Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Explorasi Friend with Benefits

Gooseattack

Semprot Baru
Daftar
29 Oct 2017
Post
27
Like diterima
51
Bimabet
Perkenalkan suhu suhu semua nama ku Daniel (nama samaran). Aku tinggal di kota besar di Jawa Timur dan menghabiskan masa kecil serta remajaku disana. Cukup perkenalan singkat, langsung aja ke inti ceritanya. Cerita ini 80% pengalaman nyata, tetapi nama nama yang tertera merupakan nama samaran. Cerita bermula ketika saya sudah lulus SMA tahun 2011 sampai jaman saya lulus kuliah. Semoga suhu suhu berkenan dengan cerita nubie yang masih berantakan ini. Mohon maaf apabila terdapat kesamaan nama, tempat, alur atau cerita.

**********

KARAKTER:

1. Daniel Nathanael
Cowok tinggi 172 cm bb 75 kg, karakter utama cerita ini, seorang anak yang punya hobi bermain drum sejak SD. Wajah tidak terlalu tampan, tapi kata orang orang sih manis, hehe. Anggota dari suatu band yang cukup punya nama di kotanya.

2. Dio Putra
Cowok tinggi 175 cm bb 70 kg, teman Daniel sejak kecil, seorang anak muda yang mempunyai bisnis makanan yang cukup besar di kotanya. Wajah tampan dengan mata yang agak sipit. Terlahir dari keluarga pebisnis yang bergerak di berbagai macam bidang.

3. Imelda Aditi (Melda)
Cewek tinggi 164 cm bb 50 kg, teman Daniel sejak SMP, seorang anak yang tergabung dalam grup cheerleader sejak SMA. Wajah manis menggemaskan dengan ukuran payudara 34B dan pantat yang kencang menantang.

4. Gisela Maliqa (Ela)
Cewek tinggi 162 cm bb 52 kg, teman Daniel sejak SMP, seorang anak yang tergabung dalam grup cheerleader bersama Melda. Wajah agak jutek nakal gitu dengan ukuran payudara 32B dan pantat yang lebih menantang daripada Melda.

**********

INDEX:

1. Berawal dari Clubbing - Page 1
2. Last Before - Page 3
 
Terakhir diubah:
1. BERAWAL DARI CLUBBING

Wisuda SMA ku merupakan momen yang sangat special dalam hidupku. Karena, semua berawal dari sini.

Daniel : “Huah.. akhirnya aku wisuda yaa”

Melda : “Hei.. yang wisuda itu kita ya bukan kamu aja”

Ela : “Dih dikira kita ga lulus apa yaa haha”

Daniel : “Hahaha bercanda bercanda haduh” kataku.

Sekedar gambaran Imelda atau yang lebih akrab dipanggil Melda dan Gisela akrab dipanggil Ela merupakan anggota cheerleader di sekolahku yang dimana pasti bodi nya oke sekali. Memang menurutku sangat kuakui bokong mereka sangat kencang dan menantang, tapi bagian yang atas agak kecil kecil pas di tangan gitu sih, hehe, tipikal anak cheer banget lah pokoknya. Sesuaikan dengan imajinasi suhu suhu sekalian disini hehe.

Daniel : “Eh Mel, kamu jadi keterima kuliah dimana nih?”

Melda : “Aku uda keterima di U* di kedokteran hewan. Kamu sendiri?”

Daniel : “Masih belum Mel, masih perlu berdoa ini hehe”

Melda : “Semangat Niel” disertai tatapan yang aku sendiri ga paham apa artinya.

Daniel : “Yup, thanks Mel. Eh besok anak anak mau hangout nih, ikut ga?”

Ela : “Wah ayok aku join” Ela tiba tiba nimbrung di antara kita

Melda : “Ela join, aku juga join”

Daniel : “Ayok ntar ku jemput ya dirumah kalian”

“Okee” ujar mereka bebarengan.

Tibalah hari Sabtu dimana aku mau hangout sama temen temenku yang sebenernya mau dugem sih bukan hangout tapi kami lebih mengatakan hangout sebagai kode untuk pergi dugem hehe. Sesuai ekspektasiku sesampainya dirumah Melda, mereka berdua udah ngumpul duluan, dan aku terkesima sama baju yang mereka pakai. Melda pakai dress dongker ketat selutut sementara Ela pakai semacam daster cokelat gitu tapi dibalut cardigan item. Bentuk bokong mereka udah bikin aku mikir yang enggak enggak, meskipun aku pernah melakukan seks, tapi itu cuma sebatas sama cewekku dulu dan ga sering intensitasnya. Mungkin gara gara lama ga disentuh cewek ya aku bisa berpikiran aneh aneh sama mereka hehe. Berangkatlah kita ke rumah temanku namanya Dio, dia ini sohibku sejak SD kami ga pernah pisah jadi udah paham baik buruk satu sama lain. Sesampai dirumahnya, diapun naik

Dio : “Wow ada sapa nih kok cantik ?”

Ela : “Yang mana yang cantik nih ? Aku apa Melda?”

FYI, Ela emang pernah suka dulu sama Dio tapi ga pernah direspon sama Dio

Dio : “Kamu kok hahahaha”

Ela : “Hahaha bisa aja yaa nyepiknya”

Dio : “Seriusan aku duh”

Jam menunjukkan pukul 10.35 WIB ketika kita sampai di tempat dugem yang cukup besar di sini. Ternyata gerombolan SMA ku udah pada sampai duluan dan mesen tempat. Mereka bawa cewek masing masing, ada yang bawa pacarnya beneran, ada yang bawa ‘temen’ nya doang haha.

Didi : “Wey lama sekali boy”

Daniel : “Sorry boy nungguin mereka lama”

Rian : “Mereka siapa Gap?”

Daniel : “Tuh” sambil menunjuk Ela dan Melda

Didi : “Wah gokil nih, beruntung dah kamu Gap”

Daniel : “Hehe yoi. Eh mesen banyak kan?”

Dia cuman senyum dengan tatapan jahat. Aku pun paham maksud dari Didi kalo mau ngebikin cewek cewek disini mabok dan bawa mereka ke hotel setelahnya. Haha.

Didi : “Kuy dibuka”

Acara minum pun dimulai, kita mesen sofa yang berukuran kecil cukup untuk 10 orang tapi kita cuma ber 8 waktu itu. Didi sama Rian ngajak temen SMA kita juga, Dila sama Ana (nama panggilan). Dila juga ikut gabung grup cheer di SMA ku, secara bodi lebih berisi dari pada Ela dan Melda, dan tentu ukuran payudara yang cukup berisi waktu itu 34B kira kira. Sedangkan Ana bukan anggota cheer, cuman dia sekelas sama Dila makanya dia ikut. Ana cewek yang agak tinggi tapi berisi kira kira tinggi 165 cm dan payudara 34B. Tapi tetep untuk urusan face, Ela sama Melda lah paling top diantara mereka ber 4.

Aku lihat jam sudah menunjukkan angka 2 dan kepalaku sudah sangat enteng sekali akibat banyak botol yang kami pesan, sementara kulihat yang lain sudah tidak sadar. Didi sudah dirangkul sama Ana yang sudah mabuk berat dan berulang kali berciuman, Rian juga sedang asik bercumbu sama Dila, Dio dan Ela udah menghilang entah kemana tapi kayaknya ke dance floor menurutku. Sedangkan aku lebih memilih untuk duduk dan minum saja. Tiba tiba dari dance floor Melda duduk di sebelahku.

Melda : “Ga turun Niel?”

Daniel : “Capek tau daritadi aku turun nyari cewe ga dapet dapet hahaha”

Melda : “Hmm kasiannya, sini joget sama aku aja yuk”

Daniel : “Ntar ya mel masi capek aku mending minum dulu nih” sambil menawarkan segelas vodka kepadanya dan langsung dilahap habis.

Melda : “Duh niel, gajadi turun deh, aku disini aja nemenin kamu” sambil menyandarkan kepalanya ke bahuku.

Melihat Melda bersandar di bahuku, mulai kuberanikan untuk merangkulnya dan mengusap kepalanya. Kemudian Melda pun menoleh ke arah mukaku dan langsung melahap bibirku. Kamipun berciuman cukup ganas. Gila juga ini Melda pikirku. 5 menit berciuman tanganku sudah mulai perlahan turun ke bokongnya dan mulai meremasnya. Tapi tangannya tak kalah liar, langsung meremas kontolku dari luar celana.

Melda : “Eh niel, kok gede banget ya” sambil tersenyum

Daniel : “Hahaha baru tau ya kamu”

Melda : “Hahaha iya nih jadi pingin tau lebih lanjut gimana rasanya”

Aku pun berpikir wah gila ini anak udah mabuk berat, mana kayanya sange lagi. Tapi aku ga nyangka bakal se liar itu.

Daniel : “Yaudah nanti aja yaa abis dari sini”

Melda : “Hihi siap deh” sambil meremas kontolku lagi

Kemudian kami segera memperbaiki posisi duduk kami dimana setelah berciuman tadi posisiku cenderung diatasnya Melda

Dio : “Wah ada yang abis enak enak nih kayanya hahaha”

Daniel : “Hahaha belom coy yang enak enak ntar tunggu pulang”

Melda : “Eeehh kok bilang bilang sih ntar dia join haha”

Dio : “Enak aja, aku juga enak enak kali ama dia ntar haha” sambil nunjuk Ela

Ela : “..........”

Memang parah sih ucapan temen temenku kalo lagi mabuk, tapi biasanya ucapan yang keluar itu ucapan jujur dari hati. Hahaha. Setelah bercanda, satu persatu teman temanku akhirnya balik ke sofa. Keliatannya udah pada mabuk semua ini, terlihat dari omongan omongan yang terucap dan kelakuan kelakuan anehnya. Jam sudah menunjukkan angka 3 disini kita sepakat untuk pulang karena udah ga kuat lagi minum. Setelah bayar bill, aku pun langsung menuju mobilku. Melda sekarang menemaniku di samping kemudi sedangkan Dio dan Ela lebih memilih duduk di belakang. Tiba tiba Dio nyeletuk

Dio : “Niel, turunin aku di Favehotel ya”

Daniel : “Wah di sana ya haha boleh boleh bro. Kamu sama Ela yang turun?”

Dio : “Hehe iya dong”

Melda : “Lho terus nanti sampe rumah aku ditanyain dimana Ela, aku jawab gimana dong?”

Dio : “Kamu mending bilang nginep dirumah temen gitu kek ntar tungguin Ela disana”

Melda : “Lah aku nunggu sambil ngapain?”

Dio : “Gatau deh, ngewe mungkin ama Daniel, bebas deh”

Buset Dio kalo udah mabuk jarang banget bisa di filter omongannya. Dan aku langsung ngelirik Melda. Kayanya malu malu mau juga nih hahaha bisa kayanya buat nemenin aku.

Sampai di hotel, aku dan Dio memesan 2 kamar dan ternyata kamar kita bersebelahan. Setelah dikasih kunci oleh petugas hotel, kami pun langsung meluncur ke kamar masing masing. Selama di lift, Melda yang sudah mabuk kurangkul terus agar jalannya tidak sempoyongan seperti orang mabuk.

Kubuka kamar 711 yang malam itu menjadi saksi gimana temen sekelas SMA memadu birahi layaknya pasangan suami istri. Langsung saja Melda kutuntun ke kasur dan aku memutuskan untuk buang air kecil terlebih dahulu. Begitu aku balik ke kasur, kulihat Melda sudah menanti dengan tatapan nakalnya yang jelas jelas mengatakan kalau dia sangat horny.

Daniel : “Kok kayaknya ga sabaran gitu Mel? Hehehe”

Melda : “Ngga sabar ngapain nih? Hahaha”

Daniel : “Nonton tivi maksudku hahaha” aku sengaja menggodanya

Melda : “Ah yaudah nyalain aja tv nya”

Begitu tv selesai kunyalakan, kurebahkan diriku ke kasur. Dan Melda langsung memelukku karena katanya dingin. Ku elus kemudian kepalanya. Belum sampai 5 menit tv menyala, Melda yang sudah tidak tahan langsung naik keatasku dan melahap bibirku dengan ganasnya.

Daniel : “Kamu kok nakal banget sih?”

Melda : “Lagian kamu lama nganggurin aku huft”

Baru sebentar berciuman dengan ganasnya, Melda langsung membuka dress ketatnya dan bh hitamnya sehingga menyembulah payudaranya yang berukuran 32B. Sungguh seksi sekali teman sekelasku ini. Memang aku tahu Melda anak yang nakal ketika sekelas denganku namun aku tidak menyangka bahwa bakal senakal ini. Langsung saja payudaranya itu ku emut dan ku remas dengan ganas.

Melda : “Aaahh.. kamu gemes ya ama tetek aku?”

Daniel : “Menurutmu gmana?”

Melda : “Hihi aahh terusin niel, sedot terus sesukamu”

Daniel : “Iya babe” sambil terus ku sedot dan ku mainkan kedua payudaranya

Sekitar 10 menit berlangsung aktivitas itu, tiba tiba Melda langsung turun dan membukakan semua pakaian yang melekat padaku. Aku pun juga melepaskan dress, bh dan celana dalam yang ia kenakan sehingga kami berdua sama sama bugil.

Melda : “Mmmhh... gede banget sih Niel. Penasaran aku” sambil mengurut kontolku

Daniel : “Ouuhh... iya rasain ajaa Mel”

Tanpa menunggu, Melda langsung melahap kontolku yang cukup besar menurut dia, padahal sebenarnya ukurannya 18cm tidak terlalu besar menurutku. Dari caranya mem blow job ku sepertinya dia sudah sering melakukannya.

Daniel : “Aduh ampun Mel, ngilu banget rasanya”

Melda : “Mmmm... slurp slurp ini aja udah ngilu, kalo bibir bawah gimana ya? Hehe”

Langsung saja kedua kaki Melda ku tarik ke posisi 69 dan memeknya tampak sudah basah. Begitu satu jilatan lidahku mendarat di memeknya, dia langsung melenguh keras

Melda : “OOOOHHHH Niel, enak bangeetttt”

Jilatan demi jilatan ku layangkan ke memeknya sambil tangan kananku mengusap ngusap klitorisnya dan tangan kiriku meremas payudaranya.

Melda : “Terusin niel...terusiiiin.... aaahhhhh dikit lagiii.... AAAHHH”

Erangan Melda menurutku erangan yang paling merdu dari seorang cewe, yak betul, ketika cewek tersebut orgasme. Cairannya mengalir diantara jari jari tangan kananku. Sementara Melda menikmati orgasmenya dengan tangan kanannya tetap mengocok kontolku. Setelah orgasme, Melda langsung memutar badannya dan melumat bibirku dengan ganas lagi.

Daniel : “Kamu ga capek habis orgasme?”

Melda : “Hehe mending capeknya sekalian ntar aja biar enak tidurnya”

Lalu lanjut melumat bibirku dengan ganas, sambil tangan kanannya mencari cari kontolku. Begitu kontolku tergenggam olehnya, langsung diarahkan ke memeknya. Aku pun merasakan kepala kontolku mulai hangat dan perlahan lahan mulai masuk semua. Begitu masuk semua kita pun melenguh keenakan, karena memang memeknya masih sempit dan berasa banget jepitannya.

Melda : “Aaahhhh niel gila, kerasa banget ini”

Daniel : “Iya nih Mel, memekmu juga masih sempit banget”

Ga pake jeda, langsung Melda yang menggoyangkan badannya diatasku dengan ritme yang cukup cepat.

Melda : “Aahhhh sialan enak banget niel ahhh ini kerasa banget mentok di memekku”

Daniel : “Ahhh kamu juga hebat banget goyangnya, mana memekmu enak lagi. Ini sih bakal bikin aku ketagihan”

Melda : “Ahhh kenapa ga dari dulu awal sekelas sih kita ngentotnya... aaahhhh iya sayang nanti kita ngentot lagi kok besok besok hihihi”

Sembari Melda menggoyangkan tubuhnya diatasku dengan ganasnya, kedua payudaranya yang bergoyang goyang itu langsung saja aku genggam dengan kedua tanganku dan kumainkan putingnya yang berwarna cokelat muda.

Melda : “Aahhhh niel niel niel aaahhh terusin aku lagi enak banget ini ahhhh”

Cukup lama kami di posisi WOT, hampir ada 15 menitan lah sejak kontolku masuk ke memeknya. Tiba tiba Melda mempercepat goyangan pinggulnya dan menekan nekan kontolku

Melda : “Aaahhh aaahhh niel akuu... mau.... keluar niel aahhhh”

Kupercepat gerakan tanganku pada putingnya

Melda : “Aaaahhh!! Bangsaat nieell enak bangeeettt!!! Ouuuugghhhhhh!!!”

Kontolku pun langsung terasa terjepit dan dialiri oleh cairan cintanya Melda yang sangat banyak itu.

Melda : “Hhhh.... hhhhh.... hhhhh niel aku capek niel, kamu yang diatas ya sekarang”

Daniel : “Wuiihh iya Mel, aku juga mau keluar ini gila goyangan mu sama jepitan memekmu emang terbaik”

Kemudian Melda merubah posisinya menjadi dibawahku dan melebarkan kedua kakinya. Kedua kakinya langsung kutaruh di pundakku, ini merupakan posisi favoritku sih karena penetrasi yang dilakukan semakin dalam, dan kugesek gesekkan kontolku ke bibir memeknya

Melda : “Niel ayo niel aaahhhh aku udah ga tahan mau dientot lagi aahhhh”

Langsung kontolku kusesakkan ke dalam memeknya dan kugenjot dengan cepat

Melda : “Aaahh niel anjing! Bangsat! Terusin aahhh kerasa banget ini sayaaaanghhh”

Kedua tanganku pun tak tinggal diam langsung menggenggam kedua payudaranya yang bergoyang hebat akibat hujaman kontolku ke memeknya.

Melda : “Aaahhh huhuhuh Daniel... enak banget sumpaahhh ahhhhh”

Sekitar 10 menit aku menggenjot tubuhnya, tiba tiba Melda menyuruhku berhenti dan dia ingin berada diatasku. Aku berpikir tanggung banget mau keluar tapi yaudah lah gapapa, dan berpikir juga ternyata Melda liar sekali ya di ranjang, dia sangat ingin mendominasi.

Setelah bertukar posisi, dia menggenggam kontolku lagi dan langsung menuntunnya ke dalam memeknya. Melda bergoyang dengan sangat ganas dan meraung raung, seakan tak peduli waktu sudah menunjukkan pukul 04.50 WIB. Tak lama setelah Melda menggoyangkan pinggulnya aku mulai merasakan bakal keluar gak lama lagi

Daniel : “Mel mel ooohh aku... mmau.. keluar Mel... keluarin di mukamu yaa”

Melda : “Ahhh ahhh jangan sayang, di dalem aja yaa ahhh ouucchhh”

Daniel : “Ahhh gila Mel jangan ahhh di dalem... ntar kamu hamil aahhh”

Melda : “Aahhh engga sayaaaangghhh ahhh engga kok mmmhhh”

Aku mulai berpikir waduh kalo hamil gimana yaa, bisa panjang nanti urusannya, akhirnya ku memutuskan untuk crot di wajahnya yang cantik aja, itu bakal jadi sensasi tersendiri bagiku. Goyangan Melda semakin cepat dan menekan nekan, sungguh enak sekali rasanya. Ketika aku mau keluar...

Daniel : “Mel mel aahhh aku ga tahan ini Mel aduuhhh aku crot mukamu yaa ahhhh”

Melda : “Gak gamauu ahhhh mmmhhh”

Daniel : “Mel ahh mel please aahhh ini... aaakuu mauuu aahhh...”

Melda semakin mempercepat goyangannya dan menekankan memeknya kedalam kontolku.

Daniel : “MEL! Aahhhh akuu... minggiiirr!! Aku mau croott di mukamu!!”

Melda : “Aaahhhh gaamaaauuuu uuhhhh hhhhh”

Melda bener bener menahan badanku untuk mengeluarkan kontolku dari memeknya, dan anehnya tubuhku seperti ga punya tenaga. Melda semakin menindih tubuhku dan memberikan payudaranya ke mulutku agar aku melahapnya, dan akhirnya..


Daniel : “Arrghhh MEL!! Gilaa kamu! Aaahhhhh”

Croottt... crottt..... crooottt.... crootttt

Melda : “Ooohhkkkk.... niel.. aahhh... banyak banget sayaang aahhhh”

Entah berapa kali aku menyemprotkan pejuku di dalam memeknya yang jelas sangat banyak karena aku sudah sebulan tidak mengeluarkan pejuku. Belum sempet aku melemaskan tubuhku, Melda mulai menggoyang pinggulnya lagi, kontolku yang masih di dalam memeknya menjadi sensitif karena baru saja menyemprotkan peju yang begitu banyak.

Daniel : “Aaah Mel... Mel,... aaahhh kamu ngapain lagi? Aaaahh”

Melda : “Dikit lagi aaargghh niel... aakkuu.... keluaarrr...”

Daniel : “Aaahh bangsat geli banget Mel aaahhh”

Sambil ku lahap payudara kanannya sementara yang kiri kumainkan dengan tangan kananku. Aku remas, aku pilin putingnya, dan...

Melda : “AAAAAAA ENAAAKK NIEELLL AAAAAAAHHHHHHH”

Perutku langsung terasa basah sekali akibat lelehan cairan cinta Melda

Daniel : “Aaahhh gila kamu Mel... kok... masi bisa orgasme...”

Melda : “Mmmhhh abis... mmmhhh kontolku gede banget sih enak... bisa.. muasin aku mmmhhhh”

Daniel : “Hahaha makasih yaahhh aku puas banget ini Mel, kapan kapan lagi yaa?”

Melda : “Harus beb”

Kemudian kami pun berciuman dengan lembut dan Melda tertidur di sebelahku tanpa busana dengan kondisi tubuh bermandikan keringat, rambut acak acakan, kasur basah kuyup dan selimut terurai di lantai. Dan kami tidur berpelukan.

Jam 10.30 Melda membangunkanku dan berpakaian lengkap, mengatakan kalau sudah ditanya oleh petugas hotel mau lanjut atau check out. Inginku lanjut untuk merasakan pertempuran berikutnya dengan Melda tetapi Melda mengatakan bahwa ia ada acara dengan keluarganya.

Daniel : “Yaahh gabisa satu ronde dulu nih?”

Melda : “Kapan kapan aja Daniel, aku harus ikut acara keluargaku dulu. Kapan kapan kita pasti gini lagi kok, aku juga udah ketagihan kontolmu sepertinya hehe”

Daniel : “Hahaha aku juga ketagihan ama kamu nih kayaknya. Yaudah deh aku pake baju dulu trus abis itu kita checkout ya. Oiya btw, Ela gimana?

Melda : “Udah balik dia ama Dio tadi pagi naik Grab”

Daniel : “Oh yaudah kalo gitu, bentar ya make baju dulu”

Melihat aku bangun telanjang, Melda langsung menggenggam kontolku dan dijilat

Melda : “Kapan kapan lagi yaa, kamu hebat banget”

Daniel : “Ehhh Mel, gausah nyari gara gara nih, kugarap lagi nih kamu”

Melda : “Ahahaha bercanda bercanda bos, yaudah buruan pake baju sana”

Setelah itu, aku mengantarnya pulang kerumahnya dan dia bilang bakal nelfon kalo mau mengulanginya lagi denganku hehe.

*************

Terima kasih suhu, sudah meluangkan waktunya untuk membaca karya nubie. Mohon maaf apabila banyak kurangnya. Semoga berkenan di imajinasi suhu sekalian. :ampun:
 
bakalan banyak seruuu nya nih...
manthappp suhu....
ditunggu kelanjutannya...
 
kirain mau langsung 4some atau swinger pindah kamar suhu.....lanjut
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd