Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Fantasi Melihat Istri Ngentot dengan Pria lain kini menjadi Nyata

Ok gas..ok gasss...bocil krbitan ikut gass...🔥🔥🔥
Ok gas..ok gasss...bocil krbitan ikut gass...🔥🔥🔥
Absen siang suhu qu...🔥🔥🔥🔥🍻🍺🍺🍺🍺🍺🍺🍺🍺
 
Istriku yang semakin tak terkendali


[POV Rommy Sang Suami]


Malam ketika Sang Istri sedang bermesraan bersama pria lain di chapter sebelumnya....

Malam itu tiba tiba aku terbangun karena ingin buang air, namun saat ku lihat ke arah sampingku, “Loh kemana Mella? Di kamar mandi kali ya?” Aku pun bangkit dari kasurku dan pergi keluar kamar sambil memanggil nama istriku, tidak ada balasan sama sekali darinya, ku lihat pintu kamar mandi pun terbuka dengan lampu mati, aku yakin Mella tidak ada disana karena tidak mungkin ke kamar mandi tanpa menyalakan lampu, aku pun mencarinya ke ruang tamu, ruang tv, bahkan sampai keluar rumah namun semuanya hening.

“Di dapur gitu lagi bikin makan?” Aku pun berpikir bahwa Mella sedang lapar dan membuat roti lapis di dapur, namun sesampai disana aku masih tidak menemukan keberadaannya, “aneh, pergi kemana ya.” Karena sudah tidak tahan menahan kencing, aku pun pergi membuang air ke kamar mandi dan setelah kembali mencari keberadaan Mella.

Kuambil ponsel dan saat akan mencoba menghubunginya kulihat ponselnya tergeletak tidak jauh dari tempatku berdiri, “Lah ini hp nya, kemana ya perginya?”

Aku pun semakin khawatir dengan dirinya dan mulai mencarinya keluar rumah, setelah sekian lama mencari kesana kemari, aku sama sekali tidak menemukannya, “Tumben koq kaya gini ya.” sampai akhirnya aku ingat masih ada 1 tempat yang belum kuperiksa, “Oh iya, kenapa gw ga cari di belakang rumah dulu ya, kali aja lagi ngadem disana.”

Saat ku buka pintu belakang tepat di samping dapur, aku tidak menemukan siapapun, hanya desahan dari kamar sebelah dimana Johnny sedang tinggal, memang sudah hal biasa bule australia itu membawa perempuan ke dalam kamarnya. Mendengar desahannya yang sangat vulgar, aku pun berpikir untuk menunda pencarian Mella dan berusaha menguping kamar Johnny dengan duduk di kursi santai yang berada tepat di depan jendela kamarnya.

“Oohh oohh.. Harder Johnny.. Aahh.. yess oohh.. Mhhhh your cock is your big honey.. Push me harder.. Aahh.. aahh..”




Aku semakin terbawa suasana mendengar desahannya yang semakin vulgar, namun aku merasa sangat kenal dengan suara perempuan itu, seolah sangat familiar di telingaku, aku pun berusaha mencari celah agar bisa mengintip ke dalam kamar, beruntungnya ada lipatan gorden yang terdapat diujung jendela, aku pun menginjak kebun kecil

yang berada di depan jendela kamarnya.

“Oohh Johnny fuck you better than my husband.. Oohh much

bigger.. Much better.. Aahh.. aahh.. Yes honney, please cum in..
aahh aahh.. Cum inside my pussy.”

Aku yang semakin terbawa suasana akhirnya memaksakan diri segera mengintip kesana dan benar saja dugaanku, ternyata Istriku Mella, sedang di genjot dengan posisi berdiri digendong tidak jauh dari posisiku mengintip, mataku terbelalak dan tidak pernah melihat Mella benar benar mendesah keenakan dengan mata merem melek dan kepala menengadah, Johnny benar benar mantap menggenjot memeknya dengan ditutupi bulu yang halus sepenuh tenaga dan mengulum kedua toketnya bergiliran, yang dimana aku tidak bisa melakukannya. Tidak tahan dengan pemandangan vulgar dimana istrinya selingkuh di hadapanku, dengan segera kulepaskan ikat pinggangku dan melepaskan kaitan celanaku lalu mengeluarkan kontolku, segera saja ku kocok sambil sesekali mengintip kesana, berhubung tidak ada siapapun aku pun memberanikan diri mendesah kecil dan menikmati tontonan panas di hadapanku.

Tiba tiba Mella mendesah dan menatap Johnny dengan tatapan yang sangat dalam, Johnny pun mulai mendesah keenakan dan mempercepat genjotannya, aku sangat paham apa yang akan terjadi selanjutnya, “Hah serius mau buang di dalem?? Aahh gila sih..” Namun melihatnya aku malah semakin semangat mempercepat kocokan kontolku sampai akhirnya Johnny pun mendorong kontolnya sangat dalam dan mengerang keras, begitu juga dengan Mella yang menengadahkan kepalanya sambil mengerang keenakan.

Aku melihatnya Johnny memuntahkan spermanya kedalam Memek mella, mereka pun saling berpelukan dengan erat dan berciuman dengan liarnya.

Sangat jelas kalau Johnny baru saja keluar di dalam memek Mella, kontan saja kontolku langsung menyemburkan sperma dan berhamburan ke tumbuhan yang ada disana, melihat Mella yang sudah turun dan sedang ciuman dengan Johnny, aku yakin mereka akan menyudahi semua ini, aku pun segera pergi ke kamarku dan langsung pura pura tidur menunggu kedatangan Mella.

[POV Mella Sang Istri]

Setelah semalaman dipuaskan oleh Johnny, akhirnya aku kembali ke kamarku, tentu dengan berbekal sperma yang Johnny tumpahkan ke dalam celana dalamku sesaat sebelum kepergianku dari kediamannya, sebenarnya bisa saja ku bersihkan di kamar mandi, namun entah kenapa diriku malah menuruti kalimat Johnny yang memintaku untuk tidak membersihkannya sampai esok hari saat mandi.

Melihat Rommy masih tertidur dengan tenangnya aku pun langsung mengangkat selimutku dan langsung merebahkan diriku di dalamnya, dengan tenangnya aku berusaha untuk tidur dan mengistirahatkan diriku.

Lama kelamaan aku merasa sesuatu seperti merayap, ada sebuah tangan besar yang menyentuh tubuhku dan menggoyangkannya seolah memastikan aku sudah terlelap atau belum, tentu saja aku tahu kalau Rommy sedang menggerayangiku, ku diamkan saja dan tetap tenang sambil memejamkan mataku, ku biarkan Rommy bermain dengan tubuhku. Diangkatnya kaos yang ku kenakan hingga toketku besarku terlihat dan Rommy mengulumnya bergantian sambil meremasnya, awalnya semua terasa sangat tenang, hingga lama kelamaan Rommy mulai terbawa nafsu dan mulai mengulum lebih kuat dan meremasnya sangat kasar.

Aku lupa kalau di toketku banyak sekali cupangan dan tanda merah akibat cubitan dan remasan tangan besar Johnny, namun melihat Rommy malah sangat bernafsu aku pun mendiamkannya dan terus pura pura tidur.

Sampai akhirnya kurasakan tangannya masuk ke dalam celanaku, dan disinilah aku mulai panik, kugoyangkan diriku dan pura pura sedikit terbangun karena terganggu dengan tangannya yang berusaha masuk ke dalam celanaku, bisa gawat kalau Rommy tahu di dalam sini terdapat banyak sekali sperma.

Namun seberapa kerasnya aku menggoyangkan tubuhku dan mengeluh, Rommy terus saja memaksa tangannya masuk ke dalam celanaku sampai akhirnya aku pun memilih diam dan pasrah lalu membiarkan Rommy masuk ke dalam celanaku.

“Eemhh.. Eemmhh..” Aku pun melenguh ketika Rommy memainkan sperma di belahan memekku dan memainkannya dengan meratakan dan menggesek ke seluruh bagian memekku termasuk klitoris dan aku pun merasa Rommy seolah ingin memasukan ke dalam memekku. Setelah puas dengan posisis ini Rommy tiba tiba bangkit dan menurunkan celanaku, kini dengan bebasnya Rommy benar benar mengocok memekku.

“Aahh aahh.. Oohh..” Aku yang tadi pura pura tidur pun kini bangun dan menatap Rommy dimana dirinya sedang tiduran dengan tangan kiri mengocok memekku, tangan kanan mengocok kontolnya sendiri dan mata yang terpejam, pasti dia sedang membayangkan sesuatu, aku tidak peduli dan lanjut memejamkan mataku, menikmati kocokan Rommy yang semakin nikmat saja, namun sialnya, baru saja 2 menitan dia mengocokku, tiba tiba ku dengar Rommy mengerang dan

saat ku buka kedua mata dan menatap ke arahnya, ku lihat Rommy mendesah keenakan dan memuncratkan spermanya sangat banyak sampai memenuhi kaosnya sendiri. Setelah itu Rommy pun melepaskan tangannya dan tidur begitu saja, membiarkan spermanya kering di pakaiannya sendiri. Dalam kepala ini aku berpikir, “Apa Rommy tau apa yang barusan ku lakukan dengan Johnny? Terus kalau seandainya tau kenapa ga marah??”

Meski baru saja orgasme, namun ku perhatikan kontol Rommy masih berdiri tegak dan masih kedutan tanda masih terangsang, aku semakin yakin kalau Rommy tahu apa yang ku lakukan dengan johnny, ingin sekali ku kulum kontol itu sebagai tanda terima kasih karena sudah mengijinkan aku bermalam dengan Johnny. Namun mengingat badan sudah terlalu letih apalagi digenjot sangat kasar oleh bule australia berbadan besar itu, aku pun memilih untuk mengulum sebanyak tiga kali kemudian mencium kepala kontolnya dan berkata, “Terima kasih sayang.” Lalu menarik selimutku dan lanjut tidur, ku biarkan tubuh kami setengah telanjang seperti apa adanya.

Esok harinya kami terbangun dengan suasana yang sama namun dengan perasaan baru, kami sama sama tahu namun sama sama tidak membahasnya, Rommy memilih untuk diam, dan aku pun tidak membahasnya, sebagai ucapan terima kasih ku masakan makanan favorite Rommy dengan penuh cinta. Beres memasak ku bawakan kehadapannya yang sudah menungguku di meja makan, “Silahkan cinta.”

“Terima kasih sayang, loh kamu mana?”

“Aku nanti menyusul, hari ini kita kan harus ganti sprei, kebetulan udah harus diganti.” “Ga ke laundry?” Tanya Rommy sambil menyuapi dirinya, “wah enak banget sayang.”

“Ya jelas dong kan dibuat spesial penuh cinta.” Balasku sambil tertawa dan menggodanya, “Udah ah, aku nyuci dulu ya.” aku pun pergi ke kamar dan mengambil sprei juga sarung bantal dan mencucinya dengan mesin laundry yang ada di samping dapur.

Sampai tiba tiba seseorang masuk dan memelukku dari belakang, “Hey baby, how was last night?”

“Not here, not today, my husband is having breakfast here.” Balasku sambil berusaha melepaskan rangkulannya yang sangat erat.

“Don't be silly, it's not like you can't get off my big dick.”

Beruntungnya saat itu mesin cuciku berbunyi sangat keras sehingga suara kami sama sama tersamarkan, “So what do you want now?”

“Me? No, you, what do you want now?”

“Hah?” Aku jelas tidak mengerti dengan maksud bule ini, “what do you mean?”

“I mean.. The position.” Ucapnya sambil menarik kedua tanganku ke belakang tubuhku dan menggenjot pantatku yang masih mengenakan celana dalam saja dan sesekali mengusap kontolnya.

“Uuhh..” Tanpa sadar aku mendesah sambil memejamkan mata dan menengadahkan kepala, kemudian aku intip ke arah Mella dan sudah hampir selesai menyelesaikan makanannya dan mesin cuci ini ku setel jadi 20 menit, “Now we had a time.” Aku pun melihat lihat ke halaman belakang dan melihat 1 tempat yang menurutku strategis yaitu kamar mandi portable yang berada di samping kolam renang, tentu saja jika seandainya aku benar benar kepergok bisa keluar dari sana dan memiliki alibi ingin berenang. “Follow me.” Ucapku sambil melepaskan diriku dan pergi ke tempat tersebut.

Johnny yang dari tadi mengikutiku langsung masuk ke kamar mandi portable itu dan disusul dengan diriku.


“we have 20 minutes, don't waste it. Please enjoy my body Johnny” Ucapku sambil memeluk dirinya dan kami pun langsung ciuman.

Johnny sangat paham kalau kami hanya bisa melakukan quickly saja. Dia pun melepaskan celananya lalu menggantungnya di pintu, namun untuk diriku, Johnny benar benar menyuruhku untuk telanjang bulat, ku turuti saja supaya semua cepat berakhir, lagi pula aku sangat tidak tahan dengan kontol besarnya, kemudian ku balikan tubuhku menahan ke daun pintu dan menunggingkan pinggulku, “come in baby.” Pintaku setelah sekian lama tidak mendapatkan apapun.

“Come one, I can’t wait to taste your big cock”

Aku pun menarik nafas panjang, “Ini bule ga ngerti situasi ya.” Aku pun berlutut dan mengulum kontolnya dengan sangat kuat dan cepat Sluurpp!! Sluurpp!! “Johnny please come in.” Sluurpp!! Sluurpp!! “I need your big cock now..” Sluurpp!! Sluurpp!! “Only your big dick cock satisfy me.” Setelah beberapa kali memohon sambil mengulum kontol besarnya akhirnya Johnny tertawa puas dan menyuruhku untuk berdiri.

“Finally.” Ucapku sambil kembali ke posisi semula, “aahh please daddy, not there, aahh..”

“Shut up! I knew you'd like it” Setelah kontolnya mentok di dalam vaginaku, Johnny pun langsung menggenjotnya sangat kuat sambil meremas kedua toketku dari belakang.

“Oohh Mhhhh oohh..” Benar saja apa kata Johnny, aku benar benar menyukainya, padahal selama menikah dengan Rommy aku jarang sekali menikmati bagian vaginaku sepenuh ini, tidak ku sangka, kontol yang 2 bahkan 3 kali lebih besar dan lebih panjang dari Rommy bisa memuaskanku. Jujur saja aku juga sedikit ketagihan di-memadu kasih bersamanya

“See.. what i told you like my big cock inside your pussy right?.”

“Ahh Johnny, you're always right mmhhh.” Balas diriku sambil membalikan kepalaku dan ciuman dengannya dan kini hanya dengan 1 tangan saja bertumpu pada daun pintu yang sudah ku kunci.

Setelah puas ciuman denganku, Johnny pun meraih kedua tanganku ke belakang tubuh dan menggenjot anusku semakin kuat dan cepat, tubuhku pun terhentak berkali kali di daun pintu hingga menimbulkan suara benturan berulang ulang, tentu aku yang sudah ‘melayang’ tidak peduli lagi jika ada orang lain yang tahu atau melihatnya.

Sialnya ucapanku barusan menjadi karma, karena benturan berulang ulang itu membuat pintu kamar mandi portable ini terbuka dengan sendiri, jelas aja aku panik dan berusaha melepaskan kedua tanganku untuk meraih pintunya, namun Johnny terus saja menahannya membiarkan pintu itu terbuka dengan perlahan.

“Johnny. Aahh.. please stop.. Let me close the door.”

Bukannya menghentikan genjotannya, johnny malah semakin keras menggenjot vaginaku sampai membuatku melayang dan tidak kuat untuk orgasme.

“Aahh.. aahh.. Johnny please.. Let me.. Close the goddamn door.. Aahh.. my husband can see..”

Sialnya, Johnny malah semakin gila menggenjot vaginaku dan mendorong pintunya semakin terbuka lebar, “Oh no.” Aku yang barusan sudah hampir orgasme kini semakin tegang melihat pintu terbuka hampir setengahnya, bukannya menghentikan aksinya Johnny malah tertawa dan semakin kuat menggenjot vaginaku sampai aku mengerang hampir orgasme lalu dia menarik tubuhku ke belakang dan CROOTT!! CROOTT!! CROOTT!! Orgasme ku pun menyembur kuat ke daun pintu sampai membukanya sangat lebar.


Tidak ku sangka ada sesosok Pria hanya memakai celana bertubuh atlets juga, sehabis berenang didepan. berdiri di depan pintu, dialah Manuel yang merupakan penghuni dari Guest House ini juga berasal dari Perancis,


Dia melihatku dengan Johnny sedang memadu kasih, di area belakang Guest House. Lalu dia terpana melihat diriku yang sedang telanjang bersama Johnny berada di kamar mandi dengan posisi kontol masih berada di vaginaku, tentu saja dari depan Manuel bisa dengan jelas melihat tubuhku telanjang dan tentu saja dia tahu kalau kontol Johnny masih berada di dalam
memekku. Aku terdiam, tidak tahu harus berkata apa, kecuali hanya cengengesan dan berharap dirinya tidak
melaporkan pada suamiku.


End of Chapter 2
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd