan cozy.

“Aku ngga tahu di sini ada kafe Gung. Baru ya?” tanyaku setelah memarkirkan motor.

“Kamu sih pikirannya si Noe terus jadi ngga perhatiin perkembangan kota kita hehehe.” ujar Agung.

Kami pun masuk ke dalam dan memilih menuSambil menunggu pesanan datang, kami duduk di sudut kafe yang sepi dan nyaman untuk ngobrol.

“Gimana nih performa si Noe? Enakan mana sama mantan-mantanmu? Wkwkw.” Tanya Agung menjurus.

“Pertanyaan macam apa ini hei otak mesum! kalau bandingin itu harusnya jejer satu-satu wkwkw!” jawabku enteng.

“Oh jadi kamu mau ngentotin suamimu dan mantan-mantanmu bergantian satu-satu buat bandingin? Hihihi!” ujar Agung sambil tertawa mesum.

“Ya engga lah oon! Emang mereka mau ngentotin aku bareng-bareng apa?” jawabku bersungut-sungut.

“Jelas mau lah kalau sama kamu. Seru tuh satu lobang rame-rame. Si Noe pasti setuju. Wkwkw!” tambah Agung menggila.

Percakapan mesum kami terhenti sejenak karena pesanan datang. Sambil menyeruput kopi dan mencicipi cemilan, perbincangan kemproh itu berlanjut.

“Sekarang jamannya modern marriage ka, namanya seks bukan hal tabu lagi. Kalau emang suka ya lakuin aja secara bertanggungjawab.” Kata Agung.

“Ih, apaan sih ini orang…” ucapku dengan mimik muka bete.

“Beneran ka, banyak lho yang bebasin pasangannya dalam seks. Aku aja kalau punya istri besok kubebasin soal seks. Mau coba cowok atau cewek lain pun terserah asal dia tetap cinta sama aku.” Kata Agung dengan wajah serius.

“Mirip suamiku aja…” ucapku lirih.

“Apa ka? Suamimu juga punya pikiran sama?!” tanya Agung memburu.

“Emmm, gimana ya. Udah ah ngga usah dibahas!” tukasku.

“Ayolah cerita, seru nih kalau ngga dibahas beneran pasti ngganjel!” buru Agung.

Hatiku membenarkan ucapan Agung itu, memang ada ganjalan berarti dalam hubungan kami pasca-cuckold di Bali.

“Gimana ya mulainya, yang jelas suamiku ternyata suka lihat aku ngentot sama cowok lain. Ah gila pokoknya!” tuturku singkat.

“Oooohhh… suamimu suka fantasi cuckold?! Wah lagi ngetren tuh hehe.” Ucap Agung.

Aku hanya mengangguk pelan.

“Hehe, seru juga tuh si Noe ternyata di balik ke kalemannya! Terus gimana tuh kemarin di Bali? Pasti banyak perhatiin kamu pakai bikini di pantai. Seksi banget aku lihat di story!” tanya Agung terus memburu.

Story IG saat honeymoon memang sengaja hanya ku share ke teman-teman dekatku, termasuk si mesum Agung ini.

“Ada lah, banyak wkwkw!” jawabku singkat.

“Pasti pada ngaceng tuh, pengen ngentotin kamu. Si Noe juga pasti punya fantasi gitu!” ujar Agung.

“Hmm… sebenarnya udah ngga cuma fantasi sih…” ucapku mencoba blak-blakan.

“Wow! Udah real?! Cerita dong sama akyuuu…” tanya Agung sok imut.

Aku menghela nafas sejenak. Kuceritakan kejadian cuckold di Bali kepada Agung. Si muka mesum itu tertegun dan menyimak dengan seksama.

“Asu kowe Ka, aku dadi ngaceng! Wkwkw!” cerocos Agung setelah aku selesai bercerita.

“Bajingan kowe Gung! Utekmu cen nang konthol!” ucapku misuh.

“Yaudah Ka, aku turut bahagia kalian udah bisa saling terbuka soal seks. Ngga ada yang perlu ditutupi emang kalau udah nikah.” Ujar Agung sok bijak.

Tiba-tiba hapeku berdering, suamiku video call! Ingin ku reject tapi keliru!

“Hai sayang, kok belum pulang?!” tanya suamiku dari seberang sana.

“Sebentar sayang lagi ngopi biar ngga ngantuk di jalan.” Jawabku

“Sama siapa sayang?” tanya suamiku.

“Karo aku mas! Tenang bojomu aman, damai, sentosa, bahagia fi dunya wal akhiroh!” celetuk Agung sambil merebut hapeku dan menyapa suamiku.

Bajindul iki anak setan!

“Oh kowe Gung! Iyo wis percoyo hahaha! Nek wis rampung bojoku mbok balekno yo.” Kelakar suamiku.

“Siap Mas! Pokoke wutuh, nek perlu malah tambah pe…” jawab Agung terputus karen kubungkam congornya.

“Yowis Mas tak mulih saiki. Agung cen munyuk rusuh tenan cangkeme!” tukasku.

“Oke sayang, hati-hati di jalan.” Tutup suamiku.

“Jingan munyuk alas tenan kowe Gung! Arep muni tambah pejuh to mau?!” dampratku.

“Hahaha iyolah ngerti aku senenge bojomu. Aku siap lho kalau kalian butuh orang ketiga dalam perkenthuan kalian. Kontolku emang ngga segede punya bule, tapi keras dan tahan lama lho, nyoh jajal demek!” ucap Agung sambil meraih tanganku ke selangkangannya.

“Asyuk ki atos tenan. Rawwrrr…” jawabku sambil tersenyum nakal.

“Percoyo ora? Tak kenthu wolak walik nganti lemes sampeyan.” Ujar Agung.

“Semprul lanangan ora nggenah! Wis lah tak mulih!” ucapku sambil berkemas.

“Omongke bojomu yo Ka! Aku siap! Aku siap! Aku siap! Hahahaha!” kata Agung sambil melihatku bergegas.

Sepanjang jalan aku terpikir ucapan Agung tadi. Apakah layak dipertimbangkan dia jadi bull dalam fantasi cuckold kami? Agung orangnya good looking dan bersih. Kontolnya juga tadi kurasakan keras dan sepertinya lebih besar dari punya suamiku. Kami sebenarnya sempat terlibat office romance dulu, tapi akhirnya memutuskan untuk berteman saja. Suamiku juga sudah kenal baik bahkan akrab dengan Agung. Apa mungkin dia akan setuju? Ah sudahlah, biar waktu yang menjawab…

*bersambung*

Ngobrol asik via LINE aja ID mesumforfun
 
Terakhir diubah:
Hu.. boleh usul dan saran gak.. kalau pakek bahasa daerah sisipin subtitelnya dong hu.. heheheh.. makasi...
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd