Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Endless Love

BAB XXXVI : Tebasan Tangan Besi



To : Dewan Direksi, Staff dan seluruh Karyawan

Cakrawala dan Polaris Groups


Re : Warning Letter

Dengan Hormat

Belakangan ini Management menerima beberapa laporan bahwa ada oknum internal karyawan dari perusahaan yang bekerjasama dengan pihak lain atau pihak luar atau juga bekas karyawan baik tetap maupun kontrak, dan berupaya untuk mendiskreditkan nama baik serta mengganggu kerja sama bisnis yang sudah berlangsung dengan baik sejauh ini dengan pihak yang memiliki kontribusi terhadap pemasukan perusahaan.

Tindakan ini membuat nama baik perusahaan rusak dimata publik dan juga dimata costumer.

Ada lagi karyawan yang melakukan persengkongkolan dengan pihak luar untuk sengaja mengambil celah di antara kerjasama yang sudah terjalin selama ini, sehingga membuat timbul adanya kerugian secara material dan juga moril bagi perusahaan.

Tindakan tindakan seperti ini sangatlah tidak patut dan tidak diperbolehkan sama sekali.

Managament akan mengambil tindakan yang sangat tegas untuk membersihkan perusahaan dari ulah oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab yang sudah melakukan tindakan tercela seperti ini, dan juga memberikan peringatan bagi seluruh karyawan untuk tidak melakukan hal yang sama, dan akan ada sanksi tegas jika terbukti masih ada oknum karyawan yang terbukti dikemudian hari.

Kiranya surat ini menjadi perhatian bagi semua yang bergabung dalam jajaran keluarga besar Cakrawala dan Polaris Group.



Salam Hormat



Eka Putra Perdana




Email dan edaran dari Eka hari ini beredar ke seluruh jajaran baik di Polaris maupun di Cakrawala dan semua unit usahanya. Sesuatu yang sangat jarang terjadi sampai seorang CEO menuliskan pesan secara langsung, menandakan ada sesuatu yang genting yang sedang terjadi terjadi.

*********************

Bandara siang hari ini ramai seperti biasa, dan seorang anak gadis nempak celingukan di dekat pinta gerbang kedatangan terminal 3, menunggu yang akan keluar dari pintu. Disampingnya berdiri 2 orang pria tegap dengan tatapan yang tidak bersahabat sambil memantau ke kiri dan ke kanan.

“ran....Tania.....” teriaknya ke dua orang anak sebayanya

“putri.....”

Mereka bertiga langsung berangkulan saat bertemu

“apa kabar?’

“haduh....makin keren kamu sekarang....”

“hai Putri...”

“bu Neny... Bu Surti....” dia menyalami dan mencium tangan dua orang ibu yang mendampingi anak-anak mereka.

“ayo....” ajak Putri

“permisi Bu, barangnya biar kami yang bawa....” ujar pria yang disamping Putri

Mereka agak kaget, tapi mendiamkan dan meyerahkan kpoer mereka untuk dibawa sama mereka. Lalu berempat ikut dengan Putri sambil jalan ke area penjemputan mobil.

Tas dan koper mereka ditaruh di mobil SUV di belakang.

“mari Bu....” ujar Putri untuk naik ke mobil Alphard yang didepan.

“bu Neny di depan aja.....”

Bu Neny naik di depan samping sopir, Bu Surty dan Rany naik di kursi belakang dan di kursi tengah Tania dan Putri.

“itu koper ngga apa2 di belakang?”

“ngga Bu... emang sengaja buat taruh bawaan...”

“eh...Putri...gimana kabarnya....” langsung heboh mereka bertiga sahabat bertemu dan bercerita dengan sambil tertawa tawa. Mereka lalu berfoto bertiga, dan langsung live di instagramnya ala anak muda jaman sekarang.

“Hi guys.....ini kami sedang di jakarta dan sudah dijemput sama sahabat kami putri......” ujar Tania sambil tertawa.

“ ibu ngga ikut, Non Putri?” tanya Bu Neny dari depan

“ngga Bu... tadi ada acara sama Papa.... khan sekolah ada acara pemberian bantuan, tapi di kantornya Papa acaranya, jadi Mama kesana ikut, makanya Cuma Putri yang datang jemput....” jelas Putri

“wah...makin sibuk yah Mbak Menik sekarang....”

Putri hanya tersenyum

“eh Put....masa pas pertama kali kita bilang mau ke Jakarta...itu si nyinyir Titi bilang ngga mungkin...”

“iya Put....katanya hoax.....”

Putri hanya tertawa mendengarnya

“makanya nih kita sengajain live biar pada kejang-kejang....”

Tertawa berderai lagi

“iya...papanya Tania juga gitu....”ujar Bu Neny “ katanya ngga mungkin lah, palingan Cuma Tania yang diajak...pas aku tunjukin tiket pesawat, bisnis class, dia bingung. Malah nanya kok Cuma kalian berdua sih...ih.... jaga rumah kali ini...kita mak mak juga khan perlu healing....”

Kembali tertawa terdengar

“eh Put....ini mobil kamu yah??”

Putri tersenyum “ mobilnya Papa...”

“boong ih...plat nomornya tanggal lahir kamu ama tulisan EPP ....”

Putri kembali hanya tersenyum.

Ini memang sengaja Putri minta ke Papanya untuk mengundnag sahabatnya datang, karena besok ulang tahun Putri, dan Eka mengadakan acara besar untuk ulang tahun pertama Putrinya bersamanya. Renata sempat memprotes rencana Eka, tapi akhirnya dia diam saja dan menyetujui. Ballroom Polaris hotel akan dijadikan tempat acara ulang tahun anaknya.

Karena itu kedua sahabatnya dan ibunya semua didatangkan dari Probolinggo sesuai permintaan Putri. Ibu Neny dan Ibu Surti juga sibuk vidio call ke suami mereka masing-masing.

“pake wifi aja Bu....” ujar Putri

“ada wi fi dimobil ini? “ tanya Rany

“ada...” jawab Putri

“canggih...”

Neny yang juga guru Putri di SMP pionir terharu melihat Putri yang tidak berubah sikapnya, meski kini dia sudah menjadi seorang putri milyarder, tapi sikap dan pembawaannya tetap sederhana. Melihat outfit dan gadget yang dipakainya, Neny rasanya tidak percaya bagaimana kekuasaan Pemilik Hidup merubah nasib orang dengan cepatnya.

“seumur umur baru kali ini merasakan naik Alphrad..” Kata Bu Surti

“podo Bu...” timpal Bu Neny sambil tertawa

“yang dibelakang siapa Put?” tanya Rany

“yang ikut ngantar...”

“tiap hari begini kalo jalan....?”

Putri hanya tersenyum simpul

Mereka berempat terkagum melihat rumah Putri yang megah dan besar, apalagi saat masuk ke parkiran bawah di basement dan melihat jejeran mobil mewah terparkir.

Putri lalu mengajak mereka naik lewat lift karena koper yang mereka bawah lumayan berat jika harus lewat tangga.

“Mbak Menik.....” sapa Bu Surti

“halo Bu Surti....Bu Neny..”

Mereka saling berpelukan dan bersalaman.

“hampir tidak mengenali....kayak artis sekarang cantiknya....” pangling mereka melihat Renata yang sangat berbeda dengan yang mereka temui di pasar Mayangan dulu.

“ayo kita makan yuk....kasian jauh jauh belum makan”

“ Kita bertiga mau bareng di kamar Putri aja..” ujar Tania

“oke....”

“kita berdua juga sekamar aja Mbak.... keder lihat rumahnya besar banget...” ujar Bu Neny.

Mereka lalu masuk dan merapihkan barang-barang mereka, lalu turun untuk makan bersama.


********************


Langkah tegas diambil oleh Eka kali ini.

Dengan keras dia melakukan hal yang hampir tidak pernah dia lakukan selama dia menjalankan perusahaannya selama ini.

Jesica Indah Sari, Manager Keuangan yang dijuluki Manager rasa Director di Polaris Hotel Bandung resmi dinonaktifkan per pagi hari ini. Keputusan besarnya ini membuat gaduh di internal keluarganya. Reaksi dari keluarga pen beragam, apalagi Jesica dinonaktifkan hanya melalui email dan juga teleconference antara HRD yang diwakili Manda, dan Director Polaris Hotel Management, Timothy Adiguna.

Yuni Hapsari, diminta dengan hormat untuk mundur dari jabatannya sebagai deputy GM di Hotel Polaris Jakarta. Meski awalnya mengancam akan menggugat management, namun Yuni sepertinya membatalkan niatnya, setelah Reza secara pribadi menelponnya untuk membatalkan niatnya, jika tidak maka semua bukti yang mereka punya akan mereka buka, dan akan imbasnya kemana mana.

Sementara Aditya, pamannya yang menjabat sebagai salah satu director di anak perusahaan di Cakrawala Group, diberi warning secara tertulis oleh Eka.

“saya menghargai Om sebagai orang tua saya, sosok yang saya kagumi dan selalu bela saya selama ini. Tapi kami menemukan ada indikasi Om Adit membiarkan semua proses renegosiasi berjalan tanpa memberi tahukan ke holding, dan ini sangat berbahaya” demikian ungkap Eka saat berbicara dengan Aditya.

Sebenarnya keterlibatan Aditya dalam proses renegosiasi itu sudah dikantongi oleh Eka dan Reza. Karena Aditya ditemukan ikut rapat dengan Juniver dan pemilik lahan tanpa sepengetahuan Eka, dan disinyalir bahwa pembeli yang baru memberi fee kepada Aditya untuk tutup mulut dan berdiam diri saat proses renegosiasi.

Kekecewaan Eka memang sangat dalam. Dia tahu bahwa Omnya sedang puber dan punya wanita lain, sehingga nominal angka yang selama sebulan dia terima dari Cakrawala pasti kurang karena harus membiayai dua dapur. Namun Eka tetap menghormati Omnya sebagai orang tua dan tidak memecatnya, meski dia marah dan kesal karena Om nya ikut-ikutan untuk menolak Renata.

Batari adiknya juga diwarning secara verbal untuk tidak ikut-ikutan main drama dibelakangnya.

“aku ngga segan-segan menindak siapapun, termasuk adikku sendiri, jika masalah keluarga dibawa bawa dalam masalah kerjaan...” warning Eka ke Tari yang hanya bisa diam.

Cukup? Tidak ternyata.

Eka hanya meminta Eyang Putri, Tantenya Magdalena dan sepupunya Irene dan adiknya untuk hadir dalam acara Ulang Tahun Putri. Bahkan Abimanyu dan Ningrum orang tuanya sendiri tidak dia undang dan minta datang.

Lebih baik Mama dan Papa tidak datang, daripada masih menyimpan dendam atau drama dalam hati. Ucap Eka lewat whatsapp ke orangtuanya. Bahkan dia mengancam tidak akan melibatkan orangtuanya dalam pernikahannya jika masih tarik ulur dan belum tulus dalam menyetujui pernikahannya dengan Renata. Dia masih menganggap Mama dan Papanya hanya baik didepan dia dan Renata, tapi di anatara keluarga yang lain masih juga menanggapi ketidak setujuan mereka.

Yuni Hapsari sendiri akhirnya mengajukan permohonan pengunduran diri, namun dia kemudian menyampaikan itu ke kekasihnya Juniver, bahwa dia diminta mundur, dan kenyataan itu meski ditanggapi dingin dan biasa saja oleh Juniver, tapi tetap saja mematik makin runcingnya konflik diantara dia dan Eka.

******************

Eka sedang berbicara dengan anaknya via vidio call, Putri meminta ijin mau ajak temannya yang baru datang untuk ke mall, sekalian mau ajak ibu-ibunya juga. Eka dengan senang hati mepersilahkan, dia juga berbicara dengan Renata untuk hal tersebut. Karena hari sabtu akan ada acara besar untuk ulang tahun Putri, maka dia minta agar mereka yang datang dari Probolinggo juga dibelikan oleh-oleh dan pakaian yang baru.

“Pak, grup band The Kick’s sudah oke untuk besok” lapor Intan.

“thanks Intan”

Anaknya Putri ngefans sekali dengan grup band yang lagi hits ini, sehingga dia meminta agara band ini diundang khusus untuk hadir di ulang tahun anaknya besok. Dia menyiapkan kejutan untuk Putri anaknya, karena ini ulang tahun pertamanya semenjak mereka bersama.

Renata sempat memprotes cara Eka memanjakan Putri, dia sedikit kuatir jika nanti anaknya akan jadi boros dan tinggi hati karena dimanjakan papahnya, namun Eka selalu mengatakan bahwa ini cara dia menebus kesalahannya. 13 tahun menderita sangatlah berat buat Putri dan Renata, jadi dia menganggap cara dia menyayangi Putri daa Renata ialah cara dia membalas semua kesalahan dan trauma perpisahan lama mereka.

“pak, ada Pak Pandu dan Bu Naya mau ketemu...” lapor Intan.

Eka kaget tapi dia lalu mempersilahkan

“suruh masuk aja...”

Pandu dan Naya masuk ke ruangannya eka, seperti biasa Eka mencium tangan kedua orangtuanya ini, mencium pipi Tantenya, dan mempersilahkan mereka duduk

“sehat tante, Om?” tanya Eka basa basi, meski dia tahu apa yang dibicarakan oleh mereka berdua

Mereka duduk dengan wajah yang muram

“ada apa sih Nak Eka...kok tega Mas berhentikan Jes?” tanya Naya dengan nada kecewa

Eka diam sejenak

“dia adik kamu lho, Mas.... selama dia belain kamu.... ikatan darah kamu lho...kok tega?”

“yang bacain suratnya juga orang lain....gimana sih Mas?” timpal Pandu suaminya

“jes nangis terus dari tadi....ngga tega Tante lihatnya..”

Eka masih mendengarkan apa yang disampaikan oleh kedua orangtuanya panjang lebar, dia memilih tidak menyela sama sekali. Mulai jasa-jasa mereka, bagaimana mereka membantu Eka, hingga masalah menghadapi media yang menyerang Eka dan Polaris karena kebetulan Jesica dengan banyak selebritis jadi kenal juga dengan para wartawan.

Lalu Eka mulai membuka percakapannya

“sudah? Om dan tante sudah selesai?”

“iya silahkan Mas...kami mau dengar apa alasan management terminate Jes....dan ingat,Jes adik kamu lho...bukan orang lain...” warning Pandu

Eka tersenyum mendengarnya

“Jesica cerita apa alasannya?”

“katanya karena dia berangkat ke Bali dan Raja ampat ngga lapor management?” ujar pandu

“ada lagi?”

“katanya juga dia dicurigai kontak bekas karyawan yang di surabaya yang demo...”

“itu aja yang dia cerita...”

“iya...padahal dia justru kontak mereka untuk meredam supaya mereka ngga demo...dia bantuin Mas Eka lho....” ujar Pandu lagi

Eka menggelengkan kepalanya mendengar semua kata-kata paman dan bibinya.

“saya ngga gila mau memecat adik saya sendiri, Om.... dan Om dan tante tahu... bagaimana sayangnya saya ke Jesica...”

“iya itu makanya...kami juga heran kok orang lain malah lebih penting dari adik sendiri...” ujar Naya lagi

Eka menghela nafasnya dalam-dalam

“jesica yang buat dirinya dipecat, Om.... Tante....”

Mereka kaget mendengarnya

“ kalau cuma masalah markup, saya mungkin tutup mata....tapi jika sudah bersekongkol dengan pihak lain menjatuhkan perusahaan...siapapun itu akan saya berhentikan” Jawab Eka tegas

Dia lalu mengambil screen printout dari mejanya dan dia serahkan ke dua orangtuanya.

“ini bukti percakapan antara Jesica dengan Ridho, salah satu orang yang kami laporkan karena menyebarkan narasi yang merugikan perusahaan...bahkan status Putri dan Renata juga ditulis disitu...”

Naya dan Pandu membaca scrip yang sudah diprint out itu, mereka terkejut membacanya. Bagaimana Jesica menyuruh agar demo, lalu juga dia menyampaikan bahwa Putri adalah anak haram yang belum jelas jika itu anak Eka, bahkan ada bukti transferan yang dikirim Jesica untuk membiayai demo di surabaya, supaya Polaris dianggap dzalim ke karywannya karena memecat karyawan dengan dalih membela anak boss.

“dia mau menjatuhkan Renata dan putri, agar terkesan merekalah penyebab Polaris ini tercemar namanya....”

Eka menggelengkan kepalanya

“apa permintaan Jesica yang ngga saya ikutin?” tanay Eka tajam.

“apa juga salah Renata dan Putri kepada Jesica?”

Mereka hanya terdiam dan tertunduk bingung harus menjawab apa

“saya sediakan ruko yang di Bandung untuk dia membangun bisnisnya dia..... itu karena saya anggap dia sebagai adik, dan Om dan Tante sebagai orangtua...” tutur Eka lagi

Seketika hening di ruangan Eka sesaat.

“om, Tante dan juga Jesica...bahkan Mama dan papa tidak mau merestui pernikahan saya dengan Renata, bukan urusan saya lagi..... saya akan jalan sendiri“ ujar Eka

“dan jika ada yang menggangu anak dan istri saya...siapapun itu... akan saya lawan....”

Lalu....

“jika sudah tidak ada yang Tante dan Om mau sampaikan, saya akan panggil Tari untuk temeni Om dan tante, karena saya ada meeting lain yang sudah tertunda 10 menit....” tutup Eka.

Karena mereka masih terdiam, Eka lalu meninggalkan ruangannya, lalu meminta Intan untuk memanggil Tari agar menemui Naya dan Pandu, dia lalu bergegas ke ruangan meeting di lantai VI untuk bergabung dengan Reza dan timnya membahas shipment yang sedang mereka kerjakan di lahan yang baru yang sudah siap untuk dikapalkan.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd